Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Tuli kongenital merupakan gangguan pendengaran yang timbul pada saat lahir
yang disebabkan faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan maupun pada saat
kelahiran. Ketulian ini dapat berupa tuli sebagian (hearing impaired) atau tuli total
(deaf). Tuli kongenital dibagi menjadi genetik herediter dan non genetik.Tuli
kongenital merupakan salah satu masalah pada anak yang akan berdampak pada
perkembangan bicara, sosial, kognitif dan akademik. Masalah makin bertambah bila
tidak dilakukan deteksi dan intervensi secara dini.1,2
Angka kejadian gangguan dengar sensorineural bilateral kongenital adalah 1
3/1.000 kelahiran pada populasi perawatan bayi normal dan 24/100 bayi di
perawatan intensif. Penduduk Jawa Barat sekitar 37 juta jiwa dan angka pertambahan
penduduk sebesar 1,8% per tahun, diperkirakan sedikitnya 600 bayi lahir dengan
gangguan dengar sensorineural bilateral berat.3 WHO memperkirakan setiap tahun
terdapat 38.000 anak tuli lahir di Asia Tenggara. Pertemuan WHO di Colombo pada
tahun 2000 menetapkan tuli kongenital sebagai salah satu penyebab ketulian yang
harus diturunkan prevalensinya. Hal ini memerlukan kerjasama dengan disiplin ilmu
lain dan masyarakat selain tenaga kesehatan.4
Gangguan pendengaran pada anak diperlukan pemeriksaan fungsi
pendengaran yang lebih sulit dibandingkan orang dewasa. Proses pendengaran pada
anak sangat kompleks dan bervariasi karena menyangkut aspek tumbuh kembang,
perkembangan embriologi, anatomi, fisiologi, neurologi, dan audiologi. Pemeriksa
diharapkan dapat mendeteksi gangguan pada kelompok usia sedini mungkin.1
Penelitian terakhir menyebutkan bahwa anak dengan kelainan pendengaran
membutuhkan tindakan rehabilitasi sesegera mungkin, bahkan juga anak usia 6 bulan
yang telah diidentifikasi memiliki kelainan pendengaran. Pemberian amplifikasi perlu
dipertimbangkan untuk memberikan rangsang stimulus pendengaran namun harus
diperhatikan faktor penguatannya sehingga tidak menimbulkan kerusakan yang

1
2

permanen. Sedangkan di negara maju penggunaan implan koklear sudah banyak


diterapkan pada anak dengan kelainan kongenital.5,6
Laporan kali ini akan disajikan kasus seorang anak berumur 3 tahun yang
mengalami speech delay yang diakibatkan oleh gangguan dengar kongenital

Anda mungkin juga menyukai