BIOLOGI DASAR
NIM : 150210103028
KELOMPOK : V (LIMA)
UNIVERSITAS JEMBER
I. JUDUL
II. TUJUAN
Jaringan merupakan sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang
sama (Tim Dosen Pembina.2015:11). Jaringan-jaringan yang berbeda dapat
bekerja sama untuk suatu fungsi fisiologi yang sama membentuk organ. Tubuh
hewan pun dibangun olehmacam-macam bentuk dan fungsi sel dengan jumlah
yang banyak sekali. Pada hewan secara garis besar tubuhnya terdiri dari empat
jenis kelompok jaringan,yaitu:
Jaringan
No Bentuk Letak Fungsi
epitel
Proses difusi
Epitel pipih Pembuluh
1. Pipih O2 dengan
selapis darah,alveolus
CO2
Membantu
Epitel kubus Kelenjar proses
2. kubus
selapis ludah,keringat Sekresi dan
absorpsi
Epitel
Untuk
3. silindris Memanjang/siliner Lambung,usus,
sekresi
selapis
Epitel
Selapis sel yang Saluran
5. berlapis Pada trakea
tebal pernapasan
semu
Epitel Mulut,epidermis
Sebagai
6. berlapis Pipih banyak lapis
pelindung
banyak
Epitel Ureter,ginjal Proses
7. Berubah-ubah
transional ekskresi
Kelenjar Proses
Epitel
8. batang ludah,keringat sekresi dan
kelenjar
ekskresi
1. Matriks
Matriks tersusun oleh serabut-serabut dan bahan dasar. Serabut dibedakan
menjadi serabut kolagen, serabut elastin dan serabut retikuler. Serabut
kolagen berwarna putih, bersifat sangat liat dan ulet, paling banyak
ditemukan dalam tubuh. Serabut elastin berwarna kuning, lebih halus dari
serabut kolagen, dan elastis. Serabut retikuler merupakan serabut paling
halus dan bercabang membentuk jala. Bahan dasar matriks terdiri atas
asam mukopolisakarida. Komponen utama asam mukopolisakarida adalah
asam hialuronat. Semakin banyak asam hialuronat yang terkandung dalam
matriks, maka matriks akan semakin lentur. Komponen utama bahan dasar
lainnya adalah mukopolisakarida yang mengandung sulfat, khususnya
kondroitin sulfat. Jika bagian mukopolisakarida meningkat, matriks
menjadi semakin kaku.
2. Sel-sel penyusun jaringan pengikat
Beberapa jenis sel yang tertanam dalam matriks sebagai berikut :
a. Fibroblas, berfungsi menyintesis dan menyekresikan protein pada
serabut.
b. Makrofag, sel yang bentuknya tidak teratur, umumnya terletak dekat
pembuluh darah, berfungsi dalam pinositosis dan fagositosis.
c. Sel tiang (sel mast) berfungsi menghasilkan substansi heparin dan
histamin berfungsi mencegah pembekuan darah dan histamin
berfungsi meningkatkan permeabilitas darah
d. Sel lemak,berfungsi menyimpan lemak.
a. Jaringan ikat longgar, tersusun atas sel-sel yang jarang, matriks tersusun
atas serabut kolagen, elastin dan retikulin. Terdapat antara berbagi alat,
misalnya antara kulit dengan struktur di bawahnya.
b. Jaringan ikat padat, tersusun atas matriks yang rapat, terdiri dari serabut
kolagen, dan elastin, misalnya pada tendon. Jaringan ikat padat bercirikan
serat-serat yang berhimpitan. Secara proporsional, selnya kurang jika
dibandingkan dengan yang ada pada jaringan ikat longgar, dan substansi
dasar amorfnya kurang (Leeson. 1996)
c. Jaringan lemak, terdiri atas sel-sel lemak, berbentuk bulat atau poligonal.
Sel-selnya kaya rongga sel yang terisi tetes minyak. Jaringan ini terutama
terdapat di bawah kulit, di sekitar alat-alat dalam, di sekitar pensendian,
dan di dalam sum-sum tulang pipa.
d. Jaringan rawan, tersusun atas sel-sel pembentuk rawan (kartilago) dan
matriks. Berdasarkan matriks penyusunnya, kartilago terdiri atas tiga
macam yaitu:
Rawan hialin, matriks bawahnya putih kebiru-biruan, jernih dan
transparan. Terdapat pada rangka embrio, ujung tulang iga, ujung
tulang pipa, trakea, bronkus.
Rawan Elastin, matriks agak keruh, mengandung serabut elastin kuning
yaitu serabut kolagen yang tersusun seperti jala. Terdapat pada daun
telinga, saluran telinga luar,
saluran eustachius.
Rawan Fibrosa (serabut), matriks sedikit, gelap dan keruh, mengandung
banyak berkas serabut kolagen.Terdapat pada persambungan tulang
kemaluan (simpisis pubis), antar ruas-ruas tulang belakang.
e. Tulang (osteon), tersusun atas sel-sel tulang dengan matriks yang kokoh
karena ada pengapuran garam-garam mineral seperti kalsium karbonat dan
kalsium fosfat, sel-sel pembentuk tulang (osteoblas) berada dalam lakuna
(rongga), antara lacuna yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh
saluran kecil (kanalikuli).Berdasarkan susunan matriks osteon terdiri dari :
Jaringan tulang spon (bunga karang), matriks berongga-rongga, berisi
sum-sum merah, terdapat pada ujung-ujung tulang pipa, tulang pendek dan
tulang pipih, berfungsi sebagai tmpat memproduk sel darah merah.
Jaringan tulang kompak antara lain terdiri atas lapisan semen di bagian
paling luar, sel-sel tulang atau osteosit, matriks, dan saluran havers.
Matriks tulang tersusun atas zat kolagen dan endapan kapur. Fungsi tulang
kompak adalah sebagai alat gerak pasif, penyokong, tempat perlekatan
otot, dan melindungi organ tubuh.
f. Darah, terdiri atas sel-sel darah, keping-keping darah, dan plasma darah.
Sel-sel darah meliputi sel darah merah atau eritrosit antara lain berperan
dalam mengikat oksigen dan sel darah putih atau leukosit antara lain
berperan dalam pertahanan tubuh. Keping-keping darah atau trombosit
berperan dalam pembekuan darah. Plasma darah yakni berupa cairan yang
didalamnya antara lain terdapat protein,glukosa, lemak, dan garam
mineral.
4. Jaringan saraf, tersusun dari kumpulan sel syaraf (neuron). Sebuah neuron
terdiri dari badan sel, dendrite, dan neuron atau akson. Berdasarkan
fungsinya, sel syaraf dibedakan menjadi 3 macam, antara lain :
Neuron Sensorik neuron ini bagian dendritnya berhubungan dengan
reseptor sedangkan aksonnya berhubungan dengan efektor. Berfungsi
menghantarkan impuls dari pusat saraf ke efektor.
Neuron Motorik neuron ini bagian dendritnya berhubungan dengan neuron
lain dan aksonnya berhubungan dengan efektor. Berfungsi menghantarkan
impuls dari pusat saraf ke efektor.
Neuron Konektor (penghubung), neuron ini bagian dendrite dan neuritnya
berhubungan dengan neuron lain. Berfungsi menghubungkan neuron yang
satu dengan neuron yang lain.
IV. METODE PRAKTIKUM
Memperhatikan struktur/bentuk
selnya
Bila mengalami
kesulitan,meminta petunjuk dari
pembimbing
V. HASIL PENGAMATAN
a) Jaringan epitel kolumner selapis
Keterangan
1. Inti sel
2. Membran Basal
3. Sel gada/gobet
Perbesaran 10 kali
Keterangan:
1. Sitoplasma
2. Membran sel
3. Inti sel
Perbesaran 10 kali
Keterangan:
1. Inti sel
2. Membran sel
3. Sitoplasma
Perbesaran 40 kali
d) Jaringan otot jantung
Keterangan:
1. Inti sel
2. Membran plasma
3. Discus interkolaris
Keterangan:
1. Matriks
2. Kondrusit
3. Lakuna
Perbesaran 10 kali
Keterangan:
1. Saluran havest
2. Canaliculi
3. Osteosit
Perbesaran 10 kali
g) Jaringan ikat padat teratur
Keterangan:
1. Matriks
2. Kolagen
3. Elastin
4. Serabut kolagen
Perbesaran 40 kali
Keterangan:
1. Inti sel
2. Zat putih
3. Membran sel
4. Ujung saraf
Perbesaran 4 kali
Keterangan:
1. Inti sel
2. Membran sel
3. Sitoplasma
Perbesaran 10 kali
j) Jaringan otot pada esofagus
Keterangan:
1. Inti sel
2. Membran sel
3. Sitoplasma
Perbesaran 4 x 10 = 40 kali
VI. PEMBAHASAN
Dalam praktikum acara ketiga ini kami mengamati berbagai jaringan pada
hewan. Kami mengamati berbagai bahan preparat awetan jaringan,seperti jaringan
epitelium, jaringan ikat, jaringan otot serta jaringan saraf.
Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama.
Jaringan di bagi menjadi empat kelompok yaitu :
-Jaringan Epitel : susunannya rapat sehingga tidak terdapat ruang antar sel.
Berdasarkan bentuk dan strukturnya jaringan epitel terdiri atas epitel pipih selapis,
epitel kubus selapis dan epitel kolumner (memanjang).
-Jaringan ikat : letak selnya berjauhan. Berdasarkan strukturnya, jaringan ikat
dibedakan menjadi : jaringan ikat padat, jaringan ikat longgar, jaringan lemak,
jaringan rawan, tulang dan darah
-Jaringan otot : selnya memanjang berbentuk serabut. Ada tiga macam jaringan
otot, yaitu otot polos, otot lurik dan otot jantung
-Jaringan saraf terdiri atas neuron dan neuroglia.
Percoboaan pertama, kami mengamati jaringan epitel kolumner selapis
berupa jaringan pada usus halus. Pengamatan awetan preparat kami lakukan di
bawah mikroskop dengan perbesaran 10 kali. Pada pengamatan yang kami
lakukan, didapat gambar berbentuk pipih, inti lonjong sejajar dengan membran
basal, terdapat pula lumen (ruang atau rongga) yang menurut teori, lumen ini
berfungsi untuk tempat penyimpanan zat-zat makanan yang diperlukan oleh sel itu
sendiri.
Percobaan kedua, kami mengamati jaringan epitel pipih berlapis tidak menanduk.
Pengamatan awetan preparat kami lakukan di bawah mikroskop dengan
perbesaran 10 kali. Pada pengamatan yang kami lakukan, didapat gambar
berbentuk pipih tetapi berlapis lapis. Dari hasil pengamatan terlihat gambar
berbentuk pipih,terdapat sitoplasma serta membran basalis. Menurut referensi
bahwa membran basalis merupakan kondensasi bahan mukopolisakarida dan
protein yang terdapat di bawah permukaan basal semua epitel dengan ketebalan
yang berbeda-beda. Membran basalis berfungsi sebagai penyokong dan bertindak
sebagai filter yang semipermeabel dari bagian basal epitel
Percobaan ketiga, kami memngamati jaringan otot polos. Pengamatan dilakukan
dibawah mikroskop dengan perbesaran 40 kali. Dari hasil pengamatan sel-selnya
berbentuk gelondong. Dinamakan otot polos dikarenkan ototnya polos tidak
berlurik. Menurut referensi otot polos pada hewan berfungsi pada kerja aktivitas
tubuh secara tak sadar seperti proses pencernaan makanan di dalam lambung.
Percobaan kedelapan, kami mengamati Jaringan saraf yang terdapat pada otak.
Pengamatan dilakukan dibawah mikroskop menggunakan perbesaran 4 kali. Dari
hasil pengamatan kami menemukan beberapa gambar bagian di dalam jaringan
syaraf yaitu badan sel, inti, dendrit dan akson.
Percobaan kesembilan, kami mengamati jaringan epitel kubus berupa jaringan
pada organ ginjal. Pengamatan awetan preparat, kami lakukan dibawah mikroskop
dengan perbesaran 10 kali. Bagian-bagian sel yang teramati yaitu inti sel,
membran sel dan sitoplasma.
Percobaan kesepuluh kami mengamati jaringan otot yang terdapat pada esofagus.
Pengamatan preparat kami lakukan dibawah mikroskop dengan perbesaran 40kali.
Bagian-bagian sel yang teramati yaitu inti sel, sitoplasma dan membran sel.
Selnya berbentuk gelondong.
Lokasi jaringan epitel: tubula ginjal, saluran kelenjar ludah, kelenjar keringat,
permukaan ovari, permukaan dalam lensa mata, sel-sel berpigmen dari retina.
Lokasi jaringan epitel: epidermis, vagina, mulut, esofagus, saluran anus, ujueg
uretra.
Lokasi jaringan epitel: saluran kelenjar ludah, saluran kelenjar susu, uretra, laring,
faring, langit-langit mulut.
h. Epitel transisional
Perbedaan dari otot polos, otot lurik dan otot jantung yaitu otot polos bekerja
secara tidak sadar, mempunyai ujung runcing dan berbentuk gelondong, jumlah
inti sel satu dan terletak ditengah, reaksinya lambat dan tidak menimbulkan rasa
lelah, terletak di sistem organ. Otot lurik bekerja secara sadar, berbentuk silindris
dan memanjang, jumlah inti sel banyak dan terletak di tepi sel, reaksinya cepat
dan menimbulkan rasa lelah, letaknya melekat di bagian rangka. Otot jantung
bekerja secara tak sadar, mempunyai bentuk silindris, memanjang dan bercabang,
inti sel lebih dari satu dan terletak di pusat sel, reaksi lambat dan tidak
menimbulkan rasa lelah, letaknya di jantung.
VII. PENUTUP
a. Kesimpulan
Setelah melakukan pengamatan pada berbagai macam jaringan hewan, kita dapat
mengetahui dan menjelaskan apa saja jaringan-jaringan yang menyusun pada sel
hewan. Jaringan penyusun pada hewan terdiri dari jaringan epitel, jaringan otot,
jaringan ikat dan jaringan saraf . jaringan epitel merupakan jaringan penyusun
tubuh hewan yang tersusun rapat dan tidak terdapat ruang antar sel. Jaringan otot
merupakan jaringan penyusun organ hewan yang sel selnya berbentuk serabut
memanjang. Jaringan ikat merupakan jaringan yang sel sel penyusunnya memiliki
letak berjauhan antara satu dan yang lainnya. Jaringan saraf merupakan jaringan
yang mengkoordinasi segala kegiatan. Bentuk penyusun jaringan-jaringan
hewanpun beragam ada yang pipih selapis, pipih berlapis, kubus atau dadu,
berserabut dan lonjong.
b. Saran
Pada saat praktikum, seharusnya praktikan lebih serius dalam melaksanakannya
dan pahami materi secara benar apa lagi saat melaksanakan pretest jangan sampai
melakukan kerjasama.
DAFTAR PUSTAKA