Anda di halaman 1dari 2

Thermocline

Lapisan termoklin merupakan lapisan perairan laut yang dicirikan terjadi penurunan
temperatur yang cepat terhadap kedalaman (Sidabutar, 2014). Termoklin secara umum adalah
lapisan tipis yang berbeda dalam tubuh beda cairan (misalnya air laut dan danau), di mana
perubahan suhu lebih cepat dengan kedalaman daripada yang dilakukannya di lapisan atas
atau bawah. Di laut, termoklin dapat dianggap sebagi selimut tak terlihat yang memisahkan
lapisan campuran atas dari air yang tenang. Diatas lapisan termoklin terdapat zona epipelagis
atau yang biasa disebut zona fotik. Varian menjelaskan bahwa Zona ini memiliki rentang
sekitar 0 –150 meter dari permukaan laut di mana cahaya masih memungkinkan
untuk keberlangsungan proses fotosintesis. Lapisan dingin di bawah lapisan termoklin yang
disebut juga lapisan hipolimnion dimana suhu air laut konstan sebesar 4ºC. Pada lapisan
termoklin memiliki ciri gradien suhu yaitu perubahan suhu terhadap kedalaman sebesar
0.1º C untuk setiap pertambahan kedalaman satu meter. Lapisan termoklin berdasarkan
pengukuran minilogger berada pada kedalaman rata-rata 70–270 m. Lapisan termoklin akan
semakin dalam di musim panas dan semakin dangkal di musim dingin (Bahtiar, 2013).
Lapisan termoklin merupakan lapisan pembagi antara dua lapisan yang memiliki
perbedaan karakteristik lingkungan dan organismenya. dilapisan ini memiliki karakteristik
dengan derajat suhu airnya sangat rendah, sedikit oksigen,dan sangat sedikit mendapatkan
cahaya. dan secara umum terdapat sumber makanan yang di turunkan dari lapisan diatasnya
sehinga banyak organisme “creatures” yang tumbuh dan berkembang dengan subur di sini.
beberapa contoh organisme yang tumbuh dan memanfaatkan lapisan ini diantaranya beberapa
hiu yang memanfaatkan untuk migrasi, ubur-ubur, udang dan cumi-cumi.
Pada lapisan termoklin memiliki ciri gradien suhu yaitu perubahan suhu terhadap
kedalaman sebesar 0.1ºC untuk setiap pertambahan kedalaman satu meter (Nontji, 2002).
Akibatnya suhu menurun secara teratur sesuai dengan kedalaman. Semakin dalam suhu
akan semakin rendah atau dingin. Hal ini diakibatkan karena kurangnya intensitas matahari
yang masuk ke dalam perairan. Di lapisan ini memiliki karakteristik dengan derajat suhu
airnya sangat rendah, sedikit oksigen, dan sangat sedikit mendapatkan cahaya. dan secara
umum terdapat sumber makanan yang di turunkan dari lapisan diatasnya sehinga banyak
organisme yang tumbuh dan berkembang dengan subur di sini. beberapa contoh organisme
yang tumbuh dan memanfaatkan lapisan ini diantaranya anglerfish, beberapa hiu yang
memanfaatkan untuk migrasi, ubur-ubur, udang dan cumi-cumi. Untuk pH termoklin dilihat
lokasi tempatnya karena pH termoklin kurang lebih samadengan tingkat keasaman perairan.
Sumber :

Bahtiar, Andi, dkk. 2013. Taktik Penangkapan Tuna Mata Besar (Thunnus obesus) di
Samudera Hindia Berdasarkan Data Hook Timer dan Minilogger. Jurnal Perikanan. Vol 19
(1)
Nontji, Anugerah. 2002. Laut Nusantara. Jakarta : Djambatan
Sidabutar, Herni Cahayani. 2014. Kajian Lapisan Termoklin di Perairan Utara Jayapura.
Jurnal Oseanografi. Vol 3 (2)

Anda mungkin juga menyukai