Anda di halaman 1dari 232

apakah weather dan climate suatu hal yang berbeda, ketika weather adalah cuaca, (durasi waktu

pendek) coverage dan area terbatas.

Wheater adalah cuaca degan cakupan waktu yang singkat


Sedangkan climate

- memiliki cakupan wilayah luas


- dimana berjangka waktu lama, dan
- melibatkan adanya perubahan musim dan diukur dalam jangka waktu yang lebih Panjang
Diamati untuk waktu yang berbeda, adanya perubahan climate karena mengukur wheater untuk waktu
yang singkat dalam jangka waktu lama
Climate terpengaruh oleh banyak factor :

- abiotic
1. Lokasi (latitude longitude)
2. Ocean current
3. Topography
4. Solar radiation
5. Evaporation
6. Orabital variation
7. Volcano teltonic
- Biotic factor
1. Transpiration
2. Respiration
3. Fotosintesis oleh tumbuhan
4. Dekomposisi
5. Digestion → ada suatu proses dari makhluk hidup yaitu peternakan, kenapa peternakan bisa
berkontribusi yang cukup siginifikan bagi climate change, emisi karbon gas rumah kaca
relative besar karena banyak peternakan sapi, (argentina) peternakan sapi banyak
menghasilkan gas methane. Dari poopnya. Jadi peternaan berkontribusi dari climate change
juga

Clean house gases, bumi memiliki suatu laisan yang menyebabkan kalua ada radiasi sinyalmatahari yang
masukke bumi maka Sebagian energinya akna tertangkap ke udara. Namun, yang terjadi saatini adalah,
lapisan yangmengandung green house gas ini makin lama makin tebal, maka energi yang dikembalikan
oelh bumi ke angkasa maka lebih sedikit, jadi Sebagian dari energi panas itu akan terperangkap di dalam
lapisan bumi , ini yang menyebabkan bumi makin lama makin panas akibat kontribusi green house gas.
Ada beberpa jenis tapi yang paling dominan adalah CO2 NH4 dan gas metanaCH4.

Kita memerlukan green house ini mungkin keadaaan di pluto bisa terjadi yaotu ekstrem dingin, klau ambil
contoh di mars, dia juga green house relative kecil 9tipis) maka akan terjadi perbedaan temperature siang
dan malam sangat jomplang, hngga 300 fahrenheit. Maka m.h tidak bisa hidup. Planet venus terllu banyak
green house gases nya jadi aka terlalu panas, oleh karena itu, bahwa, bumi tempat kita idelal untuk hidup.
Untuk saat ini.

Penyusun green house :

1. Water vapor
2. Carbon dioxide
3. Methane
4. Nitrous oxide
kalua tidak ada green house as, maka temperature bumi akan -18 fahrenheit (sangat dingin), yang
dirasakan sudah ada revolusi industry, yaitu manusia mulai mebuat mesin, mesin ini menghasilkan emisi
gas buangan co2,
manusia berlomba lomba meingkatkan kemammuran tapi melupakan lingkungan.

BUKTI climate change


Bukt climate change :
1. Kiri montana 1913 kanan 2005 (paling panas) → heat wave di amerika dan eropa banyak yg
meninggal, dan heat wave ini adalah salah satu bukti dari adana climate change, es abadi yg dlu
luas skrg tinggl d bbrp tempat saja.
2. Glecier hanya ada di uncak gunung di Austria

Permacross (?) adanya air didalam poripori tanah atau batuan dalam keadaan beku, akubat dari global
warming ini, lapisan pemracross akan mencair yang menjadi bahaya adlah, tanahnya jadi lembek, buat
negara bagian utara banyak bangunan atau jalan yg ada dia ats tanah permafross, maka ketika mencair
bangunan akan hancur. Tanah bukan lembek tapi kekuatantanah akan bekrkurang drastic. Kecepatan gel
seismic melewati perma cross, dibandingkan tidak artinya rigisitas material berkurang, ketika perma cross
dterjai di leren maka akan etrjadi longsro. Kalau disitu ada bangunan maka bangunan akan collapse, perma
fross di eropa sangat ditakutkan,

KENAIKAN SUHU BUMI RATA RATA DBANDINGKAN PADA SAAT AWAL REVOLUSI INDUSTRI?
1. 5 deajat, jadi artinya bahwa, kalua manusia tidak berasa. Tapi yang terjadi adalah akibat dari kenaikan
temperature bumi rata rata hingga 2derajat c. kop meeting (?) kumpul kpala negara ngomongin climate
change yg dibahas adalah bagaimana memitigasi temperature bumi tidak mengikat lebih besar dari 2
derajat. Kita diminata untuk bisa membat suatu effort agar temperature bumi tidak naik hingga 2 derajat.

Sekarang ada yg menuliskan temperature bumi tidak lebihnairk dar 1.5 derajat. Tp effortnya bert, karena
hanya beberapa negara di bumi yangbisa melakukan, yaitu salah saunya Indonesia. Karena ada bimassa
besar, brazil Indonesia afrika tengah, adalah tepat2 yg diharapkan bisa dijaga, t papa yg terjadi, Indonesia
membutuhkan energi yang tidak begitu besar disbanding negara di amerika dan eropa. Misal untuk 1 kk
biasanya 900-1000 wat, kalua di eropa ebutuhan daya listrik sama spt Indonesia? Tidakk! Disana butuh
energi lebih besar, terutama kebutuhan energi akan melonjak tajam pada saat winter untuk penghangat,
karena gabisa hidupnyaman disana. Eropa berhemat karena sumber energi tidak bervariasi, dlu sbeelum
ada tragedy di jepang. Dulu kalua di eropa ga ada gempa, energi nulir gapapa. Energi nuklir kalo
penggunaannya ijaksana maka resiko efek yg ditimbulkan lebih kecil, karena nuklir masuk dalam new
energy. Eropa banned nuklir dan harus mencari yang lain. Mulai tahun 2000 orang sudah mulai shifting,
karena awareness climate chnge sangat tinggi.

Time series kandungan co2 dan tme series bumi. Sejar revolusi, sejarah kenaikan temperature adalah
co2.
Evidence ang diamati -> ternyata makhluk hidup memberikan respon terhada temperature, jens burung
coverage nya tertentu, sekarang dilaporkan bahwa spesises ini hidup di wilayah lebih utara 18 km, Kupu
kupu juga bergerak wiayah hidupya. Mekarnya bunga juga beberapahari lebih cepat dari biasanya.

Rntai makanan, akiat adanya cliate change aka nada spesies tertentu yg kekurangan makanan dan
kelebihan makanan yg akan berpengaruh pada ekossistem,

Permafros ketika membeku ia menyimpan berbagai macam virus yg hidup di masa lampau, bis ajuga virus
yg ter reserved akan munucl Kembali.

Penyakt penyakit lain missal nyamuk, ia bisa hidup di latitude yg lebih tinggi, sehingga jnis flu makn lama
makin vbervariasi.
Yang paling tidak berpengaruh oleh clmate change adalah daerah khatulisatiwa. Indonesia adalah
negara yg dampa=k dari climate change nya minimum, tapi untuk dunia keadaan Indonesia diharapkan
utnuk enyembuhkan
Indonesia tidak brfikir Panjang mengenai eksploitasi energi. Jadi jaman dahulu di eksploitasi habs
habisan dan sudah sampai di puncak produksi dan kini makin hari makin menurun, bhakan

Lpg gas berasal dari reservoir minyak bukan reservoir gas dikarenakan yg reservoir gas sulit untuk di
tempatkan di tabung kecil2. Emisi karbon juga harus dikurangi, dengan cara mngehandle.

Dukalimantan ada lahan gambut, yang dilakukan oleh perambak hutan, di kupas habis dijadikan
sesuatu pertanian, ga sadar kalo lahan gambut ada gas methane, pada saat ditutupi air gas
methana keluar, dan saat diubah jd suatu oleh manusia gas methaneny keluar

Yang sekarang terjadi bahwa negara maju suka menyalahkan negara berkembang. Padahal dlu negara
maju skrg dunya kaya gitu di 30 40 tahun lalu.
Pemerintah Indonesia kurnag memperhatikan masalah transportasi.
Gas gas rumah kaca sangat berbahaya bagi Kesehatan manusia.

Climate change impact:

- Kekringan
- Flooding
- Badai topan
MINGGU 3
Rantai Proses Kegiatan Hulu Migas di Indonesia

• Energi berasal dari :


- Conventional Resources
- Natural gas
- Gas shale
- Extra Heavy Oil
- Gas shale
- Bitumen
- Gas hydrates
- Oil shale
• Kegiatan Hulu Migas
Asal minyak dan gas bumi dibagi menjadi 3 teori
1. Teori biogenetic : Teori ini menyebutkan bahwa minyak bumi dan gas alam
terbentuk dari beraneka jasad organic seperti hewan dan
tumbuhan yang mati dan tertimbun endapan pasir dan lumpir,
kemudian endapan lumpur ini menghanyutkan senyawa
pembentuk minyak bumi ini dari sungai menuju ke laut dan
mengendap ke lauan selama jutaan tahun
2. Teori anorganik : Teori ini menyebutkan bahwa minyak bumi terbentuk karena
aktivitas bakteri. Unsur seperti oksigen, belersng dan nitrogen dari
zat yang terkubur akibat aktivitas bakteri berubah menjadi zat
minyak yang berisi hidrokarbon
3. Teori duplex : Teori ini merupakan penggabungan teori biogenetic dengan
anorganik yang menjelaskan bahwa minyak bumi dan gas alam
terbentuk dari berbagai jenis organisme laut baik hewanmaupun
tumbuhan yang kemudian menjadi batuan sedimen.
Batuan lunak yang berasal dari lumpur yang mengandung bitnik-
bintik mintak dikenal sebagai batuan induk. Minnyak bumi juga
sering diartikan berasal dari pelapulan sisa-sisa organisme
sehingga disebut bahan bakar.
• Indonesia mempunyai banyak cekungan yaitu
- Cekungan produksi (16)
- Cekungan dengan penemuan hidrokarbon, belum produksi (8)
- Cekungan sedang eksplorasi (14)
- Cekungan belum di eksplorasi (22)
• Indonesia pertama kali melakukan pengeboran di Telaga said, 1885
• Kronologi penemuan cadangan migas raksasa di Indonesia
Sudah banyak penemuan di Indonesia, minyak tersbesar penemuan di Cepu dengan
cadangan 1 milliar barel.pada tahun 97 lapangan duri memproduksikan minya 1 juta
barrel.
• Minyak Indonesia yang telah ditemukan
Isi awal minyak ditempat 70 milyar barrel, sudah diproduksikan sebanyak 23Bbbl
IOR dan EOR potensial 33,2 juta barrel.
Produksi nasional 725,655 barrel perhari. Indonesia hanya mempunyai 0.5% minyak dari
cadangan dunia dan 1,5% gas dari cadangan dunia. Indonesia pernah menjadi eksportir
minyak dan gas terbesar di dunia.
• Indonesia Oil and Gas Timline
- 1885 : first oil discovery in north sumatera
- 1912 : Standard oil exploration in South Sumatera
- 1921 : The biggest discovery before WW II ( Talang akar field)
- 1944 : Caltex minas largest oil field in Southeast Asia discovered
- 1961 : Government signed PSC in Aceh
- 1962 : Indonesia joined OPEC
- 1971 : Pertamina Law No.8/1971
- 1978 : First LNG palnt entered production
- 2001 : Oil and Gas Law No. 22/2001 promulgated
- 2002 : Formation BP Migas and BPH Migas
- 2003 : Pertamina becomes PT Pertamina (Persero) with profit making intent
- 2004 : Government Regulation No.35 and 36 promulgated
• Sejarah industry Oil and Gas (politik dan regulasi)

Pada tahun 1945-1960 masih berbentuk kontrak karya, orde baru 1966-1998 mengalami
modifikasi hingga 3kali

• Karakteristik Industri Migas


1. Excess Return : Industri hulu migas membutuhkan investasi yang besar, dan bisa saja hilang
jika tidak berhasil.
2. High Risk : Beresiko tinggi
3. Padat modal : Modal tinggi
4. Padat teknologi : membutuhkan teknologi yang canggih
Long term : pengembalian modal lama
• Upstream Industry Characteristic :
- Capital intensive
- High risk
- Long term investment horizon
- High tech
- Trans natonal jurisdiction
- Severe cross-countru competition
Industri hulu migas memiliki karakteristik yang unik. Dalam hal ini, elemen-elemen dalam
struktur industrinya memiliki tingkat kompetisi yang berbeda dengan industri pada umumnya.
Penjualan produksi migas kepada pembeli tetap akan diserap oleh pasar karena permintaan
yang secara agregat lebih tinggi dibanding kapasitas penawaran. Harga jual produk secara
umum ditentukan melalui mekanisme pasar dengan kecenderungan yang terus meningkat
seiring dengan semakin berkurangnya pasokan dibanding total kebutuhan.
Karakteristik industri migas
- Excess return : Investasi sangat membutuhkan biaya yang besar
- Sunk cost : Jika tidak dilakukan produksi berkemungkinan akan hilang
- High risk:
Industri hulu migas memiliki berbagai resiko, seperti:
a. Resiko sub-surface
b. Resiko teknologi
c. Resiko tenaga kerja
d. Resiko kualitas (kandungan CO2)
e. Resiko biaya (kesalahan estimasi biaya)
f. Resiko waktu (keterlambatan penyelesaian proyek)
g. Resiko lingkungan
h. Resiko keamanan
i. Resiko politik
j. Resiko fiscal (perubahan perpajakan)
k. Resiko ekonomi (perubahan harga migas)
l. Resiko pasar
- Long term: Krakteristik industri hulu migas memiliki jangka waktu pengembalian keuntungan
yang relatif lama, karena berbagai tahapan dilakukan dalam jangka waktu yang cukup lama,
conohnya untuk eskplorasi dilakukan selama 10 tahun, kemudian dilakukan tahapan yang lain
hingga beberapa tahun sehingga menyebabkan waktu yang relatif lama untuk mendapatkan
keuntungan yang di dapatkan.
- High Technology: Dibutuhkan teknologi yang tinggi untuk melakukan eksplorasi sehingga
biaya yang dikeluarkan akan besar.
- Severe cross country competition : Antar indusri migas saling mempunyai kompetisi yang ketat,
oleh karena itu untuk dapat mengevaluasi keekonomian hulu migas, terutama berkaitan dengan
estimasi penenimaan dan biaya yang memerlukan waktu jangka Panjang, pelu diperhatikan
resiko kemungkinan yang terjadi, misalnya harga minyak yang selalu berfluktuasi,peningkatan
biaya akibat perubahan scenario pengembangan lapangan yang lain, dan lain-lain.

• Sifat dan jenis kegiatan Industri Hulu Migas


Sifat : Pada modal, padat teknologi, beresiko tinggi
Jenis : Eksplorasi, eksploitasi, produksi
High impact : Memiliki resiko yang sangat tinggi karena jika tidak ditemukan cadangan maka
modal tidak akan kembali, namun jika ditemukan akan sangat menguntungkan.
• Pengembangan Ekonomi

Harus sudah di perhitungkan mengenai biaya produksi, price forecast, opex forecast dan capex
forecast kemudian dihitung fiscal model yang nantinya menghasilkan net cash flow
• Exploration Cycle Overview Cash Flow Profile
Kegiatan eksplorasi mulai dari land acquisition, kemudian survey geofisika dan interpretasi,
drilling, appraisal atau drilling sumur delineasi, field development, production operations, field
economics limit

Baru dapat menghasilkan uang dalam jangka waktu 10 tahun.

Keuntungan : atas dikurang bawah.


• Prinsip dalam memanagement oil dan gas (strategi)
- volume
- Investment
- time
• Features of O&G Bussiness Segments
Upstream
Midstream – LNG, LPG, Gas Pipelines and CNG
Downstream – Oil Refineries
Downstream – Storage, distribution and trading
Downstream – Retail

• Alur bisnis Hulu Migas :


1. Penyiapan dan penawaran wilayah kerja migas
2. Penertapan pemenang tender wilayah kerja migas
3. Penandatanganan kontrak kerja sama
4. Dilakukan eksplorasi, namun apabila gagal sampai pada tahap ini.
5. Berhasil menemukan cadangan migas
6. Rencana Pengembangan (POD) pertama
7. Kegiatan pengembangan dan produksi migas
8. Penerimaan bagi negara.
• Penyelidikan Minyak dan Gas Bumi

Cadangan minyak ditemukan di cekungan sedimen, kemudian harus mengevaluasi petroleum


system, ditentukan play nya apakah batupasir/karbonat, setelah itu identifikasi lead dan dikaji
hingga menjadi prospek.

• Upstream Business Turning-Point


1. Preparation Stage :
- Pre-study
- contract sign
2. Eksploration stage :
- survei
- evaluation
- wildcat drilling
3. Development stage :
- development drilling
- production facilities
4. Production stage
- transportation
- maintenance

• Bussines Cycle Upstream


• Tahapan kegiatan usaha hulu migas dari eksplorasi ke produksi

• Life span of block


3 tahun pertama misalnya dikasih 1000km2, kemudian belum dapat apa2 maju ke tahun ke 2,
namun kita harus mengembalikan kepada pemerintah 25% jadi sisa 750. Yang ke 2, 25% lagi dari
750 hingga tahun ke 10. Misalnya berakhir kita harus mengembalikan 25%. Sehingga secara otal
lahan well kita 30%. Jika berhasil darpet 20 tahun untuk pengembangan.

• Akumulas minyak dan gas bumi


1. batuan induk : batuan yang dapat membentuk minyak dan gas bumi
2. Migrasi : jalur yang menghubungkan batuan induk dan perangkap
3. Batuan Reservoir : batuan perpori yang dapat ditempati minyak dan gas
4. Perangkap minyak dan gas : Tempat terperangkapnya minyak dan gas
5. Penyekat: Batuan impermeable yang tidak dapat dilalui minyak dan gas
• Bentuk-bentuk perangkap

• Kegiatan Hulu Migas


Resouces dan reserves menjadi pendorong dari kegiatan hulu migas untuk mencapai produksi.
Kegiatan tersebut meliputi :
Eskplorasi : survey, pemboran, studi G&G
Eksploitasi : pemboran, stimulasi, EOR, Maintenance.
• Pencarian dan pengumpulan data
Jenis dan macam data permukaan (Peta geologi, rembesan, foto udara)
Data bawah permukaan subsurface yang meliputi data seismic dan data sumur.
• Kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi
Kegiatan eksplorasi adalah mencari sumber daya minyak dan gas di bawah permukaan bumi
dengan menggunakan metode geologi daan geofisika serta menentukan besarnya cadangan
(ditempat) dari suatu penemuan eksplorasi.

Eskplorasi merupakan ujung tombak dari seluruh kegiatan dalam industry migas yang bercirikan
padat modal, padat teknologi dan beresiko tinggi.
• Kegiatan eksplorasi
- pemetaan geologi
- remote sensing
- penyelidikan geofisika
- pemboran eksplorasi
- pemboran delineasi
• Tahapan eksplorasi minyak bumi
1. studi pendahuluan (konsep dan geologi regional)
2. Potensi cekungan
3. Interpretasi foto udara/landsat
4. Pemetaan geologi permukaan
5. Gambaran geologi regional
• Geologic mapping and sampling
- gravity
- magnetics
- seismic reflection
- geological mapping
• Tahapan eksplorasi minyak bumi (interpretasi data permukaan dan bawah permukaan )
1. Model geologi
2. Integrasi data
3. Teknologi penunjang
4. Hasil interpretasi
• Zaman dahulu tidak ada teknologi hanya memanfaatkan peta geologi
• Survei geologi dan geofisika
1. Survei seismic
2. Inerpretasi seismik2D/3D
3. Usulan pemboran eksplorasi
• Contoh penampang dan peta seismic
• Dengan harga minyak rendah, lapangan yang biaya produksi nya tinggi tidak jadi di produkstikan
atau sebaliknya. New discoveries in old areas bisa disebabkan oleh adanya ide baru, teknologi
yang baru dan perubahan ekonomi.
• Perkembangan teknologi

• Industri migas sector hulu (upstream)


Investasi dan pembiayaan operasi memerlukan modal yang sangat besar (padat modal)
Keberhasilan usaha mengandung resiko yang tinggi
Pelaksanaan operasi memerlukan teknologi tinggi
ENERGY SECURITY ISSUE IN INDONESIA
Dr. MOHAMMAD RACHMAT SULE
PERTEMUAN 4 – 18 SEPTEMBER 2020


Isu energi apa yang sedang terjadi di Indonesia?
--> Indo terbiasa menggunakan fossil fuel, sehingga demand energy ini sangat bergantung pada
fossil fuels. Selain itu, terbukti bahwa its proven fossil fuel reserves are limited &
declining (cadangannya terbatas dan berkurang)
• Dari komposisi Energi blueprint, Indonesia sangat tergantung pada fossil fuel
(dalam bentuk minyak sebesar 20%, gas bumi sebesar 30%, coal 33%). Sedangkan new &
renewable energy (N&RE) di Indonesia dipakai sebesar 17%, yaitu Biofuel 5 sebesar %,
geothermal 5 sebesar %, biomass, nuclear, hydro, solar, wind sebesar 5% dan coal
liquefaction sebesar 2%



• Namun sebenarnya, Indonesia punya banyak pilihan utk menggunakan N&RE (biofuel,
geothermal, biomass, nuclear, hydro, solar, wind, coal liquefaction). Namun, belum
digunakan secara efektif karena teknologinya masih kurang.
Coal liquefaction: converting coal into liquid hydrocarbons: liquid fuels and petrochemicals.
• Jika ingin menggunakan solar energy, sulit karena teknologi kita blm cukup baik.
Solar energi menggunakan cahaya, bukan heat, sehingga sebenarnya cocok bgt utk Indonesia
• Sedangkan di negara empat musim, energi lebih dibutuhkan pada musim dingin karena
membutuhkan heater (penghangat ruangan)
• Penggunaan fossil fuels (oil) paling banyak di era Soeharto. Padahal, energi ini sangat mahal
tapi dijor-jorin.
• Norwegia, Eropa Utara, alamnya kaya akan fyord (teluk yang tajam) dimana kontras elevasi
sangat tajam. Fyord terbentuk akibat erosi di masa Glacier terakhir. Negara ini
menggunakan air sebagai energi utama (pembangkit listrik) dan menurut mereka sumber ini
cukup, karena populasinya juga sedikit.
• Income Indonesia (GDP) sebenernya besar (termasuk top 10 di dunia), tapi karena kapita
(populasi)-nya banyak, sehingga per kapitanya jadi sedikit.

Indonesia is the Coal Country (Batubara)
• Indonesia is rich in coal resources, with 18.7 billion tons of coal identified as reserves & 90
billion tons as potential resources.
• Today, Indonesia is one of the leading coal producing countries with production of 206
million tons in 2007, (note: world 3.600 million tons)
Hampir semuanya diproduksi dari tambang terbuka (opencast mines). Namun banyak
batubara kita yang dikelola secara unprofessional, dimana tambang lokal memiliki
kemampuan untuk menggali dengan kedalaman tertentu. Sehingga jika ingin lebih dalam,
harus menambah cost (cost lebih mahal). Jadinya mereka tidak ingin gali lebih dalam,
namun malah meluaskan areanya dan tidak mau mereklamasi kembali daerah hasil
eksploitasinya dan malah merusak kualitas batubara dibawahnya.
• 48 million tons was consumed domestically, accounting for 17% of Indonesia's energy
supply and 157 million tonnes was exported (ekspor ke Cina dan India)

Distribution of Coal Resources:
• Sumatra bagian utara
• Sumatra tengah (53.8%)
• Kalimantan bagian utara, tengah dan selatan

Sumber batubara di Sumatra dan Kalimantan. Namun, PLTU dibuat di Jawa, bukan di
Sumatra/Kalimantan, why?
• Pulau Jawa penduduknya terbanyak
• Political background
• Transportasi batubara antar pulau bisa dicuri/diambil ditengah2 perjalanan (pencurian
komoditas di perjalanan)

Sebenarnya lapangan gas di Indonesia sangat banyak dan luas, namun belum sebesar coal
(batubara) karena gas sebelum diproduksi harus punya buyer.

Dibuat transmission line:
Kebijakan PLTU saat ini oleh menteri ESDM:
1. Pembangkit listrik lama udh gaboleh (harus dgn teknologi ramah lingkungan)
2. PLTU kalo mau dibuat di sumatra atau kalimantan, harus dibuat dengan Main Mouth Power
Plants --> dibuat di lokasi tambangnya
3. PLTU masih boleh dibangun di Jawa, tapi harus dgn teknologi ramah lingkungan

Total install kapasitas listrik (listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik) di seluruh
pembangkit di Indonesia di tahun 2019: 60.000 MegaWatt = 60 gigaWatt
1 rumah = 450, 900, 1300, 3800 watt (semakin mewah sebuah rumah, semakin tinggi watt,
harga perlistrik jg makin mahal)

Dari 2007-2019, pertumbuhan Indonesia sangat baik.
Ekonom menilai pertumbuhan ekonomi sebuah negara dilihat dari:
• Infrastruktur yg dibuat (sarana transportasi massal, dll)
• Gedung2 yg ada
Semakin banyak infrastruktur = investasi yang masuk semakin banyak

Isu Oil & Gas di Indonesia (Indonesia was a member of OPEC/Organization of the Petroleum
Exporting Countries) à saat ini, Indonesia Importir bukan Eksportir
• Sekarang indo bukan ekspor, tapi impor
• Possibly the most important issue is declining oil & gas production and the fast increasing
domestic demands for oil&gas. Sebenarnya declining is okay, tapi harus seimbang dengan
demand terhadap fossil fuels yang juga menurun.
• Di masa Soeharto, yang sangat salah dari penggunaan fossil fuels adalah penggunaan
minyak utk konsumsi pribadi (kendaraan), dimana kendaraan menjadi standar kekayaan
masyarakat Indonesia sehingga mereka harus membeli BBM. Tapi, masyarakatnya ga semua
mampu utk beli BBM, sehingga terus diadakan subsidi oleh pemerintah.
• This comes from the natural maturing of Indonesia's oil and gas fields, combined with
limited investment in recent years & consequent reduced reserve replacement rate.
• Di masa lampau, lapangan yg berkualitas (Lapangan Minas, Duri) digenjot habis2an sehingga
reducenya cepet bgt. Namun, tidak dibarengi dengan aktivitas eksplorasi (investasi
eksplorasi dibatasi) karena membutuhkan cost yang tinggi.
• The supply-demand mismatch has dramatically impacted on Indonesia's oil & gas exports. At
1990, the oil & gas sector contributed 43& of export earnings and 45% of government
revenues but now (2007), 19% of export earnings and 30% of government revenues.

- 16: sudah diproduksi


- 8: proven, not produced yet (kondisi cebakannya tidak cukup baik)
- 14: drilled, but no discovery

Jika ingin melakukan eksplorasi, dicari lewat formasi2 di sebelahnya well yang producing, karena
yg paling penting adalah SOURCE ROCKNYA (karena kalo sebelahan, berarti sudah pasti ada
source rocknya).
Namun terkadang volumenya kecil (teknologi kita tidak mampu melihat cebakan dengan volume
cebakan kecil; resolusi kurang baik).
Sebenarnya tidak akan kehabisan minyak jika sedimentary basin masih ada dan dapat dieksplor
dengan baik.

Hijau: lapangan minyak banyak di Sumatra dan Jawa


Merah: lapangan gas banyak di Malaysia
The question for the future: Bagaimana memanfaatkan bisnis yang berkaitan dgn oil & gas?
Mengingat bahwa lapangan2 besar yang sudah dikelola oleh perusahaan2.

National Gas Demand
• Its natural gas resource, Indonesia's domestic natural gas market has remained undeveloped
(tidak banyak di develop) (2007)
• Namun saat ini, lapangan gas sudah banyak di develop (contoh: lapangan Masela, lapangan
Jambaran-Tiung Biru di Jawa Timur paling besar di Jawa)
• Gov blueprint: increasing the share of gas in the primary energy mix to 30% in 2025 (from
27% in 2006).
• To enable this, gov established a master plan in December 2006 to construct a national gas
transmission and distribution network connecting the producing regions of Sumatra and
Kalimantan with the major consuming regions of Java (dilakukan distribusi transmisi gas
antar pulau).

Proven dan potential gas masih cukup baik.



Bagaimana cara menggiatkan produksi migas? (Khususnya mempertahankan produksi; bukan
menaikkan)
- Produksi di lapangan baru sudah harus dilakukan dengan jumlah yang signifikan
(meningkatkan exploration well & 3d seismic data)

What could we concluded right now?
• The energy supply is getting more attentions
• Some of oil fields at Indonesia becomes mature & need EOR (Enhanced oil recovery)
treatments in future
EOR : utk mengencerkan oil yg sudah sulit utk diambil
• Form environmental point of view, the CO2-EOR is attractive technology since global
warming gas (CO2) is injected into the oil reservoir. However, it is required to develop the
technologies of how to handle CO2 for this

What would be the solutions?
Lapangan migas di Indonesia umumnya mengandung CO2 (20-30%), seperti Natuna
mengandung 70% CO2, Gundih, Blora mengandung 20% CO2

perhitungan:
15 MMSCFD CO2 = 800 TON CO2
800 TON CO2 masih bisa dibuang di Blora
Jika angkanya lebih dari 1000 TON CO2, sudah menjadi masalah besar jika dibuang ke atmosfer.

Oleh karena itu, jangan menganggap CO2 sebagai komoditas yang tidak berguna, namun
harustidaangan menganggap CO2 sbg komoditas yg tidak berguna, tapi harus dianggap bahwa ia
berguna
Caranya?
1. Dijadiin EOR --> CO2 diinjeksikan ke reservoir, terjadi pencampuran CO2 dan minyak berat
di reservoir yang akan menjadi encer dan dapat diproduksi.

2. Dijadiin industri
Dijadiin minuman coca-cola / kebutuhan di RS
CO2 bisa jg digunakan utk pengawet makanan (dry ice, dsb)

3. CCS (Carbon Capture Storage)


CO2 dapat disimpan di bawah permukaan bumi, tapi masalahnya akan menjadi cost, bukan
income tambahan. CO2 diinjeksikan ke dalam bumi, mendorong minyak. Jangan lupa
ditambahkan filter untuk meningkatkan pressure sehingga Co2 mampu bercampur dengan
air dan minyak.
Oil bank: minyak murni
Miscible Zone: campuran CO2 dan minyak



Kenapa remaining oil in place (dengan persentase minyak di reservoir = 63%) tidak dapat
diproduksi lagi dgn teknologi konvensional?
Karena tekanan dari reservoirnya sudah hilang/berkurang akibat sudah terlalu banyak dipompa
dan viskositasnya terlalu tinggi, sehingga cara utk mengambil minyak yg masih menempel pada
butir2 batuan adalah dgn mengencerkan/melepaskan antara minyak berat dgn pori2 batuan den
gan teknologi larutan sulfaktan (menginjeksikan cairan sabun; namun teknologi untuk
membuat larutan ini cukup sulit) atau injeksi CO2 (karena CO2
dan minyak akan bercampur sehingga mudah terlepas, namun teknologi ini kurang popular)
karena untuk beberapa negara, CO2 harus dibeli; berbeda unntuk Indonesia, dimana CO2
berlimpah dari emisi produksi oil & gas namun harus dipisahkan antara methane dengan CO2) .
Injeksi air bukan teknologi yang tepat karena hanya menaikkan pressure.
Saat pertama kali lubang bor menyentuh reservoir, tekanannya sangat tinggi. Namun lama-
kelamaan tekanan ini berkurang dan mencapai yang keluar hanya air.



RANTAI PROSES KEGIATAN HULU MIGAS
PAK HAPOSAN
PERTEMUAN 5 – 25 SEPT 2020

Dalam mengambil blok migas, ada beberapa proses:
1. Mengenal basin global (global basin analysis)
2. kenali play concept
3. eksplorasi fairway
4. drill (drillable prospect)
5. production feasibility analysis
6. environmental impact study
7. obtain lease
8. wildcat drilled
9. appraisal wells
10. field facilities
11. development wells
12. refining and marketing



Tahapan eksplorasi minyak bumi:
1. Studi pendahuluan (konsep & geologi regional)
2. Potensi cekungan
3. interpretasi foto udara/landsat
4. pemetaan geologi permukaan
5. Interpretasi data permukaan & bawah permukaan: Seismik mengakurasi interpretasi
geologi tersebut, bisa dengan dengan 2-D, 3-D, dll.



Gambar dibawah àData permukan: Peta Geologi Daerah Cepu
Cepu --> termasuk salah satu blok terbesar, dimana dulu dilihatnya dari peta geologinya,
karena belum ada seismik, dll












(Pengambilan data bawah permukaan) Data seismik bisa diambil dari:
• Vibroseis (darat di daerah padat penduduk)
• Dinamit (daerah jarang penduduk)
• Airgun-hydrophone (laut)




Orang seismik ada yg ahli interpreter, ada yg ahli parameter survei seismik. Ahli
parameter survey seismik cukup ahli dalam menentukan berapa kilo source yang
dibutuhkan, jarak antar receiver, source ditaro di kedalaman berapa, dll sehingga
diperoleh struktur bawah permukaan yang baik. Dari eksplorasi, didapatkan
pemetaannya sehingga dapat diketahui usulan lokasi pemboran eksplorasi & dapat
dilakukan pemboran










Contoh pemasangan patok pengisian bahan peledak di bukit dan sawah:



• Lubang dibor dulu, diisi dinamit, baru ditembakkan.
• Bor bisa dilakukan di hutan, sawah, dll.
• Saat melakukan survey, umumnya dilakukan survey topografi terlebih dahulu
untuk memetakan sawah, sungai, perbukitan, dll) dimana lintasan awal dibuat
oleh tim topografi. Setelah survey topografi selesai dilakukan, baru dilakukan
survey seismik.
• Jika melewati sungai, harus dibikin titian (bridging)
• Di lereng perbukitan harus dibikin steping
• Setelah source diledakkan, gelombang seismik direkam. Data rekaman dapat
dilakukan QC di Labo
• Masing2 lintasan ada rekamannya
• Setelah di bor, diprocess di computer dan dicek lagi oleh tim geofisika, apakah
data tersebut sesuai dgn kedalaman yang dimaksud? dicek terhadap data
geologinya.




Jika prospek terletak dibawah suatu struktur/infrastruktur seperti contohnya sungai/RS,
bisa dilakukan pemboran vertikal (miring)





Petroleum system processes




Kegiatan oil & gas industry terdiri dari:
Upstream: eksplorasi sampai dengan eksploitasi --> GEOFISIKA
Subject to UUD 1945, pasal 33.3
Downstream: processing, transportation, storage (mengumpulkan) dan trading
(menjual). Oil & gas bisa digunakan untuk domestic/import
Subject to UUD 1945, pasal 33.2



Resiko
Dari rangkaian kegiatan minyak & gas, terdapat resiko.
Resiko tidak hanya dari E&P, tapi ada dari fiscal, biaya (costs) dan politik. Dari segi
politik, seperti mau ngebor, tapi di daerah tersebut banyak demo, atau prospek
terdapat dibawah kawasan hutan lindung). Jika salah satu resiko tidak terselesaikan,
maka pemboran tidak bisa dilakukan.



Transforming resources to production
• Resources merupakan istilah sumber daya (minyak & gas) yang belum dibor.
Resources merupakan hasil dari pemetaan geologi & seismik.
• Untuk menjadi cadangan (reserves), dilakukan eksplorasi dulu.
Untuk bisa di bor dan
di eksploitasi/eksplorasi (menjadi cadangan), butuh investasi, dimana jika tidak
berhasil, maka biaya tersebut akan hilang.
• Setelah cadangan di bor, untuk diproduksi, butuh dibor kembali sumur produksi,
dimana produksi ini juga butuh produksi. Seiring dengan proses ini berlangsung,
harga dari minyak & gas ini juga meningkat secara ekonomis.


Strategi Eksplorasi:
1. Global basin analysis
2. Develop play concepts
Play: caprocknya batu apa, batugamping, dll (lebih ke arah formasi?)
3. Define exploration play areas
4. Evaluate prospects: dari peta geologi, seismik
5. Identify drillable prospects
6. Drill exploration wells: dihasilkan cadangannya berapa
7. Develop new field


Critical Decisions
- Play mana yang akan digunakan?
- Prospect mana yang akan didrill?
- Keputusan play & prospect membutuhkan analisis dengan metode:
o technical risk evaluation
o economic evaluation

Sebelum di bor, dihitung dulu keekonomiannya, meskipun baru dikatakan sebagai
resources. Jika dibor, cadangannya berapa? produksinya tiap hari berapa? berapa harga
sumurnya? Berapa sumur yg harus dibor?



Faktor resiko:
1. Hydrocarbon charge
- Source rock quality (TOC, kerogen type)
- maturity of source rock
- migration pathways
2. Reservoir
- porosity
- permeability
3. Trap
- closure (trap volume)
- top seal, fault seal (trapping efficiency)
- timing

Untuk melakukan pemboran/eksplorasi, dihitung dulu biayanya berapa, trapnya spt apa,
reservoirnya spt apa (dihitung probability of success)


Probabilitasnya harus dikuantifikasi terlebih dahulu (semua harus berdasar angka):



Jika kita akan membandingkan antara 2 prospek, harus dilihat dari banyak aspek, seperti
reserves (cadangannya) nya berapa, ada yg cadangannya besar dan kecil, probability of
successnya berapa, resikonya seberapa besar. Keputusan untuk memastikan well mana
yang akan dibor dilihat dari chance of success. Walau hasil perhitungan dari volume itu
kadang tidak pasti segitu, namun hal ini dapat digunakan untuk perbandingan.



Kegiatan eksplorasi harus melakukan pengumpulan data sebanyak mungkin untuk meng
urangi resiko. Resiko datang dari ketidakpastian mengenai reservoir, dll. Selain itu,
perhitungan cadangan juga harus dihitung dari semua komponen dari petroleum
system.

Kegiatan eksplorasi dimulai dari survey eksplorasi, pemboran eksplorasi, penemuan HC
terbaru, pemboran delineasi, perhitungan cadangan sampai dengan POD
dibutuhkan waktu 10 tahun bahkan bisa lebih. Jika berhasil, baru masuk fasa produksi.
Sedangkan fase produksi bisa mencapai 15 tahun (paling cepat 5 tahun).






Kegiatan eksplorasi dimulai dari menentukan play, survey, sumur eksplorasi, dan
melakukan pemboran sumur delineasi disekitar sumur eksplorasi untuk memastikan
sumur eksplorasi tersebut.



Setelah PoD, masuk ke tahapan produksi, dimana terdapat perhitungan ekonomi dan
ditetapkan AMDAL, baru setelah itu minyak di transportasikan, diolah, dijual, jadi BBM.




Exploration & Production Cycle
- Secara garis besar, eksplorasi, pemboran, studi, operasi, mengeluarkan uang (+)
- setelah produksi, baru menghasilkan uang.
- Jumlah biaya yang dihasilkan harus > yang dikeluarkan.
- (+) – (-) dulu, baru hasilnya dibagi dengan pemerintah.



- Investor umumnya big player dan perusahaan luar yang datang ke Indonesia. Jika
investor banyak yang tidak melakukan invest, kegiatan eksplorasi juga
berkurang.
- Untuk menarik Big Investor (Big Player) datang ke Indonesia, fiscalnya harus
menarik (sudah termasuk pajak, dll), dan datanya sudah ada atau belum.
- Apapun kegiatan eksplorasi harus dilakukan perizinan, seperti membawa dinamit
ke suatu daerah, melewati jembatan, dll.
- Jika big investor tidak tertarik, tidak akan ada eksplorasi cadangan baru, produksi
juga menurun.

Menarik Investor Hulu Migas
Diharapkan para ‘Big Player’ tertarik untuk berinvestasi di blok-blok hulu migas di
Indonesia, beberapa parameter yang menjadi pertimbangan para investor hulu migas,
diantaranya:
1. Rejim fiscal
• Terkait dengan jenis fiscal (PSC vs Gross split, etc)
• Split (85/15) etc
• Perpajakan (tax & insentif), seperti misalnya ada tidaknya tax holiday
• Investment credit, etc
2. Prospectiveness
• Ketersediaan data GGR&P secara komprehensif
• dilakukan oleh Pertamina (dulu, PRE UU MIGAS NO. 22/2001) dengan
melakukan kajian GGRP secara komprehensif di satu cekungan oleh
Reputable International Consultant untuk menyiapkan hasil kajian secara
komprehensif, sehingga saat blok hulu migas ditawarkan, para investor
telah dapat mengetahui potensi resources HC secara lengkap.
3. Country risk (clarity, consistency & certainty)
• Khususnya terkait dengan proses perijinan, tumpang tindih lahan,
kepastian hokum, konsistensi peraturan2 dari pemerintah pusat maupun
daerah

Perusahaan minyak terbesar terdapat di Amerika, karena GDP Amerika terbesar di
dunia.



PERUSAHAAN BIG PLAYER memiliki banyak lahan di dunia à 7 SISTERS (jaman dulu)
1. Standard Oil Company of New York (Socony, later Mobiloil)
2. Royal Dutch Shell
3. British Anglo-Perian Oil Company (now: BP)
4. Standard Oil of New Jersey (ESSO, later Exxon)
5. Texaco
6. Standard Oil of California (SoCal, now: Chevron)
7. Gulf Oil
Gulf Oil, SoCal & Texaco: merged to Chevron
Esso, Socoy: merged to ExxonMobil


New Seven Sister: perusahaan yang beroperasi di negaranya sendiri
1. Saudi Aramco (Saudi Arabia)
2. China National Petroleum Corporation (Petrochina)
3. Gazprom (OGZPY) (Russia)
4. National Iranian Oil Company (NIOC)
5. PDVSA (Venezuela)
6. Petrobras (Brazil)
7. Petronas (Malaysia)


• Sebelum tahun 2010, Big Oil datang ke Indonesia
• Setelah tahun 2010, jarang yang datang karena ada 3 faktor diatas; rejim fiscal,
prospectiveness, dan country risk
• Jika lapangan minyak sudah tua, produksi akan semakin sedikit namun biayanya
semakin meningkat, karena minyaknya tinggal sedikit, kadar air meningkat, harus
dipisahkan

KKKS
• Dalam KKKS, harus disertakan rincian rangkaian kegiatan sampai minyaknya siap
konsumsi.
• Dalam KKKS, negara tidak memberikan lapangan kepada pemerintah asing,
mereka hanya eksplor & mengolah, dimana jika bernilai ekonomis nanti baru
costnya diganti, namun keuntungan tetap dimiliki negara (85% utk pemerintah,
15% untuk perusahaan).
1. menguasai hajat hidup orang banyak
2. ketersediaan: cadangan, produksi
3. keterjangkauan: harga, subsidi
• Pemilik sumber daya migas: PEMERINTAH





diluar negeri, konsep barat – system royalty



di Indonesia



Perubahan paradigm pengelolaan energi
Dulu, sumber penerimaan negara menghasilkan energi sebagai komoditas.
Saat ini, SDA harus menggerakkan perekonomian nasional.


Fiscal Policy Design
Pemerintahan: Tujuan dari pemerintahan pemilik sumber daya adalah, antara lain,
untuk memaksimalkan kekayaan bangsa yang diperoleh dari eksploitasi sumber daya
alamnya dengan mendorong kegiatan eksplorasi dan produksi yang sesuai. (menarik
investor untuk invest)
Investor: Tujuan IOC adalah untuk mendapatkan akses ke sumber daya alam tersebut
dan untuk memaksimalkan nilai bagi para pemegang sahamnya



• Saat ini, jumlah minyak sudah sulit didapat sehingga harganya juga meningkat.
• Sumur produksi baru, biayanya cukup rendah karena kadar airnya masih sedikit.
Namun saat sumur sudah dipompa dgn kurun waktu tertentu, biayanya akan
meningkat karena terdapat kadar air, sehingga harus ada separator air & minyak
dan harus dipompa. Sehingga, lapangan itu produksi menurun, tapi harganya makin
meningkat.



Basic right
Indonesia menganut PSC, dimana PSC paling sesuai dengan UUD 1945 Pasal 33



Antara kepentingan pemerintah dan kontraktor selalu berbanding terbalik.











Regulasi dan politik industry o& g selalu berubah



Tata Kelola Hulu Migas sesuai dengan UU Migas No 22 Tahun 2001 (Saat ini)



Pokok-pokok Pikiran
• Dalam KKKS, Pemerintah tidak menyediakan finansial dan tidak menanggung
resiko. Yg membiayai adalah operator, seperti SKK Migas?
• Namun jika berhasil, kontraktor berhak mendapat bagi hasil tetapi reserve
(cadangan) tetap menjadi milik pemerintah

Paradigm baru pengelolaan hulu migas
1. Harga migas ditentukan oleh mekanisme pasar dunia
2. Kontraktor migas (KKKS) harus mengelola biaya dengan baik dengan
memperhatikan:
• cost & risk management
• the best cost and the best technology
• biaya operasi dan sunk cost (investasi) harus makin lama makin efisien dan
efektif sehingga industry hulu Migas akan selalu dapat menghadapi
konjungtur harga Migas yang makin sulit diprediksi.
K3S harus disetujui oleh SKK Migas





Eksplorasi dilakukan sebelum 2009



Model kerjasama pengelolaan migas sesuai dengan UU No 33.
• Dilatarbelakangi oleh keinginan pemerintah Indonesia yang menetapkan SDA
(termasuk migas) dan pengelolaannya harus berada di tangan pemerintah,
namun pada sisi lain tidak memiliki teknologi dan dana untuk melakukan
kegiatan eksplorasi dan produksi.
• Terinspirasi oleh model pengeololaan lading oleh petani yang dikenal dengan
istilah bagi hasil, dimana model kontrak ini dapat diterapkan dalam kegiatan
migas
• Model kontrak bagi hasil akhirnya dikembangkan oleh berbagai negara di dunia
yang hingga saat ini menjadi dasar penyusunan kontrak pengelolaan blok migas
oleh pemerintah ketika mengundang investor dari seluruh dunia untuk ikut
mengelola kegiatan usaha hulu migas.

PSC (Production Sharing Contract)
• foundernya Indo. Saat ini, kontrak migas di seluruh negara menganut PSC
• Sejarah:
o Kontraktor PSC hanya punya ‘economic right’, sedangkan mining right (KP)
dan mineral right ada di Pertamina (saat ini SKK Migas) – tidak menimbulkan
masalah
o Semua instalasi yang dibangun oleh kontraktor PSC di lapangan menjadi miliki
Pertamina (saat ini SKK Migas) setelah ‘placed in service’ – juga tidak menjadi
masalah
• Kata kunci:
o Kontraktor menyediakan seluruh dana dan menanggung seluruh risiko
o Management operasi di tangan SKK Migas
o Kepemilikan bahan tambang pada pemerintah hingga titik penyerahan
o Kontraktor berhak memperoleh kembali biaya operasi dari hasil
penjualan minyak dan gas, bila ada produksi
o Produksi hanya ada bila dinyatakan komersialitas oleh pemerintah
o Masa eksplorasi 6 + 4 tahun perpanjangan
o SKK Migas memberikan persetujuan WP&B, biaya dan metode keteknikan
yang digunakan.




Geophysics and Global Warming Geological CO2 Sequestration

Oleh : Toshifumi Matsuoka

Keadaan sekarang : the earth is burning!

Foto diambil di san fransisco, karena adanya kebakaran hutan


Dan kanan : Kutub utara, titik merah adalah titik wild fire, ini ccs issue, dan sangat sulit untuk
memberhentikan api.

Need to stop global warming

1. Menggunakan energi dengan lebih efektif


2. Meningkatkan renewable energy
3. Dekarbonisasi dari fossil fuel
Banyakseklai upaya yang digunakan untuk mengurangi co2, namun untuk mengurangi kadar co2
dengan jumlah banyak adalah CCS, da bagaimana geopisic dpt berkontribusi
penambahan kadar co2 akan mencapai 40 giga ton, jika upaya yang dilakukan sami sama smenjak tahun
2010-2020. Dn ini adalah peningkatan yang cukup besar. Dan untuk mengurangi hal tersebut (mencapai
40 Gton [ada 2050) maka dilakukan beberpa upaya taitu

1. Efisiensi penggunaan energy


2. Renewable energy
3. Fuel switching
4. Nuclear
5. Ccus (contribute 2.5 giga ton)
6. Other
Proses yang terjadi adalah menangkap co2, kemudian memindahkan (transport) di tempat injekasi
(menginjeksikan

Co2 berasal dari berbagai carbonaceous fuels (coal, biomass, gas) kemudian di capture di satu tempat.
Kemudian di transport di beberapa tempat untuk di injeksikan ke tanah atau disimpan di tanah.

Yang dilakukan di Indonesia, adalah saat adanya co2 yg dikeluarkan oleh penambangan natural gas,
maka co2 segera di tnagkap dan diinjeksikan di ell yang tidak terlalu jauh.
Ada 5 ide sequestration

1. Hanya injeksi ke dalam tanah yang dalam pada acquifer (deep acquifer)
2. EOR (oil Enhanced Recovery)
3. Deep acquifer
4. Abundant oil field
5. Coal bed (terkadang bisa mengeluarkan methae gas. Injek co2 mengelarkan metan)
Present Stage of CCS Technology

- Capture (low cost)


- Transportation (Established)
- Ocean storage and mineral carbonation (improve credibility and more field study)
CO2 capture technology

CO2 capture di USA, dan transport di cnada dan dilinjeksi kan di well mereka.

STORAGES

1. Deep acquifer (kedalam 1 km), harus dalam agar co2 berubah bukan lagi menajadi gas tapi fluid
yang cukup kecil, dikarenakan temperatru dan pressure.
2. Abandoned oil gas reservoir (reservoir gas yang telah ditinggalkan), lebih mudah karena hanya
butuh space maka injeksinya lebih mudah
3. Producing oil gas reseroivr
4. Coal bed (Prodeue coal bed mehane)

Trapping mechanism

- Strucure dan traping stratigrahic, ketika co2 awal diinjeksikan injeksi berada di structure and
trapping statigraphic. Namun, dia tidak stay disitu tapi akan bergerak, pada awal injeksi berada di
structure and trapping statigraphic
- Residual gas (no geological structure) setelah selang beberapa lama, co2 akan bergerak ke
residual co2 trapping dimana lapisannya tidak memiliki struktur geologi
- Ketika kemudian terus bergerak ke solubility trapping, maka ia akan bereaksi dengan air
(groundwater), ketika co2 terkena groundwater menjadi coca cola, mana ada reaksi antara co2
dan mineral, sehingga disitu akan ada mineral trapping dan menjadi makin aman
Ketebalan sedimen yang mana dapat mengimpan co2 lebih banyak.

Dengan menggunakan sejarah injeksi yang ada, untuk memrediksi future co2 injection industry bisa
didapatkan bahwa :

- pada Mexico, injection model mencapai 7Gtpa yg tersimpan dalam 2043 dan 12 agtpa 2050, jadi
akumulasi yang diperoleh adalah 116Gt
Pada norwey offshore mencapai Gtpa di tahun 2050, akumulasinya hingga 73 Gt

Akumulasi stoage >100 di 2050 dimana yang paling efektif adalah 5-7 region di norwegia

Geological co2 Sequestration

- Gelogical conditions of co2


Large enough space
High permeability
Good Trapping Mechanism
- Need monitor injection co2 movement under ground
- Sufficient provision to leakage of co2
- Legal preparation
Adalah lokasi planning dan running (yg direcanakan dan sudah dijalani). Indonesia planning di Gundih.

Sleipned Field Norway by statoil.

Reservoid : acquifer

Co2 = associated gas (diambil dari produksi natural gas) mulai injeksi pada 1996 dimana menginjeksikan
sebesar 1 million tonnes/year
Sandstone besar dan luas.
Memiliki lapisan sedime yang sangat baik yang digunakan untuk melakuka ccus.

Pada ccus di tempat tersebut melakukan 4d seismic beberapa banyak kali. Dilakukan demi melakukan
monitoring. Mereka ingin mengetahui bagaimana co2 bergerak dan tersebar di bawah sana setelah
dilakukan injeksi.
Zona diatas adalah struktur stratigrafi sedimen muda, sebelum adanya injeksi (hanya beurpa layer dari
batuan sedimen). Gambar bawah merupakan sesimik setelah dilakukan injeksi. Sangat terlihat dengan
jelas adanya perbedaan karena nilai co2 merupakan low velocity zona.

Gambar diatas adalah gambaran dari sebelum di injeksi → mulai di injeksi → co2 menyebar di formasi
→ tidak memenuhi satu tempat karena sedimennya bersifat anisotropi.
Titik injection, dan persebarannya ke samping samping.

Weyburn (Canada)

Type reservoir : EOR

CO2 : From gasification of coal mining

Started : 2000
Injection amounts : 1.1 – 1.8 Mt/yr

Company berasal dari AS

Sumber co2 yang diinjeksikan untuk Weyburn field

- Dakota gasification company (1m ton di kirim ke Weyburn dan di injeksikan)


Injection dilakukan pada umur horizontal.

Bagaimana menginjeksikan co2?


Gambar diatas adalah diagram fasa, jika tekanan rendah, maka co2 berada dalam fasa gas, dan klo
berada pada tekanan sangatrendah maka co2 berupa solid.
Estimation of velocity change by Gassmann

Setelah diinjeksikan gas p-wave memiliki kecepatan yang lebih kecil. Dan denditas lebih kecil, namun
nilai s wave tidak begitu berubah.
Simulasi distribusi co2. Yang diukur oleh seismic.

Salah Algeria

Reservoir : Producing gas reservoir (eor)

CO2 : associated gas

From 2004
Injection _: 1 Mt/year

Titik injeksinya
Titik tengah lingkaran adalah titik produksi minya, titik lingkaran biru adalah lokasi injeksi co2,
Interferometric synthetic aperture radar (InSAR) can measure elevation height

Mirip seperti seismic, satelit sebagai source wave berupa elektronik magnet. Wave propagation
mencapai surface, kemudian surfeca merefleksikan Kembali ke satelit. Kita bisa liat / identifikasi beda
fasa antara gelombang satang (dari sumber) dan gelombang pantul setelah di refleksikan oleh surface.
Satelit kemudian bergerak kemana mana, jadi kita punya banyak pasangan data source dan receiver. Ia
memiliki resolusi yang sangat bagus karena menggunakan electromagnetic wave.
Missal saat melewati pucak gunung, gelombang electromagnetic yang diterima akan lebih cepat
disbanding yang hanya di refleksikan lewat lereng gunug.

Ada 56 pasangan data.

Salah deformasi time series


Different deformation history for each injection well.
Nagaoka Project
Banyak research yang dilakukan :

1. Rock physics research using core samples


2. Three observation wells
3. The repeated crosshole tomography
4. Well logging
5. Measurement of a bottom holepressure
6. 4D seismic survey
Pentingnya monitoring geofisika
Monitoring yang dilakukan selama CO2 diinjeksikan

1. Temperature dan pressure dari wellhead dan bottom


2. Well logging
o induction well logging
o neutron well loging
o sonic log
o gamma ray logging
3. Seismic tomogtraphy
4. Microearthquake
Model Kontrak Pengelolaan Kegiatan Hulu Migas di Indonesia

Haposan Napitupulu

Cadangan migas di Indonesiaa masih kalah banyak dengan negara – negara lainnya di dunia.
Indonesia pernah menjadi eksportir batubara terbesar di dunia.

Upstream
Terdapat tiga kewenangan
- Mineral right
The ownership of mineral resource (bebas mau diapain saja)
- Mining right
The right to extract the mineral resources
- Economic right
The benefit that business entity may have

PSC => Tarik – tarikan antara keinginan pemerintah dan kontraktor


Pemerintah
Keinginan : develop oil and gas reserves
Constraint : resiko tinggi, lack of fund, technology
Ditengahi dengan mengundang perusaahaan luar negeri, melakukan eksplorasi dengan
kontrak PSC. Apabila gagal maka pemerintah tidak mengeluarkan uang dan tidak
mendapatkan hasil apa – apa

Untuk mengatur embaagian antara pemeriintah dan kontraktor diatur dengan Petroleum
Fiscal Design
- Pengaturan kebijakan fiskal merupakan alat pemerintah yang paling penting untuk
mengatur sumber petroleum
- IOCs atau International oil companies, fiscal regimes merupakan salah satu factor
penting untuk dipertimbangkan dalam keputusan investasi

Past and Current Structures


1899 – 1960 : Konsesi (indische minjwet)
1960 – 1966 : Contract of Work (Law no 44/1960)
1966 – 2001 : Production Sharing Contract (Law no 8/1971)
2001 – now : Cooperation contract (Law no 22/2001)

Petroleum contract and transfer ownership


Modified by SPE
Terms and condition untuk concession, PSC, dan service contract

Klasifikasi kebijakan fiskal petroleum (konsesi dan kontrak)


Alokasi terhadap gross revenue

Kontrak bagi hasil : hasil penjualan migas diambil dulu cost oil
Konsesi : Terdapat margin kontraktor (yang akan diberikan ke kontraktor) Hasil dikuranagi
semuanya
Service contract : Bayar kontraktor, capex, opex

Cost oil (cost recovery)


Capex : beli peralatan
Opex : biaya kegiatan, sewa alat

Production Sharing Contract (PSC)


Keuntungan PSC bagi negara
- Non resource financing (all funding dari kontraktor PSC, tanpa resource terhadap
pemerintah)
- Negara mengendalikan operasi seluruhnya, melaalui POD, AAFE, dan WP&B. Tidak
kehilangan kedaulatan terhadap sumber daya mineral
- Negara memiliki semua capital assets setelah placed in service
- Negara mengendalikan cost melaui pre – audit, current audit, dan post audit
- Kontraktor PSC baik sebagai operator maupun partner, menyelesaikan pajaknyaa
secara langsung

Model Kerjasama Pengelolaan Migas


- Dilatarbelakangi oleh keinginan pemerintah Indonesia yang menetapkan SDA dan
pengelolaannya harus berada di tangan pemerintah namun pada sisi lain tidak
memiliki teknologi dan dana untuk melakukan kegiatan eksplorasi dan produksi
- Terinspirasi oleh mode pengelolaan adang oleh petani yang dikenal dengan istikah
bagi hasil
- Model kontrak bagi hasil akhirnya dikembangkan oleh berbagai negara di dunia yang
hingga saat ini menjadi dasar oenyusunan kontrak pengelolaan blok migas oleh
pemerintah Ketika mengundang investor dari seluruh dnia untuk ikut mengelola
kegiatan usaha hulu migas

Kata kunci Kontrak Migas Indonesia


- Kontraktor menyediakan seluruh dana dan menanggung seluruh resiko
- Management operasi ditangan SKKMigas
- Kepemilikan bahan tambang pada pemerintah hingga titik penyerahan
- Kontraktor berhak memperoleh Kembali biaya operasi daari hasil penjualan minyak
dan gas bila ada produksi
- Produksi hanya ada bila dinyatakan komersialitas oleh pemerintah
- Masaa eksplorasi 6 tahun plus 4 tahun perpanjangan
- SKKMigas memberikan persetujuan rencana kerja dan anggaran, biaya dan metoda
keteknikan yang digunakan

Prinsip utama kontrak kerja sama


- Kontraktor berhak memperoleh biaya operasi dari hasil penjualan miyak atau gas
apabila terdapat produksi
- Produksi hanya ada bila dinyatakan komersialitas oleh pemerintah
- Masa eksplorasi 6 tahun plus 4 tahun perpanjangan
- SKK Migas memberikan persetujuan WP &B dan metode keteknikan yang digunakan

Negara dengan higher geologica risk cendenrung memilih untuk berbagi resiko dan
menggunakan sistem kontra bagi hasil

Normal PSC
Mekanisme bagi hasil

Kenyataaan PSC/Basic PSC Economic Model

Kalau harga minyak rendah maka costnya akan tinggi. Cost sangat dipengaruhi harga minyak.
Hal ini akan berpengaruh kepada global market terlebih pada bidang energi
Eksplorasi dan produksi

Ketoga tahap ini akan diclaim menjadi cost recovery

Kegiatan eksplorasi ini berupa investasi, apabila sudah produksi maka akan ‘balik modal’, hasil
setelah dikembalikan produksi akan disebut net revenue

Saat ini banyak sekali cost recovery minta dibatasi, Ketika dibatasi makan investasi akan
berkurang, lalu kegiatan eksplorasi juga akan berkurang sehingga lapangan kerja pun
menjaadi lebih sedikit.
- Cost recovery bukan hanya pengurangan net revenue, tapi memiliki dimensi investasi.
Makin kecil cost recovery maka semakin kecil juga invesitasi dan makin kecil produksi.
- Cost recovery yang dibelanjakan di dalam negeri akan memberikan dampak
perekonomian yang sangat besar
Cashflow
Diatas 0 adalah pendapatan
Dibawah 0 adalah pengeluaaran

Abandonment cost adalah biaya restorasi lingkungan

Petroleum expenditure dan revenue profile


Development of economics

Dana bagi hasil


Pemberlakukan UU no 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah
pusat dan pemerintah daerah, maka Sebagian dana yang terkumpul di pusat (APBN)
dialokasikan untuk pemda melalui mekanisme dana bagi hasil (DBH)
Besaran dana yang disalurkan dihitung berdasarkan persentase yang ditetapkan untuk
mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi

Dana bagi hasil yang bersumber dari APBN yang dibagihasilkan kepada daerah berdasarkan
angka persentase tertentu dengan memperhatikan potensi daerah penghasil yang bertujuan
mengurangi kesenjangan antar pusat dan daerah.
Pembagian keuangan hasil penerimaaan pemerintah
setelah dipotong cost recovery dan pajak
Pertemuan 8 (23 Oktober 2020)

Pengembangan Lapangan Migas

• Klasifikasi mengenai cadangan.

• Cadangan/ Reserves
- Cadangan adalah jumlah minyak bumi yang diantisipasi akan diperoleh kembali secara
komersial dari akumulasi yang diketahui dari penerusan data yang diberikan.
- Semua perkiraan cadangan melibatkan beberapa tingkat ketidakpastian.
- Ketidakpastian bergantung terutama pada jumlah data geologi dan teknik yang andal yang
tersedia pada saat perkiraan dan interpretasi data ini.
- Tingkat ketidakpastian relatif dapat ditutupi dengan menempatkan cadangan ke dalam salah
satu dari dua sertifikasi utama, baik terbukti maupun tidak terbukti.
- Cadangan yang belum terbukti kurang pasti untuk dipulihkan daripada cadangan terbukti
kurang pasti untuk dipulihkan daripada cadangan terbukti dan lebih lanjut dapat disubklasifikasi
sebagai cadangan kemungkinan dan kemungkinan untuk menunjukkan ketidakpastian yang
semakin meningkat dalam pemulihannya
• Cadangan – a sub set of resources

Jika belum di bor, namun sudah di indikasikan menggunakan data geologi dan geofisika disebut
dengan prospective resources. Kemudian setelah di bor, sumur yang pertama di bor disebut
dengan NFW atau sumur eksplorasi. Jika berhasil, cadangan disebut dengan contingent
resources (belum ada pembeli, dan belum yakin seberapa besar jumlah cadangan) maka disebut
sub-commercial.
Jika sudah ada pembeli dan sudah diketahui jumlah cadangan maka disebut dengan reserves
atau commercial.
Gas akan di kembangkan jika sudah ada pembeli, perbedaan dengan minyak adalah minyak akan
di kembangkan meskipun belum ada pembeli.

• Reserves dan Klasifikasi


1. Proved/reserves (cadangan terbukti) p1:
Perkiraan jumlah hidrokarbon yang ditemukan di dalam batuan reservoir yang terbukti dapat di
produksikan dengan menggunakan teknologi yang tersedia dengan tingkat keyakinan 90%
berdasarkan data log sumur, geologi dan ketektikan reservoir serta di dukung oleh produksi
actual atau uji air produksi
2. Probable reserves/ cadangan mungkin (p2):
Perkiraan jumlah hidrokarbon yang di temukan di dalam batuan reservoir yang mungkin dapat di
produksikan dengan menggunakan teknologi yang tersedia dengan tingkat keyakinan 50%
berdasarkan data log sumur, geologi, dan keteknikan reservoir tetapi tidak/belum didukung oleh
produksi actual atau uji alir produksi.
3. Possible reserves/ cadangan harga (P3) :
Perkiraan umlah hidrokarbon yang ditemukan di dalam batuan reservoir yang diharapkan dapat
di produksikan dengan menggunakan teknologi yang tersedia dengan tingkat keyakinan 10%
berdasarkan korelasi data geologi, geofisika, keteknikan reservoir dan tidak/belum ada data
sumur.
• SPE/WPC/ AAPG Joint Definitions

Lead : Suatu struktur yang ada di bawah permukaan yang di dasarkan dari data geologi dan
geofisika. Secara petroleum system belum di buktikan. Jika sudah yakin 100% maka disebut
dengan prospek. Jika akan dikaji lagi dinamakan prospek siap bor.
Caadangan yang ada di permukaan di hitung parameter nya dinamakan prospective rsources,
kemudian di bor. Jika berhasil dinamakan contingent resources, jika sumur sudah banyak di bor
dinamakan reserves.

Prove (p1), probable (p2) dan possible (P3).


Jika prove + probable = 2P
Jika Proved + Probable + Possible = 3P

• Tahapan eksplorasi, ketidakpastiannya tinggi.


Jika sudah di bor dan sudah ada sumur tambahan lainnya, baru kita bisa mengetahui P1, P2, dan P3.
Setelalah di kembangkan semuanya baru disebut sumur cadangan

• Klasifikasi Cadangan

Cadangan dibagi menjadi 2, yaitu proven dan unproven. Jika Unproven maka akan
dikembangkan dan akan di produksikan bisa juga tidak di kembangkan dan tidak akan di
produksikan.

Jika unproven maka masih mungkin, belum 100% yakin karena belum di bor.
• Bukti Cadangan
- Cadangan terbukti adalah cadangan yang diklaim memiliki kepastian yang wajar (biasanya
sekurang-kurangnya 90% keyakinan) dapat dipulihkan dalam kondisi ekonomi dan politik yang
ada, baik dengan teknologi yang ada. Pakar industri menyebut ini sebagai P90 yaitu, memiliki
kepastian 90% untuk diproduksi. Cadangan terbukti juga dikenal di industri sebagai 1P.
- Cadangan terbukti dibagi lagi menjadi "terbukti berkembang" (PD) dan Terbukti belum
berkembang "(PUD)
- Cadangan PD adalah cadangan yang dapat diproduksi dengan sumur dan perforasi yang ada,
atau dari waduk tambahan di mana diperlukan investasi tambahan (biaya operasional) yang
minimal.
- Cadangan PUD membutuhkan investasi modal tambahan misalnya, mengeringkan sumur baru
untuk mengeluarkan minyak ke permukaan.
• Proven Reserves
Cadangan yang Belum Dikembangkan:
Cadangan yang belum dikembangkan diharapkan dapat dipulihkan:
1. Dari sumur baru di areal yang belum dibor,
2. Dari pendalaman sumur yang ada ke reservoir yang berbeda atau
3. Di mana diperlukan pengeluaran yang relatif besar untuk:
- melengkapi sumur yang sudah ada atau
- memasang fasilitas produksi atau transportasi untuk proyek pemulihan primer atau perbaikan.
• Cadangan Terbukti/ Proven Reserves
Non-produksi:
Cadangan yang dikategorikan sebagai non-produksi termasuk cadangan pipa tertutup dan di
belakang
Cadangan tertutup diharapkan dapat dipulihkan dari:
1. interval penyelesaian yang terbuka pada saat perkiraan tetapi belum mulai berproduksi
2. sumur yang ditutup untuk kondisi pasar atau sambungan pipa contoh di natuna terdapat 50
pcf namun belum di produksikan karena belum ada pembeli.
3. sumur tidak dapat berproduksi karena alasan mekanis. Cadangan di belakang pipa diharapkan
dapat dipulihkan dari zona di sumur yang ada, yang akan membutuhkan pekerjaan penyelesaian
tambahan atau penyelesaian di masa mendatang sebelum dimulainya produksi.
• Unproven Reserves/ Cadangan belum terbukti
- Cadangan yang belum terbukti didasarkan pada data geologi dan / atau teknik yang serupa
dengan yang digunakan dalam perkiraan cadangan terbukti; tetapi ketidakpastian teknis,
kontrak, ekonomi, atau peraturan menghalangi cadangan tersebut diklasifikasikan sebagai tidak
terbukti.
- Cadangan yang belum terbukti dapat digunakan secara internal oleh perusahaan minyak dan
badan pemerintah untuk tujuan perencanaan di masa depan tetapi tidak dikumpulkan secara
rutin. Mereka digolongkan sebagai mungkin dan mungkin

Probable : Cadangan kemungkinan dikaitkan dengan akumulasi yang diketahui dan mengklaim
tingkat pemulihan rahasia 50%. Spesialis industri menyebut therm sebagai P50 yaitu, memiliki
kepastian 50% untuk diproduksi. Cadangan ini juga disebut dalam industri sebagai 2P (Terbukti
plus kemungkinan).

• Possible :
Cadangan yang memungkinkan dikaitkan dengan akumulasi yang diketahui yang memiliki
kemungkinan lebih kecil untuk dipulihkan daripada kemungkinan cadangan. Istilah ini sering
digunakan untuk cadangan yang diklaim setidaknya memiliki kepastian 10% untuk diproduksi
(P10)
Alasan untuk mengklasifikasikan cadangan sebanyak mungkin mencakup berbagai interpretasi
geologi, cadangan dapat diproduksi dengan harga komersial, ketidakpastian karena cadangan
pengisi (rembesan dari daerah yang berdekatan) dan cadangan yang diproyeksikan berdasarkan
metode pemulihan di masa depan. Mereka dirujuk dalam industri sebagai 3P (Terbukti plus
kemungkinan plus mungkin).
• Klasifikasi Cadagan dan resources
Commercia = ada pembeli
Sub commercial = belum ada pipa yang bisa di distribusikan atau belum ada pembeli.
Krena tidak semua gas atau minyak yang ada di bawah permukaan bisa di ambil.

Jika yakin 90% akan dapat disebut P90%. Atau masih belum di bor satuan cadangan (
P90, P50, dan P10).
Jika sudah di bor namun belum ada pembeli satuan cadangan (1C, 2C, 3C)
Jika sudah ada pembeli dan sudah di bor, satuan cadangan ( 1P, 2P, 3P)

• Sertifikasi cadangan merupakan persyaratan fundamental dalam industri migas yang diperlukan
sebagai dasar pengembangan suatu produksi migas, antara lain memperkirakan jumlah dan
durasi produksi, desain kapasitas fasilitas produksi, serta investasi yang dibutuhkan dan
referensi komersialitas.
• Cadangan dari fungsi teknologi
Cadangan sangat bergantung pada teknologi dan keekonomiannya
Cadangan bisa tidak sesuai, tapi dengan kemajuan teknologi bisa bertambah. Misalnya dengan
seismic 2D bisa di cover 54 juta barrels. Karena Terdapat ketidak pastian, Setelah di produksikan
ternyata bukan 54 juta namun 730 juta barrel.
Pada tahun 1986 setelah di produksikan dan di cek ternyata dengan teknologi 3D bisa
menghitng cadangan hingga 900 juta barrel.

Pada tahun 2000, sudah di produksikan 1.760 juta barrel dengan teknologi yang canggih.

• Dengan teknologi dapat lebih yakin untuk menghitung cadangan, juga dengan teknologi steam
float reservoir yang menempel di batu pasir dapat di lepaskan (dengan menginjeksikan uap)
sehingga bisa di produksikan hingga 50-80% dari yang tadinya 8-11%.
• Perhitungan cadangan
Untuk memperhitungkan cadangan, bukan hanya sekedar data log (secara vertical) ,tapi juga
sesimik (secara lateral). Jika digabung menghasilkan data 3D. Sehingga bisa di perkirakan mana
yang proven dan probable.
• Cadangan yang belum di bor dinamakan (sudah jadi lead belum di bor) : prospective resources.
P2
P1 P1
P3

Probable = P2
Menghitung semua cadangan = 3P
Pemboran delineasi : untuk membuktikan ada atau tidaknya cadangan.
• Penentuan besaran cadangan

Jika ngebor di sekitar sumur = P1, jarak 150-300m =P2, selain itu dinamakan P3.

• Kategori cadangan berdasarkan sumuran (Secara Real)


Kategori cadangan berdasarkan sumuran dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Pembagian area cadangan berdasarkan radius sumur
Untuk minyak : 250 x net pay x porosity =cadangan
Untuk gas : 750 x net pay x porosity = cadangan
2. Pembagian Area Cadangan berdasarkan Map Facies

• Katergori cadangan berdasarkan sumuran (vertical)

Test produksi yang mempunyai resistivitas yang tinggi.


A belum tau, karena beda fasies dan dipisah oleh penyekat.
• Kategori Cadangan berdasarkan sumuran (Vertikal)
Di plot besatan tekanan dengan depth. Dan ditentukan GWC. Sehingga dalam satu tes produksi
harus ada RFT. Masing2 lapisan di test tekanannya berapa untuk klarifikasi.

• Kategori cadangan berdasarkan sumuran (secara areal dan vertical)

Well 1, 2 dan 3 disebut dengan proven.


• Pemboran Eksploitasi
Step out diartikan sebagai ngebor keluar. Sebaiknya dilakukan di area cadangan P3 dengan
syarat biayanya pemoboran ekonomis baik untuk zona target maupun untuk melihat area P3.

• Penentuan Contact

Penentuan dengan RFT , setelah di bor dimasukan suatu alat dan di tempelkan ke suatu formasi
yang menghasilkan gas/air/oil. Dan dihitung tekanan sehingga bisa di dapatkan kandungan
reservoir.
Batas air minyak nya dimana untuk menghitung cadangan. OWC ditentukan dengan
perpotongan garis linier.

DST= Test produksi.

Multiple reservoir dengan multiple sustem perlu diambil pressure test di zona water. Sehingga
dapat diperoleh OWC masing-masing reservoir.
• Contoh Kasus
Di RFT, tapi di DST yang dilubangi sebatas yang paling bagus. Tidak semua layer tidak di lubangi.
Hanya dilakukan DST, maka yang dilubangi disebut p1.
Jika dilakukan RFT, maka P1 akan semakin besar. Oleh sebab itu perlu dilakukan RFT dan DFT
dalam penentuan cadangan minyak.

• Contoh kasus
Setelah ditentukan RFT dan DST maka di tentukan skin damage untuk meningkatkan keyakinan
dan memperkuat adanya indikasi telah menyentuh boundary dan konfirmasi contact (Adanya
aquifer support)

Sehingga sumur delineasi dapat di tentukan


Namun tidak dilakukan di situ, karena cadangan hanya sedikit.

• Contoh Kasus

Setelah d DST dilakukan sumur delineasi tapi masih mendapatkan air


Maka harus ditentukan batas antara air dan minyak, oleh karena itu di plot agar mendapatkan
OWC.
Perlu dilakukan sumur delineasi.
• Contoh Kasus

Ada air yang mengalir di sumur 1, 2 dan 3, 5 akibatnya oleh karena itu perlu dilakukan RFT

• Parameter Hidrokarbon In place


Untuk menghitung cadangan di bawah permukaan.

• Oil Recovery Factor


Untuk dapat diambil ke atas, kita harus menghitung recovery factor.
- Recovery factor adalah salah satu variabel yang paling penting, namun paling sulit untuk
diperkirakan.
- Sifat fluida seperti faktor volume formasi, viskositas, densitas, dan rasio gas / minyak larutan
semuanya mempengaruhi faktor pemulihan.
- Selain itu juga merupakan fungsi dari mekanisme penggerak reservoir, dan interaksi antara
batuan reservoir dengan fluida di reservoir

Untuk menaikan recovery factor, maka dilakukan EOR.


24 Oktober CCUS

Pembicara 1 = Pak Rachmat Sule

Beberapa ahli lingkungan dan energi, untuk men-stop global warming harus dilakukan 3 tindakan :

1. Increased energy wfficiency


2. Increased renewable energies
3. The decarbonization of powe generation fossil fuel

Dalam laporan IE@ 2008, the only technology available to mitigate greenhouse gas (GHG) emission from
large scale fossil fuel is CO2 capture and stirage (CCS)→ bagaimana CCS diusulkan menjadi usaha untuk
dapat memitigasi emisi gas rumah kaca yang suda menumpuk
The purpose of establishment :

Realization of National commitment to reduce GHG of 29%, in 2030 by na tional effort and could increase
up to 41% if International support is available

Karena menurut NBC, menyebutkan bahwa ccs dapat dibangun di Indoensia, tapi tidak bisa national
effort. Jadi bisa dilakukan apabila ada partisipasi International. Jadi pada 2019 membuat draft regulasi
CCS di Indonesia.
Mengenai CCS atau CCUS, di ITB sudah dimulai 2010, Ketika tim ITB mengirim proposal pendanaaan riset
ke tim jepang, kemudian 2012 disetujua, kemudian dikomunikasikan dengan pertamina dengan objeknya,
kaena pada waktuyang sama pertamina juga sedang membuka eksplorasi di Gundih, berada di antara
jawa tengah dan timur, dan ada 3 sumur yang mgnhasilkan gas, tapi 20% yang dipproduksikan termausk
CO2, Pada 2015, centra processing sudah selesai di bangun dan sudah mulai terproduksi dan
mengeluarkan CO2 ditahun itu juga co2 sudah diangkap oleh ITB.

Dari 100 ton diambil 30 ton co2, akan di injeksikan ke shallow reservoir di struktur berjarak 40 km dari
blok Gundih ke utara. Namun, belakangan hal itu batal dilakukan karena permebility dari formasi ngayong
terlalu kecil, oleh karena itu disarankan oleh sponsor untuk menginjeksikan co2 ke daerah yang lebih
dalam karena formasinya memiliki permeability lebih besar, jadi co2 akan di injeksikan ke kedalaman
struktur kedung tiban di 3500m.

Selama ini menggunakan satreps projek merupakan Kerjasama ITB dengan Kyoto university, dimana scope
of study, geology, geopisic, reservoir dan monitoring, jadi engineering ga masuk, karena 2010 peran tenik
industry dan kimia cukup penting. Tapia da support lagi dari international.

Kntrak satreps berakhir 2017, sampai 2019 ketemu scenario untuk menginjeksikan 800 ton, untuk
dimasukkan kedalam struktur. Seleama kurun waktu yang cukup lama, banyak riset yang dilakukan.
Data pseuda 3D seismic cube dari fibroseis, sifatnya lebih environtmental friendly. Berdasarkan scenario
baru 2019.

Apabila menginjeksika 800 ton co2 ke struktur kdung tiban, randu gelantung (paling dangkal), maka co2
plumpl dapat dilihat kondisinya di grafik, setelah 15 tahun di injeksikan, Pada saat 10 tahun
menginjeksikan co2 akan dapat menambah produksi gas bumi sebesar 5,4%. Total biaya 35 juta US dollar,
dan apabila scenario ini benar, CCUS atau EOR akan menjadi sesuatu yang menguntujngkan. Tak hanya
menyimpan co2 tapi juga menambah produksi gas bumi.
Pemerintah Jepang balik lagi, untuk membeli co2 yang telah disimpan dari hasil produksi gundih. Dan
apabila hasil dari verifikasi merupakan studi yang bisa dipercaya maka akan memberikan dana tabahan
dana untuk implementasi ccus di gundih

Hal ini juga memberikan informasi bahwa remaining oil in place di Indonesia masih banyak yang masih
dapat di produksi dengen mningkatkan teknologi yaitu ccus atau eor. Dengan menggunakan co2 eor.
Elihat fleksibility berkaitan dengan co2 source dan sink, kita bisa mengidentifikasi, dot merah (source)
hijau (sink), kalua di sumatera selatan co2 source dan sink, jadi kalua bisa menginjek, satu yg lain akan
menjadi sesuatu yang menjadi inkom tambahan (monetisasi) bisa industry sector maupun power sector,
llapangan oil and gas yg menghasilkan co2 dan sink bisa berdekaan.

tempat diatas menghaislkan 4 juta ton co2 per tahun. Lebih besar dari gundih, kalua kita bisa memikirka
bagaimana co2 ini bisa dikirimkan ke indramayu dapat memberikan manfaat.
zero routine Flaring (ZRF). Ini adalah gas methane yang ebrharga.

Bio energy ccs, prinsipnya sederhana, alau kita menggunakan fossil fule, kita menghaislkan co2, alau jga
menggunaan ccus maka menggunakan zero waste. Kalau menggunakan bio energy ccs (pohon), pohon
menghirup co2 dan pada saat dibakar mengeluarkan co2. Kalau bioenergy + ccs = minus emission. Sangat
mungkin di implementasi di Indonesia, karena vegetasinya bermacam.
Perlu memikirkna secara keseluruhan.

Pembicara 2 : Dr. Jeres Rorym Cherdasa

Co2 Geological storage (CCS)


Didalam proses CCUS ada CO2 spurce lalu → di capture → dipisahkan pada pabrik→ dikompres→
diransportasikan → diinjeksikan→ disimpan ke bawah permukaan.

Keberadaan co2 dlaam bumi, bahwa apabila co2 berada di subsurface, co2 bisa mengakibatkan organic
source dan therlam decarbonusasi, exsolution from magma, thermodynamical sulfate
Apabila menginjeksikan co2 ke bumi maka akan ada 4 mekanisme :

1. Structuran dan stratigraphic trap


Biru (akumulasi gas dan fluida)
2. Residual trap (diakibatkan oleh daya ikat pori por batuan yg ada)
3. Solubility trap (missal membuka kaleng coca cola gas co2 akan naik-→ kurang lebih proses yang
sama gas dan fluida soluble dan diikatkan, akan terikat juga dengan mineral yang ada)
STUDY WORK

1. Regional aspect characterization (baik geologi geomekanik, reservoir)


2. Simulasi injeksi co2
3. Mengihtung injection dan storage capacity (apabila ada produksi juga hitung simulais co2 yg ada)
4. Menghitung keekonomian dari projek ccs yang ada.

Membagi 2 :
1. Static model (dihitung volumetric capacity)
2. Dynamic model

Geomekanika, ada deformasichange in properties and failure

Terjadi di mana mana, pengeboran, kalo punya over pressure, da apabilamengalami wellbore, dan
dibutuhkan kajian geomekanik yg dalam. Dan bahkan berbicara produksi, → berkaitan dengan
reservoir management. Terjadinya subsidence di reservoir.
STUDY CASE

Berada di natuna basin, sebagaimana kita tahu, punya lapangan sangat besar dan terkenal,
cadangannya 220tcf, dan 70 persen c02. Ada 80-90 tcf.

Diketemukan dari tahun 1970, hanpir 50 tahun sleeping giant. Yang coba dikerjakan. Disebelahnya
juga telha melakukan study cevas project di sbelah natuna. Ingin menunjukkan high co2 konten
sudah bukan jadi masalah besar.
1. Co2 producer (lapangan gas di natuna)
2. Gas processing modul
3. CCUS
Menggunakan fluida co2 untuk fasa super critical yg digunakna sbg fluida pekerja di
pembangkit listrik.

Schematic geological x section→ formasi yg ada sbg target d aran formation, sebagaicaprock
di biru muda dan coklat, dan reservoir (hijau)
Geothermal gradient, didaerah penelitian, untuk temperature yg ada tinggi, keuntungan saat
hendak utilisasi co2 yang ada.

Conoth seismic yg ada, dimana zoa ccs2, adalah zona storage utama
Subsurface ccsu 2 depth structure map

Picker plot porosity rho b


Rock quality index,
Pertemuan 10

Aspek Teknis POD (Plan of Develompment) Lapangan Migas

• Cekungan migas : Potensi besar

1. Terdapat 128 cekungan migas dimana 68 diantaranya belum di eksplorasi

2. Terobosan eksplorasi : penjajakan kerjasama dengan insitusi riset atau survei internasional bertujuan
untuk meningkatkan kualitas data melalui reprocessing dan reinterpretasi dalam rangka penemuan giant
recovery.

3. Seperti yang dilakukan di Egypt temuan mencapai 3-4 BSCF. Demikian juga di Norway dan Gulf
Mexico.

• Cadangan di Indonesia
• Strategi eksplorasi

• Tahapan kegiatan eksplorasi sampai produksi


Resources : masih potensial, sumur makin tua makin besar biayanya. Minyak tidak 100%
cadangan bisa di ambil. Atau menggunakan EOR bisa meningkat menjadi 50%.
EOR butuh waktu yang cukup lama.

Tahapan :
1. Primary phase
2. Secondary phase (incremental secondary)
3. Tertiary pahse (EOR)
• Reserves and production Forecast
• Petro ekonomi : mengevaluasi keekonomian hulu migas, terutama berkaitan dengan estimasi
penerimaan dan biaya

Karena estimasi dibuat dalam jangka waktu yang relative Panjang (umumnya lebih dari 10
tahun) maka investor harus memperhitungkan kemungkinan penerimaaan biaya dan biaya yang
kemunginan tidak sesuai dengan peerkiraan, misalnya harga minyak yang selalu berfluktuasi,
peningkatan biaya akibat perubahan scenario pengembangan lapangan dsb.

Resiko bisnis hulu :

1. Resiko sumber daya alam, cadangan bisa saja tidak tepat

2. Resiko kontraktual

3. Resiko teknis

4. Resiko perubahan peraturan dan politik

5. Resiko perekonomian makro dan global.

Bisnis Hulu Migas merupakan bisnis yang paling beresiko, David Wood& Assic (DWA) membagi
risijo bisnis hulu migas menjadi 12 macam yaitu :

Resiko bisnis hulu (DWA):

1. Resiko sub-surface
2. Resiko teknologi

3. Resiko tenaga kerja

4. Resiko kualitas (kandungan CO2)

5. Resiko biaya (kesalahan estimasi biaya)

6. Resiko waktu (keterlambatan penyelesaian proyek)

7. Resiko lingkungan

8. Resiko keamanan

9. Resiko politik

10. Resiko fiscal (perubahan perpajakan)

11. Resiko ekonomi (perubahan harga migas)

12. Resiko pasar

• Major risk

- General business risk (production & sales uncertainty)


- Financial & commodity market risk
- Excessive cash flow fluctuations
- Credit & liquidity risk
- Operation risk
- Legal risk
- Environmental regluations
- Other (accidents, lack of diversification, exploration & development)

• Plan of Development
(POD) merupakan rencana pengembangan satu/lebih lapangan migas secara terpadu (integrate
d) utk mengembangkan / memproduksi cadangan HC secara optimal dgn mempertimbangkan as
pek teknis, ekonomis, dan HSE (healthy safety & environment)
POD memegang peranan yang sangat penting dalam pengembangan lapangan minyak dan gas
bumi

• Tujuan POD:
- Menambah produksi migas nasional
- Mengembangkan lapangan/proyek baru secara ekonomi
- Menjaga kesinambungan produksi lapangan/WK
- Meningkatkan keekonomian wilayah kerja/block
• POD scope

POD mencangkup yang berada di lingkaran merah.

• Skenario Pengembangan Lapangan


- Pengembangan lapangan dapat diajukan secara bertahap, dimana harus dapat dijelaskan :
- Usulan POD menjelaskan seluruh tahapan tersebut
- SKKMigas dapat memberikan persetujuan utk keseluruhan tahapan, maupun utk masing-
masing tahap secara terpisah
- Tahap pertama digunakan sebagai tahap awal untuk pengembangan tahap selanjutnya

- Sharing fasilitas produksi

- Alternatif konsep skenario pengembangan lapangan dgn keuntungan serta kerugiannya

• Full Development :
Merupakan pengembangan secara menyeluruh yang mencakup semua potensi lapangan sampai
umur ekonomis lapangan
• Phasing Development :
Merupakan pengembangan secara bertahap dimana skenario pengembangan bertahap berikutn
ya brgantung pada kinerja fase sebelumnya.
• Aspek Pengembangan Lapangan :
- Titik/lokasi/desian/jumlah sumur
- perforasi
- desain/kapasitas/konsep fasilitas produksi
- desain /kapasitas pipe line
- jenis/kapasitas artificial lift
- skenarrio pengembangan
- pengembangan tahap lanjut (secrec & EOR)
- alokasi/pemantaatan (khusus gas)
- project schedule & organisasi proyek
- HSE & CSR, ARSR

- Aspek subsurface : HC inplace, reserve, production forecast, scenario pengembangan


- Aspek komersial : biaya pengembangan (Capex & Opex), fiscal term & conditions
Indikator keuntungan : kontraktor (NPV, IRR, POT, PV Ratio) dan Pemerintah (GOI Take , %GOI
Take, GOI PV)

• Evaluasi Aspek Subsurface


- HC -inplace
- Reserve
- Production Forecast
- Skenario pengembangan

Menentukan cadangan HC : HC yang dapat di produksikan (10-30% inplace)


Menentukan volume hidrokarbon (HC -inplace)
Menentukan perkiraan produksi
Menentukan Skenario Pengembangan.

• Lapangan Tua masih banyak minyaknya (EOR)

• Evaluasi aspek surface


• Biaya yang dikeluarkan
Sunk cost: semua biaya yang dikeluarkan sebelum POD di usulkan
• Unsur-unsur dalam Cost Recovery PSC

• Commercial Input Perhitungan Keekonomian


- Produksi minyak, gas , LNG, LPG berdasarkan profil produksi di bab4. Reserves & Production
Forecast
- POFD, POD Phase dan POD secondary recovery menggunakan incremental produksi sebagai
inut keekonomian
- Produksi da biaya yang di input dalam ke ekonomian POD hanya sampai berakhinya kontrak
(PSC)

Untuk lapangan gas khusus harus udah ada pembeli baru POD diusulkan.

• Indikator Keekonomian
- Pemerintah :
GOI (government income) dalam present value dan presentasi pendapatan kumulatif terhadap
Gross Revenue.

- Kontraktor

o Net cash flow (NCF)


o NFC/Gross Revenue
o Cost Recovery (CR)
o CR/ Gross Revenue
o Internal Rate of Return (IRR)
o Net Present Value (NPV)
o Pay out Time (POT)
• Production Profile Options

Kontraktor memiilih yang warna merah agar cepat duitnya kembali, konsekuensinya biayanya
mahal.

• Evaluasi Komersial
➢ Biata pengembangan (capex dan opex)
Biaya pengembangan :
- Sunk cost/pre production cost (POD I), biaya pemboran dan komplesi, biaya fasilitas
produksi, biaya abandonment dan site restoration
- Biaya operasi
➢ Fiscal Terms & conditions
➢ Indikaror keuntungan :
- Kontraktor (NPV, IRR, POT, PV Ratio)
- Pemerintah (GOI Take, %GOI Take, GOI PV)
• Development of Economic

Warna kuning pada output merupakan sunk cost.

• E&P lifecycle
Yang ada di bawah : kontrakror mengeluarkan uang.
• Tahapan dari eksplorasi ke produksi itu tidak mudah
Butuh waktu 15 tahun dari eksplorasi sampai minyak mengalir. Salah satu kendala tidak
investasi di Indonesia adalah karena membutuhkan jangka waktu yang lama time
productionnya.
POST-COMBUSTION CO2 CAPTURE
Anggit Raksajati, ST., Ph.D
PERTEMUAN 11 – 13 NOV 2020

• CCS is very important to reduce CO2 emission
• Supporting renewable energy with a mix of clean energy solutions (including
CCS) would make carbon-free electricity up to 62 percent cheaper than using
renewables alone
• separate CO2 from the sources (Coal Fire Power Plant), where coal is combusted
and burn resulting in fuel gas, containing nitro, oxy, and CO2. CO2 will be
separated in the capture plant. After CO2 being compressed, it transported to the
storage location.



CCS COST
• The most expensive part of CCS is to capture the CO2, because the purity and the
pressure of the CO2.
• There are various cost of CO2 capture, if the CO2 is come from high purity CO2
stream, the cost will be a lot of cheap (less than 10USD per tonne). If the CO2
comes from gas power plant & coal power plant, the cost will be more expensive
(range in 30-50 USD). If the NGCC Power plant, the cost is most expensive (70
USD)


CO2 capture methods
- post combustion = mostly used option
- pre combustion = separated before the fsssil fuel is burnt
- oxyfuel = to provide the combustion air as a pure oxy. Dengan menggunakan
pure oxy ini, CO2 tidak akan diproduksi form the combustion of the fossil
fuels
- industrial processes



POST COMBUSTION (Pembakaran)
- the fossil fuel will be burn in power generation and produce fuel gas.
- called the post combustion because the CO2 will be separated after the
combustion
- Once we get the fuel gas containing the Nitro, oXY & CO2, it will be
separated using absorption membrane and other method
- it is mostly used because (the advantages):
o no major modification if we want to retrofit coal-fired power plant
(no need to chnge the engine, the combustion room, can use the
exisiting coal-fired plant). Lifetime of coal-fired power plant is 30-
40 years.
o suitable for gas-fired power plant, as these types of plants are less
suited to oxy-combustion & pre-combust method
o the power plant & the capture plant work independently



OPTIONS ON HOW TO CAPTURE CO2
- absorption = mostly used & most advanced (product is liquid. gas absorb
into the liquid based on the solubility)
o chemical family: there is simultaneous chemical reaction to
capture CO2
o physical family: if we just want to absorb the CO2 into water, only
based on the physical solubility
o liquid bed
- adsorption
o solid bed
- cryogenic
o working at a very low temperature (-degree C)
o it will be physically separated
o some of the compounds will be condensed, others will be still in
the surface?
- membranes
o take advantages in the material that has selectivity?
o offer better properties, it has to be prove in a larger scale
- microbial/alga system


HOW CAN WE SELECT THE TECHNOLOGY?
- there is no exact solution
- what is the main consideration?
o CO2 composition in feed gas
§ coal power plant; 10-13% CO2 in the field gas & 1 bar
(atmospheric)
§ oil & gas production: 100% CO2
o Feed gas pressure
§ combining 2 points will be:
high CO2 partial pressure
low CO2 partial pressure, absorption still the go-to technology
o Feed gas impurities
o Feed gas flow rate


CO2 ABSORPTION
• gas-liquid interaction
• gas from power plant is burned resulted in fuel gas (containing NI, OXY &
CO2) and will be sent to the bottom of the absorber. the gas goes upward and
contact with the solvent. The solvent coming downward from the circulation,
and the solvent could be alcanol amines.
• CO2 will be reacted with the solvent and the top of the absorber get a clean
fuel gas (without the CO2, because the CO2 is sent to the bottom). CO2 & the
solvent will be regenerated by providing heat with high T (120-130 degree
C).
• When we provide high T, it will reverse the reaction and the CO2 will be strip
from the solvent and CO2 will be release to the top and sent to the storage
location & compressor. Meanwhile the solvent will go into the absorber
again.


MEMBRANE
• CO2 selectively will goes to the other part of the membrane, while the clean
fuel gas will go to the different part of the membrane.
• The membrane is in microscopi/nano



ADSORPTION
• CO2 will be absorb within the porous of the solid bed.
• limited technical experience in recovery of CO2 from industrial
• better suited for high PCO2 application



because of the CO2 concentration in the fuel gas from fuel combustion prior to
capture is usually quite low (5-20%)the efficiency and the cost using post
combustion will be very high.









PRE-COMBUSTION TECHNOLOGY FOR CARBON CAPTURE
Dr. Antonius Indarto

• Until 2030, we still rely on fossil fuels.
• CO2 emission is estimated to reach 62 Gt in 2050.
• There are 3 technology for capturing the CO2
1. Oxyfuels
2. Post combustion
3. Pre combustion
• Another way to increase CO2 concentration is to do gastification which is a
partial combustion. This technology is applied into Integrated Gasification
Combined Cycle (pre-combustion technology)
• This technology combiens gasification process and power generation
through gas turbine and steam turbine.
• gasification is used to produce synthetic gas (syngas, mix between CO and
hydrogen), it is a big building block for chemical such as methanol, gasoline
and diesel.



Coal / biomass > gasification > syngas reacted into methanol/ammonia using H2/



Why pre-combustion?
to overcome the limit of post combustion, because in low concentration of CO2, it
will hard to capture it (the cost will be very high).
so, in this technology, we use the gasification & sif(??????) the CO2 that produce of
syngas using water-gas reaction. After produce a lot of CO2 in high concentration,
we capture the CO2.
(gambar)

the difference of Gasification and Combustion
• Combustion: react all the fuel with the oxygen, sometimes we give the excess
oxygen to make sure that all of the fuel will be burn
• gasification: the supply of the oxygen as the oxidant (oxidator) is limited until
25-35%. The fuel not fully oxidize, only partial of it. Gasificiation will produce
Hydrogen & CO (main product). We also inject the steam in pre-combustion



Water Gas Shift Reaction (WGSR)
- proposed to convert CO into CO2 using reaction below.


PRE-COMBUSTION TECHNOLOGY
- inject oxygen from the air separation unit (utilize the pure oxygen) >
gasification with high T > produce the syngas (mix CO & hydrogen) > produce
steam used to generate electricity using steam turbine > shif(?) > produce
steam > capture CO2, while hydrogen used for the fuel cell to
generateelectricity or gas turbine to produce hot fuel gas

demi allah bingung bgt capek






THE RECENT STATUS OF THE PLANNED CC(U)S PILOT PROJECT IN GUNDIH
AREA
Dr. Mohammad Rachmat Sule
PERTEMUAN 12 – 20 NOV 2020



Lapangan Gundih berada di perbatasan antara Jawa Barat dan Jawa Timur.
Lapangan ini terdapat 3 buah struktur yang menghasilkan/memproduksikan
(hanya) gas, yaitu:
1. KTB – Kedungtuban Fields (bberapa buah sumur produksi gas; reservoir
paling besar)
2. RBT – Randu Blatung Fieds (2 well prduksi & 1 water injection well)
3. KDL – Kedung Lusi Fields (1 sumur produksi)

Namun terdapat lapangan2 lain yang juga menghasilkan minyak, yaitu:
• lapangan Banyu Urip
o lapangan terbesar menghasilkan minyak bumi di Indo saat ini
o dioperasikan oleh ExxonMobil
o 1/3 produksi minyak bumi di Indo dihasilkan oleh lapangan ini,
dengan produksi 250rb barrelperday.
• lapangan Kedung Keris
o sedang didevelop
• Lapangan Jambaran Tiung Biru
o akan onstream
o dioperasikan oleh Pertamina
o di lapangan ini lebih banyak gas daripada minyak.
• Lap. Sukowati
o dioperasikan oleh Pertamina EP.

Mengapa Lapangan Gundih yang dipilih menjadi project CCS?
2009-2010, Lapangan ini rencananya ingin dikembangkan/diproduksikan. Dari
komposisinya, 20% dari kandungan gasnya (800ton CO2/per hari) adalah CO2.
Produksi total Lapangan Gundih 70 mmscfd per hari selama 12 tahun. Pertamina EP
menyarankan lapangan ini digunakan sbg area studi. Namun, Pertamina tidak
mengakomodir biaya sama sekali.

Notes: decarbonization adalah reduksi CO2, contohnya penggunaan NRE &
penggunaan kembali CO2 di lapangan migas.



• Semua sumur (total: 9 sumur) berada di Formasi Ujung, dimana formasi ini
kaya akan minyak & gas dengan reservoir carbonat build-up.
• Semua gas yang dihasilkan dari seluruh well ditransportasikan dengan pipa
& dikirim ke CPP (Central Processing Plant). CPP juga berlaku sebagai
Capture Facility; infrastruktur yang memisahkan gas methane berharga
dengan gas lain yang dianggap sebagai waste.
• Gas methane yang terpisahkan kemudian dikirim ke 200 km ke arah barat,
menuju ke PLTG Tambak Lorok, Semarang.
• Saat gas diproduksikan, terdapat beberapa produk, yaitu berupa gas dan
liquid. Liquid hasil produksi nanti dimasukkan/diinjeksikan ke RBT-03 ke
kedalaman aquifer (bottom formation), tempatnya liquid formation. Namun,
CO2 hasil produksi tidak diinjeksikan kembali. Kenapa?
o Karena air limbah tidak boleh dibuang ke sungai/laut, sedangkan gas
tidak ada peraturan untuk dikembalikan lagi ke dasar bumi, sehingga
dibuang ke atmosfer. Padahal harusnya kedua limbah tersebut
dilakukan sama.



Apa yang dilakukan di awal inisiasi Gundih Project? (Flowchart studi
CCS/CCUS)
Pertama-tama, menentukan karakteristik reservoir yang ingin dijadikan storage,
yaitu:
1. Studi basin
2. regional assessment
3. structural model & stratigraphic model (melihat wadahnya)
4. studi containment/penyimpanan (termasuk behavior reservoir & seal
apabila terdapat penambahan tekanan), hydrodynamic (reservoir
simulation), injectivity (berapa), capacity

Struktur JEPON, 40 km ke arah utara. Formasi ini dangkal, dengan kedalaman 850
m, kapasitas juga kecil, sehingga dIinjeksikan 30 ton per hari.dari 800ton yang
tersedia per hari. Transportasi dari CPP ke Jepon dilakukan dengan truk selama 2
tahun.



data seismik 2D & 3D yang tersedia dan mengcover area Gundih. Geophysics
memiliki kekuatan yaitu coverage data yang cukup kuat.



Ketika memiliki informasi yang akurat dari sebuah well dengan jenis log yang
tertera, dapat dilakukan seismik inversi terhadap data tersebut dan data seismik.




Stratigraphic column dari east java basin dari permukaan sampai kedalaman
tertentu (gambar diatas)
bullet item: ditemukan minyak
bullet kosong: ditemukan gas
• dari stratigrafi ini, ditemukan sebaran oil & gas (hampir semua formasi
ditemukan oil & gas)
• Struktur Jepon target reservoirnya adalah Ngrayong sandstone, dimana
disini terdapat struktur yang dapat digunakan sebagai CO2 storage pada
kedalaman 850 m.
• Formasi Ujung, reservoir lapangan Gundih, terdapat di kedalaman 2500 –
4000 m.

STATIC MODELLING
static modeling dibuat oleh Geofisika dan Geologi



2017-2018 dibuat Well Integrity Test dengan melakukan recementing dari semen
dibelakang casing tersebut. Struktur Jepon kedalamannya hingga 850 m di time
1000. Hasil test ini menunjukkan bahwa permeability yang diprediksi di sekitar 5
milidasi ternyata tidak terbukti, dan menunjukkan angka dibawah 1 milidasi.
Sehingga, Jepon structure tidak cocok menjadi storage.
Akhirnya, storage dipindahkan ke Kedung tuban (KTB). KTB merupakan carbonat
built-up yang lokasinya paling dangkal disbanding struktur lain. Selain itu, KTB
merupakan tubuh dari karbonat dan juga terdapat calciturbidite yang dapat
berpotensi sebagai tempat storage. Sejak tahun 2018-2019, dicoba karakterisasi
ulang lokasi baru yaitu Kedung Tuban.



Apa yang diproduksi geophysics?
akustik impedance model à porosity model (terdapat hubungan linier)

Tuban merupakan lapisan tebal yang dominan shale dan mengalami overpressure.
Tuban ini cukup ideal.


Dari gambar diatas, telrihat bahwa ketiga sumur yang sudah dipilih merupakan
struktur yang mempunyai anomali dan dapat digunakan sebagai reservoir (tempat
dimana diproduksikan gas)

• Injeksi CO2 dilakukan di formasi ujung, tempat dimana terdapatnya saline
water.
• CO2 akan bergerak ke tempat yang tinggi, namun dengan kecepatan yang
lambat.
• Mengapa CO2 tidak boleh masuk ke gas cap?
o Jika masuk, maka CO2 akan ikut terproduksikan.
• Apa yang harus dilakukan agar CO2 tidak masuk ke gas cap?
o Well injeksi akan dipasangkan filter, sehingga molekul CO2
masih berbentuk mikro, dan bergerak secara pelan
• CCS/CCUS harapannya injeksi CO2 ini akan tersimpan di storage secara
permanen.

RESERVOIR ENGINEERING
DINAMIC MODELLING
Dynamic modeling dibuat oleh teknik perminyakan



• Dari keempat gambar diatas, diketahui bahwa plume CO2 masih belum bisa
masuk ke dalam gas cap.
o Biru tua = saline water/air formasi
o biru muda = gas
• Contact antara water gas juga lama kelamaan jadi berubah (menaik), karena
gas yang diproduksikan semakin banyak, sehingga gas capnya mengecil.


Injeksi 800 ton/hari dengan scenario awal, yaitu dalam waktu 3 tahun, gas
plumenya sudah masuk ke bagian gas.



Perbandingan injeksi gas sebelum dan sesudah.


Dari incremental production, jika 800rb ton Co2 diinjeksikan, akan terdapat
increment gas production sebesar ~30 billion standard cubic feet.



Apabila input berbeda, hasil simulasi juga berbeda.
kondisi 15 tahun lagi terjadi break through sejak injeksi pertama dilakukan
memperkirakan pada tahun 2024 apa yang akan terjadi di reservoir; selain
memperkirakanCO2 plume seperti apa, dapat menghasilkan incremental gas
production sebesar 5.4% (36 BSCF). Incremental gas production ini akan
meningkatkan keuntungan kontraktor.

Infrastruktur yang harus ditambahkan:
- AGRU (Acid Gas removal Unit) = untuk memisahkan gas methane dengan gas
lain
- Bio sulfur recovery unit
- TOX = termal oxidation = untuk membakar gas methane yang masih tersisa

Berapa cost of capital expenditure dan operational expenditure = USD 35 mio
infrastuktur yang dibangun:
- pipa 4 km dalam keadaan corrosion resistant
- injection well

Lapangan Tangguh Enhanced Gas Recovery, Papua
diinjeksikan 4 juta ton per tahun dengan durasi 15-20 tahun (lebih besar dari
Gundih)
Lapangan Tangguh dioperasikan oleh BP.

Di Sulawesi Tengah, terdapat perusahaan yang menghasilkan ammonia
(petrokimia). Raw material dari ammonia adalah lapangan gas Donggi Sindoro &
Matindok. Sebagian gas tersebut diekspor ke Jepang, sebagian digunakan utk
ammonia. Produksinya 2000ton per hari.



Jika Original Oil in Place sebesar 74 BSTB, maka volume ini bisa dibagi menjadi 3
bagian, yaitu:
1. Cumulative Production (32%) = sudah terproduksikan selama ini
2. Remaining Oil in Place (63%)
3. Remaining reserves (~5%) = sulit diproduksikan secara primary production
(dengan sumur produksi), harus dilakukan dengan secondary production
(dengan injeksi air agar pressure reservoirnya meningkat dan fluida akan
mengalir) maupun tertiary production (EOR).
Tertiery production:
- memisahkan kohesi antara HC dengan butiran batuannya dan
dibutuhkan fuida non water (cairan sabun, larutan sulfaktan).
- EOR dengan injeksi CO2 mampu melepaskan minyak yang menempel
di batuan.



Manajemen CO2
5 Lapangan oil yang berdekatan dapat dihubungkan dengan pipa CO2, sehingga jika
salah satu lapangan perlu EOR, maka lapangan itu tinggal mengambil CO2 dari
lapangan lain dan ditransport melalui pipa.


titik merah: CO2 yang dihasilkan dari lapangan oil & gas, bisa dari mining industry,
petrokimia, coal mining, pulp industries.


merah: CO2 sources (14 titik)
hijau: sink?



Indonesia merupakan negara dengan penghasil batubara cukup besar. Reservesnya
18.7 bilion tonnes.
Lagi ada demo tidak boleh menggunakan power plants. Batubara masih boleh
digunakan tapi harus dicombine dengan CCS/CCUS.




Flaring hasil lapangan oil & gas.


Industri Petrokimia Berbahan Baku Gas
Haposan Napitupulu

Indonesia hanya memiliki 1.5% cadangan gas dunia, paling banyak Qatar, Iran, Rusia.
Indonesia mampu menjadi exportir LNG ke beberapa negara, hingga 2002 menjadi exportir
gas dunia terbesar. Hal ini dapat terjadi dengan pemikiran langsung dijual saja, tanpa
diproses.

4 pilar utama terwujudnya kemandirian industri dalam negeri

Korupsi paling banyak terjadi pada bidang energi. Harusnya SDA bisa menciptakan multiplier
effect untuk perekonomian nasional.

Pemanfataan migas
- Untuk energi
- Bahan baku industry petrokimia
- Energi dan industry petrokimia

Faktor yang mempengaruhi pilihan


- Peningkatan penerimaan negara
- Peningatan jumlah lapangan kerja
- Perolehan/penghematan devisa
- Tumbuh dan berkembangnya pengusaha nasional
- Tumbuh dan berkembangnya industry downstream

Komposisi gas bermacam – macam, bisa methan, propan, c1, c2, c3, dll. Methan ini dibuat
menjadi LNG dan CNG (Compressed natural gas).
Constituents of Natural Gas

C3 dan C4 merupakan LPG


C5+ berupa kondensat (di dalam tanah berupa gas, Ketika dinaikin ke atas berupa cairan)

CO2, H2S, H2O, N2, Hg, He berbahaya (kotoran), apabilan kandungan ini tinggi, harus
dikurangi dulu agar gasnya bersih (dimurnikan).

SDA gas ini, harus menjadi pencipta daya tambah, misalnya dijadiin industi pupuk urea dll.
Industri petrokimia adalah industry berbasis migas. Bahan bakunya adalah gas alam,
LPG(c3/c4), bisa kondensat, dan minyak bumi). Hasil industry petrokimia:
- Biokimia
- Keramik
- Karet
- Sarung tangan
- Gas
- Tekstil
- Baja
- Makanan dan minuman
Gas bisa sebagai bahan energi atau bahannya sendiri

Industri petrokimia memberikan dampak yang sangat besar terhadap perekonomian nasional
seperti penerimaan negara, lapangan kerja, cadangan devisa, industry jasa, dll. Industri
petrokimia banyak dipegang oleh pemerintah karena membutuhkan investasi yang tinggi dan
teknologi yang tinggi. Industry petrokimia memiliki sifat high risk, high investment, tapi
cenderung low return.

Petrokimia dibagi menjadi 2


- Industri upstream
produk dasar atau setengah jadi seperti pupuk, methanol, amoniak
- Industri downstream
Produk yang sudah jadi seperti laptop, mouse, headset, pakaian

Kondisi aktualnya, masih tertinggak dari negara yang membeli gasnya dari Indonesia. Sekitar
30.000 dollar kita mengimpor barang petrokimia.

Lapangan kerja pada LNG vs industri Petrokimia


Industri petrokimia berhabhan baku gas bumi dapat mencipatakan 15-20x dibandingkan LNG
- LNG : 0,1 Jobs/mmscf
2 kereta LNG mengonsumsi sekitar 1000 mmscfd
0,1 x 1000 mmscfd = 100 pekerja
- Ammonia plant : 2,1 jobs/mmscf
Mengonsumsi sekitaar 70 mmsvfd
2,1 x 1000 mmscfd = 2100 pekerja
- Urea plant : 2,2 jobs/mmscf
Mengonsumsi sekitar 3200 mmscfd
2,2 x 1000 mmscfd = 2200 pekerja
- Methanol Plant : 1,5 jobs/mmscf
Mengonsumsi sekitar 100 mmscfd
1,5 x 1000 mmscfd = 1500 oekerja

Pemanfaatan produk petrokimia


- Industry kendaraan bermotor dan industry transportas, suku cadang, bemper,
propeller pesawat yang sebelunya terbuat dari logam
- Industry robotic
- Industry bioteknologi atau bioengineering
- Industri super computer dan pengideran jarak jauh
- Industri kemasan (packing), tinplate (kaleng dan alumunium)

Huge energy content of our life


Contoh produk industry petrokimia
- Bahan cat
- Lem
- Diaper
- Bahan film
- Formika
- Bahan fibre glass
- Bahas plastic
- Pipa plastic
- Benang

Industri petrokimia dari gas alam


Topik khusus Geofisika
Dr. Zique Xue
Xue@rite.or.jp
RITE

Application of Seismic Rock Physics Study to Seismic Monitoring of


Injecting CO2 in Geological Sequestration
Contents
1. Wave velocity measurement
Lab & field – scale (sonic log)
2. Seismic tomography
Lab & field scale (time lapse)
3. Quantifying CO2 mass
Wave velocity & resistivity
4. Microbubble CO2-EOR/Storage

Geological sequestration of CO2


Greenhouse gas emissions can be reduced by permanently sequestering CO2 in the
subsurface
Challenge : CO2 monitoring & verification (MMV)

Laboratory study and field survey in CO2 Geological Sequestration


Field scale Lab scale
- 4d seismic survey - Wave velocity and resistivity
- Crosswell tomography changes during CO2 injection
- Well logging (sonic, induction, - Sandstone with different porosity
neutron) and permeability
- Drilled cores from CO2 injection
sites

One issue : how interpet geophysics parameter into fluid saturation.

Wave velocity response caused by CO2 injection in sandstone


Equipment for experimental P-wave velocity tomography
- Syringe pump for oil
Hydrostatic pressure
- Pore water
- CO2 injection pressure
Amplitude post CO2 lebih kecil dibandingkan pre CO2, untuk deteksi CO2 dapat dilihat dari
perubahan amplitude
CO2 biasanya memiliki 3 fase
- Gas phase : Shallow part
- Liquid phase : Deep formation, temperature is low
- Supercritical condition : High pressure and high temperature

Velocity reduction resulting from injection of CP2 in different phases


Perubahan kecepatan dan atenuasi saat injeksi CO2 pada Tako sandstone

Zone 1 memiliki P wave velocity yang lebih besar dibandingkan zone dua, meruakan bagian
dari cap rock system (Gambar kanan)
Zone 2 low cementation, high porosity

Logging data, zone 2 muncul pada kedalaman 1115

Sonic log (Vp) from the Nagaoka pilot site


Observation Well OB2

Hasil data di atas mirip dengan data sonic logging. CO2

Second stage dari penelitian, map CO2 ke cross section.

Time – lapse Seismic Tomography


Monitoring of Injected CO2
In Porous Sandstone and Saline Aquifer (Nagaoka)

Yellow/green : CO2
Blue line : boundaries between zone 1 and Zone 2
3200t

6200t

How to quantify the CO2 mass? (in subsurface)

Geophysical parameter (wave velocity, resistivity) > Rock physics model > reservoir
parameters (fluid, gas saturation)
CO2 monitoring with wave velocity and resistivity in prous sandstone

Zone 1 indicate early stage (blue color) menunjukan reduksi, berarti sangat sensitive terhadap
injeksi

Terdapat velocity change dan terdapat 3 zona


Perubahan resistivity@ OB-2 Nagaoka

Merah menunjukan kenaikan resistivity hingga 30% dan warna biru menunjukan penurunan
resitivity
P wave velocity tidak sensitive karena hanya 20 % dan sensitive terhadap porositas

Jika ingin menentukan CO2 mass, kecepatan tidak cukup, harus kecepatan dan … bahkan tidak
mungkin untuk dilakukan tanpa kedua itu

Sonic P wave velocity dan resistivity vs CO 2 saturation from Nagaoka sites


Distribusi CO2

Gap antara 2 warna menunjukan dissolved of the CO2 in the water


Warna merah meningkan hingga 35

New idea : Microbubble


Visualization of Microbubble CO2 injection with X-CT

The results suggested there storage edgings or the Super absence dead advantage of this
microbubbles safety injection so for the feed application in the seal to ER you have many key
challenges for example the density difference or so is viscous fingering so based on our
previous result we understand if we inject you too in Michael bubble maybe we can control
the seal to mobility and then we can reduce the risk of the early breakthrough into production
with this because once you to break so I think the order cover where did used significantly

Gravity override of the injected CO2

so the first case we want to confirm the advantage indicates to inject microbubble compared
to the normal bubble this is we use various understand again because the hyper hyper
mobility so for the normal theater injection is still too rushing the disk hyperventilate quickly
in the break throught the left hand it just 40 minutes in this case but for the microbubble
search injection you can find the part of CO2 exactly migrating through this hyper middle layer
but just lower parts we also can confirm this sealed presents so there's 40 minutes in other
cases in other cases we can apply this idea or just taking it to the low probability or the high
heterogeneous reserver
Tabel hasil injeksi dan produksi

Anda mungkin juga menyukai