Anda di halaman 1dari 24

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Saat ini Indonesia mempunyai banyak proyek pembangunan yang
mana hampir semua proyek pembangunan tersebut menggunakan
campuran beton karena ketersediaan material untuk campuran beton di
Indonesia cukup banyak dan juga harganya yang cukup murah. Industri
beton ready mix adalah industri yang mengolah campuran beton sesuai
dengan perencanaan campuran (mix design) yang dipesan oleh konsumen.
Konsumen dalam hal ini adalah kontraktor atau pihak perorangan yang
sedang melakukan pembangunan. Beton ready mix ini biasanya digunakan
pada proyek proyek berskala besar, namun pada saat ini proyek proyek
kecil pun sudah mulai beralih menggunakan beton ready mix.
Adapun kelebihan dari beton ready mix ini adalah selain waktu
produksi yang lebih singkat, mutu dari beton yang dihasilkan pun lebih
sesuai dengan mix design, hal ini terjadi karena semua proses
pencampuran dilakukan menggunakan alat yang canggih hingga campuran
dapat tercampur dengan merata sesuai dengan yang diharapkan konsumen.
Kekurangan dari beton ready mix ini adalah dibutuhkan akses jalan yang
cukup luas yang mampu dilalui oleh mixer truck. Mixer truck adalah mobil
yang mengangkut beton ready mix dari pabrik menuju lokasi proyek.
Ada banyak sekali industri beton ready mix di Indonesia salah
satunya yaitu PT. Cahaya Bali Bangun Persada (CBBP) yang mana
industri ini bergerak di bidang jasa konstruksi sub bidang bina marga dan
pengadaan barang. Industri ini di dukung tenaga profesional bidang civil
engineering dan peralatan yang cukup memadai untuk memproduksi beton
ready mix. selain memproduksi beton ready mix industri PT. Cahaya Bali
Bangun Persada (CBBP) juga memproduksi asphalt hot mix.
PT. Cahaya Bali Bangun Persada (CBBP) dipandang sebagai
tempat kerja praktik relevan bagi mahasiswa Fakultas Teknik (Sipil)
Politeknik Negeri Banyuwangi terutama di bagian teknologi beton ready
mix. Kerja praktek merupakan merupakan salah satu mata kuliah yang ada

1
di Fakultas Teknik (Sipil) Politeknik Negeri Banyuwangi yang harus
dilaksanakan pada semester 5 sekarang ini. Dengan adanya mata kuliah ini
mahasiswa teknik sipil bisa mengembangkan ilmu yang sudah didapat di
perkuliahan Fakultas Teknik.

1.2. Dasar Pemilihan Lokasi KP


Pemilihan tempat kerja praktek di industri PT. Cahaya Bali Bangun
Persada (CBBP) ini didasarkan pada produksi beton ready mix dengan
pekerjaan yang sesuai dengan pekerjaan teknik sipil. Industri ini sesuai
untuk tempat kerja praktek oleh mahasiswa khususnya mahasiswa
program studi Teknik Sipil karena terdapat pekerjaan Quality Control dan
Supervisor yang mana sudah sesuai dengan kedudukan yang ditetapkan
dalam persyaratan Kerja Praktik (KP). Dari kedua scope pekerjaan
tersebut, Kerja Praktik ini fokus pada pekerjaan Quality Control yaitu
pada pekerjaan pembuatan beton ready mix.

1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari Kerja Praktik, yaitu :
1. Dapat menerapkan teori yang didapatkan di bangku kuliah pada proyek
dilapangan.
2. Dapat menganalisa dan memahami setiap data pengujian kendali mutu dan
usulan mix design yang diajukan.
3. Dapat mengetahui metode pelaksanaan pembuatan beton ready mix pada
industri PT. Cahaya Bali Bangun Persada (CBBP).

1.4. Manfaat
Adapun manfaat dari Kerja Praktik, yaitu :
1. Bagi Perusahaan
a. Dapat menjalin hubungan baik dengan Politeknik Negeri Banyuwangi,
sehingga berpeluang memperoleh lulusan terbaik untuk tenaga kerja di
perusahaan tersebut.

2
b. Dapat menambah kerja sama yang baik dengan perusahaan, sehingga
mendapatkan mitra untuk menyelesaikan permasalahan.
2. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa mendapatkan ilmu lapangan secara langsung yang selama
ini belum didapatkan di bangku kuliah.
b. Mahasiswa mendapatkan tambahan kemampuan yang sesuai dengan
pekerjaan lapangan.

3
(halaman sengaja dikosongkan)

4
BAB 2

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT. Cahaya Bali Bangun Persada atau biasa disebut dengan PT.
CBBP berdiri sejak 1 juli 2008 diawali dari semangat dan kebulatan tekad
para pendiri perusahaan untuk dapat lebih mengembangkan skala
kemampuan bisnis dengan akte notaris No. 04, Tanggal 29 November
2007 dan dari akta perubahan dari notaris I Putu Gede Surya Erayuda,
S.H no.03 tanggal 4 Februari 2008. Pembangunan konstruksi terutama
pada jalan dan jembatan di kab. Jembrana ditangani oleh pihak Direktorat
Jenderal Bina Marga Bagian Pekerjaan Umum (PU). Dalam hal itu PT.
CBBP ikut menjadi rekanan atau bekerja sama dengan pihak PU tersebut
untuk meningkatkan pelayanan pembangunan konstruksi melihat
keberadaan AMP (Asphalt Mixing Plant) di Provinsi Bali masih kurang
untuk melayani kebutuhan asphalt hotmix. Khususnya di kab. Jembrana
tidak ada pabrik pengolah hotmix (AMP) jadi masih ketergantungan
dengan (AMP) yang sudah ada, adapun (AMP) yang sudah ada tersebut
tidak berlokasi di kab. Jembrana.

Seiring berjalannya usaha (AMP) tersebut, PT. CBBP mulai


melihat peluang yang sangat tinggi dalam usaha Batching Plant (Ready
Mix) karena tidak ada pabrik pengolah Batching Plant (Ready Mix) di kab.
Jembrana sendiri. sejak bulan Oktober 2013 dimulailah penambahan usaha
Batching Plant (Ready Mix) pada perusahaan PT. CBBP dan mulai
beroperasi pada bulan Januari 2014. PT. Cahaya Bali Bangun Persada
(CBBP) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha yang
meliputi :

1. Usaha Asphalt Mixing Plant (AMP).


2. Usaha Batching Plant (Ready Mix).
3. Jasa Konstruksi.

5
Perusahaan ini beroperasi di sebuah area dengan luas 2.60 m2
yang terdiri dari bebrapa bangunan untuk mesin produksi, gudang bahan
baku, bengkel, kantor, laboratorium dan mes.

2.2. Tugas dan Wewenang Personil

Struktur organisasi merupakan susunan yang terdiri dari fungsi-


fungsi dan hubungan-hubungan yang menyatakan keseluruhan kegiatan
untuk mencapai suatu tujaun. Sedangkan peranan dari adanya struktur
organisasi tidak hanya untuk menunjukkan beberapa system organisasi
yang di pergunakan tetapi sebagai perwujuan dari hubungan antara fungsi-
fungsi, wewenang, dan tanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas setiap
bagian. Adapun pembagian tugas, wewenang serta tanggung jawab masing
- masing personil adalah sebagai berikut :

1. Komisaris Utama
Komisaris Utama memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. Melakukan pengawasan dengan iktikad baik dan kehati-hatian untuk
kepentingan perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan
perseroan.
b. Tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung maupun tidak
langsung atas tindakan pengurusan direksi yang mengakibatkan
kerugian.
c. Telah memberikan nasihat kepada direksi untuk mencegah timbul atau
berlanjutnya kerugian tersebut.

2. Direktur Utama
Direktur Utama mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :
a. Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi
perusahaan.
b. Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan.
c. Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk
juga keuntungan perusahaan.

6
d. Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan
pembelanjaan kekayaan perusahaan.
e. Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan
dunia luar perusahaan.
f. Menetapkan strategi-strategi stategis untuk mencapakai visi dan misi
perusahaan.
g. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan,
mulai bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang.
h. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.

3. General Manager
General Manager mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :
a. Memimpin perusahaan dan menjadi motivator bagi karyawannya.
b. Mengelola operasional harian perusahaan.
c. Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasi, mengawasi dan
mengalisis semua aktivitas bisnis perusahaan.
d. Mengelola perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
e. Merencanakan, mengelola dan mengawasi proses penganggaran di
perusahaan.
f. Merencanakan dan mengontrol kebijakan perusahaan agar dapat
berjalan degan maksimal.
g. Memastikan setiap departemen melakukan strategi perusahaan dengan
efektif dan optimal.
h. Mengelola anggaran keuangan perusahaan.
i. Memutuskan dan membuat kebijakan untuk kemajuan perusahaan.
j. Membuat prosedur dan standar perusahaan.
k. Membuat keputusan penting dalam hal investasi, integrasi, aliansi dan
divestasi.
l. Merencanakan dan mengeksekusi rencana startegis perusahaan jangka
menengah dan jangka panjang untuk kemajuan perusahaan.
m. Menghadiri pertemuan, seminar, konferensi maupun pelatihan.

7
4. Manager Umum
Manager Umum mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :
a. Mengagendakan Surat Masuk dan Surat Keluar.
b. Mengarsip Surat Masuk dan Surat Keluar.
c. Membantu pengelolaan Kas.
d. Mempersiapkan Seminar/Pertemuan Ilmiah rutin/Diskusi yang
diselenggarakan (mencari ruangan, mengurus snack/konsumsi dan
penerima tamu).
e. Mendata karya ilmiah yang diterima.
f. Menyiapkan rapat-rapat. (konfirmasi ke peserta rapat dan konsumsi).
g. Mengurus Pelatihan/seminar/diskusi yang diadakan (mencari ruangan,
mengurus snack/konsumsi dan penerima tamu).
h. Memonitor semua kebutuhan.
i. Menjadwalkan kegiatan Ketua perusahaan.
j. Menangani pengiriman Kartu Ucapan Lebaran, Natal, dan Tahun Baru
untuk relasi - relasi.

5. Quality Control/Lab
Quality Control/Lab mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :
a. Mengelola informasi uptodate semua pihak yang terkait proyek.
b. Melakukan pembuatan dokumentasi proyek sampai dengan
penyerahan proyek.
c. Melakukan evaluasi atas NCR, CAR dan Customer Complaint yang
terbit di Proyek.
d. Menganalisis pengukuran Quality Product.
e. Menganalisis pencapaian kualitas.
f. Menganalisis dan memonitor program kerja Proyek.
g. Merencanakan dan melaksanakan Audit ISO 9001:2000.
h. Mendampingi auditor intern dan ekstern dalam melaksanakan audit
bidang mutu.
i. Melaksanakan training ISO 9001:2000.
j. Memonitor pelaksanaan Inovasi Proyek.

8
k. Mengusulkan tindakan perbaikan mutu kepada Project Manageruntuk
ditindaklanjuti oleh SOM.
l. Mempresentasikan hasil pelaksanaan pengendalian mutu dan
pelaksanaan SMM ISO 9001:2000 di manajemen review proyek.

6. Koordinator Stone Crusher


Koordinator Stone Crusher mempunyai tugas dan wewenang sebagai
berikut :
a. Mengetahui beban orang yang dibawahnya, apakah
overload/underload atau normal.
b. Mengetahui apa yg dikerjakan orang yang dibawahnya.
c. Mengetahui target yg dikerjakan orang yang dibawahnya.
d. Memastikan bahwa orang yang dibawahnya SELALU memiliki
pekerjaan sesuai dengan beban kerja mereka masing-masing.
e. Mencarikan pekerjaan agar orang yang dibawahnya memenuhi
pekerjaan mereka.
f. Memberikan arahan/solusi jika orang dibawahnya mengalami salah
arah atau kesulitan.
g. Bertanggung jawab atas pekerjaan yang dibawahnya.
h. Bertanggung jawab atas penyelesaian pekerjaan orang yang
dibawahnya dan pekerjaan itu sendiri.

7. Operator Batching Plant


Operator Batching Plant mempunyai tugas dan wewenang sebagai
berikut:
a. Menerapkan keselamatan kerja dan kesehatan kerja lingkungan.
1. Memakai perlengkapan keselamatan kerja.
2. Memeriksa Perlengkapan kerja dan menyiapkan material.
3. Memonitor asap pembuangan.
b. Menghidupkan mesin sesuai dengan prosedur menghidupkan asphalt
mixing plant.
1. Menghidupkan komponen pengisi agregat.

9
2. Menghidupkan komponen pengisi aspal.
3. Menghidupkan komponen pengisi filter.
c. Mengatur pemanasan aspal dalam ketel/storage tank sampai
temperature yang telah ditentukan dan mengatur pemanasan agregat
sampai temperature standar.
1. Menyetel pengatur temperature oli heater.
2. Memasang oli dalam oli heater samapai temperature tertentu atau
menghidupkan burner.
3. Menyalurkan agregat dari cold bin ke dryer.
4. Memanaskan agregat dalam dryer sampai temperatur yang
ditentukan.
5. Menyaring agregat panas dalam vibrating screen.
6. Menampung Agregat Panas Dalam hot bin sesuai ukuran screen.
d. Mengisi agregat filter dan aspal kedalam kotak takaran (weigh Box)
sesuai dengan komposisi yang ditentukan dan mengatur alat pengatur
pemasukan.
1. Menimbang agregat sesuai dengan takaran komposisi.
2. Menimbang aspal sesuai dengan takaran komposisi.
3. Menimbang Filter sesuai dengan takaran komposisi.
4. Mengatur alat pengatur pemasukan.
e. Menggerakan luas kendali untuk pengoperasian pencampuran aspal
mengeluarkan hot mix dan mengukur temperature hot mix yang keluar
dari mixer.
1. Menggerakan luas kendali untuk pengoperasian pencampuran
aspal.
2. Mengeluarkan Hot Mix dari mixer.
3. Mengukur suhu hot mix yang keluar dari mixer.
f. Melaksanakan pemeliharaan harian aspal mixing plant.
1. Memeriksa semua komponen yang bergerak.
2. Melumasi semua komponen yang bergerak.
3. Membersihkan sisa agregat dan aspal dalam AMP.
4. Memeriksa kebocoran minyak hidrolik bahan bakar.

10
5. Membersihkan mesin pengelar aspal setelah selesai operasi.

8. Koordinator Keamanan
Koordinator Keamanan mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :
a. Melaksanakan Pengamanan secara menyeluruh di lokasi kerja, baik
perkantoran maupun perumahan.
b. Melaksanakan Tugas dan Fungsi sesuai dengan penempatan dilokasi
masing-masing.
c. Melakukan pemeriksaan pada tamu / pemilik yang akan masuk ke area
kerja.
d. Menahan KTP/ SIM setiap tamu yang akan memasuki area kerja.
e. Menanyakan keperluan dan menunjukkan meja resepsionis / penerima
tamu / layanan informasi..
f. Memeriksa setiap Mobil / Motor yang masuk atau keluar lingkungan
kerja.
g. Khusus untuk mobil bak terbuka / tertutup yang akan memasuki
lingkungan Kantor/perumahan HARUS diperiksa, Muatan dan Surat
Jalan.
h. Melaporkan setiap saat melalui HT keadaan sekitar atau situasi ke
Posko.
i. Pintu Pagar/ Gerbang harus selalu tertutup, Anggota Harus Stand-By
ditempat.
j. Menjaga dan memelihara Asset dan Inventaris Perusahaan.
k. Menertibkan Parkir Mobil dan Motor pada saat parker

9. Logistik
Logistik mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :
a. Mengadakan material sesuai dengan PO yang disetujui oleh General
Superintendent.
b. Membuat laporan mingguan penerimaan, pengeluaran dan saldo
barang.

11
c. Menyusun dan memberi label pada setiap matreial dan peralatan kerja
(jenis, tanggal datang, tanggal kadaluarsa dll).
d. Mengkoordinir pendistribusian material lapangan.
e. Merekap semua nota-nota ke dalam material list.
f. Membuat purchase request terhadap material yang dibutuhkan di
lapangan.
g. Mempersiapkan contoh-contoh material.

10. Estimator
Estimator mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :
a. Mempelajari gambar dan spesifikasi teknik daftar kuantitas,
memastikan kelengkapan teknik, gambar dan daftar kuantitas.
Membandingkan spesifikasi teknik dengan gambar dan daftar
kuantitas.
b. Membuat daftar pertanyaan untuk rapat penjelasan dan peninjauan
lapangan, menyusun daftar pertanyaan yang berhubungan dengan
dokumen pengadaan, mengikuti rapat penjelasan pekerjan dan
peninjauan lapangan, Mengajukan pertanyaan tambahan secara tertulis
setelah peninjauan lapangan.
c. Memperkirakan biaya awal berdasarkan gambar untuk tender,
menghitung biaya berdasarkan pekerjaan sejenis, membandingkan
antara pagu dengan hasil perhitungan.
d. Menyiapakan syarat-syarat administrasi untuk keperluan penawaran
bersama bagian administrasi, memberikan input (Masukan) tentang
biaya awal kepada bagian administrasi, memberikan rincian data-data
yang harus disiapkan kepada bagian administrasi.
e. Menghitung biaya-biaya pekerjaan secara rinci berdasarkan gambar
dan spesifikasi teknis, mencari data harga satuan bahan, upah kerja,
dan sub kontrak untuk pekerjaan khusus, menghitung volumesetiap
item pekerjaan. Menghitung biaya total untuk diinformasikan kepada
atasan. Menyusun biaya akhir termasuk ekskalasi/deskalasi.

12
f. Membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan, membuat metode kerja,
membuat network planning dan bar chart.
g. Melengapi Dokumen Klasifikasi, menyiapkan data administrasi dan
teknis. Menyiapkan data pendukung harga penawaran.
h. Membuat bank data harga penawaran sebagai referensi lelang
berikutnya. Menyusun data penawaran setiap pelelangan, menyusun
daftar harga dasar material setiap wilayah. Menyusun daftar harga
sewa alat setiap wilayah, menyimpan semua data pendukung
penawaran secara sistematis.

11. Site Manager


Site Manager bertanggung jawab pada pelaksanaan pekerjaan keseluruhan
baik biaya, waktu dan mutu, dapat diuraikan dalam beberapa bagian :

a. Tugas Perencanaan.
1. Merencanakan Time Schedule pelaksanaan proyek sesuai dengan
kewajiban dari perusahaan terhadap pemilik proyek atau
kepentingan perusahaan sendiri.
2. Merencanakan pemakaian bahan dan alat dan pekerjaan instalasi
untuk setiap proyek yang ditangani sesuai dengan volume dan
waktu penggunaannnya.
b. Tugas dan controlling pengarahan.
1. Memberikan instruksi pekerjaan dan pengarahan kepada pelaksana
dalam menunjang pelaksanaan proyek. Instruksi-instruksi
pekerjaan secara umum dapat diberikan secara lisan dan yang
bersifat khusus dibukukan dalam buku instruksi pengawas.
2. Mengadakan kontrol terhadap pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan instruksi-instruksi yang diberikan baik segi teknis, kualitas
pekerjaan, maupun time schedulenya.
3. Mengadakan control disiplin kerja dari pelaksana-pelaksana
proyek, mandor maupun tenaga kerja sesuai dengan tugas,
kewajiban dan wewenang masing-masing.

13
c. Tugas Laporan.
1. Membicarakan masalah-masalah khusus dan kesulitan-kesulitan
teknis dengan Direktur.
2. Membuat laporan mingguan untuk Direktur yang mencakup
kegiatan proyek, kesulitan-kesulitan proyek, dan hal-hal khusus
yang perlu dilaporkan.
3. Membicarakan kesulitan-kesulitan, rencana detail bangunan
dengan Direktur.
d. Tugas pengaturan tenaga.
1. Mengatur penggunaan tenaga pekerja di proyek untuk menunjang
rencana Time Schedule.
2. Menyetujui dan menerima tenaga pelaksana, mandor, dan pekerja
sesuai dengan target dari kantor dan menugaskan sesuai dengan
tujuan masing-masing.
3. Mengusulkan hal-hal yang dapat menunjang pengarahan tenaga
pelaksana kepada Direktur.
4. Memberikan data-data untuk perhitungan upah tenaga untuk
dihitung oleh Budget Control, mencheck ulang perhitungan upah
untuk disetujui oleh Direktur.

12. Pelaksana
Pada bagian pelaksana mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :
a. Menerapkan Pelaksanaan pekerjaan jalan, sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan ketentuan pengendalian
lingkungan kerja sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku
yang antara lain adalah :
1. Menerapkan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Undang-Undang
no 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi (UUJK) sesuai fungsi
dan perannya.
2. Menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
(SMK3) sesuai undang-undang n0 13 Tahun 2003 Tentang
kentenagakerjaan.

14
3. Menerapkan Pengendalian Lingkungan Kerja.
b. Melakukan Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan Jalan yang antara lain
adalah :
1. Mengidentifikasi dan memberikan penjelasan tentang gambar kerja
serta metode kerja.
2. Menerapkan koordinasi dan kebutuhan sumber daya dilapangan.
3. Menerpakan Persiapan pelaksanaan Pekerjaan Jalan.
c. Melaksanakan Pekerjaan Jalan yang antara lain adalah :
1. Melakukan Optimalisasi pengunaan bahan, tenaga kerja dan
perlatan.
2. Melakukan pemeriksaan Pelaksanaan Pekerjaan Jalan.
3. Menginstruksikan perbaikan hasil pekerjaan jalan.
d. Membuat laporan Pelaksanaan Pekerjaan Jalan yang antara lain adalah
:
1. Menghitung Volume hasil pekerjaan harian.
2. Menyusun laporan jumlah pemakaian perlaatan bahan dan tenaga
kerja harian.
3. Mencatat keadaan cuaca.
4. Mencatat hambatan non teknis dilapangan.
5. Membuat laporan hasil pelaksanaan pekerjaan.

13. Mandor
Mandor mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :
a. Mengendalikan pelaksanaan perkerasan jalan meliputi pemasangan
lapis pondasi dan lapis permukaan. Yang antara lain :
1. Mengecek kesiapan sumber daya meliputi alat, bahan dan tenaga.
2. Menerima penyerahan hasil sub grade.
3. Megendalikan pelaksanaan lapis pondasi meliputi penghamparan
pembentukan dan pemadatan.
4. Mengendalikan pekerjaan penghamparan pembentukan dan
pemadatan lapis permukaan.
5. Menyiapkan kebutuhan material.

15
6. Menyampaikan permintaan kebutuhan material kepada unit-unit
produksi yang terkait.
b. Memberi instruksi teknik kepada para pekerja dan membuat daftar
hadir yang antara lain adalah:
1. Menjabarkan metode kerja dan taknis pelasanaan dilapangan.
2. Member petunjuk teknis kepada para pekerja dalam melaksanakan
tugasnya.
3. Mengendalikan pekerja dan membuat daftar hadir.
4. Mencatat produktifitas pekerja dan peralatan.
c. Memastikan bahwa semua instruksi telah dilaksanakan oleh
bawahannya antara lain adalah :
1. Memeriksa hasil pekerjaan para pekerja.
2. Memberi koreksi atas pelaksanaan instruksi bila terjadi
penyimpangan.
3. Memberikan instruksi teknis perbaikan ketidak sempurnaan hasil
pekerjaan.
d. Menilai kerja bawahan dan menindak lanjuti hasilnya yang antara lain
adalah :
1. Memantau produktifitas pekerja.
2. Menilai kinerja pekerja.
3. Menegur dan mengarahkan pekerja yang kurang produktif.
4. Membuat rekomendasi kinerja pekerja.
e. Membuat laporan hasil pelaksanaan pekerjaan kepada atasan yang
antara lain adalah :
1. Menyiapkan laporan hasil pelaksanaan pekerjaan meliputi
hambatan dan kemajuan.
2. Melaporkan hasil pelaksanaan pekerjaan.

16
Dibawah ini adalah struktur organisasi yang terdapat pada PT. Cahaya Bali Bangun Persada (CBBP)

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Cahaya Bali Bangun Persada (CBBP)

(Sumber : PT. Cahaya Bali Bangun Persada, 2017)

17
(halaman sengaja dikosongkan)

18
BAB 3
METODE PELAKSANAAN KP

3.1. Nama Kegiatan


Pelaksanaan Kerja Praktik (KP) Program Studi Diploma III Teknik
Sipil Politeknik Negeri Banyuwangi.

3.2. Waktu Pelaksanaan


Pelaksanaan Kerja Praktik ini dilaksanakan pada semester 5
dengan jangka waktu 450 jam atau kurang lebih selama 2 bulan jika
pengambilan waktu praktik selama 8 jam per hari. Kerja Praktik ini
dimulai pada tanggal 31 Juli 2017 sampai dengan 10 September 2017.

3.3. Tempat Pelaksanaan


Kantor : PT. Cahaya Bali Bangun Persada.
Jl. Raya Negara Gilimanuk Km. 4 Banyubiru.
Proyek : Pembuatan Beton Ready Mix.
Contact Person : I Made Manu Setiabudi, ST. - 081805380171

3.4. Pelaksanaan Kerja Praktik

Pada pelaksanaan Kerja Praktik akan dibagi dalam beberapa


tahapan kegiatan antara lain:
a. Pengarahan pelaksanaan Kerja Praktik Lapangan dibimbing oleh
dosen pembimbing.
b. Pelaksanaan Kerja Praktik di Lapangan (Industri beton ready mix)
dibimbing dan diarahkan oleh pembimbing lapangan.
c. Pembuatan laporan harian, mingguan dan bulanan Kerja Praktik di
bimbing oleh dosen pembimbing Kerja Praktik.
d. Pembuatan laporan Kerja Praktik beserta bimbingan laporan oleh
dosen pembimbing Kerja Praktik.

19
e. Penyerahan laporan Kerja Praktik di diberikan kepada PT. Cahaya
Bali Bangun Persada (CBBP) dan pihak Perguruan Tinggi.

Pada proses pelaksanaan Kerja Praktik maka pihak PT. Cahaya


Bali Bangun Persada (CBBP) membimbing terhadap proses pendidikan
mahasiswa pada saat di tempat Kerja Praktik. Selama pelaksanaan Kerja
Praktik mahasiswa wajib membuat laporan Kerja Praktik yang dibimbing
oleh dosen pembimbing Kerja Praktik.
Penilaian Kerja Praktik di nilai oleh pihak PT. Cahaya Bali
Bangun Persada (CBBP) sebagai pihak perusahaan yang dimana Kerja
Praktik dilaksanakan dan hasil diberikan kepada pihak Perguruan Tinggi.

3.5. Metode Pelaksanaan


Pelaksanaan Kerja Praktik ini menggunakan sistem jam kerja, jadi
waktu pelaksanaan Kerja Praktik dihitung dari jam kerja yang
dilaksanakan tidak dihitung dari hari yang ditempuh. Pelaksanaan Kerja
Praktik ini minimum selama 450 jam pada waktu yang telah ditentukan.

3.6. Tugas dan Kewajiban Peserta Kerja Praktik


Tugas dan kewajiban peserta Kerja Praktik sesuai dengan Pedoman
Kerja Praktik Program Studi Diploma III Teknik Sipil Tahun 2017 adalah
sebagai berikut :
a. Memeriksa kualitas hasil pekerjaan yang akan dimasukkan untuk back up
pendukung monthly certificate (MC).
b. Memeriksa kualitas material yang akan digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan.
c. Mengikuti semua kegiatan dan bertugas menguji kendali mutu dari setiap
item pekerjaan.
d. Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan dari hasil pengendalian
kualitas untuk mendukung data kuantitas.
e. Ikut serta dalam setiap pengujian baik material maupun pelakasanaan
pekerjaan agar sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.

20
f. Mengikuti petunjuk teknis dan perintah dari site manager dalam setiap
kegiatan.
g. Menganalisa setiap data pengujian kendali mutu dan usulan Mix
Design/Job Mix Formula yang diajukan untuk bahan bahan yang
dipakai.
h. Memeriksa semua tentang kendali mutu serta member usulan dalam
menerima dan menolak usulan tentang campuran bahan yang digunakan.
i. Melakukan pengujian yang sudah memenuhi persyaratan untuk
komposisi material yang dipergunakan.

Kewajiban peserta Kerja Praktik yang harus diperhatikan dan dilakukan


adalah sebagai berikut :
a. Memahami dan melaksanakan fungsi tugas-tugas Quality Control.
b. Melengkapi bukti kegiatan tiap-tiap pelaksanaan kegiatan
c. Mempunyai inisiatif dan kreatifitas untuk membantu pekerjaan Quality
Control.

3.7. Jadwal Kerja Praktik


Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Kerja Praktik
Bulan
Juli Agustus September
Keterangan
Minggu Ke Minggu Ke Minggu Ke
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penentuan Lokasi Proyek
Peninjauan Lokasi
Persiapan Berkas
Studi Literatur
Pembuatan Proposal
Pelaksanaan KP
Pembuatan Laporan
Sumber : Hasil Pengolahan, 2017

21
(halaman sengaja dikosongkan)

22
BAB 4
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Proposal Kerja Praktik (KP) ini diajukan kepada PT. Cahaya Bali
Bangun Persada (CBBP) dalam pembuatan beton ready mix dengan
harapan dapat melaksanakan kerja praktik pada industri tersebut.
Diharapkan dengan terlaksananya kerja praktik ini mahasiswa
memperoleh banyak ilmu pengetahuan di lapangan yang selama ini belum
didapatkan di bangku perkuliahan, dan juga diharapkan mahasiswa
mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah didapatkan di
bangku perkuliahan pada pelaksanaan pekerjaan lapangan.

4.2. Saran
Pada saat pelaksanaan kerja praktik diharapkan perusahaan
memberikan bimbingan kepada mahasiswa, dan mahasiswa dapat
memperoleh banyak ilmu pengetahuan setelah menyelesaikan kerja.

23
(halaman sengaja dikosongkan)

24

Anda mungkin juga menyukai