Patofisiologi Ostheoatritis
osteoarthritis. Tulang rawan sendi memiliki letak strategis yaitu diujung ujung tulang
untuk melaksanakan 2 fungsi, yaitu 1) menjamin gerakan yang hampir tanpa gesekan
didalam sendi, berkat adanya cairan sinovium, dan 2) disendi sebagai penerima beban,
dibawahnya dapat menerima benturan dan berat tanpa mengalami kerusakan. Kedua
fungsi ini mengharuskan tulang rawan elastis (yaitu memperoleh kembali arsitektur
normalnya setelah tertekan) dan memiliki daya regang (tensile streghth) yang tinggi.
Seperti pada tulang orang dewasa, tulang rawan sendi tidak statis, tulang ini
mengalami pertukaran, komponen matriks tulang tersebut yang aus diuraikan dan
menyintesis matriks tetapi juga mengeluarkan enzim yang menguraikan matriks. Pada
maupun sifat mekanis tulang rawan. Pada awal perjalanan penyakit, tulang rawan
sintesis lokal kolagen tipe II, dan peningkatan pemecahan kolagen yang sudah ada.
Kadar molekul perantara tertentu, termasuk IL-1, TNF, nitrat oksida meningkat pada
kelenturan tulang rawan sendi. Sebagai respons terhadap perubahan regresif ini,
kondrosit pada lapisan yang lebih dalam berproliferasi dan berupaya memperbaiki
Hal ini disebabkan oleh adanya rasa nyeri yang dialami atau diakibatkan penyempitan
sendi infeksi sendi deformitas congenital dan penyakit peradangan sendi lainnya akan
menyebabkan trauma pada kartilago yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik sehingga
menyebabkan fraktur pada ligamen atau adanya perubahan metabolisme sendi yang
pada akhirnya mengakibatkan tulang rawan mengalami erosi dan kehancuran, tulang
menjadi tebal dan terjadi penyempitan rongga sendi yang menyebabkan nyeri, kaki
Sendi yang paling sering terkena adalah sendi yang harus menanggung berat
badan, seperti panggul lutut dan kolumna vertebralis. Sendi interfalanga distal dan
proksimasi.
B. Pathways Ostheoatritis
Proses Penuaan
MK: Mobilitas
MK: Gangguan Fisik
Citra Tubuh
Distensi Cairan