Anda di halaman 1dari 4

Leukemia adalah poliferasi sel lekosit yang abnormal, ganas, sering disertai bentuk yang lain dari pada

normal, jumlahnya berlebihan dan dapat menyebabkan anemia, trombositopenia dan diakhiri dengan
kematian.

Klasifikasi leukemia:

Leukemia akut

Leukemia akut adalah keganasan primer susmsum tulang belakang yang berakibat terdesaknya
komponen darah normal oleh komponen darah abnormal (blastosit) yang disertai dengan penyebaran
ke organ-organ lain. Leukemia akut memiliki perjalanan klinis yang cepat, tanpa pengobatan penderita
akan meninggal rata-rata dalam 4-6 bulan.

Leukimia limfositik acut (LLA) ; LLA merupakan jenis leukimia dengan karakteristik adanya proliferasi dan
akumulasi sel-sel patologis dari sistem limpofoetik yang mengakibatkan organomegali (pembesaran
organ dalam) dan kegagalan organ. Insiden LLA akan mencapai puncaknya pada umur 3-7 tahun. Tanpa
pengobatan sebagian anak-anak akan hidup 2-3 bulan setelah terdiagnosis terutama diakibatkan oleh
kegagalan dari sumsung tulang belakang.

Leukemia mielositik acut (LMA) ; LMA merupakan leukemia yang mengenai sel-sel stem hematopoetik
yang akan berdiferensiasi ke semua sel myeloid. LMA merupakan leukimia nonlimfosik yang paling
sering terjadi. Permulaannya mendadak dan progresif dalam masa 1 sampai 3 bulan dengan durasi
gejala yang singkat

Leukimia kronik

Leukimia kronik merupakan suatu penyakit yang ditandai proliferasi neoplastic dari salah satu sel yang
berlangsung atau terjadi karena keganasan hematologi.

Leukimia limfosik kronis (LLK) ; LLK adalah suatu keganasan klonal limfosit B (jarang pada limfosit T).
perjalanan penyakit ini biasanya perlahan, dengan akumulasi progresif yang berjalan lambat dari limfosit
kecil yang berumur panjang. LLK cenderung dikenal sebagai kelainan ringan yang menyerang individu
yang berusia 50-70 tahun.

Leukimia granulositik/mielositik kronik (LGK/LMK) ; LGK/LMK adalah gangguan mieloproliferatif yang


ditandai dengan produksi berlebihan sel myeloid (sel granulosit) yang relative matang. LGK/LMK
mencakup 20% leukimia yang paling sering dijumpai pada orang dewasa usia pertengahan (40-50
tahun). Sebagian besar penderita LGK/LMK akan meninggal setelah memasuki fase akhir yang disebut
fase kritis blastik yaitu produksi berlebihan sel muda leukosit, biasanya berupa mieloblas/promielosit,
disertai produksi neutrophil, trombosit dan sel darah merah yang sangat amat kurang.

ETIOLOGI
Penyebab pasti belum diketahui, tetapi terdapat faktor presdiposisi yang menyebabkan terjadinya
leukimia, yaitu:

Faktor genetik: virus tertentu menyebabkan terjadinya perubahan struktur gen

Radiasi

Obata-obat imunosupresif, oabat-obat kardiogenik seperti diethylstilbestrol

Faktor herediter, misalnya pada kembar monozigot

Kelainan kromosom, misalnya pada down syndrome

MANIFESTASI KLINIS

Leukimia Limfosik Akut

- Anemia (mudah lelah, letargi, pusing, sesak, nyeri dada)

- Infeksi

- Perdarahan

- Anoreksia

- Nyeri tulang dan sendi

- Hipermetabolisme

Leukimia mielositik akut

- Perdarahan biasanya dalam bentuk purpura atau ptekia

- Jumlah leukosit yang sangat tinggi

- Gangguan kesadaran

- Sesak nafas

- Nyeri dada

- Priapismus

Leukimia Limfositik Kronik

- Limfadenopati generalisata

- Penurunan berat bada


- Kelelahan

- Hilangnya nafsu makan

- Penurunan kemampuan latihan dan olahraga

- Demam

- Keringat malam

Leukimia Granulositik/Mielositik Kronik

- Hipermetabolisme

- Merasa cepat kenyang akibat desakan limpa dan lambung

- Penurunan berat badan

- Anemia yang bertambah berat

- Petekie

- Ekimosis

- Demam

- infeksi

pemeriksaan penunjang

- darah tepi

- sum sum tulang

- pemeriksaan lain : biopsi limpa, kimia darah, cairan cerebrospinal, sitogenik.

Penatalaksanaan

Kemoterapi pada penderita LLA

Pengobatan umumnya terjadi secara bertahap, meskipun tidak semua fase yang digunakan untuk semua
orang

Kemoterapi pada penderita LMA

- fase induksi: fase induksi adalah regimen kemoterapi yang intensif, bertujuan untuk
mengeradikasi sel-sel leukimia secara maksimal sehingga tercapai remisi komplit.

- Fase konsolidasi: dilakukan sebagai tindak lanjut dari fase induksi. Kemoterapi konsolidasi
biasanya terdiri dari beberapa siklus kemoterapi dan menggunakan obat dengan jenis dan dosis
yang sama atau lebih besar dari dosis yang digunakan dari fase induksi. Dengan pengobatan
modern, angka remisi 50-75% , tetapi angka rata-rata hidup masih 2 tahun dan dapat hidup
lebih dari 5 tahun hanya 10%.

Kemoterapi pada penderita LLK

Derajat penyakit LLK harus ditetapkan karena menentukan strategi terapi dan prognosis. Salah satu
sistem penderajatan yang dipakai ialah klasifikasi Rai:

- Stadium 0: limfositosis darah tepid an sumsum tulang

- Stadium I: limfositosis dan limfadenopati

- Stadium II: limfositosis dan slenomegali/hepatomegaly

- Stadium III: limfositosis dan anemia (HB<11 gd/dl)

- Stadium IV: limfositosis dan trombositopenia dengan/tanpa gejala pembesaran hati, limpa,
kelenjar.

Terapi LLK jarang mencapai kesembuhan karena tujuan terapi bersifat konvensional, terutama untuk
mengendalikan gejala pengobatan tidak diberikan kepada penderita tanpa gejala karena tidak
memperpanjang hidup. Pada stadium I dan II pengamatan atau kemoterapi adalah pengobatan biasa.
Pada stadium III dan IV diberikan kemoterapi intensif. Angka ketahanan rata-rata adalah sekitar 6 tahun
25% pasien dapat hidup lebih dari 10 tahun tahun. Sedangkan pada pasien dengan stadium III dan IV
rata-rata dapat beratahan hidup kurang dari 2 tahun.

Kemoterapi pada penderita LGK/LMK

- Fase kronik: busulfan dan hidroksiurea merupakan obat pilihan yang mampu menahan pasien
bebas dari gejala untuk jangka waktu yang lama.

- Fase akselarasi: sama dengan terapi leukimia akut, tetapi respon sangat rendah

Radioterapi: menggunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel leukimia

Transplantasi sumsum tulang: dilakukan untuk mengganti sumsum tulang yang rusak karena dosis tinggi
kemoterapi atau terapi radiasi..

Terapi suportif: berfungsi untuk mengatasi akibat-akibat yang ditimbulkan penyakit leukimia dan
megatasi efek samping obat. Misalnya tranfusi dara untuk penderita leukimia dengan anemia, tranfusi
trombosit untuk mengatasi perdarahan dan antibiotic untuk mengatasi infeksi.

Anda mungkin juga menyukai