Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL PENELITIAN 

HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN


KEJADIAN DEMENSIA PADA LANSIA
DI PUSKESMAS III DENPASAR
UTARA PEGUYANGAN KANGIN

Oleh :
I KADEK ARIYASA PUTRA
NIM. 15.322.2145
BAB I
Latar belakang
 Berdasarkan hasil Susenas (Survei Sosial
Ekonomi Nasional tahun 2014), jumlah Lansia
di Indonesia mencapai 20,24 juta orang atau
sekitar 8,03% dari seluruh penduduk
Indonesia. Data tersebut menunjukkan
peningkatan jika dibandingkan dengan hasil
Sensus Penduduk tahun 2010 yaitu 18,1 juta
orang atau 7,6% dari total jumlah penduduk.
Estimasi jumlah penderita Penyakit demensia
di Indonesia pada tahun 2013 mencapai satu
juta orang (Depkes, 2016).
Cont…
 Peningkatan angka kejadian dan
prevalensi kasus demensia adalah
multifaktorial diantaranya dipengaruhi
oleh beberapa faktor risiko, salah
satunya adalah gaya hidup
 Di Bali Populasi lansia di Bali yaitu
sebanyak 9% dengan jumlah penduduk
berusia 60 tahun ke atas telah melebihi
7% (Dinkes Provinsi Bali, 2014).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik
Kota Denpasar (2016) terdapat 17800
lansia. Dari pendataan awal di wilayah
kerja Puskesmas III Denpasar utara
tercatat ada lansia dengan rincian 1.107.
Studi pendahuluan
 Hasil wawancara menggunakan MMSE
dengan 15 lansia di dapat lansia dengan
demensia berat sebanyak 5 orang,
demensia sedang sebanyak 8 orang, dan
demensia ringan sebanyak 2 orang.

 Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik


mengangkat judul
hubungan gaya hidup dengan
kejadian demensia pada lansia
Tujuan

Tujuan penelitian Manfaat penelitin

Tujuan Manfaat
umum praktis

Tujuan Manfaat
khusus teoritis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kerangka konsep
Faktor faktor penyebab
terjadinya demensia : Normal
1. Usia
2. Jenis kelamin
Probable
3. Riwayat keluarga Demensia gangguan
4. Faktor genetic pada lansia kognitif
5. Disabilitas
6. Sindrom dwon Definitive
gangguan
7. Faktor resiko
kognitif
kardiovaskuler
8. Hipertensi
9. Stroke
10. Diabetes
11. Kurang keterangan
pendidikan : Variabel yang diteliti
13. Gaya hidup : variabel yang tidak diteliti
Bab III
Metode penelitian

 Desain penelitian
 Rancangan yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah korelasi yaitu suatu
penelitian yang bertujuan untuk
mengungkapkan hubungan antar
variabel independen (Gaya Hidup) dan
variabel dependen (Demensia).
Pendekatan penelitian mempergunakan
pendekatan Cross-sectional
Kerangka Kerja Penelitian Populasi
Lansia di Puskes III Denpasar
Utara Desa Peguyangan
Kangin sebanyak 41 orang

Teknik sampling
Nonprobability sampling dengan teknik
purposive sampling

Kriteria inklusi Kriteria ekslusi

Sampel
Lansia di Puskesmas III Denpasar
Utara Desa Peguyangan Kangin
sebanyak 38 orang
Pengumpulan data
Menggunakan teknik
crossectional

Variabel Independen Variabel Dependen


Kuesioner alat ukur gaya hidup Kuesioner MMSE

Analisa data
Uji statistik Spearman Rank (Rho)

Penyajian data hasil penelitian


Tempat, waktu, populasi dan sampel

 Tempat penelitian akan dilakukan di


wilayah Peguyangan Kangin Puskesmas
III Denpasar Utara. Penelitian ini akan
dilakukan selama 1 bulan (4 minggu).
 Populasi 41 Orang lansia di wilayah
Puskesmas Pembantu Peguyangan
Kangin, Denpasar Utara.
 Sampel 38 lansia, yang memenuhi
kriteria inklusi dari variabel yang ada.
Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Definisi
No Variabel Alat ukur Hasil ukur Skala
operasional
1 Bebas : Kuesioner Katagori: Ordinal
Perilaku/kebiasaa 1. Dikatan baik
Gaya hudup n- kebiasaan yang bila nilai skor
dilakukan dan >23
dapat berpengaruh 2. Dikatakan
pada kesehatan, tidak baik
yaitu pola makan, jika nilai ≤23
aktivitas,
olahraga,
isatirahat/tidur,
merokok, minum-
minuman keras
dan kafein,
mengkomsumsi
obat-obatan.

2. Terikat: Kemunduran Keusioner 1. Normal Dengan Ordinal


Kejadian kognitif yang MMSE Skor MMSE 24
Demensia sedemikian – 30
beratnya sehingga 2. Probable
mengganggu Gangguan
aktivitas hidup Kognitif
sehari-hari yang Dengan Skor
teradi pada lansia, MMSE 17-23
yang di ukur 3. Definitive
dengan Gangguan
menggunakan Kognitif Skor
MMSE 0 – 16
MMSE
Sekian dan
terima kasih

Anda mungkin juga menyukai