Anda di halaman 1dari 15

1

PENGKAJIAN SISTIM PERSYARAFAN


( Assesment Of the nervous System)
Oleh : Simon Sani Kleden, Skep, Ns

Banyak penyakit sistemik memiliki manifestasi neurologik. Oleh


karena itu, biasanya pengetahuan tentang sistim persyarafan sangat
dibutuhkan dalam melakukan pengkajian. Individu dengan permasalah
sistim neurology membutuhkan pengkajian yang akurat oleh tenaga
terlatih baik itu perawat maupun dokter. Pengkajian sistim persyarafan
dapat dilakukan secara umum ataupun secara khusus baik oleh perawat
maupun dokter dan data dikumpulkan dapat dilakukan secara
independent ataupun kolaborasi untuk membantu memberikan
pelayanan yang terbaik bagi pasien. Pengetahuan dasar tentang
anatomi fisiologi sistim persyarafan adalah persyaratan mutlak yang
harus dimiliki dan dipahami sebelum menangani seorang pasien.
Dua systim yaitu sistim syaraf dan endokrine mempunyai fungsi yang
bersamaan dalam mengatur respon tubuh terhadap perubahan
lingkungan. Kedua sistim mempunyai cara kerja / mechanisme kerja
yang sangat berbeda namun mempunyai satu tujuan utama yaitu
menjaga tubuh tetap dalam keadaan normal. Sistim endocrine bekerja
dengan mengeluarkan hormone kedalam sirkulasi dan bekerja pada
reseptor khusus (organ target) yang selanjutnya mengatur keseluruhan
kerja dari sistim tubuh. Sistim saraf mengatur kerja sistim tubuh melalui
impuls impuls sarafnya. Bila dibandingkan dengan sistim endocrine,
kerja sistim saraf jauh lebih cepat.
Homeostasis merupakan suatu keadaan seimbang dan terkontrol
pada lingkungan internal tubuh yang merupakan dasar dari kehidupan.
Keadaan homeostasis ini penting untuk menjaga keberhasilan kerja dari
sel sel tubuh. Terciptanya keadaan ini merupakan fungsi yang
terintegrasi dari sistim tubuh secara keseluruhan.

Kuliah Saraf JurusanKeperawatan Kupang Simon S


Kleden, SKep, Ns
2

Kunci utama dalam mempelajari dan memahami sistim persyarafan


adalah : neuron, Synapsis, konduksi, jalur motorik, jalur sensorik dan
organ organ efektor.

ANATOMI DAN FISIOLOGI


Fungsi :
Secara fungsional, sistim saraf menyerupai sistim conduksi elektrik :
Mengatur dan mengontrol semua aktivitas tubuh. Secara umum , fungsi
dari sistim saraf dibagi atas 4 bagian yaitu :
1. Menerima rangsangan / informasi dari lingkungan internal dan
eksternal melalu serabut saraf afferent atau melalui jalur sensori.
2. Mengkomunikasikan informasi yang diterima ke sistim saraf
pusat.
3. Memperoses informasi yang diterima pada otak dan spinal cord
untuk menetukkkan respon yang spesifik terhadap rangsangan.
4. Mentrasmisikan informasi ke saraf efferent atau jalur motorik ke
organ efektor.

Neuron

Kuliah Saraf JurusanKeperawatan Kupang Simon S


Kleden, SKep, Ns
3

Myelin
Akson Tunggal

Badan sel
Dendrit

Gambar Neuron
Neuron adalah : Struktur dasar dan unit fungsional dari sistim
persyarafan. Neuron ini terdapat pada seluruh sel tubuh dan
memberikan efek secara biologi dan biokimia pada tubuh. Sel sel saraf
ini bervariasi dalam ukuran dan bentuk sesuai fungsinya masing -
masing. Masing masing sel mempunyai nucleus serta granula dan
fibril didalam sitoplasmanya. Neuron bertindak seperti miniature sistim
saraf dan nempunyai sifat yang sangat khas untuk fungsi elektrik.
Secara mikroskopik neuron terdiri dari : sel body atau soma ,
akson dan dentrit. Soma, akson dan dendrit ini diselubungi oleh
membrane sel, yang memisahkannya dari bagian luar sel. Adanya
permukaan yang luas pada membrane sel membuatnya menjadi lebih
mudah menerima sejumlah besar kontak sinaps pada satu waktu.
Dendrit : adalah serat yang pendek melekat pada sebelah luar sel,
tempat masuknya impuls dari sel ke sel yang lain. Akson adalah : Serat
dimana impuls saraf keluar sel untuk ditransmisikan ke sel yang lain.
Jumlah akson ini biasanya satu.

Membran Sel
Membran sel adalah suatu membran yang membatasi isi sel dan
sekitarnya. Banyak fungsi penting dari neuron terletak dalam membran
sel itu sendiri. Struktur membran sel terdiri dari protein dan lemak
dimana materialnya dapat berpindah pindah. Memberan sel

Kuliah Saraf JurusanKeperawatan Kupang Simon S


Kleden, SKep, Ns
4

mempunyai perbedaan dalam permebialitasnya, dimana permibialitas


terhadap Oksigen, Karbondioksida dan ion ion organic serta tidak
permiabel terhadap protein dan ion anorganik. Perbedaan permebialitas
ini terjadi karena adanya distribusi atau perpindahan ion ion. Dalam
sel lebih banyak mengandung Kalium dan diluar sel lebih banyak
mengandung natrium. Masuk keluarnya natrium dan kalium dari dan ke
sel (mekanisme aktif pompa natrium kalium) menyebabkan perbedaan
permebilitas membran sel ini. Penyeberangan ion melalui mebran sel ini
menyebabkan terjadinya perbedaan muatan listrik diluar sel (lebih ++)
disebut : Potensial membrane istirahat. Sel dalam keadaan ini, setiap
saat bisa mengalami potensial aksi yang disebut polarisasi. Polarisasi :
perbedaan muatan listrik antara mebran sel bagian luar dan dalam (luar
menjadi dan dalam menjadi +)

Excitability
Excitability adalah : Postensial istirahat pada neuron dalam keadaan
tidak stabil. Contohnya : membrane saraf bereaksi terhadap stimulus,
zat kimia yang masuk dan kerusakan mekanik. Keadaan tidak stabil ini
akan menyebabkan potensial aksi. Potensial aksi ini terjadi dengan
mekanisme sebagai berikut : Bila neuron dirangsang, permebialitas
membrane sel terhadap Na +
secara signifikan meningkat, dan akan
menyebabkan perpindahan mendadak Na +
kedalam membrane sel.
Keadaan ini menyebabkan muatan dalam sel menjadi positif
(Depolarisasi). Pada saat Na+ masuk, maka K+ juga bergerak keluar sel.
Transport aktif yang membawa kalium dan natrium bergerak ke keadaan
semula disebut : Repolarisasi . Potensial aksi terjadi dalam 1 2 msec.

Myelin
Myelin merupakan pembungkus akson . Sebenarnya myelin itu
diselubungi atau dilindungi lagi oleh sel yang disebut Schaw sel.
Fungsinya sebagai insulator : Mencegah mengalirnya ion lewat akson
dan membrannya. Sepanjang 1 mm dari myelin terdapat Nodus of
Ranfier yang merupakan area yang bebas.

Kuliah Saraf JurusanKeperawatan Kupang Simon S


Kleden, SKep, Ns
5

Synapse
Hubungan antara satu neuron dengan neuron yang lain disebut
Synapse. Synapse ini merupakan titik komunikasi antara neuron yang
satu dengan yang lainnya.Transmisi impuls pada synapse ini terjadi
secara kimiawi. Pada saat impuls datang pada sinaps, transmitter kimia
dibebaskan, baik yang bersifat eksitasi dan mengeluarkan zat untuk
merangsang neuron atau bersifat inhibitor dan mengeluarkan zat untuk
menghambat neuron.

Pembagian sistim Saraf


Secara makroskopik, sistim saraf dibagi dalam dua bagian besar yaitu
Susunan saraf Pusat dan sistim saraf perifer.

1. Sistim Saraf Pusat


Sistim saraf pusat terdiri dari neuron neuron yang berhubungan
secara terorganisir dalam otak dan spinal cord. Pada area otak
terlihat jelas dimana sel sel tubuh (soma) terkonsetrasi didalam
nuclei (inti) dan kumpulan akson yang berada pada saluran yang
saling berhubungan. Sistim saraf pusat terdiri dari otak dan spinal
cord.
1) Otak (Brain)
Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting karena
merupakan pusat pengaturan dari semua organ tubuh. Jaringan
otak dibungkus oleh selaput otak dan tulang tengkorak. Otak
terdiri dari tiga bagian besar yaitu : Otak besar, Batang otak dan
Otak kecil.

Bagian bagian Otak terdiri dari :

Kuliah Saraf JurusanKeperawatan Kupang Simon S


Kleden, SKep, Ns
6

a. Otak besar (cerebrum/korteks cerebri)


Fisura Precentral Gyrus
Sulkus
Postcentral Gyrus
Lobus Parietal Lobus Frontalis

Lobus Occipital
Fissura cerebral Lateral

Lobus Temporall

Gambar : Lobus otak


Merupakan bagian terluas dan teratas dari otak. Terdiri dari dua
belahan yang disebut hemisfer yaitu ; hemisfer kiri dan hemisfer
kanan.Kedua hemisfer otak ini dibungkus oleh struktur yang disebut
: korpus kalosum. Permukaan yang berlekuk lekuk disebut girus
dan celah diantara kedua lekukan itu disebut sulkus atau fisura (bila
panjang).
Masing masing Hemisfer otak dibagi dalam daerah daerah
(Lihat Gambar) :
Lobus frontalis
Fungsi : Konseptualisasi. Abstraksi, kemampuan
gerak, kemampuan menulis kata, pertimbangan,
pendapat.
Lobus parietalis
Fungsi ; pusat integrasi dan coordinasi untuk
persepsi dan intrprestasi informasi sensori,
kemampuan untuk mengenal anggota tubuh,
keseimbangan, sensasi, tekanan.
Temporal
Fungsi : penyimpanan memori, integrasi terhadap
stimulus auditory.
Occipital
Pusat penglihatan, memahami arti tulisan.
Kuliah Saraf JurusanKeperawatan Kupang Simon S
Kleden, SKep, Ns
7

Pada hemisfer kiri terdapat area bicara : Adalah bagian dari


korteks yang berhubungan dengan sapek aspek bicara.
Area ini mencakup bagian bawah dari lobus parietal dan
frontalis serta bagian atas lobus temporalis.

b. Otak kecil (cerebelum)


Terletak di fosa cerebri dibawah tentorium cerebelum yaitu
durameter, yang memisahkannya dari oksipitalis cerebrum.
Disebelah ventral dari serebelum terdapat batang otak.
Beratnya kurang dari 150 gram (8-9 % dari berat otak
seluruhnya. Terdiri dari dua hemisfer yang berhubungan satu
dengan lainnya pada vermis (bagian tengah)Fungsi umum dari
cerebellum yaitu : menghasilkan gerakan, mempertahankan
keseimbangan, menyokong postur tubuh yang
normal.Cerebelum berhubungan dengan medulla oblongata
melalui korpus restiforme, dengan pons melalui pontis dan
dengan mesenfalon melalui brakium konjungtivum.

c. Batang Otak
Batang otak terdiri dari :
Diensephalon
Merupakan bagian paling atas dari batang otak yang
terdapat antara cerebellum dan mesenfalon.
Dibagian tengahnya terdapat Ventrikel III.
Terdapat dua struktur penting yaitu hypothalamus dan
thalamus. Hipothalamus memegang peranan penting
dalam mengeluarkan RH dan IH. Thalamu berfungsi :
Kewaspadaan, sensasi emosi.
Mesenfalon (Mild Brain)
Merupakan penghubung posn dan cerebrum
Pons
Mempengaruhi fungsi pernapasan.
Medula oblongata

Kuliah Saraf JurusanKeperawatan Kupang Simon S


Kleden, SKep, Ns
8

Bagian paling bawah dari batang otak, persis diatas


spinal cord.
Terdapat pusat cardiac dan respirasi.

Peredaran darah Otak


Arteri Cerebral

Arteri carotis Interna


Arteri Vertebral Arteri Facial
Arteri Cervical Arteri carotis comunis
Arteri thyroid inferior
Arteri Subclavia

Suplai darah ke otak berasal dari arkus aorta melalui arteri


inominata kanan, arteri carotis comunis kiri dan arteri sublavia
(Lihat gambar). Arteri yang mengantar darah ini termasuk : 1)
Arteri carotis internal : Mensuplai darah ke hemisfer cerebral,
basal ganglia dan 2/3 bagian atas basal ganglion. 2) Arteri
vertebral ; Mensuplai darah ke batang otak, 1/3 bagian bawah
diencephalon, , cerebellum dan lobus oksipital. Ada 2 sistim
anastomisis pada lingkaran willis. Sistim anatomisis ini
mengkonmpensasi setiap gangguan aliran darah ke otak.
Lingkaran willis ini penting karena memberikan sirkulasi yang

Kuliah Saraf JurusanKeperawatan Kupang Simon S


Kleden, SKep, Ns
9

bilateral. Sedangkan pembuluh darah yang langsung masuk


kedalam substansi otak mensuplai makanan ke neurons.
Sistim vena pada otak dibagi atas dua yaitu : 1) Vertebral vena :
mengalirkan darah dari cerebrum dan 2) Cerebelar vena :
mengalirkan darah dari cerebellum. Sistim vena otak ini tidak
mempunyai katup. Semua vena otak ini berakhir didalam sinus
dural dan kemudian mengosongka diri ke vena cava melalui
vena jugularis.

2) Medula Spinalis
Bersambungan dengan medulla oblongata. Mempunyai panjang
sekitar 45 cm, mulai dari bagian bawah medulla oblongata
setinggi korpus vetebralis servikalis I dan memanjang hinggal
korpus vertebralis lumbal I II. Medulla spinalis mempunyai dua
alur konduksi yaitu : Asending (Spinal cord ke otak) dan
decending (otak ke spinal cord). Dari medulla spinalis servikal
keluar 8 pasang saraf spinal, bagian thorakal 12 pasang, lumbal 5
pasang, sacral 5 pasang dan kosigeal 2 atau 3 pasang.
SUSUNAN SARAF PERIFER
1. Susunan saraf Cranial
Yang dimaksudkan dengan saraf otak adalah ; saraf saraf yang
neuron pertamanya berakhir atau berpangkal dibatang otak atau
otak (Lihat Gambar dibawah ini) . Saraf otak yang berhubungan
dengan otak adalah : nervous I : Olfactorius dan Nervous II :
Opticus. Sedangkan sepuluh saraf lainnya berhubungan dengan
batang otak.
Sebagian saraf otak merupakan saraf sensoris ( I, II, VIII), sebagian
lagi merupakan saraf motoris (III, IV, VI, XI dan XII) dan yang lain
mengandung saraf sensoris dan motorik (V, VII, IX dan X)

Kuliah Saraf JurusanKeperawatan Kupang Simon S


Kleden, SKep, Ns
10

Cerebrum
Thalamus

Hypothalamus

Kel. Pituitary

Olfaktori (I)
Optic (II)
Oculomotor (III)
Cerebelum Trochlear (IV)
Trigeminal(V)
Abducens(VI)
Facial (VII)
Auditorius (VIII)
Glasopharygea (IX)
Vagus (X)
Accesory (XI)
Hipoglossal (XII)

Gambar : Pembelahan lateral otak : Meperlihatkan Lokasi saraf Cranial

12 pasang saraf Otak :


NAMA SARAF SIFAT SARAF FUNGSI
I. Olfaktori Sensorik Merangsang bau-bauan
II. Optic Sensorik Melihat
III. Oculomotor Motorik Menggerakkan mata
IV. Trochlear Motorik Menggerakkan mata
V. Trigeminal Motorik dan sensorik Sensasi diwajah, kulit, kepala dan
pipi. Gerakan mengunyah
VI. Abducens Motorik Memalingkan mata
VII. Facial Motorik dan sensorik Rasa kontraksi otot wajah dan
expresinya
VIII. Auditorius Sensorik
IX. Glasopharyge Sensorik dan Mendengarkan dan keseimbangan
al motorik Sensasi di tenggorokan rasa,
gerakan menelan an sekresi saliva
IX. Vagus Sensorik dan (air luah)
motorik Organ-organ abdomen dan thorax.
X. Spinal Accesory Menelan, suara, nadi lambat. Dan
XI. Hipoglossal Motorik peristaltic naik.
Motorik Gerakan-gerakan bahu, gerak
memutar kepala.

Kuliah Saraf JurusanKeperawatan Kupang Simon S


Kleden, SKep, Ns
11

Gerakan lidah

2. Susunan Saraf Spinal :


Sumsum tulang belakang adalah bagian dari susunan saraf pusat
yang dikelilingi dan dilindungiu oleh oleh tulang belakang. Tulang
belakang yang lentur terdiri dari serentetan ruas tulang yang terdiri
Dri tujuh vertebra servilakils, 12 vertebra thorakal , 5 vertebral
sakralis yang bersatu dengan sacrum dan kogsigis. Pada kedua sisi
tulang belakang terdapat lubang berpasangan yang dinamakan
foramen antarvetebra (Foramina intervertebralia).
Susunan saraf spinal terdiri dari :
8 pasang Servikal
12 Pasang thorakalis
5 pasang Lumbalis
5 Pasang sakralis
1 pasang Koksigeal

Sistim saraf Autonom


Sistem saraf autonom adalah bagian dari sistem persarafan yang
mengatur fungsi involunter (tak sadar) misalnya nadi, kontraksi
lambung dan usus dan sekresi kelenjar kelenjar. Dengan kata lain,
saraf motorik yang mengontrol tindakan tindakan volunter dari otot
otot tukang, kadang kadang disebut SISTEM SARAF SOMATIK.
Menurut fungsinya susunan saraf otonom terdiri dari dua bagian
yaitu :
1. Sistem saraf simpatik
Fungsi utamanya sebagai satu sistem emergency.
2. Sistem saraf parasimpatik
Fungsi utamanya mengontrol organ organ tubuh dalam
keadaan normal.
Fungsi fungsi dari kedua saraf Autonom
Effector-effector Kontrol simpatik Kontrol parasimpatik

Kuliah Saraf JurusanKeperawatan Kupang Simon S


Kleden, SKep, Ns
12

vesceral
Otot jantung Naikan denyut jantung
Otot tak sadar
- Pembuluh Kontriksi pembuluh Normal
pembuluh darah darah
- Pembuluh Normal
darah di otot dan Dilatasi
tulang. Naikkan peristaltik
- Saluran Turunkan peristaltik
pencernaan Menghambat defekasi
Inhibisi, membuka
Stimulus menutup sphincter untuk defekasi.
- Sphincterara sphincter
nal (anus) Stimulus : kontraksi
bladder.
Inhibisi (relaksasi Inhibisi : membuka
- Kantong bladder) sphincter untuk BAK.
kemih Stimulus
(Urinari bladder) (menutup sphincter) Stimulus : kontriksi pupil.
- Sphincter
urinary Stimulus : serabut-
serabut radial, dilatasi Stimulus : akomodasi
- Mata : Iris pupil. untuk penglihatan dekat
(lensa cembung)
Inhibisi : akomodasi
Ciliary untuk penglihatan jauh Tidak ada serabut para
(lensa mendatar) simpatik

- Rambut, Stimulus : bulu roman


otot otot berdiri.
plamotor

Kelenjar
kelenjar Peningkatan sekresi Tidak ada
- Medula epinephrine.
adrenal Tidak ada
Meningkatan sekresi
- Kelenjar keringat. Meningkatkan sekresi
keringat (Juice) digestivus.
Menurunkan sekresi
- Kelenjar (Juice) pencernaan.
digestivus

Pengkajian Sistim persyarafan


1. Data Subyektif
Riwayat
Pengkajian tentang riwayat status kesehatan sangatlah penting dan sangat
membantu dalam prosedur pemeriksaan lainnya. Hal hal perlu dikaji

Kuliah Saraf JurusanKeperawatan Kupang Simon S


Kleden, SKep, Ns
13

dalam kaitannya dengan sistim neurologis adalah Riwayat penyakit yang


berkaitan dengan sistim persyarafan terutama kelainan sistim endocrine.
Bila ada keluhan yang spesisfik yang menjurus ke gangguan neurologist,
pertanyaan perlu dikembangkan dengan sistimatis menyangkut, kapan
keluhan tersebut muncul, kegiatan atau aktivitas yang menyebabkan
munculnya keluhan, lamanya, lokasi, apakah berulang atau tidak, jika
berulang tanyakan jangka waktunya, apakah keluhan yang sama atau ada
perubahan. Hal lain yang perlu ditanyakan ditanyakan yaitu ; terpaparnya
terhadap agent kimia atau zat zat tertentu yang dapat menyebabkan
gangguan neurologist . Keluhan yang biayanya dilaporkan adalah : Nyeri,
sakit kepala dengan karakteristik tertentu, , kejang, vertigo, perubahan
penglihatan dan kelemahan pada anggota tubuh tertentu.
Status mental
Pengkajian pada status mental lebih menjrus kekeadaan yang akan
ditemukannya gangguan organic pada otak. Hal hal yang dikaji dalam
hubungannya dengan status mental adalah :
Tingkat kesadaran.
Kaji tingkat orientasi pasien terhadap waktu, tempat dan orang.
Disorientasi menunjukkan adanya gangguan pada cerebral. Hal ini
penting karena status diorientasi berhubungan langsung dengan
tekanan atau terpengaruhnya kortex cerebri. Pengkajian lanjut
aspek status mental biayanya diikuti dengan pemeriksaan fisik.
Identifikasi Mood dan perilaku
Emosi yang labil sering ditemukan pada individu dengan
gangguan bilateral (diffuse) penyakit otak. Euphoria adalah
gangguan yang paling sering ditemukan. Perubahan perilaku
biayanya menyertai perubahan emosi. Perilaku yang agresive
sering dihubungkan dengan adanya kerusakan atau lesi pada
frontal inferior dari sistim limbic.
Gangguan Proses Pikir
Gangguan proses berpikir merupakan masalah yang juga sering
ditemukan. Untuk mengetahui adanya gangguan ini, tanyakan
pada pasien dengan pertanyaan yang mudah atau dengan
menyuruh pasien untuk mengulang kata kata tertentu. .
Kuliah Saraf JurusanKeperawatan Kupang Simon S
Kleden, SKep, Ns
14

Fungsi Bahasa dan Bicara


Pengkajian pada kemampuan berbahasa dan bicara ditujuhkan untuk
mengkajia adanya Aphasia dan Dysarthia. Aphasia merupakan bentuk
umum dari gangguan fungsi bahasa. Dysarthia adalah gangguan yang
berhubungan dengan artikulasi dan kemampuan bicara.
Aphasia
Aphasia dibedakan atas 3 tipe umum yaitu :
1) Fluent aphasia
Adalah gangguan dalam berbicara dan menulis bahasa.
Ada 3 tipe yaitu :
(1) Wernickes
Merupakan gangguan ringan dari fluent aphasia.
Tempat lesi : Area Wernickes pada hemisfer kiri.
Manifestasi ; Bicara lancar dengan ritme normal, grammar
lengkap, tetapi kekurangan konteks bahasa. Disertai
dengan perilaku verbal tanpa kata kata.
(2) Anomic
Tempat lesi : Area angular gyrus .
Manifestasi ; Bicara lancar tetapi pasien tidak dapat memberikan
nama pada obyek . Pasien mencoba dengan
mendefinikan atau menggambarkan obyek tersebut.
(3) Conduction
Tempat lesi ; Arcuate Fasicullus
Manifestasi ; Bicara meloncat loncat.
2) Nonfluent
Adalah : Ketidakmampuan untuk mengungkapkan satu atau lebih
kata dalam berbicara atau menulis.
Lesi ; pada motor cortex area broca.
Manifestasi : Bicara terhenti pada kata tertentu dan mencoba untuk
melanjutkan kata atau menghasilkan kata. Tidak
mampu mengoorganisasi kata untuk bicara atau
menulis.
3) Global
Terjadi karena kerusakan total dari area bicara.
Kuliah Saraf JurusanKeperawatan Kupang Simon S
Kleden, SKep, Ns
15

Lesi : pada beberapa tempat terutama pada pusat bicara.


Dysathria
Keadaan ini terjadi karena gangguan pada saraf V, VII, IX, X dan XII.
Yang menyebabkan kemampuan bicara tidak teroraganisisr karena
gangguan pada otot otot untuk bicara.
Percepsi

Kuliah Saraf JurusanKeperawatan Kupang Simon S


Kleden, SKep, Ns

Anda mungkin juga menyukai