Anda di halaman 1dari 9

PENGOLAHAN AIR UNTUK UMPAN BOILER DENGAN CARA

PENAMBAHAN PHOSPAT

( INTERNAL TREATMENT )

SEBAGAI LAPORAN TETAP PRAKTIKUM UTILITAS

OLEH :

Kelompok : 1

Kelas : 5 EGA
Agung Wiranata 0610 4041 1380
Agustiawan 0610 4041 1381
Anjar Eko Saputro 0610 4041 1382
Devi Rachmadena 0610 4041 1383
Dian Eka Firdayanti 0610 4041 1384
Dwi Miftha Kurnia 0610 4041 1385
Heni Nurani Apriliana 0610 4041 1386
Leo Dwianto 0610 4041 1387

Instruktur : Ir. A Husaini M.T

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


TEKNIK KIMIA PROGRAM STUDI TEKNIK ENERGI
TAHUN AJARAN 2013
PENGOLAHAN AIR UMPAN BOILER

DENGAN PENAMBAHA PHOSPHAT (INTERNAL TREATMENT)

I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan mahasiswa diharapkan dapat:
1. Memahami sistem pengolahan air umpan boiler secara internal
2. Menganalisa air sebelum dan sesudah dilakukan pengolahan internal

II. BAHAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN


1. Air pada tangki boiler : 1000 ml
2. Konduktometer : 1 buah
3. pH meter : 1 buah
4. Turbidity : 1 buah
5. Gelas kimia 600 ml : 2 buah

III. DASAR TEORI


Air yang digunakan sebagai air umpan boiler harus memenuhi spesifikasi agar:
1. Peralatan boiler yang digunakan tidak rusak
2. Efesiensi pembakaran tinggi
3. Menghasilkan steam (uap) dengan kualitas yang baik

Pengotor yang biasanya diperhatikan dalam pengolahan air umpan boiler adalah:
a. Padatan terlarut seperti karbonat, klorida dan garam-garam kalsium
b. Padatan tersuspensi
c. Gas terlarut seperti oksigen dan karbon dioksida

Tujuan Pengolahan Air

1. Mencegah Pembentukan Kerak


Garam-garam Magnesium dan Kalsium terlarut yang dikenal sebagai
kesadahan dalam suasana panas akan tertimbun dalam permukaan tube boiler
membentuk kerak senyawa karbonat pada saat air dipanaskan menjadi steam. Kerak
yang terjadi menyebabkan terjadi dalam tube-tube boiler. Timbunan lain yang biasa
terjadi dalam tube dalam boiler berupa: sulfat berupa endapan yang lebih keras dari
endapan tersebut, silica merupakan deposit yang sangat keras dan getas.

Hal ini biasanya merupakan akibat dari pengolahan air yang menggunakan
senyawa turunan phospat. Sludge (lumpur) phospat biasanya berwarna coklat dan
lembut. Tumbuhan kerak dan lumpr akan berakibat terjadinya penyumbatan tube
dan pemanasan berlebihan setempat sebagai perlu pemeliharaan yang lebih sering.
The is bureau of mines mengemukakan bahwa ketebalan kerak sampai 1/32 inch
akan menyerap energi panas dari bahan baker sebanyak 7 % sedangkan jika
ketebalan mencapai 1/9 inch energi panas yang terbuang mencapai 16 %.

2. Mencegah Korosi
Gas terlarut yang sering menimbulkan korosi pada tube boiler adalah O2 dan
CO2. Gas CO2 selain berasal dari air uapan juga berasal dari dekomposist carbonat
dalam air uapan. Gas CO2 akan menurunkan nilai pH air. Oksigen yang larut dalam
air uapan yang padas dengan cepat akan melkukan oksidasi dengan metal :

Fe Fe2O3.

Dimana Fe2O3 yang terentuk bersifat lebih katodik dari logam Fe,
sehingga dapat mengakibatkan serangan korosi sumur (pitting corrosion)

Apabila air terlalu asam (pH>7) maka air akan melarutkan lapisan
pelindung logam yaitu Fe2O4 (magnetide) yang ada, selanjutnya dapat melarutkan
logam Fe yang terdapat didalamnya.

Fe2O4 + 8 H + 3 Fe2 + + 4 H2O

Seragam korosi terhadap logam Fe mengikuti reaksi :

Fe + 2 H + Fe + H2 ( g )

Fe + 3 H + Fe3+ + 1,5 H2 ( g )

Serangan korosi tersebut sering terjadi pada lapisan yang mengalami


retakan Fe3O4 atau sambungan celahan logam. Jika ada ion Ce maka Fe2+ akan
permukaan logam mengakibatkan retakan (hydrogen tracking). Jika pH air lebih
tinggi dari 11. air yang bersifat alkalis akan merapuhkan pelindung Fe3O4 sehingga
logam Fe dan FeO akan larut mengikuti reaksi :
FeO + 2 NaOH Na2FeO2 + H2O

Fe + 2 NaOH Na2FeO2 + H2

Hal ini yang dikenal dengan cacstic crading. Ion clorida (CT) ini dapat
terbawa steam. Ion chloride mampu berpenitrasi ke dalam lapisan logam yang akan
mengakibatkan timbulnya retakan di dalam logam (chloride cracking corrosion)
dengan mekanisme :

Fe Fe2+ + 2e

Fe2+ + 2 c Fe c 2

3. Mencegah Carry Over


Senyawa-senyawa tertentu yang terkandung dalam feed water bias
menyebabkan foaming (pembusaan) dan terbawanya senyawa pengatr ke aliran
steam sehingga kualitas steam menjadi menurun.

Feed water harus memenuhi prasyarat tertentu seperti yang diuraikan dalam
tabel di bawah ini :
Parameter Satuan Pengendalian Batas
pH Unit 10.5 11.5
Conductivity mhos/cm 5000, max
TDS ppm 3500, max
P Alkalinity ppm -
M Alkalinity ppm 800, max
O Alkalinity ppm 2.5 x SiO2, min
T. Hardness ppm -
Silica ppm 150, max
Besi ppm 2, max
Phosphat residual ppm 20 50
Sulfite residual ppm 20 50
pH condensate Unit 8.0 9.0
IV. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menyiapkan sampel air (air pada tangki boiler)
2. Mengambil air sampel sebanyak 2 gelas kimia
3. Melakukan analisa sampel tersebut terhadap pH, kekeruhan dan konduktivitas
4. Mengisikan hasil analisa ke dalam tabel pengamatan

V. DATA PENGAMATAN

Sampel Air pada tangki boiler


pH Konduktivitas Kekeruhan (NTU)
1 9,2 196,5 4,74
2 9,4 188,6 8,37

VI. ANALISA PERCOBAAN


Setelah dilakukan percobaan pengolahan internal air umpan boiler ini dapat
dianalisa bahwa proses ini merupakan pengolahan air yang akan digunakan sebagai
umpan boiler secara khusus atau spesifik di dalam sistemnya yang dipengaruhi oleh
situasi dan kondisi. Air pada tangki umpan boiler dianalisa dengan dilakukan analisa
beberapa parameter. Adapun parameter yang dianalisa antara lain pH, konduktivias, dan
TDS (total dissoleved solid) dari sampel air tersebut.
Dari data yang didapat terlihat bahwa air yang terdapat didalam boiler memiliki
nilai yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan parameter (data) pada pengolahan air
eksternal. Parameter yang terukur dari air didalam boiler yaitu: pH 9,2, konduktivitas
196,5 dan kekruhan 4,74 NTU. Parameter yang dapat dijadikan acuan adalah nilai
konduktivitas air dalam boiler. Meningkatnya nilai konduktivitas menunjukkan naiknya
pencemar yang terjadi didalam air boiler. Naiknya parameter ini akibat dari proses yang
terjadi untuk mendapatkan steam dengan suhu dan tekanan yang tinggi. Karena air yang
diambil berada pada bagian bawah boiler maka nilai kekeruhan menjadi meningkat. Hal
ini disebabkan oleh lumpur yang terbentuk akibat pengolahan air umpan secara internal
yang merubah senyawa-senyawa pembentuk kerak menjadi lumpur sehingga dapat
mencegah terbentuknya kerak didalam boiler. Air yang terdapat dalam tangki boiler
diisi terus menerus dan harus sesuai standar jika ingin dibersihkan. Oleh sebab itu air
pada tangki boiler lebih banyak terdapat padatan terlarut. Hal ini bisa dilihat dari hasil
pengukuran kekeruhan pada air internal yang ada pada tangki boiler. Dari tiga jenis
analisa tersebut dapat mengetahui pengolahan yang harus dilakukan untuk mencegah
pembentukan kerak, pencegahan korosi dan pencegahan carry over (pembusaan).

VII. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa air yang digunakan sebagai
umpan boiler harus dilakukan pengolahan dengan menaikkan derajat keasamannya
(pH), menurunkan nilai konduktivitas dan TDS air tersebut untuk mencegah
pembentukan kerak, pencegahan korosi dan pencegah carry over (pembusaan) pada
boiler.
TUGAS

1. Jelaskan pengolahan air umpan boiler secara internal


Pengolahan air umpan boiler secara internal adalah pengolahan air yang digunakan
sebagai umpan pada boiler secara khusus atau spesifik di dalam sistemnya yang
dipengaruhi oleh situasi dan kondisi. Dimana analisa yang dilakukan untuk
pengolahan secara internal antara lain pH, konduktivitas, TDS dan lain-lain.

2. Jelaskan tujuan pengolahan air umpan boiler


1. Mencegah pembentukan kerak
Disebabkan oleh garam-garam Mg dan Ca.
2. Mencegah korosi
Disebabkan oleh gas O2 dan CO2
3. Mencegah carry over
Pembusaan (foaming) yang disebabkan oleh senyawa-senyawa tertentu dalam
air umpan.

3. Jelaskan jenis-jenis pengotor yang ada dalam air umpan boiler


Pengotor-pengotor dalam air umpan boiler adalah:
1. Padatan terlarut seperti karbonat, klorida dan garam-garam kalsium
2. Padatan tersuspensi
3. Gas terlarut seperti oksigen da karbondioksida
DAFTAR PUSTAKA

Kasi Lab Utilitas. 2012. Petunjuk Pratikum Utilitas. Palembang: POLSRI


GAMBAR ALAT

Konduktometer pH Meter

Turbidity Gelas kimia

Keterangan Gambar :

a) Konduktometer : 1 buah
b) pH meter : 1 buah
c) Turbidity : 1 buah
d) Gelas kimia 600 ml : 3 buah

Anda mungkin juga menyukai