Anda di halaman 1dari 2

Hasil Observasi Manajemen Laboratorium Keselamatan Kerja

Tempat : Laboratorium Biologi dan Laboratorium Fisika SMPN 1 Malang


Tanggal : 13 Februari 2016
Pukul : 11.30 WIB - selesai
Kelompok :7
Anggota :
1. M. Farras Syauqi
2. Novia Rhike D. P.
3. Nuris Afisah
4. Zahrotun Nafiah

Hasil Observasi :
Di dalam laboratorium terdapat pintu 2 pintu, di sebelah depan dan belakang yang
digunakan sebagai jalan masuk dan keluar laboratorium. Terdapat juga jendela dan
ventilasi sebagai sarana keluar masuknya udara agar udara di dalam laboratorium tidak
lembab yang dapat memengaruhi kegiatan praktikum. Sebenarnya dalam laboratorium
juga terdapat alat pemadam kebakaran namun untuk saat ini tidak dipasang karena
masih dilaKukan pengisian ulang. Pengisian ulang ini dilakukan karena pemadam
kebakaran sudah melewati tanggal kadaluarsa, karena sudah sejak tahun 2014.
Ketika siswa praktikum, siswa tidak memakai jas laboratorium. Hal ini dikarenakan
belum terealisasikannya jas laboratorium yang sudah dianggarkan. Alasan belum
terealisasikan ini yaitu karena praktikum yang dilakukan oleh siswa belum berbahaya,
sehingga tanpa memakai jas laboratorium pun tidak apa-apa. Mungkin ada satu
praktikum yang sedikit berbahaya yaitu pemanasan alkohol untuk uji amilum pada
praktikum fotosintesis. Ketika dilakukan praktikum ini maka jalannya praktikum diarahkan
oleh guru dengan cara diperingatkan cara pemanasan alkohol seperti jangan dihadapkan
ke wajah dan lain-lain. Selain jas laboratorium, atribut yang dipakai yakni sarung
tangan,biasanya guru menghimbau untuk membawa sarung tangan yang nantinya
digunakan untuk praktikum. Sepatu yang digunakan oleh siswa merupakan sepatu
tertutup yang bisa atau standart nya sepatu sekolah.
Ketika pembelajaran dilaksanakan di dalam laboratorium, pintu dan jendela dibuka
semua. Hal ini dilakukan agar jika terjadi apa-apa dapat langsung keluar dari
laboratorium. Sayangnya pada laboratorium biologi, pintu belakangnya sedikit rusak.
Sehingga pintu belakang untuk sementara waktu tidak dibuka. Kemudian meja dan kursi
yang ada di laboratorium semua terbuat dari kayu. Meja dan kursi tersebut terlihat kokoh,
hanya saja ada beberapa meja yang tidak sejajar.
Untuk penggunaan bahan kimia berbahaya masih terbatas atau hampir tidak
pernah. Karena praktikum siswa tingkat SMP kebanyakan adalah praktikum mengenai
uji makanan dimana bahan yang digunakan merupakan bahan yang tidak bersifat korosif,
seperti uji fehling, biuret, alkohol 70%, dan lainnya. Sedangkan untuk bahan kimia
berbahaya yang bersifat korosif seperti HCl (asam klorida) tidak digunakan, karena dalam
modul siswa tidak ada yang menggunakan bahan tersebut. Apalagi sekarang, untuk
kegiatan praktikum lebih ditekankan untuk menggunakan bahan dari alam, misalnya jeruk
untuk uji keasaman, dan lain-lain.

KESIMPULAN
1. Pada dasarnya di dalam laboratorium tersebut terdapat beberapa alat dan bahan untuk
menunjang berlangsungnya kegiatan praktikum yang didesain sedemian rupa, misalnya
tata letak pintu dan jendela serta adanya bahan pemadam kebakaran.
2. Untuk keselamatan kerja, siswa belum memakai jas laboratorium sebeb beberapa
praktikum yang dilakukan belum berbahaya hanya saja siswa dianjurkan memakai
sepatu tertutup.
3. Praktikum pada jenjang SMP belum digunakannya bahan bahan kimia untuk
praktikum, pada saat inipun bahan bahan praktikum ditekankan dari bahan alam.

Anda mungkin juga menyukai