Anda di halaman 1dari 7

A.

Model Keterpaduan Tipe Integrated


1. Pengertian Model Keterpaduan Tipe Integrated
Model keterpaduan tipe integrated merupakan model keterpaduan
pembelajaran yang memadukan konsep dari beberapa disiplin ilmu yang berbeda.
Berdasarkan urutan tipe-tipe keterpaduan yang telah diungkapkan oleh Fogarty,
integrated merupakan tipe keterpaduan pembelajaran yang sudah kompleks.
Model keterpaduan tipe Integrated adalah model pengembangan
kurikulum yang menggunakan pendekatan lintas bidang ilmu utama dengan mencari
keterampilan, konsep dan sikap yang tumpang tindih (Purwati, 2012). Definisi yang
telah diungkapkan oleh Purwati senada dengan definisi yang diungkapkan oleh
(Forgaty, 1991)yakni The integrated model blends the four major disciplines by
setting curricular priorities in each and finding the overlapping skills, concepts, and
attitudes in all four. Pemaparan mengenai definisi integrated yang telah diungkapkan
oleh Fogarty menunjukan bahwa dalam model keterpaduan tipe integrated memadukan
empat disiplin ilmu yang memiliki konsep, skill, dan sikap yang tumpang tindih.
Penentuan tema yang dijadikan fokus, sama dengan model shared yaitu diambil dari
konsep prinsip atau skill yang ada dalam mata pelajaran bersangkutan. Model yang
mirip dengan shared ini bisa digunakan untuk mengantisipasi apabila muatan
kurikulum di sekolah terlalu banyak sedangkan waktu terbatas (Kurniawan, 2011).
Analogi model keterpaduan tipe integrated adalah seperti melihat sebuah
objek dengan menggunakan kaleidoskop. Pada saat melihat sekumpulan benda yang
jauh dengan kaleidoskop kemudian benda itu disusun dalam suatu bentuk dan cara
tertentu berdasarkan logika atau ketentuan yang telah ditentukan oleh pengamat
(Kurniawan, 2011). Ilustrasi dari model keterpaduan tipe integrated dapat dilihat pada
gambar 4. Pada gambar 4 terdapat arsiran pada bagian tengah, itu menandakan bahwa
pada keterpaduan pembelajaran tipe integrated memunculkan tema yang berasal dari
keterpaduan bidang kajian yang tumpang tindih dari empat bidang kajian. Model
keterpaduan integrated selain memadukan dari empat bidang kajian, model
keterpaduan ini dapat diaplikasikan ke dalam mata pelajaran IPA. Model keterpaduan
integrated menggambarkan keterpaduan antar bidang kajian ( Fisika Kimia, Biologi,
dan IPBA ) yang memiliki konsep, skill, dan sikap yang saling tumpang tindih

Gambar 4. Ilustrasi model keterpaduan integrated yang memadukan empat bidang kajian

2. Prinsip Pengintegrasian Model Keterpaduan Tipe Integrated


Menurut Sukandi, dkk (2001), pembelajaran terpadu memiliki satu tema
aktual yaitu harus dekat dengan siswa, ada kaitannya dengan dunia siswa, dan ada
kaitannya dengan kehidupan sehari hari. Tema ini menjadi alat pemersatu materi
yang beragam dari beberapa materi pelajaran.
Dalam model keterpaduan integrated ini terdapat beberapa prinsip
pengintegrasian, yaitu lebih dari dua bidang kajian, bidang irisan antar bidang kajian
harus lebih dari satu, dan harus ada irisan pada bidang kajian lainnya.

3. Keunggulan dan kelemahan integrated


Keterpaduan materi pembelajaran yang mengintegrasikan beberapa materi
yang terkait secara harmonis untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna
pada siswa. Keterpaduan ini merupakan model yang untuk memadukan beberapa
pokok bahasan (materi) yang dapat dilihat dari aspek proses dan waktu, aspek materi
belajar, dan aspek kegiatan belajar dan mengajar. keterpaduan pembelajaran ini
memiliki beberapa keunggulan atau kekuatan dibandingkan dengan pembelajaran
konvensional, diantaranya adalah (Sa'ud, 2006)
a. Keunggulan Integrated
Adanya pemahaman antar bidang kajian
Satu bidang kajian dapat mencangkup banyak dimensi
Memberikan peluang bagi guru untuk mengembangkan situasi pembelajaran
yang utuh , menyeluruh, dinamis dan bermakna sesuai dengan keinginan dan
kemampuan guru maupun kebutuhan dan kesiapan siswa.
b. Kelemahan Integrated
Selain keunggulan, terdapat beberapa kelemahan dari keterpaduan pembelajaran
integrated yaitu (Sa'ud, 2006):
Dilihat dari aspek guru, menuntut tersedianya peran guru yang memiliki
pengetahuan dan wawasan yang luas, kreativitas tinggi, keterampilan
metodologik yang handal, kepercayaan diri dan etos akademik yang tinggi,
dan berani untuk mengemas dan mengembangkan materi.
Guru harus mempunyai keterampilan lebih untuk mengintegrasikan materi.
Dilihat dari aspek sarana atau sumber pembelajaran, keterpaduan
pembelajaran memerlukan bahan atau sumber informasi yang cukup banyak
dan berguna, seperti yang dapat menunjang dan memperkaya serta
mengembangkan wawasan dan pengetahuan yang diperlukan..

4. Contoh Pembelajaran dengan Keterpaduan Tipe Integrated


Aplikasi keterpaduan tipe integrated dalam mata pelajaran IPA (yang di
dalamnya terdapat muatan-muatan fisika, kimia, biologi, dan IPBA), pada tema sinar
matahari dan kehidupan di bumi adalah sebagai berikut :
Fisika Biologi

Gelombang
elektromagnetik
Jaringan
Sinar UV tumbuhan
Fotosintesis
Pertumbuhan Jaringan kulit
Cahaya

Gerhana matahari Sinar matahari


dan Gerhana
bulan Kehidupan dibumi Kanker kulit

Tata surya
Bahan kimia
Planet sehari - hari

Matahari

IPBA
Kimia

B. Model Pembelajaran Terpadu Tipe Shared


1. Pengertian Model Pembelajaran Terpadu Tipe Shared
Setiap disiplin ilmu memiliki konsep masing-masing yang berbeda satu
sama lain, namun jika digali lebih dalam lagi maka akan muncul konsep yang beririsan
antara satu mata pelajaran dengan konsep mata pelajaran lain. Tipe shared menurut
Fogarty (1991) didefinisikan sebagai Shared planning and teaching take place in two
disciplines in wich overlapping concept or ideas emerge as organizing elements.
Pemaparan mengenai shared menurut Fogarty menunjukkan bahwa dalam
pembelajaran shared guru menggabungkan dua mata pelajaran yang memiliki konsep
beririsan satu sama lain atau ide dari dua disiplin ilmu sehingga menjadi konsep yang
utuh. Contoh penggabungan disiplin ilmu dalam shared seperti berikut: matematika
dan Science dipasangkan sebagai Sciences; Sastra dan Sejarah dikelompokkan sebagai
Humaniora; Seni, Musik, Tarian dan Drama dipandang sebagai The Fine Arts. Model
keterpaduan shared ini selain untuk menggabungkan dua mata pelajaran yang memiliki
konsep yang beririsan satu sama lain, model keterpaduan ini juga dapat diterapkan pada
mata pelajaran IPA . Model keterpaduan shared menggambarkan keterhubungan antar
dua bidang kajian IPA ( Fisika, Biologi, Kimia, dan IPBA ) yang saling beririsan.
Supaya lebih jelas model pembelajaran terpadu tipe shared dapat digambarkan pada
gambar 2.

Gambar 3. Ilustrasi model pembelajaran terpadu tipe shared

2. Prinsip Pengintegrasian Model Keterpaduan Tipe Shared


Terdapat dua bidang kajian
Harus ada satu bidang kajian yang beririrsan
3. Keunggulan dan kelemahan shared
a. Keunggulan model shared
Fogarty (1991) menyatakan bahwa model keterpaduan tipe shared ini memiliki
kelebihan yaitu:
Konsep yang dikaji lebih mendalam
Hanya dua bidang kajian saja yang dikaitkan, sehingga pemahaman tentang
materi lebih mendalam
Dengan pasangan bidang kajian, memfasilitasi pembelajaran yang lebih
mendalam pada saat menyampaikan konsep yang tumpang tindih.
b. Kelemahan model shared
Model keterpaduan tipe shared tidak hanya memiliki kelebihan tetapi memiliki
beberapa kekurangan yang diungkapkan oleh Fogarty (1991), yaitu tema yang
dihasilkan lebih sempit kajiannya

4. Contoh Pembelajaran dengan Model Keterpaduan Tipe Shared


Aplikasi keterpaduan tipe shared dalam mata pelajaran IPA (yang di
dalamnya terdapat muatan-muatan fisika, kimia, biologi, dan IPBA), adalah sebagai
berikut :

Gambar . Model Keterpaduan IPA tipe shared, dalam pembelajaran topik Mata dan Cacat Mata
Bibliography
Forgaty, R. 1991. How To Integrated The Curiculla. USA: Skylight Publishing.
Hamdayana, J. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter.
Bogor: Ghalia Indah.
Hutabarat & Hutabarat. 2007. Implementasi KTSP dalam Model - Model
Pembelajaran. Bandung: Generasi Info Media.
Kurniawan, D. 2011. Pembelajaran Terpadu. Bandung: Pustaka Cendekia Utama.
Purwati, Y. 2012. Kelemahan dan Kelebihan Model Pembelajaran Terpadu, (Online),
(http://kuliahgratis,net/kelebihan-dan-kekurangan-model-pembelajaran-
terpadu/), diakses 21 September 2017.
Sa'ud, d. 2006. Pembelajaran Terpadu. Bandung: UPI Press.
Trianto. 2014. Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai