Ilmiah (LKTI), Compounding and Dispensing (CnD) dan Lomba Debat Nasional
Kefarmasian. Selain itu, terdapat satu event yaitu seminar nasional.
Lomba Cerdas Cermat Farmasi (LCCF) merupakan salah satu lomba dalam rangkaian
acara Pharmacopeia 2016 yang diikuti oleh siswa/i SMK Farmasi se-Pulau Jawa. Lomba
ini bertujuan unuk menguji kemampuan siswa/i SMK Farmasi pada bidang kefarmasian
yang terdiri dari 4 sub bidang yaitu Farmasetika/Ilmu Resep, Farmakognosi, Farmakologi,
dan Kimia Farmasi dalam bentuk cerdas cermat.
Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI), Compounding and Dispensing (CnD)dan Lomba
Debat Nasional Kefarmasian diikuti oleh mahasiswa program studi S1 Farmasi dari
berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Untuk lomba LKTI, peserta akan mengirimkan
karya tulis ilmiahnya kemudian 10 kelompok terpilih akan mempresentasikan karya
tulisnya pada acara Pharmacopeia 2016. Dalam perlombaan CnD, peserta akan melakukan
PIO (Pelayanan Informasi Obat) dan pembuatan sediaan sesuai dengan resep yang
diberikan pada saat hari kegiatan. Sementara itu, peserta Lomba Debat Kefarmasian akan
mengirimkan esai dan selanjutnya 8 kelompok terpilih akan mengikuti tahap debat
langsung dengan menggunakan sistem Asian Parliamentary pada acara Pharmacopeia
2016.
Untuk hari Sabtu, tanggal 05 November 2016 dilakukan kegiatan Seminar Nasional
dengan tema Tantangan Dunia Farmasi Indonesia dalam Riset dan Pengembangan
Obat-obat Generasi Baru yang bertempat di Gedung Eyckman Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran Bandung. Peserta mulai registrasi pada pukul 07.00-08.00 WIB.
Acara seminar ini dibuka oleh MC, yaitu Mochammad Indra Permana dan Poppy Drei
Yolanda, dilanjutkan dengan tilawah, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan sambutan
oleh Ketua pelaksana, ketua BEM kemafar, dan dekan Fakultas Farmasi Unpad. Setelah
sambutan dilanjutkan dengan penampilan tari dari BSD, lalu pembacaan CV Keynote
Speaker oleh MC. Ibu Dra. R. Dettie Yuliati, M.Si., Apt. dari Kementrian Kesehatan RI
sebagai Keynote Speaker. Setelah itu dilakukan sesi coffee break.
Moderator untuk Seminar Nasional Pharmacopeia kali ini adalah Dr. Ida Musfiroh,
S.Si., M.Si., Apt. dan Dr. Aliya Nur Hasanah, M.Si., Apt.Setelah selesai acara coffee break
kemudian dilanjutkan dengan acara sesi pertama yang diisi dengan 2 materi Materi pertama
di sesi I dibawakan oleh Bapak Dr.rer.nat Chaidir, Apt. mengenai Obat-obat Generasi
Baru Sebagai Bentuk Kemajuan Dunia Industri Farmasi. Materi kedua dibawakan oleh
ibu Dika Pramita Destiani, M.Farm., Apt. mengenai Respon Farmasi Klinik terhadap
Penggunaan Obat Generasi Baru di Indonesia.
Setelah kedua materi di sesi I selesai dilanjutkan dengan tanya jawab sesi I kemudian
penyerahan plakat dan sertifikasi dan dilanjutkan dengan pengondisian oleh MC untuk
ISHOMA. Kemudian dilanjutkan dengan acara sesi II yang diisi dengan 4 materi. Materi
pertama di sesi II diberikan oleh Ibu Dra. R. Dettie Yuliati, Apt., M.Si. yang membawakan
materi tentang Urgensi & Kebutuhan Klinis terhadap Obat Generasi Baru dilanjutkan
dengan Bapak Mas Rahman Roestan, S.Si., Apt.,MBA.akan membahas tentang Produksi
Obat Generasi Baru Biofarmasetikal untuk Menunjang Efektivitas Terapi. Lalu Ibu Dr.
Dewi Mulyati, M.Si. menyampaikan materi tentang Farmakogenomik-Tantangan
Pengobatan Generasi Baru, dan Pak Verdi Budidarmono memaparkan materi tentang
Kemandirian Produksi Bahan Baku Obat Generasi Baru untuk Menunjang Obat Generasi
Baru. Setelah itu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab 2 dan penyerahan plakat serta
sertifikat. Kemudian dilakukan penutupan. Setelah penutupan, dilakukan pengondisian
untuk pengambilan sertifikat dari IAI dengan bobot SKP sebesar 5 SKP yang bertempat di
meja registrasi.
Selain Seminar Nasional, pada hari Sabtu dilakukan lomba Debat Nasional
Kefarmasian. Lomba debat berlangsung selama 2 hari. Untuk hari pertama dilakukan
Technical Meeting dan tahap penyisihan. Penyisihan berlangsung sebanyak IV termin.
Setelah itu dilakukan penutupan. Pada hari pertama yang berperan sebagai MC adalah
Hotma Gurning dan Kinanti Alfathia, yang berperan sebagai moderator Ilham Septiandi
dan Siti Sahirah Ulfah, sedangkan time keeper pada hari pertama adalah Ai Siti Rika, dan
Bela Annisa.
Pada hari kedua debat, yaitu hari Minggu, tanggal 06 November 2016 dilakukan babak
semi final dan perebutan juara 3. Setelah itu dilakukan moving ke bale sawala untuk
pengondisian babak final. Lalu dilakukan penutupan. Pada hari kedua, yang berperan
sebagai MC adalah Hotma Gurning dan Kinanti Alfathia, yang berperan sebagai moderator
Adam Renaldi dan Ilham Septiamdi, sedangkan time keeper pada hari kedua adalah Bela
Annisa dan Indriani Saraswati.
Untuk lomba debat ini terdapat dua juri. Yaitu juri essay dan juri debat. Untuk juri
essay terdiri dari Ibu Driyanti Rahayu, M.T., Ibu Hindun Wilda Risni S.Farm., dan Jaya
Sukmana, S.Farm., Apt. sedangkan untuk juri debatnya adalah Ujang Purnama, S.Farm.,
Raisa Muthiarani, S.Farm., Apt., dan Ibu Driyanti Rahayu, M.T.
Selain lomba Debat, pada hari Minggu, 06 November 2016 dilakukan serangkaian
lomba lainnya termasuk opening ceremony dan closing ceremony. Untuk opening
ceremony, semua peserta dari semua konten lomba berkumpul di Bale Sawala. Dilakukan
opening ceremony, sambutan dari ketua pelaksana dan ketua BEM fakultas Farmasi
Universitas Padjadjaran. Lalu dilakukan acara hiburan dari BSD. Setelah itu, peserta dari
setiap konten lomba moving ke tempat lombanya masing-masing.
Acara LKTI dibuka oleh MC, Ahmad Fauzi dan Siti Sofiatul Jannah dilanjutkan
dengan tilawah danmenyanyikan lagu Indonesia Raya. Acara dimulai pada pukul 08.00
Setelah itu dilakukan pengundian peserta yang akan melakukan presentasi. Juri untuk
LKTI ini adalah Ibu Dr. Med.Sc. Melisa Intan Barliana., S.Si., Apt., Bapak Haidir
Syafrullah, S.Si., M.Si., dan Bapak Diki Prayugo Wibowo, M.Si., Apt.
Acara LCCF dibuka oleh MC, yaitu Giovani Wijonarko dan Yulien Ratu Kania.
Kemudian dilanjutkan dengan tilawah dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.Setelah itu
dilakukan babak penyisihan pertama. Kemudian ice breaking dan dilanjutkan dengan
hiburan. Selanjutnya barulah diumumkan hasil dari babak penyisihan pertama tadi. Setelah
itu dilanjutkan dengan babak penyisihan 2 dan ishoma. Lalu dilakukan moving dan
pengondisian peserta ke Bale Rucita. Setelah itu dilakukan pengumuman hasil babak
penyisihan 2 yang kemudian memasuki babak semifinal pertama, dilanjut babak semifinal
kedua dan ketiga. Setelah itu barulah dilakukan babak final. Peserta yang memasuki babak
final berasal dari SMK YPF Bandung, SMK BPK Penabur dan SMKF Avicenna. Juri
untuk lomba LCCF ini adalah Bu Ellin Febrina, M.Si., Apt., Pak Angga Prawira Kautsar,
S.Si., MARS., Apt., Bu Zelika Mega Ramadhania, M.Si., Apt., dan Bu Rina Fajri
Nuwanda, S.Si., M.Sc.
Acara CnD dimulai pada pukul 09.00. setelah itu dilakukan pemaparan peraturan dam
prngondisian peserta untuk lomba. Lomba CnD ini berlangsung sebanyak 2 kloter. Juri
yang terlibat dalam lomba ini diantaranya Ibu Dr. Marline Abdassah Bratadireja, M.S., Ibu
Soraya Ratnawulan Mita, S.Si., M.Si.,Apt., dan Ibu Titta Hartyana Sutarna,S.Si.,
M.Sc.,Apt.
Setelah semua konten lomba selesai, dilakuakan closing ceremony yang bertempat di
Bale Sawala. Closing ceremony ini dimulai pada pukul 16.00 WIB. Semua peserta dari
setiap lomba berkumpul untuk mengetahui juara dari setiap lomba. MC untukclosing
ceremony ini adalah Anggun Putri Perwira, Jovian Ghamal de Vito, dan George Ilham
Habibi. Sebelum pengumuman juara, dilakukan games yang dipimpin oleh ketiga MC tadi.
Setelah itu dilakukan pengumuman juara. Pemenang Debat Nasional Kefarmasian juara 1
mendapatkan uang senilai Rp 3.500.000,- yang diraih oleh Universitas Gadjah Mada, juara
2 Rp 2.500.000,- yang diraih oleh Universitas Padjadjaran dan juara 3 Rp 1.500.000,-yang
diraih oleh Universitas Indonesia dimana masing-masing juga mendapatkan medali dan
sertifikat.
Untuk Pemenang LKTIN juara 1 mendapatkan uang senilai Rp 3.000.000,- yang
diraih oleh Universitas Ma Chung, juara 2 Rp 2.000.000,- yang diraih oleh Universitas
Indonesia dan juara 3 Rp 1.000.000,-yang diraih oleh Universitas Andalas dimana masing-
masing juga mendapatkan medali dan sertifikat.
Untuk Pemenang CnD juara 1 mendapatkan uang senilai Rp 1.5000.000,- yang diraih
oleh Silvia Permata Sari dari Universitas Padjadjaran, juara 2 Rp 1.000.000,- yang diraih
oleh Ni Luh Putu Meilina Ulandari dari Universitas Sanata Dharma, dan juara 3 Rp
750.000,-yang diraih oleh Desi Dini Hanifa dari Universitas Padjadjaran dimana masing-
masing juga mendapatkan sertifikat.dan medali.
Untuk Pemenang LCCF juara 1 mendapatkan uang senilai Rp 3.000.000,- yang diraih
oleh SMK BPK Penabur dengan skor 900 poin, juara 2 Rp 2.000.000,- yang diraih oleh
SMK YPF Bandung dengan skor 875 poin dan juara 3 Rp 1.000.000,-yang diraih oleh
SMKF Avicenna Cileungsi dengan skor 400 poin dimana masing-masing juga
mendapatkan sertifikat.
Solusi
Sebaiknya lebih dipastikan pembagian tugas dalam setiap divisinya masing-masing
karena pada awalnya masih terlihat bingung. Dibutuhkan koordinasi antara sekum dan
sekretaris serta bendahara. Pemahaman alur dan SOP yang harus menyeluruh, sehingga
tidak terdapat kebingungan atau salah persepsi mengenai jobdesk masing-masing. Untuk
pembuatan soal sebaiknya jangan hanya meminta tolong satu dosen pada setiap bidang
kuliah tetapi dipersiapkan 2 dosen minimal sehingga memiliki cadangan jika tiba-tiba
terjadi hal yang tidak diinginkan. Lebih sigap lagi dan usahakan beres lebih awal untuk
persiapan untuk mengantisipasi adanya peserta yang datang lebih awal. Selain itu juga
lebih ditingkatkan lagi koordinasinya. Untuk pembuatan sertifikat lebih dipastikan lagi
mengenai nama-nama pesertanya. Jika ada perubahan atau tambahan sebaiknya harus
diinfokan sejak jauh-jauh hari, ketika pengisian form, seharusnya nama peserta sudah fix
sehingga bisa lebih rapi dan lebih siap saat acara. Konfirmasi kehadiran agar tidak ada
makanan yang terbuang. Lebih diperhatikan mengenai kebersihan.
Sebaiknya lebih intensif untuk mengingatkan pemateri mengenai pengiriman baik
materi maupun CV agar tidak repot saat hari H. Menghimbau pemateri untuk datang lebih
awal sehingga mencegah keterlambatan acara karena telatnya pemateri. Perkiraan waktu
untuk mengatasi jika ternyata mengalami keterlambatan karena sulitnya pengondisian
peserta. Selain itu juga pergerakan panitia lebih rapi lagi agar jangan sampai terlihat baik
oleh pemateri maupun peserta.
8. Pada hari h
perlombaan CnD,
resep yang akan
menjadi soal pada
saat perlombaan di
ganti sehingga
terjadi perubahan
teknis