Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Multiple Sclerosis (MS) adalah suatu penyakit autoimun kronik yang
menyerang mielin otak dan medula spinalis. Penyakit ini menyebabkan
kerusakan pada selubung mielin saraf manusia sehingga terjadi gangguan
sistem hantaran impuls pada saraf tersebut.
Di antara populasi multirasial, orang kulit putih memiliki resiko yang
paling tinggi mengalami keadaan multiple sklerosis. Di Indonesia penyakit
ini tergolong jarang jika dibandingkan dengan penyakit neurologis lainnya.
Multiple sklerosis lebih sering menyerang perempuan dibandingkan laki-
laki dengan rasio 2:1. Umumnya penyakit ini diderita oleh mereka yang
berusia 20-50 tahun. MS bersifat progresif dan dapat mengakibatkan
kecacatan. Sekitar 50% penderita MS akan membutuhkan bantuan untuk
berjalan dalam 15 tahun setelah onset penyakit.2
Penyebab terjadinya MS sampai saat ini tidak diketahui. Keterlibatan
faktor genetik dan non-genetik seperti autoimun, infeksi virus, metabolisme
dan faktor lingkungan diduga berperan dalam mencetuskan respons imun
yang merusak susunan saraf pusat ini.1 Terjadina respon abnormal pada
keadaan autoimun menyebabkan kondisi dimana sel darah putih
menghancurkan myelin dan oligodendrocytes yang merupakan sel-sel
bertanggung jawab untuk membuat dan memelihara satu lapisan lemak,
yang dikenal sebagai sarung pelindung myelin, yang membantu neuron
membawa sinyal elektrik. Keadaan ini menyebabkan penipisan atau
kerusakan total myelin dan sering memotong perluasan neuron atau axons.
Ketika myelin hilang, neuron tidak bisa lagi secara efektif menghantarkan
sinyal elektrik.3 Tingkat kerusakan myelin dalam lesi ini menyebabkan
sebagian dari gejala bervariasi tergantung atas daerah yang mengalami
kerusakan. Hampir semua gejala neurologis bisa menyertai penyakit ini.

Anda mungkin juga menyukai