Anda di halaman 1dari 1

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Multiple sclerosis (MS) adalah penyakit autoimun kronik yang menyerang
myelin otak dan medulla spinalis. Istilah multiple sklerosis berasal dari banyaknya
daerah jaringan parut (sklerosis) yang mewakili berbagai bercak demielinasi
dalam sistem saraf. Penyakit ini menyebabkan terjadinya kerusakan pada myelin
(material lemak dan protein) dan juga akson yang mengakibatkan gangguan
transmisi konduksi saraf.
Multiple sklerosis sering menyerang perempuan usia tahun dan tergolong
penyakit langka di Indonesia. Penyakit ini dapat mengakibatkan kecacatan dan
menurunkan kualitas hidup. Sekitar 85% pasien dengan multiple sklerosis sering
bersifat relaps atau hilang-timbul saja. Lebih dari setengah dari pasien tersebut
berkembang menjadi kecacatan dan berlanjut dari serangan akut dan beralih ke
progresif sekunder dalam waktu 10 hingga 20 tahun setelah terdiagnosis.
Manifestasi klinis yang terjadi berdasarkan lokasi saraf yang terkena lesi.
Neuritis optic dan gangguan sensorik merupakan manifestasi awal yang sering
terjadi pada penyakit ini. Penegakan diagnosis yang akurat sangat diperlukan agar
pasien bisa mendapatkan pengobatan yang adekuat sedini mungkin. Dalam
penatalaksanaannya, meskipun saat ini belum pasti dapat dilakakukan
penyembuhan, tetapi kita dapat memperlambat jalannya penyakit dan
memperbaiki kualitas hidup pasien dengan DMTs (Disease Modifying
Therapies) & pengobatan simptomatis.

28

Anda mungkin juga menyukai