Anda di halaman 1dari 5

BAB II TINJAUAN UMUM

2.1. Lokasi dan Kesampaian Wilayah

Lokasi kegiatan terletak di daerah Tanjung Enim Kecamatan Lawang Kidul


Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan. Daerah penambangan di PT.
Bukit Asam di bagi menjadi empat, yaitu Tambang Air Laya, Muara Tiga Besar,
Banko Barat dan Banko Tengah. Adapun wilayah yang kami tinjau adalah Banko
Barat yang terletak di sebelah Tenggara Tanjung Enim. Jarak dari kota Palembang
ke lokasi 200 Km melalui jalan beraspal, dan dari Tanjung Enim ke lokasi dapat
dicapai dengan kendaraan melalui jalan tanah yang dipadatkan.

2.2.Kondisi Topografi

Topografi daerah Banko Barat bergelombang dengan ketinggian 60-110 mdpl, di


sekitarnya terdapat hutan, sungai, lembah dan beberapa areal pertanian,
perkebunan karet dan perumahan penduduk.

Gambar 2.1. Foto Satelit Area Penambangan PT.Bukit Asam (Persero),Tbk (Sumber:
Satker Geologi PT.Bukit Asam (Persero),Tbk)

2.3. Keadaan Stratigrafi


Pola struktur stratigrafi Tambang Banko Barat dipengaruhi faktor utama akibat
proses intrusi batuan beku andesit. Litologi yang utama dijumpai di daerah.
termasuk dalam Formasi Muara Enim. Secara regional wilayah penambangan PT.
Bukit Asam (Persero) Tbk, termasuk dalam Sub Cekungan Palembang yang
merupakan bagian dari cekungan Sumatera Selatan dan terbentuk pada zaman
Tersier.

Urutan Formasi di wilayah studi mulai tari yang termuda sampai tertua dapat di
uraikan sebagai berikut :

II-1
1. Formasi Lahat, diendapkan tidak selaras di atas batuan Pra Tersier pada
lingkungan darat.Formasi ini berumur Oligosen Bawah, tersusun oleh tufaan
breksi, lempung tufaan, breksi dan konglomerat.Pada tempat yang lebih dalam
fasiesnya berubah menjadi serpih tufaan, batulanau dan batupasir dengan
sisipan batubara. Ketebalan formasi ini antara 0 300 m.
2. Formasi Talang Akar, diendapkan tidak selaras di atas Formasi Lahat. Formasi
ini berumur Oligosen Atas sampai Oligosen Bawah, tersusun oleh batupasir,
batugamping, batulempung dan batulempung sisipan batubara. Formasi Talang
Akar diendapkan di lingkungan fluviatil, delta dan laut dangkal dengan
ketebalan berkisar 0 400 meter.
3. Formasi Baturaja, diendapkan selaras di atas Formasi Talang Akar. Formasi ini
berumur Miosen Bawah yang tersusun oleh napal, batugamping terumbu.
Ketebalan formasi ini berkisar antara 0 400 meter.
4. Formasi Gumai, diendapkan selaras di atas Formasi Baturaja yang berumur
Miosen Bawah sampai Miosen Tengah. Formasi ini tersusun oleh serpih dan
sisipan napal dengan batugamping di bagian bawah. Lingkungan pengendapan
formasi ini adalah laut dalam dengan ketebalan 300 2200 meter.
5. Formasi Air Bekanat, diendapkan selaras di atas Formasi Gumai yang berumur
Miosen Tengah tersusun oleh batu lempung pasiran dan batu pasir
Glaukonitan. Formasi Air Bekanat diendapkan pada lingkungan laut neritik dan
berangsur menjadi laut dangkal, dengan ketebalan antara 100 800 meter.
6. Formasi Muara Enim, diendapkan selaras di atas Formasi Bekanat. Formasi ini
berumur Miosen atas yang tersusun oleh batupasir lempungan dan batubara.
Formasi ini merupakan pengendapan lingkungan laut neritic sampai rawa,
dengan ketebalan berkisar antar 150 750 meter.
7. Formasi Kasai, diendapkan selaras di atas Formasi Muara Enim. Formasi ini
tersusun oleh batubara tuffaan yang dicirikan berwarna putih, batulempung dan
sisipan batubara tipis seperti yang tersingkap di daerah suban. Lingkungan
pengendapan formasi ini adalah darat sampai transisi.

II-2
.. .
Sat. endapan s ungai tua, Gravel o
.. o
o
. . .
o
o .

pas ir, lanau, lempung . . . . .


.........
Interval di atas A.1, batupas ir ......... Lapis an batubara Gantung (Hanging )
..........
dijumpai adanya nodul clay ......... dengan tebal 0,3 - 3,0 meter.
ironstone. ..........
v -v -v -v -v -v
..........
v -v -v -v -v -v
Pita Pengotor (batulempung tufaan/
Batubara A.1, dijumpai adanya tuffaceous clays tone) dengan tebal
lapis an pengotor s ebanyak 2 - 3
A1U v -v -v -v -v -v
1 - 15 cm.
lapis dan dibagian "bas e" kadang-
kadang dijumpai lens a-lens a batu-
lanau. Mengalami pemis ahan men- . -_-.-_- .- _
- -. _
- . Dijumpai lens a-lens a batulanau/s ilt-
._._._._.
jadi A.1U (4 m) dan A.1L (3 m). ._._._._. s tone (kadang-kadang s ilikaan) pada
v -v -v -v -v -v
pos is i 1 meter dari "bas e"
Tebal lapis an ini 6, 5 - 9 meter. A1L dengan tebal 2 - 15 cm.
v - v - v - v - v - v
Interval A.1 - A.2, berupa -v - v - v - v - v -
batulempung / batupas ir tufaan. v . v . v . v . v . v .
Tebal 2 - 4 meter.
Batubara s ilikaan (s ilicified coal)
s angat keras , tebal 20 - 40 cm.

Batubara A.2, dijumpai adanya -------- Pita pengotor (batulempung karbon-


batubara s ilikaan pada bagian an / carbonaceous clays tone)
"top" dan kadang-kadang dijum- A.2 Tebal 2 - 15 cm.
pai pita pengotor batulempung
karbonan s erta dijumpai lens a- Dijumpai lens a-lens a batulanau/s ilt-
lens a batulanau. s tone (kadang-kadang s ilikaan) pada
Tebal 7,5 - 11,5 meter. 1 - 2 meter dari "bas e" dengan
tebal 1 - 15 cm.
Interval A.2 - B.1, perulangan . -_-.-_- .- _
- -. _
- .
batupas ir dan batulanau dengan s i- .......... "Suban Marker" berupa batubara /
s ipan tipis batubara / batulempung
-------- batulempung karbonan dengan
karbonan ("Suban Marker"). ._._._._. tebal 15 - 40 cm.
..........
Tebal 15 - 20 m. --------
._._._._. Pita pengotor (batulempung lanauan
Batubara B.1, dijumpai adanya karbonan/carbonaceous s ilty clay-
lapis an pengotor s ebanyak 2 - 3 ._._._._. 1 - 15 cm.
lapis berupa batulempung lanauan
karbonan. B.1 . _ . _ . _ . _ .
Tebal 9,1 - 14,1 meter. Dijumpai lens a-lens a batulanau / s ilt-
s tone (kadang-kadang s ilikaan) pada
1 - 2 meter dari "bas e" dengan
tebal 2 - 15 cm.

Interval B.1 - B.2, s elang - s eling . -_-.-_- .- _


- -. - .
_
batulempung dan batulanau. ------ - -
Tebal 2 - 5 meter. ._._._ . _.
Batubara B.2, dijumpai adanya Pita pengotor (batulempung lanauan
pita pengotor berupa batulempung B.2 . _ . _ . _ . _ . karbonan/carbonaceous s ilty clay-
lanauan karbonan kadang-kadang .......... s tone) dengan tebal 2 - 8 cm dengan
dalam bentuk lens a. ._._._._. pos is i 0,8 - 1, 0 meter dari "bas e".
Tebal 4,35 - 5,55 meter. ..........
......... Dijumpai lens a-lens a batulanau / s ilt-
._._._._. s tone (kadang-kadang s ilikaan) pada
Interval B.2 - C, perulangan ..........
batupas ir dan batulanau. ......... 1 - 2 meter dari "bas e" dengan
._._._._. tebal 2 - 15 cm.
Tebal 38 - 44 meter. ..........
.........
._._._._. Pita pengotor (batulempung / clay-
Batubara C / C1, dijumpai adanya 1 - s tone atau batulanau / s lts tone yang
2 lapis pita pengotor berupa batu- -------- karbonan) dengan tebal 2 - 10 cm.
lempung / batulanau karbonan. C
Tebal 11 meter. Dijumpai lens a-lens a batulanau / s ilt-
s tone (kadang-kadang s ilikaan) pada
0.6 - 1,1 meter dari "bas e" dengan
tebal 2 - 15 cm.
..........
Interval di bawah C, batupas ir .........
dengan tebal > 2 meter. --------
.........

Sumber :Satuan KerjaGeologi PT. Bukit Asam (Persero) Tbk


Gambar 2.2 Kolom Stratigrafi di Banko Barat

2.4. Curah Hujan


Lokasi di daerah Tanjung Enim Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara
Enim Provinsi Sumatera Selatan,memiliki iklim yang sama dengan iklim di
daerah Indonesia pada umumnya, yaitu iklim tropis dengan kelembaban dan

II-3
temperatur tinggi. Seperti kebanyakan daerah Tanjung Enim memiliki iklim
berkisar antara 23 C sampai dengan 36 C.
Metode penambangan terbuka seluruh aktivitas pekerjaan berhubungan langsung
dengan udara bebas, sehingga iklim yang ada berdampak langsung pada
operasional. Daerah ini memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim
hujan.

Banko Barat
Bulan CurahHujan Jam Hujan Curah Hujan
(mm) (mm/jam)
Jan 457.9 51.4 500
Peb 383.3 53.5 450
Mar 315.4 50.3 400
Apr 463.5 51.8 350
Mei 363.1 32.4 300
Jun 142.7 16.5 250
Jul 157.7 15.2 200
Agt 99.3 11.3 150
Sep 187.8 21.1 100
Okt 317.9 39.7 50
Nop 378.5 50.2
0
Des 490.3 69.0 Mei

Des
Jan
Feb

Apr

Sep

Nop
Mar

Jul

Okt
Agt
Jun
Jumlah 3,757.4 462.3

Gambar 2.3 Garfik Curah Hujan di PT Bukit Asam Tahun 2015


(Sumber: Satuan Kerja Rencana Operasional PT.Bukit Asam (Persero),Tbk)

2.5. Cadangan dan Kualitas Batubara


Jumlah cadangan batubara yang terdapat di lokasi Kuasa Pertambangan PT. Bukit
Asam (Persero) Tbk Tanjung Enim adalah sebesar 3.126,94 juta ton untuk
cadangan terukur, 1.422,21 juta ton untuk cadangan terunjuk dan 335,00 juta ton
untuk cadangan tereka (Tabel 2.1).
Tabel 2.1 Cadangan Batubara PT. Bukit Asam (Persero), Tbk
Sumber : Satuan Kerja Eksplorasi Rinci PT. Bukit Asam (Persero) Tbk.
Cadangan (Juta ton)
Daerah Terukur Terunjuk Tereka
Jumlah
(Measured) (Indicated) (Inferred)
Air Laya 236,74 12,62 0,00 249,36
Arahan Utara 180,00 40,00 10,00 230,00
Arahan Selatan 272,00 86,00 0,00 358,00
Air Serelo 49,04 0,69 0,00 49,73
Banko Barat 554,75 116,35 0,00 671,10
Banko Tengah 480,39 308,91 0,00 789,30
Banko Selatan 273,41 184,40 0,00 457,81

II-4
Banjar Sari 242,14 42,90 0,00 285,04
Bunian Suka Merindu 20,67 0,00 0,00 20,67
Bukit Kendi 14,67 30,77 0,00 45,44
Kungkilan 105,20 41,19 0,00 146,39
Muara Tiga Besar Utara 308,40 23,00 0,00 331,40
MTBS Barat 215,36 33,38 0,00 248,74
MTBS Timur 174,17 0,00 0,00 174,17
Suban Jeriji Selatan 0,00 0,00 325,00 325,00
Suban Jeriji Utara 0,00 502,00 0,00 502,00
Total 3126,94 1422,21 335,00 4884,15

Batubara di Bukit Asam memiliki kualitas yang bermacam-macam, antara lain


karena adanya intrusi batuan beku di beberapa tempat yang muncul di permukaan
sebagai andesit. Hal ini terjadi karena pemanasan oleh intrusi mengakibatkan
keluarnya kandungan air dari batubara sehingga penipisan terjadi. Pemanasan ini
juga menaikkan peringkat (rank) batubara. Secara umum kualitas batubara yang
dijumpai di daerah Bukit Asam adalah Sub-Bituminous hingga Antrasite (Tabel
2.2).

Tabel 2.2 Jenis Batubara PT. Bukit Asam (Persero) Tbk


Sumber : Satuan Kerja Laboratorium Batubara PT. Bukit Asam (Persero) Tbk.

Kelas Group Group Lokasi Jenis Batubara


1 Meta Antracite -
Antrasit 2 Antracite Suban
3 Semi-Anthracite Air Laya TE-73HV
1 Low Volatile Bituminus -
2 Medium Volatile Bituminus -
TE-67LS/HS
Air Laya dan
Bituminus 3 High Volatile Bituminus Coal A dan TE-
Bukit Kendi
70LS/HS
4 High Volatile Bituminus Coal A -
5 High Volatile Bituminus Coal C -
TE-59 dan TE-
1 Sub-Bituminus Coal A Air Laya
63 LS,HS
Sub MuaraTiga TE-59 dan TE-
2 Sub-Bituminus Coal B
Bituminus Besar 63LS

3 Sub-Bituminus Coal C Banko Barat

Penggolongan mutu batubara pada tabel di atas dibuat oleh American Society for
Testing and Material (ASTM). Badan ini melakukan penelitian terhadap batubara
yang terdapat di wilayah penambangan PT.Bukit Asam (Persero) Tbk. Setelah
melakukan penelitian badan ini mengeluarkan suatu ketetapan mutu batubara yang
ada di setiap daerah yang akan ditambang oleh PT.Bukit Asam (Persero) Tbk, dan
sub-kontraktor yang ada di PT.Bukit Asam (Persero) Tbk.

II-5

Anda mungkin juga menyukai