Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY

DENGAN TINGKAT KECEMASAN


MAHASISWA DALAM MENGHADAPI
SKRIPSI DI JURUSAN PSIKOLOGI
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA
JAKARTA

Yuvita Tri Andini & Antonina Pantja Juni Wulandari


Universitas Bina Nusantara, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia

Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara self-
efficacy dengan tingkat kecemasan mahasiswa dalam menghadapi skripsi di Jurusan
Psikologi Universitas Bina Nusantara Jakarta. Metode penelitian yang digunakan
merupakan metode kuantitatif korelasional dengan menggunakan kuesioner sebagai alat
ukur. Penelitian ini melibatkan 46 orang responden mahasiswa Jurusan Psikologi
Universitas Bina Nusantara Jakarta yang sedang mengambil mata kuliah skripsi di
semester genap tahun ajaran 2012/2013. Hasil penelitian menunjukan terdapat
hubungan antara self-efficacy dengan tingkat kecemasan mahasiswa dalam
mengahadapi skripsi. Nilai korelasi self-efficacy dengan kecemasan trait sebesar 0,512
dengan nilai signifikansi sebesar 0,00 dan nilai korelasi self-efficacy dengan kecemasan
state sebesar 0,499 dengan nilai signifikansi sebesar 0,00. Tingkat hubungan tersebut
termasuk ke dalam kategori yang sedang.

Kata kunci: Self-efficacy, kecemasan, mahasiswa


PENDAHULUAN

Sebelum memulai penelitian ini, penulis telah melakukan survei terhadap


14 mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara, hasilnya
menunjukan bahwa 9 orang merasa yakin dengan kemampuannya dalam
mengerjakan skripsi, 5 orang merasa tidak yakin dengan kemampuannya dalam
mengerjakan skripsi, 11 orang merasa cemas ketika mengerjakan skripsi, dan 3
orang merasa tidak cemas ketika mengerjakan skripsi. Hal ini berarti pada saat
mengerjakan skripsi, mahasiswa merasa yakin akan kemampuan yang dimilikinya
tetapi juga sering merasa cemas. Hal tersebut disebabkan karena mahasiswa wajib
untuk mendapatkan sumber literatur yang terpercaya dan sesuai dengan topik
skripsi yang diambil. Akan tetapi di Universitas Bina Nusantara khususnya di
Jurusan Psikologi para mahasiswa masih kesulitan untuk mendapatkan sumber
literatur yang memadai. Hal tersebut terjadi karena kurangnya jumlah buku-buku
dan skripsi ataupun penelitian sebelumnya yang disediakan oleh perpustakaan
universitas. Selain itu, selama pembuatan skripsi mahasiswa juga merasa khawatir
akan perkembangan skripsi mereka apakah diterima atau tidak oleh dosen
pembimbing.

Di Jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara, skripsi merupakan suatu


persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi serta untuk
mendapatkan gelar Sarjana Psikologi. Persyaratan tersebut tentu tidaklah mudah
untuk dilakukan sehingga selama mengerjakan skripsi mahasiswa diharapkan
memiliki self-efficacy yang tinggi karena menurut Bandura (1997), self-efficacy
merupakan keyakinan seseorang akan kemampuan yang dimilikinya untuk dapat
melakukan sesuatu dan keyakinan tersebut merupakan suatu pondasi yang
mewakili manusia. Self-efficacy merupakan karakteristik internal yang
mempengaruhi perilaku dan reaksi dalam cara yang relatif konstan dan
terprediksi, akan tetapi self-efficacy juga dapat ditentukan oleh situasi (Friedman
& Schustack, 2008). Self-efficacy memiliki pengaruh terhadap tindakan dan
kesuksesan seseorang dalam berbagai aspek, seperti mengatasi rasa takut, sukses
di tempat kerja, masa-masa transisi kehidupan, dan performa akademis (Bandura,
1986, dalam Turner, Chandler, & Heffer, 2009). Skripsi dapat termasuk ke dalam
performa akademis, karena hanya mahasiswa yang memiliki performa akademis
yang baik yang dapat mengerjakan penulisan skripsi, yang dimana seorang
mahasiswa sudah menjalani minimal 146 sks, memiliki standar nilai tertentu, dan
memiliki nilai IPK minimal 2.00.

Rasa kecemasan yang dialami mahasiswa selama mengerjakan skripsi


merupakan suatu hal yang wajar, karena Spielberger (dalam Columbus, 2008)
mengatakan bahwa kecemasan merupakan perasaan bersalah seseorang ketika
melakukan tindakan yang salah serta timbul karena adanya ancaman langsung
pada beberapa nilai-nilai penting kepribadian individual. Pernyataan tersebut
sesuai dengan keadaan yang dialami oleh mahasiswa yang sedang menulis skripsi,
dimana mahasiswa tersebut merasa cemas, tidak nyaman dan tidak senang, serta
ada perasaan terancam akan bisa atau tidaknya diri mereka dalam menghadapi
skripsi. Lebih lanjut lagi, Spielberger membagi kecemasan menjadi 2 konsep,
yaitu state anxiety dan trait anxiety. Yang dimaksud dengan state anxiety adalah
kecemasan yang secara tidak sadar dialami oleh seseorang pada saat-saat atau
situasi tertentu, kecemasan ini hanyalah keadaan emosi sesaat saja. State anxiety
akan meningkat pada saat seseorang merasa dirinya sedang terancam dan akan
menurun jika sudah merasa aman. State anxiety muncul jika ada stimulus dari
dalam pikiran seseorang (pikiran atau ide) maupun dari luar yang dianggap
berbahaya atau mengancam. Sedangkan trait anxiety adalah kecemasan relatif
stabil yang dialami individu dalam menghadapi stress. Trait anxiety berasal dari
pengalaman masa lampau yang dalam beberapa segi menentukan perbedaan
individual dalam kecenderungan penghayatan kecemasan. Kecemasan ini tidak
tampak secara langsung dalam perilaku tetapi dapat dilihat dari intensitas dan
frekuensi state anxiety yang dialami oleh seseorang (Spielberger, 1972).

Oleh karena itu, di dalam penelitian ini penulis akan meneliti hubungan antara
self-efficacy dengan tingkat kecemasan mahasiswa dalam menghadapi skripsi.
Selain itu peneliti juga akan meneliti konsep kecemasan mana yang memiliki
hubungan lebih tinggi dengan self-efficacy.
METODE PENELITIAN

Subyek penelitian di dalam penelitian ini adalah 46 orang mahasiswa/i


Jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara Jakarta yang sedang mengambil
mata kuliah skripsi di semester genap tahun ajaran 2012/2013 serta bersedia untuk
ikut serta menjadi subyek penelitian. Sedangkan untuk teknik sampling
menggunakan simple random sampling dimana setiap subyek di dalam populasi
mendapatkan kesempatan yang sama untuk menjadi subyek penelitian (Bordens &
Abbott, 2008). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian
yang berisikan tentang keterkaitan antar variabel dan dapat diukur melalui
formula matematis (Bordens & Abbott, 2008). Untuk desain penelitiannya
merupakan penelitian korelasi yaitu penelitian yang digunakan untuk mengetahui
hubungan dua (atau lebih) variabel serta untuk menetapkan arah, besaran, dan
bentuk hubungan yang diamati (Bordens & Abbott, 2008).
Untuk metode pengumpulan data, penulis menggunakan kuesioner yang
merupakan teknik pengumpulan data yang berisikan pertanyaan-pertanyaan atau
pernyataan-pernyataan tertulis yang nantinya akan diisi oleh responden
(Sugiyono, 2012). Kuesioner tersebut berisikan alat ukur self-efficacy hasil
adaptasi dari Gloria Nabhyte (Psikologi Universitas Bina Nusantara, 2012) yang
berdasarkan dari dimensi self-efficacy teori Bandura dan alat ukur kecemasan
STAI Form Y hasil adaptasi dari Spielberger.
HASIL DAN BAHASAN

Setelah melakukan pengambilan data terhadap 46 orang mahasiswa/i jurusan


psikologi Universitas Bina Nusantara Jakarta, berikut adalah hasilnya:
Tabel 4.10

Uji Korelasi Antara Self-efficacy dengan Kecemasan

Self- Kecemasan Kecemasan


efficacy trait state
Pearson
1 ,512** ,499**
Correlation
Self-efficacy
Sig. (2-tailed) ,000 ,000
N 46 46 46
Pearson
,512** 1 ,834**
Kecemasan Correlation
trait Sig. (2-tailed) ,000 ,000
N 46 46 46
Pearson
,499** ,834** 1
Kecemasan Correlation
state Sig. (2-tailed) ,000 ,000
N 46 46 46
*Sumber: Pengolahan Data SPSS Versi 20.0
Berdasarkan dari hasil analisis korelasi sederhana (r), didapat nilai korelasi
antara self-efficacy dengan kecemasan trait sebesar 0,512 dengan signifikansi 0,00
> 0,05 dan korelasi self-efficacy dengan kecemasan state sebesar 0,499 dengan
signifikansi 0,00 > 0,05. Menurut Sugiyono (2012) maka hasil korelasi dapat
diinterpretasikan sebagai berikut:

Tabel 4.11
Interpretasi (r)
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat Rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat Kuat
*Sumber: Metode Penelitian Kombinasi
Korelasi antara self-efficacy dengan kecemasan di dalam penelitian ini
menunjukan tingkat hubungan korelasi yang sedang. Dapat dilihat pada tabel di
atas, nilai korelasi self-efficacy dengan kecemasan trait sebesar 0,512 dan korelasi
self-efficacy dengan kecemasan state sebesar 0,499. Kedua variabel dapat
dikatakan signifikan jika p < 0,05. Nilai signifikan di dalam penelitian adalah
0,00, maka hipotesis null (H0) di dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa
tidak adanya hubungan antara self-efficacy dengan tingkat kecemasan mahasiswa
dalam menghadapi penulisan skripsi di Jurusan Psikologi Universitas Bina
Nusantara Jakarta ditolak.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan dari hasil data penelitian maka dapat dikatakan ada hubungan
antara self-efficacy dengan tingkat kecemasan mahasiswa dalam menghadapi
penulisan skripsi di Jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara Jakarta. Selain
itu kecemasan trait memiliki hubungan yang lebih besar dengan self-efficacy yaitu
sebesar 0,512.

Di dalam penelitian ini, peneliti menyadari masih banyaknya terdapat


kekurangan, untuk itu peneliti memberikan saran guna penelitian selanjutnya
diantaranya adalah:
1. Lebih memperbanyak jumlah item kuesioner agar tidak banyak item yang
terbuang saat melakukan pilot.
2. Lebih memperbanyak jumlah responden agar tingkat kevalidan data bisa
lebih tinggi lagi.
3. Bisa menggunakan alat ukur kecemasan yang lain untuk mengukur variabel
kecemasannya, mengingat di dalam penelitian ini item alat ukur STAI
Form Y banyak yang tidak valid.
4. Memberikan alat ukur kecemasan pada saat mahasiswa belum mulai
mengerjakan skripsi.
Sedangkan saran praktis untuk mahasiswa yang sedang mengerjakan
skripsi antara lain:
1. Lebih yakin pada diri sendiri untuk meningkatkan self-efficacy pada saat
mengerjakan skripsi.
2. Dapat mengatasi rasa cemas pada saat mengerjakan skripsi dengan selalu
berpikir positif dan selalu mencari solusi saat mendapat kesulitan selama
mengerjakan skripsi.
3. Dapat mengikuti pelatihan-pelatihan tentang skripsi seperti pelatihan SPSS
yang diadakan oleh Jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara
sehingga dapat menambah keyakinan diri dalam mengerjakan skripsi.
DAFTAR PUSTAKA

Bandura, A. (1997). Self-efficacy: the exercise of control. New York:

W.H. Freeman and Company

Bordens, K. S., & Abbott, B. B. (2008). Research design and methods: a

process approach. (7th ed.). New York: McGraw-Hill

Columbus, A. M. (2008). Advance in psychology research. New York:

Nova Publishers

Friedman, H. S. & Schustack, M. W. (2008). Kepribadian teori klasik dan

riset modern. (Edisi 3). Jakarta: Erlangga

Gregory, J. R. (2010). Psychological testing: history, principles, and

applications. (5th ed.). New Jersey: Pearson International Edition

Spielberger, C. D. (1972). Anxiety: current trends in theory and research.

New York: Academic Press

Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan kombinasi

(mixed methods). Bandung: Alfabeta

Turner, E. A., Chandler, M., & Heffer, R. W. (2009). The influence of

parenting styles, achievement motivation, and self-efficacy on

academic performance in college students. Journal of college student

development, 50 (3), 337-346. Diunduh dari

http://muse.jhu.edu/journals/csd/summary/v050/50.3.turner.html. 5

Desember 2012

Anda mungkin juga menyukai