Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Istilah bahasa baku telah dikenal oleh masyarakat secara luas. Namun pengenalan istilah tidak menjamin
bahwa mereka memahami secara komprehensif konsep dan makna istilah bahasa baku itu. Hal ini
terbukti bahwa masih banyak orang atau masyarakat berpendapat bahasa baku sama dengan bahasa
yang baik dan benar. Mereka tidak mampu membedakan antara bahasa yang baku dan yang nonbaku.
Pateda (Alwi, 1997:30) mengatakan bahwa, Kita berusaha agar dalam situasi resmi kita harus
berbahasa yang baku. Begitu juga dalam situasi yang tidak resmi kita berusaha menggunakan bahasa
yang baku.

Slogan Pergunakanlah bahasa Indonesia dengan baik dan benar, tampaknya mudah diucapkan, namun
maknanya tidak jelas. Slogan itu hanyalah suatu retorika yang tidak berwujud nyata, sebab masih
diartikan bahwa di segala tempat kita harus menggunakan bahasa baku. Demikian juga, masih ada
cibiran bahwa bahasa baku itu hanya buatan pemerintah agar bangsa ini dapat diseragamkan dalam
bertindak atau berbahasa. Manakah ada bahasa baku, khususnya bahasa Indonesia baku? Manalah
ada bahasa Indonesia lisan baku? Manalah ada masyarakat atau orang yang mampu menggunakan
bahasa baku itu, sebab mereka berasal dari daerah. Atau mereka masih selalu dipengaruhi oleh bahasa
daerahnya jika mereka berbahasa Indonesia secara lisan. Dengan gambaran kondisi yang demikian itu, di
dalam bab ini dibahas tentang pengertian bahasa baku, pengertian bahasa nonbaku, pengertian bahasa
Indonesia baku, fungsi pemakaian bahasa baku dan bahasa nonbaku. Terakhir, akan dibahas tentang ciri-
ciri bahasa baku dan bahasa nonbaku, serta berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.

1.2 Identifikasi Masalah

Pengertian bahasa baku

Pengertian bahasa nonbaku.


Pengertian bahasa Indonesia baku dan nonbaku.

Proses pembakuan bahasa.

Fungsi pemakaian bahasa baku dan nonbaku.

Ciri-ciri bahasa baku dan nonbaku.

Pemakaian bahasa Indonesia baku dan nonbaku dengan baik dan benar.

1.3 Pembatasan Masalah

Pengertian bahasa baku.

Pengertian bahasa nonbaku.

Pengertian bahasa Indonesia baku dan nonbaku.

Fungsi pemakaian bahasa baku dan nonbaku.

Ciri-ciri bahasa baku dan nonbaku.

Pemakaian bahasa Indonesia baku dan nonbaku dengan baik dan benar.

1.4 Rumusan Masalah

Apa yang dimaksud bahasa baku?

Apa yang dimaksud bahasa nonbaku?

Apa yang dimaksud bahasa Indonesia baku dan nonbaku?

Apa fungsi pemakaian bahasa baku dan bahasa nonbaku?

Apa ciri-ciri bahasa baku dan bahasa nonbaku?

Bagaimana pemakaian bahasa Indonesia baku dan nonbaku dengan baik dan benar?

1.5 Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui pengertian bahasa baku.

Untuk mengetahui bahasa nonbaku.


Untuk mengetahui pengertian bahasa Indonesia baku dan nonbaku.

Untuk mengetahui fungsi pemakaian bahasa baku dan nonbaku.

Untuk mengetahui ciri-ciri bahasa baku dan nonbaku.

Untuk mengetahui cara pemakaian bahasa Indonesia baku dan nonbaku dengan baik dan benar.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bahasa Baku

Bahasa merupakan alat komunikasi penting yang dapat menghubungkan seseorang dengan yang
lainnya. Keraf (2005:54) menyebutkan dua pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa
sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi
ujaran) yang bersifat arbitrer. Pada kaidah bahasa Indonesia terdapat dua ragam bahasa, yaitu bahasa
baku dan bahasa tidak baku.

Istilah bahasa baku dalam bahasa Indonesia atau standard language dalam bahasa Inggris, dalam dunia
ilmu bahasa atau linguistik pertama sekali diperkenalkan oleh Vilem Mathesius pada 1926. Ia termasuk
pencetus Aliran Praha atau The Prague School. Pada 1930, B. Havranek dan Vilem Mathesius
merumuskan pengertian bahasa baku itu. Mereka berpengertian bahwa bahasa baku sebagai bentuk
bahasa yang telah dikodifikasi, diterima dan difungsikan sebagai model atau acuan oleh masyarakat
secara luas.

Bahasa baku adalah bahasa standar (pokok) yang kebenaran dan ketetapannya telah ditentukan oleh
negara. Baku berarti bahasa tersebut tidak dapat berubah setiap saat. Baku atau standar beranggapan
adanya keseragaman. Berdasarkan teori, bahasa baku merupakan bahasa pokok yang menjadi bahasa
standar dan acuan yang digunakan sehari-hari dalam masyarakat. Bahasa baku mencakup pemakaian
sehari-hari pada bahasa percakapan lisan maupun bahasa tulisan. Tetapi pada penggunaanya bahasa
baku lebih sering digunakan pada sistem pendidikan negara, pada urusan resmi pekerjaan, dan juga
pada semua konteks resmi. Sementara itu, di dalam kehidupan sehari-hari lebih banyak orang yang
menggunakan bahasa tidak baku dan sesuka hati.

Berdasarkan pengertian di atas, bahasa baku adalah bahasa standar yang benar dan digunakan oleh
suatu masyarakat pada suatu negara. Bahasa baku atau standar itu harus diterima dan berterima bagi
masyarakat bahasa.

2.2 Pengertian Bahasa Nonbaku

Bahasa nonbaku adalah ragam bahasa yang berkode berbeda dengan kode bahasa baku, dan
dipergunakan di lingkungan tidak resmi. Ragam bahasa nonbaku dipakai pada situasi santai dengan
keluarga, teman, di pasar, dan tulisan pribadi buku harian. Ragam bahasa nonbaku sama dengan bahasa
tutur, yaitu bahasa yang dipakai dalam pergaulan sehari-hari terutama dalam percakapan.

2.3 Pengertian Bahasa Indonesia Baku dan Nonbaku

Bahasa Indonesia baku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang bentuk bahasanya telah
dikodifikasi, diterima, dan difungsikan atau dipakai sebagai model oleh masyarakat Indonesia secara
luas. Bahasa Indonesia nonbaku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang tidak dikodifikasi, tidak
diterima dan tidak difungsikan sebagai model masyarakat Indonesia secara luas, tetapi dipakai oleh
masyarakat secara khusus.

2.4 Fungsi Bahasa Baku

Menurut Hasan Alwi, dkk (2003:15) bahasa baku mendukung empat fungsi, yaitu:
Fungsi pemersatu. Indonesia terdiri dari beragam suku dan bahasa daerah. Jika setiap masyarakat
menggunakan bahasa daerahnya, maka dia tidak dapat berkomunikasi dengan masyarakat dari daerah
lain. Fungsi bahasa baku memperhubungkan semua penutur berbagai dialek bahasa itu. Dengan
demikian, bahasa baku mempersatukan mereka menjadi satu masyarakat bangsa.

Fungsi pemberi kekhasan. Suatu bahasa baku membedakan bahasa itu dari bahasa yang lain. Melalui
fungsi itu, bahasa baku memperkuat perasaan kepribadian nasional masyarakat bahasa yang
bersangkutan.

Fungsi pembawa kewibawaan. Pemilikan bahasa baku membawa serta wibawa atau prestise. Fungsi
pembawa wibawa bersangkutan dengan usaha orang mencapai kesederajatan dengan peradaban lain
yang dikagumi lewat pemerolehan bahasa baku sendiri. Penutur atau pembicara (masyarakat) yang
mahir berbahasa Indonesia dengan baik dan benar memperoleh wibawa di mata orang lain.

Fungsi kerangka acuan. Sebagai kerangka acuan bagi pemakaian bahasa dengan adanya norma dan
kaidah (yang dikodifikasi) yang jelas. Norma dan kaidah itu menjadi tolak ukur bagi benar tidaknya
pemakaian bahasa seseorang atau golongan.

2.5 Fungsi Bahasa Nonbaku

Bahasa nonbaku adalah bahasa yang digunakan dalam kehidupan santai (tidak resmi) sehari-hari yang
biasanya digunakan pada keluarga, teman, dan di pasar. Fungsi penggunaan bahasa nonbaku adalah
untuk mengakrabkan diri dan menciptakan kenyamanan serta kelancaran saat berkomunikasi
(berbahasa).

2.6 Ciri-ciri Bahasa Baku dan Nonbaku

A. Ciri Bahasa Baku

Menurut Hasan Alwi, dkk (2003:14) ciri-ciri bahasa baku terbagi menjadi tiga, yaitu:

Ragam bahasa baku memiliki sifat kemantapan dinamis, yang berupa kaidah dan aturan yang tetap.
Baku atau standar tidak dapat berubah setiap saat.

Memiliki sifat kecendikian. Perwujudannya dalam kalimat, paragraf, dan satuan bahasa lain yang lebih
besar mengungkapkan penalaran atau pemikiran yang teratur, logis, dan masuk akal.

Baku atau standar beranggapan adanya keseragaman. Proses pembakuan sampai taraf tertentu berarti
proses penyeragaman kaidah, bukan penyamaan ragam bahasa, atau penyeragaman variasi bahasa.
Ciri-ciri lain bahasa baku adalah:

tidak terpengaruh bahasa daerah;

tidak dipengaruhi bahasa asing;

bukan merupakan ragam bahasa percakapan sehari-hari;

pemakaian imbuhannya secara eksplisit;

pemakaian yang sesuai dengan konteks kalimat;

tidak terkontaminasi dan tidak rancu.

B. Ciri Bahasa Nonbaku

Bahasa nonbaku juga memiliki ciri khas yaitu:

walaupun terkesan berbeda dengan bahasa baku, tetapi memiliki arti yang sama;

dapat terpengaruh oleh perkembangan zaman;

dapat terpengaruh oleh bahasa asing;

digunakan pada situasi santai/tidak resmi;

2.7 Pemakaian Bahasa Indonesia Baku dan Nonbaku dengan Baik dan Benar

Bahasa Indonesia baku dan nonbaku mempunyai kode atau ciri bahasa dan fungsi pemakaian yang
berbeda. Kode atau ciri dan fungsi setiap ragam bahasa itu saling berkait. Bahasa Indonesia baku berciri
seragam, sedangkan ciri bahasa Indonesia nonbaku beragam. Pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah
bahasa yang dibakukan atau yang dianggap baku adalah pemakaian bahasa Indonesia baku dengan
benar. Dengan demikian, pemakaian bahasa Indonesia baku dengan benar adalah pemakaian bahasa
yang mengikuti kaidah bahasa atau gramatikal bahasa baku.

Sebaliknya, pemakaian bahasa Indonesia nonbaku dengan benar adalah pemakaian bahasa yang tidak
mengikuti kaidah bahasa atau gramatikal baku, melainkan kaidah gramatikal nonbaku. Pemakaian
bahasa Indonesia baku dengan baik adalah pemakaian bahasa Indonesia yang mengikuti atau sesuai
dengan fungsi pemakaian bahasa baku. Pemakaian bahasa Indonesia nonbaku dengan baik adalah
pemakaian bahasa yang tidak mengikuti atau sesuai dengan fungsi pemakaian bahasa Indonesia
nonbaku.

Konsep baik dan benar dalam pemakaian bahasa Indonesia baik baku maupun nonbaku saling
mendukung dan saling berkait. Tidaklah logis ada pemakaian bahasa Indonesia yang baik, tetapi tidak
benar. Atau tidaklah logis ada pemakaian bahasa yang benar tetapi tidak baik. Oleh karena itu, konsep
yang benar adalah pemakaian bahasa yang baik harus juga merupakan pemakaian bahasa yang benar
atau sebaliknya.

2.8 Contoh Bahasa Indonesia Baku dan Nonbaku

Kita sering kesulitan menentukan kata yang baku dan kata yang tidak baku. Berikut ini adalah daftar
kata-kata baku bahasa Indonesia yang disusun secara alfabetis.

No

Kata Baku

Kata Nonbaku

1. Aktif aktip, aktive

2. Alquran Al-Quran, Al-Quran, Al Quran

3. Apotek Apotik

4. Azan Adzan

5. Cabai cabe, cabay

6. Daftar Daptar

7. doa doa

8. efektif efektip, efektive, epektip, epektif


9. elite Elit

10. e-mail email, imel

11. Februari Pebruari, February

12. foto Photo

13. fotokopi foto copy, photo copy, photo kopi

14. hakikat Hakekat

15. ijazah ijasah, izajah

16. izin Ijin

17. jadwal Jadual

18. Jumat Jumat

19. karena Karna

20. karismatik Kharismatik

21. kreatif kreatip, creative

22. lembap Lembab

23. lubang Lobang

24. maaf maaf

25. makhluk Mahluk

26. mukjizat mujizat

27. napas Nafas

28. nasihat Nasehat

29. objek Obyek

30. provinsi propinsi, profinsi

Contoh kalimat baku dan tidak baku

A. Kalimat Tidak Baku


Semua peserta daripada pertemuan itu sudah pada hadir.

Kami menghaturkan terima kasih atas kehadirannya.

Mengenai masalah ketunaan karya perlu segera diselesaikan dengan tuntas.

Sebelum mengarang terlebih dahulu tentukanlah tema karangan.

Pertandingan itu akan berlangsung antara Regu A melawan Regu B.

Kita perlu pemikiran-pemikiran untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan


pelaksanaan pengembangan kota.

B. Kalimat Baku

Semua peserta pertemuan itu sudah hadir.

Kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran Saudara.

Masalah ketunakaryaan perlu segera diselesaikan dengan tuntas.

Sebelum mengarang, tentukanlah tema karangan.

Pertandingan itu akan berlangsung antara Regu A dan Regu B.

Kita memerlukan pemikiran untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan
pengembangan kota.

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting dalam kehidupan. Dengan bahasa manusia
dapat menyampaikan isi pikirannya kepada orang lain. Pada bahasa terdapat dua ragam bahasa, yaitu
bahasa baku Bahasa baku merupakan bahasa standar atau pokok yang digunakan oleh masyarakat pada
suatu negara.
Bahasa Indonesia juga memiliki bahasa baku dan nonbaku. Bahasa Indonesia baku pada umumnya
sesuai dengan pola SPOK dan biasanya dipelajari di sekolah dan digunakan pada lingkungan dan keadaan
yang resmi. Begitupun dengan bahasa Indonesia nonbaku.

Masing-masing bahasa baku dan nonbaku memiliki fungsi dan ciri yang berbeda. Baik itu bahasa
Indonesia baku dan nonbaku sebaiknya digunakan dan dipakai dengan benar.

Anda mungkin juga menyukai