KEBIJAKAN DALAM

PENUTUPAN TAMBANG

DUDI NASRUDIN USMAN

S U M B E R U TA M A :
P P N O . 7 8 TA H U N 2 010
P E R M E N E S D M N O . 07 TA H U N 2 014
PENDAHULUAN
PERBAIKAN KONDISI LINGKUNGAN ADALAH MUTLAK HARUS DILAKUKAN

TIDAK TERKECUALI INDUSTRI PERTAMBANGAN YANG SECARA LANGSUNG

BERHUBUNGAN DENGAN ALAM LINGKUNGAN SEBAGAI TEMPAT KEBERADAAN BAHAN
TAMBANG

SUATU HAL LUMRAH APABILA KEGIATAN TERSEBUT AKHIRNYA MENYEBABKAN

LINGKUNGAN MENJADI RUSAK.

KERUSAKAN LINGKUNGAN PADA PRINSIPNYA DAPAT DIPERBAIKI KEMBALI DENGAN

AKTIVITAS REKLAMASI DAN REVEGETASI, NAMUN BUKAN HANYA ASPEK LINGKUNGAN
SECARA FISIK YANG HARUS DIPERBAIKI, KEADAAN LINGKUNGAN SOSIAL DAN
LINGKUNGAN EKONOMI PUN HARUS IKUT SERTA MENJADI POINT PERBAIKAN SETELAH
TAMBANG BERAKHIR
 PAYUNG HUKUM UTAMA BERKAITAN DENGAN
REKLAMASI DAN PASKATAMBANG

1.UNDANG-UNDANG NO. 4 TAHUN 2009

2.PP NO. 78 TAHUN 2010
3.PERMEN ESDM NO. 07 TAHUN 2014
4.PERATURAN LAIN YANG ADA DI
LINGKUNGAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN
HIDUP DAN KEHUTANAN
 PP NO. 78 TAHUN 2010

PRINSIP DALAM REKLAMASI DAN PASKATAMBANG

1. LINGKUNGAN HIDUP DALAM HAL INI LAHAN
BEKAS TAMBANG
2. KONSERVASI MINERAL DAN BATUBARA
3. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
 REKLAMASI INFRASTRUKTUR BEKAS TAMBANG

1. Jalan Tambang, dan Jalan Angkut

2. Lubang Bekas Tambang
3. Sarana Prasarana dan Infrastruktur
4. Pelabuhan
5. Terowongan dan Sumuran yang ditinggalkan
 POTENSI PERUNTUKAN LAHAN BEKAS TAMBANG

PERTANIAN
PERKEBUNAN
HUTAN
PERMUKIMAN
SUMBER AIR BAKU
WISATA