Oleh:
Dosen Pembimbing:
Puji dan syukur penulis ucapkan pada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis telah dapat menyelesaikan makalah
Fisiologi Tumbuhan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Fisiologi Tumbuhan.
Penulis
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Pengatar ........................................................................................... 1
B. Tujuan .............................................................................................. 2
BAB II. PEMBAHASAN ................................................................................ 3
A. Transpor Air ................................................................................... 3
B. Transpirasi ...................................................................................... 8
C. Gutasi .............................................................................................. 12
A. Pengantar
Untuk hidup, tumbuhan membutuhkan air, gas-gas serta zat-zat hara
yang diambil dari lingkungannya. Tumbuhan memiliki akar, batang dan daun
dengan fungsinya masing-masing. Pada umumnya, air dan zat-zat hara tanah
diserap melalui akar. Sebagian zat yang lain terutama gas O2 dan CO2, diserap
melalui daun. Selanjutnya, zat-zat tersebut akan dibawa ke daun karena daun
merupakan pusat aktivitas penyusunan zat-zat yang dibutuhkan tumbuhan.
Alat-alat pertukaran zat yang penting pada tumbuhan terutama adalah stomata.
Tumbuhan memiliki alat alat lain yang fungsinya lebih menonjol untuk pengeluaran,
seperti lentisel, hidatoda, sel-sel epidermis akar, trikomata dan sel-sel kelenjar.
Melalui kelenjar nektaria, tumbuhan mengeluarkan madu. Melalui trikomata,
tumbuhan melepaskan air atau zat-zat toksik tertentu yang digunakan untuk
pertahanan dari predator atau organisme pathogen. Melalui sel-sel khusus modifikasi
epidermis daun pada tumbuhan halofit, tumbuhan pantai mengeluarkan kelebihan
garamnya (Na+) ke lingkungannya. Jaringan epidermis akar juga digunakan untuk
mengeluarkan cairan atau exudat akar, yang berisi air dan bermacam-macam bahan
organik, antara lain asam-asam fenolat, asam amino, dan gula sederhana.
B. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan mengenai transpor air pada tumbuahan
2. Menjelaskan mengenai transpirasi pada tumbuhan
3. Menjelaskan mengenai gutasi pada tumbahan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Transpor Air
Setelah zat-zat menembus masuk ke dalam jaringan akar, selanjutnya akan
diangkut menuju daun untuk diolah menjadi berbagai zat yang dibutuhkan dalam
tubuh seperti lemak, protein, vitamin dan zat-zat penting lainnya.
1. Pengangkutan ekstravaskuler
Pengangkutan ekstravaskuler merupakan pengangkutan air dimulai dengan
penyerapan oleh bulu akar, kemudian masuk menuju sel-sel epidermis. Dari
sel epidermis, air menuju korteks, dan diteruskan ke sel-sel endodermis.
Akhirnya, air masuk ke stele. Dari korteks, air didistribusikan menuju sel-sel
untuk proses metabolisme tubuh. Pengangkutan ekstravaskuler berlangsung
dalam dua cara, yakni :
a. Simplastik : Pengangkutan air dari sel ke sel melalui plasmodesmata
(pengangkutan melalui bagian yang hidup dari sel)
b. Apoplastik: pengangkutan dari ruang antar sel ke ruang antar sel lain
(melalui bagian yang tak hidup dari sel)
2. Pengangkutan Vaskuler
Pengangkutan zat secara fasikuler terjadi melalui pembuluh kayu
(xilem) dan pembuluh kulit (floem). Pengangkutan air dari akar ke batang
terjadi melalui pembuluh kayu, membentuk aliran air (benang air). Setelah
mencapai daun, sebagian dimanfaatkan oleh sel-sel daun untuk memasak
makananm. Sebagian air dan garam mineral yang lain dipindah ke floem,
menyatu dengan aliran sukrosa (asimilat).
Pada tumbuhan dikotil, bagian xilem berada di bagian kayu,
seddangkan floemnya berada di bagian kulit dekat kambium. Pada
monokotilseperti jagungdan tebu, xilem dan floem bersatu membentuk satu
berkas angkutan. Letaknya tersebar. Sedang pengangkutan hasil
fotosintesis dari daun ke bagian tubuh yang lain dilakukan melalui
pembuluh kulit (pembuluh tapis) dan membentuk aliran asimilat. Selain
asimilat, melalui floem juga diangkut bermacam-macam zat organik
lain, hormon dan juga ion-ion atau garam mineral yang berasal dari xilem.
3. Daya kapilaritas.
Diameter xilem adalah sangat kecil sehingga menghasilkan
daya kapilaritas air di dalam xilem. Daya kapiler ini
berbanding terbalik dengan jari-jarinya. Dengan demikian, pada
buluh yang semakin kecil akan menghasilkan daya kapilaritas
semakin besar. Daya kapilaritas didukung oleh dua kekuatan pada
air, yaitu daya kohesi dan adhesi.
a) Daya kohesi air. Antar molekul air terjadi saling ikat yang
menyebabkan air akan membentuk seperti benang air. Bila salah
satu bagian air bergerak menyusup ke ruang-ruang antar sel,
maka akan diikuti oleh bagian air yang lain.
b) Daya adhesi air. Air dapat merambat melalui benda
yang dilewatinya, karena air memiliki daya ikat terhadap
permukaan benda lain. Daya adhesi air akan tergantung dari
sifat benda yang dilalui. Daya ikat air terhadap benda lain ini
disebut daya adhesi. Ingat, minyak dapat merambat melalui
sumbu, demikian pula air dapat merambat melalui dinding sel
akar yang dilewatinya.
b. Faktor eksternal
Faktor-faktor eksternal penting meliputi :
1) Faktor klimatik, meliputi suhu udara, kelembaban, cahaya
(intensitas & lama pencahayaan), kecepatan angin.
2) Faktor edafik, terutama kelembaban (kadar air tanah) dan suhu tanah
Keadaan di dalam jaringan dandi luar jaringan secara sistemik akan
menentukan terbentuknya beda (gradien) potensial air antara tanah-
jaringan-udara. Beda potensial air ini menjadi salah satu pendorong
aliran air (water stream) mulai dari penyerapan pengangkutan
pelepasan (transpirasi). Pengaturan atau kontrol laju pelepasan air
dilakukan tumbuhan dengan cara mengatur tingkat bukaan stomata.
B. Transpirasi
Proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup tanaman yang
terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang kutikula, dan lentisel.
80% air yang ditranspirasikan berjalan melewati lubang stomata, paling besar
peranannya dalam transpirasi.
Transpirasi Evaporasi
1. Mekanisme Transpirasi
2. Macam Transpirasi
a. Stomater : 80-90% total transpirasi
b. Kutikuler: 20% total transpirasi
c. Lentikuler : 0,1% total transpirasi
Arah pergerakan air ditentukan oleh perbedaan potensial air atau tekanan
osmotik antara sel penutup dengan sel-sel di sekitarnya. Bila tekanan osmotik sel
penutup lebih negatif (PO meningkat; cairan sel lebih pekat; potensial airnya lebih
rendah) daripada sekelilingnya, maka air dari sel-sel sekitarnya akan bergerak masuk
menuju sel penutup. Sebaliknya, jika PO sel penutup lebih rendah atau
potensialairnya lebih tinggi, maka air akan berosmosis dari sel penutup menuju sel
tetangga. Persoalannya adalah bagaimana mekanisme tumbuhan mengontrol PO yang
dinamis sesuai fluktuasi perubahan lingkungannya
5. Peranan Transpirasi
a. Pengangkutan air ke daun dan difusi air antar sel
b. Penyerapan dan pengangkutan air, hara
c. Pengangkutan asimilat
d. Membuang kelebihan air
e. Pengaturan bukaan stomata
f. Mempertahankan suhu daun , mendingikan daun
g. Memindahkan bahang kelingkungan
C. Gutasi
Merupakan proses pengeluaran air dalam bentuk tetesan melalui sebuah
celah yang disebut hidatoda. Hidatoda, yaitu suatu lubang yang terdapat pada
ujung urat daun yang sering kita jumpai pada spesies tumbuhan tertentu.
Tabel 3. Perbedaan Transpirasi dan Gutasi
Transpirasi Gutasi
A. Kesimpulan
1. Transpor air pada tumbuhan ada dua cara, yaitu pengangkutan ekstravaskuler
dan pengangkutan intravaskuler.
2. Pengangkutan ekstravaskuler terjadi melalui ruang antar sel, sedangkang
pengangkutan vaskuler melalui pembuluh angkut.
3. Factor yang mempengaruhi laju transpr air ada 4 yaitu: tekanan, daya hisap
daun, nukaan stomata dan daya kapilaritas.
4. Transpirasi merupakan proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari
jaringan hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati
stomata, lubang kutikula, dan lentisel.
5. Transpirasi dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor tumbuhan itu
sendiri.
6. Peranan transpirasi:
a. Pengangkutan air ke daun dan difusi air antar sel
b. Penyerapan dan pengangkutan air, hara
c. Pengangkutan asimilat
d. Membuang kelebihan air
e. Pengaturan bukaan stomata
f. Mempertahankan suhu daun , mendingikan daun
g. Memindahkan bahang kelingkungan
7. Gutasi merupakan proses pengeluaran air dalam bentuk tetesan melalui
sebuah celah yang disebut hidatoda.
8. Perbedaan Transpirasi dan Gutasi
Transpirasi Gutasi