Anda di halaman 1dari 401

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktik Pengalaman Beracara (PPB)


Kegiatan Praktik Pengalaman Beracara (PPB) merupakan suatu kegiatan
yang diadakan oleh Universitas Terbuka yang masuk dalam mata kuliah yang
wajib ditempuh oleh mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Hukum pada Fakultas
Ilmu Sosial dan ilmu politik yang bertujuan untuk mengaplikasikan apa yang
sudah diajarkan dengan realita yang terjadi dilapangan. Praktik ini merupakan
sebuah jembatan dalam menghubungkan ranah akademis dana ranah lapangan.
Oleh karena itu Praktik Pengalaman Beracara (PPB) ini, diharapkan bagi
mahasiswa secara praktis serta membandingkan antara teori yang didapatkan di
perkuliahan dengan lapangan secara riil. Selain itu kegiatan ini juga dapat
merangsang mahasiswa yang nantinya akan diproses di Pengadilan Negeri agar
mengetahui tatacara sebuah lembaga peradilan sebagai modal awal bagi
mahasiswa sendiri pasca wisuda, terutama mahasiswa memutuskan untuk
menjadi seorang Jaksa Penuntut Umum, Pengacara ataupun Hakim.
Hukum merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki kopetensi
keterampilan dan kemahiran dalam menerapkan bidangnya. Hukum tidak
terlepas dari praktisi hukum yang merupakan elemen yang menjalankan dan
menerapkan hukum. Hakim, Penyidik, Jaksa Penuntut Umum dan Penasehat
Hukum adalah Elemen praktisi hukum yang memiliki kewenangan untuk
menjalanakan proses penerapan hukum sesuai dengan fungsinya masing-
masing. Melalui dasar Ilmu Hukum Acara Pidana, Ilmu Hukum Acara Perdata
dan peraturan perundang-undangan sehingga suatu proses hukumdapat
dilaksanakan oleh para praktisi hukum sesuai dengan peran, fungsi dan
kewenangannya. Maka mahasiswa hukum wajib menguasai dan memahami
bagaimana proses beracara sesuai dengan materi kuliah yang diberikan.
Bentuk Kegiatan Praktik Peradilan Pidana dan Perdata adalah sebagai
berikut:Mengamati secara langsung fenomena yang berkaitan sekitar praktek
permasalahan yang dihadapi dilapangan yang ada di Pengadilan Negeri.
2

Penerimaan Materi Pengenalan Struktur Pengadilan Negeri dan Menyaksikan


Praktik persidangan secara langsung.

B. Maksud dan Tujuan Praktik Pengalaman Beracara (PPB)


Maskud yang diperoleh dari pelaksanaan Praktik Pengalaman Beracara
(PPB) adalah :
a) Mahasiswa dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh selama kuliah
dalam kegiatan Praktik Pengalaman Beracara (PPB) sesuai dengan kondisi
dan kebutuhannya
b) Mahasiswa dapat melihat dan merasakan suasana pada saat Praktik
Pengalaman Beracara (PPB) di Pengadilan sehingga dapat memberikan
pengalaman nyata yang bermanfaat bagi mahasiswa.
c) Mahasiswa juga dapat meningkatkan mutu dan profesionalisme dibidang
pendidikan yang akan ditekuninya dan Praktik Pengalaman Beracara (PPB)
akan menambah perbendaharaan ilmu yang tidak didapatkan di bangku
kuliah.
Tujuan yang diperoleh dari pelaksanaan Praktik Pengalaman Beracara
(PPB) adalah:
a) Membekali mahasiswa berupa pengalaman praktis, sehingga memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang profesional.
b) Mahasiswa ikut andil dalam menciptakan masyarakat yang sadar hukum,
baik secara langsung menjadi praktisi hukum maupun secara tidak langsung
dengan cara menjadi pendamping dan pembimbing masyarakat.
c) Mahasiswa bisa membangun networking seluas-luasnya, sehingga akan
lebih banyak menemukan relasi dan mempermudah mereka dalam
menyalurkan minat kerja sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.

C. Tempat Praktik Pengalaman Beracara (PPB)


Kegiatan praktek ini dilaksanakan di Kantor Pengadilan Negeri Kalabahi
yang beralamat di Jln. Jendral Sudirman, Nomor 20 Kalabahi Kabupaten Alor,
Propinsi Nusa Tenggara Timur.
3

D. Jadwal Praktik Pengalaman Beracara (PPB)


Waktu pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Beracara (PPB),
Perkara Pidana dan Perdata di Pengadilan Negeri Kalabahi adalah sejak hari
Senin tanggal 14 Agustus 2017 sampai dengan selesainya laporan ini dengan
beberapa tahapan yaitu: Melakukan rapat mahasiswa dengan Pengurus
Nonpendas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Nusa Kenari-Alor, menentukan
tempat praktik, membagi beberapa kelompok mahasiswa, mengikuti proses
peradilan di Pengadilan Negeri dalam kasus Pidana dan kasus Perdata dan
membuat laporan Praktik Pengalaman Beracara (PPB).
4

BAB II

TINJAUAN UMUM TEMPAT PRAKTIK PENGALAMAN BERACARA

A. Kegiatan Umum
Praktik Pengalaman Beracara (PPB) menuntut mahasiswa memahami
setiap tugas dari masing-masing struktur yang ada dalam peradilan, dari mulai
Ketua, Wakil Ketua, Majelis Hakim, Organisasi Kepaniteraan, Kesekretariatan,
dan lain-lain. Memahami bagaimana proses berperkara dalam Pengadilan, dan
perjalanan perkara tersebut, dari mulai masuknya perkara tersebut yang
diajukan oleh para pencari keadilan sampai dipersidangan dan diputuskan serta
dieksekusi.
Dalam Praktik Pengalaman Beracara (PPB) mahasiswa dapat
menjelaskan tentang Lembaga Peradilan Umum adalah lembaga yang berada
dibawah Mahkamah Agung yang bertugas bertanggung jawab atas tegaknya
hukum dan peradilan diNegeri ini, dan juga bertanggung jawab untuk
menerima, memeriksa dan memberikan semua putusan atas segala kasus baik
itu kasus perdata maupun kasus pidana selain kasus yang memang telah khusus
diatur untuk diselesaikan di peradilan khusus (Pengadilan Agama, Pengadilan
Tata Usaha Negara, Pengadilan Militer). Dalam Lingkungan Peradilan Umum,
kekuasaan kehakiman di distribusikan ke dalam dua tingkat pengadilan, yakni
Pengadilan Negeri sebagai Pengadilan Tingkat Pertama dan Pengadilan Tinggi
Negeri sebagai Pengadilan Tingkat Banding. Dan semua pengadilan umum
berujung pada Mahkamah Agung sebagai puncak penjaga keadilan, sedangkan
Pengadilan Tinggi Negeri merupakan pengadilan tingkat banding terhadap
perkara yang diputus oleh Pengadilan Negeri, Bila Pengadilan Negeri
bertempat di Ibu Kota Kabupaten atau Kota, maka Pengadilan Tinggi
bertempat di Ibu Kota Propinsi dan wilayah propinsi tersebut. Sama halnya
dengan Pengadilan Negeri Kalabahi bertugas berwenang memeriksa,
memutuskan serta menyelesaikan perkara pidana dan perkara perdata di tingkat
pertama.
5

B. Proses Penanganan Perkara


Proses penanganan perkara disebut juga peradilan. Peradilan merupakan
tata cara bagaimana suatu perkara itu diperiksa dan diputuskan penyelesaian
oleh petugas yang berwenang untuk itu, atau segala sesuatu yang berhubungan
dengan tugas Negara menegakkan hukum dan keadilan. Peradilan bermacam-
macam jenisnya, tergantung dari perkara yang bersangkutan, sehingga suatu
perkara yang akan ditangani atau diselesaikan harus dilihat dahulu termasuk
dalam lingkungan mana perkara itu, termasuk dalam lingkungan peradilan
umum adalah perkara-perkara pidana dan perdata. Perkara pidana melingkupi
perbuatan pidana atau tindak pidana, sedang perkara perdata melingkupi
perbuatan perdata.
Perbuatan pidana adalah perbuatan yang oleh aturan hukum tertentu
dilarang dan diancam dengan pidana bagi yang melanggar larangan tersbut.
Sedangkan perbuatan perdata adalah perbuatan yang berhubungan dengan
semua segi kehidupan manusia yang menimbulkan hak dan kewajiban
seseorang atau badan hukum, persengketaan perdata adalah persengketaan
yang dapat terjadi pada seseorang atau badan hukum sebelum menempuh
penyelesaian melalui jalur hukum, disarankan untuk menyelesaikan yang
terjadi melalui proses musyawarah atau mediasi, baik melalui mekanisme adat,
lembaga keagamaaan atau lembaga mediasi. Bila ternyata mediasi tidak dapat
menyelesaikan sengketa yang ada, barulah penyelesaian sengketa dapat melalui
pengadilan.
Proses penanganan perkara pidana diatur oleh Hukum Acara Pidana
sebagai Hukum Pidana Formal yang mengatur bagaimana mempertahankan
Hukum Pidana Materiil, atau dengan kata lain sebagaimana dikemukakan oleh
Prof. Moeljatno bahwa Hukum Acara Pidana adalah bagian dari keseluruhan
hukum yang berlaku disuatu Negara yang memberi dasar-dasar dan aturan-
aturan yang menentukan dengan cara dan prosedur macam apa, ancaman
pidana yang ada pada suatu perbuatan pidana dapat dilaksanakan apabila ada
sangkaan bahwa orang telah melakukan perbuatan pidana tersebut.
6

Hukum Acara Pidana di Indonesia diatur dengan Undang-Undang Nomor


8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana atau disebut juga Kitab Undang-
Undang Hukum Acara Pidana (KUHP). Proses pemeriksaan perkara pidana
menurut KUHP melalui beberapa tahapan antara lain :
a. Penuntutan
Penuntutan adalah tindakan penununtutan umum untuk melimpahkan
perkara pidana ke Pengadilan Negeri yang berwenang dalam hal dan
menurut cara yang diatur undang-undang dengan permintaan supaya
diperiksa dan diputus oleh hakim di sidang pengadilan.
Dalam melakukan penuntutan, penuntutan umum berwenang
melakukan penahanan terhadap tersangka untuk jangka waktu paling lama
20 (dua puluh) hari dan dapat diperpanjang dengan persetujuan Ketua
Pengadilan Negeri untuk waktu 30 (tiga puluh) hari lagi apabila
pemeriksaan penuntutan belum selesai.
Untuk mempersiapkan perkaranya yang akan dilimpahkan ke
Pengadilan Negeri, maka penuntut umum perlu membuat surat dakwaan
yang berisi :
1) Nama lengkap, tempat lahir, umur, atau tanggal lahir, jenis kelamin,
kebangsaan, tempat tinggal, agama, dan pekerjaan tersangka.
2) Uraian secara cermat, jelas dan lengkap, mengenai tindak pidana yang
didakwakan dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu
dilakukan .
Apa bila pemeriksaan yang dilakukan oleh penuntut umum sudah
dianggap selesai, maka berkas perkara diserahkan ke Pengadilan Negeri
dengan permintaan untuk diperiksa dan diputuskan oleh Hakim Pengadilan
Negeri. Dengan diserahkannya berkas perkara ke Pengadilan Negeri,
kewenangan untuk melakukan penahanan terhadap tersangka beralih ke
Pengadilan Negeri.
b. Pemeriksaan perkara pidana di Pengadilan Negeri
Pemeriksaan perkara pidana di Pengadilan Negeri dilakukan sesuai
acara pemeriksaan yang telah ditentukan, antara lain:
7

1) Acara Pemeriksaan Biasa


2) Acara Pemeriksaan Singkat
3) Acara Pemeriksaan Cepat
Beberapa ketentuan pemeriksaan perkara pidana dan dapat diuraikan
sebagai berikut :
1) Untuk acara pemeriksaan biasa dilaksanakan dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
Setelah hakim memasuki ruang sidang bersama dengan panitera,
kemudian hakim ketua membuka sidang dengan menyatakan sidang terbuka
untuk umum, lalu memerintahkan penuntut umum untuk menghadirkan
terdakwa di sidang. Terdakwa adalah tersangka yang diperiksa didepan
hakim pada sidang pengadilan. Yang diperiksa pertama kali di sidang adalah
terdakwa.
Sidang perkara pidana di Pengadilan harus dilaksanakan terbuka untuk
umum, kecuali untuk perkara-perkara yang terdakwanya anak-anak dan
perkara yang menyangkut tindak pidana kesusilaan, maka sidangnya
dilaksanakan tertutup.
Setelah pemeriksaan terhadapa terdakwa selesai, maka dilakukanlah
pemeriksaan terhadap saksi-saksi baik saksi yang memberatkan terdakwa
(disebut juga saksi a charge) maupun saksi yang meringankan terdakwa
(disebut juga saksi a decharge).
Kalau saksi yang diajukan ternyata adalah saksi yang melihat
langsung terdakwa melakukan perbuatan pidana, maka saksi tersebut
dianggap saksi yang memberatkan terdakwa. Sedangkan kalau saksi yang
diajukan ternyata adalah saksi yang melihat langsung bahwa perbuatan
perbuatan yang dilakukan terdakwa itu karena ketidaksengajaan dari
terdakwa, maka saksi tersebut dianggap sebagai saksi yang meringankan
terdakwa.
Dalam pemeriksaan tersebut akan muncul berbagai barang bukti yang
berhubungan dengan peristiwa pidana yang terjadi.
8

Apabila pemeriksaan terhadap saksi-saksi telah dianggap selesai oleh


hakim, maka hakim memerintahkan kepada penuntut umum untuk
membacakan tuntutan (requisitoir). Setelah tuntutan dibacakan oleh
penuntut umum, maka giliran terdakwa membaca pembelaannya (pledoi).
Kemudian penuntut umum dapat mengajukan jawaban atas pembelaan
terdakwa, dan terdakwa juga dapat mengajukan jawaban atas pertanyaan
penuntut umum.
Setelah pemeriksaan dianggap cukup, kemudian hakim
bermusyawarah untuk menjatuhkan putusan dan pada persidangan
berikutnya hakim menjatuhkan putusan kepada terdakwa, putusan hakim
dapat berupa:
a) Putusan pidana, apabila kesalahan terdakwa terbukti secara sah dan
meyakinkan ;
b) Putusan lepas dari segala tuntutan hukum, apabila kesalahan terdakwa
terbukti, namun bukan merupakan perbuatan pidana;
c) Putusan bebas, apabila kesalahan terdakwa tidak terbukti secara sah dan
meyakinkan.
Apabila para pihak, baik terdakwa maupun penuntut umum keberatan
atau tidak dapat menerima putusan hakim, maka dapat mengajukan upaya
hukum berupa banding. Namun terhadap putusan hakim yang berupa
putusan bebas, dan putusan lepas dari segala tuntutan hukum tidak dapat
diajukan upaya hukum.
Upaya hukum banding diajukan kepada Ketua Pengadilan Tinggi
Wilayah Hukum yang membawahi Pengadilan Negara yang bersangkutan.
Sebagai contoh dapat dikemukakan sebagai berikut: Misalnya hakim
pengadilan Negeri Kalabahi menjatuhkan putusan kepada terdakwa, dan
terdakwa maupun jaksa penuntut umum tidak menerima putusan tersebut,
maka mereka dapat mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Kupang
Pengadilan Tinggi bertempat kedudukan di Ibu Kota Propinsi.
Pengadilan Tinggi membawahi beberapa pengadilan Negeri.
9

Pengajuan banding dapat disertai dengan memori banding, yaitu


alasan-alasan diajukannya banding. Yang diperiksadalam tingkat banding
adalah, fakta perkaranya. Jadi hakim Pengadilan Tinggi memeriksa ulang
perkara yang telah diperiksa oleh Hakim Pengadilan Negeri yang diajukan
banding.
Dengan diajukannya banding ke Pengadilan Tinggi, maka wewenang
menahan terdakwa ada pada Hakim Pengadilan Tinggi untuk jangka waktu
paling lama 30 (tiga puluh) hari dan dapat diperpanjang oleh Ketua
Pengadilan Tinggi apabila pemeriksaan perkaranya belum selesai untuk
jangka waktu paling lama 60 (enam puluh) hari.
Putusan Hakim Pengadilan Tinggi terhadap perkara yang diajukan
banding kepadanya dapat berupa :
a) Menguatkan putusan Pengadilan Negeri;
b) Mengubah putusan Pengadilan Negeri;
c) Membatalkan putusan Pengadilan Negeri dengan mengadakan putusan
sendiri.
Apabila para pihak, baik terdakwa maupun penuntut umum tidak
dapat menerima putusan Pengadilan Tinggi, maka para pihak dapat
mengajukan kasasi kepada ketua Mahkamah Agung.
Mahkamah Agung berkedudukan di Ibu Kota Negara Republik
Indonesia. Wilayah Hukum Mahkamah Agung adalah seluruh wilayah
Negara Republik Indonesia. Mahkama Agung memeriksa dan memutuskan
perkara yang diajukan Kasasi. Yang diperiksa ditingkat Kasasi adalah segi
penerapan hukumnya atas perkara yang diajukan kasasi, yaitu Apakah benar
suatu peraturan hukum tidak dilaksanakan menurut ketentuan undang-
undang, Apakah benar cara mengadili tidak dilaksanakan menurut ketentuan
undang-undang, dan apabila benar pengadilan telah melampui batas
wewenangnya.
Pengajuan kasasi harus disertai memori kasasi, yaitu alasan-alasan
diajukannya kasasi. Oleh karena yang diperiksa dalam tingkat kasasi adalah
10

segi penerapan hukumnya, maka memori kasasi juga mengenai segi


penerapan hukumnya.
Putusan Mahkamah Agung terhadap perkara yang diajukan kasasi
dapat berupa:
a) Mengadili sendiri perkara tersebut, apabila suatu putusan dibatalkan
karena peraturan hukum tidak diterapkan;
b) Menetapkan disertai petunjuk agar pengadilan yang memutuskan perkara
yang bersangkutan memeriksanya lagi mengenai bagian yang dibatalkan
atau perkara tersebut diperiksa oleh pengadilan setingkat yang lain,
apabila suatu putusan dibatalkan karena cara mengadili tidak
dilaksanakan menurut ketentuan undang-undang;
c) Menetapkan pengadilan atau hakim lain mengadili perkara tersebut,
apabila suatu putusan dibatalkan karena pengadilan atau hakim yang
bersangkutan tidak berwenang mengadili perkara tersebut.
Banding dan kasasi merupakan bentuk upaya hukum biasa. Disamping
upaya hukum biasa masih ada juga upaya hukum luar biasa. Upaya hukum
luar biasa ini diajukan atas putusan hakim (pengadilan) yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap, artinya putusan hakim tersebut sudah
dijalankan, karena upaya hukum biasa sudah dilalui atau batas waktu
pengajuannya telah terlampaui, ataupun karena para pihak tidak mengajukan
upaya hukum biasa. Upaya hukum luar biasa sebagai mana diatur dalah
KUHAP berupa peninjauan kembali putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap (sering disingkat PK) dan kasasi demi
kepentingan hukum.
Peninjauan kembali putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum (PK) dapat diajukan oleh terpidana atau ahli warisnya.
Permintaan peninjauan kembali dilakukan atas dasar :
a) Apabila terdapat keadaan baru yang menimbulkan dugaan kuat, bahwa
jika keadaan itu sudah diketahui pada waktu sidang masih berlangsung,
putusan perkara itu akan berupa putusan bebas atau putusan lepas dari
11

segala tuntutan hukum atau tuntutan hukum penuntut umum tidak dapat
diterima atau ditetapkan ketentuan pidana yang lebih ringan;
b) Apabila dalam putusan terdapat pernyataan bahwa suatu telah terbukti,
akan tetapi hal atau keadaan sebagai dasar dan alasan putusan itu ternyata
telah bertentangan satu dengan yang lain;
c) Apabila dalam putusan dengan jelas memperlihatkan satu kekhilafan
hakim atau kekliruan nyata.
Sedangkan yang dapat mengundur diri sebagai saksi adalah :
1) Saudara laki-laki dan perempuan serta ipar laki-laki dan perempuan dari
salah satu pihak;
2) Keluarga sedarah menurut garis keturunan lurus dan saudara laki-laki dan
perempuan dari suami atau istri salah satu pihak;
3) Semua orang yang karena martabat dan jabatan atau hubungan kerja yang
sah diwajibkan menyimpan rahasia, akan tetapi semata-mata hanya
tentang hal yang diberitahukan kepadanya karena martabat dan jabatan
atau hubungan kerja yang sah.
a. Persangkaan
Persangkaan sebagai alat bukti adalah kesimpulan-kesimpulan
yang oleh undang-undang atau hakim ditarik dari suatu peristiwa yang
terang nyata kearahperistiwa lain yang belum terang kenyataanya. Ada
dua persangkaan, yaitu persangkaan yang didasarkan atas undang-undang
(praesumtiones juris)dan persangkaan yang merupakan kesimpulan-
kesimpulan yang ditarik dari hakim atau persangkaan yang didasarkan
atas kenyataan (praesumptiones facti).
Persangkaan yang berdasarkan undang- undangtidak memerlukan bukti
lawan, yaitu yang dapat menjadi dasar untuk membatalkan perbuatan-
perbuatantertentu. Persangkaan yang tidak memerlukan bukti lawan pada
hakikatnya bukanlah persangkaan.
b. Pengakuan
Pengakuan sebagai alat bukti merupakan keterangan sepihak yang
tidak memerlukan persetujuan dari pihak lawan. Pengakuan merupakan
12

keterangan yang membenarkan suatu peristiwa, hak, atau hubungan


hukum yang diajukan oleh pihak lawan. Pengakuan dapat digolongkan
menjadi pengakuan yang diberikan di luar sidang dan pengakuan yang
diberikan di depan sidang pengadilan. Pengakuan yang diberikan di
depan sidang pengadilan tidak dapat ditarik kembali, kecuali apabila
pengaakuan itu adalah sebagai akibat kekeliruan mengenai hal-hal yang
terjadi dan bukan kekeliruan tentang hukumnya.
Pengakuan yang diberikan diluar sidang tidak merupakan bukti yang
mengikat, tetapi merupakan bukti bebas, artinya diserahkan sepenuhnya
kepada pertimbangan hakim untuk menerima ataupun tidak. Pengakuan
lisan diluar persidangan tidak dapat digunakan selain dalam hal-hal
diijinkan membuktikannya dengan saksi. Pengakuan tertulis diluar
persidangan merupakan alat bukti tertulis.
c. Sumpah
Sumpah merupakan suatu tindakan yang bersifat religius yang
digunakan dalam peradilan. Sumpah pada hakikatnya merupakan
pernyataan khidmat yang diberikan atau disampaikan pada waktu
memberi keterangan dengan mengingat sifat kebesaran Tuhan Yang
Maha Esa dan percaya bahwa yang memberikan keterangan tidak benar
akan mendapat hukuman dari-Nya. Sumpah sebagai alat bukti dapat
digolongkan menjadi tiga, yaitu sumpah pelengkap (suppletoir), sumpah
pemutus (decisoir), dan sumpah penaksiran (aestimatoir).
Alat-alat bukti sebagaimana tersebut diatas merupakan alat bukti
yang membantu keyakinan hakim untuk menemukan peristiwa yang
sebenarnya terjadi. Dengan alat bukti tersebut hakim menjadi yakin akan
kebenaran peristiwa perdata yang diajukan kepadanya, sehingga hakim
dapat mengambil keputusan dengan adil sesuai fakta yang terjadi.
Dengan demikian, untuk lebih menguatkan keyakinannya, hakim dapat
melakukan pemeriksaan setempat (descente) dan meminta keterangan
seorang ahli.
13

Yang dimaskud pemeriksaan setempat (descente) adalah


pemeriksaan mengenai perkara oleh hakim karena jabatannya yang
dilakukan di luar gedung pengadilan, agar hakim dengan melihat sendiri
memperoleh gambaran atau keterangan yang menjadi kepastian tentang
peristiwa yang menjadi sengketa. Dalam praktik biasanya pemeriksaan
setempat dilakukan berkenaan dengan letak gedung/rumah atau letak
tanah yang menjadi objek sengketa. Sedangkan yang dimaksud
keterangan ahli adalah keterangan pihak ketiga yang objektif yang
bertujuan membantu hakim dalam pemeriksaan guna menambah
pengatahuan hakim sendiri. Pada umunya hakim menggunakan
keterangan ahli agar memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam
tentang sesuatu yang hanya dimiliki oleh seorang ahli tertentu, misalnya
hal-hal yang berkaitan dengan teknis dalam lalu lintas dagang, atau hal-
hal yang berkaitan dengan siapa penemu sesuatu itu sebenarnya
berdasarkan ilmu pengetahuan tertentu.
Sebagai contoh dapat dikemukakan sebagai berikut:
A sebagai penggugat telah menggugat B, karena B dianggap oleh A telah
memproduksi barang hasil ciptaanya sehingga A dirugikan jutaan rupiah.
Namun B merasa bahwa barang yang diproduksinya itu bukanlah barang
ciptaan A, tetapi barang tersebut sudah menjadi milik umum (milik
publik) dan penciptanya adalah orang asing yang sudah diciptakan lebih
dari 20 tahun yang lalu. Nah, untuk meguatkan pendapatnya, maka B
dengan persetujuan hakim mengajukan seorang ahli yang mengetahui
benar tentang barang tersebut berdasarkan sejarahnya.
Apabila pembuktian telah dilakukan dalam sidang perkara perdata,
maka, masing-masing pihak dipersilahkan oleh hakim untuk membuat
kesimpulan dari peneriksaan sidang yang telah dilakukan. Kemudian
hakim menutup sidang untuk musyawarah mengambil keputusan. Setelah
majelis hakim memperoleh kesepakatan, maka sidang dibuka kembali
untuk pembacaan putusan hakim.
14

Putusan hakim dibacakan secara terbuka, artinya bahwa putusan


hakim disampaikan pada sidang pengadilan yang terbuka untuk umum.
Semua orang dapat mendengar dan melihat pembacaan putusan hakim
tersebut sehingga dengan demikian semua orang dapat menilai isi
putusan tersebut.
Susunan dan isi putusan hakim terdiri dari empat bagian, yaitu
bagian kepala putusan, identitas para pihak, pertimbangan, dan amar
putusan.
Bagian kepala putusan berbunyi : Demi Keadilan berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa kepala putusan tersebut memberi kekuatan
ekskutorial artinya dapat dilaksanakan, dan apabila tidak ada kepala
putusan tersebut, maka hakim tidak dapat melaksanakan putusan
tersebut. Bagian kedua memuat identitas para pihak, yaitu: nama, umur,
alamat, dan nama dari pengacaranya atau pembelaanya bila ada. Bagian
ketiga adalah pertimbangan atau considerans yang memuat tentang
duduk perkaranya atau peristiwanya dan pertimbangan tentang
hukumnya. Jadi dalam bagian pertimbangan ini hakim mengemukakan
alasan-alasan mengapa sampai mengambil putusan demikian. Sedang
bagian keemapat yaitu amar atau diktum, yang memuat penetapan dari
pada hubungan hukum yang menjadi sengketa dan hukumnya, yakni
mengabulkan atau menolak gugatan.
Setiap putusan hakim harus ditandatangani oleh hakim ketua dan
hakim anggota serta panitera. Putusan hakim yang telah disampaikan
atau dibacakan secara terbuka oleh hakim memiliki konsekuensi yang
kuat, artinya putusan hakim tersebut mempunyai kekuatan mengikat,
mempunyai kekuatan pembuktian dan mempunyai kekuatan eksekutorial
atau kekuatan untuk dilaksanakan.
Putusan hakim mempunyai kekuatan mengikat, maksdunya adalah
bahwa putusan hakim tersebut mengikat bagi para pihak yang
bersengketa. Sedangkan putusan hakim mempunyai kekuatan
pembuktian, maksudnya ialah bahwa putusan hakim yang dituangkan
15

dalam bentuk tertulis merupakan akta otentik yang tidak lain bertujuan
untuk dapat digunakan sebagai alat bukti bagi para pihak, dan yang
dimaksud dengan putusan hakim mempunyai kekuatan ekskutorial atau
kekuatan untuk dilaksanakan ialah kekuatan untuk dilaksanakannya apa
yang ditetapkan oleh hakim dalam pustusan itu secara paksa oleh alat-
alat Negara.
Terhadap putusan hakim yang telah dibacakan dan disampaikan
kepada para pihak yang bersangkutan, maka para pihak dapat atau berhak
untuk menerima ataupun menolak putusan hakim tersebut. Apabila para
pihak menerima putusan tersebut, maka putusan tersebut dapat
dilaksanakan dan memperoleh kekuatan hukum tetap.Namun jika para
pihak tidak bisa menerima putusan hakim tersebut, maka dapat
mengajukan upaya hukum banding. Terhadap putusan hakim yang
diajukan upaya hukum mengakibatkan putusan tersebut belum dapat
dilaksanakan hingga menunggu selesainya proses upaya hukum selesai
diputuskan oleh hakim yang berwenang memutus upaya hukum tersebut.
Upaya hukum yang dapat diajukan atas putusan Hakim Pengadilan
Negeri adalah upaya hukum banding. Upaya hukum banding diajukan
kepada Ketua Pengadilan Tinggi melalui Panitera Pengadilan Negeri
yang menjatuhkan putusan dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari
terhitung mulai hari berikutnya saat putusan hakim disampaikan kepada
para pihak. Permohonan banding dapat diajukan secara lisan maupun
secara tertulis dan dapat pula disertai memori banding atau alasan-alasan
pengajuan banding.
Apabila Pengadilan Tinggi telah memeriksa permohonan banding
kemudian menjatuhkan putusan, maka terhadap putusan Pengadilan
Tinggi tersebut para pihak bisa menolak atau menerima putusan. Bila
terhadap putusan Pengadilan Tinggi tersebut diterima oleh para pihak,
maka putusan tersebut dapat dilaksnakan, namun bila para pihak tidak
bisa menerima putusan tersebut, maka para pihak dapat mengajukan
upaya hukum kasasi.
16

Permohonan kasasi diajukan kepada Ketua Mahkamah Agung


melalui Panitera Pengadilan Negeri yang memutus perkara pada tingkat
pertama dalam jangka waktu 21 (dua puluh satu) hari atau tiga minggu
untuk daerah Jawa dan Madura sedangkan untuk luar Jawa dan Madura
dalam jangka waktu 6 (enam) minggu terhitung sejak diterimanya
putusan banding Pengadilan Tinggi oleh para pihak. Permohonan kasasi
dapat diajukan secara lisan maupun secara tertulis dan wajib disertai
memori kasasi atau alasan-alasan yang mendasari diajukannya kasasi.
Pemeriksaan ditingkat kasasi oleh Mahkamah Agung berkaitan
dengan pemeriksaan penerapan hukumnya dan bukan pada faktanya,
sedangkan pemeriksaan banding di Pengadilan Tinggi terkait dengan
faktanya. Oleh karena itu, permohonan kasasi harus disertai alasan-alasan
kasasi (memori kasasi) yang :
a. Apakah hakim lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh
undang-undang atau hukum yang berlaku;
b. Apakah hakim melampaui batas wewenangnya;
c. Apakah hakim salah menerapkan hukum yang berlaku.
Putusan kasasi yang dijatuhkan oleh Mahkamah Agung merupakan
puncak putusan terhadap sengketa yang terjadi antara para pihak. Oleh
karena itu, kasasi merupakan pemeriksaan akhir dari perkara perdata
yang terjadi, sehingga setelah putusan terhadap kasasi dijatuhkan, maka
putusan tersebut harus dilaksanakan atau putusan tersebut telah
mempunyai kekuatan hukum tetap.
17

BAB III

PELAKSANAAN PRAKTEK PENGALAMAN BERACARA

A. Observasi proses Peradilan Kasus Pidana dan Perdata:


1. Observasi Proses Peradilan Kasus Pidana
a. Janis kasus
Jenis kasus yang diobservasi adalah kasus tentang barang siapa
melawan hukum memaksa orang lain supaya melakukan, tidak
melakukan, atau membiarkan sesuatu, dengan memakai kekerasan, atau
memakai ancaman kekerasan, baik terhadap orang itu sendiri maupun
orang lain yang melanggar pasal 335 ayat (1) ke 1e KUHP yang ancaman
pidananya 1 (satu) tahun penjara
Sususan Majelis Hakim yang menangani kasus tersebut adalah
Amin Imanuel Bureni, S.H, M.H. sebagai Hakim Ketua, Yahya
Wahyudi, S.H, M.H. dan I Made Gede Kariana, S.H. masing-masing
sebagai hakim anggota dan dibantu oleh Helton B.K. Wadu, S.H sebagai
Panitera Pengganti.

b. Uraian Persidangan
Uraian persidangan dapat dilihat melalui jalannya persidangan dan
jalannya persidangan dibuat dalam bentuk Berita Acara Sidang yang
isinya adalah sebagai berikut :
18

BERITA ACARA SIDANG


Nomor 110/Pid.B/2017/PN Klb
Sidang Pengadilan Negeri Kalabahi yang mengadili perkara pidana dengan
acara pemeriksaan biasa, berlangsung digedung yang digunakan untuk itu di Jln.
Jendral Sudirman Nomor 20 Kalabahi Alor, pada hari Senin, tanggal 14 Agustus
2017, pukul 12:30:00 Wita dalam perkara Terdakwa :
Metusalak Maibai alias Metu
Susunan Sidang :
Amin Imanuel Bureni, S.H, M.H Sebagai Hakim Ketua;
Yahya Wahyudi, S.H, MH Sebagai Hakim Anggota;
I Made Gede Kariana, S.H Sebagai Hakim Anggota;
Helton. B.K. Wadu, S.H Sebagai Panitera Pengganti;
Aprilian Satriyo Widi H., S.H Sebagai Penuntut Umum.
Sidang dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua, lalu
Hakim Ketua memerintahkan kepada Penuntut Umum untuk menghadapkan
Terdakwa ke ruang sidang;
Penuntut Umum menghadapkan Terdakwa ke ruang sidang dalam keadaan
bebas;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa menjawab sebagai berikut :
Nama lengkap : Metusalak Maibai alias Metu;
Tempat lahir : Kalabahi;
Umur/tanggal lahir : 29 Tahun/10 November 1986;
Jenis kelamin : Laki-laki;
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : Mola, RT. 10/RW.05 Kelurahan Welai Timur Kecamatan
Teluk Mutiara, Kabupaten Alor;
Agama : Kristen Protestan;
Pekerjaan : Tani.
Terdakwa ditangkap pada tanggal 21 Mei2017 berdasarkan surat perintah
penangkapan, Nomor Sprin-Kap/02/I/2017/Reskrim, tanggal 21 Mei2017;
19

Terdakwa ditahan dalam tahanan rutan oleh:


1. Penyidik sejak tanggal 22 Mei2017 sampai dengan tanggal 9 Juni2017;
2. Perpanjangan Perpanjang Penuntut sejak tanggal 10Juni2017 sampai dengan
tanggal 20 Juli2017;
3. Penuntut Umum sejak tanggal 21Juli2017 sampai dengan tanggal
9Agustus2017;
4. Penahanan Majelis Hakim sejak tanggal 10 Agustus2017 sampai dengan
tanggal 29 September2017.
Atas pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa menerangkan dalam keadaan
sehat dan bersedia diperiksa perkaranya pada hari ini;
Kemudian Hakim Ketua memberitahukan kepada Terdakwa akan haknya
untuk didampingi oleh Penasihat Hukum;
Terdakwa menerangkan tidak berkehendak didampingi oleh Penasihat
Hukum karena hendak menghadapi sendiri dalam persidangan;
Setelah itu Hakim Ketua memberitahukan kepada Terdakwa supaya
memperhatikan segala sesuatu yang didengar dan dilihatnya disidang;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, kemudian Terdakwa menerangkan telah
menerima salinan dakwaan dari Penuntut Umum;
Kemudian atas perintah Hakim Ketua, kemudian Penuntut Umum
membacakan Surat Dakwaan Nomor PDM-33/KLB/08/2017, tanggal 14Agustus
2017 sebagai berikut :
20

KEJAKSAAN NEGERI KALABAHI P-29


UNTUK KEADILAN
SURAT DAKWAAN
No. Reg. Perk : NomorPDM-33/KLB/08/2017
I. TERDAKWA :
Nama lengkap : Metusalak Maibai alias Metu;
Tempat lahir : Kalabahi;
Umur/tanggal lahir : 29 Tahun/10 November 1986;
Jenis kelamin : Laki-laki;
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : Mola, RT. 10/RW.05 Kelurahan Welai Timur Kecamatan
Teluk Mutiara, Kabupaten Alor;
Agama : Kristen Protestan;
Pekerjaan : Tani.

II. PENAHANAN :
- Penyidik sejak tanggal 22 Mei2017 sampai dengan tanggal 9Juni2017;
- Perpanjangan Penuntut Umum sejak tanggal 10Juni 2017 sampai dengan
tanggal 20Juli2017;
- Penuntut Umum sejak tanggal 21Juli2017 sampai dengan tanggal 9
Agustus2017;
- Penahanan Majelis Hakim sejak tanggal 10 Agustus2017 sampai dengan
tanggal 29 September 2017.

III. DAKWAAN :
Kesatu :
Bahwa ia terdakwa Metusalak Maibai alias Metu. Pada hari Rabu
tanggal 6 Mei2017 sekitar jam 10.00 WITA bertempat dirumah korban di
Mola RT.10 RW.05 Kelurahan Welai TimurKecamatan Teluk Mutiara
Kabupaten Alor atau setidak-tidaknya disuatu tempat yang masih termasuk
dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kalabahi, telah melakukan
21

kekerasan terhadap KorbanAminah Waang. Perbuatan tersebut dilakukan


oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut:
- Bahwa pada waktu itu korban sedang berada didalam dapur lalu datang
Terdakwa dan mengajak korban untuk berhubungan badan tetapi korban
tidak mau sehingga Terdakwa marah dan memukul korban dibagian
punggung lalu Terdakwa mengambil parang dan mengayunkan kearah
leher korban tetapi korban melarikan diri dan Terdakwa mengejar korban
dan kemudian suami korban datang sehingga Terdakwa melarikan diri;
- Bahwa korban melaporkan kejadian tersebut kepada Kepala Dusun
karena korban merasa takut dan terancam jiwa korban atas kejadian
tersebut, tapi tidak ada penyelesaian oleh Kepala Dusun karena
sebelumnya Terdakwa sudah melakukan perbuatan tersebut dan
diselesaikan oleh Kepala Desa tetapi Terdakwa mengulangi lagi
perbuatannya;
- Saksi Donggalalu Panda alias Bapak Ina mendengar dari
korbanAminah Waangbahwa korban menolak ajakan Terdakwa yang
ingin melakukan hubungan badan sehingga terdakwa marah dan
memukul korban serta mengancamnya dengan menggunakan sebilah
parang;
- Akibat perbuatan Terdakwa menyebabkan korban merasa takut dan
terancam jiwa korbanatas kejadian tersebut.
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana
dalam pasal 351 ayat (1) KUHPidana.-------------------------------------------
------------------------------------------DAN-------------------------------------------
Kedua
Bahwa ia terdakwa Metusalak Maibai alias Metu. Pada hari Rabu
tanggal 6 Mei2017 sekitar jam 10.00 WITA bertempat dirumah korban di
Mola RT.10 RW.05 Kelurahan Welai TimurKecamatan Teluk Mutiara
Kabupaten Alor atau setidak-tidaknya disuatu tempat yang masih termasuk
dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kalabahi, telah melakukan
ancaman kekerasan terhadap KorbanAminah Waang.
22

Perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut:


- Bahwa pada waktu itu korban sedang berada didalam dapur lalu datang
Terdakwa dan mengajak korban untuk berhubungan badan tetapi korban
tidak mau sehingga Terdakwa marah dan memukul korban dibagian
punggung lalu Terdakwa mengambil parang dan mengayunkan kearah
leher korban tetapi korban melarikan diri dan Terdakwa mengejar korban
dan kemudian suami korban datang sehingga Terdakwa melarikan diri;
- Bahwa korban melaporkan kejadian tersebut kepada Kepala Dusun
karena korban merasa takut dan terancam jiwa korban atas kejadian
tersebut, tapi tidak ada penyelesaian oleh Kepala Dusun karena
sebelumnya Terdakwa sudah melakukan perbuatan tersebut dan
diselesaikan oleh Kepala Desa tetapi Terdakwa mengulangi lagi
perbuatannya;
- Saksi Donggalalu Panda alias Bapak Ina mendengar dari
korbanAminah Waangbahwa korban menolak ajakan Terdakwa yang
ingin melakukan hubungan badan sehingga terdakwa marah dan
memukul korban serta mengancamnya dengan menggunakan sebilah
parang;
- Akibat perbuatan Terdakwa menyebabkan korban merasa takut dan
terancam jiwa korban atas kejadian tersebut.
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
pasal 335 ayat (1) ke 1e KUHPidana.

Kalabahi, 14 Agustus2017
JAKSA PENUNTUT UMUM

APRILIAN SATRIYO WIDI H, S.H.


Jaksa Muda NIP. 19790421 200312 1006
23

Kemudian atas pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa menerangkan bahwa


yang bersangkutan sudah mengerti isi dakwaan dan tidak mengajukan
keberatan/eksepsi atau dakwaan Penuntut Umum;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, Penuntut Umum menerangkan bahwa saksi-
saksi dalam perkara ini belum hadir dan mohon sidang ditunda;
Untuk memberikan kesempatan kepada Penuntut Umum menghadirkan
saksi-saksi, Hakim Ketua menunda sidang sampai hari senin, tanggal 21 Agustus
2017, pukul 09:00:00 Wita dengan Perintah kepada Penuntut Umum untuk
menghadapkan Terdakwa pada hari sidang yang telah ditetapkan tersebut, lalu
sidang ditutup;
Demikian Berita Acara Sidang ini dibuat yang ditandatangani oleh Hakim
Ketua dan panitera pengganti

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

Helton B.K. Wadu, S.H Amin Imanuel Bureni, S.H, M.H


24

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 1
Sidang Pengadilan Negeri Kalabahi yang mengadili perkara pidana dengan
acara pemeriksaan biasa, berlangsung di gedung yang digunakan untuk itu di Jl.
Jendral Sudirman Nomor 20 Kalabahi-Alor, pada hari senin, tanggal 21 Agustus
2017, pukul 13:20:00 Wita. dalam perkara Terdakwa :
Metusalak Maibai alias Metu
Terdakwa tetap ditahan;
Susunan sidang sama dengan sidang yang lalu;
Sidang dibuka dan dinyatakan terbuka unutk umum oleh Hakim Ketua, lalu
Hakim Ketua memerintahkan kepada Penuntut Umum untuk menghadapkan
Terdakwa ke ruang sidang;
Penuntut Umum menghadapkan Terdakwa ke ruang sidang dalam keadaan
bebas tanpa mengurangi pengawalan tanpa didampingi Penasihat Hukum;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa menerangkan bahwa yang
bersangkutan dalam keadaan sehat dan siap mengikuti sidang;
Setelah itu Hakim Ketua mengingatkan kepada Terdakwa supaya
memperhatikan segala sesuatu yang didengar dan dilihatnya disidang;
Kemudian Hakim Ketua menyatakan sesuai dengan Berita Acara Sidang
terdahulu, acara sidang hari ini adalah pemeriksaan saksi-saksi akan tetapi atas
pertanyaan Hakim Ketua Penuntut Umum menerangkan bahwa saksi-saksi tidak
hadir meskipun sudah dipanggil secara resmi dan mohon sidang ditunda;
Untuk memberikan kesempatan kepada Penuntut Umum menghadirkan
saksi-saksi, Hakim Ketua menunda sidang sampai hari Senin, tanggal 28 Agustus
2017, pukul 09:00:00 Wita dengan perintah kepada penuntut umum untuk
menghadapkan terdakwa pada hari sidang yang telah ditetapkan tersebut, lalu
sidang ditutup;
25

Demikian Berita Acara Sidang ini dibuat yang ditandatangani oleh Hakim
Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

Helton B.K. Wadu, S.H Amin Imanuel Bureni, S.H, M.H


26

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 2
Sidang Pengadilan Negeri Kalabahi yang mengadili perkara pidana dengan
acara pemeriksaan biasa, berlangsung di gedung yang digunakan untuk itu di Jl.
Jendral Sudirman Nomor 20 Kalabahi-Alor, pada hari senin, tanggal 28 Agustus
2017, pukul 14:05:00 Wita dalam perkara Terdakwa :
Metusalak Maibai alias Metu
Terdakwa tetap ditahan;
Susunan sidang sama dengan sidang yang lalu;
Sidang dibuka dan dinyatakan terbuka unutk umum oleh Hakim Ketua, lalu
Hakim Ketua memerintahkan kepada Penuntut Umum untuk menghadapkan
Terdakwa ke ruang sidang;
Penuntut Umum menghadapkan Terdakwa ke ruang sidang dalam keadaan
bebas tanpa mengurangi pengawalan tanpa didampingi Penasihat Hukum;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa menerangkan bahwa yang
bersangkutan dalam keadaan sehat dan siap mengikuti sidang;
Setelah itu Hakim Ketua mengingatkan kepada Terdakwa supaya
memperhatikan segala sesuatu yang didengar dan dilihatnya disidang;
Kemudian Hakim Ketua menyatakan sesuai dengan Berita Acara Sidang
terdahulu, acara sidang hari ini adalah pemeriksaan saksi-saksi akan tetapi atas
pertanyaan Hakim Ketua Penuntut Umum menerangkan bahwa saksi-saksi tidak
hadir meskipun sudah dipanggil secara resmi dan mohon sidang ditunda;
Untuk memberikan kesempatan kepada Penuntut Umum menghadirkan
saksi-saksi, Hakim Ketua menunda sidang sampai hari Senin, tanggal 04
September 2017, pukul 09:00:00 Wita dengan perintah kepada penuntut umum
untuk menghadapkan terdakwa pada hari sidang yang telah ditetapkan tersebut,
lalu sidang ditutup;
27

Demikian Berita Acara Sidang ini dibuat yang ditandatangani oleh Hakim
Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

Helton B.K. Wadu, S.H Amin Imanuel Bureni, S.H, M.H


28

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 3
Sidang Pengadilan Negeri Kalabahi yang mengadili perkara pidana dengan
acara pemeriksaan biasa, berlangsung di gedung yang digunakan untuk itu di Jl.
Jendral Sudirman Nomor 20 Kalabahi- Alor, pada hari Senin, tanggal 4
September 2017, pukul 13:20:00 Wita dalam perkara Terdakwa :
Metusalak Maibai alias Metu
Terdakwa tetap ditahan;
Susunan sidang sama dengan sidang yang lalu;
Sidang dibuka dan dinyatakan terbuka unutk umum oleh Hakim Ketua, lalu
Hakim Ketua memerintahkan kepada Penuntut Umum untuk menghadapkan
Terdakwa ke ruang sidang;
Penuntut Umum menghadapkan Terdakwa ke ruang sidang dalam keadaan
bebas tanpa mengurangi pengawalan tanpa didampingi Penasihat Hukum;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa menerangkan bahwa yang
bersangkutan dalam keadaan sehat dan siap mengikuti sidang;
Setelah itu Hakim Ketua mengingatkan kepada Terdakwa supaya
memperhatikan segala sesuatu yang didengar dan dilihatnya disidang;
Kemudian Hakim Ketua menyatakan sesuai dengan Berita Acara Sidang
terdahulu, acara sidang hari ini adalah pemeriksaan saksi-saksi akan tetapi atas
pertanyaan Hakim Ketua Penuntut Umum menerangkan bahwa saksi-saksi tidak
hadir meskipun sudah dipanggil secara resmi dan mohon sidang ditunda;
Untuk memberikan kesempatan kepada Penuntut Umum menghadirkan
saksi-saksi, Hakim Ketua menunda sidang sampai hari Senin, tanggal 11
September 2017, pukul 09:00:00 Wita dengan perintah kepada penuntut umum
untuk menghadapkan terdakwa pada hari sidang yang telah ditetapkan tersebut,
lalu sidang ditutup;
29

Demikian Berita Acara Sidang ini dibuat yang ditandatangani oleh Hakim
Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

Helton B.K. Wadu, S.H Amin Imanuel Bureni, S.H, M.H


30

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 4
Sidang Pengadilan Negeri Kalabahi yang mengadili perkara pidana dengan
acara pemeriksaan biasa, berlangsung di gedung yang digunakan untuk itu di Jln.
Jendral Sudirman Nomor 20 Kalabahi- Alor, pada hari Senin, 11 September
2017, pukul 13:25:00 Wita dalam perkara Terdakwa :
Metusalak Maibai alias Metu
Terdakwa tetap ditahan;
Susunan sidang sama dengan sidang yang lalu;
Sidang dibuka dan dinyatakan terbuka unutk umum oleh Hakim Ketua, lalu
Hakim Ketua memerintahkan kepada Penuntut Umum untuk menghadapkan
Terdakwa ke ruang sidang;
Penuntut Umum menghadapkan Terdakwa ke ruang sidang dalam keadaan
bebas tanpa mengurangi pengawalan tanpa didampingi Penasihat Hukum;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa menerangkan bahwa yang
bersangkutan dalam keadaan sehat dan siap mengikuti sidang;
Setelah itu Hakim Ketua mengingatkan kepada Terdakwa supaya
memperhatikan segala sesuatu yang didengar dan dilihatnya disidang;
Kemudian Hakim Ketua menyatakan sesuai dengan Berita Acara Sidang
terdahulu, acara sidang hari ini adalah pemeriksaan saksi-saksi akan tetapi atas
pertanyaan Hakim Ketua Penuntut Umum menerangkan bahwa saksi-saksi tidak
hadir meskipun sudah dipanggil secara resmi dan mohon sidang ditunda;
Untuk memberikan kesempatan kepada Penuntut Umum menghadirkan
saksi-saksi, Hakim Ketua menunda sidang sampai hari Senin, tanggal 18
September 2017, pukul 09:00:00 Wita dengan perintah kepada penuntut umum
untuk menghadapkan terdakwa pada hari sidang yang telah ditetapkan tersebut,
lalu sidang ditutup;
31

Demikian Berita Acara Sidang ini dibuat yang ditandatangani oleh Hakim
Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

Helton B.K. Wadu, S.H Amin Imanuel Bureni, S.H, M.H


32

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 5
Sidang Pengadilan Negeri Kalabahi yang mengadili perkara pidana dengan
acara pemeriksaan biasa, berlangsung di gedung yang digunakan untuk itu di Jl.
Jendral Sudirman Nomor 20Kalabahi- Alor, pada hari Senin, 18 September 2017,
pukul 12:45:00 Wita dalam perkara Terdakwa :
Metusalak Maibai alias Metu
Terdakwa tetap ditahan;
Susunan sidang sama dengan sidang yang lalu;
Sidang dibuka dan dinyatakan terbuka unutk umum oleh Hakim Ketua, lalu
Hakim Ketua memerintahkan kepada Penuntut Umum untuk menghadapkan
Terdakwa ke ruang sidang;
Penuntut Umum menghadapkan Terdakwa ke ruang sidang dalam keadaan
bebas tanpa mengurangi pengawalan tanpa didampingi Penasihat Hukum;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa menerangkan bahwa yang
bersangkutan dalam keadaan sehat dan siap mengikuti sidang;
Setelah itu Hakim Ketua mengingatkan kepada Terdakwa supaya
memperhatikan segala sesuatu yang didengar dan dilihatnya disidang;
Kemudian Hakim Ketua menyatakan sesuai dengan Berita Acara Sidang
terdahulu, acara sidang hari ini adalah pemeriksaan saksi-saksi akan tetapi atas
pertanyaan Hakim Ketua Penuntut Umum menerangkan bahwa hari ini telah hadir
3 (tiga) orang saksi dan siap untuk dihadirkan;
Kemudia Hakim Ketua memerintahkan Para Saksi tidak berhubungan satu
dengan yang lain sebelum memberi keterangan disidang;
Kemudia Hakim Ketua memerintahkan Penuntut Umum menghadirkan
Saksi ke-1 (kesatu) di ruang sidang dan atas pertanyaan Hakim Ketua, kemudian
saksi menerangkan :
Nama Aminah Waang , tempat lahir di Mola, Umur 34 Tahun, tanggal lahir 19
September 1982, jenis kelamin perempuan, Kebangsaan Indonesia, tempat tinggal
di Mola, RT.10, RW.05 Kelurahan Welai TimurKecamatan Teluk Mutiara,
Kabupaten Alor, Agama Kristen Protestan, pekerjaan Tani;
33

Atas pertanyaan Hakim Ketua, saksi menerangkan kenal dan masih


mempunyai huubungan keluarga sebagai adik ipar akan tetapi tidak terikat
hubungan suami istri dan tidak terikat hubungan kerja dengan Terdakwa;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa menerangkan tidak keberatan
saksi memberikan keterangan dengan berjanji dalam perkara ini merskipun masih
mempunyai hubungan keluarga;
Kemudian saksi mengucapkan janji menurut agamanya untuk memberikan
keterangan yang benar dan tidak lain dari pada yang sebenarnya;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan Hakim Ketua, Penuntut Umum
mengajukan pertanyaan dan saksi menjawab sebagai berikut:
1. Apa yang sdr ketahui dalam perkara ini ?
1. Korban mengetahui masalah pemukulan dan pengancaman yang dilakukan
oleh Terdakwa terhadap korban;
2. Kapan dan dimana kejadiannya ?
2. Kejadianya pada hari Rabu, tanggal 6 Mei2017 sekitar jam 10.00 wita
bertempat di rumah korban di Mola RT.10, RW.05 Kelurahan Welai Timur,
Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor;
3. Kenapa Terdakwa melakukan pemukulan dan pengancaman terhadap sdr ?
3. Karena korban menolak ajakan Terdakwa yang ingin melakukan hubungan
badan sehingga Terdakwa marah dan memukul korban serta mengancam
korban dengan menggunakan sebilah parang sambil mengatakan korban
kasih mati kau,
4. Berapa kali Terdakwa melakukan pemukulan terhadap sdr ?
4. Terdakwa melakukan pemukulan terhadap korban sebanyak dua kali
mengenai punggung korban;
5. Bagaimana kejadiannya ?
5. Waktu itu korbansedang berada didalam dapur lalu datang Terdakwa dan
mengajak korban untuk berhubungan badan tetapi korban tidak mau
sehingga Terdakwa marah dan memukul korban di bagian punggung lalu
Terdakwa mengambil parang dan mengayunkan ke arah leher korban tetapi
34

korbanmelarikan diri dan Terdakwa mengejar korban dan kemudian suami


korban datang sehingga Terdakwa melarikan diri;
6. Apa yang sdr lakukan setelah kejadian tersebut ?
6. Korban melaporkan kejadian tersebut kepada kepala dusun karena korban
merasa takut dan terancam jiwa korban atas kejadian tersebut;
7. Apakah ada penyelesaian oleh Kepala Dusun ?
7. Tidak ada penyelesaian oleh Kepala Dusun karena sebelumnya Terdakwa
sudah melakukan perbuatan tersebut dan diselesaikan oleh Kepala Desa
tetapi Terdakwa mengulangi lagi perbuatannya;
8. Apakah barang bukti ini yang Terdakwa gunakan unutuk mengancam sdr ?
(diperlihatkan sebilah parang)
8. Ya, benar;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan Hakim Ketua, Hakim Anggota
mengajukan pertanyaan dan saksi menjawab sebagai berikut :
1. Apakah Terdakwa hanya merayu sdr atau Terdakwa sudah memegang-megang
tubuh sdr ?
1. Terdakwa hanya merayu saja tidak memegang-megang tubuh korban;
2. Berpa kali Terdakwa merayu dan mengancam sdr ?
2. Sudah dua kali Terdakwa merayu dan mengancam korban;
3. Apakah suami sdr berada dirumah saat Terdakwa merayu dan mengancam sdr?
3. Suami korban tidak berada dirumah setiap Terdakwa merayu dan
mengancam korban;
4. Apakah sdr memberitahukan kejadian tersebut kepada suami atas perbuatan
Terdakwa ?
4. Ya, korban selalu memberitahukan kepada suami atas perbuatan Terdakwa
tersebut terhadap korban;
5. Apakah sdr dan Terdakwa tinggal satu rumah ?
5. Ya, korban dan Terdakwa tinggal satu rumah dengan suami korban juga;
6. Bagaiman sikap suami sdr terhadap Terdakwa ?
6. Suami korban marah kepada Terdakwa;
7. Apakah ada baku pukul antar Terdakwa dengan suami sdr ?
35

7. Tidak ada baku pukul antara Terdakwa dan suami korban;


8. Apakah sebelumnya sdr dan Terdakwa berpacaran ?
8. Korban dan Terdakwa sebelumnya tidak berpacaran;
Terhadap keterangan saksi tersebut, Terdakwa memberikan pendapat bahwa
keterangan saksi ada yang tidak benar yaitu korban tidak mengajak dan merayu
saksi untuk berhubungan badan;
Terhadap pendapat Terdakwa tersebut, saksi menyatakan tetap pada
keterangannya;
Kemudian Hakim Ketua memerintahkan Penuntut Umum untuk
menghadirkan saksi ke-2 (kedua) dan atas pertanyaan Hakim Ketua kemudian
saksi menerangkan :
Nama Yabu Rewangguku alias Bapa Jesin, tempat lahir di Mola, Umur 31
Tahun, tanggal lahir 3 Juli 1984, jenis kelamin laki-laki, Kebangsaan Indonesia,
tempat tinggal di Mola RT.10, RW.05 Kelurahan Welai TimurKecamatan Teluk
Mutiara, Kabupaten Alor, Agama Kristen Protestan, pekerjaan Tani;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, saksi menerangkan kenal dan masih
mempunyai huubungan keluarga sebagai adik kandung akan tetapi tidak terikat
hubungan kerja dengan Terdakwa;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa menerangkan tidak keberatan
saksi memberikan keterangan dengan berjanji dalam perkara ini merskipun masih
mempunyai hubungan keluarga;
Kemudian saksi mengucapkan janji menurut agamanya untuk memberikan
keterangan yang benar dan tidak lain dari pada yang sebenarnya;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan Hakim Ketua, Penuntut Umum
mengajukan pertanyaan dan saksi menjawab sebagai berikut:
1. Apa yang sdr ketahui dalam perkara ini ?
1. Korban mengetahui masalah pemukulan dan pengancaman yang dilakukan
oleh Terdakwa terhadap istri korban yang bernama Aminah Waang;
2. Kapan dan dimana kejadiannya ?
36

2. Kejadianya pada hari Rabu, tanggal 6 Mei2017 sekitar jam 10.00 wita
bertempat di rumah korban di Mola RT.10, RW.05 Kelurahan Welai Timur,
Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor;
3. Kenapa Terdakwa melakukan pemukulan dan pengancaman terhadap istri sdr
tersebut ?
3. Karena istri korban menolak ajakan Terdakwa yang ingin melakukan
hubungan badan sehingga Terdakwa marah dan memukul istri korban serta
mengancam istri korban dengan menggunakan sebilah parang;
4. Dari mana sdr mengetahuinya ?
4. Karena saat kejadian korban baru sampai di rumah dan korban melihat saat
Terdakwa merayu dan memukul istri korban sambil memegang parang dan
sempat mengayunkan parang kearah istri korban tetapi tidak kena;
5. Apa yang sdr lakukan saat melihat kejadian tersebut ?
5. Saat melihat kejadian tersebut korban mengejar Terdakwa lalu melaporkan
kejadian tersebut kepada Kepala Dusun;
6. Berapa kali Terdakwa melakukan perbuatantersebut pada istri sdr ?
6. Terdakwa sudah berulang kali melakukan perbuatan tersebut kepada istri
korban dan sudah diselesaikan oleh kepala dusun tetapi Terdakwa masih
mengulangi lagi perbuatannya;
7. Apakah barang bukti ini Terdakwa gunakan untuk mengancam korban ?
(diperlihatkan sebilah parang);
7. Ya, benar;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan Hakim Ketua, Hakim Anggota
tidak mengajukan pertanyaan keapda saksi dan menyatakan cukup;
Terhadap keterangan saksi tersebut, Terdakwa memberikan pendapat
bahwa, keterangan saksi benar;
Kemudian Hakim Ketua memerintahkan Penuntut Umum menghadirkan
saksi ke-3 (ketiga) di ruang sidang dan atas pertanyaan Hakim Ketua kemudian
saksi menerangkan :
Nama Dongga Lalu Panda alias Bapa Ina, tempat lahir di Kiritana, Umur 39
Tahun, tanggal lahir 30 Juli 1976, jenis kelamin laki-laki, Kebangsaan Indonesia,
37

tempat tinggal di Mola RT.11, RW.06 Kelurahan Welai TimurKecamatan Teluk


Mutiara, Kabupaten Alor, Agama Kristen Protestan, pekerjaan Tani/Kepala
Dusun;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, saksi menerangkan kenal dan tidak
mempunyai hubungan keluarga, sedarah atau semenda dan tidak terikat hubungan
kerja dengan Terdakwa;
Kemudian saksi mengucapkan janji meurut agamanya untuk memberikan
keterangan yang benar dan tidak lain dari pada yang sebenarnya;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan Hakim Ketua, Penuntut Umum
mengajukan pertanyaan dan saksi menjawab sebagai berikut :
1. Apa yang sdr ketahui dalam perkara ini ?
1. Korban mengetahui masalah pemukulan dan pengancaman yang dilakukan
oleh Terdakwa terhadap korban bernama Aminah Waang;
2. Kapan dan dimana kejadiannya ?
2. Kejadianya pada hari Rabu, tanggal 6 Mei2017 sekitar jam 10.00 wita
bertempat di rumah korban di Mola RT.10, RW.05 Kelurahan Welai Timur,
Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor;
3. Kenapa Terdakwa melakukan pemukulan dan pengancaman terhadap korban ?
3. Menurut korban karena korban menolak ajakan Terdakwa yang ingin
melakukan hubungan badan sehingga Terdakwa marah dan memukul
korban serta mengancamnya dengan menggunakan sebilah parang;
4. Dari mana sdr mengetahuinya ?
4. Korban dan suaminya yang datang kepada korban dan menceritakan
kejadian tersebut kepada korban;
5. Apa yang sdr lakukan setelah korban melaporkan kejadian tersebut kepada sdr?
5. Korban menyuruh korban melaporkan kejadian tersebut kepada polisi
karena sebelumnya Terdakwa sudah melakukan perbuatan tersebut dan
diselesaikan oleh korban tetapi Terdakwa masih mengulangi lagi
perbuatannya;
6. Berapa kali Terdakwa melakukan perbuatan tersebut kepada korban?
6. Terdakwa sudah berulang kali melakukan perbuatan tersebut kepada korban.
38

Kemudian atas kesempatan yang diberikan Hakim Ketua, Hakim Anggota


tidak mengajukan pertanyaan keapda saksi dan menyatakan cukup;
Terhadap keterangan saksi tersebut, Terdakwa memberikan pendapat
bahwa, keterangan saksi benar;
Kemudian atas pertanyaan Hakim Ketua, Penuntut Umum, menyatakan
tidak mengajukan saksi lagi;
Untuk pemeriksaan terhadap Terdakwa, Hakim Ketua menunda sidang
sampai hari Senin, tanggal 25 September2017, pukul 09:00:00 Wita dengan
perintah kepada Penuntut Umum untuk menghadapkan Terdakwa pada hari
sidang yang telah ditetapkan tersebut lalu sidang ditutup;
Demikian berita acara sidang ini dibuat yang ditandatangani oleh Hakim
Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

Helton B.K. Wadu, S.H Amin Imanuel Bureni, S.H, M.H


39

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 6
Sidang Pengadilan Negeri Kalabahi yang mengadili perkara pidana dengan
acara pemeriksaan biasa, berlangsung di gedung yang digunakan untuk itu di Jl.
Jendral SudirmanNomor 20Kalabahi- Alor, pada hari Senin, 25 September2017,
pukul 12:45:00 Wita dalam perkara Terdakwa :
Metusalak Maibai alias Metu
Terdakwa tetap ditahan;
Susunan sidang sama dengan sidang yang lalu;
Sidang dibuka dan dinyatakan terbuka unutk umum oleh Hakim Ketua, lalu
Hakim Ketua memerintahkan kepada Penuntut Umum untuk menghadapkan
Terdakwa ke ruang sidang;
Penuntut Umum menghadapkan Terdakwa ke ruang sidang dalam keadaan
bebas tanpa mengurangi pengawalan tanpa didampingi Penasihat Hukum;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa menerangkan bahwa yang
bersangkutan dalam keadaan sehat dan siap mengikuti sidang;
Setelah itu Hakim Ketua mengingatkan kepada Terdakwa supaya
memperhatikan segala sesuatu yang didengar dan dilihatnya disidang;
Kemudian Hakim Ketua menyatakan sesuai dengan Berita Acara Sidang
terdahulu, acara sidang hari ini adalah pemeriksaan Terdakwa;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa memberi jawaban sebagai berikut:
1. Apa yang sdr lakukan sehingga diajukan dalam perkara ini?
1. Korban telah melakukan pemukulan terhadap kakak ipar korban bernama
Aminah Waang;
2. Kapan dan dimana kejadiannya?
2. Kejadiannya pada hari rabu, tanggal 6 Mei2017 sekita jam 10.00 Wita
bertempat di Mola RT.10 RW.05 Kelurahan Welai Timur, Kecamatan Teluk
Mutiara, Kabupaten Alor;
3. Kenapa sdr memukul korban?
3. Karena korban tidak mendapat nasi sehingga korban emosi;
40

4. Dengan menggunakan apa sdr memukul korban?


4. Dengan menggunakan parang;
5. Berapa kali sdr memukul korban?
5. Korban memukul korban dua kali;
6. Apakah sdr mengancam korban dengan parang?
6. Korban tidak mengancam korban dengan parang;
7. Darimana sdr mendapatkan parang ini? (barang bukti diperlihatkan)
7. Parang itu berada di dapur dan saat Korban meminta nasi kepada korban
tetapi tidak ada sehingga Korban emosi dan mengambil lalu memukul
periuk nasi dengan parang tersebut;
8. Apakah sdr merayu dan mengajak korban untuk bersetubuh?
8. Korban tidak merayu dan mengajak korban untuk bersetubuh dengan
korban;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan Hakim Ketua, Hakim Anggota
tidak mengajukan pertanyaan kepada terdakwa dan menyatakan cukup;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan Hakim Ketua, Penuntut Umum
mengajukan pertanyaan dan Terdakwa menjawab sebagai berikut:
1. Bagaiman sikap sdr atas kejadian tersebut?
1. Korban mengaku bersalah dan menyesal serta berjanji tidak akan
mengulangi lagi perbuatan tersebut;
2. Apakah sdr sudah meminta maaf kepada korban?
2. Korban belum meminta maaf kepada korban;
Kemudian atas pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa dan Penuntut Umum
menyatakan cukup dan tidak mengajukan apapun, lalul Hakim Ketua menyatakan
pemeriksaan selesai;
Kemudian Hakim Ketua menyatakan acara berikutnya adalah tuntutan
pidana dan atas pertanyaan Hakim Ketua, Penuntut Umum menerangkan belum
siap dengan tuntutan pidana;
Untuk memberi kesempatan kepada Penuntut Umum menyampaikan
tuntutannya, Hakim Ketua menunda sidang sampai hari Senin, tanggal 2 Oktober
2017 pukul 09:00:00 Wita dengan perintah kepada Penuntut Umum untuk
41

menghadapkan Terdakwa pada hari sidang yang telah ditetapkan tersebut, lalu
sidang ditutup;
Demikian berita acara sidang ini dibuat yang ditandatangani oleh Hakim
Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

Helton B.K. Wadu, S.H Amin Imanuel Bureni, S.H, M.H


42

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 7
Sidang Pengadilan Negeri Kalabahi yang mengadili perkara pidana dengan
acara pemeriksaan biasa, berlangsung di gedung yang digunakan untuk itu di Jln.
Jendral Sudirman Nomor 20 Kalabahi - Alor, pada hari Senin, 2 Oktober 2017,
pukul 11:40:00 Wita dalam perkara Terdakwa :
Metusalak Maibai alias Metu
Terdakwa tetap ditahan;
Susunan sidang sama dengan sidang yang lalu;
Sidang dibuka dan dinyatakan terbuka unutk umum oleh Hakim Ketua, lalu
Hakim Ketua memerintahkan kepada Penuntut Umum untuk menghadapkan
Terdakwa ke ruang sidang;
Penuntut Umum menghadapkan Terdakwa ke ruang sidang dalam keadaan
bebas tanpa mengurangi pengawalan tanpa didampingi Penasihat Hukum;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa menerangkan bahwa yang
bersangkutan dalam keadaan sehat dan siap mengikuti sidang;
Setelah itu Hakim Ketua mengingatkan kepada Terdakwa supaya
memprehatikan segala sesuatu yang didengar dan dilihatnya di sidang;
Kemudian Hakim Ketua menyatakan sesuai dengan Berita Acara Sidang
terdahulu hari ini tuntutan pidana dari Penuntut Umum;
Kemudian Penuntut Umum membacakan tuntutan pidana sebagai berikut:
1. Menyatakan Terdakwa Metusalak Maibai alias Metuterbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana penganiayaan danancaman
kekerasan yang melanggar sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
pasal 351 ayat (1) KUHP dan pasal 335 ayat (1) ke 1e KUHP sebagaimana
dalam dakwaan kami;
2. Melanjutkan pidana terhadap Terdakwa Metusalak Maibai alias Metudengan
pidana penjara selama 1 (satu) tahun dikurangi seluruhnya dengan masa
penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa selama
Terdakwa berada dalam tahanan dengan perintah agar Terdakwa tetap berada
dalam tahanan;
43

3. Menetapkan barang bukti berupa: 1 (satu) bilah parang terbuat dari besi dengan
ukuran panjang kurang lebih 38 cm, gagang terbuat dari kayu berwarna cokelat
tampak dari depan dirampas untuk dimusnahkan;
4. Menghukum Terdakwa supaya dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp.
2.000,- (dua ribu rupiah);
Terhadap tuntutan pidana tersebut, atas pernyataan Hakim Ketua, Terdakwa
menyatakan tidak mengajukan pembelaan namun secara lisan Terdakwa mohon
keringanan hukuman dengan alasan Terdakwa mengaku bersalah dan menyesali
perbuatannya serta berjanji tidak mengulangi lagi perbuatan tersebut;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, Penuntut Umum menyatakan tetap pada
tuntutannya;
Untuk memberikan kesempatan kepada Majelis Hakim bermusyawarah
mengambil putusan, Hakim Ketua menunda dan menetapkan sidang berikutnya
pada hari Senin, tanggal 9 Oktober2017 pukul 09:00:00 Wita dengan perintah
kepada Penuntut Umum untuk menghadapkan Terdakwa pada hari sidang yang
telah ditetapkan tersebut, lalu sidang ditutup;
Demikian berita acara sidang ini dibuat yang ditandatangani oleh Hakim
Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

Helton B.K. Wadu, S.H Amin Imanuel Bureni, S.H, M.H


44

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 8
Sidang Pengadilan Negeri Kalabahi yang mengadili perkara pidana dengan
acara pemeriksaan biasa, berlangsung di gedung yang digunakan untuk itu di Jln.
Jendral Sudirman Nomor 20 Kalabahi - Alor, pada hari Senin, 9 Oktober 2017,
pukul 12:15:00 Wita dalam perkara Terdakwa :
Metusalak Maibai alias Metu
Terdakwa tetap ditahan;
Susunan sidang sama dengan sidang yang lalu;
Sidang dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua, lalu
Hakim Ketua memerintahkan kepada Penuntut Umum untuk menghadapkan
Terdakwa ke ruang sidang;
Penuntut Umum menghadapkan Terdakwa ke ruang sidang dalam keadaan
bebas tanpa mengurangi pengawalan tanpa didampingi Penasihat Hukum;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa menerangkan bahwa yang
bersangkutan dalam keadaan sehat dan siap mengikuti sidang;
Setelah itu Hakim Ketua mengingatkan kepada Terdakwa supaya
memperhatikan segala sesuatu yang didengar dan dilihatnya di sidang;
Kemudian Hakim Ketua menyatakan sesuai dengan Berita Acara Sidang
terdahulu, acara sidang hari ini pembacaan putusan;
Kemudian Hakim Ketua mengucapkan putusan yang amarnya sebagai
berikut:
MENGADILI:
1. Menyatakan Terdakwa Metusalak Maibai alias Metutersebut diatas, terbukti
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana ancaman
kekerasan sebagaimana dalam dakwaan tunggal;
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara
selama 1 (satu) tahun;
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa
dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
4. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;
45

5. Menetapkan barang bukti berupa:


- 1 (satu) bilah parang terbuat dari besi dengan ukuran panjang kurang
lebih 38 cm, gagang terbuat dari kayu berwarna cokelat tampak dari
depan;
Dirampas untuk dimusnahkan;
6. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 2000,-
(dua ribu rupiah);
Kemudian Hakim Ketua memberitahukan kepada Terdakwa tentang hak-
haknya sebagai berikut:
a. Segera menerima atau menolak putusan;
b. Mempelajari putusan sebelum menyatakan menerima atau menolak putusan
dalam tenggang waktu yang ditentukan oleh undang-undang;
c. Minta diperiksa perkaranya pada tingkat banding dalam tenggang waktu
yang ditentukan oleh undang-undang dlam hal ia menolak putusan;
d. Mencabut pernyataan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dalam tenggang
waktu yang ditentukan oleh undang-undang;
Setelah itu sidang di tutup;
Demikian berita acara sidang ini dibuat yang ditandatangani oleh Hakim
Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

Helton B.K. Wadu, S.H Amin Imanuel Bureni, S.H, M.H


46

2. Observasi Proses Peradilan Kasus Perdata :


a. Jenis Kasus
Jenis Kasus yang di observasi adalah kasus Gugatan Tanah dengan
Marta Laa sebagai Penggugat dan Salomi Duka, CS, sebagai Tergugat.
Susunan Majelis Hakim yang menangani kasus perlindungan anak
adalah Amin Imanuel Bureni, S.H., M.H sebagai Hakim Ketua, Yahya
wahyudi, S.H, MH dan I Made Wiguna, S.H, M.H. masing-masing
sebagai Hakim Anggota dan dibantu oleh Helton B.K. Wadu, S.H
sebagai Panitera Pengganti.
b. Uraian Persidangan
Uraian persidangan dapat dilihat melalui jalannya persidangan dan
jalannya persidangan dibuat dalam bentuk Berita Acara Sidang yang
isinya adalah sebagai berikut:
BERITA ACARA SIDANG
Nomor 2/Pdt.G/2017/PN Klb
Persidangan Umum Pengadilan Negeri Kalabahi yang mengadili perkara
perdata gugatan pada tingkat pertama bersidang dengan susunan Hakim Majelis
diselenggarakan di gedung Pengadilan Negeri Kalabahi di Jalan Jendral Sudirman
No. 20 Kalabahi, pada hari Selasa tanggal 15 Agustus 2017, pukul 09.30 Wita,
dalam perkara gugatan antara:
Marta Laa
Lawan
Salomi Duka, CS,
Susunan Sidang:
Yahya wahyudi, S.H, M.H Sebagai Hakim Anggota I;
Helton B.K. Wadu, S.H Sebagai Panitera Pengganti.
Sidang dibuka oleh Hakim Anggota I dan dinyatakan terbuka untuk umum,
lalu para pihak yang berperkara dipanggil masuk ke ruang sidang;
Penggugat hadir diwakili oleh Kuasa Hukumnya;
Tergugat I dan Tergugat II hadir dengan Kuasa Hukumnya;
47

Kemudian Hakim Anggota I menjelaskan berhubung Majelis Hakim tidak


lengkap, maka sidang tidak bisa dilanjutkan dan ditunda pada hari Selasa, tanggal
22 Agustus2017, Pukul 09.00 Wita dengan pemberitahuan kepada para pihak
yang berperkara untuk hadir pada sidang yang telah ditetapkan diatas tanpa
dipanggil lagi karena penundaan hari sidang ini merupakan panggilan resmi, lalu
sidang ditutup;
Demikian berita acara ini dibuat yang ditandatangani oleh Hakim Anggota I
dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Anggota I,

Helton B.K. Wadu, S.H Yahya wahyudi, S.H, M.H


48

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 1
Persidangan Umum Pengadilan Negeri Kalabahi yang mengadili perkara
perdata gugatan pada tingkat pertama bersidang dengan susunan Hakim Majelis
diselenggarakan di Gedung Pengadilan Negeri Kalabahidi Jalan Jendral Sudirman
No. 20 Kalabahi, pada hari Selasa, tanggal 22 Agustus 2017, pukul 12.25 Wita,
dalam perkara gugatan antara:
Marta Laa, jenis kelamin perempuan, umur 37 tahun,
pekerjaan Dokter, agama Kristen, beralamat di Jl. Ikan
Tembang RT.030 RW.008 Kelurahan Wetabua Kecamatan
Teluk Muriara, Kabupaten Alor Propinsi Nusa Tenggara
Timur yang diwakili oleh Yusak Tausbele, S.H, M.Hum
Advokat/Pengacara pada kantor Advokat Yusak Tausbele,
S.H. M.Hum& Associates yang beralamat di Jl. Ikan Mas,
Batunirwala, Kelurahan Welai Timur, Kecamatan Teluk
Mutiara, Kabupaten Alor Propinsi Nusa Tenggara Timur
berdasarkan surat kuasa Khusus tanggal 14 Agustus2017,
yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Kalabahi pada tanggal 14 Agustus2017 dengan nomor:
04/SK/Pdt/2017/PN.KLB;
Selanjutnya disebut sebagai Penggugat
Lawan
1. Salomi Duka, jenis kelamin perempuan, umur 75 tahun, agama
Kristen, beralamat di Jl. Hayam Wuruk No. 37 RT. 15
RW.05 Kelurahan Kalabahi Timur , Kecamatan Teluk
Mutiara, Kabupaten Alor, Propinsi Nusa Tenggara Timur;
Selanjutnya disebut sebagai Tergugat I;
2. Seprianus Duka, jenis kelamin laki-laki, umur 51 tahun, agama Kristen,
beralamat di RT.10 RW.03, Kelurahan Kalabahi Timur,
Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor Propinsi Nusa
Tenggara Timur;
49

Selanjutnya disebut sebagai Tergugat II;


Tergugat I dan Tergugat II memberi Kuasa pada Elisabeth Sulastri Sujono,
S.H, Advokat/Penasihat Hukum berkantor di Jalan Perdamaian No. 12 Bungabali,
Kelurahan Kalabahi Timur, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten
Alorberdasarkan surat kuasa khusus tanggal 14 Agustus 2017 yang telah di
daftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kalabahi pada tanggal 14
Agustus2017 dengan Nomor: 05/SK/Pdt/2017/PN/KLB;
Susunan Sidang:
Amin Imanuel Bureni, S.H, M.H Sebagai Hakim Ketua;
Yahya wahyudi, S.H, M.H Sebagai Hakim Anggota I;
I Made Wiguna, S.H, M.H Sebagai Hakim Anggota II;
Helton B.K. Wadu, S.H Sebagai Panitera Pengganti;
Sidang dibuka oleh Hakim Ketua dan dinyatakan terbuka untuk umum, lalu
para pihak yang berperkara dipanggil masuk ke ruang sidang;
Penggugat hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Tergugat I dan Tergugat II hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Kemudian Hakim Ketua memeriksa Surat Kuasa dan Ijin Beracara dari
Kuasa Hukum Penggugat dan diperlihatkan kepada Kuasa Hukum para Tergugat;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, Kuasa Hukum Para Tergugat menyatakan
tidak keberatan terhadap Surat Kuasa tersebut;
Kemudian Hakim Ketua memeriksa Surat Kuasa dan Ijin Beracara dari
Kuasa Hukum Para Tergugat dan diperlihatkan kepad Kuasa Hukum Penggugat;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, Kuasa Hukum Penggugat menyatakan tidak
keberatan terhadap Surat Kuasa tersebut;
Kemudian Hakim Ketua menjelaskan kepada para pihak sebelum
pemeriksaan perkara dimulai, para pihak diwajibkan untuk menempuh mediasi
sebagai mana diatur dalam Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Nomor 1 Tahun 2017 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan;
Kemudian Hakim Ketua memberikan penjelasan kepada para pihak tentang
prosedur mediasi dan pemilihan Mediator, baik Mediator Hakim yang ada di
Pengadilan Negeri Kalabahi maupun Mediator dari luar (lembaga mediator)yang
50

terdaftar di Pengadilan Negeri Kalabahi, selanjutnya para pihak menyerahkan


sepenuhnya kepadan Majelis Hakim;
Majelis Hakim bermusyawarah kemudian Hakim Ketua Menunjuk I Made
Gede Kariana, S.H, Hakim pada Pengadilan Negeri Kalabahi sebagai Mediator;
Kemudian Hakim Ketua mengucapkan penetepan penunjukan Mediator
yang amarnya berbunyi sebagai berikut:
MENETAPKAN
Menunjuk I Made Gede Kariana, S.H Hakim Pengadilan Negeri Kalabahi,
sebagai Mediator dalam perkara nomor 2/Pdt.G/2017/PN KLB;
Menetapkan proses mediasi paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung
sejak tanggal penetapan ini.
Kemudian Hakim Ketua menjelaskan untuk memberi kesempatan kepada
para pihak untuk melakukan mediasi maka sidang ditunda sampai dengan hari
sidang yang akan datang, lalu sidang ditutup.
Demikian berita acara ini dibuat yang ditandatangani oleh Hakim Ketua dan
Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

Helton B.K. Wadu, S.H Amin Imanuel Bureni, S.H, M.H


51

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 2
Persidangan Umum Pengadilan Negeri Kalabahi yang mengadili perkara perdata
gugatan pada tingkat pertama bersidang dengan susunan Hakim Majelis
diselenggarakan di Gedung Pengadilan Negeri Kalabahidi Jalan Jendral Sudirman
No. 20 Kalabahi, pada hari Kamis, tanggal 14 September 2017, pukul 10.45 Wita,
dalam perkara gugatan antara:
Marta Laa
Lawan
Salomi Duka, CS
Susunan Sidang:
Yahya wahyudi, S.H, M.H Sebagai Hakim Anggota I;
Helton B.K. Wadu, S.H Sebagai Panitera Pengganti;
Sidang dubuka oleh Hakim Anggota I dan dinyatakan terbuka untuk umum,
lalu para pihak yang berperkara dipanggil masuk ke ruang sidang;
Penggugat hadir diwakili oleh Kuasa Hukumnya;
Tergugat I dan Tergugat II hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Kemudian Hakim Anggota I menyampaikan kepda para pihak bahwa sesuai
laporan Mediasi dari Hakim Mediator tanggal 14 September2017, perdamaian
yang diupayakan oleh kedua belah pihak melalui mediator tidak berhasil akan
tetapi berhubung Ketua Majelis sedang berada di luar daerah, maka sidang tidak
bisa dilanjutkan dengan baca surat gugatan dari pihak Penggugat;
Untuk baca surat gugatan dari Pihak Penggugat sidang ditunda dan
dilanjutkan pada hari Senin, tanggal 18 September2017, pukul 09.00 Wita dengan
pemberitahuan kepada Para Pihak yang berperkara untuk hadir pada sidang yang
telah ditetapkan diatas tanpa dipanggil lagi karena penundaan hari sidang ini
merupakan panggilan resmi, lalu sidang ditutup;
52

Demikian berita acara ini dibuat yang ditandatangani oleh Hakim Anggota I
dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Anggota I,

Helton B.K. Wadu, S.H Yahya wahyudi, S.H, M.H


53

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 3
Persidangan Umum Pengadilan Negeri Kalabahi yang mengadili perkara perdata
gugatan pada tingkat pertama bersidang dengan susunan Hakim Majelis
diselenggarakan di Gedung Pengadilan Negeri Kalabahi di Jalan Jendral
Sudirman No. 20Kalabahi, pada hari Senin, tanggal 18 September 2017, pukul
11.40 Wita, dalam perkara gugatan antara:
Marta Laa
Lawan
Salomi Duka, CS
Susunan Sidang:
Yahya wahyudi, S.H, M.H Sebagai Hakim Anggota I;
Helton B.K. Wadu, S.H Sebagai Panitera Pengganti;
Sidang dubuka oleh Hakim Anggota I dan dinyatakan terbuka untuk umum,
lalu para pihak yang berperkara dipanggil masuk ke ruang sidang;
Penggugat hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Tergugat I dan Tergugat II hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Kemudian Hakim Anggota I menyampaikan kepda para pihak bahwa sesuai
dengan Berita Acara yang lalu, sidang hari ini untuk baca gugatan dari pihak
penggugat akan tetapi berhubung Ketua Majelis masih berada di luar daerah,
maka sidang tidak bisa dilanjutkan;
Untuk baca surat gugatan dari Pihak Penggugat sidang ditunda dan
dilanjutkan pada hari Rabu, tanggal 20 September2017, pukul 09.00 Wita dengan
pemberitahuan kepada Para Pihak yang berperkara untuk hadir pada sidang yang
telah ditetapkan diatas tanpa dipanggil lagi karena penundaan hari sidang ini
merupakan panggilan resmi, lalu sidang ditutup;
54

Demikian berita acara ini dibuat yang ditandatangani oleh Hakim Anggota I
dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Anggota I,

Helton B.K. Wadu, S.H Yahya wahyudi, S.H, M.H


55

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 4
Persidangan Umum Pengadilan Negeri Kalabahi yang mengadili perkara
perdata gugatan pada tingkat pertama bersidang dengan susunan Hakim Majelis
diselenggarakan di Gedung Pengadilan Negeri Kalabahidi Jalan Jendral Sudirman
No. 20 Kalabahi, pada hari Rabu, tanggal 20 September 2017, pukul 12.10 Wita,
dalam perkara gugatan antara:
Marta Laa
Lawan
Salomi Duka, CS
Susunan Sidang:
Amin Imanuel Bureni, S.H, M.H Sebagai Hakim Ketua;
Yahya wahyudi, S.H, M.H Sebagai Hakim Anggota I;
I Made Wiguna, S.H, M.H Sebagai Hakim Anggota II;
Helton B.K. Wadu, S.H Sebagai Panitera Pengganti;
Sidang dubuka oleh Hakim Ketua dan dinyatakan terbuka untuk umum, lalu
para pihak yang berperkara dipanggil masuk ke ruang sidang;
Penggugat hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Tergugat I dan Tergugat II hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Kemudain Hakim Ketua menyampaikan kepada Para Pihak bahwa sesuai
dengan berita acara sidang yang lalu, sidang hari ini adalah baca surat gugatan
dari Pihak Penggugat karena laporan mediasi dari Hakim Mediator tanggal 14
September 2017, perdamaian yang diupayakan oleh kedua belah pihak melalui
mediator tidak berhasil;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan oleh Hakim Ketua, Kuasa
Hukum Penggugat membacakan surat gugatan tertanggal 15 Agustus2017;
56

Perihal: Gugatan Perbuatan Melawan Hukum

Kepada Yth.

Ketua Pengadilan Negeri Kalabahi

Pada Pengadilan Negeri Kalabahi

di-

Kalabahi

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Yusak Tausbele, S.H., M. Hum

Advokat/ Pengacara & Konsultan Hukum pada Kantor Advokat Yusak Tausbele,
S.H., M.Hum& Associates yang beralamat di Jl. Ikan Mas, Batunirwala,
Kelurahan Welai Timur, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, Propinsi
Nusa Tenggara Timur, Hp. 085239468465, Email: yusaktausbele@yahoo.com.
Sebagaimana dalam Surat Kuasa Khusus tertanggal 14 Agustus2017 dan dengan
demikian bertindak guna kepentingan untuk dan atas nama Marta Laa;
perempuan, umur 37 tahun, pekerjaan Dokter, agama Kristen, beralamat di Jl.
Ikan Tembang, RT.030/RW008, Kelurahan Wetabua, Kecamatan Teluk Mutiara,
Kabupaten Alor, Propinsi Nusa Tenggara Timur, selanjutnya disebut sebagai
Penggugat
Dengan ini mengajukan Perbuatan Melawan Hukum terhadap :
1. Salomi Duka; Perempuan, umur; 75 Tahun, agama Kristen, beralamat di Jl.
Hayam Wuruk No. 37, RT. 15 RW. 05, Kelurahan Kalabahi Timur, Kecamatan
Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, Propinsi Nusa Tenggara Timur, selanutnya
mohon disebut sebagai Tergugat I.
2. Seprianus Duka; Laki-laki umur 51 Tahun, agama Kristen, beralamat di RT.
10 RW. 03, Kelurahan Kalabahi Timur, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten
57

Alor, Propinsi Nusa Tenggara Timur, selanjutnya mohon disebut sebagai


Tergugat II.
Tergugat I dan Tergugat II untuk selanjutnya disebut sebagai Para Tergugat.
Adapun gugatan ini kami ajukan berdasarkan dalil-dalil sebagai berikut:
1. Bahwa pada tanggal 22 Desember 2014 Penggugat telah membeli sebidang
tanah pertanian seluas 19.716 m2 seharga Rp. 900.000.000,- (Sembilan ratus
juta rupiah), dari Yuliana klakik yang terletak di Padadita, Kelurahan Kalabahi
Timur, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, yang tercatat dalam
sertifikat Hak Milik No. 01649, Surat Ukur Nomor 00054/2011, tertanggal 09
Desember 2011 atas nama pemegang hak Yuliana klakik, dengan batas-batas
sebagai berikut:
Utara : Jalan.
Selatan : Jalan.
Timur : Jalan.
Barat : Jalan.
Hal ini sebagaimana dalam Surat Perjanjian Jual Beli Tanah, tertanggal 22
Desember 2014.
2. Bahwa setelah transaksi jual beli dilakukan sebidang tanag sebagaimana
diamksud di atas menjadi hak milik Penggugat, dan administrasi yang
berkaitan dengan jual beli dibawa ke Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT)
Abimanyu, Sh. MKn, untuk dibuat Akta Jual Beli dan selanjutnya dilakukan
proses balik nama atas kepemilikan sebidang tanah pertanian tersebut.
3. Bahwa setelah sebidang tanah pertanian diterima dan menjadi hak milik
Penggugat, Penggugat melakukan pemasangan pagar keliling pada lokasi untuk
melindungi lokasi tersebut karena akan ditanamkan tanaman berupa tanaman
akar wangi dan bambu untuk pengembangan program proyek yayasan
Penggugat.
4. Bahwa dalam perkembangannya ketika Pembuatan Akta Jual Beli masih
diproses Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Abimanyu, SH. MKn, sekitar
bulan Juni atau Juli tahun 2015 atau setidak-tidaknya pada musim hujan di
tahun 2015, para Tergugat secara bersama-sama melakukan penguasaan tanah
58

tanpa izin Penggugat, menempati tanah tanpa hak, mengundang masa


melakukan pemagaran pembatasan pada bagian timur tanah milik Penggugat
serta telah ditanamkan tanaman berupa jagung dan kacang-kacangan dilokasi
yang luasnya 5.000 m2 (selanjutnya disebut obyek sengketa).
5. Bahwa atas perbuatan para Tergugat yang secara bersama-sama melakukan
penguasaan tanah tanpa izin, menempati tanah tanpa hak, mengundang massa
melakukan pemagaran pembatas, serta telah ditanamkan tanaman berupa
jagung dan kacang-kacangan pada obyek sengketa, Penggugat sudah sempat
menegur para Tergugat untuk tidak meneruskan perbuatannya akan tetapi para
tergugat tetap meneruskan perbuatannya.
6. Bahwa karena adanya permasalahan yang ditimbulkan oleh para Tergugat,
Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Abimanyu, SH. MKn, tidak
mengeluarkan Akta Jual Beli sehingga tidak dapat dilakukan proses balik nama
atas sebidang tanah pertanian milik Penggugat yang dibeli dari Yuliana klakik
yang pada prinsipnya merugikan kepentingan penggugat.
7. Bahwa perbuatan para Tergugat yang secara bersama-sama melakukan
penguasaan tanah tanpa izin, menempati tanah tanpa hak, mengundang massa
melakukan pemagaran pembatas, serta telah ditanamkan tanaman berupa
jagung dan kacang-kacangan pada obyek sengketa adalah merupakan
perbuatan melawan hukum sebagaimana yang diatur dalam pasal 1365
KUHPerdata yang menyatakan tiap-tiap perbuatan melanggar hukum
yang membawa kerugian kepada seorang lain, mewajibkan orang yang
karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut.
8. Bahwa oleh karena perbuatan tanpa Tergugat merupakan perbuatan melawan
hukum yang menimbulkan kerugian bagi Penggugat karena terhambatnya
proses balik nama terhadap tanah milik Penggugat yang berakibat pada
terhambatnya proyek pengembangan yayasan milik Penggugat maka sudah
sewajarnya apabila para Tergugat dihukum untuk membayar kerugian kepada
Penggugat.
59

9. Bahwa adapun kerugian yang diderita Penggugat akibat perbuatan para


Tergugat hingga saat ini adalah sebesar Rp. 246.900.000,- (dua ratus empat
puluh enam juta Sembilan ratus ribu rupiah) dengan perincian sebagai berikut:
a. Penundaan gaji pekerja proyek per bulan: Rp. 8.000.000,- (delapan juta
rupiah) 12 bulan = Rp. 96.000.000,- (Sembilan puluh enam juta rupiah).
b. Penambahan 4 orang pekerja untuk mengerjakan pagar dengan kayu kahi
per hari Rp. 75.000,- (tujuh puluh lima ribu rupiah) selama 2 minggu
sebesar Rp. 900.000,- (Sembilan ratus ribu rupiah).
c. Ketidak penggunaan tanah termasuk kerugian bunga modal dan pembayaran
pekerja sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah).
d. Pembelian pestisida glypphosate yang digunakan untuk penetralan tanah
beracun sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah).
e. Biaya pengosongan obyek sengketa sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh
lima juta rupiah).
10. Bahwa kemudian, untuk menghindari adanya peralihan hak dan pembebanan
dalam bentuk apapun terhadap obyek sengketa oleh para Tergugat, sehingga
mohon kepada yang terhormat Ketua Pengadilan Negeri Kalabahi Cq. Majelis
Hakim pemeriksa perkara ini untuk meletakkan sita jaminan
(conservatoirbeslag) terhadap obyek sengketa;
11. Bahwa selain itu. Untuk kepastian hukum apabila para Tergugat tidak dapat
memenuhi tuntutan hak Penggugat yaitu menyerahkan obyek sengketa kepada
Penggugat, maka mohon kepada yang terhormat Ketua Pengadilan Negeri
Kalabahi Cq. Majelis pemeiksa perkara ini untuk meletakkan sita jaminan
(conservatoirbeslag) terhadap :
a. Sebidang tanah dan bangunan milik Tergugat I yang terletak di Jl. Hayam
Wuruk No. 37, RT. 15 RW. 05, Kelurahan Kalabahi Timur, Kecamatan
Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, Propinsi Nusa Tenggara Timur.
b. Sebidang tanah dan bangunan milik Tergugat II yang terletak di RT.
10/RW. 03. Kelurahan Kalabahi Timur, Kecamatan Teluk Mutiara,
Kabupaten Alor, Propinsi Nusa Tenggara Timur.
60

12. Bahwa Gugatan ini diajukan cukup beralasan dan dengan disertai bukti-bukti
yang otentik, maka sesuai dengan pasal 180 HIR segala penetapan dan
putusan pengailan dalam perkara ini dilaksanakan lebih dahulu
uitvoorbaarbijvoorad meskipun ada upaya hukum (verzet, banding dan kasasi)
dari para Tergugat.
13. Bahwa agar para Tergugat mau melaksanakan putusan perkara ini nanti, maka
sesuai dengan pasal 225 HIR/259 RBg, kami mohon agar para Tergugat
dihukum untuk membayar uang paksa/dwangsom kepada Penggugat sebesar
Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) setiap hari, setiap para Tergugat lalai
memenuhi isi putusan, terhitung sejak putusan diucapkan sampai
dilaksanakan.
14. Bahwa perbuaatan para Tergugat apabila tidak segera dihentikan dan
diselesaikan perkaranya, maka dikhawatirkan menimbulkan kerugian yang
lebih besar lagi.
15. Bahwa demi keadilan, kepastian hukum dan perlindungan terhadap hak
Penggugat tiada jalan lain kecuali menyerahkan perkara ini kepada Pengadilan
Negeri Kalabahi untuk memeriksa, mengadili dan memutuskan perkara ini.
Berdasarkan dalil-dalil tersebut diatas, maka kami mohon kepada Yang
Terhormat Ketua Pengadilan Negeri Kalabahi Cq. Majelis Hakim Pemeriksa
Perkara untuk memeriksa, mengadili dan memberikan putusan sebagai berikut :
1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan sah secara hukum Sertifikat Hak Milik No. 01649, Surat Ukur
Nomor 00054/2011, tanggal 9 Desember 2011, atas nama pemegang hak
Yuliana klakik, dengan batas-batas sebagai berikut;
Utara : Jalan.
Selatan : Jalan.
Timur : Jalan.
Barat : Jalan.
3. Menyatakan jual beli sebidang tanah pertanian antara Penggugat dan Yuliana
klakik berdasarkan Surat Perjanjian Jual Beli Tanah, tertanggal 22 Desember
2014 adalah sah secara hukum;
61

4. Menyatakan secara hukum karena jual beli sebidang tanah yang terletak di
Padadita, Kelurahan Kalabahi Timur, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten
Alor, seluas 19.716 m2, atas nama pemegang Sertifikat Hak Milik Yuliana
klakik Surat Ukur Nomor 00054/2011, tanggal 9 Desember 2011, sebagaimana
dalam Sertifikat Hak Milik No. 01649, dengan batas-batas sebagai berikut;
Utara : Jalan.
Selatan : Jalan.
Timur : Jalan.
Barat : Jalan.
Telah dilakukan antara Penggugat dan Yuliana klakik, maka secara hukum
kepemilikan tanah tersebut adalah hak milik Penggugat;
5. Menyatakan para Tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum;
6. Menghukum para Tergugat untuk mengosongkan dan mencabut semua pagar
pembatas dan tanaman yang telah ditanamkan pada obyek sengketa serta untuk
menyerahkan obyek tersebut kepada Penggugat dalam keadaan kosong tanpa
beban yang menyertai dari tangannya maupun dari tangan orang lain atas
ijinnya, bila perlu secara paksa dengan bantuan aparat kepolisian;
7. Menghukum para Tergugat untuk membayar ganti kerugian kepada Penggugat
sebesar Rp. 246.900.000,- (dua ratus empat puluh enam juta Sembilan ratus
ribu rupiah) secara tunai dan sekaligus dengan perincian sebagai berikut :
a. Penundaan gaji pekerja proyek per bulan: Rp. 8.000.000,- (delapan juta
rupiah) 12 bulan = Rp. 96.000.000,- (Sembilan puluh enam juta rupiah).
b. Penambahan 4 orang pekerja untuk mengerjakan pagar dengan kayu kahi
per hari Rp. 75.000,- (tujuh puluh lima ribu rupiah) selama 2 minggu
sebesar Rp. 900.000,- (Sembilan ratus ribu rupiah).
c. Ketidak penggunaan tanah termasuk kerugian bunga modal dan pembayaran
pekerja sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah).
d. Pembelian pestisida glypphosate yang digunakan untuk penetralan tanah
beracun sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah).
e. Biaya pengosongan obyek sengketa sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh
lima juta rupiah).
62

8. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoirbeslag) terhadap


sebidang tanah pertanian pada bagian timur tanah milik Penggugat seluas
5.000 m2 yang saat ini dikuasai oleh para Tergugat dengan penguasaan tanah
tanpa izin penggugat, menempati tanah tanpa hak, mengundang massa
melakukan pemagaran pembatas, serta telah ditanamkan tanaman berupa
jagung dan kacang-kacangan;
9. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoirbeslag) terhadap;
a. Sebidang tanah dan bangunan milik Tergugat I yang terletak di Jl. Hayam
Wuruk No. 37, RT. 15 RW. 05, Kelurahan Kalabahi Timur, Kecamatan
Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, Propinsi Nusa Tenggara Timur.
b. Sebidang tanah dan bangunan milik Tergugat II yang terletak di RT.
10/RW. 03. Kelurahan Kalabahi Timur, Kecamatan Teluk Mutiara,
Kabupaten Alor, Propinsi Nusa Tenggara Timur.
10. Menyatakan secara hukum bahwa putusan perkara ini dapat dilaksanakan
lebih dahulu meskipun ada upaya hukum lain (verzet, banding dan kasasi) dari
para Tergugat;
11. Menghukum kepada para Tergugat masing-masing untuk membayar uang
paksa/dwangsom kepada Penggugat sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta
rupiah) untuk setiap hari keterlambatan melaksanakan isi putusan ini;
12. Menghukum para Tergugat untuk tunduk dan patuh terhadap putusan perkara
ini;
13. Menghukum kepada para Tergugat untuk membayar seluruh biaya yang
timbul dalam perkara ini; Atau;
Apabila Majelis Hakim Pemeriksaan Perkara berpendapat lain, mohon putusan
yang seadil-adilnya demi tegaknya hukum (ex aequo et bono);
63

Demikian Gugatan ini kami ajukan, atas dikabulkannya Gugatan ini


diucapkan terima kasih;

Hormat kami,
Kuasa Hukum Penggugat

Yusak Tausbele, S.H., M.Hum

Untuk memberikan kesempatan kepada Kuasa Hukum Para Tergugat


Mengajukan jawabannya, maka sidang ditunda dan akan dilanjutkan pada hari
Jumat, tanggal 22 September2017 pada Pukul 09.00 Wita dengan pemberitahuan
kepada Para Pihak yang berperkara untuk hadir pada waktu sidang yang telah
ditetapkan diatas tanpa dipanggil lagi karena penundaan hari sidang ini
merupakan panggilan resmi, lalu sidang ditutup;
Demikianlah dibuat berita acara Persidangan ini yang ditanda tangani oleh
Hakim Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

Helton B.K. Wadu, S.H Amin Imanuel Bureni, S.H, M.H


64

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 5
Persidangan Umum Pengadilan Negeri Kalabahi yang mengadili perkara
perdata gugatan pada tingkat pertama bersidang dengan susunan Hakim Majelis
diselenggarakan di Gedung Pengadilan Negeri Kalabahidi Jalan Jendral Sudirman
No. 20 Kalabahi, pada hari Jumat, tanggal 22 September 2017, pukul 12. 30 Wita,
dalam perkara gugatan antara:
Marta Laa
Lawan
Salomi Duka, CS
Susunan Sidang:
Amin Imanuel Bureni, S.H, M.H Sebagai Hakim Ketua;
Yahya wahyudi, S.H, M.H Sebagai Hakim Anggota I;
I Made Wiguna, S.H, M.H Sebagai Hakim Anggota II;
Helton B.K. Wadu, S.H Sebagai Panitera Pengganti;
Sidang dubuka oleh Hakim Ketua dan dinyatakan terbuka untuk umum, lalu
para pihak yang berperkara dipanggil masuk ke ruang sidang;
Penggugat hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Kuasa Hukum Tergugat I dan Tergugat II tidak hadir,
Kemudian Hakim Ketua menyampaikan kepada Para Pihak bahwa sesuai
dengan berita acara sidang yang lalu, sidang hari ini adalah jawaban dari pihak
Tergugat;
Kemudian Hakim Ketua menyampaikan bahwa berhubung Kuasa Hukum
Para Tergugat tidak hadir, maka sidang tidak bisa dilanjutkan dan kepada Jurusita
Pengadilan Negeri Kalabahi diperintahkan untuk memanggil kembali Kuasa
Hukum Para Tergugat secara resmi melalui relas panggilan pada sidang yang akan
ditetapkan oleh Majelis Hakim;
Untuk memanggil Kuasa Hukum Para Tergugat dan memberikan
kesempatan kepada Kuasa Hukum Para Tergugat mengajukan jawabannya, maka
sidang ditunda dan akan dilanjutkan pada hari Senin, tanggal 25 September2017
pada pukul 09.00 Wita dengan pemberitahuan kepada Para Pihak yang berperkara
65

untuk hadir pada waktu sidang yang telah ditetapkan diatas tanpa dipanggil lagi
karena penundaan hari sidang ini merupakan panggilan resmi, lalu sidang ditutup;
Demikianlah dibuat berita acara Persidangan ini yang ditanda tangani oleh
Hakim Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

Helton B.K. Wadu, S.H Amin Imanuel Bureni, S.H, M.H


66

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 6
Persidangan Umum Pengadilan Negeri Kalabahi yang mengadili perkara
perdata gugatan pada tingkat pertama bersidang dengan susunan Hakim Majelis
diselenggarakan di Gedung Pengadilan Negeri Kalabahidi Jalan Jendral Sudirman
No. 20Kalabahi, pada hari Senin, tanggal 25 September2017, pukul 11.00 Wita,
dalam perkara gugatan antara:
Marta Laa
Lawan
Salomi Duka, CS
Susunan Sidang:
Yahya wahyudi, S.H, M.H Sebagai Hakim Anggota I;
Helton B.K. Wadu, S.H Sebagai Panitera Pengganti;
Sidang dubuka oleh Hakim Anggota I dan dinyatakan terbuka untuk umum,
lalu para pihak yang berperkara dipanggil masuk ke ruang sidang;
Penggugat hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Tergugat I dan Tergugat II hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Kemudian Hakim Hakim Anggota I menyampaikan kepada Para Pihak
bahwa sesuai dengan berita acara sidang yang lalu, sidang hari ini adalah jawaban
dari pihak Tergugat akan tetapi berhubung Ketua Majelis dalam keadaan sakit,
maka sidang tidak bisa dilanjutkan;
Untuk jawaban dari Pihak Tergugat sidang ditunda dan dilanjutkan pada
hari Rabu, tanggal 27 September 2017, pukul 09.00 Wita dengan pemberitahuan
kepada Para Pihak yang berperkara untuk hadir pada waktu sidang yang telah
ditetapkan diatas tanpa dipanggil lagi, karena penundaan hari sidang ini
merupakan panggilan resmi, lalu sidang ditutup;
67

Demikianberita acara ini dibuat yang ditanda tangani oleh Hakim Anggota I
dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Anggota I,

Helton B.K. Wadu, S.H Yahya wahyudi, S.H, M.H


68

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 7
Persidangan Umum Pengadilan Negeri Kalabahi yang mengadili perkara
perdata gugatan pada tingkat pertama bersidang dengan susunan Hakim Majelis
diselenggarakan di Gedung Pengadilan Negeri Kalabahidi Jalan Jendral Sudirman
No. 20Kalabahi, pada hari Rabu, tanggal 27 September 2017, pukul 11. 35 Wita,
dalam perkara gugatan antara:
Marta Laa
Lawan
Salomi Duka, CS
Susunan Sidang:
Amin Imanuel Bureni, S.H, M.H Sebagai Hakim Ketua;
Yahya wahyudi, S.H, M.H Sebagai Hakim Anggota I;
I Made Wiguna, S.H, M.H Sebagai Hakim Anggota II;
Helton B.K. Wadu, S.H Sebagai Panitera Pengganti;
Sidang dubuka oleh Hakim Ketua dan dinyatakan terbuka untuk umum, lalu
para pihak yang berperkara dipanggil masuk ke ruang sidang;
Penggugat hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Tergugat I dan Tergugat II hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Kemudian Hakim Ketua menyampaikan kepada Para Pihak bahwa sesuai
dengan berita acara sidang yang lalu, sidang hari ini adalah jawaban dari pihak
Tergugat;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan oleh Hakim Ketua, Kuasa Para
Tergugat membacakan jawabannya tertanggal 27 September 2017;
Untuk memberikan kesempatan kepada Kuasa Hukum Penggugat
mengajukan Repliknya, maka sidang ditunda dan akan dilanjutkan pada hari
Jumat, tanggal 29 September2017, pada pukul 09.00 Wita dengan pemberitahuan
kepada Para Pihak yang berperkara untuk hadir pada waktu sidang yang telah di
tetapkan diatas tanpa dipanggil lagi karena penundaan hari sidang ini merupakan
panggilan resmi, lalu sidang ditutup;
69

Demikianlah dibuat berita acara Persidangan ini yang ditanda tangani oleh
Hakim Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

Helton B.K. Wadu, S.H Amin Imanuel Bureni, S.H, M.H


70

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 8
Persidangan Umum Pengadilan Negeri Kalabahi yang mengadili perkara
perdata gugatan pada tingkat pertama bersidang dengan susunan Hakim Majelis
diselenggarakan di Gedung Pengadilan Negeri Kalabahidi Jalan Jendral Sudirman
No. 20Kalabahi, pada hari Jumat, tanggal 29 September2017, pukul 11.15 Wita,
dalam perkara gugatan antara:
Marta Laa
Lawan
Salomi Duka, CS
Susunan Sidang:
Yahya wahyudi, S.H Sebagai Hakim Anggota I;
Helton B.K. Wadu, S.H Sebagai Panitera Pengganti;
Sidang dubuka oleh Hakim Anggota I dan dinyatakan terbuka untuk umum,
lalu para pihak yang berperkara dipanggil masuk ke ruang sidang;
Penggugat hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Tergugat I dan Tergugat II hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Kemudian Hakim Anggota I menyampaikan kepada Para Pihak bahwa
sesuai dengan berita acara sidang yang lalu, sidang hari ini untuk Replik dari
Pihak Penggugat akan tetapi berhubung Ketua Majelis sedang berada diluar
daerah, maka sidang tidak bisa dilanjutkan;
Untuk memberikan kesempatan kepada Kuasa Hukum Penggugat
mengajukan Repliknya, maka sidang ditunda dan dilanjutkan pada hari Senin,
tanggal 2 Oktober 2017, pada pukul 09.00 Wita dengan pemberitahuan kepada
Para Pihak yang berperkara untuk hadir pada waktu sidang yang telah di tetapkan
diatas tanpa dipanggil lagi karena penundaan hari sidang ini merupakan panggilan
resmi, lalu sidang ditutup;
71

Demikianberita acara ini dibuat yang ditanda tangani oleh Hakim Anggota I
dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Anggota I

Helton B.K. Wadu, S.H Yahya Wahyudi, S.H, M.H


72

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 9
Persidangan Umum Pengadilan Negeri Kalabahi yang mengadili perkara
perdata gugatan pada tingkat pertama bersidang dengan susunan Hakim Majelis
diselenggarakan di Gedung Pengadilan Negeri Kalabahidi Jalan Jendral Sudirman
No. 20Kalabahi, pada hari Senin, tanggal 2 Oktober2017, pukul 11. 30 Wita,
dalam perkara gugatan antara:
Marta Laa
Lawan
Salomi Duka, CS
Susunan Sidang:
Amin Imanuel Bureni, S.H, M.H Sebagai Hakim Ketua;
Yahya wahyudi, S.H, M.H Sebagai Hakim Anggota I;
I Made Wiguna, S.H, M.H Sebagai Hakim Anggota II;
Helton B.K. Wadu, S.H Sebagai Panitera Pengganti;
Sidang dubuka oleh Hakim Ketua dan dinyatakan terbuka untuk umum, lalu
para pihak yang berperkara dipanggil masuk ke ruang sidang;
Penggugat hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Tergugat I dan Tergugat II hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Kemudian Hakim Ketua menyampaikan kepada Para Pihak bahwa sesuai
dengan berita acara sidang yang lalu, sidang hari ini adalah replik dari pihak
Penggugat;
Atas kesempatan yang diberikan Hakim Ketua, Kuasa Hukum Para
Tergugat akan mengajukan Duplik secara lisan yang pada pokoknya tetap pada
jawaban semula;
Untuk pembuktian surat-surat Para Pihak dan saksi-saksi Pihak Penggugat,
maka sidang ditunda dan dilanjutkan pada hari Rabu, tanggal 4 Oktober2017,
pada pukul 09.00 Wita dengan pemberitahuan kepada Para Pihak yang berperkara
untuk hadir pada waktu sidang yang telah di tetapkan diatas tanpa dipanggil lagi
karena penundaan hari sidang ini merupakan panggilan resmi, lalu sidang ditutup;
73

Demikianlah dibuat berita acara Persidangan ini yang ditanda tangani oleh
Hakim Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

Helton B.K. Wadu, S.H Amin Imanuel Bureni, S.H, M.H


74

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 10
Persidangan Umum Pengadilan Negeri Kalabahi yang mengadili perkara
perdata gugatan pada tingkat pertama bersidang dengan susunan Hakim Majelis
diselenggarakan di Gedung Pengadilan Negeri Kalabahidi Jalan Jendral Sudirman
No. 20Kalabahi, pada hari Rabu, tanggal 4 Oktober2017, pukul 11. 30 Wita,
dalam perkara gugatan antara:
Marta Laa
Lawan
Salomi Duka, CS
Susunan Sidang:
Amin Imanuel Bureni, S.H, M.H Sebagai Hakim Ketua;
Yahya wahyudi, S.H, M.H Sebagai Hakim Anggota I;
I Made Wiguna, S.H, M.H Sebagai Hakim Anggota II;
Helton B.K. Wadu, S.H Sebagai Panitera Pengganti;
Sidang dibuka oleh Hakim Ketua dan dinyatakan terbuka untuk umum, lalu
para pihak yang berperkara dipanggil masuk ke ruang sidang;
Penggugat hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Tergugat I dan Tergugat II hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Kemudian Hakim Ketua menyampaikan kepada Para Pihak bahwa sesuai
dengan berita acara sidang yang lalu, sidang hari ini adalah untuk bukti surat dari
para pihak;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan oleh Hakim Ketua, Kuasa Hukum
Penggugat menyerahkan bukti surat berupa;

1. Fotocopy sertifikat Hak Milik, No. 01649, selanjutnya diberi tanda P.1;
2. FotocopySurat Pemberitahuan Pajak Terhitung Pajak Bumi dan bangunan
Tahun 2015 dan fotocopy Surat Tanda Terima Setoran, atas nama wajib pajak
Klakik, selanjutnya diberi tanda P.2;
3. Fotocopy Surat Perjanjian Jual Beli Tanah, tertanggal 22 Desember 2014
selanjutnya diberi tanda P.3;
75

4. Fotocopy printout rekening atas nama Dr. Alhairani K.L. Manu Mesa,
selanjutnya diberi tanda P.4;
5. Fotocopy Tanda Terima, tertanggal 22 Desember 2014, selanjutnya diberi
tanda P.5;
Kemudian Majelis Hakim memeriksa bukti surat tersebut dan ternyata
sudah diberi materai yang cukup dan sesuai dengan aslinya kecuali bukti surat P.2
fotocopy diatas fotocopy tanpa aslinya;
Kemudian Hakim Ketua memperlihatkan bukti surat tersebut kepada Kuasa
Hukum Para Tergugat dan Kuasa Hukum Para Tergugat menyatakan tidak
keberatan;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan oleh Hakim Ketua, Kuasa
Hukum Para Tergugat menyerahkan bukti surat berupa:
1. Fotocopy Gambara Situasi atas nama R. Dju Mara, selanjutnya diberi tanda
T.1;
2. Fotocopy Surat, tertanggal 21 Juli 1077, selanjutnya diberi tanda T.2;
3. Fotocopy Surat Tjatatan Sipil, nomor DUA/1965, selanjutnya diberi tanda T.3;
4. Fotocopy Surat Keterangan Kematian, Nomor:
26/15/SKM/PL/KKB/VIII/2008, tertanggal 14 Agustus 2008, selanjutnya
diberi tanda T.4;
5. Fotocopy Surat Pelimpahan Penyelesaian Masalah Tanah di RT.10 RW.04,
Kelurahan Kalabahi TimurKecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor,
selanjutnya diberi tanda T.5;
6. Fotocopy Surat Mediasi Masalah Tanah dari Kantor Pertanahan Kabupaten
Alor, Nomor; 35/100/VII/2011, tanggal 12 Juli 2011, selanjutnya diberi tanda
T.6;
7. Fotocopy Surat Pemberitahuan dari Kelurahan Kalabahi Timur Kecamatan
Kamber Kabupaten Alor, Nomor: 04/Pem/PL/LBR/I/2015, tertanggal 27 Mei,
selanjutnya diberi tanda T.7;
8. Fotocopy Surat Keberatan atas pengukuran tanah yang diajukan Pemohon
Yuliana klakik, tertanggal 18 April 2011, selanjutnya diberi tanda T.8;
76

9. Fotocopy Surat Pemberitajuan Pajak Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan


Tahun 2014, tertanggal 02 Mei 2014 dan fotocopy Surat Tanda Terima Setoran
tahun 2014, selanjutnya diberi tanda T.9;
10. Fotocopy Surat Keberatan atas penerbitan sertifikat tanah atas nama Jublina
Bire, tertanggal 10 Juni 2015, selanjutnya diberi tanda T.10;
11. Fotocopy Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan
Tahun 2015, tertanggal 02 Mei 2015 dan fotocopy Surat Tanda TerimaSetoran
tahun 2015, selanjutnya diberi tanda T.11;
Kemudian Majelis Hakim memeriksa bukti surat tersebut dan ternyata sudah
diberi materai yang cukup dan sesuai dengan aslinya;
Kemudian Hakim Ketua memperlihatkan bukti surat tersebut kepada Kuasa
Hukum Penggugat dan Kuasa Hukum Penggugat menyatakan tidak keberatan;
Kemudian Hakim Ketua memberitahukan kepada para pihak untuk
menanggapi bukti surat tersebut dalam kesimpulan masing-masing;
Kemudian atas pertanyaan Hakim Ketua, Kuasa Hukum Penggugat
menyatakan akan mengajukan saksi-saksi dalam perkara ini dan sudah hadir 5
(lima) orang;
Kemudian Hakim Ketua memberitahukan kepada Kuasa Hukum Penggugat
untuk menghadirkan Saksi ke-1 (kesatu) diruang sidang dan atas pertanyaan
Hakim Ketua, kemudian Saksi menerangkan:
Nama Yuliana Klakik, tempat lahir di Kalabahi, tanggal lahir 13 Juli 1942, jenis
kelamin Perempuan, tempat tinggal di Jalan Mawar No. 40, RT. 006. RW. 003
Kelurahan Kalabahi Timur, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, agama
Kristen, pekerjaan Ibu Rumah Tangga;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, saksi menerangkan kenal dan tidak
mempunyai hubungan keluarga sedarah atau semenda, dan tidak terikat hubungan
kerja dengan Penggugat;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, saksi menerangkan kenal dan tidak
mempunyai hubungan keluarga sedarah atau semenda, dan tidak terikat hubungan
kerja dengan Tergugat;
77

Saksi bersedia memberikan keterangan dalam perkara ini dan bersedia untuk
berjanji;
Kemudian saksi mengucapkan janji menurut agamanya untuk memberikan
keterangan yang benar dan tidak lain dari pada yang sebenarnya;
Kemudian Hakim Ketua memberikan kesempatan terlebih dahulu kepada
Kuasa Hukum Penggugat untuk mengajukan pertanyaan dan Saksi menjawab
sebagai berikut:
1. Apakah benar sdr tidak kenal dengan Para Tergugat?
1. Sebelumnya korban tidak kenal dengan Para Tergugat;
2. Dalam rangka apa sdr bertemu dengna Para Tergugat?
2. Korban bertemu dengan Para Tergugat di Kantor Pertanahan karena ada
masalah mengenai penerbitan sertifikat tanah balik nama korban menjadi
nama Penggugat karena ada pihak yang berkeberatan;
3. Dari mana Penggugat mendapatkan tanah tersebut?
3. Penggugat mendapatkan tanah dari korban dengan cara korban menjual
tanah tersebut kepada Penggugat;
4. Kapan saudara menjual tanah kepada Penggugat?
4. Korban sudah lupa karena sudah lama;
5. Berapa luas tanah yang sdr jual kepada Penggugat?
5. Luas tanah yang korban jual kepada Penggugat sekitar 19.000 m2, awalnya
luas tanah tersebut 2 hektar tetapi sudah dipotong jalan sehingga berkurang;
6. Berapa harga tanah yang sdr jual kepada penggugat tersebut?
6. Korban menjual tanah tersebut dengan harga Rp. 900.000.000,- (Sembilan
ratus juta rupiah);
7. Bagaimana cara pembayarannya?
7. Pembayaran dengan cara transfer dari rekening Penggugat kepada rekening
menantu Korban yang bernama Anus Mozer;
8. Apakah sebelumnya tanah yang sdr jual tersebut bermasalah?
8. Sebelumnya tanah yang korban jual tersebut tidak bermasalah tetapi setelah
korban menjual ternyata ada yang keberatan;
9. Siapa yang berkeberatan tanah tersebut sdr jual kepada Penggugat?
78

9. Para tergugat yang keberatan tanah tersebut dijual kepada Penggugat;


10. Darimana sdr mendapatkan tanah tersebut?
10. Korban mendapatkan tanah tersebut dari orang tua korban yang bernama
Benyamin Klakik;
11. Apakah orang tua sdr pernah menjual tanah tersebut kepada orang lain tanpa
sepengatahuan sdr?
11. Setahu korban orang tua korban tidak pernah menjual tanah tersebut kepada
orang lain tanpa sepengetahuan korban karena selama orang tua korban
masih hidup korban selalu mendampingi orang tua;
12. Apakah ada orang lain yang menguasai tanah tersebut selain sdr?
12. Tidak ada yang menguasai tanah tersebut selain korban tetapi setelah tanah
tersebut korban jual ternyata ada yang menggarap sebagian tanah tersebut
lalu anak korban lapor Polisi;
13. Berapa luas tanah yang digarap oleh orang lain?
13. Luas tanah yang digarap oleh orang lain sekitar 5.000 m2 di sebelah timur;
14. Darimana asal usul tanah tersebut?
14. Tanah tersebut awalnya tanah Negara yang dibagikan kepada masyarakat
termasuk bapak korban Benyamin Klakik dan oleh bapak korban diberikan
kepada korban;
15. Apakah tanah tersebut sudah ada sertifikatnya?
15. Ya, tanah tersebut sudah ada sertifikatnya atas nama korban;
16. Kapan sertifikat tersebut terbit?
16. Sertifikat terbit pad tahun 2011;
Kemudian hakim ketua mengajukan pertanyaan dan saksi menjawab sebagai
berikut:
1. Apakah tanah tersebut sudah ada sertifikatnya saat sdr menjualnya kepada
penggugat?
1. Ya, tanah tersebut sudah ada sertifikatnya atas nama korban saat korban
menjualnya kepada penggugat akan tetapi belum balik nama karena ada
masalah ;
2. Masalah apa sehingga sertifikat tersebut tidak bisa balik nama ?
79

2. Karena ada yang keberatan yaitu para tergugat;


3. Darimana sdr mengetahuinya ?
3. Karena aaya bertemu dengan Para Tergugat di Kantor Pertanahan untuk
melakukan mediasi mengenai tanah tersebut;
4. Dimana letak tanah sengketa tersebut?
4. Letak tanah sengketa di Padadita Kelurahan Kalabahi Timur Kecamatan
Teluk Mutiara Kabupaten Alor
5. Kapan bapak sdr mendapatkan tanah tersebut?
5. Bapak korban mendapatkan tanah tersebut pada tahun 1961;
6. Apakahbapak sdr mempunyai bukti kepemilikan tanah tersebut?
6. Bapak korban mempunyai SK Agraria;
7. Kapan bapak sdr memeberikan tanah tersebut kepada sdr?
7. Sebelum bapak korban meninggal sudah diberikan kepada korban;
8. Kapan bapak sdr meninggal?
8. Korban sudah lupa;
9. Orang tua sdr mempunyai berapa anak?
9. Orang tua korban mempunyai 2 orang anak perempuan tetapi kakak korban
sudah meninggal;
10. Siapa nama kakak sdr ?
10. Nama kakak korban Maria Klakik;
11. Apakah Maria mempunyai anak?
11. Ya, Maria Klakik mempunyai 6 (enam) orang anak;
12. Kenapa tanah tersebut diberikan kepada sdr sedangkan sdr mempunyai
seorang kakak?
12. karena menurut adat Alor jika seorang anak perempuan sudah menikah
masuk marga suami, karena suami korban sudah meninggal sehingga marga
korban kembali ke marga orang tua, sedangkan kakak korban masih
mempunyai suami yang masih hidup dan kakak korban meninggal masih
dalam marga suami sehingga tanah tersebut diberikan kepada korban
sebagai pewaris tunggal;
13. Apakahbapak sdr meninggal lagi setelah mama sdr meninggal?
80

13. Bapak korban tidak pernah menikah lagi setelah mama korban meninggal;
14. Apakahsebelumnya mama sdr sudah menikah dengan orang lain sebelum
menikah dengan bapak sdr dan mempunyai anak diluar nikah?
14. mama aaya tidak pernah menikah sebelumnya dan tidak mempunyai anak
diluar nikah;
15. Apakahtanah tersebut tanah marga?
15. Tanah tersebut bukan tanah marga tetapi tanah Landerform;
16. Untuk apa sdr bertemu dengan Para Tergugat di Kantor Pertanahan?
16. untuk melakukan mediasi;
17. Untuk apa melakukan mediasi?
17. Karena menurut pengakuan Tergugat I bahwa sebagian tanah milik korban
yang diberikan oleh bapak korban adalah tanah milik suaminya yang
didapat dengan cara membeli tanah tersebut dari bapak korban;
18. Kapan sdr menikah?
18. korbanmenikah tahun 1971;
19. Setelah menikah sdr tinggal dimana?
19. setelah menikah korban tetap tinggal dirumah orang tua korban karena
mama korban sudah meninggal sehingga korban yang mengurus bapak
korban;
20. Apakahsdr mengetahui bapak sdr menjual tanah kepada orang lain?
20. korbantidak mengetahui dan bapak aaya tidak pernah menjual tanah kepada
orang lain;
21. ApakahPara Tergugat tinggal didekat tanah sengketa?
21. Korban tidak tahu;
22. Siapa yang membayar pajak atas tanah sengketa?
22. Yang membayar pajak semula bapak korban dan setelah bapak korban
meninggal yang membayar tanah pajak tersebut adalah korban;
23. Apakahsebelum sertifikat terbit atas nama sdr dilakukan pengukuran terhadap
tanah tersebut?
23. Ya, sebelum sertifikat terbit atas nama korban dilakukan pengukuran;
24. Kapan dilakukan pengukuran terhadap tanah tersebut?
81

24. Pengukuran tanah dilakukan pada tahun 2011;


25. Apakahsdr hadir saat pengukuran tanah tersebut?
25. Ya, korban hadir saat pengukuran dan korban ikut menandatangani surat
ukur tersebut;
26. Siapa saja yang hadir saat pengukuran?
26. Yang hadir saat pengukuran yaitu pemilik tanah yang berbatasan dengan
tanah korban dan masih banyak lagi orang yang hadir saat itu;
27. Apakahsdr mengetahui batas-batas tanah tersebut?
27. Ya, korban mengetahui batas-batas tanah tersebut yaitu :
Barat berbatasan dengan tanah milik Ratu Reke/ Ama Maara Ratu;
Timur berbatasan dengan jalan;
Selatan berbatasan dengan tanah milik Tide Tede;
Utara berbatasan dengan tanah milik Nara Here;
28. Apakah tanah tersebut tanah marga?
28. Tanah tersebut bukan tanah marga tetapi tanah landerform;
29. Untuk apa sdr bertemu dengan Para Tergugat di Kantor Pertanahan?
29. Untuk melakukan mediasi;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan Hakim Ketua, Hakim Anggota I
mengajukan pertanyaan dan saksi menjawab sebagai berikut :
1. Dengan harga berapa sdr menjual tanah tersebut kepada Penggugat ?
1. Korban menjual tanah tersebut dengan harga Rp. 900.000.000 (Sembilan
ratus juta rupiah);
2. Siapa yang menyaksikan penjualan tanah tersebut?
2. Yang menyaksikan penjualan tanah tersebut adalah menantu korban dan
tetangga yang dekat dengan tanah tersebut aaya sudah lupa namanya;
3. Berapa luas tanah seluruhnya?
3. Luas tanah seluruhnya 2 hektar tetapi sudah dipotong untuk jalan sehingga
menjadi 19.000 m2;
4. Berapa luas tanah yang dikuasai oleh Para Tergugat?
4. Luas tanah yang dikuasai oleh Para Tergugat sekitar 5.000 m2 dibagian
timur;
82

5. Apakahdiatas tanah tersebut terdapat bangunan?


5. Diatas tanah tersebut tidak ada bangunan;
6. Apakahsebelumnya pernah ada orang yang tinggal dan menggarap tanah
tersebut?
6. Ya, sebelumnya pernah ada yang tinggal dan menggarap tanah tersebut
yaitu Mangi Lape yang datang dan meminta ijin kepada bapak korban ;
7. Apakahsdr kenal dengan Mangi Lape?
7. Ya, korban kenal Mangi Lape;
8. ApakahMangi Lape ada hubungan dengan sdr bapak?
8. Mangi Lape tidak ada hubungannya dengan bapak korban tetapi ada
hubungan dengan Ruben Dju Mara suami dari Tergugat I yaitu sebagai ipar;
9. Apa yang Mangi Lape lakukan diatas tanah tersebut?
9. Mangi lape menggarap tanah tersebut dengan cara menanam jagung dan
juga membangun pondok dari alang dan mengolah pohon tuak yang
sebelumnya sudah tumbuh diatas tanah tersebut;
10. Darimana Sdr mendapatkan tanah tersebut?
10. Korban mendapatkan tanah tersebut dari orang tua korban yang bernama
Benyamin Klakik;
11. Apakahmasih ada orang lain lagi yang tinggal dan mengolah tanah tersebut ?
11. tidak ada orang lain lagi yang tinggal dan mengolah tanah tersebut selain
Mangi Lape;
12. Apakahsaat pengukuran dan penerbitan sertifikat atas nama sdr ada yang
berkeberatan?
12. Tidak ada yang berkeberatan;
13. Siapa yang melakukan proses jual beli tanah tersebut?
13. Anak korban yang melakukan proses jual beli tanah tersebut dan korban
yang menandatangani surat jual beli ;
Kemudian atas kesepakatan yang diberikan Hakim Ketua, Hakim Anggota
II mengajukan pertanyaan dan Saksi menjawab sebagai berikut :
1. Kenapa Mangi Lape tinggal dan mengolah diatas tanah tersebut?
83

1. Karena Mangi Lape diusir oleh mertuanya dan datang kerumah meminta ijin
kepada bapak korban untuk tinggal dan mengolah tanah tersebut;
2. Apakahbapak sdr memberi ijin kepada Mangi Lape?
2. Ya, bapak korban memberi ijin kepada Mangi Lape supaya menjaga tanah
tersebut sambil mengolahnya;
3. Apakahsaat itu sdr sudah menikah?
3. Saat itu korban belum nikah;
4. Apakahbapak sdr pernah membicarakan akan menjual tanah tersebut kepada
Mangi Lape atau kepada orang lain ?
4. Bapak korban tidak pernah membicarakan akan menjual tanah tersebut
kepada Mangi Lape atau kepada orang lain;
5. Kapan sdr menikah?
6. Korbanmenikah pada tahun 1971 setelah bapak korban meninggal;
6. bagaimana hubungan Mangi Lape dengan Para Tergugat ?
6. hubungan Mangi Lape dengan Para Tergugat yaitu istri Mangi Lape adalah
adik kandung Ruben Dju Mara dan Ruben Dju Mara adalah suami Tergugat I ;
7. Apakah Mangi Lape mengolah seluruh tanah tersebut atau sebagian saja ?
7. waktu itu bapak korbanmenyuruh Mangi Lape mengolah seluruh tanah
tersebut tetapi Mangi Lape hanya mengolah sebagian saja;
8. Bagian sebelah mana Mangi Lape mengolah tanah tersebut ?
8. Mangi Lape mengolah tanah didekat sumur;
9. Apakah tanah tersebut adalah tanah yang menjadi sengketa sekarang ?
9. korban tidak tahu karena korban tidak pernah melihat tanah tersebut saat
Mangi Lape mengolahnya;
10. siapa saja yang mengolah tanah tersebut bersama dengan Mangi Lape ?
10. korban tidak tahu
Kemudian atas kesempatan yang diberikan Hakim Ketua, Kuasa Hukum Para
Tergugat mengajukan pertanyaan dan Saksi menjawab sebagai berikut :
1. Apakah tanah milik sdr berbatasan dengan tanah milik Ratu Rihi ?
1. ya, tanah korban berbatasan dengan tanah milik Ratu Rihi disebelah barat;
2. Apakah tanah milik sdr berbatasan dengan tanah milik Mangi Lape ?
84

2. tanah korban berbatasan dengan tanah milik Mangi Lape;


3. kapan sdr menikah ?
3. korban menikah pada tahun 1980-an setelah bapak korban meninggal;
4. Apakah batas-batas tanah mengalami perubahan sejak dahulu sampai
sekarang?
4.batas-batas tanah mengalami perubahan setelah dibuat jalan dibagian timur,
barat, selatan dan utara, semua tanah milik korban berbatasan dengan jalan;
5. Apakah sekarang Mangi Lape tinggal ditanah sengketa ?
5. sekarang Mangi Lape tidak tinggal ditanah sengketa; Terhadap keterangan
Saksi tersebut,Hakim Ketua memberitahukan kepada Para Pihak untuk
menanggapi dalam kesimpulan masing-masing;
Kemudian Hakim Ketua memberitahukan kepada Kuasa Hukum Penggugat
untuk menghadirkan saksi ke-2 (kedua) di ruang sidang dan atas pertanyaan
Hakim Ketua, kemudian Saksi menerangkan:
Nama Nyong Johny Elisa Fanggidae, tempat lahir di Kalabahi, tanggal lahir 17
Juni 1968, jenis kelamin laki-laki, tempat tinggal di Jalan Majapahit, RT.003
RW.002 Kelurahan Kalabahi Timur, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor,
Agama Kristen, pekerjaan Pegaawai Negeri Sipil;
Atas pertanyaan Hakim Ketua Saksi menerangkankenal dan tidak
mempunyai hubungan keluarga, sedarah, semenda dan tidak terikat hubungan
kerja dengan Penggugat;
Atas pertanyaan Hakim Ketua Saksi menerangkan tidak kenal dan tidak
mempunyai hubungan keluarga, sedarah, semenda dan tidak terikat hubungan
kerja dengan Para Tergugat;
Saksi bersedia meberikan keterangan dalam perkara ini dan bersedia untuk
berjanji;
Kemudian Saksi mengucapkan janji menurut agamanya untuk memberikan
keterangan yang benar dan tidak lain dari pada yang sebenarnya;
Kemudian Hakim Ketua memberikan kesempatan terlebih dahulu kepada
Kuasa Hukum Penggugat untuk mengajukan pertanyaan dan Saksi menjawab
sebagai berikut:
85

1. Apa yang sdr ketahui dalam perkara ini?


1. Korban mengetahui masalah tanah milik opa korban yang bernama
Benyamin Klakik;
2. Kenapa tanah tersebut bermasalah?
2. Karena tanah tersebut telah dijual kepada Penggugat oleh Mama Yuliana
Klakik dan saat sertifikat akan dibalik nama ada yang berkeberatan;
3. Kenapa tanah tersebut dijual oleh Yuliana Klakik ?
3. Karena opa korban Benyamin Klakik memberikan tanah tersebut kepada
Mama Yuliana Klakik adik kandung mama korban yang bernama Maria
Klakik;
4. Berapa anak dari Benyamin Klakik?
4. Benyamin Klakik mempunyai 9 (sembilan) orang anak tetapi yang hidup
hanya 2 (dua) orang, yang 7 (tujuh) orang meninggal sejak masih kecil;
5. Siapa saja anak yang hidup?
5. Anak yang hidup hanya 2 (dua) orang perempuan yaitu Yulina Klakik
danMaria Klakik;
6. Kenapa tanah tersebut diberikan kepada Yulina Klakik bukan diberikan kepada
Maria Klakik?
6. Karena saat akan menerbitkan sertifikat dari pihak kantor Pertanahan
disarankan untuk menerbitkan sertifikat pakai nama satu orang saja dan
mama korbanMariaKlakik menyetujuinya sehingga sertifikat terbit atas
nama Yuliana Klakik;
7. Apakah ada yang berkeberatan sertifikat terbit atas nama Yuliana Klakik?
7. Tidak ada yang berkeberatan;
8. Kapan tanah tersebut menjadi masalah?
8. Pada saat sertifikat akan balik nama menjadi nama Penggugat terjadi
masalah ada yang berkeberatan yaitu Para Tergugat;
9. Kenapa Para Tergugat berkeberatan?
9. Menurut Para Tergugat sebagian tanah yang dibeli oleh Penggugat adalah
tanah milik mereka;
10. Dari mana sdr mengetahuinya?
86

10. Karena korban pernah melihat ke lokasi dan ternyata benar ada yang
menguasai tanah tersebut sehingga korbanbersama menantu mama Yuliana
Klakik melaporkan kejadian tersebut kepada polisi;
11. Apakah tanah tersebut sudah ada sertifikatnya?
11. Ya, tanah sudah ada sertifikat atas nama Yuliana Klakik sejak tahun 2011;
12. Kapan tanah tersebut dijual kepada Penggugat?
12. Tanah tersebut dijual kepada Penggugat pada akhir tahun 2013;
13. Berapa harga jual tanah tersebut?
13. Korban tidak tahu;
14. Bagaimana cara transaksi jual beli tanah tersebut?
14. Korban juga tidak tahu karena korban hanya mengetahui asal tanah
tersebut dari opa korban yang bernama Benyamin lakik yang diberikan
kepada Mama Yulinana Klakik lalu dijual kepada penggugat;
15. Apakah sdr mengetahui batas-batas tanah tersebut?
15. Setahu korban batas-batas tanah tersebut semua berbatasan dengan jalan;
Kemudian Hakim Ketua mengajukan pertanyaan dan saksi menjawab
sebagai berikut:
1. Kapan Benyamin Klakik meninggal?
1. Opa Benyamin Klakik meninggal pada tahun 1981;
2. Kapan Yuliana Klakik menikah?
2. Korban tidak tahu;
3. Kapan mama sdr Maria Klakik meninggal?
3. Mama korban meniggal pada tahun 2014;
4. Apakah sertifikat terbit atas nama Yuliana Klakik karena opsi pilihan
berdasarkan adat Alor?
4. Setahu korban karena opsi pilihan dan korban tidak memahami adat Alor;
5. Apakh mama sdr tidak memberitahukan tanah milik opa sdr?
5. Mama korban tidak pernah memberitahukan tanah milik opa;
6. Apakah mama sdr tidak berkeberatan tanah tersebut dijual oleh Yuliana
Klakik?
6. Mama korban tidak berkeberatan;
87

7. Apakah sdr tidak berkeberatan?


7. Korban juga tidak berkeberatan;
8. Apakah sdr mendapat bagian dari hasil penjualan tanah tersebut?
8. Ya, korban mendapat bagian dari hasil penjualan tanah tersebut;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan Hakim Ketua, Hakim Anggota I
mengajukan pertanyaan dan Saksi menjawab sebagai berikut:
1. Bagaiman Para Tergugat menguasai tanah tersebut?
1. Para Tergugat menguasai tanah di bagian Timur;
2. Berapa luas tanah yang dikuasai oleh Para Tergugat?
2. Luas tanah yang dikuasai oleh Para Tergugat sekitar 5.000 m2;
3. Berapa luas tanah seluruhnya?
3. Luas tanah seluruhnya 2 hektar tetapi sudah dipotong untuk jalan sehingga
menjadi 19.000 m2;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan Hakim Ketua, Hakim Anggota II
mengajukan pertanyaan dan Saksi menjawab sebagai berikut:
1. Apakah sdr mengetahu batas-batas tanah tersebut?
1. Ya, korban mengetahui batas-batas tanah tersebut yaitu sebelah timur, barat,
utara, dan selatan semuanya berbatasan dengan jalan;
2. Apakah tanah tersebut yang menjadi tanah sengketa?
2. Yang menjadi tanah sengketa hanya sebagian saja;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan Hakim Ketua, Kuasa Hukum
Para Tergugat mengajukan pertanyaan dan Saksi menjawab sebagai berikut:
1. Kapan Benyamin Klakik meninggal?
1. Opa Benyamin Klakik meninggal pada tahun 1981;
2. Siapa saja anak Benyamin Klakik yang masih hidup saat itu?
2. Anak yang masih hidup yaitu Eseter Yublina Bire dan Maria Klakik;
3. Sekarang siapa yang menguasai tanah sengketa tersebut?
3. Yang menguasai tanah sengketa sekarang adalah Para Tergugat;
4. Apakah Naomi Kote menguasai tanah sengketa?
4. Korban tidak tahu;
88

Terhadap keterangan Saksi tersebut Hakim Ketua memberitahukan kepada


Para Pihak untuk menanggapi dalam kesimpulan masing-masing;
Kemudian Hakim Ketua memberitahukan kepada Kuasa Hukum Penggugat
untuk menghadirkan Saksi ke-3 (ketiga) di ruang sidang dan atas pertanyaan
Hakim Ketua , kemudian Saksi menerangkan:
Nama Pemekar Hunga Janggakadu, tempat lahir di Lambanapu, tanggal 3
Oktober 1970, jenis kelamin laki-laki, tempat tinggal di Puhu Tana, RT.010
RW.004, Kelurahan Kalabahi Timur, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor,
agam Kristen, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil;
Atas pertanyaan Hakim Ketua Saksi menerangkan kenal dan tidak
mempunyai hubungan keluarga, sedarah, semenda dan tidak terikat hubungan
kerja dengan Penggugat;
Atas pertanyaan Hakim Ketua Saksi menerangkan kenal dan tidak
mempunyai hubungan keluarga, sedarah, semenda dan tidak terikat hubungan
kerja dengan Para Tergugat;
Saksi bersedia memberikan keterangan dalam perkara ini dan bersedia untuk
berjanji;
Kemudian saksi mengucapkan janji menurut agamanya untuk memberikan
keterangan yang benar dan tidak lain dari pada yang sebenarnya;
Kemudian Hakim Ketua memberikan kesempatan terlebih dahulu kepada
Kuasa Hukum Penggugat untuk mengajukan pertanyaan dan Saksi menjawab
sebagai berikut:
1. Apa yang sdr ketahui tentang perkara ini?
1. Korban diberitahu oleh Lurah Kalabahi Timur bahwa ada maslah tanah
sengketa yang terletak di Padadita Kelurahan Kalabahi Timur, Kecamatan
Teluk Mutiara, Kabupaten Alor yang dilakukan pengukuran pada tahun
2010 dimana tahun 2010 korban yang menjabat sebagai Lurah Kalabahi
Timur sehingga korban diminta untuk memberikan keterangan di
persidangan ini;
2. Siapa yang mengajukan pengukuran pada tahun 2010?
89

2. Yang mengajukan pengukuran adalah masyarakat Kelurahan Kalabahi


Timur untuk penerbitan sertifikat termasuk Yuliana Klakik;
3. Dari mana Yuliana Klakik mendapatkan tanah tersebut?
3. Yuliana Klakik mendapatkan tanah dari Benyamin Klakik;
4. Apa hubungan Benyamin Klakik dengan Yuliana Klakik?
4. Benyamin Klakik adalah bapak kandung Yuliana Klakik;
5. Sejak kapan sdr bertugas di Kelurahan Kalabahi Timur?
5. Korban bertugas di Kelurahan Kalabahi Timur sejak tahun 2005 sampai
tahun 2006 sebagai Sekretaris Lurah dan tahun 2006 sampai tahun 2011
sebagai Lurah;
6. Apakah sdr mengetahui bahwa tanah yang terletak di Padadita sudah dijual
oleh Yuliana Klakik kepada Penggugat?
6. Korban tidak tahu, tetapi Lurah Kalabahi Timur memberitahukan kepada
korban bahwa Yuliana Klakik sudah menjual tanah tersebut kepada
Penggugat saat akan memberikan keterangan di persidangan;
7. Apakah sdr mengetahui transaksi jual beli antara Yuliana Klakik dengan
Penggugat?
7. Korban tidak tahu;
8. Sekarang siapa yang menguasai tanah di Padadita tersebut?
8. Sekarang yang menguasai tanah di Padadita adalah Penggugat;
9. Berapa luas tanah milik Yuliana Klakik?
9. Tanah milik Yuliana Klakik semula 2 hektar tetapi skarang sudah berkurang
dipotong untuk jalan;
10. Apakah saat pengukuran tahun 2010 sdr ikut hadir?
10. Ya, korban ikut hadir bersam masyarakat dan petugas dari Kantor
Pertanahan;
11. Apakah saat pengukuran tahun 2010 tersebut ada orang lain yang
berkeberatan?
11. Tidak ada orang lain yang berkeberatan saat pengukuran tanah tersebut
pada tahun 2010;
12. Apakah setelah dilakukan pengukuran diterbitkan sertifikatnya?
90

12. Setelah pengukuran dan saat akan terbit sertifikat ada yang berkeberatan
yaitu Mangi Lape dan Lince Kote sehingga sertifikatnya belum diterbitkan
lalu dilakukan mediasi oleh Pertanahan dan masing-masing menunjukan
buti dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan dan apabila tidak ada bukti
keberatan tersebut maka penerbitan sertifikat akan dilanjutkan prosesnya;
13. Apakah saat itu Mangi Lape dan Lince Kote bisa menunjukkan bukti-bukti
yang diminta oleh Pertanahan?
13. Korban tidak tahu karena pertemuan selanjutnya korban tidak hadir di
Pertanahan;
Kemudian Hakim Ketua mengajukan pertanyaan dan Saksi menjawab
sebagai berikut:
1. Tanah tersebut berasal dari mana?
1. Tanah berasal dari Landerform pada tahun 1964;
2. Apakh Penggugat dan Para tergugat adalah warga kelurahan Kalabahi Timur
dan mendapatkan tanah juga di Padadita?
2. Korban tidak ingat lagi karena sudah lama;
3. Apakah sdr kenal dengan Mangi Lape?
3. Korban hanya pernah mendengar namanya, tetapi jika melihat wajahnya
korban bisa ingat;
4. Apakah hubungan Mangi Lape dengan Benyamin Klakik?
4. Menurut cerita yang korban dengar Mangi Lape adalah keluarga dari
Benyamin Klakik, tetapi korban tidak tahu hubungan keluarga bagaiman;
5. Apakah Mangi Lape tinggal di Padadita?
5. Ya, Mangi Lape tinggal di Padadita dan korban tahu persis rumahnya di RT.
10 Kelurahan Kalabahi Timur;
6. Apakah Mangilape pernah tinggak di tanah milik Benyanin Klakik?
6. Korban tidak tahu;
7. Dari mana Benyamin Klakik mendapatkan tanah di Padadita?
7. Benyamin Klakik mendapatkan tanah di Padadita dari Landerform;
8. Dari mana sdr mengetahuinya?
91

8. Korban mengetahuinya karena ada SK Agraria di Pertanahan dan korban


selalu konfirmasi dengan Pertanahan saat korban bertugas sebagai Lurah
Kalabahi Timur;
9. Apakah Tergugat I Salomi Duka mendapatkan tanah juga di Padadita?
9. Korban tidak tahu;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan Hakim Ketua, Hakim Anggota
tidak mengajukan pertanyaan kepada Saksi dan menyatakan cukup;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan Hakim Ketua, Kuasa Hukum
Para Tergugat mengajukan pertanyaan dan Saksi menjawab sebagai berikut:
1. Apakah ada orang lain yang berkeberatan terbitnya sertifikat atas nama Yuliana
Klakik selain dari Mangi Lape?
1. Ada orang lain yang berkeberatan tetapi korban lupa namanya;
2. Apakah Tergugat I. Salomi Dukadan Tergugat II. Seprianus Dukajuga
keberatan terbitnya sertifikat tersebut?
2. Tergugat I. Salomi Dukadan Tergugat II. Seprianus Duka tidak
berkeberatan;
3. Apakah orang lain yang berkeberatan tersebut adalah Naomi Kote?
3. Korban lupa, dan tidak bisa memastikan tetapi ada berita acara keberatan
yang dibuat saat itu tetapi korban lupa namanya;
4. Apakah sdr mengetahui surat keberatan yang di ajukan oleh Tergugat I. Salomi
Dukapada bulan April 2011 kepada Lurah Kalabahi Timur?
4. Korban tidak tahu, karena tahun 2011 korban sudah tidak menjabat sebagai
Lurah Kalabahi Timur;
5. Apakah Kelurahan Kalabahi Timur awalnya adalah Desa Kalabahi Timur?
5. Ya, Kelurahan Kalabahi Timur awalnya Desa Kalabahi Timur dan masuk
dalam Kecamatan Teluk Mutiara atau Kopeta Kalabahi;
6. Kapan perubahan tersebut?
6. Korban tidak tahu persis perubahan tersebut;
Terhadap keterangan Saksi tersebut Hakim Ketua memberitahukan kepada
Para Pihak untuk menaggapi dalam kesimpulan masing-masing;
92

Kemudian Hakim Ketua memberitahukan kepada Kuasa Hukum Tergugat


untuk mengahadirkan saksi ke-4 (keempat) di ruang sidang dan atas pertanyaan
Hakim Ketua, kemudian Saksi menerangkan:
Nama Anus Mozer, tempat lahir di Tanajawa, tanggal 26 April 1975, jenis
kelamin laki-laki, tempat tinggal di Jalan Rambu Duka RT.026 RW.009
Kelurahan Kalabahi Timur, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, agama
Kristen, pekerjaan Wiraswasta;
Atas pertanyaan Hakim Ketua Saksi menerangkan kenal dan tidak
mempunyai hubungan keluarga, sedarah atau semenda dan tidak terikat hubungan
kerja dengan Penggugat;
Atas pertanyaan Hakim Ketua Saksi menerangkan kenal dan tidak
mempunyai hubungan keluarga, sedarah atau semenda dan tidak terikat hubungan
kerja dengan Para Tergugat;
Saksi bersedia memberikan keterangan dalam perkara ini dan bersedia untuk
berjanji;
Kemudian saksi mengucapkan janji menurut agamanya untuk memberikan
keterangan yang benar dan tidak lain dari pada yang sebenarnya;
Kemudian Hakim Ketua memberikan kesempatan terlebih dahulu kepada
Kuasa Hukum Penggugat untuk mengajukan pertanyaan dan Saksi menjawab
sebagai berikut:
1. Apa yang sdr ketahui dalam perkara ini?
1. Korban mengetahui masalah transaksi jual beli tanah milik ibu Yuliana
Klakik yang terletak di Padadita di Kelurahan Kalabahi Timur, Kecamatan
Teluk Mutiara, Kabupaten Alor dengan Penggugat;
2. Kapan transaksi jual beli tanah tersebut dilakukan?
2. Pada tanggal 22 Desember 2014 transaksi jual beli tanah tersebut dilakukan
3. Bagaiman cara transaksi tanah tersebut dilakukan?
3. Cara tarnsaksi tersebut melalui transfer antar rekening di Bank BRI cabang
Kalabahi;
4. Berapa harga tanah yang dijual tersebut?
4. Harga tanah adalah Rp. 900.000.000,- (sembilan ratus juta rupiah);
93

5. Apakah pembayarannya sekaligus atau dicicil?


5. Pembayarannya secara sekaligus dengan cara transfer dari rekening
penggugat ke rekening korban;
6. Berapa luas tanah tersebut?
6. Luas tanah sekitar 19.000 m2;
7. Tanah tersebut milik siapa?
7. Tanah tersebut milik ibu Yuliana Klakik;
8. Apakah sdr mengetahui batas-batas tanah tersebut?
8. Ya, korban mengetahui batas-batas tanah yaitu bagian barat, timur, utara,
dan selatan berbatasan dengan jalan;
9. Dari mana Yuliana Klakik mendapatkan tanah tersebut?
9. Korban tidak tahu;
10. Dari mana sdr mengetahui bahwa tanah tersebut adalah milik ibu Yuliana
Klakik?
10. Korban di beritahu oleh ibu Yuliana Klakik dan korban melihat sendir
sertifikat tanah tersebut atas nama ibu Yuliana Klakik karena korban
adalah menantunya;
11. Kapan sdr menikah dengan anaknya ibu Yuliana Klakik?
11. Korban menikah pada tahun 2013;
Kemudian Hakim Ketua mengajukan pertanyaan dan Saksi menjawab
sebagai berikut:
1. Apakah sdr hadir saat pengukuran tanah tersebut?
1. Korban tidak hadir saat pengukuran tanah tersebut;
2. Apakah sdr mengetahui asal usul tanah tersebut?
2. Korban tidak mengetahui asal usul tanah tersebut;
3. Apakah ada yang berkeberatan tanah tersebut dijual ke penggugat?
3. Tidak ada yang keberadaa tanah tersebut dijual ke Penggugat;
4. Apakh sdr kenal dengan ibu Maria Klakik?
4. Ya, korban kenal dengan ibu Maria Klakik yaitu mamanya Nyong
Fanggidae dan korban sempat bertemu sebelum meninggal;
5. Apakah ibu Maria Klakik masih hidup saat tanah tersebut dijual?
94

5. Ya, Ibu Maria Klakik masih hidup saat tanah tersebut dijual;
6. Apakah saat tanah dijual ibu Maria Klakik berkeberatan?
6. Ibu Maria Klakik tidak berkeberatan;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan Hakim Ketua, Hakim Anggota
tidak mengajukan pertanyaan kepada Saksi dan menyatakan cukup;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan Hakim Ketua, Kuasa Hukum
Para Tergugat tidak mengajukan pertanyaan kepada saksi dan menyatakan cukup;
Terhadap keterangan Saksi tersebut, Hakim Ketua memberitahukan kepada
Para Pihak untuk menanggapi dalam kesimpulan masing-masing;
Kemudian Hakim Ketua memberitahukan kepadaKuasa Hukum Penggugat
untuk menghadirkan saksi ke-5 (kelima) di ruangh sidang dan atas pertanyaan
Hakim Ketua, kemudian saksi menerangkan:
Nama Joni Kana, tempat lahir di Denpasr tanggal 10 Mei 1964, jenis kelamin
laki-laki, tempat tinggal di RT.009 RW.003, Kelurahan Kalabahi Timur,
Kecamatan Teluk Mutiara, kabupaten Alor, agam Kristen Protestan, pekerjaan
Tani;
Atas pertanyaan Hakim Ketua Saksi menerangkan kenal dan tidak
mempunyai hubungan keluarga, sedarah atau semenda dan tidak terikat hubungan
kerja dengan Penggugat;
Atas pertanyaan Hakim Ketua Saksi menerangkan kenal dan tidak
mempunyai hubungan keluarga, sedarah atau semenda dan tidak terikat hubungan
kerja dengan Para Tergugat;
Saksi bersedia memberikan keterangan dalam perkara ini dan bersedia untuk
berjanji;
Kemudian saksi mengucapkan janji menurut agamanya untuk memberikan
keterangan yang benar dan tidak lain dari pada yang sebenarnya;
Kemudian Hakim Ketua memberikan kesempatan terlebih dahulu kepada
Kuasa Hukum Penggugat untuk mengajukan pertanyaan dan Saksi menjawab
sebagai berikut:
1. Apa yang sdr ketahui dalam perkara ini?
95

1. Korban mengetahui masalah jual beli tanah milik ibu Yuliana Klakik yang
terletak di Padadita di Kelurahan Kalabahi Timur, Kecamatan Teluk
Mutiara, Kabupaten Alor dengan Penggugat dan korban ikut menyaksikan
penjualan tersebut dan korban juga menjadi saksi dalam penjulan tersebut;
2. Kapan jual beli tanah tersebut dilaukan?
2. Jual beli tanah dilakukan pada Oktober 2014 dan korban sebagai
penghubung antara Penggugat dengan Ibu Yuliana Klakik;
3. Darimana sdr mengetahui ibu Yuliana Klakik akan menjual tanah miliknya
tersebut?
3. Ibu Yuliana Klakik sendiri yang memberitahu korban;
4. Berapa harga tanah yang dijual tersebut?
4. Harga tanah adalah Rp. 900.000.000,- (sembilan ratus juta rupiah);
5. Apakah pembayarannya secara sekaligus apa dicicil?
5. Pembayarannya secara sekaligus;
6. Berapa luas tanah tersbut?
6. Luas tanah sekitar 19.000 m2;
7. Apakah tanah tersebut bermasalah sebelumnya?
7. Tanah tersebut tidak bermasalah;
8. Darimana sdr mengetahui bahwa tanah tersebut tidak masalah?
8. Korban diberi tahu oleh ibu Yuliana Klakik;
9. Darimana Yuliana Klakik mendapatkan tanah tersebut?
9. Korban tidak tahu;
Kemudian Hakim Ketua mengajukan pertanyaan dan Saksi menjawab
sebagai berikut:
1. Apakah ada akta jual beli saat tanah tersebut dijual kepada Penggugat?
1. Ya, ada akta jual beli tanah saat tanah tersebut dijual;
2. Apakah sdr sebagai perantara jual beli tanah tersebut antara Penggugat dengan
ibu Yuliana Klakik?
2. Ya, korban sebagai perantaranya;
3. Apakah ada yang berkeberatan saat tanah tersebut dijual oleh ibu Yuliana
Klakik kepada Penggugat?
96

3. Saat tanah dijual tidak ada yang berkeberatan;


4. Apakah sdr melihat lokasi yang akan dijual tersebut?
4. Ya, korban sempat melihat lokasi tanah yang akan dijual tersebut;
5. Apakah saat sdr melihat lokasi tanah tersebut ada orang lain yang menguasai
atau menggarap tanah tersebut?
5. Korban melihat tidak ada orang lain yang menguasai atau menggarap saat
korban melihat lokasi tanah tersebut;
6. Apakah yang sdr lihat atas tanah tersebut?
6. Korban melihat tanah masih kosong dan hanya ada bekas pagar saja;
7. Kapan sdr melihat lokasi tanah tersebut?
7. Pada tahun 2014 sebelum jual beli antara ibu Yuliana Klakik dengan
penggugat dilakukan;
8. Bersama siapa sdr mengecek lokasi tanah tersebut?
8. Korban sendiri yang mengecek lokasi tanah tersebut;
9. Apakh tanah tersebut digarap oleh ibu Yuliana Klakik?
9. Tanah tersebut tidak digarap oleh ibu Yuliana Klakik hanya tanah kosong
dan dibiarkan begitu saja tidak ada tanaman hanya rumput saja yang tumbuh
di atas tanah tersebut;
10. Apakah pada saat jual beli tanah tersebut dilakukan pengkuran ulang?
10. Saat jual beli tanah tersebut tidak dilakukan pengukuran ulang;
11. Apakh sdr megetahui sebelumya pernah ada orang lain yang tingal di atas
tanah tersebut?
11. Setahu korban pernah ada yang tinggal diatas tanah tersebut yaitu Bapak
Mangi Lape tetapi karena rumahnya sudah rubuh sehingga tidak tinggal
lagi di atas tanah tersebut;
12. Apakah sdr mengetahui hubungan antara Mangi Lape dengan Tergugat I.
Critina Angraini May?
12. Korban tidak tahu;
13. Apakah sdr mengetahui hubungan antar Mangi Lape dan Tergugat II.
Seprianus Duka?
97

13. Hubungan Mangi Lapedengan Tergugat II. Seprianus Duka adalah kakak
ipar, karena kakak perempuannya Tergugat II. Seprianus Duka menikah
dengan Mangi Lape;
14. Apakah sdr kenal denga Ruben Djo Mara?
14. Korban tidak kenal;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan Hakim Ketua, Hakim Anggota
tidak mengajukan pertanyaan kepada Saksi dan menyatakan cukup;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan Hakim Ketua, Kuasa Hukum
Para Tergugat tidak mengajukan pertanyaan kepada saksi dan menyatakan cukup;
Terhadap keterangan Saksi tersebut, Hakim Ketua memberitahukan kepada
Para Pihak untuk menanggapi dalam kesimpulan masing-masing;
Kemudian atas pertanyaan Hakim Ketua, Kuasa Hukum menyatakan masih
mengajukan saksi-saksi dan mohon sidang ditunda;
Untuk memberi kesempatan kepada Pihak Penggugat menghadirkan saksi-
saksi, sidang ditunda dan akan dilanjutkan pada hari Jumat tanggal 6 Oktober2017
pada pukul 09.00 Wita dengan pemberitahuan kepada Para Pihak yang berperkara
untuk hadir pada waktu sidang yang telah ditetapkan diatas tanpa di panggil lagi
karena penundaan hari sidang ini merupakan penggilan resmi lalu sidang di tutup;
Demikian berita acara ini dibuat yang ditandatangani oleh Hakim Ketua dan
Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

Helton B.K. Wadu, S.H Amin Imanuel Bureni, S.H, M.H


98

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 11
Persidangan Umum Pengadilan Negeri Kalabahi yang mengadili perkara
perdata gugatan pada tingkat pertama bersidang dengan susunan Hakim Majelis
diselenggarakan di Gedung Pengadilan Negeri Kalabahidi Jalan jendral Sudirman
No. 20 Kalabahi, pada hari Jumat, tanggal 6 Oktober 2017, pukul 11. 30 Wita,
dalam perkara gugatan antara:
Marta Laa
Lawan
Salomi Duka, CS
Susunan Sidang:
Amin Imanuel Bureni, S.H, M.H Sebagai Hakim Ketua;
Yahya wahyudi, S.H, M.H Sebagai Hakim Anggota I;
I Made Wiguna, S.H, M.H Sebagai Hakim Anggota II;
Helton B.K. Wadu, S.H Sebagai Panitera Pengganti;
Sidang dubuka oleh Hakim Ketua dan dinyatakan terbuka untuk umum, lalu
para pihak yang berperkara dipanggil masuk ke ruang sidang;
Penggugat hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Tergugat I dan Tergugat II hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Kemudian Hakim Ketua menyampaikan kepada Para Pihak bahwa sesuai
dengan berita acara sidang yang lalu, sidang hari ini adalah untuk saksi-saksi dari
pihak Penggugat dan atas pertanyaan Hakim Ketua, Kuasa Hukum Penggugat
menyatakan tidak ada saksi lagi yang akan diajukan dalam persidangan;
Kemudian Hakim Ketua menjelaskan bahwa berhubung Kuasa Hukum
Penggugat tidak mengajukan saksi lagi, maka kesempatan berikutnya diberikan
kepada Pihak Tergugat untuk menyampaikan pembuktiannya menghadirkan
saksi-saksi;
Untuk memberi kesempatan kepada Pihak Tergugat menghadirkan saksi-
saksi, sidang ditunda dan akan dilanjutkan pada hari Senin, tanggal 9
Oktober2017 pada pukul 09.00 Wita dengan pemberitahuan kepada Para Pihak
yang berperkara untuk hadir pada waktu sidang yang telah ditetapkan di atas tanpa
99

dipanggil lagi karena penundaan hari sidang ini merupakan panggilan resmi, lalu
sidang ditutup;
Demikianlah dibuat berita acara Persidangan ini yang ditanda tangani oleh
Hakim Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

Helton B.K. Wadu, S.H Amin Imanuel Bureni, S.H, M.H


100

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 12
Persidangan Umum Pengadilan Negeri Kalabahi yang mengadili perkara
perdata gugatan pada tingkat pertama bersidang dengan susunan Hakim Majelis
diselenggarakan di Gedung Pengadilan Negeri Kalabahidi Jalan Jendral Sudirman
No. 20 Kalabahi, pada hari Senin, tanggal 9 Oktober 2017, pukul 10.50 Wita
dalam perkara gugatan antara:
Marta Laa
Lawan
Salomi Duka, CS
Susunan Sidang:
Yahya wahyudi, S.H, S.H Sebagai Hakim Anggota I;
Helton B.K. Wadu, S.H Sebagai Panitera Pengganti;
Sidang dubuka oleh Hakim Anggota I dan dinyatakan terbuka untuk umum,
lalu para pihak yang berperkara dipanggila masuk ke ruang sidang;
Penggugat hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Tergugat I dan II hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Kemudian Hakim Anggota I menyampaikan kepada Para Pihak bahwa
sesuai dengan berita acara sidang yang lalu, sidang hari ini adalah untuk saksi-
saksi dari Pihak Tergugat akan tetapi berhubung Hakim Ketua sedang
berhalangan, maka sidang tidak bisa dilanjutkan;
Untuk memberikan kesempatan kepada Pihak Tergugat menghadirkan
saksi-saksi, sidang ditunda dan akan dilanjutkan pada hari Rabu, tanggal 11
Oktober 2017 pada pukul 09.00 wita dengan pemberitahuan kepada Para Pihak
yang berperkara untuk hadir pada waktu sidang yang telah ditetapkan diatas tanpa
dipanggil lagi karena penundaan hari sidang ini merupakan panggilan resmi lalu
sidang ditutup;
101

Demikian berita acara ini dibuat yang ditandatangani oleh Hakim Anggota I
dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Anggota I,

Helton B.K. Wadu, S.H Yahya Wahyudi, S.H, M.H


102

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 13
Persidangan Umum Pengadilan Negeri Kalabahi yang mengadili perkara
perdata gugatan pada tingkat pertama bersidang dengan susunan Hakim Majelis
diselenggarakan di Gedung Pengadilan Negeri Kalabahi di Jalan Jendral
Sudirman No. 20 Kalabahi, pada hari Rabu, tanggal 11 Oktober 2017, Pukul
13.00 Wita, dalam perkara gugatan antara:
Marta Laa
Lawan
Salomi Duka, CS
Susunan Sidang:
Amin Imanuel Bureni, S.H, M.H Sebagai Hakim Ketua;
Yahya wahyudi, S.H, M.H Sebagai Hakim Anggota I;
I Made Wiguna, S.H, M.H Sebagai Hakim Anggota II;
Helton B.K. Wadu, S.H Sebagai Panitera Pengganti;
Sidang dubuka oleh Hakim Ketua dan dinyatakan terbuka untuk umum, lalu
para pihak yang berperkara dipanggil masuk ke ruang sidang;
Penggugat hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Tergugat I dan Tergugat II hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Kemudian Hakim Ketua menyampaikan kepada Para Pihak bahwa sesuai
dengan berita acara sidang yang lalu, sidang hari ini adalah untuk saksi-saksi dari
pihak Penggugat dan atas pertanyaan Hakim Ketua, Kuasa Hukum Para Tergugat
menyatakan saksi belum bisa dihadirkan karena saksi dalam keadaan sakit dan
Kuasa Hukum para tergugat akan mengajukan bukti surat tambahan untuk itu
mohon sidang ditunda;
Kuasa Hukum Penggugat juga menyatakan akan mengajukan bukti surat
tambahan;
Untuk memberikan kesempatan kepada Kuasa Hukum Para Tergugat
menghadirkan saksi-saksi dan mengajukan bukti surat tambahan, Kuasa Hukum
Penggugat mengajukan bukti surat tambahan, sidang ditunda dan akan dilanjutkan
pada hari Jumat, tanggal 13 Oktober2017 pada pukul 09.00 wita dengan
103

pemberitahuan kepada Para Pihak yang berperkara untuk hadir pada waktu sidang
yang telah ditetapkan diatas tanpa dipanggil lagi karena penundaan hari sidang ini
merupakan panggilan resmi, lalu sidang ditutup;
Demikianlah dibuat berita acara Persidangan ini yang ditanda tangani oleh
Hakim Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

Helton B.K. Wadu, S.H Amin Imanuel Bureni, S.H, M.H


104

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 14
Persidangan Umum Pengadilan Negeri Kalabahi yang mengadili perkara
perdata gugatan pada tingkat pertama bersidang dengan susunan Hakim Majelis
diselenggarakan di Gedung Pengadilan Negeri Kalabahi di Jalan Jendral
Sudirman No. 20 Kalabahi, pada hari Jumat, tanggal 13 Oktober 2017, Pukul
10.50 Wita, dalam perkara gugatan antara:
Marta Laa
Lawan
Salomi Duka, CS
Susunan Sidang:
Amin Imanuel Bureni, S.H, M.H Sebagai Hakim Ketua;
Yahya wahyudi, S.H, M.H Sebagai Hakim Anggota I;
I Made Wiguna, S.H, M.H Sebagai Hakim Anggota II;
Helton B.K. Wadu, S.H Sebagai Panitera Pengganti;
Sidang dubuka oleh Hakim Ketua dan dinyatakan terbuka untuk umum, lalu
para pihak yang berperkara dipanggil masuk ke ruang sidang;
Penggugat hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Tergugat I dan Tergugat II hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Kemudian Hakim Ketua menyampaikan kepada Para Pihak bahwa sesuai
dengan berita acara sidang yang lalu, sidang hari ini adalah untuk bukti surat
tambahan dan saksi-saksi dari Pihak Tergugat dan bukti surat tambahan dari pihak
Penggugat;
Atas kesempatan yang diberikan oleh Hakim Ketua, Kuasa Hukum Para
Tergugat menyerahkan bukti surat tambahan berupa:
1. Fotocopy Surat Keterangan Penyerahan Hak Atas Tanah, tertanggal 21 Juli
1977, selanjutnya diberi tanda T.12;
Kemudian Majelis Hakim memeriksa bukti surat tersebut dan ternyata sudah
diberi materai yang cukup dan tanpa ada aslinya tetapi fotocopy dari fotocopy;
Kemudian Hakim Ketua memperlihatkan bukti surat tersebut kepada Kuasa
Hukum Penggugat dan Kuasa Hukum Penggugat menyatakan tidak keberatan:
105

Atas kesempatan yang diberikan Hakim Ketua, Kuasa Hukum Penggugat


menyerahkan bukti surat tambahan berupa:
1. Fotocopy Surat Keterangan Kematian, Nomor: 01/SKK/KP/1989, tertanggal 14
September 1989, selanjutnya diberi tanda P.6;
2. Fotocopy Surat Keputusan Direktur Jendral Pajak tentang Pembetulan PBB
atas SPPT, Nomor: 00011/WPJ.31/KP.1103/2011, tertanggal 7 Juli 2011,
selanjutnya diberi tanda P.7;
3. Fotocopy Petikan dari Lampiran Surat Keputusan Kepala Inspeksi Agraria
Nusa Tenggara Timur, tanggal 1 Juli 1964, Nomor: 002/18/64, selanjutnya
diberi tanda P.8;
4. Fotocopy Surat Pemberitahuan dari Kanotr Pertanahan Kabupaten Alor,
Nomor: 549/600.13/SKP/XI/2011, tertanggal 15 November 2011;
Kemudian Majelis Hakim memeriksa bukti surat tersebut dan ternyata sudah
diberi materai yang cukup dan tanpa ada aslinya tetapi fotocopy diatas fotocopy;
Kemudain Hakim Ketua memperlihatkan bukti surat tersebut kepada Kuasa
Hukum Para Tergugat dan Kuasa Hukum Para Tergugat menyatakan tidak
keberatan;
Kemudian Hakim Ketua memberitahukan kepada Para Pihak untuk
menanggapi bukti surat tersebut dalam kesimpulan masing-masing;
Kemudian atas pertanyaan Hakim Ketua, Kuasa Hukum Para Tergugat
menyatakan akan mengajukan saksi-saksi dalam perkara ini dan sudah hadir 2
(dua) orang;
Kemudian Hakim Ketua Memberitahukan kepada Kuasa Hukum Para
Tergugat untuk menghadirkan saksi ke-1 (kesatu) di ruang sidang dan atas
pertanyaan Hakim Ketua kemudian Saksi menerangkan:
Nama Marthen Mangi Lape, tempat lahir di Padaditam tanggal 31 Desember
1939, jenis kelamin laki-laki, tempat tinggal di Jalan Erlangga RT.10 RW.04
Kelurahan Kalabahi Timur, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, agama
Kristen, pekerjaan Tani;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, Saksi menerangkan kenal dan masih punya
hubungan keluarga jauh, dan tidak terikat hubungan kerja dengan Para Tergugat;
106

Atas pertanyaan Hakim Ketua, Saksi menerangkan tidak kenal dan tidak
mempunyai hubungan keluarga sedarah atau semenda, dan tidak terikat hubungan
kerja dengan Penggugat;
Kuasa Hukum Penggugat meminta kepada saksi menerangkan hubungan
keluarga antara saksi dan Para Tergugat;
Saksi menerangkan bahwa Tergugat I adalah istri dari Ruben Djo Mara dan
Ruben Djo Mara dengan saksi adalah adik kakak besaudara nenek;
Saksi menerangkan bahwa Tergugat II adalah adik ipar saksi karena kakak
kandung Tergugat II menikah dengan saksi;
Saksi bersedia memberikan keterangan dalam perkara ini dan bersedia untuk
berjanji;
Kemudian saksi mengucapkan janji menurut agamanya untuk memberikan
keterangan yang benar dan tidak lain daripada yang sebenarnya;
Kemudian Hakim Ketua memberikan kesempatan terlebih dahulu kepada
Kuasa Hukum Para Tergugat untuk mengajukan pertanyaan dan saksi menjawab
sebagai berikut:
1. Apakah sdr kenal dengan Ruben Djo Mara, dan BenyaminKlakik?
1. Korban tidak kenal dengan Ruben Djo Mara, dan BenyaminKlakik;
2. Apa yang sdr ketahui dalam perkara ini?
2. Korban mengetahui BenyaminKlakik memiliki tanah di Padadita Kelurahan
Kalabahi Timur, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, seluas 2
hektar dan memberikan sebagian tanah tersebut kepada Ruben Djo Mara
seluas 5.000 m2 atau panjang 100 meter dan lebar 50 meter;
3. Darimana sdr mengetahuinya?
3. Karena korban menyaksikan sendiri pada saat BenyaminKlakik memberikan
tanah tersebut kepada Ruben Djo Mara dan korban juga mendapat bagian
dari BenyaminKlakik yang luasnya sama dengan luas yang diberikan
kepada Ruben Djo Mara dibagian barat;
4. Kapan sdr dan Ruben Djo Mara mendapatkan tanah dari BenyaminKlakik
tersebut?
107

4. Korban dan Ruben Djo Mara mendapatkan tanah dari BenyaminKlakik pada
tahun 1970;
5. Apakah ada bukti surat penyerahan tanah tersebut kepada sdr dan Ruben Djo
Mara?
5. Tidak ada surat penyerahan hanya secara lisan saja tetapi korban pernah
memberi cap jempol diatas surat dihadapan Kepala Desa Kalabahi Timur
dan Kepala Pertanahan yaitu Petrus Pita Hunga dan BenyaminKlakik juga
cap jempol sedangkan Ruben Djo Mara tanda tangan;
6. Apakah sdr menggarap tanah yang diberikan oleh BenyaminKlakik?
6. Korban menggarap tanah yang diberikan oleh yulianaKlakik dan korban
juga sudah membangun rumah diatas tanah tersebut;
7. Apakah Ruben Djo Mara juga menggarap juga membangun rumah diatas tanah
yang diberikan oleh BenyaminKlakik?
7. Ruben Djo Mara tidak membangun rumah diatas tanah tersebut hanya
menggarap tanah tersebut dengan cara menanam kacang dan pohon berumur
panjang yaitu pohon Johar dan pohon Kelapa;
8. Apakah Ruben Djo Mara masih hidup?
8. Ruben Djo Mara sudah meninggal dan Tergugat I adalah istri Ruben Djo
Mara;
9. Apakah Ruben Djo Mara dan Tergugat I mempunyai anak?
9. Ya, Ruben Djo Mara dan Tergugat I mempunyai 4 (empat) orang anak dan
1 (satu) orang sudah meninggal;
10. Siapa nama anak-anak Ruben Djo Mara dengan Tergugat I?
10. Korban tidak tahu nama anak-anak mereka;
11. Apakah ada orang lain yang menggarap diatas tanah milikRuben Djo Mara?
11. Ya, ada orang lain yang menggarap tanah milik Ruben Djo Mara yaitu
Wahi Kote yang biasa dipanggil Mama Nova;
12. Apakah tanah yang diberikan oleh BenyaminKlakik kepada sdr dan Ruben
Djo Mara sudah ada sertifikatnya?
12. Tanah yang diberikan oleh BenyaminKlakik kepada korban dan Ruben Djo
Mara belum ada sertifikanya;
108

13. Kenapa sdr tidak mengurus sertifikat tanah tersebut?


13. Karena anaknya BenyaminKlakik sudah mengambil kembali tanah tersebut
dan mnjualnya kepada orang lain;
14. Kapan anaknya BenyaminKlakik mengambil kembali tanah tersebut?
14. Baru-baru saja anaknya Klakik mengambil tanah tersebut sekitar 4 (empat)
tahun yang lalu dan dijual kepada Salomi Duka;
15. Dari mana sdr mengetahui tanah tersebut dijual kepada kepada Salomi Duka?
15. Anak korban memberitahukan karena melihat ada orang yang melakukan
Pengukuran diatas tanah tersebut;
16. Apakah sdr masih tinggal diatas tanah tersebut?
16. Korban tidak tinggal lagi diatas tanah tersebut;
17. Siapa yang membayar pajak tanah milik Ruben Djo Mara tersebut?
17. Yang membayar pajak adalah Ruben Djo Mara sejak BenyaminKlakik
memberikan tanah tersebut kepada Ruben Djo Mara pada tahun 1970
sampai sekarang;
18. Apakah sdr mengetahui batas-batas tanah milik Ruben Djo Mara?
18. Ya, korban mengetahui batas-batas tanah milik Ruben Djo Mara yaitu:
Timur berbatasan dengan jalan, Barat dulunya berbatasan dengan tanah
milik korban tapi sekarang berbatasan dengan jalan;
19. Bagaimana bisa terjadi BenyaminKlakik bisa memberikan sebagian tanahnya
kepada Ruben Djo Mara?
19. Klakik bisa memberikan sebagian tanahnya kepada Ruben Djo Mara
karena pada saat itu BenyaminKlakik membutuhkan uang dan meminta
bantuannya kepada Ruben Djo Mara dengan menyerahkan sebagian
tanahnya kepadaRuben Djo Mara;
20. Kapan BenyaminKlakik memberikan sebagian tanahnya kepada Ruben Djo
Mara dan Ruben Djo Mara memberikan uang berapa kepada
BenyaminKlakik?
20. BenyaminKlakik memberikan tanah kepada Ruben Djo Mara pada tahun
1970 dan Ruben Djo Mara memberikan uang kepada BenyaminKlakik
pada tahun 1975;
109

Saksi meralat keterangannya yaitu: Tahun 1975 BenyaminKlakik


meminta uang kepada Ruben Djo Mara dan pada tahun 1977
BenyaminKlakik menyerahkan tanah kepada Ruben Djo Mara;
21. Untuk apa uang yang diberikan oleh Ruben Djo Mara kepada Benyamin
Klakik?
21. Untuk mengganti bahan-bahanbangunan milik Bapak louk yang hilang;
22. Saat itu Benyamin Klakik tinggal dimana?
22. Saat itu Benyamin Klakik tinggal di Kampung Alor;
23. Dengan siapa Benyamin Klakik tinggal di Kampung Alor?
23. Benyamin Klakik tinggal sendiri di Kampung Alor karena saat itu ada
masalah dengan anak-anaknya sehingga anak-anaknya tinggal di Kupang;
24. Darimana sdr mengetahui bahwa Benyamin Klakik membutuhkan uang dan
meminta bantuannya kepada Ruben Djo Mara?
24. Karena Benyamin Klakik datang kepada korban dan meminta korban
memberitahu Ruben Djo Mara bahwa Benyamin Klakik membutuhkan
bantuannya dan BenyaminKlakik mengikut sertakan korban dalam hal
tersebut karena korban masih berhubungan keluarga dengan Benyamin
Klakik dan korban juga diberi tanah oleh Benyamin Klakik;
25. Kapan sdr dan Ruben Djo Mara mendapatkan tanah dariBenyamin Klakik?
25. Korban dan Ruben Djo Mara mendapatkan tanah dari Benyamin Klakik
pada tahun 1977 secara lisan dan tertulis;
26. Apakah Benyamin Klakik memberikan tanah kepada sdr Ruben Djo Mara
untuk menjadi hak milik?
26. Ya, Benyamin Klakik memberikan tanah kepada korban dan Ruben Djo
Mara untuk menjadi hak milik;
27. Apakah ada bukti penyerahan?
27. Ada bukti penyerahan berupa surat pengukuran tanah dan Gambar
sementara;
28. Apakah ada pengukuran tanah setelah Benyamin Klakik memberikan tanah
tersebut kepada sdr dan Ruben Djo Mara?
110

28. Ya, ada pengukuran tanah setelah Yuliana Klakik memberikan tanah
tersebur kepada korban dan Ruben Djo Mara saat itu juga;
29. Kenapa sdr tidak mengurus pemecahan sertifikat tanah tersebut?
29. Karena pada saat korban memecah sertifikat tanah tersebut, anaknya
Benyamin Klakik mengambil surat pengukuran dan penyerahan tanah
tersebut;
30. Kapan anaknya Benyamin Klakik mengambil surat-surat tersebut dari sdr?
30. Saat korban akan memecah sertifikat tanah tersebut setelah Benyamin
Klakik meninggal;
31. Siapa anaknya Benyamin Klakik yang mengambil surat-surat dari sdr?
31. Nama anaknya Benyamin Klakik yang mengambil surat-surat dari korban
adalah Edo, Yuli dan Fanggidae;
32. Apakah sekarang sdr masih tinggal diatas tanah yang diberikan oleh Benyamin
Klakik kepada sdr?
32. Sekarang korban sudah tidak tinggal lagi diatas tanah yang diberikan oleh
Benyamin Klakik karena sudah diusir oleh anaknya Benyamin Klakik;
33. Sekarang siapa yang menguasai tanah milik Benyamin Klakik tersebut?
33. Yang menguasai tanah milik Benyamin Klakik sekarang adalah Salomi
Duka;
34. Apakah tanah tersebut sudah dijual kepada Penggugat?
34. Korban tidak tahu;
Kemudian Hakim Ketua mengajukan pertanyaan dan Saksi menjawab
sebagai berikut:
1. Berapa luas tanah milik Yuliana Klakik?
1. Luas tanah milik Yuliana Klakik seluruhnya 2 hektar;
2. Kepada siapa saja Yuliana Klakik memberikan tanah miliknya tersebut?
2. Yuliana Klakik memberikan tanahnya kepada 3 (tiga) orang yaitu korban,
Ruben Djo Mara dan Madapi Pedebo dan sisanya diberikan kepada
anaknya Yuliana Klakik yang bernama panggilan Edo;
3. Kenapa sdr mendapatkan tanah dari Yuliana Klakik?
111

3. Karena korban dianggap sebagai anak oleh Yuliana Klakik pada saat
kumpul keluarga dan korban mau menikah yang menjadi orang tua dan
bertanggung jawab terhadap korban adalah Yuliana Klakik sehingga
korban diberi tanah oleh Yuliana Klakik;
4. Kenapa Ruben Djo Mara dan Madapi Pedebo mendapatkan tanah dari
Yuliana Klakik?
4.Karena Yuliana Klakik meminjamkan uang kepada mereka;
5. Kapan sdr menyerahkan kembali tanah tersebut kepada anaknya Yuliana
Klakik?
5. Setelah YulianaKlakik meninggal korban menyerahkan kembali tanah
tersebur kepada anaknya YulianaKlakik;
6. Apakah anaknya Klakik mengetahui penyerahan tanah milik Klakik
kepada sdr, Ruben Djo Mara dan Madapi Pedebo?
6. AnaknyaKlakik tidak mengetahui saat penyerahan tanah oleh
YulianaKlakik kepada korban, Ruben Djo Mara dan Madapi Pedebo;
7. Kapan Gambar Sementara milik sdr dikeluarkan?
7.Pada tahun 1977 gambar sementara milik korban dikeluarkan;
8. Gambar Sementara milik sdr dikeluarkan atas nama siapa?
8.Gambar Sementara milik korban dikeluarkan atas nama Yuliana Klakik;
9. Dariman sdr mengetahuinya?
9.Karena korban yang mengambil Gambar Sementara tersebut di Kantor
Pertanahan dan Yuliana Klakik menyuruh korban untuk menyimpan
Gambar Sementara tersebut;
10. Apakah Madapi Pedebo tinggal diatas tanah yang diberikan oleh Yuliana
Klakik?
10.Madapi Pedebo tidak tinggal diatas tanah yang diberikan oleh Klakik;
11. Siapa yang menggarapa tanah yang diberikan kepada Ruben Djo Mara?
11.Yang menggarapa tanah yang diberikan kepada Ruben Djo Mara adalah
Naomi Kote anak dari Ruben Djo Mara;
12. Apakah Tergugat II juga mendapatkan tanah dari Yuliana Klakik?
12.Tergugat II tidak mendapatkan tanah dari Yuliana Klakik;
112

13. Kapan YulianaKlakik memberikan tanah kepada sdr?


13.Pada tahun 1970 Klakik memberikan tanah kepada korban saat korban
menikah dan pada tahun 1971 korban membangun rumah diatas tanah yang
diberikan oleh Yuliana Klakik tersebut;
14. Kapan surat penyerahan tanah dibuat oleh Yuliana Klakik?
14.Surat penyerahan tanah dibuat oleh Yuliana Klakik pada tahun 1977;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan oleh Hakim Ketua, Hakim
Anggota I mengajukan pertanyaan dan Saksi menjawab sebagai berikut:
1. Siapa yang menyaksikan saat Yuliana Klakik memberikan tanah kepada sdr?
1.Yang menyaksikan saat Yuliana Klakik memberikan tanah kepada korban
adalah Ruben Djo Mara;
2. Apakah anak dan suami Yuliana Klakik menyaksikan juga?
2.Anak Yuliana Klakik tidak menyaksikan dan suami Yuliana Klakik sudah
meninggal saat penyerahan tanah tersebut;
3. Apakah saat penyerahan tanah tersebut ada yang berkeberatan?
3.saat penyerahan tanah tersebut tidak ada yang berkeberatan;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan oleh Hakim Ketua, Hakim
Anggota II mengajukan pertanyaan dan Saksi menjawab sebagai berikut:
1. Apakah tanah yang diberikan oleh Yuliana Klakik kepada sdr, Ruben Djo Mara
dan Madapi Pedebo masih dikuasai?
1.Tanah yang diberikan Yuliana Klakik kepada korban dan kepada Madapi
Pedebo sudah tidak dikuasai lagi hanya tanah yang diberikan kepada Ruben
Djo Mara yang masih dikuasai oleh anaknya dengan cara menggarap tanah
tersebut;
2. Apa hubungan sdr dengan Tergugat II?
2.Tergugat II adalah adik ipar korban;
3. Apakah Tergugat II memiliki tanah diatas tanah sengketa?
3.Tergugat II tidak memiliki tanah diatas tanah sengketa;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan oleh Hakim Ketua, Kusa hukum
Para Tergugat mengajukan pertanyaan dan Saksi menjawab sebagai berikut:
113

1. Kapan Yuliana Klakik memberikan tanah tersebut kepada sdr dan kepada
Ruben Djo Mara?
1.Pada tahun 1977 Yuliana Klakik memberikan tanah tersebut kepada korban
dan kepad Ruben Djo Mara;
2. Siapa yang menyaksikan pemberian tanah tersebut?
2.Hanya korban dan Ruben Djo mara saja yang menyaksikan karena kami
mendapatkan tanah tersebut secara bersamaan;
3. Apakah Yuliana Klakik memberikan tanah tersebut sebagai pinjaman?
3. Yuliana Klakik memberikan tanah tersebut bukan sebagai pinjaman tetapi
menjadi hak milik;
4. Sekarang siapa yang menguasai tanah tersebut?
4.Yang menguasai tanah tersebut sekarang adalah Salomi Duka dan sebagian
dikuasai oleh Naomi Kote anaknya Ruben Djo Mara;
Terhadap keterangan saksi tersebut, Hakim Ketua memberitahukan kepada
Para Pihak untuk menanggapi dalam kesimpulan masing-masing;
Kemudian Hakim Ketua memberitahukan kepada Kuasa Hukum Para
Tergugat untuk menghadirkan Saksi ke-2 (kedua) diruang sidang dan atas
pertanyaan Hakim Ketua, kemudian Saksi menerangkan;
Nama Hina Manundima, tempat lahir di Kalu, tanggal lahir 24 Mei 1957, jenis
kelamin laki-laki, tempat tinggal di Jalan Hayam Wuruk No. 48 RT.014 RW.005
Kelurahan Kalabahi Timur, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, agam
Kristern, pekerjaan pensiunan;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, saksi menerangkan kenal dan tidak
mempunyai hubungan keluarga sedarah atau semenda, dan tidak terikat hubungan
kerja dengan para tergugat.
Atas pertanyaan Hakim Ketau, saksi menerangkan kenal dan
tidakmempunyai hubungan keluarga sedarah atau semenda, dan tidak terikat
hubungan kerja dengan penggugat
Saksi bersedia memberikan keterangan dalam perkara ini dan bersedia untuk
berjanji;
114

Kemudian saksi mengucapkan janji menururt agamanya untuk memberikan


keterangan yang benar dan tidak lain daripada yang sebenarnya;
Kemudian Hakim Ketua memberikan kesempatan terlebuh dahulu kepeda
Kuasa Hukum Para Tergugut untuk mengajukan pertanyaan dan saksi menjawab
sebagai berikut:
1. Apa yang sdr ketahui dalam perkara ini ?
1. Korban mengetahui masalah tanah milik Ruben Djo Mara yang
terletak di Padadita Kelurahan Kalabahi Timur, Kecamatan Teluk
Mutiara, Kabupaten Alor yang sekarang menjadi objek sengketa
2. Darimana sdr mengetahui bahwa Ruben Djo Mara memiliki tanah di
Padadita tersebut ?
2. Karena korban adalah pegawai pertanahan yang bertugas sebagai
pegawai pelaksana di Desa Kalabahi Timur dari tahun 1976 sampai
tahun 1980;
3. Apakah sdr melihat letak tanah milik Ruben Djo Mara tersebut ?
3. Ya, korban melihat dan melakukan pengecekan secara langsung
dalam rangka pengecekan penghabisan berdasarkan peraturan
pemerintah Nomor 10 tahun 1961 dan dalam pengecekan tersebut
korban mengetahui ada tanah milik Ruben Djo Mara dan sudah ada
SPPT.
4. Darimana Ruben Djo Mara mendapatkan tanah tersebut?
4. Ruben Djo Mara mendapatkan tanah dari Yuliana Klakik dan mangi
lape;
5. Darimana saudara mengetahuinya?
5. Korban mengetahui saat membaca SPPT milik Ruben Djo Mara
sehingga korban meminta bukti dari Mangi lape dan Mangi lape
memberikan surat penyarahan tanah pada tahun 1975 dan surat
pengukuran pada tahun 1977 sehingga korban mengetahui bahwa
tanah tersebut berasal dari Yuliana Klakik yang diserahkan kepada
Ruben Djo Mara dan Mangi lape;
115

6. Pakah bukti surat T.2 ini yang saudara maksudkan surat penyerahan
tanah dari Yuliana Klakik kepada Ruben Djo Mara? ( diperlihatkan)
6. Ya, korban pernah melihat surat seperti itu tetapi dalam bentuk arsip
dan digabung dengan surat GS (Gambar Sementara) atas nama
Yuliana Klakik;
Kemudian Hakim Ketua mengajukan pertanyaan dan saksi menjawab sebagai
berikut:
1. Apakah pernah melakukan pengukuran tanah di Padadita pada tahun
1975?
1.Ya, pernah melakukan pengukuran tanah di Padadita pada tahun 1975;
2. Apakah sudah ada GS (Gambar Sementara) tanah milik Ruben Djo Mara?
2.tanah milik Ruben Djo Mara belum ada GS tetapi GS atas nama Yuliana
Klakik yang disimpan oleh mangi Lape;
3. Apakah Mangi Lape memiliki tanah di padadita yang diberikan oleh
Klakik kepada Mangi Lape?
3.Mangi Lape tidak memiliki tanah di padadita yang di berikan oleh
Yuliana Klakik karena tidak ada surat penyerahan tanah dari Yuliana
Klakik kepada Mangi Lape yang ada hanya surat penyerahan dari Yuliana
Klakik kepada Ruben Djo Mara;
4. Berapa luas tanah milik Yuliana Klakik?
4.Sesuai pendaftaran tahun 1960 luas tanah milik Yuliana Klakik 2 hektar;
Kemudian atas kesempatan yang diberikan hakim ketua, hakim anggota
tidak mengajukan pertanyaan kepada saksi dan menyatakan cukup
Kemudian atas kesempatan yang diberikan hakim ketua, kuasa hukum
penggugat mengajukan pertanyaan dan saksi menjawab sebagai berikut:
1. Apakah saudara menyaksikan saat Yuliana Klakik menyerahkan tanah
kepada Ruben Djo Mara?
1.Korban tidak menyaksikan, korban hanya melihat arsip yang
disimpan oleh Mangi lape saja sehingga korban mengetahui bahwa
Yuliana Klakik memberikan tanah kepada Ruben Djo Mara
116

2. Berapa luas tanah yang diberikan oleh Yuliana Klakik kepada Ruben
Djo Mara?
2.Luas tanah yang diberikan oleh Klakik kepada Ruben Djo Mara
sesuai dengan SPPT yang korban lihat adalah 5000m2;
3. Apakah saudara kenal dengan Yuliana Klakik?
3.Ya korban kenal dengan Yuliana Klakik;
4. Apakah saudara kenal dengan istri dan anak-anak Yuliana Klakik?
4.Korban tidak kenal
5. Darimana Yuliana Klakik mendapatkan tanah di padadita?
5. Yuliana Klakik mendapatkan tanah dari Landerform pada tahun
1960;
6. Apakah Yuliana Klakik masih memiliki tanah lain selain di padadita?
6. Yuliana Klakik tidak memiliki tanah lain selain dipadadita;
7. Kenapa Yuliana Klakik memberikan sebagian tanah kepada Ruben Djo
Mara?
7.Korban tidak tahu;
8. Apakah Yuliana Klakik tinggal dipadadita?
8. Yuliana Klakik tidak tinggal dipadadita tetapi di kampong Alor;
Terahadap keterangan saksi tersebut, hakim ketua memberitahukan
kepada para pihak untuk menanggapi dalam kesimpulan masing-
masing;
Kemudian atas pertanyaan hakim ketua, kuasa hukum penggugat dan kuasa
hukum para tergugat menyatakan tidak mengajukan saksi-saksi lagi;
Kemudian hakim ketua menjelaskan berhubung para pihak tidak
mengajukan saksi-saksi lagi, sidang akan dilanjutkan dengan pemeriksaan
setempat terhadap objek sengketa;
Untuk pemeriiksaan setempat, sidang ditunda dan akan dilanjutkan pada
hari jumat, tanggal 16 Oktober 2017 pada pukul 09.00 Wita, dengan
pemberitahuan kepada para pihak yang berperkara untuk hadir pada waktu sidang
yang telah ditetapkan diatas tanpa dipanggil lagi karena penundaan sidang ini
merupakan pangiilan resmi. Lalu sidang ditutup.
117

Demikianlah dibuat berita acara Persidangan ini yang ditanda tangani oleh
Hakim Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

Helton B.K. Wadu, S.H Amin Imanuel Bureni, S.H, M.H


118

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 15
Persidangan Umum Pengadilan Negeri Kalabahi yang mengadili perkara
perdata gugatan pada tingkat pertama bersidang dengan susunan Hakim Majelis
diselenggarakan di Gedung Pengadilan Negeri Kalabahi di Jalan Jendral
Sudirman No. 20 Kalabahi, pada hari Senin, tanggal 16 Oktober 2017, Pukul
10.00 Wita, dalam perkara gugatan antara:
Marta Laa
Lawan
Salomi Duka, CS
Susunan Sidang:
Amin Imanuel Bureni, S.H, M.H Sebagai Hakim Ketua;
Yahya wahyudi, S.H, M.H Sebagai Hakim Anggota I;
I Made Wiguna, S.H, M.H Sebagai Hakim Anggota II;
Helton B.K. Wadu, S.H Sebagai Panitera Pengganti;
Sidang dubuka oleh Hakim Ketua dan dinyatakan terbuka untuk umum, lalu
para pihak yang berperkara dipanggil masuk ke ruang sidang;
Penggugat hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Tergugat I dan Tergugat II hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Kemudian Hakim Ketua menyampaikan kepada Para Pihak bahwa sesuai
dengan berita acara sidang yang lalu, sidang hari ini adalah untuk pemeriksaan
setempat;
Kemudian atas pertanyaan Hakim Ketua, Kuasa Hukum Penggugat
menjelaskan bahwa;
- Tanah keseluruhan adalah milik Penggugat dan yang disengketakan hanya
sebagian saja yaitu hektar atau sekitar 5.000 m2 yang dikuasai oleh Para
Tergugat;
- Batas-batas tanah sengketa adalah bagian utara batas dengan jalan, bagian
selatan batas dengan jalan, bagian Timur batas dengan jalan dan bagian Barat
berbatasan dengan tanah milik penggugat;
- Luas tanah keseluruhan milik Penggugat adalah 19.000 m2;
119

- Pagar pembatas dibuat oleh Para Tergugat sedangkan pagar bagian luar
dibuat oelh Penggugat;
- Obyek sengketa yang dikuasai oleh Para Tergugat ditanami jagung dan pohon
umur panjang yang baru saja ditanam;
Kemudain atas pertanyaan Hakim Ketua, Kuasa Hukum Para Tergugat
menjelaskan bahwa:
- Luas tanah sengketa 5.000 m2 ditanami pohon berumur panjang dan
pohon berumur pendek;
- Ada orang lain yang menggarap tanah sengketa selain Para Tergugat
yaitu Naomi Kote;
- Batas-batas tanah sengketa adalah bagian utara dulunya berbatasan
dengan tanah milik B.N. Here sekarang berbatasan dengan jalan, bagian
selatan dulunya berbatasan dengan tanah milik T.Tede sekarang
berbatasan jalan, bagian timur dulunya berbatasan dengan tanah milik
R.R Ratu sekarang berbatasab dengan jalan, bagia barat berbatasan
denga tanah milik M. Lape;
Kemudian Hakim Ketua menjelaskan bahwa mengenai luas objek
sengketa disepakati oleh para pihak yaitu 5.000 m2, sedangkan batas-batas objek
sengketa ada perbedaan pada bagian barat yaitu versi penggugat bagian barat
tanah milik penggugat sedangkan versi tergugat bagian barat tanah milik Mangi
Lape;
Kemudian Hakim Ketua menjelaskabn bahwa pemeriksaan setempat
sudah selasai dan kepada Para pihak yang berperkara diberikan kesempatan untuk
mengajukan bukti surat tambahan atau saksi-saksi jika dibutuhkan lagi;
Untuk bukti tambahan dari para pihak,sidang ditunda dan dilanjutkan pada
hari Rabu, tanggal 18 Oktober 2017 pada pukul 09.00 wita, dengan
pemberitahuan kepada para pihak yang berperkara untuk hadir pada waktu sidang
yang telah ditetapkan diatas tanpa dipanggil lagi karena penundaan sidang ini
merupakan panggilan resmi, lalu sidang ditutup;
120

Demikianlah dibuat berita acara Persidangan ini yang ditanda tangani oleh
Hakim Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

Helton B.K. Wadu, S.H Amin Imanuel Bureni, S.H, M.H


121

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 16
Persidangan Umum Pengadilan Negeri Kalabahi yang mengadili perkara
perdata gugatan pada tingkat pertama bersidang dengan susunan Hakim Majelis
diselenggarakan di Gedung Pengadilan Negeri Kalabahi di Jalan Jendral
Sudirman No. 20 Kalabahi, pada hari Rabu, tanggal 18 Oktober 2017, Pukul
16.15 Wita, dalam perkara gugatan antara:
Marta Laa
Lawan
Salomi Duka, CS
Susunan Sidang:
Amin Imanuel Bureni, S.H, M.H Sebagai Hakim Ketua;
Yahya wahyudi, S.H, M.H Sebagai Hakim Anggota I;
I Made Wiguna, S.H, M.H Sebagai Hakim Anggota II;
Helton B.K. Wadu, S.H Sebagai Panitera Pengganti;
Sidang dubuka oleh Hakim Ketua dan dinyatakan terbuka untuk umum, lalu
para pihak yang berperkara dipanggil masuk ke ruang sidang;
Penggugat hadir Kuasa Hukumnya;
Tergugat I dan Tergugat II hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Kemudian Hakim Ketua menyampaikan kepada Para Pihak bahwa sesuai
dengan berita acara sidang yang lalu, sidang hari ini adalah untuk bukti
tambahan;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, Kuasa Hukum Penggugat menyatakan akan
mengajukan bukti tambahan berupa saksi 1 (satu) orang dan sudah hadir saat ini;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, Kuasa hukum Para Tergugat mengatakan
tidak akan mengajukan bukti tambahan;
Kemudian Hakim Ketua meberitahukan kepada Kuasa Hukum Penggugat
untuk menghadirkan Saksi ke-6 (keenam) di ruang sidang dan atas pertanyaan
Hakim Ketua kemudian saksi menerangkan;
Nama Solaiman B. Fanggidae, tenpat lahir di Rite, tanggal 10 November 1940
jenis kelamin laki-laki, te,mpat tinggal di Jalan Majapahit RT.009, RW.002
122

Kelurahan Kamabajawa Kecamtan Kota Kalabahi, Kabupaten Alor, agama


Kristen, pekerjaan Pensiunan;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, saksi menerangkan tidak kenal dan tidak
mempunyai hubungan keluarga, sedarah atau semenda, dan tidak terikat hubungan
kerja dengan penggugat;
Atas pertanyaan Hakim Ketua, saksi menerangkan tidak kenal dan tidak
mempunyai hubungan keluarga, sedarah atau semenda, dan tidak terikat hubungan
kerja dengan terggugat;
Saksi bersedia memberikan keterangan dalam perkara ini dan bersedia untuk
berjanji;
Kemudian saksi mengucapkan janji menurut agamanya untuk memberikan
keterangan yang benar dan tidak lain dari pada yang sebenarnya;
Kemudian Hakim Ketua memberikan ksempatan terlebih dahulu Kepada
Kuasa Penggugat untuk mengajukan pertanyaan dan Saksi menjawab sebagai
berikut:
1. Apakah yang sdr ketahui dalam perkara ini?
1.Korban mengetahui tanah milik Yuliana Klakik yang dijual kepada
Penggugat yang terletak di Padadita kelurahan Kalabahi Timur Kecamatan
Teluk Mutiara Kabupaten Alor dan sebagian tanah tesebut ada yang
mengklaim dan menguasainya;
2. Siapa yang mengklaim dan mengusai sebagian tanah tersebut?
2.Korban tidak tahu siapa yang mengklaim dan mengusai sebagian tanah
tersebut;
3. Berapa luas tanah yang dikuasai tersebut?
3.Luas tanah yang dikuasai adalah 5.000 m2;
4. Bagian mana tanah yang dikuasai tersebut?
4.Tanah bagian Timur yang dikuasai;
5. Dari mana asal usul tanah tersebut?
5.Awalnya tanah milik Benyamin Klakik diberikan kepada anaknya yang
bernama Yuliana Klakik;
6. Dariman sdr mengetahuinya?
123

6.Karena korban adalah menantu Benyamin Klakik dan suami dari Maria
Klakik anaknya Maria Klakik dan korban menikah pada tahun 1965
sehingga korban diberi tahu oleh Benyamin Klakik sebelum Benyamin
Klakik meninggal;
7. Kapan Benyamin Klakik meninggal?
7.Benyamin Klakik meninggal pada tanggal 27 Juni 1980;
8. Benyamin Klakik semasa hidupnya tinggal bersama siapa?
8.Semasa hidupnya Benyamin Klakik tinggal bersama dengan Yuliana
Klakik dirumahnya dikampung Alor;
9. Berpa anak Benyamin Klakik?
9.Anak Benyamin Klakik hanya 2 (dua) orang yaitu Maria Klakik dan
Yuliana Klakik;
10. Apakah Maria Klakik tidak berkeberatan tanah milik Benyamin Klakik
diberikan kepada Yuliana Klakik?
10.Maria Klakik tidak berkeberatan;
11. Apakah ada penyerahan tanah milik Benyamin Klakik kepada orang lain
selain kepada anaknya Yuliana Klakik?
11.Setahu korban tidak ada penyerahan tanah milik Benyamin Klakik
kepada orang lain selain anaknya Yuliana Klakik;
12. Berapa luas tanah milik Benyamin Klakik?
12.Luas tanah keseluruhan awalnya 2 Hektar tetapi karena dipotong untuk
jalan sekarang menjadi 19.000 m2;
13. Apakah tanah tersebut sudah ada sertifikatnya?
13.Ya, tanah tersebut sudah ada sertifikatnya atas nama Yuliana Klakik;
14. Kapan sertifikat tanah tersebut diterbitkan?
14.Sertifikat tanah terbit pada tahun 2012 atau 2013;
15. Apakah sebelumnya ada yang menguasai atau menggarap tanah tersebut?
15.Sebelumnya pernah ada yang menguasai dan menghgarap tanah
tersebut yaitu Mangi Lape, tetapi karena tidak ada kepemilikan akhirnya
Manghi Lape disuruh keluar dari tanah tersebut melalui kelurahan;
16. Kapan Mangi Lape keluar dari tanah tersebut?
124

16.Korban sudah lupa;


17. Apakah sdr mengetahui bahwa tanah milik Benyamin Klakik yang
diberikan kepada Yuliana Klakik sudah diJual kepada Penggugat?
17.Korban diberitahu setelah tanah tersebut dijual;
18. Apakah sdr mengetahui proses jual tanah tersebut?
18.Korban tidak tahu proses jual beli tanah tersebut;
19. Sekarang siapa yang menguasai tanah tersebut?
19.Sekarang yang menguasai tanah tersbut adalah Penggugat;
Kemudian Hakim Ketua memberikan kesempatan kepada Kuasa Hukum Para
Tergugat untuk mengajukan pertanyaan dan saksi menjawab sebagai berikut:
1. Siapa yang bermaslah dengan Penguggat mengenai tanah di Padadita?
1.Setahu korban yang bermasalah dengan Penggugat adalah Mangi Lape;
2. Siapa yang lebih dulu meninggal, Benyamin Klakik atau istrinya
Benyamin Klakik?
2.Istrinya Benyamin Klakik yang lebih dulu meninggal;
3. Benyamin Klakik tinggal bersama siapa setelah istrinya meninggal?
3. Benyamin Klakik tinggal bersama anaknya Yuliana Klakik;
4. Kapan Yuliana Klakik menikah?
4.Korban tidak tahu;
5. Apakh tanah milik Benyamin Klakik diberikan kepada Yuliana Klakik
sebelum Benyamin Klakik meninggal atau sesudah Benyamin Klakik
meninggal?
5.Sebelum Benyamin Klakik meninggal tanah tersebut sudah diberikan
kepada Yuliana Klakik;
Kemudian Hakim Ketua mengajukan pertanyaan dan saksi menjawab
sebagai berikut:
1. Kapan sdr menikah dengan Maria Klakik?
1.Korban menikah dengan Maria Klakik pada tahun 1965;
2. Kapan Benyamin Klakik meninggal?
2. Benyamin Klakik meninggal pada tahun 1980;
3. Apakah Benyamin Klakik mempunyai tanah lain selain di Padadita?
125

3. Benyamin Klakik mempunyai tanah lain yaitu di Kampung Alor tempat


tinggalnya;
4. Apakah Maria Klakik menikmati hasil penjualan tanah tersebut?
4.Ya, Maria Klakik menikmati hasil penjualan tanah tersebut;
5. Apakah Mangi Lape masih hidup?
5.Ya, Mangi Lape masih hidup;
6. Apakah sdr pernah melihat lagi tanah di Padadita?
6.Korban tidak pernah melihat lagi tanah di Padadita;
7. Sekarang tanah tersebut masih ada yang menggarap atau tidak?
7.Korban tidak tahu;
8. Apakah ada orang lain yang menguasai tanah milik Yuliana Klakik selain
Mangi Lape?
8.Tidak ada orang lain yang menguasai tanah milik Yuliana Klakik selain
Mangi Lape;
9. Apakah Yuliana Klakik pernah memberikan sebagian tanah tersebut
kepada Mangi Lape?
9.Setahu korban Yuliana Klakik tidak pernah memberikan sebagian tanah
tersebut kepada Mangi Lape;
Kemudain atas kesempatan yang diberikan Hakim Ketua, Hakim Anggota
tidak mengajukuan pertanyaan kepada saksi dan menyatakan cukup;
Terhadap keterangan saksi tersebut Hakim Ketua memberitahukan kepada
Para Pihak untuk menanggapi dalam kesimpulan masing-masing;
Kemudian atas pertanyaan Hakim Ketua, Kuasa Hukum Penggugat dan
Kuasa Hukum Para Tergugat menyatakan tidak akan mengajukan apa-apa lagi;
Untuk kesimpulan masing-masing Pihak, sidang ditunda dan akan
dilanjutkan pada hari Jumat tanggal 20 Oktober 2017 pukul 09.00 Wita dengan
pemberitahuan kepada Para Pihak yang berperkara untuk hadir pada waktu sidang
yang telah ditetapkan diatas tanpa dipanggil lagi karena penundaan hari sidang ini
merupakan panggilan resmi lalu sidang ditutup;
126

Demikianlah dibuat berita acara Persidangan ini yang ditanda tangani oleh
Hakim Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

Helton B.K. Wadu, S.H Amin Imanuel Bureni, S.H, M.H


127

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 17
Persidangan Umum Negeri Kalabahi yang mengadili perkara perdata gugatan
pada tingkat pertama bersidang dengan susunan Hakim Majelis diselenggarakan
di Pengadilan Negeri Kalabahi di Jalan Jendral Sudirman No. 20 Kalabahi, pada
hari Jumat, tanggal 20 Oktober 2017, pukul 10.50 wita, dalam perkara gugatan
antara :
Marta Laa

Lawan

Salomi Duka, CS

Susunan sidang :

Amin Imanuel Bureni, S.H, M.H Sebagai Hakim Ketua;


Yahya wahyudi, S.H, M.H Sebagai Hakim Anggota I;
I Made Wiguna, S.H, M.H Sebagai Hakim Anggota II;
Helton B.K. Wadu, S.H Sebagai Panitera Pengganti;
Helton B.K. Wadu, S.H Sebagai Panitera Pengganti;
Sidang dibuka pleh Hakim Ketua dan dinyatakan terbuka untuk umum, lalu
para pihak yang berperkara dipanggil masuk ke ruang sidang ;

Penggugat hadir dengan Kuasa Hukumnya ;

Tergugat 1 dan Tergugat II hadir dengan Kuasa Hukumnya;

Kemudian Hakim Ketua menyampaikan kepada Para Pihak bahwa sesuai dengan
berita acara sidang yang lalu, sidang hari ini adalah kesimpulan dari Para Pihak;

Kemudian Para Pihak menyampaikan kesimpulannya masing-masing;

Untuk putusan sidang ditunda dan akan dilanjutkan pada hari Senin, tanggal
23 Oktober 2017 pada pukul 09.00 wita dengan pemberitahuan kepada Para Pihak
yang berperkara untuk hadir pada waktu sidang yang telah ditetapkan diatas tanpa
128

dipanggil lagi karena penundaan hari sidang ini merupakan panggilan resmi, lalu
sedang ditutup;

Demikianlah dibuat berita acara persidangan ini yang ditanda tangani oleh
Hakim Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

Helton B.K. Wadu, S.H Amin Imanuel Bureni, S.H, M.H


129

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 18

Persidangan Umum Pengadilan Negeri Kalabahi yang mengadili perkara perdata


gugatan pada tingkat pertama bersidang dengan susuan Hakim Majelis
diselenggarakan digedung Pengadilan Negeri Kalabahi di Jalan Jendral Sudirman
No. 20 Kalabahi, pada hari Senin, tanggal 23 Oktober 2017, pukul 11.10 wita,
dalam perkara gugatan anatara :
Marta Laa
Lawan
Salomi Duka, CS

Susunan sidang :

Amin Imanuel Bureni, S.H, M.H Sebagai Hakim Ketua;


Yahya wahyudi, S.H, M.H Sebagai Hakim Anggota I;
I Made Wiguna, S.H, M.H Sebagai Hakim Anggota II;
Helton B.K. Wadu, S.H Sebagai Panitera Pengganti;
Sidang dibuka pleh Hakim Ketua dan dinyatakan terbuka untuk umum, lalu
para pihak yang berperkara dipanggil masuk ke ruang sidang ;

Penggugat hadir dengan Kuasa Hukumnya ;

Tergugat 1 dan Tergugat II hadir dengan Kuasa Hukumnya;

Kemudian Hakim Ketua menyampaikan kepada Para Pihak bahwa sesuai


dengan berita acara sidang yang lalu, sidang hari ini adalah untuk putusan akan
tetapi berhubung putusan belum siap, sidang ditunda dan akan dilanjutkan pada
hari Rabu, tanggal 25 Oktober 2017 pada pukul 09.00 wita dengan pemberitahuan
kepada Para Pihak yang berperkara untuk hadir pada waktu sidang yang telah
ditetapkan diatas tanpa dipanggil lagi karena penundaan hari sidang ini
merupakan panggilan resmi, lalu sidang ditutup;
130

Demikianlah dibuat berita acara persidangan ini yang ditanda tangani oleh
Hakim Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

Helton B.K. Wadu, S.H Amin Imanuel Bureni, S.H, M.H


131

BERITA ACARA SIDANG


Lanjutan 19

Persidangan Umum Pengadilan Negeri Kalabahi yang mengadili perkara perdata


gugatan pada tingkat pertama bersidang dengan susuan Hakim Majelis
diselenggarakan digedung Pengadilan Negeri Kalabahi di Jalan Jendral Sudirman
No. 20 Kalabahi, pada hari Rabu, tanggal 25 Oktober 2017, pukul 11.10 wita,
dalam perkara gugatan anatara :
Marta Laa
Lawan

Salomi Duka, CS

Susunan sidang :
Amin Imanuel Bureni, S.H, M.H Sebagai Hakim Ketua;
Yahya wahyudi, S.H, M.H Sebagai Hakim Anggota I;
I Made Wiguna, S.H, M.H Sebagai Hakim Anggota II;
Helton B.K. Wadu, S.H Sebagai Panitera Pengganti;
Helton B.K. Wadu, S.H Sebagai Panitera Pengganti;
Sidang dibuka pleh Hakim Ketua dan dinyatakan terbuka untuk umum, lalu
para pihak yang berperkara dipanggil masuk ke ruang sidang ;
Penggugat hadir dengan Kuasa Hukumnya ;
Tergugat 1 dan Tergugat II hadir dengan Kuasa Hukumnya;
Kemudian Hakim Ketua menyampaikan kepada Para Pihak bahwa sesuai
dengan penundaan sidang yang lalu, sidang hari ini adalah untuk putusan dan
kepada Para Pihak diberitahukan untuk memperhatikan isi putusan tersebut yang
amarnya adalah sebagai berikut :
MENGADILI:
Dalam Eksepsi :
Menolak Eksepsi Para Tergugat untuk seluruhnya;
Dalam Pokok Perkara :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian;
132

2. Menyatakan sah secara hukum Sertifikat Hak Milik Nomor 01649, Surat
Ukur Nomor 00054/2011, tertanggal 09 Desember 2011, atas nama
pemegang hak Yuliana Klakik dengan batas-batas sebagai berikut : Utara
dengan jalan, Selatan dengan jalan, Timur dengan jalan, Barat dengan
jalan;
3. Menyatakan jual beli sebidang tanah pertanian antara Penggugat dengan
Yuliana Klakik berdasarkan Surat Perjanjian Jual Beli Tanah tertanggal 22
Desember 2014 adalah sah secara hukum;
4. Menyatakan secara hukum karena jual beli sebidang tanah yang terletak di
Padadita Kelurahan Kalabahi Timur, Kecamatan Teluk Mutiara,
Kabupaten Alor seluas 19.716 M2 atas nama Pemegang Sertifikat Hak
Milik Yuliana Klakik, Surat Ukur Nomor 00054/2011, tertanggal 09
Desember 2011 sebagaimana dalam sertifikat hak milik nomor 01649,
dengan batas-batas sebagai berikut : Utara dengan jalan, Selatan dengan
jalan, Timur dengan jalan, Barat dengan jalan telah dilakukan antara
Penggugat dan Yuliana Klakik, maka secara hukum kepemilikan tanah
tersebut adalah hak milik Penggugat;
5. Menyatakan bahwa Para Tergugat telah melakukan perbuatan melawan
hukum ;
6. Menghukum Para Tergugat untuk mengosongkan dan mencabut semua
pagar pembatas dan tanaman yang telah ditanamkan pada obyek sengketa
serta untuk menyerahkan obyek tersebut kepada Penggugat dalam keadaan
kosong tanpa beban yang menyertai dari tangannya maupun dari tangan
orang lain atas ijinnya;
7. Menghukum Para Tergugat untuk membayar biaya perkara yang sampai
hari ini ditetapkan sejumlah Rp. 2.816.000,- (dua juta delapan ratus enam
belas ribu rupiah);
8. Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya;

Kemudian Hakim Ketua menjelaskan hak Para Pihak untuk menentukan sikap
atas putusan tersebut dalam jangka waktu pikir-pikir selama 14 (empat belas) hari,
lalu sidang ditutup;
133

Demikianlah dibuat berita acara persidangan ini yang ditanda tangani oleh
Hakim Ketua dan Panitera Pengganti.

Panitera Pengganti, Hakim Ketua,

Helton B.K. Wadu, S.H Amin Imanuel Bureni, S.H, M.H


134

A. Simulasi Beracara Kasus Pidana :


1. BAP

KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR

RESOR ALOR

PRO JURUSITA

BERITA ACARA PEMERIKSAAN

(TERSANGKA)

. Pada hari ini Sabtu tanggal 06 Juni tahun 2000 tujuh belas jam 16.30 Waktu
Indonesia bagian tengah. Korban ;

MAHDI IBRAHIM, SH .....

Pangkat IPTU Nrp 75070007, Jabatan Penyidik pada kantor kepolisian tersebut
diatas berdasarkan Kep. Kapolda NTT nomor : KEP/466/XI/2014/Polda NTT,
tanggal 11 November 2014 dibantu oleh ;

.. B. HERDICSON DOMAKING

Pangkat Bripka Nrp. 83110693, selaku penyidik pembantu pada Kantor kepolisian
tersebut diatas berdasarkan Skep Kapolda NTT Nomor Skep : 83/III/2006, tanggal
1 Juli 2006 akan melakukan pemeriksaan terhadap seseorang yang mengaku
bernama : ...

. MALKIAS JOTA ...............

Sehari-hari biasa dipanggil KIA, jenis kelamin Laki-lakim lahir di Alor tanggal
15 Mei 1989, umur 27 tahun, suku Alor, Kewarganegaraan Indonesia, Agama
Kristen Protestan, Pendidikan Terakhir SMA, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat : RT
008 RW 004 Moepali Desa Motongbang Kec. Teluk Mutiara, Kab.
Alor
. Ia dimintai keterangannya sebagai tersangka sehubungan dengan dugaan
135

perkara tindak pidana melakukan persetubuhan terhadap anak dibawah umur,


sebagaimana dimaksud dalam pasal 76D Jo pasal 81 Ayat 2 UU RI No. 35 Tahun
2014 Tentang Perubahan Atas UU RI No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan
Anak, dan sehubungan dengan Laporan Polisi Nomor :
LP/22/I/2017/NTT/Res.Alor, tanggal 03 Januari 2017..

. Sebelum dilakukan pemeriksaan terhadap tersangka terlebih dahulu


dijelaskan hak-hak tersangka yaitu hak untuk didampingi pengacara/penasehat
hukum .......

atas pertanyaan pemeriksa yang diperiksa memberikan jawaban dengan


sistem Tanya jawab seperti yang terdapat di bawah ini

PERTANYAAN : JAWABAN :

1. Apakah sekarang ini saudara dalam keadaan sehat sekarang ini, baik
penglihatan, pendengaran maupun kejiwaan saudara, jelaskan ? .
.. 1. Sekarang ini korban dalam keadaan sehat, baik-baik
penglihatan, pendengaran maupun kejiwaan korban, ..
2. Sekarang ini saudara dimintai keterangan sebagai tersangka sehubungan
dengan dugaan perkara tindak pidana melakukan persetubuhan terhadap
anak dibawah umur, apakah saudara bersedia dimintai keterangan dan
akan memberikan keterangan yang sebenarnya kepada pemeriksa,
jelaskan?.........................................................................................................
............... 2. Ya, korban mengerti dan korban bersedia dimintai keterangan
dan korban akan memberikan keterangan yang sebenarnya kepada
pemeriksa
3. Apakah sekarang ini saudara ingin didampingi oleh pengacara/penasehat
hukum dalam memberikan keterangan kepada pemeriksa, jelaskan?
... 3. Korban akan meberikan keterangan sendiri sekarang ini
4. Apakah saudara sudah pernah dihukum ataupun terlibat dalam masalah
tindak pidana lainnya, jelaskan ? ..
136

. 4. Belum pernah .............................


5. Jika demikian, pemeriksa menunjuk penasehat hukum atas nama YUSAK
TAUBELE, SH. M.Hum untuk mendampingi saudara mulai dari proses
penyidikan sampai peradilan berkaitan dengan perkara yang disangkakan
kepada saudara tersebut, apakah saudara bersedia, jelaskan ? .
5. Ya, korban bersedia

6. Jelaskan berkaitan dengan dugaan perkara yang disangkakan kepada


saudara tersebut diatas dimana saudara disangka telah melakukan
persetubuhan terhadap anak dibawah umur, bagaimanakah mengenai hal
tersebut?
6,Korban benar telah melakukan hubungan badan dengan anak
tersebut
7. Siapakah yang saudara maksudkan anak tersebut yang saudara setubuhi,
jelaskan
7. Yang korban maksudkan adalah MARGE MELAN RAHA als.
MEA
8. Apakah saudara tahu berapakah umur MEA tersebut, jelaskan ?
8. Umurnya baru 16 Tahun dan masih berstatus anak
sekolah di SMAN I sekarang ini
9. Bepara kalikah saudara melakukan hubungan badan dengan MEA
tersebut,Jelaskan?
9. Korban melakukan hubungan badandengan MEA sebanyak
delapan kali
10. Kapan dan dimanakah kejadian tersebut diatas terjadi, jelaskan?
10. Yang pertama pada bulan Juli 2014 sekitar jam 15.30 Wita
bertempat di kamartidurnya MEA di Moepali Desa Kecamatan Teluk
Mutiara Kabupaten Alor, yang kedua pada bulan Juni 2014 sekitar jam
15.30 Wita bertempat di kamartidurnya MEA di Moepali Desa
Motongbang Kecamatan Teluk Mutiara Kabupaten Alor, yang ketiga
bulannya korban lupa namun tahun 2014 sekitar jam 14.00 Wita saat itu
bertempat dipadang penggape Desa Motongbang , yang ke empat bulan
137

Nopember 2014 sekitar jam 16.30 Wita bertempat di dapur dirumahnya


MEA, yang ke lima pada bulan Desember 2016 sekitar jam 14.30 Wita
bertempat dipadang penggape, Desa Motongbang kecamatan Teluk
Mutiara Kabupaten Alor.
11. Jelaskan dengan cara bagaimanakah saudara melakukan perbuatan saudara
yang pertama terhadap korban MEA pada bulan Juli 2014 bertempat
dirumahnya MEA tersebut?
11. Awalnya korban menghubungi MEA melalui sms:
Korban :ada buat apa
MEA: 'ada duduk-duduk saja"
Korban: ada dengan siapa dirumah
MEA : sendiri saja
Korban: korbanpi main-main kerumah ko?
MEA : kalau mau datang, na datang su"
Korban: Ok
Kemudian korban sekitar jam 15.00 Wita langsung pergi
kerumahnya MEA sendirian dengan menggunakan sepeda motor Mio Fino
warna biru ED 6745 CA, dan sesampai dirumahnya korban lihat tidak ada
orang lain selain MEA, kemudian kami duduk cerita diruang tempat
nonton televisi berduaan,dan korban langsung memeluknya dan mencium
MEA, kemudian korban tanya sama MEA su siap?, namun saat itu MEA
tidak menjawab apa-apa namun kepalanya dianggukkan saat itu, kemudian
korban mengajak MEA untuk berhubungan badan diruang depan televisi
tersebut namun saat itu MEAtidak mau sehingga korban mengajaknya
untuk berhubungan badan dikamarnya dan sekitar jam 15.30 Wita MEA
masuk kedalam kamar tidurnya kemudian korban menyusulnya, kemudian
MEA membuka pakaian bawahnya yang saat itu menggunakan celana
pendek kain warna abu-abu kecoklatan serta celana dalamnya juga dibuka
saat itu dan korban juga membuka celana pendek levis warna biru luntur
dan celana dalam korban dan selanjutnya korban melakukan hubungan
badan dengan MEA diatas tempat tidur dimana posisi korban diatasnya
138

MEA kemudian korban mencium pipi dan bibirnya selanjutnya korban


melakukan hubungan badan dengan MEA dengan cara korban memegang
kemaluan korban yang sudah posisi tegang dengan menggunakan tangan
kiri dan kemudian korban masukkan kedalam kemaluannya MEA yang
posisinya MEA tidur tengadah dengan posisi kedua kakinya ditekuk keatas
dan dibuka sehingga korban menindihnya sambil memasukkan kemaluan
korbanke kemaluannya MEA dan korban menggoyang-goyangkan pinggul
korban kuranglebih selama 4 menit sampai sperma korban mau keluar
baru korban cabut dan Sperma korbankorban tumpahkan dibawah
selangkangannya MEA saat itu, kemudian korban dan MEA langsung
mengenakan pakaian kembali dan korban masih memeluk dan
menciumnya baru kemudian korban kami keluar kamar dan duduk-duduk
diruangan televisi, dan kemudian sekitar jam 16.30 Wita korban kemudian
pulang kerumah.
12. Jelaskan dengan cara bagaimanakah saudara melakukan perbuatan saudara
yang kedua terhadap korban MEA pada bulan November 2015 bertempat
dirumahnya MEA tersebut?
12. Awalnya korban menghubungi MEA melalui Sms :
Korban :ada buat apa
MEA : ada duduk-duduk saja
Korban: ada dengan siapa dirumah
MEA : sendiri saja
Korban: "korbanpi main-main kerumah ko?
MEA : kalau mau datang, na datang Su"
Korban: Ok"
Kemudian korban sekitar jam 15.00 Wita langsung pergi
kerumahnya MEA sendirian dengan menggunakan sepeda motor Mio Fino
warna biru ED 6745 CA, dan sesampai dirumahnya korban lihat tidak ada
orang lain selain MEA, kemudian kami duduk di bale-bale dapur,
selanjutnya korban ajak MEA masuk kedalam rumah dan duduk diruang
televisi,dan korban langsung memeluknya dan mencium MEA, selanjutnya
139

sekitar jam 15.30 Wita korbanng mengajak masuk kedalam kamar tidurnya
kemudian kami membuka pakaian bawah kami saja masing-masing
selanjutnya korban melakukan hubungan badan dengan MEA diatas
tempat tidur dimana posisi korban diatasnya MEAkemudian korban
mencium pipi dan bibirnya selanjutnya korban melakukan hubungan badan
dengan MEA dengan cara korban memegang kemaluan korban yang sudah
posisi tegang dengan menggunakan tangan kiri dan kemudian korban
masukkan kedalam kemaluannya MEA yang posisinya MEA tidur
tengadah dengan posisi kedua kakinya ditekuk keatas dan dibuka
sehinggakorban menindihnya sambil memasukkan kemaluan korban ke
kemaluannya MEA dan korban menggoyang-goyangkan pinggul korban
kuranglebih selama 4 menit sampai sperma korban mau keluar baru korban
cabut dan sperma korbankorban tumpahkan dibawah selangkangannya
MEA saat itu, kemudian korban dan MEA langsung mengenakan pakaian
kembali dan korban masih memeluk dan menciumnya baru kemudian
korban kami keluar kamar dan duduk-dudukdiruangan televisi, dan
kemudian sekitar jam 16.30 Wita korban kemudianpulang kerumah.
13. Jelaskan dengan cara bagaimanakah saudara melakukan perbuatan
yangketiga saudara terhadap korban MEA pada tahun 2014 bertempat di
padang penggape Desa Motongbang Kec.Teluk Mutiara tersebut.
13. Awalnya korban menghubungi MEA melalui sms:
Korban :ada buat apa
MEA : ada duduk-duduk saja
Korban: ada dengan siapa dirumah
MEA : sendiri saja
Korban: "ada waktu buat keluarko?
MEA : untuk apa"
Korban: ketemuan we
MEA : *hai sabar, masih panas dan masih capek pulang sekolah
Korban: iya, kalau begitu istirahat, sebentar kalau ada waktu smse
MEA : iya
140

Selang satu jam kemudian muncullah sms dari MEA :


MEA : lu ada buat apa
Korban: ada baring-baring saja, ada waktu ko, mari su
MEA : ketemu dimana
Korban: dipohon kehi besar di penggape
MEA : ohiya, tunggu e
Kemudian korban sekitar jam 14.00 Wita korban bertemu dengan MEA
dipadang penggape tersebut dan korban yang sampai duluan saat itu dan
setelah bertemukorban memegang tangannya dan membawanya duduk
diranting pohon kehi.
kemudian kami mengobrol, kemudian korban cium, peluk-pelukan,
selanjutnya korban melepaskan celananya dan korban juga melepas celana
korban saat itu, kemudian korban memasukkan kemaluan korban ke
kemaluannya MEA saat posisi sama-sama berdiri dengan posisi korban
mengangkat kaki kirinya MEA dengan tangan kanan korban dan baru
korban masukkan kemaluan korban ke kemaluannya
MEA dan korban goyang-goyangkan pinggul korban selama kurang lebih
empat menit sampai sperma korban keluar namun saat itu korban
tumpahkan diluar. Setelah itu kami mengenakan celana kami masing-
masingkorban dengan MEA masih duduk-duduk bercerita dan sekitar jam
15.00 Witakami pulang kerumah masing-masing saat itu.
14. Jelaskan dengan cara bagaimanakah saudara melakukan perbuatan yang ke
empat saudara terhadap korban MEA pada tahun 2014 bertempat didapur
dirumahnya MEA tersebut?
14. Awalnya sekitar jam 14.30 Wita korban datang kerumahnya
MEA dengan menggunakan sepeda motor korban, sampai dirumahnya
korban lihat MEA ada sendirian, kemudian korban menyuruh MEA untuk
membuatkan korban kopi, selanjutnya korban suruh untuk mencashp
korban, kemudian kami duduk-duduk dibale-bale dapur hingga kopi
korban habis, korban kemudian masuk kedapurnya untuk minum air putih
kemudian MEA masuk membawa gelas bekas kopi korban, selanjutnya
141

korban memeluk cium MEA didapur selanjutnya korban mencoba


membuka celananya namun MEA mundur kebelakang dan membuka
celana saat itu selanjutnya korban membuka celana korban juga saat itu
kemudian korban sandarkan MEA dibale-bale yang ada didapur dengan
posisi kakinya terbuka lebar baru kemudian korban masukkan kemaluan
korban ke kemaluannya MEA sambil menggoyang-goyangkan pinggul
korban hingga tiga menit sampai sperma korban keluar namun korban
keluarkan diluar saat itu, setelah itu kami mengenakan celana kami
masing-masing dan kemudian korban memeluk cium MEA saat itu,
kemudian kami duduk-duduk diberanda luar sambil menunggu hp korban
penuh casnya, setelahhp korban penuh cas baru kemudian korban pulang.
15. Jelaskan dengan cara bagaimanakah saudara melakukan perbuatan
saudarayang ke lima terhadap korban MEA pada bulan Mei2017
bertempat dipadang penggape tersebut?
15. Awalnya korban menghubungi MEA melalui sms:
Korban:ada buat apa
MEA : 'ada duduk-duduk saja
Korban: ada dengan siapa dirumah
MEA : sendiri saja
Korban: ada waktu buat keluar ko?
MEA : untuk apa"
Korban: ketemuan we
MEA : *hai sabar, masih panas dan masih capek pulang sekolah
Korban: iya, kalau begitu istirahat, sebentarkalau ada waktu smse"
MEA : iya
Selang satu jam kemudian muncullah sms dari MEA :
MEA : lu ada buat apa
Korban: ada baring-baring saja, ada waktu ko, mari su
MEA : ketemu dimana
Korban: dipohon kehi besar di penggape"
MEA : ohiya, tunggu e
142

Kemudian korban sekitar jam 14.30 Wita korban bertemu dengan MEA
dipadangpenggape tersebut dan korban yang sampai duluan saat itu dan
setelah bertemu korban memegang tangannya dan membawanya duduk
diranting pohon kehi kemudian kami mengobrol, kemudian korban cium,
peluk-pelukan, selanjutnya korban melepaskan celananya dan korban juga
melepas celana korban saat itu, kemudian korban memasukkan kemaluan
korban ke kemaluannya MEA saat posisi sama-sama berdiri dengan posisi
korban mengangkat kaki kirinya MEAdengan tangan kanan korban dan
baru korban masukkan kemaluan korban ke kemalauannya MEA dan
korban goyang-goyangkan pinggul korban selama kurang lebih empat
menit sampai sperma korban keluar namun saat itu korbantumpahkan
diluar. Setelah itu kami mengenakan celana kami masing-masingkorban
dengan MEA masih duduk-duduk bercerita dan sekitar jam 15.00
Witakami pulang kerumah masing-masing saat itu.
16. Apakah selama saudara berada dirumahnya MEA tersebut ada orang
yangdatang kerumahnya MEA dan sewaktu saudara pulang dari rumahnya
MEAsaudara ada bertemu dengan seseorang, jelaskan?
16. Tidak ada
17. Apakah sewaktu saudara akan pergi kerumahnya MEA ada
yangmengetahuinya, karena sebelumnya sudah melakukan komunikasi
melaluisms, jelaskan?
17.Tidak ada,
18. Apakah saat itu saudara melakukan paksaan ataupun ancaman kepada
MEAataupun menjanjikan sesuatu sehingga MEA mau berhubungan
badan dengan saudara saat itu, jelaskan?
18. Saat itu korban hanya menjanjikan akan menjadikannya istri
dan korban tidak ada memaksanya saat itu
19. Jelaskan bagaimanakah kata-kata yang saudara ucapkan kepada MEA
yang menjajikan untuk menjadikannya istri agar MEA mau berhubungan
badandengan saudara?
143

19 Saat itu korban mengatakan janji akan menjadikan istri melalui


sms saja.
20. Apakah selama saudara berada dirumahnya MEA tersebut ada orang
yangdatang kerumahnya MEA dan sewaktu saudara pulang dari rumahnya
MEAsaudara ada bertemu dengan seseorang jelaskan?
20. Tidak ada, namun saat korban baru tibadirumahnya korban
lihat ada Bapak Soni yang mengambil air disumurnya MEAdan korban
masih sempat menegurnya saat itu.
21. Apakah sewaktu saudara akan pergi kerumahnya MEA ada
yangmengetahuinya, karena sebelumnya sudah melakukan komunikasi
melaluiSms, jelaskan ?
21. Tidak ada.
22. Jika demikian, apakah hubungan saudara dengan MEA, jelaskan?
22. Korban kenal dengan MEA dari tahun 2011,kemudian korban
berpacaran dengan MEA dari bulan Mei 2013 sampai sekarang.
23. Siapa sajakah yang mengetahui kalau saudara dengan MEA tersebut
menjalin hubungan (pacaran), jelaskan
23. Yang tahu adalah OKTOPIANUS JOTA Als. OKTO dan
SUZAN.
24. Apakah orang tuanya MEA tahu kalau saudara berpacaran dengan
MEA.jelaskan ?
24. Korban tidak mengetahuinya.
25. Apakah saudara tahu sewaktu saudara menjalin hubungan (pacaran)
kemudian sampai saudara melakukan hubungan badan dengan MEA
tersebut kalu MEA masih berumur 16 tahun dan masih berstatus anak
sekolah, jelaskan ?.
25.Ya, korban mengetahuinya.
26. Dengan maksud apakah saudara melakukan hubungan badan dengan
MEA,jelaskan ?.
26. Korbanmelakukanhubungan badan karenakorban hanya
kepengin saja sebenarnya dan janji-janji kalau korban akan menjadikannya
144

sebagai istri itu memang benar akan korban tepati karena korbansukasama
MEA.
27. Dengan semua perbuatan yang telah saudara lakukan terhadap MEA
tersebut, apakah yang dialami MEA, jelaskan?
27. Saat korban melakukan hubungan badan yangpertama
kali dengan MEA saat korban masukkan kemaluan korban ke
kemaluannya tersebut MEA merintih kesakitan dan kemaluannya
mengeluarkan darah saat itu, kemudian sewaktu korban melakukan
hubungan badan yang kedua MEA merintih kesakitan namun tidak
mengeluarkan darah saat itu, dan akibat dari korban berhubungan badan
dengan MEAtersebut sekarang MEA hamil.
28. Apakah saudara tahu berapakah usia kehamilan MEA tersebut sekarang
ini, jelaskan ?
28.Korban tidak tahu namun korbanmelakukan hubungan badan
terakhir dengan MEA pada awal bulan April2017
29. Darimanakah saudara mengetahui kalau MEA tersebut sudah
hamil,Jelaskan?
29. Korban tahu kalau MEAhamil karena diberitahu oleh MEA
melalui sms pada Awal bulan Mei 2017
30. Bagaimanakah kata-kata saat MEA memberitahu saudara melalui sms
kalau dirnya sudah hamil, jelaskan?
30. Saat itu smsnya berbunyi:
MEA : ama, korban sudah dua bulan tidak datang bulan
Korban : *ah, yang betul
MEA : betulo
Korban: baru ada rasa-rasa mual atau pabegitu"
MEA : iya, kalau makan apa-apa korban muntah"
Korban : "pasti itu hamil sudah"
MEA : kalau hamil karimana su ini
Korban: mau kermana lagi, su terlanjur, kita hadapi sudah
MEA : baik sudah
145

Korban : coba kita menghadap di Ina punya orang tua, sapa tahu dorang
bisa terima kita punya keadaan sekarang"
MEA : korban takut
Korban : kalau takut ma bagaimana, kalau begitu biar sudah, biar pelan-
pelan nantikalau dorang tahu kita hadapi disitu sudah
MEA : ok, siap o
Korban : "pasti
31. Apakah setelah saudara mengetahui kalau MEA tersebut hamil
saudarapernah menyuruh MEA untuk menggugurkan kehamilannya
tersebut, jelaskan ?
31. Tidak pernah, dan korban juga pernah mau ajak dia untuk test
kehamilannya untuk memastikan saat itu namun MEA tidak mau dan
korban juga pernah tanya kepada MEA untuk mau atau
tidakmenggugurkan saat itu MEA tidak mau.

32. Jelaskan handphone manakah yang saudara pergunakan untuk


berkomunikasidengan MEA dari mulai pacaran sampai akhirnya saudara
tahu kalau MEA sudah hamil, jelaskan?
32.Handphone yang korban gunakan saat pacaran sampai korban
melakukan hubungan badan dengan MEA adalah hand phone BB warna
putih namun sudah korban jual dan sewaktu akan melakukan hubungan
badan yang kedua dan sampai korban tahu kalau MEA hamil korban
gunakan hand phone samsung warna putih.
33. Ditunjukkan kepada saudara satu unit handphone merk samsung warna
putih type cord 2, apakah benar handphone tersebut yang saudara
pergunakan untuk berkomunikasi dengan MEA saat akan melakukan
hubungan badan yang kedua kalinya dan sampai akhirnya saudara tahu
kalau MEA tersebut hamil, jelaskan?
33.Ya,memang benar handphonetersebutlah yang korban
pergunakan untuk berkomunikasi dengan MEA
146

34. Ditunjukkan kepada saudara satu unit sepeda motor Mio Fino warna biru
ED 6745 CA, apakah benar kendaraan tersebut yang saudara pergunakan
untuk pergi kerumahnya MEA untuk melakukan hubungan badan dengan
MEA, jelaskan ?
34. Ya, memang benar motor tersebutlah yang korban gunakan
untuk pergi kerumahnya MEA untuk melakukan hubungan badan
dirumahnya MEA.
35. Milik siapakah kendaraan bermotor tersebut diatas, jelaskan?
35Motor tersebut adalah milik korbansendiri
36. Ditunjukkan kepada saudara beberapa lembar pakaian miliknya MEA
berupa : dua lembar celana pendek, dua lembar celana dalam, dua buah bh,
dua lembar baju kaos, jelaskan mengenai pakaian tersebut ?
36. Saat korban melakukan hubungan badandengan MEA, MEA
menggunakan celana pendek kain kotak-kotak warna kombinasi merah
biru, baju kaos warna putih bergamabra Angry Bird, celana dalam warna
kuning pudar bagian belakang ada gambar Doraemon. dan MEAjuga
pernah menggunakan celana pendek kain warna kombinasi hitam
putihcoklat, baju kaos warna merah polos, celana dalam warna pink muda
bergambar Doraemon, sedangkan bh-nya korban tidak perhatikan saat itu.
37. Ditunjukkan kepada saudara celana pendek levis warna biru pudar dan
bajo kaos warna abu-abu beRTuliskan DEWELOPMENT, jelaskan
mengenaipakaian tersebut ?
37. Pakaian tersebut yang pernah korban gunakan sewaktu bertemu
MEA dan kemudian mensetubuhinya dan celana tersebut pernah korban
gunakan sebagai alas sewaktu mensetubuhi MEA padabulan Juni 2015
dipadang penggape Desa Motongbang
38. Apakah masih ada keterangan lain lagi yang ingin saudara
tambahkanberkaitan dengan masalah tersebut diatas, jelaskan ?
38. Tidak ada.
39. Apakah saudara memiliki saksi menguntungkan berkaitan dengan
perkarayang disangkakan kepada saudara dimana saudara disangka telah
147

melakukan persetubuhan terhadap anak dibawah umur dengan korban


yang bermamaMEA (nama panggilan), jelaskan?
39. Tidak ada.
40. Apakah semua keterangan saudara tersebut diatas semuanya sudah benar
danbisa saudara pertanggungjawabkan dipersidangan, jelaskan?
40.Ya,semuanya sudah benar dan bisa korban pertanggung
jawabkan dipersidangan
41. Apakah saudara merasa dipaksa untuk memberikan keterangan
kepadapemeriksa, jelaskan ?
41. Tidak.

Setelah Berita Acara Pemeriksaan di buat kemudian dikembalikan


kepadayang diperiksa untuk dibaca/dibacakan dengan menggunakan
bahasa yang mudahdimengerti, dan selanjutnya yang diperiksa
membenarkan semua keterangannyatersebut diatas, maka untuk
menguatkannya yang diperiksa turut membubuhkantanda tangan/cap
jempolnya seperti yang tertera di bawah ini.

Penasehat hukum, Yang diperiksa

Yusak Tausbele, SH. M.Hum. MALKIAS JOTA


148

Demikianlah Berita Acara Pemeriksaan ini dibuat dengan sebenar-benarnya


atas kekuatan sumpah jabatan, kemudian ditutup dan ditanda tangani di Kalabahi
pada hari tanggal, bulan dan tahun tersebut diatas

Yang melakukan pemeriksaan;

Penyidik,

MAHDI IBRAHIM, SH
INSPEKTUR POLISI DUANRP.75070007

Penyidik Pembantu:

B. HERDICSON DOMAKING
BRIGADIR POLISI KEPALANRP.83110693
149

KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR


RESOR ALOR
PRO JURUSTA

BERITA ACARA PEMERIKSAAN


(SAKSI)
Pada hari ini Senin tanggal 08 Pebruari tahun 2000 tujuh belas Jam 08.30
Waktu Indonesia bagian tengah, Korban:
MAHDI IBRAHIM, SH
Pangkat IPTU Nrp75070007.Jabatan penyidik pada kantor kepolisian tersebut di
atas berdasarkan Kep. Kapolda NTT nomor: KEP/46/XI/2014/Polda NTT,
tanggal 11 November 2014 dibantu oleh:
B. HERDICSON DOMAKING
Pangkat Bripka Nrp 83110693, selaku penyidik pembantu pada kantor kepolisian
tersebut di atas berdasarkan Skep Kapolda NTT Nomor Skep. 83 III 2006,
tanggal 1 Juli 2006 akan melakukan pemeriksaan terhadap seseorang yang
mengaku bernama:
MARGE MELAN RAHAHA
Yang sehari-hari sering dipanggil MEA, jenis kelamin Perempuan, lahir di
Kupang tanggal 19 Mei 2000, umur 16 tahun, suku Alor, agama Kristen
Protestan, pendidikan kelas 2 SMA, pekerjaan Pelajar, Kewarganegaraan
Indonesia, alamat Moepali, Desa Motongbang, Kecamatan Teluk Mutiara,
Kabupaten Alor.
la didengar keterangannya sebagai saksi dalam perkara Pidana melakukan
persetubuhan terhadap anak di bawah umur' sebagaimana dimaksud dalam pasal-
76DJopasal 81 Ayat 2 UU No.35 Tahun 2014 Tentang perubahan atas UU
No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, sehubungan dengan
LaporanPolisi Nomor: LP/22/I/2017/NT/Res Alor, Tanggal 03 Januari 2017.
Atas
pertanyaan pemeriksa yang diperiksa memberikan jawaban dengan system tanya
150

jawab sebagai berikut di bawah ini :


PERTANYAAN: JAWABAN :
1. Apakah sekarang ini saudari dalam keadaan sehat sekarang ini, baik
penglihatan, pendengaran maupun kejiwaan saudari, jelaskan ?
1. Sekarang ini korban dalam keadaan sehat, baikpenglihatan,
pendengaran maupun kejiwaan korban.

2. Sekarang ini saudari dimintai keterangan sebagai saksi korban sehubungan


dengan dugaan perkara tindak pidana melakukan persetubuhan terhadap anak
dibawah umur, apakah saudari bersedia dimintai keterangan dan akan
memberikan keterangan yang sebenarnya kepada pemeriksa, jelaskan ?
2. Ya, korban mengerti dan korban bersediadimintai keterangan
dan korban akan memberikan keterangan yang sebenarnyakepada pemeriksa.

3. Mengingat saudari masih berumur 16 Tahun sehubungan dengan perkara


tersebut diatas, apakah saudari akan didampingi oleh orang tua saudari
dalammemberikan keterangan kepada pemeriksa, jelaskan ?
3. Ya, korban ingin didampingi oleh ibu korbanyang bernama
NELY AGUSTINA.

4. Jelaskan persetubuhan yang bagaimanakah yang saudari maksudkan


tersebutdiatas, jelaskan?
4.Bahwa korban telah disetubuhi berulang-ulang kali dan yang
korban masih ingat kalau korban disetubuhi sebanyak lima kali

5. Siapakah yang telah mensetubuhi saudari sampai berulang kali


tersebut,Jelaskan?
5. Yang mensetubuhi korban adalah MALKIASJOTA als. KIA.

6. Berapakah umur saudari sekarang ini, jelaskan?


6. Umur korban baru 16 Tahun dan korban masih berstatus anak
sekolah di SMAN I Kalabahi kelas 2 sekarang ini.
151

7. Bepara kalikah saudari disetubuhi oleh KIA tersebut, jelaskan?


7. Sudah berulang-ulang kali namun yangkorban ingat jelas lima
kali saja.
8. Kapan dan dimanakah kejadian tersebut diatas terjadi, jelaskan?
8. Yang pertama pada bulan Juli 2015 sekitar jam 15.30 Wita
bertempat di kamar tidurnya MEA di Moepali Desa Motongbang Kecamatan
Teluk Mutiara Kabupaten Alor yang kedua pada bulan Juni 2015 sekitar jam
15.30 Wita bertempat di kamartidurnya MEA di Moepali Desa Motongbang
Kecamatan Teluk Mutiara Kabupaten Alor, yang ketiga bulan korban lupa,
tahun 2015 sekitar jam 14.00 Wita saat itu bertempat dipadang penggape Desa
Motongbang Kecamatan Teluk Mutiara , yang ke empat pada bulan Nopember
2015 sekitar jam 14.30 Wita bertempat dipadang penggape, yang ke kelima
pada bulan Desember 2016 sekitar jam 11.00 Wita bertempat di padang
penggape Desa Motongbang Kecamatan Teluk Mutiara KabupatenAlor.
9. Jelaskan dengan cara bagaimanakah KIA melakukan perbuatannya terhadap
saudaripada bulan Juli 2015 bertempat dirumah saudari tersebut?
9. Awalnya korban dihubungi melalui sms:
KIA :ada buat apa
Korban: ada duduk-duduk saja
KIA : ada dengan siapa dirumah
Korban: "sendiri saja
KIA : korbanpi main-main kerumah ko?
Korban : kalau mau datang, na datang su"
KIA : Ok
Kemudian KIA sekitar jam 15.00 Wita langsung datang kerumah korban
sendirian dengan menggunakan sepeda motor Mio Fino warna biru ED 6745
CA, dan sesampainya dirumah korban, kemudian kami duduk cerita diruang
tempat nonton televisi berduaan,dan KIA langsung memeluk dan mencium
korban kemudian KIA tanya sama korban su siap namun saat itu korban tidak
menjawab apa-apa namun hanya menganggukkan kepala saja kemudian KIA
mengajak korban untuk berhubungan badan diruang depan televisi tersebut
152

namun saat itu korban tidak mau kemudian KIA mengajak korban untuk
berhubungan badan dikamar korban dan sekitar jam 15.30 Wita kami masuk
kedalam kamar kemudian kami membuka pakaian bawah saja yang saat itu
korban menggunakan celana pendek kain serta celana dalam korban juga
dibuka saat itu dan KIA juga membuka celana pendek levis warna biru luntur
dan celana dalamnya KIA juga dibuka dan selanjutnya KIA melakukan
mensetubuhi korban diatas tempat tidur dimana posisi KIA diatasnya korban
kemudian KIA mencium pipi dan bibir korban selanjutnya KIA
mensetubuhi korban dengan cara KIA memegang kemaluannya yang sudah
posisi tegang dengan menggunakan tangan kiri dan kemudian korban KIA
masukkan kemaluannya kedalam kemaluan korban yang posisinya korban
tidur tengadah dengan posisi kedua kaki korban ditekuk keatas dan dibuka
menyerupai huruf V, sehingga korban ditindihnya sambil memasukkan
kemaluannya dan menggoyang-goyangkan pinggulnya sampai spermanya
keluar dan ditumpahkan dibawah selangkangan korban saat itu, kemudian
korban dan KIA langsung mengenakan pakaian kembali dan KIA masih
memeluk dan mencium korban setelah itu kami keluar kamar dan duduk-
duduk diruangantelevisi, dan kemudian sekitar jam 16.30 Wita KIA kemudian
pulangkerumah.
10. Jelaskan dengan cara bagaimanakah saudari disetubuhi yang kedua oleh KIA
pada bulan Juni 2015 bertempat dirumah saudara tersebut?
10. Awalnya KIA menghubungi korban melalui sms:
KIA :ada buat apa
Korban : ada duduk-duduk saja
KIA : 'ada dengan siapa dirumah
Korban : "sendiri saja
KIA : korbanpi main-main kerumah ko?
Korban: kalau mau datang, na datang su
KLA : Ok
Kemudian sekitar jam 15.00 Wita KIA datang sendirian dengan menggunakan
sepeda motor Mio Fino warna biru ED 6745 CA, dan sesampai dirumah
153

korban, kemudian kami duduk di bale-bale dapur, selanjutnya KIA mengajak


korban masuk kedalam rumah dan duduk diruang televisi,dan KIA langsung
memeluk dan mencium korban, selanjutnya sekitar jam 15.30 Wita
korban diajak masuk kedalam kamar, kemudian kami membuka pakaian
bawah kami saja masing-masing selanjutnya KIA mensetubuhi korban diatas
tempat tidur dimana posisi KIA diatasnya korban kemudian KIA mencium
pipi dan bibir korban, selanjutnya KIA mensetubuhi korban dengan cara KIA
memegang kemaluanNYA yang sudah posisi tegang dengan menggunakan
tangan kiri dan kemudian dimasukkannya kedalam kemaluan korban dimana
saat itu posisi korban tidur tengadah dengan posisi kedua kaki ditekuk keatas
dan dibuka kemudian KIA memasukkan kemaluannya ke kemaluan korban
dan korban menggoyang-goyangkan pinggul sampai spermanya keluar namun
ditumpahkan diluar saat itu, kemudian kami langsung mengenakan pakaian
kembali setelah melakukan hubungan badan, dan kemudian KIA masih
memeluk dan mencium korban, selanjutnya kami keluar kamar dan duduk-
duduk diruangan televisi, dan kemudian sekitar jam 16.30 Wita
korbankemudian KIA pulang kerumah setelah sore hari.
11. Jelaskan dengan cara bagaimanakah saudari disetubuhi oleh KLA untuk ketiga
kalinya pada tahun 2015 bertempat di padang penggape Desa Motongbang
Kec.waulla Teluk Mutiara tersebut?.
11. Awalnya KIA korban melalui Sims :
KIA :ada buat apa
Korban: ada duduk-duduk saja
KIA: ada dengan siapa dirumah
Korban: sendiri saja
KIA : ada waktu buat keluar ko?
Korban: untuk apa
KIA : ketemuan we
Korban : hai sabar, masih panas dan masih capek pulang sekolah
KIA: iya, kalau begitu istirahat, sebentar kalau ada waktu sms e"
Korban: iya
154

Selang satu jam kemudian baru korban sama kembali :


Korban: lu ada buat apa
KIA : ada baring-baring saja, ada waktu ko, mari su
Korban: ketemu dimana"
KIA: dipohon kehi besar di penggape
Korban: oh iya, tunggu e
Kemudian korban sekitar jam 14.00 Wita korban bertemu dengan KIA
dipadang penggape tersebut kemudian KIA memegang tangan korban dan
mengajak duduk diranting pohon kehi kemudian kami mengobrol, kemudian
KIA mencium korban dan kami peluk-pelukan, selanjutnya KIA melepaskan
celana korban dan KIA juga melepas celana korban saat itu, kemudian KIA
mensetubuhi korban saat posisi sama-sama berdiri dengan posisi KIA
mengangkat kaki kiri korban dengan tangan kanannya dan KIA memasukkan
kemaluannya ke kemaluan korban dan KIA menggoyang-goyangkan
pinggulnya sampai spermanya keluar namun saat itu ditumpahkan diluar.
Setelah itu kami mengenakan celana kami masing-masing korban dengan KIA
masih duduk-duduk bercerita dan sekitar jam 15.00 Wita kami pulang
kerumah masingmasing saat itu.
12. Jelaskan dengan cara bagaimanakah KIA tersebut melakukan
perbuatannyayang ke empat kalinya terhadap saudari pada bulan Nopember
tahun 2015bertempat dipadang penggape tersebut?
12. Awalnya KIA menghubungi korban lewat Sms, Kemudian KIA
mengajak korban ketemuan dipadang dan sekitar jam 14.30 Wita kami
bertemu dipadang penggape selanjutnya KIA memegang tangan korban dan
mengajak duduk sambil mengobrol, kemudian korban dicium, dipeluk-peluk,-
selanjutnya KIA melepaskan celana korban dan KIA juga melepaskan
celananya sendiri, kemudian saat posisi sama-sama berdiri dimana saat itu
kaki kiri korbandiangkat oleh KIA dengan tangan kanannya dan kemudian
KIA memasukkankemaluannya ke kekamlauan korban dan menggoyang-
goyangkan pinggulnyasampai spermanya keluar namun ditumpahkan diluar.
155

13. Jelaskan dengan cara bagaimanakah saudari disetubuhi oleh KA yang kelima
pada bulan Desember tahun 2015 bertempat dipadang penggape?
13. Awalnya korban di sms oleh KIAdan korban diajak ketemuan,
setelah bertemu KIA memegang tangan korban dan membawa duduk untuk
mengobrol, kemudian korban dicium, dipeluk-peluk, selanjutnya KIA
melepaskan celana kemudian KIA melepas celananya dan digunakan sebagai
alas dan kemudian korban ditidurkan dan korban ditindihnya dengan posisi
KIA diatasnya korban selanjutnya kaki korban ditekuk dan dibuka seperti
bentuk huruf V, baru kemudian KIA memasukkan kemaluannya kekemaluan
korban dan digoyang-goyangkannya pinggulnya hingga spermakeluar didalam
kemaluan korban .
14. Apakah setiap KIA datang kerumah saudari ada yang
mengetahuinya,ielaskan?
14. Tidak ada.
15. Jelaskan pakaian apakah yang saudari kenakan sewaktu disetubuhi oleh KLA,
jelaskan ?.
15. Setiap KIA mensetubuhi korban, pakaian yang korban gunakan
adalah celana pendek kain kotak-kotak warna kombinasi merah biru, baju kaos
warna putih bergamabra Angry Bird, celana dalam warna kuning pudar bagian
belakang ada gambar Doraemon. Dan korban juga pernah menggunakan celana
pendek kain warna kombinasi hitam putih coklat, baju kaos warna merah
polos, celana dalam warna pink mudabergambar Doraemon, sedangkan bh-nya
korban tidak perhatikan saat itu.
16. Apakah saat saudari disetubuhi oleh KIA, saudari yakin kalau spermanyaKIA
tersebut dikeluarkan diluar ataukah ada yang keluar didalam kemaluansaudari,
jelaskan ?.
16.Yang korban ingat hanya satu kali yang spermanya dikeluarkan
didalam kemaluan korban yaitu pada saat korban disetubuhi terakhir oleh KIA
tersebut yaitu pada bulan Desember 2016.-
17. Apakah saat saudari disetubuhi oleh KIA, saudari dipaksan ataupun
diancamataupun dijanjikan sesuatu, jelaskan?.
156

17.Saat itu korban hanya dijanjikan akandijadikan istrinya dan


akan bertanggungjawab kalau korban hamil.
18. Jika demikian, apakah hubungan saudari dengan KIA, jelaskan ?
18. Korban dengan KIA berpacaran dari tahun 2013 sampai
sekarang.
19. Siapa sajakah yang mengetahui kalau saudara dengan KIA tersebut menjalin
hubungan (pacaran), jelaskan ?
19. Yang tahu adalah WATIJA SUZANNA RIJA
20. Apakah orang tua saudari mengetahui kalau saudari pacaran dengan
KIA,jelaskan ?
20. Korban tidak mengetahuiny a
21. Dengan maksud apakah sehingga saudari mau saat disetubuhi oleh KIA,
jelaskan ?
21. Pada awalnya korban tidak mau namunkarena KIA berjanji akan
bertanggungjawab dan akan menjadikan korbanistrinya sehingga korban mau
saat disetubuhinya
22. Dengan semua perbuatan yang telah dilakukan oleh KIA terhadap saudari
tersebut, apakah yang saudari alami sekarang, jelaskan ?...............................
22. Saat korban disetubuhi oleh KIA pertama kalinya korban merasakan
kesakitan padaemaluan korban dan sampai mengeluarkan darah, dan korban
sampai hamil tiga bulan sekarang ini serta korbanjuga merasa malu sama
keluarga dan teman-teman sekolah korban akibatperbuatannya KIA tersebut.
23. Jika demikian, sejak kapan saudari tahu bahwa saudari hamil, jelaskan
.23. Sejak bulan Desember tahun 2017 korban sudah tidak mendapatkan
haid lagi barulah korban tahu bahwa korban hamil.
24. Jika demikian, sejak saudari merasa bahwa saudari hamil apakah ada
oranglain yang tahu bahwa saudari hamil, jelaskan ?
Tidak ada yang tahu. Jika demikian, apakah saudara KIA tahu bahwa saudari
sedang mengandunganak dari saudara KIA II akibat dari perbuatannya kepada
saudari, jelaskan ?
157

25. Korban sudah memberitahukan tentang kehamilan korban melalui pesan


singkat atau SMS menggunakan Hand Phone Korban.

26. Jika demikian, kapan dan dimanakah saudari memberitahu tentangkehamililan


saudari kepada saudara KIA, jelaskan?
26. Pada bulan Mei 2017 hari dan tanggalnya korban lupa sekitar
jam 19.00 wita korban mengirimkan pesan singkat melalui Hand Phone
korban dari rumah korban di Moepali Desa Motongbang Kecamatan Teluk
Mutiara, Kabupaten Alor.
27. Jika demikian, apakah saudari masih ingat pesan singkat apa yang
saudarikirimkan ke saudara KIA saat saudari memberitahukan tentang
kehamilansaudari, jelaskan ?
27. Yang korban ingat bahwa pesan singkattersebut berbunyi
Korban sudah hamil'
28. Jika demikian, apakah yang di lakukan oleh saudara KIA saat
setelahmendengar bahwa saudara sedang hamil, jelaskan ?
28. Saat itu saudara KIA membalas pesan singkat korban dengan
berkata apapun yang terjadi korban tanggung jawab dan korban siap apapun
yang orang tuanya kau buat sama korban dan berkata lagi kalau bisa kau kasi
gugur".
29. Saat saudari tahu bahwa saudari sedang hamil, apakah yang saudari
lakukansaat itu, jelaskan ?
29.Saat tahu korban hamilkorban sempat berpikir untuk
menggugurkankandungan korban dengan carameminum seprite di campur
dengan garam karena korban takut ketahuan orangtua,
30. Jika demikian, apakah ada orang lain yang memberitahukan kepada
saudarisehingga saudari meminum seprite di campur dengan garam
tersebut,jelaskan ?
30. Tidak ada, dari inisiatifnya korban sendiri untuk meminum sprite di
campur dengan garam.
31. Jika demikian, apakah sebelum atau sesudah saudari memberitahukan
kepadasaudara KIA saat saudari meminum seprite dicampur dengan
158

garam,jelaskan ?
31.Sebelum korban memberitahukan tentang kehamilan korban
kepada saudara KIA
32. Jelaskan siapakah dirumah saudari yang mengetahui pertama kali kalau
saudari hamil ?
32. Saat itu tanggal 1 Pebruari 2017 sekitar jam 16.00 Wita mama korban
yang tahu pertama kali, awalnya korban dilihat ada lemes-lemes dan kemudian
mama korban bertanya tentang keadaan korban dan korban langsung menangis
sambil memeluk mama korban, kemudian korban menceritakan semua tentang
keadaan korban saat itu.
33. Ditunjukkan kepada saudara satu unit sepeda motor Mio Fino warna biru ED
6745 CA, apakah benar kendaraan tersebut yang dipergunakan KIA saat
datang kerumah saudari untuk mensetubuhi saudari jelaskan ?
33. Ya memang benar motor tersebutlahyang digunakan saat
datang kerumah korban dan kemudian mensetubuhi korban.
34. Ditunjukkan kepada saudara beberapa lembar pakaian saudari berupa :
dualembar celana pendek, dua lembar celana dalam, dua buah bh, dua
lembarbaju kaos, jelaskan mengenai pakaian tersebut?
34. Saat korban disetubuhi oleh KIA korban menggunakan celana
pendek kain kotak-kotak warna kombinasi merah biru, baju kaos warna putih
bergambar Angry Bird, celana dalam warna kuning pudar bagian belakang ada
gambar Doraemon. Saat korbankorban juga pernah menggunakan celana
pendek kain warna kombinasi hitam putih coklat, bajukaos warna merah
polos, celana dalam warna pink muda bergambar Doraemon, sedangkan bh-
nya korban kenakan bergntian.
35. Ditunjukkan kepada saudari celana pendek levis warna biru pudar dan bajo
kaos warna abu-abu bertuliskan DEVELOPMENT, jelaskan mengenaipakaian
tersebut ?
35. Pakaian tersebut pernah digunakan olehKIA sewaktu bertemu
korban dan kemudian mensetubuhi korban dan celananya tersebut pernah
159

digunakan sebagai alas sewaktu korban disetubuhi pada bulan Desember 2016
dipadang penggape.
36. Apakah masih ada keterangan lain lagi yang ingin saudari tambahkan
sehubungan dengan kejadian tersebut diatas jelaskan ?
36. Tidak.
37. Apakah masih ada keterangan lain lagi yang ingin saudara tambahkan
berkaitan dengan masalah tersebut diatas, jelaskan ?
37. Tidak ada.
Setelah Berita Acara Pemeriksaan di buat kemudian
dikembalikankepada yang diperiksa untuk dibaca/dibacakan dengan
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, dan selanjutnya yang diperiksa
membenarkan semua keterangannya tersebut diatas, maka untuk
menguatkannya yang di periksaturut membubuhkan tanda tangan/cap
jempolnya seperti yang tertera dibawah ini
Pendamping: Yang diperiksa:

NELY AGUSTINA MARGE MELAN RAHA


Demikianlah berita acara pemeriksaan ini dibuat dengan sebenar-benarnya
atas kekuatan sumpah jabatan, kemjudian ditutup dan ditanda tangani di
Kalabahi pada hari, tanggal, bulan dan tahun tersebut diatas.

Yang melakukan pemeriksaan


Penyidik,

MAHDI IBRAHIM, SH
INSPEKTUR POLISI SATU NRP.75070007

Penyidik Pembantu:

B.HERDICSON DOMAKING
BRIGADIR POLISI KEPALA NRP.83110693
160

KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR


RESORALOR
PRO JURUSTA
BERITA ACARA PEMERIKSAAN
(SAKSI)
Pada hari ini Senin tanggal 08 Pebruari tahun 2000 tujuh belas Jam 11.30
Waktu Indonesia bagian tengah, Korban:
MAHDI IBRAHIM, SH
Pangkat IPTU Nrp 75070007.Jabatan penyidik pada kantor kepolisian tersebut di
atas berdasarkan Kep. Kapolda NTT nomor: KEP/46/XI/2014/Polda NTT,
tanggal 11 November 2014 dibantu oleh:
B. HERDICSON DOMAKING
Pangkat Bripka Nrp 82040393, selaku penyidik pembantu pada kantor kepolisian
tersebut di atas berdasarkan Skep Kapolda NTT Nomor Skep. 83 III 2006,
tanggal 1 Juli 2006 akan melakukan pemeriksaan terhadap seseorang yang
mengaku bernama:
WATIJA SUZANA RIJA
Yang sehari-hari sering dipanggil SUZAN, jenis kelamin Perempuan, lahir di
Melolo tanggal 1Juni 1996, umur 19 tahun, suku Alor, agama Kristen Protestan,
pendidikan SMA, pekerjaan Pelajar, Tani Alamat: Moepali, Desa Motongbang,
Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor.
la dimintai keterangannya sebagai saksi sehubungan dengan dugaan
perkara tindak pidana melakukan persetubuhan terhadap anak di bawah umur'
sebagaimana dimaksud dalam pasal-76D Jo pasal 81 Ayat 2 UU No.35 Tahun
2014 Tentang perubahan atas UUNo. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak,
sehubungan dengan Laporan Polisi Nomor: LP/22/I/2017/NT/Res Alor, Tanggal
03 Januari 2017.
Atas pertanyaan pemeriksa yang diperiksa memberikan jawaban
denganystem tanya jawab sebagai berikut di bawah ini :
161

PERTANYAAN: JAWABAN :
1. Apakah sekarang ini saudari dalam keadaan sehat sekarang ini,
baikpenglihatan, pendengaran maupun kejiwaan saudari, jelaskan ?
1. Sekarang ini korban dalam keadaan sehat, baikpenglihatan,
pendengaran maupun kejiwaan korban2.
2. Sekarang ini saudari dimintai keterangan sebagai saksi sehubungan dengan
dugaan perkara tindakpidana melakukan persetubuhan terhadap anak dibawah
umur, apakah saudari bersedia dimintai keterangan dan akan memberikan
keterangan yang sebenarnya kepada pemeriksa, jelaskan ?
2. Ya, korban mengerti dan korban bersediadimintai keterangan
dan korban akan memberikan keterangan yang sebenarnyakepada pemeriksa.

3. Apakah saudari kenal dan ada hubungan keluarga dengan MARGE MELAN
RAHA als. MEA, jelaskan?
3. Ya, korban mengenalnya karena MEA adalah saudara sepupu
korban.

4. Apakah saudari tahu berapakah umur MEA sekarang ini, jelaskan?


4. Umur MEA baru 16 tahun dan masih sekolah di SMAN I
kelas 2.

5. Apakah saudari tahu dimanakah MEA tinggal dan bersama dengan siapa,
jelaskan?
5. MEA tinggal di Moepali di Desa Motongbang Kecamatan
Teluk Mutiara Kabupaten Alor bersama dengan orang tua kandungnya.

6. Apakah saudari kenal dan ada hubungan keluarga dengan MEA, jelaskan?
6. Ya, korban mengenalnya namun tidak hubungan keluarga.

7. Apakah saudari tahu kalau antara MEA dan KIA tersebut menjalin hubungan
(pacaran), jalaskan?
7. Ya, korban mengetahuinya karena diberitahu oleh MEA dan
mereka pacaran sejak MEA kelas 3 SMP sampai sekarang.
162

8. Kapan dan dimanakah saudari diberitahu oleh MEA kalau MEA


berpacarandengan KIA tersebut, jelaskan ?
8. Pada tahun 2015 korban diberitahu oleh MEA melalui sms kalau
dirinya ada pacaran dengan KIA dan kalau bertemu juga dengan MEA korban
diberitahu juga saat-saat ngobrol dengan MEA.
9. Apakah yang saudari katakan kepada MEA setelah saudari mengetahui
kalauMEA berpacaran dengan KIA, jelaskan ?
9. Korban tidak ada bilang apa-apa, saatdiberitahu korban hanya
ketawa saja.
10. Apakah saudari pernah melihat sewaktu MEA bertemu dengan KIA
sejaksaudari tahu kalau MEA dengan KIA pacaran, jelaskan ?
10. Tidak pernah.
11. Apakah saudari tahu kalau MEA sekarang ini dalam keadaan hamil, jelaskan?
11. Korban baru tahu kalau MEA ada hamil dan saat itu orangtua
korban yang memberitahu korban saat dirumah.
12. Apakah saudari tahu siapakah yang menyebabkan MEA tersebut
hamil,jelaskan ?
12. Saat itu orangtua korban cerita kalau yang menghamili MEA
adalah KIA.
13. Apakah saudari tahu sudah berapa usia kehamilannya MEA tersebut,jelaskan ?
13. Korban tidak tahu.
14. Apakah saudari tahu, apakah antara MEA dengan KIA tersebut
pernahmelakukan hubungan badan, jelaskan ?
14. Tidak.
15. Apakah MEA selain berpacaran dengan KIA, MEA juga ada
berpacarandengan orang lain, jelaskan?
15. Yang korban tahu, MEA hanya pacarandengan KIA saja.
16. Apakah semua keterangan saudari tersebut diatas semuanya sudah benar
danbisa saudari pertanggungjawabkan dipersidangan, jelaskan ?
16.Ya, semuanya sudah benar dan bisa korban pertanggung
jawabkan dipersidangan.
163

17. Apakah saudari merasa dipaksa untuk memberikan keterangan


kepadapemeriksa, jelaskan ?
17.Tidak,
Setelah Berita Acara Pemeriksaan di buat kemudian dikembalikan
kepada yang diperiksa untuk dibaca/dibacakan dengan menggunakan bahasa
yang mudah dimengerti, dan selanjutnya yang diperiksa membenarkan semua
keterangannyatersebut diatas, maka untuk menguatkannya yang di periksa
turut membubuhkantanda tangan/cap jempolnya seperti yang tertera di bawah
ini
Yang diperiksa,

WATIJA SUZANNARIJA

Demikianlah Berita Acara Pemeriksaan ini dibuat dengan sebenar-


benarnya atas kekuatan sumpah jabatan,kemudian ditutup dan ditanda
tangani diMotongbang Wajelu pada hari tanggal, bulan dan tahun tersebut
diatas.
Yang melakukan pemeriksaan;
Penyidik,

MAHDI IBRAHIM, SH
INSPEKTUR POLISI SATU
NRP.75070007

Penyidik Pembantu :

B. HERDICSON DOMAKING
BRIGADIR POLISI KEPALA
NRP.83110693
164

KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR


RESOR ALOR
PRO JURUSITA

BERITA ACARA PEMERIKSAAN


(SAKSI)

Pada hari ini Selasa tanggal 09 Pebruari tahun 2000 Tujuh belas Jam
08.30Waktu Indonesia bagian tengah, Korban:
MAHDI IBRAHIM, SH

Pangkat IPTU Nrp75070007.Jabatan penyidik pada kantor kepolisian tersebut di


atas berdasarkan Kep. Kapolda NTT nomor : KEP/466/XI/2014/Polda NTT,
tanggal 11 November 2014 dibantu oleh:
B. HERDICSON DOMAKING
Pangkat Bripka Nrp 83110693, selaku penyidik pembantu pada kantor kepolisian
tersebut di atas berdasarkan Skep Kapolda NTT Nomor Skep. 83 III 2006, tanggal
1 Juli 2006 akan melakukan pemeriksaan terhadap seseorang yang mengaku
bernama: SONIRABA
Sehari-hari biasa dipanggil Bapak Soni, Jenis kelamin Laki-laki, lahir di Alor
tanggal 25 Desember 1966, umur 49 tahun, suku Alor, Kewarganegaraan
Indonesia, Agama Kristen Protestan, Pendidikan terakhir SMP, Pekerjaan Tani,
Alamat : RT 007 RW 004 Desa Motongbang Kec. Teluk Mutiara, Kab. Alor.
Ia di mintai keterangannya sebagai saksi sehubungan dengan dugaan
perkara indak pidana melakukan persetubuhan terhadap anak dibawah umur,
sebagaimana dimaksud dalam pasal 76D Jo pasal 81 Ayat 2 UU No. 35
Tahun2014 Tentang Perubahan Atas UU No. 23 Tahun 2002 Tentang
Perlindungan Anak, dan sehubungan dengan Laporan Polisi Nomor:
LP/22/II/2017/ NTT/Res Alor, Tanggal 03 Januari 2017.
Atas pertanyaan pemeriksa yang di periksa memberikan jawaban dengan
sistem tanya jawab seperti yang terdapat di bawah ini :
165

PERTANYAAN : JAWABAN :
1. Apakah sekarang ini saudara dalam keadaan sehat sekarang ini,
baikpenglihatan, pendengaran maupun kejiwaan saudara, jelaskan?
1.Sekarang ini korban dalam keadaan sehat, baik penglihatan,
pendengaran maupun kejiwaan korban.
2. Sekarang ini saudara dimintai keterangan sebagai saksi sehubungan dengan
dugaan perkara tindak pidana melakukan persetubuhan terhadap anak dibawah
umur, apakah saudara bersedia dimintai keterangan dan akan memberikan
keterangan yang sebenarnya kepada pemeriksa, jelaskan?
2.Ya, korban mengerti dan korban bersediadimintai keterangan dan
korban akan memberikan keterangan yang sebenarnya kepada pemeriksa.
3. Apakah saudara kenal dan ada hubungan keluarga dengan MARGE MELAN
RAHAals. MEA,jelaskan?.
3. Ya, korban mengenalnya karena MEAmerupakan keponakan
korban.
4. Apakah saudara tahu berapakah umur MEA tersebut, jelaskan ?
4. Sekarang umurnya MEA adalah 16 Tahun dan masih berstatus
anak sekolah di SMAN II kelas 2.
5. Apakah saudara tahu apakah MEA sudah memiliki teman dekat
(pacar),jelaskan ?
5.Korban tidak mengetahuinya.
6. Apakah saudara tahu dimanakah MEA tinggal dan bersama siapa jelaskan?
6 MEA tinggal bersama dengan orang tua kandungnya di Desa
Motongbang Kecamatan Teluk Mutiara Kabupaten Alor.
7. Apakah saudara kenal dan ada hubungan keluarga dengan KIA, jelaskan?
7. Ya, korban mengenalnya namun tidak ada hubungan keluarga
dan yang bersangkutan tinggal dilingkungan Dusun Waimima.
8. Jika demikian, apakah pada bulan Juni 2015 saudara pernah bertemu melihat
KIA berada dirumahnya MEA, jelaskan ?
8. Saat itu sekitar jam 15.00 Wita korban sementara menimba air
dirumahnya MEA dan setelah selesai korban menimba air dan akan berangkat
166

pulang disaat korban membalikkan badan korban, korban lihat sudah ada KIA
dirumahnya MEA dan KIA juga masih sempat menegurkorban saat itu, setelah
itu korban langsung jalan pulang karena sudah habis menimba air.
9. Siapa sajakah yang ada dirumahnya MEA sewaktu saudara datang menimba
air saat itu, jelaskan ?
9. Korban lihat saat itu tidak ada orang dan korban langsung
kelokasi sumur untuk menimba air.
10. Apakah sewaktu saudara akan pulang setelah menimba air tersebut saudara
melihat KIA ada bersama dengan MEA dirumah tersebut, jelaskan?
10. Saat itu korban tidak perhatikan yang korbanlihat hanya KIA
saja dan korban juga tidak menanyakan apa-apa sama KIA saatitu.
11. Apakah saudara tahu dengan maksud apakah KIA datang kerumahnya MEA
saat itu dan menggunakan apakah saat KIA datang saat itu, jelaskan?
11. Tujuannya korban tidak tahu dan apakah saat itu datang dengan
menggunakan motor atau tidak korban tidak perhatikansaat itu.
12. Apakah saudara tahu kalau saat ini MEA dalam keadaan hamil, jelaskan?
12. Korban tidak mengetahuinya.
13. Apakah semua keterangan yang telah saudara berikan semuanya sudah benar
dan bisa saudara pertanggungjawabkan dipersidangan, jelaskan?
13. Ya, semuanya sudah benar dan bisa korban pertanggung
jawabkan dipersidangan.
14. Apakah saudara merasa dipaksa untuk memberikan keterangan kepada
pemeriksa, jelaskan?
14. Tidak.
Setelah Berita Acara Pemeriksaan di buat kemudian dikembalikan
kepadayang diperiksa untuk dibaca/dibacakan dengan menggunakan bahasa
yang mudah dimengerti, dan selanjutnya yang diperiksa membenarkan semua
keterangannya tersebut diatas, maka untuk menguatkannya yang di periksa
turut membubuhkantanda tangan/cap jempolnya seperti yang tertera di bawah
ini
167

Yang diperiksa :

SONIRABA
Demikianlah Berita Acara Pemeriksaan ini dibuat dengan
sebenar-benarnyaatas kekuatan sumpah jabatan,kemudian ditutup dan
ditanda tangani di Kalabahi pada hari tanggal, bulan dan tahun tersebut
diatas.
Yang melakukan pemeriksaan;

Penyidik,

MAHDI IBRAHIM, SH
INSPEKTUR POLISI SATU
NRP.75070007

Penyidik Pembantu :

B.HERDICSON DOMAKING
BRIGADIR POLISI KEPALA
NRP.83110693
168

KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR


RESORALOR

PRO JURUSITA

BERITA ACARA PEMERIKSAAN


(SAKSI)

Pada hari ini Selasa tanggal 09 Mei tahun 2000 Tujuh belas Jam 09.30
Waktu Indonesia bagian tengah, Korban :
MAHDI IBRAHIM, SH
Pangkat IPTU Nrp 75070007.Jabatan penyidik pada kantor kepolisian tersebut di
atas berdasarkan Kep. Kapolda NTT nomor : KEP/466/XI/2014/Polda NTT,
tanggal 11 November 2014 dibantu oleh :
B. HERDICSON DOMAKING
Pangkat Bripka Nrp 83110693, selaku penyidik pembantu pada kantor kepolisian
di atas berdasarkan Skep Kapolda NTT Nomor Skep. 83 / II 2006, tanggal 1 Juli
2006 akan melakukan pemeriksaan terhadap seseorang yangmengaku bernama:

OKTOPIANUS JOTA
Sehari-hari biasa dipanggil OKTO, Jenis kelamin Laki-laki, lahir di Penggape
Desa Motongbang tanggal 11 Juni 1990, umur 25 tahun, suku Alor,
Kewarganegaraan Indonesia, Agama Kristen Protestan, Pendidikan terakhir SMP,
Pekerjaan Tani, Alamat : RT 006 RW 003 Penggape Desa Motongbang Kec.
Teluk Mutiara, Kab.Alor.
Ia dimintai keterangannya sebagai saksi sehubungan dengan
dugaan perkaratindak pidana melakukan persetubuhan terhadap anak dibawah
umur, sebagaimana dimaksud dalam pasal 76D Jo pasal 81 Ayat 2 UU No. 35
Tahun 14 Tentang Perubahan Atas UU No. 23 Tahun 2002 Tentang
PerlindunganAnak, dan sehubungan dengan Laporan Polisi Nomor : LP/22/I/2017
169

NTT/Res.Alor, Tanggal 03 Januari 2017.


Atas pertanyaan pemeriksa yang di periksa memberikan jawaban dengan
sistem tanya jawab seperti yang terdapat di bawah ini :
PERTANYAAN: JAWABAN:
1. Apakah sekarang ini saudara dalam keadaan sehat sekarang ini,
baikpenglihatan, pendengaran maupun kejiwaan saudara, jelaskan ?
1. Sekarang ini korban dalam keadaan sehat,baik baik penglihatan,
pendengaran maupun kejiwaan korban.
2. Sekarang ini saudara dimintai keterangan sebagai saksi sehubungan
dengandugaan perkara tindak pidana melakukan persetubuhan terhadap
anakdibawah umur, apakah saudara bersedia dimintai keterangan dan
akanmemberikan keterangan yang sebenarnya kepada pemeriksa, jelaskan?
2. Ya, korban mengerti dan korban bersedia dimintai keterangan
dan korban akan memberikan keterangan yang sebenarnyakepada pemeriksa.

3. Apakah saudara kenal dan ada hubungan keluarga dengan KIA, jelaskan?
3. Ya, korban mengenalnya karena KIA adalah saudara sepupu
korban.
4. Apakah saudara kenal dengan MARGE MELAN RAHA alls. MEA,jelaskan ?.
4. Ya, korban mengenalnya namun tidak ada hubungan keluarga.
5. Apakah saudara tahu apakah antara KIA dengan MEA tersebut ada hubungan
khusus (pacaran), jelaskan?
5. Awalnya korban tidak tahu kalau antara KIA dengan MEA
tersebut berpacaran, kemudian saat KIA datang kerumah korban untuk minta
makan, disaat korban suruh istri korban untuk menyiapkan makanan tiba-tiba
KIA pergi untuk buang air di kamar mandi namun korban tunggu-tunggu saat
itu tidak balik-balik dari kamar mandi sehingga korban merasa takut karena
saat datang KIA mengaku ada sakit saat itu, kemudian korban menyusulnya
untuk mencarinya saat itu ternyata korbantemukan KIA ada dipadang
penggape sementara duduk-duduk dengan MEAdan setelah korban tahu kalau
170

KIA ada bersama dengan MEA dipadang saat itukorban kemudian langsung
pulangkerumah.
6. Kapan dan dimanakah saat itu saudara menemukan KIA ada bersama dengan.
MEA, jelaskan ?
6. Waktunya korban tidak ingat yang jelas saat itu tahun 2017
sekitar jam 11.00 Wita dipadang penggape Desa Motongbang Kecamatan
Teluk Mutiara Kabupaten Alor.
7. Apakah sewaktu saudara melihat KIA bersama dengan MEA saat itu dipadang
penggape, saudara sempat menegurnya, jelaskan?
7. Saat itu korban mencari KIA sambil memanggilmanggil
namanya dan kemudian korban lihat MEA lari saat itu dari tempatnya KIA
saat itu dan korban langsung pulang saat itu karena malu dengan mereka.
8. Apakah saudara tahu kemanakah MEA lari saat itu dan apakah kemudian
MEA kembali menemui KIA ditempat tersebut, jelaskan ?
8. Saat itu korban lihat MEA lari menuju kearahrumahnya namun
korban tidak tahu apakah lari kerumahnya langsung atausembunyi saat itu
korban juga tidak tahu.
9. Apakah saudara bisa pastikan kalau yang lari saat itu adalah MEA, jelaskan ?
9. Ya, korban yakin yang lari saatkorban memanggil-manggil KIA
adalah MEA karena korban lihat jelas orangnyasaat itu.
10. Apakah saudara tahu dari sejak kapankah KIA pacaran dengan MEA tersebut,
jelaskan?
10.Korban tidak mengetahuinya.
11. Apakah sewaktu saudara melihat KIA dan MEA dipadang penggape
tersebutsementara bermesraan, jelaskan?
11. Saat itu korban lihat mereka sementara duduk-duduk cerita
saja.
12. Apakah saudara tahu, selain MEA pacaran dengan KIA, MEA memiliki
pacarlainnya, jelaskan ?
12. Korban tidak tahu.
171

13. Apakah saudara tahu apakah akibat yang dialami MEA akibat pacaran
denganKIA, jelaskan ?
13. Awalnya korban tidak tahu setelah KIAdijemput sama polisi
baru korban tahu kalau MEA ada hamil namun korban tidaktahu sudah berapa
bulan kehamilannya tersebut.

14. Apakah masih ada keterangan lain yang ingin saudara tambahkan
berkaitandengan masalah tersebut diatas, jelaskan ?
14. Tidak ada.
15. Apakah semua keterangan yang saudara berikan tersebut diatas
semuanyaSudah benar dan bisa saudara pertanggungjawabkan
dipersidanganjelaskan ?
15. Ya, semuanya sudah benar dan bisakorban
pertanggungjawabkan dipersidangan.

16. Apakah saudara merasa dipaksa untuk memberikan keterangan kepada


pemeriksa, jelaskan ? I6. Tidak.
Setelah Berita Acara Pemeriksaan dibuat kemudian dikembalikan
kepada yang diperiksa untuk dibaca/dibacakan dengan menggunakan bahasa
yang mudahdimengerti, dan selanjutnya yang diperiksa membenarkan semua
keterangannyatersebut diatas, maka untuk menguatkannya yang diperiksa
turut membubuhkan tanda tangan/cap jempolnya seperti yang tertera di bawah
ini.
Yang diperiksa:

OKTOPIANUS JOT
172

Demikianlah Berita Acara Pemeriksaan ini dibuat dengan sebenar-


benarnya Ia kekuatan sumpah jabatan,kemudian ditutup dan ditanda
tangani di MotongbangWajelu pada hari tanggal, bulan dan tahun tersebut
diatas.

Yang melakukan pemeriksaan;


Penyidik,

MAHDI IBRAHIM, SH
INSPEKTUR POLISI SATU
NRP,75070007

Penyidik Pembantu :

B.HERDICSON DOMAKING
BRIGADIR POLISI KEPALA
NRP.83110693.93
173

2. Dakwaan :
KEJAKSAAN NEGERI KALABAHI P-29
UNTUK KEADILAN ***

S U RA T DA KWA AN
Nomor Register Perkara : PDM- /KLB/ /2017
I. I DENTAS TERDAKWA:
Nama lengkap :MALKIAS JOTA Als. KIA
Tempat Lahir : Alor
Umur/Tgl Lahir : 27 Tahun / 15 Mei 1988
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat Tinggal : RT. 08 RW. 04 Moepali Desa Motongbang, Kec. Teluk
Mutiara,Kab. Alor.
Agama : Protestan
Pekerjaan : Mahasiswa
Pendidikan : SMA
II. PENANGKAPAN DAN PENAHANAN:
- Diangkap oleh Penyidik pada tanggal 06 Pebruari 2017
- Ditahan oleh Penyidik (Jenis Rutan):
- Terhitung sejak tanggal 07 Pebruari 2017 s/d tanggal 26 Pebruari 2017
- Diperpanjang Penahanannya oleh Penuntut Umum:
- Terhitung sejak tanggal 27 Pebruari 2017 s/d tanggal 06 April 2017
- Ditahan oleh Penuntut Umum (Jenis Rutan): Terhitung sejak tanggal 06
April 2017 sampai dengan perkara ini dilimpahkan di Pengadilan.
III. DAKWAAN:
KESATU
Bahwa terdakwa MALKIAS JOTA Als. KIA pertama kali pada bulan
Juli2015 sekitar jam 15.30 wita bertempati di kamar tidur korban MARGE
MELANRAHA di Moepali Desa Motongbang, Kec. Teluk Mutiara Kab. Alor,
174

atau setidak-tidaknya pada tempat lain dalam Daerah Hukum Pengadilan


Negeri Kalabahi yang berwenang memeriksa dan mengadili
perkaranya,kejadian selanjutnya pada hari dan bulan yang sudah tidak dapat
diingat lagi oleh terdakwa tetapi pada tahun 2015 sekitar jam 14.00 wita
bertempat di padang panggape, atau setidak-tidaknya pada tempat lain dalam
Daerah Hukum Pengadilan Negeri Kalabahi yang berwenang memeriksa dan
mengadiliperkaranya, dengan sengaja melakukan tipu muslihat,
serangkaian kebohongan, atau membujuk anak melakukan persetubuhan
dengannya atau dengan orang lain terhadap saksi korban MARGE
MELAN RAHA,dimana perbuatan tersebut harus dipandang sebagai
perbuatan yang berdirisendiri sehingga merupakan beberapa kejahatan,
perbuatan mana terdakwalakukan dengan cara sebagai berikut:
- Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana telah diuraikan diatas,
berawal pada bulan Juli 2015 awalnya terdakwa menghubungi saksi
korban MARGE MELAN RAHA memalui sms kepada saksi korban
MARGE MELAN RAHA, kemudian terdakwa datang ke rumah saksi
- Korbansendirian dengan mengguakan sepeda motor Mio Fino warna biru
ED 6745 CA, selajutnya terdakwa bersama dengan saksi korban duduk
bercerita di ruang tempat noton tv berduaan, kemuadian terdakwa
langsung memeluk dan mencium saksi korban kemudian terdakwa
mengatakan kepada saksi korban su siap namun saat itu saksi korban
tidak menjawab apa-apa namun hanya menganggukan kepala saja,
selanjutnya terdakwa mengajak saksi korban untuk berhubunganbadan
diruang depan televisi tersebut namun saat itu saksi korban tidakmau
kemudian terdakwa mengajak saksi korban untuk berhubungan badan
dikamarya, selanjutnya saksi korban dan terdakwa masuk kedalam kamar
kemudian terdakwa membuka celana dan celana dalam terdakwa dan saksi
korban juga membuka celana dan celana dalam saksi korban, selanjutnya
terdakwa melakukan hubugan badan dengan saksi korban sebelum
melakukan hubungan badan terdakwa berjanji kepada saksi korban untuk
dijadikan sebagai istri, selajutnya terdakwa melakukan hubungan badan
175

diatas tempat tidur dimana posisi terdakwa diatasnya saksi korban


kemudian terdakwa mencium pipi dan bibir saksi korban kemudian
terdakwa memegang kemaluannya yang sudah dalam keadaan tegang
dengan menggunakan tangan kiri kemudian terdakwa memasukkan
kemaluannya kedalam kemaluan saksi korban yang posisinya tidur
tengadah dengan posisi kedua kaki saksi korban ditekuk keatas dan dibuka
menyerupai huruf V, kemudian terdakwa menggoyang-goyangkan
pantatnya sampai terdakwa mengeluarkan spermanya dan ditumpahkan
dibawah selangkangan saksi korban. kemudian saksi korban dan terdakwa
langsung mengenakan celana kembali kemudian terdakwa memeluk dan
mencium saksi korban denga mengatakan kepada saksi korban bahwa
jika terjadi sesuatu korban aka bertanggung jawab" setelah itu kami keluar
kamar dan duduk-duduk diruangan televisi, dan kemudian sekitar jam
16.30 Wita terdakwa kemudian pulang kerumah.
- Bahwa selanjutnya pada bulan Juni 2015 sekitar jam 15.00 Wita berawal
terdakwa menghubungi saksi korban melalui sms untuk bertemu
kemudian terdakwa datang kerumah saksi korban, kemudiann saksi dan
terdakwa duduk di bale-bale dapur, kemudian terdakwa mengajak saksi
korban masuk kedalam rumah dan duduk diruang televisi, kemudian
terdakwa langsung memeluk dan mencium saksi korban, selanjutya
terdakwa mengajak saksi korban masuk ke dalam kamar, kemudian
terdakwa dan saksi korban membuka pakaian bawahsaja masing-masing
selanjutnya terdakwa melakukan hubungan badandengan saksi korban
diatas tempat tidur dimana posisi terdakwa diatasnya saksi korban
kemudian terdakwa mencium pipi dan bibir saksi korban, selanjutnya
terdakwa memegang kemaluan terdakwa yang sudah dalam keadaan
tegang dengan menggunakan tangan kiri dan memasukkannya kedalam
kemaluan saksi korban dan menggoyanggoyangkan pantat terdakwa
sampai spermanya keluar namun ditumpahkan diluar kemaluan saksi
korban.
176

- Bahwa selanjutnya pada hari dan tanggal yang sudah tidak dapat diingat
lagi tetapi pada tahun 2015 berawal terdakwa menghubungi saksi korban
melalui sms untuk mengajak saksi korban bertemu, kemudia terdakwa dan
saksi bertemu dipadang penggape Desa Motongbang Kec. Teluk Mutiara
Kab. Alor, kemudian terdakwa memegang tangan saksi korban dan
mengajak duduk diranting pohon kehi sambil mengobrol, kemudian
terdakwa mencium saksi korban dan memeluk saksi korban, selanjutnya
terdakwa melepaskan celana dan celana dalam terdakwa dan saksi korban
juga melepas celana dan celana dalamnya, kemudian terdakwa melakukan
hubungan badan dengan saksi korban dengan posisi sama-sama berdiri
saling berhadapan dan terdakwa mengangkat kaki kiri saksi korban
dengan mengguakan tangan kanannya kemudian terdakwa memasukkan
kemaluannya yang sudah dalam keadaan tegang ke dalam kemaluan saksi
korban dan menggoyang-goyangkan pantat terdakwa sampai sperma
terdakwa keluar dan ditumpahkan diluar dari kemaluan saksikorban.
- Berdasarkan Kutipan Akta Kelahiran Nomor
9313/TLD/DK.CS.KB/KPG/2010 menerangkan bahwa saksi korban
MARGE MELAN RAHA lahir pada tanggal 19 Mei 2000, sehingga pada
saat kejadian tahun 2017 saksi korban baru berumur 16 (enam belas)
tahun, atau setidak-tidaknya belum berumur 18 (delapan belas)tahun dan
masih tergolong anak.
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
Pasal 81 ayat (2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
PerlindunganAnak Jo. Pasal 65 ayat (1) KUHP,
DAN
KEDUA
Bahwa terdakwa MALKIAS JOTA Als. KIA pada hari dan tanggal
yangsudah tidak dapat diingat lagi tetapi pada bulan November 2015 sekitar
jam 14.30 bertempat di padang panggape, atau setidak-tidaknya pada tempat
lain dalamDaerah Hukum Pengadilan Negeri Kalabahi yang berwenang
memeriksa dan mengadili perkaranya, kejadian selanjutnya pada bulan
177

Desember 2015 yang hari dan tanggalnya sudah tidak diingat lagi, bertempat di
padang panggape Desa Motongbang Kec. Teluk Mutiara Kab. Alor, atau
setidak-tidaknya pada
tempat lain dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri Kalabahi yang berwenang
memeriksa dan mengadili perkaranya, dengan sengaja melakukan tipu
muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak melakukan
persetubuhan dengannya atau dengan orang lain terhadap saksi
korbanMARGE MELAN RAHA, perbuatan mana terdakwa lakukan dengan
cara sebagai berikut :
- Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana telah diuraikan diatas, berawal
pada hari dan tanggal yag sudah tidak dapat diingat lagi tetapi pada bulan
November 2015 berawal terdakwa menghubungi saksi korban melalui sms,
untuk mengajak ketemuan di padang dan sekitar jam 14.30 Wita terdakwa
dan saksi korban bertemu dipadang penggape selanjutnya terdakwa
memegang tangan saksi korban dan mengajak duduk sambil mengobrol,
kemudian saksi korban dicium, dipelukpeluk, selanjutnya terdakwa
melepaskan celana dan celana dalamterdakwa dan saksi korban juga
melepaskan celana dan celana dalam saksi korban, kemudian saat posisi
sama-sama berdiri berhadapankemudian terdakwa mengangkat kaki kiri
saksi korban denganmenggunakan tangan kanannya kemudian terdakwa
memasukkan kemaluannya ke kekamlauan saksi korban yang sudah dalam
keadaan tegang dan menggoyang-goyangkan pantat terdakwa sampai
mengeluarkan sperma dan dikeluarkan di luar kemaluan saksi korban,
- Selajutnya pada bulan Desember 2015 yang hari dan tanggalnya sudah tidak
diingat lagi, bertempat di padang panggape Desa Motongbang Kec. Teluk
Mutiara Kab. Alor, terdakwa menghubungi saksi korban melalui sms untuk
mengajak bertemu di tempat biasa yaitu di padang Panggape Desa
Motongbang Kec. Teluk Mutiara Kab. Alor, kemudian setelah bertemu
terdakwa memegang tangan saksi korban dan mengajak saksi korban duduk-
duduk sambil mengobrol, selanjutnya terdakwa menicium dan memeluk
saksi, selanjutnya terdakwa melepaskan celana dan celana dalam terdakwa
178

dan saksi korban juga melepaskan celana da celana dalam yang di pakainya,
kemudian celana terdakwa digunakan sebagai alas kemudian terdakwa
menidurkan saksi korban dan terdakwa berada di atas saksi korban dengan
posisi kaki saksi korban ditekuk dan dibuka seperti bentuk huruf V,
kemudian terdakwa memasukkan kemaluannya yang sudah dalam keadaan
tegang ke dalam kemaluan saksi korban dan menggoyang-goyangkannya
pantat terdakwa hingga sperma terdakwa keluar didalam kemaluan saksi
korban.
- Bahwa pada saat terdakwa dan saksi korban melakukan hubungan badan
yang pertama kalinya pada bulan Juli 2015 terdakwa mengatakan kepada
saksi korban kalau korban akan menjadikanya istri sehingga terdakwa
melakukan perbuatan hubungan badan kepada saksi korban berulang-
ulangkali.
- Berdasarkan Kutipan Akta Kelahiran 9313/TLD/DK.CS.KB/KPG/2010
menerangkan bahwa saksi korban MARGE MELAN RAHA lahir pada
tanggal 19 Mei 2000, sehinggapada saat kejadian tahun 2015 saksi korban
baru berumur 16 (enambelas) tahun, atau setidak-tidaknya belum berumur
18 (delapan belas) tahun dan masih tergolong anak.
- Akibat perbuatan terdakwa, saksi korban hamil dengan usia kandungan
kurang lebih 3 (tiga) bulan sebagaimana diterangkan dalam Visum Et
Repertum Nomor 1331/PB/VRH/IV/2017 tanggal 03 Januari 2017 yang
dibuat dan ditandatangani oleh dr. Otto Henry Ford Sinaga selaku dokter
pemeriksa pada Puskesmas Baing Kabupaten Alordengan hasil pemeriksaan
sebagai berikut:
KELAINAN KELAINAN FISIK
Pada bagian luar tubuh pada pemeriksaan kehamilan ditemukan(positi)
hamil
Bagian dalam tubuh : ditemukan pemeriksaan kandungan denganusia
kehamilan kurang lebih 3 bulan
179

FAKTA YANG DIALAMISELAMA PERAWATAN


Fakta berupa akibat: tidak tertutup baik selaput dara padabagian intim
perempuan
Fakta berupa tindakan medik:
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal
81 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Kalabahi, 03 April 2017


JAKSA PENUNTUT UMUM

APRILIAN SATRIYO WIDI H, S.H.


JAKSA MUDA NIP. 198503212009121001
180

3. Surat Tuntutan :

KEJAKSAAN NEGERI KALABAHI


Untuk Keadilan

S UR AT T U N T U TA N
NOMOR REGISTER PERKARA : PDM-106/KLB/11/2017

NAMA TERDAKWA
MALKIASJOTA Alias KIA

MELANGGAR
Pasal 81 Ayat (2) UU RI No. 23 Tahun 2002
Tentang Perlindungan Anak
Jo. Pasal 65 Ayat(1) KUHP
dan
Pasal 81 ayat (2) UU RI No.35 Tahun 2014
Tentang Perubahan Atas UU RINo.23 Tahun 2002
Tentang Perlindungan Anak.

JAKSA PENUNTUT UMUM


TAHUN 2017
181

KEJAKSAAN NEGERI KALABAHI P.42


Untuk Keadilan

SU R A T T U N T UT A N
Nomor Register Perkara: PDM- 106/ KLB /11/2017

I. PENDAHULUAN
Majelis Hakim yang terhormat:
Sdr. Penasehat Hukum dan terdakwa yang kami hormati;
Sidang yang kami muliakan.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa yang telah memberikan rahmat dan ridhonya kepada kita sekalian,
sehingga kita dapat berkumpul untuk menyidangkan perkara ini.

Kepada Ketua Majelis Hakim yang terhormat, kami ucapkan terima kasih
yang tulus, karena telah memimpin persidangan ini dengan penuh kesabaran
dan kearifan, sehingga sidang perkara ini dapat berjalan dengan tertib,
amandan lancer.

Selanjutnya ucapan terima kasih, kami sampaikan kepada terdakwa yang telah
mengikuti persidangan ini dengan sopan dan tertib, serta Penasehat Hukum
yang telah mendampingi terdakwa untuk menemukan kebenaran meteriil.
Meskipun usaha mencari kebenaran itu bertolak dari titik yang berbeda
dengan Penuntut umum, namun diyakini bahwa semuanya bermuarapada
kebenaran dan keadilan yang berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Dalam kesempatan ini perkenankanlah kami Penuntut Umum


untukmenguraikan hasil pemeriksaan sidang dalam perkara atas nama
terdakwa :
182

Nama lengkap : MALKIAS JOTA Alias KIA


Tempat Lahir : Alor
Umur/Tgl Lahir : 27 tahun / 15 Mici 1988
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat Tinggal : RT. 008 RW.004, Moepali, Desa Motongbang,
Kec. Teluk Mutiara, Kab. Alor.
Agama : Kristen Protestan
Pekerjaan : Mahasiswa
Pendidikan : SMA (berijazah)

Riwayat penahanan terdakwa adalah sebagai berikut:


Ditahan oleh Penyidik (Jenis Rutan):
Sejak tanggal 07 Pebruari 2017 s/d tanggal 26 Pebruari 2017.

Diperpanjang Penahanannya oleh Penuntut Umum


Sejak Tanggal 27 Pebruari 2017 s/d tanggal 06 April 2017.

Ditahan oleh Jaksa Penuntut Umum (Jenis Rutan) :


Sejak tanggal 06 April 2017 s/d 25 April 20 16

Ditahan oleh Hakim PN Kalabahi (Jenis Rutan) :


Sejak tanggal 12 April 2017 s/d 12 Mei 2017.
Berdasarkan surat Penetapan Hakim/Hakim Ketua pada Pengadilan Negeri
Kalabahi Nomor : 103/Pid. Sus/2017/PN.KLB tanggal 12 April 2017 dengan
Acara Pemeriksaan Biasa atau Surat Pelimpahan Perkara Acara Pemeriksaan
Biasa Nomor : P.3.19/Euh.2/11/2017 tanggal 12 April 2017, terdakwa
dihadapkan ke depan persidangan dengan dakwaan kumulatif yaitu melanggar
Kesatu Pasal 81 ayat (2) UU RI No.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan
Anak Jo. Pasal 65 ayat (1) KUHP dan Kedua Pasal 81 ayat (2) UU RI No.35
183

Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas UU RI No.23 Tahun2002 Tentang


Perlindungan Anak, yang uraian dakwaannya adalah sebagai
Berikut:
KESATU
Bahwa terdakwa MALKIAS JOTA Als. KIA pertama kali pada bulanJuli
2014 sekitar jam 15.30 wita bertempat di kamar tidur saksi MARGE MELAN
RAHA di Moepali Desa Motongbang Kab. Alor, atau setidak-tidaknya pada
tempat lain dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri kedua pada bulan Juni 2014
sekitar jam 15.30 wita bertempat di kamar tidur saksi MARGE MELAN RAHA
di Moepali Desa Motongbang Kab.Alor atau setidak-tidaknya pada tempat lain
dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri Kalabahi yang berwenang memeriksa
dan mengadili perkaranya,kejadian ketiga pada hari dan bulan yang sudah tidak
dapat diingat lagi di panggape, atau setidak-tidaknya pada tempat lain dalam
Daerah Hukum terdakwa tetapi pada tahun 2014 sekitar jam 14.00 wita bertempat
di padang atau setidak-tidaknya pada tempat lain dalam Daerah Hukum
Pengadilan Negeri Kalabahi yang berwenang memeriksa dan mengadili
kebohongan, atau membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya atau
dengan orang lain terhadap saksi MARGE MELAN RAHA,perkaranya,dengan
sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaiandimana perbuatan tersebut
harus dipandang sebagai perbuatan yang berdiri sendiri sehingga
merupakan beberapa kejahatan, perbuatan mana terdakwalakukan dengan cara
sebagai berikut:
- Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana telah diuraikan diatas, berawal
pada bulan Juli 2014 awalnya terdakwa menghubungi saksi MARGE
MELAN RAHA melalui sms kepada saksi MELAN RAHA, kemudian
terdakwa datang ke rumah saksi sendirian dengan menggunakan sepeda
motor Mio Fino warna biruED 6745 CA, selajutnya terdakwa bersama
dengan saksi duduk bercerita di ruang tempat noton tv berduaan,
kemuadian terdakwa langsung memeluk dan mencium saksi kemudian
terdakwa mengatakan kepada saksi su siap namun saat itu saksi tidak
menjawab apa-apa namun hanya menganggukan kepala saja, selanjutnya
184

terdakwa mengajak saksi untuk berhubungan badan diruang depan televisi


tersebut namun saat itu saksi tidak mau kemudian terdakwa mengajak saksi
untuk berhubungan badan dikamarya, selanjutnya saksi dan terdakwa
masuk kedalam kamar kemudian terdakwa membuka celana dan celana
dalam terdakwa dan saksi juga membuka celana dan celana dalam saksi,
selanjutnya terdakwa melakukan hubugan badan dengan saksi sebelum
melakukan hubungan badan terdakwa berjanji kepada saksi untuk dijadikan
sebagai istri, selajutnya terdakwa melakukan hubungan badan diatas tempat
tidur dimana posisi terdakwa diatasnya saksi kemudian terdakwa mencium
pipi dan bibir saksi kemudian terdakwa memegang kemaluannya yang
sudah dalam keadaan tegang dengan menggunakan tangan kiri kemudian
terdakwa memasukkan kemaluannya kedalam kemaluan saksi yang
posisinya tidur tengadah dengan posisi kedua kaki saksi ditekuk keatas dan
dibuka menyerupai huruf V, kemudian terdakwa menggoyang-goyangkan
pantatnya sampai terdakwa mengeluarkan spermanya dan ditumpahkan
dibawah selangkangan saksi. kemudian saksi dan terdakwa langsung
mengenakan celana kembali kemudian terdakwa memeluk dan mencium
saksi denga mengatakan kepada saksi bahwa jika terjadi sesuatu korban
akan bertanggung jawab setelah itu kami keluar kamar dan duduk-duduk
diruangan televisi, dan kemudian sekitar jam 16.30 Wita terdakwa
kemudian pulang kerumah.
- Bahwa selanjutnya pada bulan Juni 2014 sekitar jam 15.00 Wita berawal
terdakwa menghubungi saksi melalui sms untuk bertemu kemudian
terdakwa datang kerumah saksi, kemudiann saksi dan terdakwa duduk di
bale-bale dapur, kemudian terdakwa mengajak saksi masuk kedalam rumah
dan duduk diruang televisi, kemudian terdakwa langsung memeluk dan
mencium saksi, selanjutya terdakwa mengajak saksi masuk ke dalam
kamar, kemudian terdakwa dan saksi membuka pakaian bawah saja
masing-masing selanjutnya terdakwa melakukan hubungan badan dengan
saksi diatas tempat tidur dimana posisi terdakwa diatasnya saksi kemudian
terdakwa mencium pipi dan bibir saksi, selanjutnya terdakwa memegang
185

kemaluan terdakwa yang sudah dalam keadaan tegang dengan


menggunakan tangan kiri dan memasukkannya kedalam kemaluan saksi
dan menggoyanggoyangkan pantat terdakwa sampai spermanya keluar
namun ditumpahkan diluar kemaluan saksi.
- Bahwa selanjutnya pada hari dan tanggal yang sudah tidak dapat diingat
lagi tetapi pada tahun 2014 berawal terdakwa menghubungi saksi melalui
sms untuk mengajak saksi korba bertemu, kemudia terdakwa dan saksi
bertemu dipadang penggape Desa Motongbang Kec. Teluk Mutiara Kab.
Alor, kemudian terdakwa memegang tangan saksi dan mengajak duduk
diranting pohon kehi sambil mengobrol, kemudian terdakwa mencium
saksi dan memeluk saksi, selanjutnya terdakwa melepaskan celana dan
celana dalam terdakwa dan saksi juga melepas celana dan celana dalamnya,
kemudian terdakwa melakukan hubungan badan dengan saksi dengan
posisi sama-sama berdiri saling berhadapan dan terdakwa mengangkat kaki
kiri saksi dengan mengguakan tangan kanannya kemudian terdakwa
memasukkan kemaluannya yang sudah dalam keadaan tegang ke dalam
kemaluan saksi dan menggoyang-goyangkan pantat terdakwa sampai
sperma terdakwa keluar dan ditumpahkan diluar dari kemaluan saksi.
- Berdasarkan Kutipan Akta Kelahiran Nomor
9313/TLD/DK.CS.KB/KPG/2010 menerangkan bahwa saksi MARGE
MELAN RAHA lahir pada tanggal 19 Mei 2000, sehingga pada saat
kejadian tahun 2017 saksi baru berumur 16 (enam belas) tahun, atau
setidak-tidaknya belum berumut 18 (delapan belas) tahun dan masih
tergolong anak.
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal
81 ayat (2) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan
Anak Jo. Pasal 65 ayat (1) KUHP.
DAN
KEDUA
Bahwa terdakwa MELKIAS JOTA Als. KIA pada hari dan tanggal yang
sudah tidak dapat lagi diingat, tetapi pada bulan November 2014 sekitar jam 14.30
186

bertempat di Padang Panggape, atau setidak-tidaknya pada tempat lain dalam


Daerah Hukum Pengadilan Negeri Kalabahi yang berwenang memeriksa dan
mengadili perkaranya, kejadian selanjutnya pada Mei2017 yang hari dan
tanggalnya sudah tidak diingat lagi bertempat di Padang Panggape Desa
Motongbang, Kec. Teluk Mutiara, Kab. Alor, atau setidak-tidaknya pada tempat
lain dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri Kalabahi yang berwenang
memeriksa dan mengadili perkaranya, dengan sengaja melakukan tipu
muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak melakukan
persetubuhan dengannya atau dengan orang lain terhadap saksi MARGE
MELAN RAHA, perbuatan mana terdakwa lakukan dengan cara sebagai berikut:
- Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana telah diuraikan diatas,
berawal pada hari dan tanggal yang sudah tidak dapat diingat lagi, tetapi
pada bulan November 2014 berawal terdakwa menghubungi saksi
melalui sms, untuk mengajak ketemuan dipadang dan sekitar jam 14.30
Wita terdakwa dan saksi bertemu di padang penggape, selanjutnya
terdakwa memegang tangan saksi dan mengajak duduk sambil
mengobrol, kemudian saksi dicium, dipeluk-peluk, selanjutnya terdakwa
melepaskan celana dan celana dalam terdakwa dan saksi juga
melepaskan celana dan celana dalam saksi, kemudian saat posisi sama-
sama berdiri berhadapan kemudian terdakwa mengangkat kaki kiri saksi
dengan menggunakan tangan kanannya, kemudian terdakwa
memasukkan kemaluannya kekemaluan saksi yang sudah dalam keadaan
tegang dan menggoyang-goyang pantat terdakwa sambil mengeluarkan
sperma dan dikeluarkan diluar kemaluan saksi.
- Selanjutnya pada bulan Mei2017 yang hari dan tanggalnya sudah tidak
diingat lagi, bertempat di padang penggape, Desa Motongbang,
Kecamatan Teluk Mutiara kabupaten Alor, terdakwa menghunungi saksi
melalui sms untuk mengajak bertemu ditempat biasa yaitu di padang
panggape Desa Motongbang, Kecamatan Teluk Mutiara Kabupaten Alor,
kemudian setelah bertemu terdakwa memegang tangan saksi dan
mengajak saksi duduk-duduk sambil mengobrol, selanjutnya terdakwa
187

mencium dan memeluk saksi, selanjutnya terdakwa melepaskan celana


dan celana dalam terdakwa dan saksi juga melepaskan celana dalam yang
dipakainya, kemudian celana terdakwa sebagai alas dan kemudian
terdakwa menidurkan saksi dan terdakwa berada diatas saksi dengan
posisi kaki saksi ditekuk dan dibuka seperti bentuk huruf V, kemudian
terdakwa memasukan kemaluannya yang sudah dalam keadaan tegang
kedalam kemaluan saksi menggoyang-goyangkan pantat terdakwa
hingga sperma terdakwa keluar didalam kemaluan saksi.
- Bawha pada saat terdakwa dan saksi melakukan hubungan badan yang
pertama kalinya pada bulan Juli 2014 terdakwa mengatakan kepada saksi
kalau korban akan menjadikannya istri sehingga terdkawa melakukan
perbuatan hubungan badan kepada saksi berulang-ulang kali.
- Berdasarkan Kutipan Akta Kelahiran
Nomor9313/TLD/DK.CS.KB/KPG/2010 menerangkan bahwa saksi
MARGE MELAN RAHA lahir pada tanggal 19 Mei 2000, sehingga
pada saat kejadian tahun 2017 saksi korban baru berumur 16 (enambelas)
tahun, atau setidak-tidaknya belum berumur 18 (delapan belas) tahun dan
masih tergolong anak.
- Akibat perbuatan terdakwa, saksi hamil dengan usia kandungan kurang
lebih 3 (tiga) bulan sebagaimana diterangkan dalam Visum Et Repertum
Nomor: 1331/PB/VRH/IX/2017 tanggal 03 Februari 2017 yang dibuat
dan ditandatangani oleh dr. Otto Henry Ford Sinaga selaku dokter
pemeriksa pada Puskesmas Baing Kabupaten Alor dengan hasil
pemeriksaan sebagai berikut:
- KELAINAN KELAINAN FISIK
Pada bagian luar tubuh: pada pemeriksaan kehamilan ditemukan
(positi) hamil
Bagian dalam tubuh : ditemukan pemeriksaan kandungan dengan
usia kehamilan kurang lebih 3 bulan
188

- FAKTA YANG DIALAMISELAMA PERAWATAN


Fakta berupa akibat : tidak tertutup baik selaput dara pada bagian
intim perempuan\
Fakta berupa tindakan medik:
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal
81ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
II. FAKTA PERSIDANGAN
Fakta-fakta yang terungkap dalam pemeriksaan dipersidangan secara
berturut-turut berupa keterangan saksi-saksi, surat, petunjuk, keterangan
terdakwa dan barang bukti yaitu:
A. KETERANGAN SAKSI-SAKSI.
1. SaksiMARGE MELAN RAHA. Saksi didepan persidangan
mengucapkan sumpah janji, menerangkan pada pokoknya sebagai berikut:
Bahwa benar, sewaktu dimintai keterangan dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani dan saksi mengerti dimintai keterangansehubungan
dengan perkara persetubuhan.
Bahwa benar, saksi mengerti dimintai keterangan sehubungan dengan
tindak pidana persetubuhan yang dilakukan terdakwa MALKIAS
JOTA terhadap diri saksi.
Bahwa benar, saat kejadian saksi masih berumur 16 tahun dan masih
duduk di bangku kelas 2 SMAN 1 Kalabahi.
Bahwa benar, saksi disetubuhi secara berulang-ulang oleh terdakwa
dan seingat saksi sebanyak 5 kali.
Bahwa benar, kejadian yang pertama pada bulan Juli 2014 sekitar jam
15.30 Wita, bertempat di kamar tidur saksi di Moepali, Dusun
Waimima, Desa Motongbang, Kec. Teluk Mutiara, Kab. Alor. kedua
pada bulan Juni 2014 sekitar jam 15.30 Wita, bertempat di kamar tidur
saksi di Moepali, Dusun Waimima, Desa Motongbang, Kec. Teluk
Mutiara, Kab. Alor, ketiga pada tahun 2014 yang tanggal dan
bulannya tidak diingat sekitar jam 14.00 Wita, bertempat di Padang
189

Panggape, Desa Motongbang, Kec. Teluk Mutiara, Kab. Alor,


keempat pada bulan November 2014 sekitar jam 14.30 Wita,
bertempat di Padang Panggape, Desa Motongbang, Kec. Teluk
Mutiara, Kab. Alor, kelima pada bulan Mei2017 sekitar jam 11.00
Wita, bertempat di Padang Panggape, Desa Motongbang, Kec. Teluk
Mutiara, Kab.Alor.
Bahwa benar, berawal pada bulan Juli 2014 awalnya terdakwa
menghubungi saksi memalui sms kepada saksi, kemudian terdakwa
datang ke rumah saksi sendirian dengan mengguakan sepeda motor
Mio Fino warna biru ED 6745 CA, selajutnya terdakwa bersama
dengan saksi duduk bercerita di ruang tempat nonton tv berduaan,
kemudian terdakwa langsung memeluk dan mencium saksi kemudian
terdakwa mengatakan kepada saksi su siap? namun saat itu saksi
tidak menjawab apa-apa namun hanya menganggukan kepala saja,
selanjutnya terdakwa mengajak saksi untuk berhubungan badan
diruang depan televisi tersebut namun saat itu saksi tidak
maukemudian terdakwa mengajak saksi untuk berhubungan
badandikamarya, selanjutnya saksi dan terdakwa masuk kedalam
kamar kemudian terdakwa membuka celana dan celana dalam
terdakwa dan saksi juga membuka celana dan celana dalam saksi,
selanjutnya terdakwa melakukan hubungan badan dengan saksi
sebelum melakukan hubungan badan terdakwa berjanji kepada saksi
untuk di jadikan sebagai istri, selajutnya terdakwa melakukan
hubungan badan diatas tempat tidur dimana posisi terdakwa diatasnya
saksi kemudian terdakwa mencium pipi dan bibirsaksi kemudian
terdakwa memegang kemaluannya yang sudah dalam keadaan tegang
dengan menggunakan tangan kiri kemudian terdakwa memasukkan
kemaluannya kedalam kemaluan saksi yang posisinya tidur tengadah
dengan posisi kedua kaki saksi ditekuk keatas dan dibuka menyerupai
huruf V, kemudian terdakwa menggoyang-goyangkan pantatnya
sampai terdakwa mengeluarkan spermanya dan ditumpahkan dibawah
190

selangkangan saksi kemudian saksi dan terdakwa langsung


mengenakan celana kembali kemudian terdakwa memeluk dan
mencium saksi denga mengatakan kepada saksi korban bahwa jika
terjadi sesuatu korban akan bertanggungjawab "setelah itu terdakwa
dan saksi keluar kamar dan duduk-duduk diruangan televisi, dan
kemudian sekitar jam 16.30 Wita terdakwa kemudian pulang kerumah.
Bahwa benar, selanjutnya pada bulan Juni 2014 sekitar jam 15.00 Wita
berawal terdakwa menghubungi saksi melalui sms untuk bertemu
kemudian terdakwa datang kerumah saksi, kemudian saksi dan
terdakwa duduk di bale-bale dapur, kemudian terdakwa mengajak
saksi masuk kedalam rumah dan duduk diruang televisi, kemudian
terdakwa langsung memeluk dan mencium saksi, selanjutya terdakwa
mengajak saksi masuk ke dalam kamar, kemudian terdakwa dan saksi
membuka pakaian bawah saja masing-masing selanjutnya terdakwa
melakukan hubungan badan dengan saksi diatas tempat tidur dimana
posisi terdakwa diatasnya saksi kemudian terdakwa mencium pipi
danbibirsaksi, selanjutnya terdakwa memegang kemaluan terdakwa
yangsudah dalam keadaan tegang dengan menggunakan tangan kiri
dan memasukkannya kedalam kemaluan saksi dan
menggoyanggoyangkan pantat terdakwa sampai spermanya keluar
namun ditumpahkan diluar kemaluan saksi.
Bahwa benar, selanjutnya pada hari dan tanggal yang sudah tidak
dapat diingat lagi tetapi pada tahun 2014 berawal terdakwa
menghubungi saksi melalui sms untuk mengajak saksi bertemu,
kemudian terdakwa dan saksi bertemu dipadang Penggape Desa
Motongbang Kec. Teluk Mutiara Kab. Alor, kemudian terdakwa
memegang tangan saksi dan mengajak duduk diranting pohon kehi
sambil mengobrol, kemudian terdakwa mencium saksi dan memeluk
saksi, selanjutnya terdakwa melepaskan celana dan celana dalam
terdakwa dan saksi juga melepas celana dan celana dalamnya,
kemudian terdakwa melakukan hubungan badan dengan saksi dengan
191

posisi sama-sama berdiri saling berhadapan dan terdakwa mengangkat


kaki kiri saksi dengan menggunakan tangan kanannya kemudian
terdakwa memasukkan kemaluannya yang sudah dalam keadaan
tegang ke dalam kemaluan saksi dan menggoyang-goyangkan pantat
terdakwa sampai sperma terdakwa keluar dan ditumpahkan diluar dari
kemaluan saksi.
Bahwa benar, selanjutnya pada hari dan tanggal yag sudah tidak dapat
diingat lagi tetapi pada bulan November 2014 berawal terdakwa
menghubungi saksi melalui sms, untuk mengajak ketemuan di padang
dan sekitar jam 14.30 Wita terdakwa dan saksi bertemu dipadang
Penggape selanjutnya terdakwa memegang tangan saksi dan mengajak
duduk sambil mengobrol, kemudian saksi dicium, dipelukpeluk,
selanjutnya terdakwa melepaskan celana dan celana dalam terdakwa
dan saksi juga melepaskan celana dan celana dalam saksi, kemudian
saat posisi sama-sama berdiri berhadapan kemudian terdakwa
mengangkat kaki kiri saksi dengan menggunakan tangankanannya
kemudian terdakwa memasukkan kemaluannya kekemaluan saksi yang
sudah dalam keadaan tegang dan menggoyanggoyangkan pantat
terdakwa sampai mengeluarkan sperma dan dikeluarkan di luar
kemaluan saksi.
Bahwa benar, selanjutnya pada bulan Mei2017 yang hari dan
tanggalnya sudah tidak diingat lagi, bertempat di padang panggape
Desa Motongbang Kec. Teluk Mutiara Kab. Alor, terdakwa
menghubungi saksi melalui sms untuk mengajak bertemu di tempat
biasa yaitu di padang Panggape Desa Motongbang Kec. Teluk Mutiara
Kab. Alor, kemudian setelah bertemu terdakwa memegang tangan
saksi dan mengajak saksi duduk-duduk sambil mengobrol, selanjutnya
terdakwa mencium dan memeluk saksi, selanjutnya terdakwa
melepaskan celana dan celana dalam terdakwa dan saksi juga
melepaskan celana dan celana dalam yang dipakainya, kemudian
celana terdakwa digunakan sebagai alas kemudian terdakwa
192

menidurkan saksi dan terdakwa berada di atas saksi dengan posisi kaki
saksi ditekuk dan dibuka seperti bentuk huruf V, kemudian terdakwa
memasukkan kemaluannya yang sudah dalam keadaan tegang ke
dalam kemaluan saksi dan menggoyang-goyangkannya pantat
terdakwa hingga sperma terdakwa keluar didalam kemaluan saksi.
Bahwa benar, setiap terdakwa berhubungan dengan saksi terdakwa
selalu memuntahkan spermanya di luar kemaluan saksi, namun
terdakwa pernah memuntahkan spermanya di dalam kemaluan saksi
pada bulan Mei2017.
Bahwa benar, terdakwa menjanjikan saksi untuk menikahi saksi dan
akan bertanggung jawab jika saksi hamil sehingga saksi mau
disetubuhi oleh terdakwa.
Bahwa benar, saksi mulai pacaran dengan terdakwa dari tahun 2013
sampai dengan sekarang dan yang mengetahuinya adalah saksi
WATIJA SUZANNA RIJA, sedangkan orangtua saksi tidak
mengetahuinya.
Bahwa benar, saat pertama disetubuhi oleh terdakwa saksi merasa
sakit pada kemaluannya dan mengeluarkan darah, dan sekarang saksi
sedang hamil tiga bulan, karena saksi sudah tidak mendapat haid sejak
bulan Juli 2015.
Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa membenarkannya.
2. Saksi WATIJA SUZANNA RIJA. Saksi di depan persidangan
mengucapkan sumpah/janji yang pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut :
Bahwa benar, sewaktu saksi dimintai keterangan dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani.
Bahwa benar, saksi mengerti dimintai keterangan sehubungan dengan
perkara tindak pidana persetubuhan.
Bahwa benar, yang menjadi korban adalah saksi MARGE MELAN
RAHA dan yang melakukan persetubuhan adalah terdakwa
MALKIAS JOTA.
193

Bahwa benar, antara saksi dan saksi MARGE MELAN RAHA ada
hubungan keluarga yaitu saudara sepupu.
Bahwa benar, saksi MARGE MELAN RAHA saat ini berusia 16
tahun dan masih bersekolah di SMAN 1 Motongbang Wajelu, serta
saksi MARGE MELAN RAHA saat ini tinggal bersama orangtuanya
di Moepali, Dusun Waimima, Desa Motongbang, Kec. Teluk Mutiara,
Kab. Alor.
Bahwa benar, saksi kenal dengan terdakwa dan tidak memiliki
hubungan keluarga.
Bahwa benar, saksi mengetahui kalau terdakwa dengan saksi MARGE
MELAN RAHA memiliki hubungan pacaran sejak saksi MARGE
MELAN RAHA duduk dibangku kelas 3 SMP karena diberitahu oleh
saksi MARGE MELAN RAHA.
Bahwa benar, saksi mengetahui kalau saat ini saksi MARGEMELAN
RAHA sedang hamil dan yang menghamilinya adalah terdakwa
karena diberitahu oleh orangtua saksi MARGEMELAN RAHA.
Bahwa benar, saksi tidak tahu kalau saksi MARGE MELAN RAHA
dan terdakwa pernah berhubungan badan.
Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa membenarkannya.
3. Saksi SONI RABA. Saksi mengucapkan sumpah/janji menerangkan
didepan persidangan pada pokoknya sebagai berikut :
Bahwa benar, sewaktu saksi dimintai keterangan dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani.
Bahwa benar, saksi mengerti dimintai keterangan sehubungan dengan
masalah persetubuhan terhadap saksi MARGE MELAN RAHA yang
dilakukan oleh terdakwa MALKIAS JOTA.
Bahwa benar, saksi mengenal saksi MARGEMELAN RAHA dan ada
hubungan keluarga yaitu saksi MARGE MELAN RAHA adalah
keponakan saksi.
194

Bahwa benar, sekarang ini saksi MARGEMELAN RAHA berusia 16


tahun dan masih bersekolah di SMAN 1 Kalabahi dan tinggal bersama
orangtuanya.
Bahwa benar, saksi mengenal terdakwa namun tidak memiliki
hubungan keluarga.
Bahwa benar, saksi pernah bertemu dengan terdakwa di rumah saksi
MARGE MELAN RAHA disaat saksi hendak pulang setelah
menimbaair di sumur, dan saat itu terdakwa sempat menegur saksi
namun saksiterus berjalan pulang karena saksi sudah selesai menimba
air.
Bahwa benar, saksi tidak melihat orang lain saat saksi pergi menimba
air di sumur milik saksi MARGE MELAN RAHA. - Bahwa benar,
saat itu saksi tidak memperhatikan kalau terdakwa ada bersama Saksi
MARGE MELAN RAHA.
Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa membenarkannya.
4. Saksi WELMNCE WURI. Saksi mengucapkan sumpah janjimenerangkan
didepan persidangan pada pokoknya sebagai berikut :
Bahwa benar, sewaktu saksi dimintai keterangan dalam keadaan
sehatjasmani dan rohani.,
Bahwa benar, saksi mengerti dimintai keterangan sehubungan
dengan masalah persetubuhan terhadap saksi MARGE MELAN
RAHA yang dilakukan oleh terdakwa MALKIASJOTA.
Bahwa benar, saksi MARGE MELAN RAHA saat ini masih berusia
16 tahun dan masih duduk di bangku kelas 2 SMAN 1 Kalabahi.
Bahwa benar, saksi mengetahui telah terjadi persetubuhan oleh
terdakwa terhadap saksi MARGE MELAN RAHA setelah diberitahu
oleh saksi MARGE sendiri pada tanggal 04 April 2017 sekitar jam
16.00 Wita di ruang nonton di rumah saksi MARGE di Moepali,
Dusun Waimima, Desa Motongbang, Kec. Teluk Mutiara, Kab.
Alor, dimana saat itu saksi MARGE MELAN RAHA telah hamil
tiga bulan.
195

Bahwa benar, setelah saksi mendengar tentang kehamilan dari saksi


MARGE MELAN RAHA, saksi memberitahukan kepada keluarga
mengenai masalah tersebut dan berembuk keluarga sehingga saksi
datang melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib.
Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa membenarkannya.
5. Saksi OKTOPIANUS JOTA. Saksi mengucapkan sumpah janji
menerangkan didepan persidangan pada pokoknya sebagai berikut :
Bahwa benar, sewaktu saksi dimintai keterangan dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani
Bahwa benar, saksi mengerti dimintai keterangan sehubungan dengan
masalah persetubuhan terhadap saksi MARGE MELAN RAHA yang
dilakukan oleh terdakwa MALKIAS JOTA. - Bahwa benar, saksi
kenal dengan terdakwa dan masih memiliki hubungan keluarga yaitu
saudara sepupu. - Bahwa benar, awalnya saksi tidak mengetahui
hubungan pacaran antara saksi MARGE MELAN RAHA dan
terdakwa, namun setelah melihat langsung terdakwa dan saksi
MARGE MELAN RAHA sedang duduk bersama di padang Panggape
pada tahun 2017 sekitarjam 11.00 Wita barulah saksi mengetahui
kalau terdakwa dan saksi MARGE MELAN
RAHAadahubunganpacaran. - Bahwa benar, saat itu saksi memanggil
nama terdakwa namun saksiMARGEMELAN RAHA lari dan saksi
saat itu berjalan pulang.
Bahwa benar, saksi dapat melihat dengan jelas bahwa yang lari
tersebut adalah saksi MARGE MELAN RAHA dan saksi tidak tahu
apakah saksi MARGE lari ke rumahnya atau bersembunyi.
Bahwa benar, saat itu saksi melihat dengan jelas terdakwa dan saksi
MARGE MELAN RAHA duduk berdua di Padang Panggape.
Bahwa benar, saksi tidak mengetahui tentang kehamilan saksi
MARGE MELAN RAHA, namun setelah terdakwa dijemput oleh
pihak beRWajib barulah saksi mengetahui kalau saksi MARGE
MELAN RAHA dalam keadaan hamil.
196

Bahwa benar, saksi tidak tahu sejak kapan saksi MARGE dan
terdakwa berpacaran.
Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa membenarkannya.
B. BARANG BUKTI
Barang Bukti yang diajukan dalam persidangan adalah :
1 (satu) unit sepeda motor Yamaha 1UB AT warna biru dengan nomor
polisi ED 6745 CA, nomor rangka: MH31UB03CJ037127. nOrnor
mesin: TUB-037138, beserta kunci kontaknya.
1 (satu) lembar STNK sepeda motor Yamaha lUB AT warna biru
dengan nomor polisi ED 6745 CA, nomor rangka:
MH31UB003CJ037127, nomor mesin: 1UB-037138, nomor 0136964,
atas nama ERWIN KARWELO.
1 (satu) buah handphone merk Samsung warna putih. > 1 (satu)
lembar celana pendeklevis warna biru pudar.
1 (satu) lembar baju kaos warna abu-abu berisi tulisan
DEWELOPMENT dibagian dada depan.
1 (satu) lembar celana pendek kain kotak-kotak warna kombinasi
merahbiru.
1 (satu) lembar baju kaos warna putih bergambar Angry Bird.
1 (satu) lembar celana dalam warna kuning pudar bagian belakang ada
gambar Doraemon.
1 (satu) lembar celana pendek kain warna kombinasi hitam putih
coklat.
1 (satu) lembar baju kaos warna merah polos.
1 (satu) lembar celana dalam warna pink muda bergambar Doraemon.
1 (satu) buah BH warna biru berisi motif bunga.
1 (satu) buah BH warna hitam berisi motif bunga dan jantung hati.
Barang bukti yang diajukan dalam persidangan ini telah disita secara sah
menurut hukum, berdasarkan Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Negeri
Kalabahi Nomor: 123/Pen. Pid/Sita/2017/PNKLB tanggal 01 Mei 2017
197

dan Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Kalabahi Nomor: 124/Pen.


Pid/Sita/2017/PN.KLB tanggal 01 Mei 2017.
Ketua majelis Hakim anggota majelis telah memperlihatkan barang bukti
tersebut kepada terdakwa dan atau saksi-saksi, dan oleh yang
bersangkutan telah membenarkannya.

C. SURAT
Dengan mengingat ketentuan dalam pasal 184 ayat (1) KUHAP dan pasal
187 KUHAP, maka surat yang kami ajukan dalam pemeriksaan
persidangan berupa:
Visum Et Repertum nomor: 1331/PB/VeRH/IX/2015, tanggal 03
Januari 2017, yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Otto Henry
Ford Sinaga selaku dokter pemeriksa pada Puskesmas Baing, Kec.
Teluk Mutiara, Kabupaten Alor.
Kutipan Akta Kelahiran atas nama MARGE MELAN RAHA
tertanggal 31 Agustus 2010 dengan Nomor Induk Kependudukan
AAL.858.0033861 yang ditandatangani oleh Drs. Imanuel Koliham
selaku Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatataan Sipil Kabupaten
Alor.
Bahwa surat tersebut dibuat dan ditanda tangani dengan mengingat
ketentuan dalam pasal 187 huruf (a) dan (c) KUHAP, sehingga
dapatdipergunakan untuk memperkuat pembuktian tindak pidana yang
dilakukan oleh terdakwa MALKIAS JOTA Alias KIA.

D. KETERANGAN TERDAKWA :
Keterangan terdakwa MALKIAS JOTA Alias KIA, menerangkan
padapokoknya adalah sebagai berikut:
Bahwa banar, sewaktu dimintai keterangan terdakwa dalam keadaan
sehat jasmani dan rohani serta bersedia dimintai keterangan dan akan
memeberikan keterangan yang sebenar-benarnya.
198

Bahwa benar, terdakwa mengerti sewaktu diperiksa dan dimintai


keterangan sehubngan dengan masalah persetubuhan yang terdakwa
lakukan terhadap saksi MARGE MELAN RAHA.
Bahwa benar, kejadian yang pertama pada bulan Juli 2014 sekitar jam
15.30 Wita, bertempat di kamar tidur saksi MARGE di Moepali,
Dusun Waimima, Desa Motongbang, Kec. Teluk Mutiara, Kab. Alor,
kedua pada bulan Juni 2014 sekitar jam 15.30 Wita, bertempat di
kamar tidur saksi MARGE di Moepali, Dusun Waimima, Desa
Motongbang, Kec.Teluk Mutiara, Kab. Alor, ketiga pada tahun 2014
yang tanggal dan bulannya tidak diingat sekitar jam 14.00 Wita,
bertempat di Padang Panggape, Desa Motongbang, Kec. Teluk
Mutiara, Kab. Alor, keempat pada bulan November 2014 sekitar jam
14.30 Wita, bertempat di Padang Panggape, Desa Motongbang, Kec.
Teluk Mutiara, Kab. Alor, kelima pada bulan Mei2017 sekitar jam
11.00 Wita, bertempat di Padang Panggape, Desa Motongbang, Kec.
Teluk Mutiara, Kab. Alor.
Bahwa benar, berawal pada bulan Juli 2014 awalnya terdakwa
menghubungi saksi memalui sms kepada saksi, kemudian terdakwa
datang ke rumah saksi sendirian dengan mengguakan sepeda motor
Mio Fino warna biru ED 6745 CA, selajutnya terdakwa
bersamadengan saksi duduk bercerita di ruang tempat noton tv
berduaan, kemudian terdakwa langsung memeluk dan mencium saksi
kemudian terdakwa mengatakan kepada saksi su siap? namun saat
itu saksi tidakmenjawab apa-apa namun hanya menganggukan kepala
saja,selanjutnya terdakwa mengajak saksi untuk berhubungan badan
diruangdepan televisi tersebut namun saat itu saksi tidak mau
kemudianterdakwa mengajak saksi untuk berhubungan badan
dikamarya,selanjutnya saksi dan terdakwa masuk kedalam kamar
kemudian terdakwa membuka celana dan celana dalam terdakwa dan
saksi juga membuka celana dan celana dalam saksi, selanjutnya
terdakwa melakukan hubungan badan dengan saksi sebelum
199

melakukan hubungan badan terdakwa berjanji kepada saksi untuk di


jadikan sebagai istri, selajutnya terdakwa melakukan hubungan badan
diatas tempat tidur dimana posisi terdakwa diatasnya saksi kemudian
terdakwa mencium pipi dan bibir saksi kemudian terdakwa memegang
kemaluannya yang sudah dalam keadaan tegang dengan menggunakan
tangan kiri kemudian terdakwa memasukkan kemaluannya kedalam
kemaluan saksi yang posisinya tidur tengadah dengan posisi kedua
kaki saksi ditekuk keatas dan dibuka menyerupai huruf V, kemudian
terdakwa menggoyang-goyangkan pantatnya sampai terdakwa
mengeluarkan spermanya dan ditumpahkan dibawah selangkangan
saksi. kemudian saksi dan terdakwa langsung mengenakan celana
kembali kemudian terdakwa memeluk dan mencium saksi dengan
mengatakan kepada saksi korban bahwa jika terjadi sesuatu korban
akan bertanggung jawab" setelah itu terdakwa dan saksi keluar kamar
dan duduk-duduk diruangan televisi, dan kemudian sekitar jam 16.30
Wita terdakwa kemudian pulang kerumah.
Bahwa benar, selanjutnya pada bulan Juni 2014 sekitar jam 15.00
Wita berawal terdakwa menghubungi saksi melalui sms untuk
bertemu kemudian terdakwa datang kerumah saksi, kemudian saksi
dan terdakwa duduk di bale-bale dapur, kemudian terdakwa mengajak
saksi masuk kedalam rumah dan duduk diruang televisi, kemudian
terdakwa langsung memeluk dan mencium saksi, selanjutya terdakwa
mengajaksaksi masuk ke dalam kamar, kemudian terdakwa dan saksi
membukapakaian bawah saja masing-masing selanjutnya terdakwa
melakukan hubungan badan dengan saksi diatas tempat tidur dimana
posisi terdakwa diatasnya saksi kemudian terdakwa mencium pipi dan
bibir saksi, selanjutnya terdakwa memegang kemaluan terdakwa yang
sudah dalam keadaan tegang dengan menggunakan tangan kiri dan
memasukkannya kedalam kemaluan saksi dan menggoyang-
goyangkan pantat terdakwa sampai spermanya keluar namun
ditumpahkan diluar kemaluan saksi.
200

Bahwa benar, selanjutnya pada hari dan tanggal yang sudah tidak
dapat diingat lagi tetapi pada tahun 2014 berawal terdakwa
menghubungi saksi melalui sms untuk mengajak saksi bertemu,
kemudia terdakwa dan saksi bertemu dipadang Penggape Desa
Motongbang Kec. Teluk Mutiara Kab. Alor, kemudian terdakwa
memegang tangan saksi dan mengajak duduk diranting pohon kehi
sambil mengobrol, kemudian terdakwa mencium saksi dan memeluk
saksi, selanjutnya terdakwa melepaskan celana dan celana dalam
terdakwa dan saksi juga melepas celana dan celana dalamnya,
kemudian terdakwa melakukan hubungan badan dengan saksi dengan
posisi sama-sama berdiri saling berhadapan dan terdakwa mengangkat
kaki kiri saksi dengan menggunakan tangan kanannya kemudian
terdakwa memasukkan kemaluannya yang sudah dalam keadaan
tegang ke dalam kemaluan saksi dan menggoyang-goyangkan pantat
terdakwa sampai sperma terdakwa keluar dan ditumpahkan diluar dari
kemaluansaksi. Bahwa benar, selanjutnya pada hari dan tanggal yag
sudah tidak dapat diingat lagi tetapi pada bulan November 2014
berawal terdakwa menghubungi saksi melalui Sims, untuk mengajak
ketemuan di padang dan sekitar jam 14.30 Wita terdakwa dan saksi
bertemu dipadang Penggape selanjutnya terdakwa memegang tangan
saksi dan mengajak duduk sambil mengobrol, kemudian saksi dicium,
dipeluk-peluk, selanjutnya terdakwa melepaskan celana dan celana
dalam terdakwadan saksi juga melepaskan celana dan celana dalam
saksi, kemudiansaat posisi sama-sama berdiri berhadapan kemudian
terdakwa mengangkat kaki kiri saksi dengan menggunakan tangan
kanannya kemudian terdakwa memasukkan kemaluannya ke
kemaluan saksi yang sudah dalam keadaan tegang dan menggoyang-
goyangkan pantat terdakwa sampai mengeluarkan sperma dan
dikeluarkan di luar kemaluansaksi.
Bahwa benar, selanjutnya pada bulan Mei2017 yang hari dan
tanggalnya sudah tidak diingat lagi, bertempat di padang panggape
201

Desa Motongbang Kec. Teluk Mutiara Kab. Alor, terdakwa


menghubungi saksi melalui Sims untuk mengajak bertemu di tempat
biasa yaitu di padang Panggape Desa Motongbang Kec. Teluk Mutiara
Kab. Alor, kemudian setelah bertemu terdakwa memegang tangan
saksi dan mengajak saksi duduk-duduk sambil mengobrol, selanjutnya
terdakwa menicium dan memeluk saksi, selanjutnya terdakwa
melepaskan celana dan celana dalam terdakwa dan saksi juga
melepaskan celana dan celana dalam yang dipakainya, kemudian
celana terdakwa digunakan sebagai alas kemudian terdakwa
menidurkan saksi dan terdakwa berada di atas saksi dengan posisi kaki
saksi ditekuk dan dibuka seperti bentuk huruf V, kemudian terdakwa
memasukkan kemaluannya yang sudah dalam keadaan tegang ke
dalam kemaluan saksi dan menggoyang-goyangkanya pantat terdakwa
hingga sperma terdakwa keluar didalam kemaluan saksi.
Bahwa benar, terdakwa selalu menjemput saksi MARGE MELAN
RAHA menggunakan sepeda motor Mio Fino warna biru dengan Plat
ED 6745 CA milik terdakwa dan menghubungi saksi MARGE
menggunakan HP Blackberry warna putih sejak berpacaran hingga
terjadi persetubuhan pertama kalinya, namun HP tersebut sudah
terdakwa jual dan selanjutnya terdakwa menggunakan HP Samsung
warna putih tipe Cord 2 milik terdakwa sendiri.
Bahwa benar, saat berada di rumah saksi MARGE MELAN RAHA
terdakwa sempat bertemu dengan saksi WATIJA yang
sedangmengambil air di sumur.Bahwa benar, terdakwa pernah berjanji
akan menikahi saksi MARGE MELAN RAHA dan beRTanggung
jawab atas apa yang dilakukan terdakwa.
Bahwa benar, terdakwa menyadari bahwa saksi MARGE MELAN
RAHA masih berusia 16 tahun dan masih bersekolah.
Bahwa benar, saat pertama kali bersetubuh saksi MARGE MELAN
RAHA sempat merintih dan kesakitan pada kemaluannya.
202

Bahwa benar, terdakwa tidak pernah menyuruh saksi MARGE


MELANRAHA untuk menggugurkan kandungannya.

III. ANALISA FAKTA PERSIDANGAN


Bahwa yang dimaksud dengan analisa fakta persidangan adalah
pembahasan atau kajian atas fakta-fakta yang terungkap dalam
persidangan yang bersumber dari keterangan saksi-saksi, surat dan
keterangan terdakwa dengan cara menghubungkan atau mengaitkan fakta
yang satu dengan yang lainnya sehingga terangkailah suatu perbuatan
yang jelas dan terang mengenai perbuatan yang telah dilakukan Terdakwa.
Pertama kami akan mengkaji fakta persidangan baik itu Keterangan Saksi,
Surat, barang bukti dan keterangan terdakwa sebagai berikut:

A. KETERANGAN SAKSI:
Bahwa keterangan saksi MARGE MELAN RAHA, Saksi WELMINCE
WURI, saksi WATIJA SUZANNA RIJA, saksi SONI RABA, dan saksi
OKTOPIANUS JOTA didepan persidangan telah memberikan keterangan
dibawah sumpah janji dan atas keterangan saksi-saksi tersebut saling
bersesuaian antara satu dengan lainnya serta bersesuaian dengan alat bukti
lainnya, sehingga mengingat Pasal 185 KUHAP, maka keterangan saksi
sebagaimana tersebut diatas merupakan alat bukti keterangan saksi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 184 Ayat(1) huruf (a) KUHAP

B. SURAT.
Bahwa surat berupa; Pertama, Visum Et Repertum
nomor1331/PB/VeRH/IX/2017, tanggal 03 Januari 2017, yang dibuat
danditandatangani oleh dr. Otto Henry Ford Sinaga selaku dokter
pemeriksa pada Puskesmas Baing, Kec. Teluk Mutiara, Kabupaten Alor.
Kedua, Kutipan Akta Kelahiran atas nama MARGE MELAN RAHA
tertanggal 31 Agustus 2010 dengan Nomor Induk Kependudukan
AAL.858.0033861 yang ditandatangani oleh Drs. Imanuel Koliham selaku
203

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatataan Sipil Kabupaten Alor


adalah surat yang berisi keterangan dari seorang ahli yang memuat
pendapat berdasarkan keahliannya mengenai suatu hal atau suatu keadaan
yang diminta secara resmi. Dimana surat tersebut saling bersesuaian
dengan alat bukti lainnya, sehingga mengingat Pasal 187 hurufc KUHAP,
maka surat diatas merupakan alat bukti surat sebagaimana
dimaksuddalam Pasal 184 Ayat (1) huruf (c) KUHAP.

C. KETERANGAN TERDAKWA.
Bahwa keterangan terdakwa MALKIAS JOTA Alias KIA yang
disampaikan didepan persidangan pada pokoknya mengakui segala
perbuatan yang ia lakukan atau yang ia ketahui sendiri atau alami sendiri,
sebagaimana didakwakan terhadapnya. Dimana keterangan terdakwa
tersebut bersesuaian dengan alat bukti lainnya, sehingga mengingat Pasal
189 Ayat (1) KUHAP, maka keterangan terdakwa diatas merupakan alat
bukti keterangan terdakwa sebagaimana dimaksud dalam pasal 184 ayat
(1) huruf (e) KUHAP.

D. BARANG BUKTI.
Bahwa barang bukti sebagaimana disebutkan diatas, telah disita secara sah
menurut hukum yaitu berdasarkan Penetapan Wakil Ketua Pengadilan
Negeri Kalabahi Nomor: 123/Pen. Pid/Sita/2017/PN.KLB tanggal 01 Mei
2017 dan Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Kalabahi Nomor:
124/Pen. Pid/Sita/2017/PN.KLB tanggal 01 Mei 2017 serta di depan
persidangan barang bukti tersebut telah diperlihatkan kepada terdakwa dan
atau saksi-saksi, dan oleh yang bersangkutan telah membenarkannya.
Selain itu barang bukti tersebut juga saling bersesuaian dengan alat
buktilainnya maupun dengan tindak pidana itu sendiri, sehingga
mengingatpasal 188 Ayat (1) KUHAP, maka barang bukti tersebut diatas
merupakan alat bukti petunjuk sebagaimana dimaksud dalam pasal 184
Ayat (1) huruf (d) KUHAP.
204

E. P E T U NJ U K.
Bahwa berdasarkan ketentuan pasal 188 ayat (1) KUHAP yang dimaksud
dengan Petunjuk adalah perbuatan, kejadian atau keadaan yang karena
persesuaiannya baik antara yang satu dengan yang lain maupun dengan
tindak pidana itu sendiri telah menandakan bahwa telah terjadi suatu
tindak pidana dan siapa pelakunya. Berdasarkan pasal 188 Ayat (2)
KUHAP Petunjuk hanya dapat diperoleh dari adanya persesuaian antara
keterangan saksi, surat dan keterangan Terdakwa. Berdasarkan ketentuan
diatas bila dikaitkan dengan keterangan saksi, surat dan keterangan
terdakwa yang telah terungkap didepan persidangan, telah menunjukan
suatu persesuaian antara satu dengan lainnya maupun dengan tindak
pidana itu sendiri, dengan demikian dapat diperoleh fakta hukum sebagai
berikut :
Bahwa awalnya pada tahun 2013 yang tanggal dan waktunya sudah
tidak diingat lagi terdakwa menjalin hubungan pacaran dengan saksi
MARGE MELAN RAHA yang saat itu masih duduk dibangku SMP,
selanjutnya sejak bulan Juli 2014 hingga bulan Desember 2016
terdakwa menyetubuhi saksi MARGE MELAN RAHA.
Bahwa terdakwa sebelum menyetubuhi saksi MARGE MELAN
RAHA mengatakan bahwa jika terjadi sesuatu korban akan
bertanggung jawab, sehingga saksi MARGE MELAN RAHA yang
masih labil jiwanya kemudian bersedia diajak bersetubuh oleh
terdakwa.
Bahwa terdakwa menyetubuhi saksi MARGE MELAN RAHA yaitu
pertama pada bulan Juli 2014 sekitar jam 15.30 Wita, bertempat di
kamar tidur saksi di Moepali, Dusun Waimima, Desa Motongbang
Kec. Teluk Mutiara, Kab. Alor, kedua pada bulan Juni 2014sekitar
jam 15.30 Wita, bertempat di kamar tidur saksi di Moepali, Dusun
Waimima, Desa Motongbang, Kec. Teluk Mutiara, Kab. Alor, ketiga
pada tahun 2014 yang tanggal dan bulannya tidak diingat sekitar jam
14.00 Wita, bertempat di Padang Panggape, Desa Motongbang, Kec.
205

Teluk Mutiara, Kab. Alor, keempat pada bulan November 2014


sekitar jam 14.30 Wita, bertempat di Padang Panggape, Desa
Motongbang, Kec. Te;luk Mutiara, Kab. Alor, kelima pada bulan
Desember 2016 sekitar jam 11.00 Wita, bertempat di Padang
Panggape, Desa Motongbang, Kec. Teluk mutiara, Kab. Alor.
Bahwa selanjutnya pada bulan Juni 2014 sekitar jam 15.00 Wita
berawal terdakwa menghubungi saksi melalui sms untuk bertemu
kemudian terdakwa datang kerumah saksi, kemudian saksi dan
terdakwa duduk di bale-bale dapur, kemudian terdakwa mengajak
saksi masuk kedalam rumah dan duduk diruang televisi, kemudian
terdakwa langsung memeluk dan mencium saksi, selanjutya terdakwa
mengajak saksi masuk ke dalam kamar, kemudian terdakwa dan saksi
membuka pakaian bawah saja masing-masing selanjutnya terdakwa
melakukan hubungan badan dengan saksi diatas tempat tidur dimana
posisi terdakwa diatasnya saksi kemudian terdakwa mencium pipi dan
bibir saksi, selanjutnya terdakwa memegang kemaluan terdakwa yang
sudah dalam keadaan tegang dengan menggunakan tangan kiri dan
memasukkannya kedalam kemaluan saksi dan menggoyanggoyangkan
pantat terdakwa sampai spermanya keluar namun ditumpahkan diluar
kemaluan saksi.
Bahwa selanjutnya pada hari dan tanggal yang sudah tidak dapat
diingat lagi tetapi pada tahun 2014 berawal terdakwa menghubungi
saksi melalui sms untuk mengajak saksi bertemu, kemudia terdakwa
dan saksi bertemu dipadang Penggape Desa Motongbang Wajelu Kec.
Motongbang Teluk Mutiara Kab. Alor, kemudian terdakwa
memegangtangan saksi dan mengajak duduk diranting pohon kehi
sambilmengobrol, kemudian terdakwa mencium saksi dan memeluk
saksi, selanjutnya terdakwa melepaskan celana dan celana dalam
terdakwa dan saksi juga melepas celana dan celana dalamnya,
kemudian terdakwa melakukan hubungan badan dengan saksi dengan
posisi sama-sama berdiri saling berhadapan dan terdakwa mengangkat
206

kaki kiri saksi dengan menggunakan tangan kanannya kemudian


terdakwa memasukkan kemaluannya yang sudah dalam keadaan
tegang ke dalam kemaluan saksi dan menggoyang-goyangkan pantat
terdakwa sampai sperma terdakwa keluar dan ditumpahkan diluar dari
kemaluan saksi.
Bahwa pada saat persetubuhan pertama kali saksi MARGE MELAN
RAHA merintih dan merasa kesakitan pada kemaluannya dan juga
mengeluarkan darah dari kemaluannya.
Bahwa berdasarkan Kutipan Akta Kelahiran atas nama MARGE
MELAN RAHA dengan Nomor Induk Kependudukan
AL.858.0033861 tanggal 31 Agustus 2010 menerangkan bahwa saksi
MARGE MELAN RAHA lahir pada tanggal 19 Mei 2000, sehingga
pada saat kejadian terakhir bulan Mei2017 saksi MARGE MELAN
RAHA baru berumur 16 (enam belas) tahun dan 5 (lima) bulan atau
setidak-tidaknya belum berumur 18 (delapan belas) tahun dan
terdakwa mengetahuinya kalau saksi MARGE MELAN RAHA masih
di bawah umur sehingga belum pantas untuk disetubuhi.
Bahwa akibat perbuatan terdakwa, saksi MARGE MELAN RAHA
mengalami robekan pada selaput dara dan hamil sebagaimana
diterangkan dalam Visum Et Repertum Nomor:
1331/PB/VeRH/IX/2017 tanggal 06 April 2017 yang dibuat dan
ditandatangani oleh dr. Otto Henry Ford Sinaga selaku dokter
pemeriksa pada Puskesmas Baing, Kecamatan Teluk Mutiara,
Kabupaten Alor.

IV. ANALISISYURIDIS
Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan, maka
sampailah kami kepada pembuktian mengenai unsur-unsur tindak pidana
yangdidakwakan. Oleh karena surat dakwaan disusun dalam kumulatif
makakami penuntut umum akan membuktikan terlebih dahulu dakwaan
pertamayaitu Pasal 81 Ayat (2) UU RI. No. 23 Tahun 2002 Tentang
207

PerlindunganAnak Jo Pasal 65 Ayat (1) KUHP, dengan unsur-unsur pasal


sebagai berikut :
1. Unsur setiap orang
2. Unsur Dengan Sengaja Melakukan tipu muslihat, serangkaian
kebohongan, atau membujuk Anak"
3. Unsur melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain
4. Unsur Perbarengan beberapa perbuatan yang harus dipandang sebagai
perbuatan yang berdiri sendiri sehingga merupakan
beberapakejahatan.
Ad. 1. Unsur setiap orang
Bahwa yang dimaksud dengan unsur 'setiap orang adalah orang (een ider)
atau manusia (naturlijke persoon) yang dianggap cakap dan mampu
sebagai sebagai subyek hukum. Bahwa secara objektif orang yang
disangka atau didakwa melakukan tindak pidana haruslah cakap dan
mampu dalam arti tidak terganggu akal pikirannya, serta dapat memahami
dan menyadari sepenuhnya akan apa yang diperbuat hingga akibat yang
bakal ditimbulkan dari perbuatannya.
Dengan memperhatikan pengertian tersebut di atas dan dihubungkan
dengan fakta-fakta yang terungkap di persidangan maka diperoleh fakta
hukum sebagai berikut: Bahwa terdakwa MALKIAS JOTA Alias KIA
dengan identitasnya tersebut diatas telah dibenarkan serta diakui
kebenarannya dipersidangan. Terdakwa adalah manusia (naturlijke
persoon) yang cakap menurut hukum, berada dalam keadaan sehat jasmani
dan rohani serta dalam diri terdakwa tidak ditemukan adanyaalasan
pembenar, pemaaf maupun alasan yang menghapuskan pidana.Dengan
demikian unsur setiap orang telah terpenuhi dan terbuktisecarasah dan
meyakinkan menurut hukum.
Ad. 2. Unsur Dengan Sengaja Melakukan tipu muslihat, serangkaian
kebohongan, atau membujuk Anak:
Bahwa oleh karena unsur ini bersifat alternatif maka tidak perlu unsur ini
dibuktikan keseluruhannya, cukup apabila salah satu unsur telah terpenuhi
208

dianggap telah terbukti. Dalam UU RI No. 23 Tahun 2002 tentang


perlindungan anak tidak dijelaskan apa yang dimaksud denganunsur
Sengaja Melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan,
ataumembujuk Anak.
Menurut Memorie van Toelichting (Mvi), yang dimaksud dengan sengaja
(opzettelijk) adalah adanya kehendak yang disadari dan ditujukan untuk
melakukan suatu kejahatan tertentu. Di dalam kesengajaan (opzettelijk)itu
terkandung pengertian menghendaki dan mengetahui (willens enwetens)
yaitu seseorang yang melakukan suatu perbuatan dengan sengaja itu
haruslah menghendaki apa yang ia perbuat (willens) dan mengetahui
akibat dari apa yang ia perbuat (wetens). (Prof Moeljatno, Asas-asas
Hukum Pidana, Hlm.278).
Menurut Prof Satochid Bertanggung jawab, yang dimaksud dengan tipu
muslihat (listege kunstgrepen) adalah tindakan yang sedemikian
rupa,sehingga dapat menimbulkan kepercayaan orang atau memberikan
kesanpada orang yang digerakkan, seolah-olah keadannya sesuai dengan
kebenaran. Hal yang sama dikatakan oleh Hoge Raad didalam
arrestarestnya masing-masing tanggal 30 Mei 1937 diputuskan bahwa
kebohongan adalah tindakan-tindakan yang antara satu dengan lain dapat
menimbulkan kesan seolah-oleh tindakan yang satu membenarkan
tindakan yang lain, padahal semuanya sesungguhnya tidak sesuai dengan
kebenaran. (Lamintang & Samosir, Hukum Pidana Indonesia,
hlm.230).Sedangkan yang dimaksud membujuk dalam HR tanggal 16
juni 1930, tidak mensyaratkan dipergunakannya cara-cara tertentu untuk
agarseseorang melakukan sesuatu perbuatan, hal ini dapat terjadi
denganpermintaan agar dipegangnya alat kelaminnya. Sedangkan dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia diterangkan, yang dimaksud dengan
membujuk" adalah berusaha meyakinkan seseorang bahwa yang
dikatakannya benar, untuk memikat hati, menipu, merayu, dsb dan juga
membujukmengandung pengertian adanya pemberian janji atau iming-
iming atau memberikan sesuatu imbalan yang bernilai ekonomis sehingga
209

orang lain mau memenuhi keinginannya. Berdasarkan definisi hukum


diatas, dikaitkan dengan fakta yang terungkap dipersidangan yaitu dari
keterangan saksi-Saksi, surat dan keterangan terdakwa diperoleh fakta
yang mengarah ke unsur dengan sangaja membujuk, dengan fakta hukum
sebagai berikut:
- Bahwa terdakwa sebelum menyetubuhi saksi MARGE MELAN
RAHA mengatakan bahwa jika terjadi sesuatu korban akan
bertanggung jawab. Sehingga saksi MARGE MELAN RAHA yang
masih labil jiwanya kemudian bersedia diajak untuk bersetubuh
dengan terdakwa.
- Bahwa terdakwa MALKIANUS JOTA Alias KIA mengetahui kalau
saksi MARGE MELAN RAHA baru berumur sekitar 16 (enam belas)
tahun dan belum pantas untuk disetubuhi. Kendati demikian, terdakwa
menghendaki atau menginsafi (willens) untuk bersetubuh dengan
saksi MARGE MELAN RAHA dimana persetubuhan tersebut
menjadi tujuan dari tindakan yang dilakukan oleh terdakwa.
Dengan demikian Unsur Dengan Sengaja Melakukan tipu
muslihat,serangkaian kebohongan, atau membujuk telah terbukti secara
sah danmeyakinkan menurut hukum;
Ad.3. Unsur Terhadap Anak.
Bahwa pengertian anak dalam pasal I angka 1 Undang-undang Nomor
23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dalah seseorang belum berusia
18 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.
Berdasarkan pengertian diatas, bila dikaitkan dengan fakta hukum
yangterungkap di persidangan yaitu keterangan saksi dan surat maka
dapatdiperoleh fakta hukum sebagai berikut;
- Bahwa berdasarkan Kutipan Akta Kelahiran atas nama MARGE
MELAN RAHA dengan Nomor Induk Kependudukan
AL.858.0033861 tanggal 31 Agustus 2010 menerangkan bahwa saksi
MARGE MELAN RAHA lahir pada tanggal 19 Mei 2000, sehingga
pada saat kejadian terakhir tahun 2014 saksi MARGE MELAN
210

RAHA baru berumur sekitar 16 (enam belas) tahun. Dengan demikian


pada saat terdakwa menyetubuhi saksi MARGE MELAN
RAHAterdakwamengetahuinya kalausaksi MARGEMELAN RAHA
belum dewasa ( berusia 16 tahun), sehingga saksi MARGE MELAN
RAHA harus dikualifikasikan anak sebagaimana dimaksud dalam UU
RI No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan anak. Dengan demikian
unsur terhadap anak telah terpenuhi dan terbukti secara sah dan
meyakinkan menurut hukum.
Ad-4. Unsur melakukan persetubuhan dengannya atau dengan oranglain:
Bahwa Undang-Undang RI nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak tidak memberikan definisi maupun penjelasan secara khusus tentang
makna dan arti persetubuhan. Menurut Hoege Raad dalam Arrest tanggal 5
Juni 1912 yang dimaksud dengan persetubuhan adalah peraduan
antara kemaluan laki-laki dengan kemaluan perempuan yang biasa
dilakukan untuk mendapatkan anak, dalam hal mana kemaluan laki-laki
harus masuk kedalam kemaluan perempuan sehingga mengeluarkan air
mani. Sedangkan menurut Prof. Satochid Bertanggungjawab menjelaskan
bahwa didalam istilah kedokteran juga dikenal adanya istilah Coitus
Erektus" atau senggama terputus, yang dimaksud adalah bahwa
persetubuhan tersebut pada saat laki-laki akan mencapai klimaks, laki-laki
tersebutmencabut alat kelaminnya dari dalam alat kelamin perempuan,
sehinggaair mani keluar diluar alat kelamin perempuan tersebut dan
keadaantersebut sudah dikatakan melakukan persetubuhan. (PAF.
Lamintang,Kejahatan Melanggar Kesusilaan, hlm. 113).Berdasarkan
pengertian diatas, dikaitkan dengan fakta yang terungkap dipersidangan
yaitu keterangan saksi, surat dan keterangan terdakwa,maka diperoleh
fakta hukum sebagai berikut:
Bahwa persetubuhan terdakwa lakukan dengan cara; berawal pada
bulan Juli 2014 awalnya terdakwa menghubungi saksi memalui sms
kepada saksi, kemudian terdakwa datang ke rumah saksi sendirian
dengan mengguakan sepeda motor Mio Fino warna biru ED 6745 CA,
211

selajutnya terdakwa bersama dengan saksi duduk bercerita di ruang


tempat nonton tv berduaan, kemudian terdakwa langsung memeluk
dan mencium saksi kemudian terdakwa mengatakan kepada saksi 'su
siap? namun saat itu saksi tidak menjawab apa-apa namun hanya
menganggukan kepala saja, selanjutnya terdakwa mengajak saksi
untuk berhubungan badan diruang depan televisi tersebut namun saat
itu saksi tidak mau kemudian terdakwa mengajak saksi untuk
berhubungan badan dikamarya, selanjutnya saksi dan terdakwa masuk
kedalam kamar kemudian terdakwa membuka celana dan celana
dalam terdakwa dan saksi juga membuka celana dan celana dalam
saksi, selanjutnya terdakwa melakukan hubungan badan dengan saksi
sebelum melakukan hubungan badan terdakwa berjanji kepada saksi
untuk di jadikan sebagai istri, selajutnya terdakwa melakukan
hubungan badan diatas tempat tidur dimana posisi terdakwa diatasnya
saksi kemudian terdakwa mencium pipi dan bibir saksi kemudian
terdakwa memegang kemaluannya yang sudah dalam keadaan tegang
dengan menggunakan tangan kiri kemudian terdakwa memasukkan
kemaluannya kedalam kemaluan saksi yang posisinya tidur tengadah
dengan posisi kedua kaki saksi ditekuk keatas dan dibuka menyerupai
huruf V, kemudian terdakwa menggoyang-goyangkan
pantatnyasampai terdakwa mengeluarkan spermanya dan ditumpahkan
dibawahselangkangan saksi kemudian saksi dan terdakwa langsung
mengenakan celana kembali kemudian terdakwa memeluk dan
mencium saksi denga mengatakan kepada saksi korban bahwa jika
terjadi sesuatu korban akan bertanggungjawab" setelah itu terdakwa
dan saksi keluar kamar dan duduk-duduk diruangan televisi, dan
kemudian sekitar jam 16.30 Wita terdakwa kemudian pulang
kerumah.
Bahwa selanjutnya pada hari dan tanggal yang sudah tidak dapat
diingat lagi tetapi pada tahun 2014 berawal terdakwa menghubungi
saksi melalui sms untuk mengajak saksi bertemu, kemudia terdakwa
212

dan saksi bertemu dipadang Penggape Desa Motongbang Wajelu Kec.


Motongbang Wajelu Kab. Alor, kemudian terdakwa memegang
tangan saksi dan mengajak duduk diranting pohon kehi sambil
mengobrol, kemudian terdakwa mencium saksi dan memeluk saksi,
selanjutnya terdakwa melepaskan celana dan celana dalam terdakwa
dan saksi juga melepas celana dan celana dalamnya, kemudian
terdakwa melakukan hubungan badan dengan saksi dengan posisi
sama-sama berdiri saling berhadapan dan terdakwa mengangkat kaki
kiri saksi dengan menggunakan tangan kanannya kemudian terdakwa
memasukkan kemaluannya yang sudah dalam keadaan tegang ke
dalam kemaluan saksi dan menggoyang-goyangkan pantat terdakwa
sampai sperma terdakwa keluar dan ditumpahkan diluar dari kemaluan
saksi.
Dengan demikian Unsur Melakukan Persetubuhan dengannya atau dengan
orang lain telah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum.
Ad.5. Unsur Beberapa perbuatan yang harus dipandang sebagai
perbuatan yang berdiri sendiri sehingga merupakan beberapa
kejahatan".
Bahwa Memorie van Toelichting (Mv), tidak memberikan penjelasan
apayang dimaksud dengan 'gabungan beberapa perbuatan
(concursusrealis). Sehubungan dengan hal tersebut, maka para ahli hukum
pidana mengemukakan pemikirannya untuk membuat definisi. Menurut Prof.
SIMON, gabungan beberapa perbuatan (concursus realis) terjadi apabila
tertuduh telah melakukan lebih daripada satu perilaku yang terlarang dan
dengan melakukan perilaku-perilaku tersebut tertuduh telah melakukan lebih
daripada satu tindak pidana, maka dari situ terdapat apa yang disebut
meerdaadse samenloop atau concursus realis ataupun apa yang oleh van
HAMEL juga telah disebut sebagai samenloop van delikten. (Lamintang,
2011:674).
213

Agar suatu perbuatan pidana (feit materi) dapat dikualifikasikan dalam


meerdaadse samenloop atau concursus realis, maka harus ada ; (Prof. Eddy
O.S. Hieriej, Hukum Pidana, Cet. 2004, Hal. 12.9).
1. Seorang pembuat
2. Serentetan tindak pidana yang dilakukan olehnya;
3. Tindak pidana itu perlu sejenis atau berhubungan satu sama lain;
4. Diantara tindak pidana itu tidak terdapat keputusan hakim;
Apabila pengertian tersebut diatas dikaitkan dengan fakta yang terungkap
dipersidangan yaitu keterangan saksi, surat Visum Et Repertum, dan
keterangan terdakwa, maka diperoleh fakta hukum sebagai berikut:
Bahwa persetubuhan terdakwa lakukan dengan cara: berawal pada bulan
Juli 2014 awalnya terdakwa menghubungi saksi memalui sms kepada
saksi, kemudian terdakwa datang ke rumah saksi sendirian dengan
mengguakan sepeda motor Mio Fino warna biru ED 6745 CA, selajutnya
terdakwa bersama dengan saksi duduk bercerita di ruang tempat noton tv
berduaan, kemudian terdakwa langsung memeluk dan mencium saksi
kemudian terdakwa mengatakan kepada saksi 'su siap? namun saat itu
saksi tidak menjawab apa-apa namun hanya menganggukan kepala saja,
selanjutnya terdakwa mengajak saksi untuk berhubungan badan diruang
depan televisi tersebut namun saat itu saksi tidak mau kemudian
terdakwa mengajak saksi untukberhubungan badan dikamarya,
selanjutnya saksi dan terdakwa masukkedalam kamar kemudian terdakwa
membuka celana dan celana dalam terdakwa dan saksi juga membuka
celana dan celana dalam saksi, selanjutnya terdakwa melakukan
hubungan badan dengan saksi sebelum melakukan hubungan badan
terdakwa berjanji kepada saksi untuk di jadikan sebagai istri, selajutnya
terdakwa melakukan hubungan badan diatas tempat tidur dimana posisi
terdakwa diatasnya saksi kemudian terdakwa mencium pipi dan bibir
saksi kemudian terdakwa memegang kemaluannya yang sudah dalam
keadaan tegang dengan menggunakan tangan kiri kemudian terdakwa
memasukkan kemaluannya kedalam kemaluan saksi yang posisinya tidur
214

tengadah dengan posisi kedua kaki saksi ditekuk keatas dan dibuka
menyerupai huruf V, kemudian terdakwa menggoyang-goyangkan
pantatnya sampai terdakwa mengeluarkan spermanya dan ditumpahkan
dibawah selangkangan saksi kemudian saksi dan terdakwa langsung
mengenakan celana kembali kemudian terdakwa memeluk dan mencium
saksi denga mengatakan kepada saksi korban bahwa jika terjadi sesuatu
korban akan bertanggungjawab setelah itu terdakwa dan saksi keluar
kamar dan duduk-duduk diruangan televisi, dan kemudian sekitar jam
16.30 Wita terdakwa kemudian pulang kerumah.
Bahwa selanjutnya pada bulan Juni 2014 sekitar jam 15.00 Wita berawal
terdakwa menghubungi saksi melalui sms untuk bertemu kemudian
terdakwa datang kerumah saksi, kemudian saksi dan terdakwa duduk di
bale-bale dapur, kemudian terdakwa mengajak saksi masuk kedalam
rumah dan duduk diruang televisi, kemudian terdakwa langsung
memeluk dan mencium saksi, selanjutya terdakwa mengajak saksi masuk
ke dalam kamar, kemudian terdakwa dan saksi membuka pakaian bawah
saja masing-masing selanjutnya terdakwa melakukan hubungan badan
dengan saksi diatas tempat tidur dimana posisi terdakwa diatasnya saksi
kemudian terdakwa mencium pipi danbibirsaksi, selanjutnya terdakwa
memegang kemaluan terdakwa yangsudah dalam keadaan tegang dengan
menggunakan tangan kiri dan memasukkannya kedalam kemaluan saksi
dan menggoyang-goyangkan pantat terdakwa sampai spermanya keluar
namun ditumpahkan diluar kemaluan saksi.
Bahwa selanjutnya pada hari dan tanggal yang sudah tidak dapat diingat
lagi tetapi pada tahun 2014 berawal terdakwa menghubungi saksi melalui
sms untuk mengajak saksi bertemu, kemudia terdakwa dan saksi bertemu
dipadang Penggape Desa Motongbang Kec. Teluk Mutiara Kab. Alor,
kemudian terdakwa memegang tangan saksi dan mengajak duduk
diranting pohon kehi sambil mengobrol, kemudian terdakwa mencium
saksi dan memeluk saksi, selanjutnya terdakwa melepaskan celana dan
celana dalam terdakwa dan saksi juga melepas celana dan celana
215

dalamnya, kemudian terdakwa melakukan hubungan badan dengan saksi


dengan posisi sama-sama berdiri saling berhadapan dan terdakwa
mengangkat kaki kiri saksi dengan menggunakan tangan kanannya
kemudian terdakwa memasukkan kemaluannya yang sudah dalam
keadaan tegang ke dalam kemaluan saksi dan menggoyang-goyangkan
pantat terdakwa sampai sperma terdakwa keluar dan ditumpahkan diluar
dari kemaluan saksi.
Bahwa sesuai dengan fakta perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa jika
dikaitkan dengan Pasal 65 ayat (1) KUHP, maka antara perbuatan
pertama pada bulan Juli 2014 hingga perbuatan yang tidak diingat lagi
waktunya pada tahun 2014 terdapat rentang waktu yang berbeda dan
timbul dari niat (mens rea) yang berbeda. Dengan demikian unsur
Beberapa perbuatan yang harus dipandang sebagai perbuatan yang
berdiri sendiri sehingga merupakan beberapa kejahatan telah terbukti
secara sah dan meyakinkan menurut hukum.
Oleh karena seluruh unsur yang terdapat dalam dakwaan Pertama yaitu Pasal 81
ayat (2) UU RI No.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Jo. Pasal 65 ayat
(1) KUHP telah terpenuhi dan terbukti secara sah dan meyakinkan menurut
hukum. Maka selanjutnya kami akan membuktikan dakwaan kedua yaitu Pasal 81
ayat (2) UU RI No.35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas UU RI No.23
Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, yang unsur-unsurnya adalah sebagai
berikut :
1. Unsur setiap orang
2. Unsur Dengan Sengaja Melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan,
atau membujuk Anak"
3. Unsur melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain
Add 1. Unsur setiap orang
Bahwa yang dimaksud dengan unsur "setiap orang adalah orang (een
eider) atau manusia (naturlijke persoon) yang dianggap cakap dan
mampu sebagai sebagai subyek hukum. Bahwa secara objektif, orang
yang disangka atau didakwa melakukan tindak pidana haruslah cakap dan
216

mampu dalam arti tidak terganggu akal pikirannya, serta dapat


memahami dan menyadari sepenuhnya akan apa yang diperbuat hingga
akibat yang bakal ditimbulkan dari perbuatannya. Dengan
memperhatikan pengertian tersebut di atas dan dihubungkan dengan
fakta-fakta yang terungkap di persidangan maka diperoleh fakta hukum
sebagai berikut: Bahwa terdakwa MALKIAS JOTA Alias KIA dengan
identitasnya tersebut diatas telah dibenarkan serta diakui kebenarannya
dipersidangan. Terdakwa adalah manusia (naturlijke persoon) yang cakap
menurut hukum, berada dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta
dalam diri terdakwa tidak ditemukan adanya alasan pembenar, pemaaf
maupun alasan yang menghapuskan pidana. Dengan demikian unsur
'setiap orang telah terpenuhi dan terbuktisecara sah dan meyakinkan
menurut hukum.
Ad. 2. Unsur Dengan Sengaja Melakukan tipu muslihat, serangkaiankebohongan,
atau membujuk Anak:
Bahwa oleh karena unsur ini bersifat alternatif maka tidak perlu unsur ini
dibuktikan keseluruhannya, cukup apabila salah satu unsur telahterpenuhi
dianggap telah terbukti. Dalam UU RI No.35 Tahun 2014 Tentang
Perubahan Atas UU RI No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan anak
tidak dijelaskan apa yang dimaksud dengan unsur Sengaja Melakukan
tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk Anak
Menurut Memorie van Toelichting (Mvi), yang dimaksud dengan sengaja
(opzettelijk) adalah adanya kehendak yang disadari dan ditujukan untuk
melakukan suatu kejahatan tertentu. Di dalam kesengajaan (opzettelijk)
itu terkandung pengertian menghendaki dan mengetahui (willens en
wetens) yaitu seseorang yang melakukan suatu perbuatan dengan sengaja
itu haruslah menghendaki apa yang ia perbuat (willens) dan mengetahui
akibat dari apa yang ia perbuat (wetens). (Prof Moeljatno, Asas-asas
Hukum Pidana, Him. 278).
Menurut Prof Satochid Bertanggung jawab, yang dimaksud dengan tipu
muslihat (listege kunstgrepen) adalah tindakan yang sedemikian rupa,
217

sehingga dapat menimbulkan kepercayaan orang atau memberikan kesan


pada orang yang digerakkan, seolah-olah keadannya sesuai dengan
kebenaran. Hal yang sama dikatakan oleh Hoge Raad didalam
arrestarrestnya masing-masing tanggal 30 Mei 1937 diputuskan bahwa
kebohongan adalah tindakan-tindakan yang antara satu dengan lain dapat
menimbulkan kesan seolah-oleh tindakan yang satu membenarkan
tindakan yang lain, padahal semuanya sesungguhnya tidak sesuai dengan
kebenaran. (Lamintang & Samosir, Hukum Pidana Indonesia, hlm.230).
Sedangkan yang dimaksud membujuk dalam HR tanggal 16 juni 1930,
tidak mensyaratkan dipergunakannya cara-cara tertentu untuk agar
seseorang melakukan sesuatu perbuatan, hal ini dapat terjadi dengan
permintaan agar dipegangnya alat kelaminnya. Sedangkan dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia diterangkan, yang dimaksud dengan
membujuk adalah berusaha meyakinkan seseorang bahwa yang
dikatakannya benar, untuk memikat hati, menipu, merayu, dsb dan juga
membujukmengandung pengertian adanya pemberian janji atau iming-
iming ataumemberikan sesuatu imbalan yang bernilai ekonomis sehingga
orang lain mau memenuhi keinginannya.
Berdasarkan definisi hukum diatas, dikaitkan dengan fakta yang
terungkap dipersidangan yaitu dari keterangan saksi-saksi, surat
danketerangan terdakwa diperoleh fakta yang mengarah ke unsur dengan
sangaja membujuk, dengan fakta hukum sebagai berikut:
- Bahwa saksi MARGE MELAN RAHA pada saat pertama kali
bersetubuh dengan terdakwa sudah dijanjikan oleh terdakwa
akandinikahi, kemudian pada bulan November 2014 saksi
MARGEMELAN RAHA diajak lagi oleh terdakwa untuk bersetubuh,
sehingga saksi MARGE MELAN RAHA yang masih labil jiwanya
bersedia untuk diajak untuk bersetubuh kembali dengan terdakwa.
- Bahwa terdakwa MALKIAS JOTA Alias KIA mengetahui kalau saksi
MARGE MELAN RAHA baru berumur 16 (enam belas) tahun dan 5
(lima) bulan dan belum pantas untuk disetubuhi. Kendati demikian,
218

terdakwa menghendaki atau menginsafi (willens) untuk bersetubuh


dengan saksi MARGE MELAN RAHA dimana persetubuhan tersebut
menjadi tujuan dari tindakan yang dilakukan oleh terdakwa.
Dengan demikian Unsur Dengan Sengaja Melakukan tipu muslihat,
serangkaian kebohongan, atau membujuk" telah terbukti secara sah
danmeyakinkan menurut hukum;
Ad.3. Unsur Terhadap Anak.
Bahwa pengertian anak dalam pasal 1 angka 1 UU RI No.35 Tahun 2014
Tentang Perubahan Atas UU RI No.23 Tentang Perlindungan Anak adalah
seseorang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam
kandungan. Berdasarkan pengertian diatas, bila dikaitkan dengan fakta
hukum yangterungkap di persidangan yaitu keterangan saksi dan surat maka
dapat diperoleh fakta hukum sebagai berikut;
- Bahwa berdasarkan Kutipan Akta Kelahiran atas nama MARGE
MELAN RAHA dengan Nomor Induk Kependudukan AL.858.0033861
tanggal 31 Agustus 2010 menerangkan bahwa saksi MARGE MELAN
RAHA lahir pada tanggal 19 Mei 2000, sehingga pada saat kejadian
terakhir bulan Mei2017 saksi MARGE MELAN RAHA baru berumur
sekitar 16 (enam belas) tahun dan 5 (lima) bulan. Dengan demikian pada
saat terdakwa menyetubuhi saksi MARGE MELAN RAHA terdakwa
mengetahuinya kalau saksi MARGE MELAN RAHA belum dewasa (
berusia 16 tahun dan 5 bulan), sehingga saksi MARGE MELAN RAHA
harus dikualifikasikan anak sebagaimana dimaksud dalam UU RI No. 23
Tahun 2002 tentangPerlindungan anak.
Dengan demikian unsur terhadap anak telah terpenuhi dan terbuktisecara
sah dan meyakinkan menurut hukum.
Ad.4. Unsur melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain:
Bahwa UU RI No.35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas UU RI nomor 23
tahun 2002 tentang Perlindungan Anak tidak memberikan definisi maupun
penjelasan secara khusus tentang makna dan arti persetubuhan.Menurut
Hoege Raad dalam Arrest tanggal 5 Juni 1912 yang dimaksud dengan
219

persetubuhan adalah peraduan antara kemaluan lakilaki dengan


kemaluan perempuan yang biasa dilakukan untuk mendapatkan anak, dalam
hal mana kemaluan laki-laki harus masukkedalam kemaluan perempuan
sehingga mengeluarkan air mani.Sedangkan menurut Prof. Satochid
Bertanggungjawab menjelaskan bahwa didalam istilah kedokteran juga
dikenal adanya istilah Coitus Erektus" atau senggama terputus, yang
dimaksud adalah bahwa persetubuhan tersebut pada saat laki-laki akan
mencapai klimaks, laki-laki tersebut mencabut alat kelaminnya dari dalam
alat kelamin perempuan, sehinggaair mani keluar diluar alat kelamin
perempuan tersebut dan keadaantersebut sudah dikatakan melakukan
persetubuhan. (PAF. Lamintang, Kejahatan Melanggar Kesusilaan, hlm.
113).
Berdasarkan pengertian diatas, dikaitkan dengan fakta yang terungkap
dipersidangan yaitu keterangan saksi, surat dan keterangan terdakwa,maka
diperoleh fakta hukum sebagai berikut:
- Bahwa selanjutnya pada bulan Desember 2016 yang hari dan tanggalnya
sudah tidak diingat lagi, bertempat di padang panggape Desa
Motongbang Kec. Teluk Mutiara Kab. Alor, terdakwa menghubungi
saksi melalui sms untuk mengajak bertemu di tempat biasa yaitu di
padang Panggape Desa Motongbang Kec. Teluk Mutiara Kab. Alor,
kemudian setelah bertemu terdakwa memegang tangan saksi dan
mengajak saksi duduk-duduk sambil mengobrol, selanjutnya terdakwa
menicium dan memeluk saksi, selanjutnya terdakwa melepaskan celana
dan celana dalam terdakwa dan saksi juga melepaskan celana dan celana
dalam yang dipakainya, kemudian celana terdakwa digunakan sebagai
alas kemudian terdakwa menidurkan saksi dan terdakwa berada di atas
saksi dengan posisi kaki saksi ditekuk dan dibuka seperti bentuk huruf V,
kemudian terdakwa memasukkan kemaluannya yang sudah dalam
keadaan tegang ke dalamkemaluan saksi dan menggoyang-
goyangkannya pantat terdakwahingga sperma terdakwa keluar didalam
kemaluansaksi.
220

Dengan demikian Unsur Melakukan Persetubuhan dengannya atau


dengan orang lain telah terbukti secara sah dan meyakinkan
menuruthukum.

IV. KESIMPULAN :
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
seluruh unsur tindak pidana dalam dakwaan kesatu yaitu Pasal 8l ayat (2) UU
RI Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Jo. Pasal 65 Ayat (1)
KUHP dan Kedua Pasal 81 ayat (2) UU RI No.35 Tahun 2014 Tentang
Perubahan Atas UU RI No.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak
telahterpenuhi secara sah dan meyakinkan. Oleh karena itu kami Jaksa
Penuntut Umum berpendapat, bahwa terdakwa MALKIAS JOTA Alias KIA
telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
sebagaimana diatur dan diancam Pidana dalam Pasal 81 ayat (2) UU RI
Nomor : 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Jo. Pasal 65 Ayat (1)
KUHP dan Kedua Pasal 81 ayat (2) UU RI No.35 Tahun 2014 Tentang
Perubahan Atas UU RI No.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak
sebagaimana dakwaan kumulatif Penuntut Umum.
Selanjutnya apabila kita perhatikan selama proses persidangan berlangsung
pada diri terdakwa MALKIAS JOTA Alias KIA tidak ditemukan ataupun
tidak terungkap adanya alasan pembenar maupun alasan pemaaf sehingga
pada diri terdakwa haruslah dianggap sebagai orang yang mampu
bertanggung jawab menurut hukum dan perbuatannya haruslah dipandang
sebagai perbuatan yang bersifat melawan hukum sehingga oleh
karenanyaterdakwa haruslah dijatuhi pidana sesuai kesalahannya.
Majelis Hakim Yang Terhormat,
Sebelum sampai pada tuntutan pidana atas diri terdakwa,
perkenankanlahkami menyampaikan hal-hal yang menjadi pertimbangan
berat ringannya tuntutan atas diri Terdakwa, antara lain:
221

Hal-hal yang memberatkan :


Perbuatan terdakwa menyebabkan trauma dan rasa malu pada saksi MARGE
MELAN RAHA.
Perbuatan terdakwa merusak masa depan saksi MARGE MELAN RAHA.
Hal-hal yang meringankan :
Terdakwa belum pernah dihukum.
Terdakwa mengakui terus terang dan menyesali perbuatannya. Berdasarkan
uraian di atas, kami Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini
dengan memperhatikan ketentuan undang-undang yang bersangkutan :

MNUNTUT
Supaya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kalabahi yang memeriksa dan
mengadili perkara ini memutuskan :
1. Menyatakan Terdakwa MALKIAS JOTA Alias KIA terbukti secara sah
dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja
membujuk anak dibawah umur untuk melakukan persetubuhan yang
dipandang sebagai perbuatan yang berdiri sendiri sehingga merupakan
beberapa kejahatan sebagaimana dalam dakwaan Pertama melanggar Pasal
81 Ayat (2) UU RI No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Jo. Pasal
65 Ayat (1) KUHP dan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah
melakukan tindak pidana dengan sengaja membujuk anakdibawah umur
untuk melakukan persetubuhan sebagaimana dalamdakwaan Kedua
melanggar Pasal 81 Ayat (2) UU RI No. 35 Tahun 2014Tentang Perubahan
Atas UU RI No.23 Tahun 2002 Tentang PerlindunganAnak
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa MALKIAS JOTA Alias KIA dengan
pidana penjara selama tahun dikurangi selama Terdakwa beradadalam
tahanan dan denda sebesar , subsider ( ) bulan kurungan.
3. Memerintahkan agar terdakwa tetap ditahan;
4. Menyatakan agar barang bukti berupa:
222

- 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha 1UBAT warna biru dengan nomor
polisi ED 6745 CA, nomor rangka: MH31UB003CJ037127, nomor
mesin 1UB-037138, beserta kunci kontaknya.
- 1 (satu) lembar STNK sepeda motor Yamaha 1UB AT warna biru
dengan nomor polisi ED 6745 CA, nomor rangka:
MH31UB003CJ037127, nomor mesin: IUB-037138, nomor 0136964,
atas nama ERWIN KARWELO.
- 1 (satu) buah handphone merk Samsung warna putih.
- 1 (satu) lembar celana pendeklevis warna biru pudar.
- 1 (satu) lembar baju kaos warna abu-abu berisi tulisan
DEWELOPMENT di bagian dada depan.
Dikembalikan kepada terdakwa MALKIAS JOTA.
- 1 (satu) lembar celana pendek kain kotak-kotak warna kombinasi
merahbiru.
- 1 (satu) lembar baju kaos warna putih bergambar Angry Bird.
- 1 (satu) lembar celana dalam warna kuning pudar bagian belakang ada
gambar Doraemon.
- 1 (satu) lembar celana pendek kain warna kombinasi hitam putih coklat.
- 1 (satu) lembar baju kaos warna merah polos.
- 1 (satu) lembar celana dalam warna pink muda bergambar Doraemon.
- 1 (satu) buah BH warna biru berisi motif bunga.
- 1 (satu) buah BH warna hitam berisi motif bunga dan jantung hati.
Dikembalikan kepada saksi MARGE MELAN RAHA.
5. Menetapkan agar terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar
Rp.2.000,- (dua ribu rupiah);
223

Demikian tuntutan pidana ini dibacakan dan diserahkan pada sidang hari
ini tanggal:

JAKSA PENUNTUT UMUM

APRILIAN SATRIYO WIDI. H.S.H.


JAKSA MUDA NIIP. 19850321 200912 1 001
224

4. Pledoi:

Hal : Nota Pembelaan terhadap Duplik Jaksa Penuntut Umum Nomor Register
Perk : PDM - PDM-106/KLB/11/2017, atas nama Terdakwa
MALKIASJOTAalias KIA

Kepada
Majelis Hakim Pemeriksa Perkara Tindak Pidana
PDM-106/KLB/03/2017
Pengadilan Negeri Kalabahi
Di Kalabahi
NOTA PEMBELAAN

Dalam perkara Tindak Pidana PDM-106/KLB.03/2017


Nama lengkap : MALKIAS JOTA alias KIA:
Tempat lahir : Alor;
Umuritanggal lahir : 27 Tahun/ 15 Mei 1988;
Jenis kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat Tinggal : RT. 09 RW. 04 Waimina Desa Motongbang, Kec. Teluk
Mutiara, Kab Alor;
Agama : Protestan;
Pekerjaan : Mahasiswa.

Atas Surat Tuntutan perkara tindak pidana dari penuntut umum pada Kejaksaan
Negeri Kalabahi No. Reg. Perkara : PDM-106/KLB/03/2017 Tertanggal 23
November 2017 di persidangan Pengadilan Negeri Kalabahi Kepada Majelis
Hakim Perkara Pidana.
Yang mulia Ketua Majelis Hakim dan anggota majelis,
Yang terhormat Saudara Jaksa Penuntut Umum,
Yang terhormat para Hadirin dan pengunjung sidang,
225

Dengan Hormat,
Kami yang bertandatangan di bawah ini:
Yusak Tausbele, S.H, M.Hum

Dalam hal ini bertindak uantuk dan atas nama serta untuk kepentingan
Hukum TERDAKWA : MALKIAS JOTA Alias KIA
Dengan segala kerendahan hati sebagai insan yang beriman pertama-tama
perkenankanlah kami mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa
karena atas berkat dan rahmatnya hari ini kami Penasehat Hukum Terdakwa dapat
membacakan dan menyampaikan pembelaan dalam sidang yang mulia ini.
Setelah kami pelajari pelajari dengan seksama Tuntutan yang diajukan
Jaksa Penuntut Umum terhadap diri Terdakwa yang kami bacakan persidangan
Pengadilan Negeri Kalabahi, Kamis 16 Juli 2017, maka perkenankalah kami
Penasehat Hukum menyampaikan pembelaan atas nama Terdakwa MALKIAS
JOTAalias KIA
Saudara Jaksa Penuntut Umum pada Dakwaannya telah mendakwa, bahwa
Terdawa dianggap melanggar Pasal 81 ayat (2) UU RI no. 23 tahun 2002 tentang
perlindungan anak, apa yang didakwakan terhadap Terdakwa, justru
menjadikewajiban Jaksa Penuntut Umum untuk membuktikan dakwaan tersebut,
tentudengan sadar dengan pertimbangan dari hasil pemeriksaan dimuka
persidangan yang telah dilaksanakan atas saksi-saksi dan Terdakwa sendiri.
Bahwa berdasarkan fakta persidangan mengenai keterangan saksi
MARGEN MELAN RAHAsaksi SONI RABA.saksi WATIJA SUSANA
RIJASaksi WELMINCE WURI dan saksi, MARGE MELAN RAHA dan
keterangan Terdakwa MALKIAS JOTA alias KIA serta surat-surat lain yang
berkaitan dengan perkara ini dan Terdakwa telah dibenarkan.
Bahwa berdasarkan semua dalil-dali diatas maka kami Penasehat Hukum
Terdakwa memohon kepada yang mulia Majelis Hakim agar kiranya berkenan
memberikan putusan yang seadil-adilnya dengan hukuman yang seringan-
ringannya dengan pertimbangan Terdakwa mengakui dan menyesali perbuatannya
226

sehingga tidak mempersulit pemeriksaan perkara. Terdakwa berjanji tidak akan


mengulangi lagi perbuatannya dan Terdakwa belum pernah dihukum serta
Terdakwa akan mempertanggung jawabkan perbuatannya dan akan menikahi
saksi, dan apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil
adilnya.
Demikian nota pembelaan / Pleidoi ini kami sampaikan atas perhatian dan
pertimbangan yang seksama dari yang terhormat Majelis Hakim, diucapakan
limpah terima kasih.

Kalabahi, 23 Juli 2017


Hormat kami
Penasehat Hukum Terdakwa,

Yusak Tausbele, S.H.,M.Hum


227

5. Replik
KEJAKSAAN NEGERI KALABAHI
UNTUK KEADILAN
REPLIK
TANGAGAPAN ATAS NOTA PEMBELAAN TERDAKWA DAN TIM
PENASEHAT HUKUM ATAS NAMA TERDAKWA :
MALKIASJOTA
NO. REG. :PDM-106/KLB/07/2017

YTH. KETUA DAN ANGGOTA MAJELIS HAKIM


YTH. PENASEHAT HUKUM TERDAKWA.

I. PENDAHULUAN
Sebelumnya marilah kita bersama-sama memanjatkan Puji dan syukur
Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan rahmat dan
berkatnya pada kita semua, sehingga dapat bertemu diruang sidang yang
mulia ini dalam keadaan sehat walafiat.
II. TANGGAPAN TERHADAP NOTA PEMBELAAN PRIBADI
Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih pada Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Kalabahi, yang telah memberikan kesempatan kepada kami
Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini untuk mengajukan tanggapan atas
pembelaan saudara Penasehat Hukum Terdakwa MALKIAS JOTA alias KIA
yang dihadapkan ke persidangan ini dengan Dakwaan Pasal 81 ayat (2) UU RI
No.23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak.
III. TANGGAPAN TERHADAP NOTA PEMBELAAN TIM PENASIHAT
HUKUM TERDAKWA
Setelah kami mempelajari dan mencermati pembelaan saudara
penasehatHukum Terdakwa MALKIAS JOTA alias KA maka kami mengajukan
tanggapan sebagai berikut;
1. Bahwa Jaksa Penuntut Umum tidak sependapat dengan saudara Penasehat
Hukum yang dalam pembelaanya menyatakan bahwa surat Dakwaan yang
228

dibuat oleh Jaksa Penuntut Umum adalah tidak jelas dan kabur (Obscuur libel),
kata yang tidak jelas dan kabur dimaksud Penasehat Hukum adalah
dipergunakannya kata dan atau setidaknya dalam menentukan locus dan
tempos delicti.
2. Tampaknya saudara Penasehat Hukum memandang bahwa kata setidak-
tidaknya dalam surat dakwaan memberikan kesan ragu-ragu kepada Jaksa
Penuntut Umum dalam memberikan keterangan. Sebenarnya bahwa maksud
kata setidak-tidaknya adalah memberikan arti luas namun tetap pada fakta yang
terjadi pada hari Senin, tanggal 13 Juli 2015 sekitar jam 15.30 WITA kata atau
setidak-tidaknya pada waktuwaktu tertentu yang masih termasuk dalam tahun
2015 adalah dimaksud agar keterangan waktu yang dituliskan dalam surat
dakwaan tidak melenceng jauh dari perkiraan kurun waktu bulan Juli 2015. Hal
ini dimaksudkan agar Terdakwa tidak lepas begitu saja dari Dakwaanhanya
karena Jaksa Penuntut Umum tidak tepat dalam menuliskan waktu kejadian
sehingga diperlukan kata atau setidak-tidaknya dalam tempus delicti.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hal-hal yang kami uraikan diatas, maka kami selakau
JaksaPenuntut Umum berkesimpulan dan berpendapat bahwa penggunaan kata
setidaktidaknya dalam surat Dakwaan sudah tepat dan merupakan hal yang lazim
dalammenerapkan kata setidak-tidaknya untuk memperkirakan waktu dan tempat
terjadinya tindak pidana.
Bahwa dengan demikian kami menyatakan tetap pada tuntutan kami
sebagaimana telah kami bacakan pada sidang tangal 16 Juli 2017, akhirnya
pertimbangan selanjutnya kami serahkan kepada yang Mulia Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Kalabahi yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara
tersebut.
229

Majelis Hakim yang kami muliakan,


Saudara Penasehat Hukum yang terhormat,
Demikianlah Replik atau tanggapan penuntut umum terhadap nota
pembelaan yang diajukan baik terdakwa maupun penasehat Hukum ini kami buat.
Selanjutnya kami bacakan dan serahkan pada persidangan 23 Juli2017

Kalabahi, 26 Juli 2017


Jaksa Penuntut Umum

APRILIAN SATRIYO WIDI. H. SH.


JAKSA MUDA NIP. 19850321 200912 1 001
230

6. Duplik :
DUPLIK PENASEHAT HUKUM TERDAKWA :
Perkara Nomor : 23/Pid.Sus/2017/PN KLB
Atas Nama Terdakwa : MALKIAS JOTA alias :KIA
Ketua dan Majelis Hakim yang mulia,
Penuntut Umum yang kami hormati,
Hadirin yang berbahagia.
Perkenankan kami memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan
Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kita kesehatan sehingga kita diberi
rahmat dan berkat dalam usaha untuk menggali, mencari dan menemukan
hakekat kebenaran dan keadilan didalam perkara ini.
Kami menyampaikan rasa terim kasih tak terhingga kepada Majelis
Hakim yang mulia yang telah memberikan kesempatan kembali pada kami
untuk menyampaikan tanggapan / Duplik atas Replik yang disampaikan dari
saudara Jaksa Penuntut Umum dalam rangka memperoleh kebenaran materi
dalam mengungkapkan perkara ini sebagaimana yang didakwakan kepada diri
Terdakwa.
Bahwa setelah mempelajari point-point Replik dari Jaksa Penuntut
Umum, maka berikut ini akan kami memberikan tanggapan point demi point
sebagai berikut ;
1. Bahwa kami Penasehat Hukum, tidak sependapat dengan Jaksa Penuntut
Umum mengenai penggunaan kata atau setidak-tidaknya dimaksudkan
agar Terdakwatidak lepas begitu saja dari Dakwaan karena Jkasa
Penuntut Umum tidak tepat dalam penulisan waktu kejadian sehingga
diperlukan kata atau setidak-tidaknya dalam tempo deliciti.
2. Dalam pasal 1 dan 3 KUHP syarat materi surat Dakwaan harus berisi
secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang
didakwakan dengan meneyebut waktu dan tempat tindak pidana
dilakukan, yang jika syarat itu tidak dipenuhi maka surat Dakwaan
tersebut terancam batal demi hukum. Locus deliciti, locus (inggris)
231

berarti lokasi/tempat,secara istilah yaitu berlakunya hukum pidana yang


dilihat dari segi lokasi terjadinya perbuatan pidana.
Locus deliciti perlu diketahui umtuk:
a. Menentukan apakah hukum pidana Indonesia berlaku terhadap
perbuatan pidana tersebut atau tidak.
b. Menentukan Kejaksaan atau Pengadilan Negeri maka yang harus
mengurus perkaranya ini berhubung dengan kompetensi relatif, pasal
84 ayat (1) KUHAP yang memuat prinsip dasar tentang kompetensi
relatif, yakni Pengadilan Negeri berwenang mengadi segala perkara
tindak pidana yang dilakukan didalam daerah hukumnya.
c. Sebagai salah satu syarat mutlak sahnya surat dakwaan.
Majelis Hakim yang mulia,
Jaksa penuntut Umum yang kami hormati,
Berkaitan dengan hal tersebut maka kami tetap pada pendiriannya bahwa
surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum menjadi tidak jelas dan tidak
sesuai dengan ketentuan KUHAP dan sekaligus menetapkan bahwa surat
Dakwaan Jakas Penuntut Umum tetap batal demi hukum, kami
menyatakan tetap pada Eksepsi yang telah kami bacakan pada sidang
tanggal 16 Juli 2017.
Akhirnya pertimbangan selanjutnya kami serahkan sepenuhnya
kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini dan
harapan kami adalah terwujudnya hukumpidana yang adil dan manusiawi
dalam perkara ini.
Kalabahi, 29 Juli 2017

Hormat Kami
Penasehat Hukum Terdakwa

Yusak Tausbele,S.H, M.Hum


232

7. Putusan
PUTUSAN
Nomor 23/Pid.Sus/2017/PN.KLB

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN


YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Kalabahi yang mengadili perkara pidana dengan acara
pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut
dalam perkara Terdakwa :
1. Nama lengkap : MALKIAS JOTA alias KIA;
2. Tempat lahir : Alor Raijua;
3. Umur/tanggallahir : 27 Tahun/15 Mei 1988;
4. Jenis kelamin : Laki-laki;
5. Kebangsaan : Indonesia
6. Tempat tinggal : RT. 9 RW. 04 Waimina, Desa Motongbang, Kec.
Teluk Mutiara, Kab. Alor;
7. Agama : Protestan;
8. Pekerjaan : Mahasiswa;
Terdakawa ditangkap pada tanggal 06 Juni2017;
Terdakwa ditahan dalam tahanan Rumah Tahanan Negara oleh :
1. Penyidik sejak tanggal 07 Juni2017 sampai dengan tanggal 26 Juni
2017 ;
2. Perpanjangan Penuntut Umum sejak tanggal 27 Juni 2017 sampai
dengan tanggal 06 April 2017;
3. Penuntut Umum sejak tanggal 06 April 2017 sampai dengan tanggal
25 April 2017;
4. Hakim Pengadilan Negeri Kalabahi sejak tanggal 12April 2017 sampai
dengan tanggal 12 Mei 2017;
5. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Kalabahi sejak tanggal 12
April 2017 sampai dengan tanggal 11 Juli 2017;
233

Terdakwa dipersidangan didampingi oleh : Yusak Tausbele,


S.H.,M.Hum Pekerjaan Advokat/Pengacara yang berkantor di Batunirwala,
Kecamatan Welai Timur, Kec. Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, berdasarkan
penetapan Majelis Hakim Nomor : 23/Pid.Sus/2017/PN.KLB tertanggal 19 April
2017;
Pengadilan Negeri tersebut;
Setelah membaca :
- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Kalabahi Nomor
23/Pid.Sus/2017/PN.KLB tanggap 12 April 2017 tentang penunjukan
Majelis Hukum;
- Penetapan Majelis Hakim Nomor 23/Pid.Sus/2017/PN.KLB tanggal 12
April 2017 tentang penetapan hari sidang;
- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;
Setelah mendengar keterangan saksi-saksi dan Terdakwa serta
memperhatikan bukti surat dan barang bukti yang di ajukan di persidangan;
Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh
Penuntut Umum yang pada pokonya sebagai berikut :
1. Menyatakan Terdakawa MALKIAS JOTA alias KIA telah terbukti secara
sahdan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja
melakukan persetubuhan yang dipandang sebagai perbuatan yang berdiri
sendiri merupakan beberapa kejahatan sebagaimana dalam dakwaan
Pertama melanggar pasal 81 ayat (2) UU RI No.35 Tahun 2014 Tentang
perubahan atas UU RI No.23Tahun 2002 tentang perlindungan Anak. Pasal
65 ayat (1) KUHP dan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah
melakukan tindak pidana dengan sengaja menbujuk anak dibawah umur
untuk melakukan persetubuhan sebagaimana dalam dakwaan kedua
melanggar pasal 81 ayat (2) UU RI No.35 Tahun 2014 Tentang perubahan
atas UU RI No.23Tahun 2002 tentang perlindungan Anak;
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa MALKIAS JOTA alias KIA
dengan Pidana penjara selama 10 (sepuluh) tahun dikurangkan selama
234

Terdakwa berada dalam tahanan dan denda sebesar Rp. 100.000.000,-


(seratus juta) subsider 6 (enam) bulan kurungan;
3. Memerintahkan agarterdakwa tetap ditahan;
4. Menyatakan agar barang bukti berupa;
- 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha/1UB AT warna biru dengan nomor polisi
ED 6745 ca, nomor rangka MH31UB003C037127, nomor mesin 1UB-
037138 beserta kontaknya;
- 1 (satu) lembar STNK sepeda motor Yamaha/1UB AT warna biru dengan
nomor polisi ED 6745 CA, nomor rangka MH31UB003C037127, nomor
mesin 1UB-037138 nomor 0136964, atas nama ERWIN KARWELO;
- 1 (satu) buah handphone merk Samsung warna putih;
- 1 (satu) lembar celana pendek levis warna biru pudar;
- 1 (satu) lembarbaju kaos warna abu-abu berisi tulisan DEVELOMPMENT
dibagian dadadepan;
Dikembalikan kepada terdakwa MALKIAS JOTA;
- 1 (satu) lembar celana pendek kain kotak-kotak warna kombinasi merah
biru;
- 1 (satu) lembar baju kaos warna putih bergambarAngry bird;
- 1 (satu) lembarcelana dalam warna kuning pudarbagian belakang ada gambar
Doraemon;
- 1 (satu) lembar celana pendek kain warna kombinasi hitam putih coklat;
- 1 (satu) lembar baju kaos warna merah polos;
- 1 (satu) lembar celana dalam warna pink muda bergambar Doraemon;
- 1 (satu) buah BH biru berisi motif bunga;
- 1 (satu) buah BH warna hitam berisi motif bunga dan jantung hati;
Dikembalikan pada saksi Marge Melan Raha
5. Menetapkan agar terdakwa dibebani membayar biaya perkara
sebesarRp.2000,- (dua ribu rupiah) ;
Setelah mendengar permohonan terdakwa dan Penasehat Hukumterdakwa
yang pada pokoknya tidak sependapat dengan lamanya masa pidana yang dituntut
235

oleh Penuntut Umum, oleh karena itu memohon keringanan hukuman dengan
alasan terdakwa menyesal dan berjanji tidak akan mengulagi lagi perbuatannya ;
Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut
Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut :
Bahwa terdakawa MALKIAS JOTA Als. KIA pertama kali pada bulan Juli 2015
sekitar jam 15.30 wita bertempati dikamar tidur korban MARGE MELAN RAHA
diMoepalik DesaMotongbang Teluk Mutiara Kab. Alor, atau setidak-tidaknya
apada tempat lain dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri Kalabahi yang
berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya, kejadian selanjutnya pada hari
dan bulan yang sudah tidak dapat diingat oleh terdakwa tetapi pada tahun 2015
sekitarjam 14.00 wita bertempat dipadang panggape, atau setidak-tidaknya pada
tempat lain dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Kalabahi yang berwenang
memeriksa dan mengadili perkaranya, dengan sengaja melakukan tipu
muslihat, serangkaian kebohongan,atau membujuk anak melakukan
persetubuhan dengannya atau dengan orang lain terhadap saksi korban
MARGE MELAN RAHA, dimana perbuatan tersebut harus dipandang
sebagai perbuatan yang berdiri sendiri sehingga merupakan beberapa
kejahatan, perbauatan mana terdakwa lakukan dengan cara sebagai berikut :
- bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana telah diuraikan diatas, berawal
pada bulan Juli 2015 awalnya terdakwa menghubungi saksi korban MARGE
MELAN RAHA melaui sms kepada skasi korban MARGE MELAN
RAHA, kemudian terdakwa datang ke rumah saksi korban sendirian
menggunakan seeda motor Mio Fino warna biru ED 6745 CA, selanjutnya
terdakwa bersama dnegan saksi duduk berecerita diruang tempat nonton TV
berduaan, kemudian terdakwa langsung memeluk dan mencium saksi
kemudian terdakwa mengatakan kepada saksi korban SU SIAP?namun
saat itu saksi tidak menjawab apa-apa namun hanya menganggukan kepala
saja, selanjutnya terdakawa mengajak saksi untuk berhubungan badan
diruang depan televisi tersebut namun saat itu saksi tidak mau kemudian
terdakwa mengajak saksi untuk berhubungan badan dikamarnya, selanjutnya
saksi dan terdakwa masuk kedalam kamar kemudian terdakwa membuka
236

celana dan celanadalam terdakwa dan saksi juga membuka celana dan celana
dalam saksi, selanjutnya terdakwa melakukan hubungan badan dengan saksi
sebelum melakukan hubungan badan terdakwa berjanji kepada saksi untuk
dijadikan sebagai istri, selanjutnya terdakwa melakukan hubungan badan
daiatas tempat tidur dimana posisi terdakwa diatasnya saksi kemudian
terdakwa mencium pipi dan bibir saksi kemudian terdakwa memegang
kemaluannya sudah dalam keadaan tegang dengan menggunakan tangan kiri
kemudian terdakwa memasukkan kemaluannya kedalam kemaluan saksi
yang posisinya tidur tengadah dengan posisi kedua kaki saksi ditekuk ketatas
dan dibuka menyerupai huruf V, kemudian terdakwa menggoyang-
goyangkan pantatnya sampai terdakwa mengeluarkan spermanya dan
ditumpahkan dibawah selangkangan saksi. Kemudian saksi dan terdakwa
langsung mengenakan celana kembali kemudian terdakwa memeluk dan
mencium saksi dengan mengatakan kepada saksi korban bahwa jika terjadi
sesuatu korban akan bertanggung jawab setelah itu kami keluar kamar dan
duduk-duduk diruangan televisi, dan kemudian sekitar jam 16.30 Wita
terdakwa kemudian pulang kerumah.
- Bahwa selanjutnya pada bulan Juni 2015 sekitar jam 15.00 Wita berawal
terdakwa menghubungi saksi melalui sms untukbertemu kemudian terdakwa
datang kerumah saksi, kemudian saksi dan terdakwa duduk di bale-bale
dapur, kemudian terdakwa mengajak saksi masuk kedalam rumah dan duduk
diruang televisi, kemudian terdakwa langsung memeluk dan mencium saksi,
selanjutnya terdakwa mengajak saksi masuk ke dalam kamar, kemudian
terdakwa dan saksi membuka pakaian bawah saja masing-masing
selanjutnya terdakawa melakukan hubungan badan dengan saksi diatas
tempat tidur dimana posisi terdakwa diatasnya saksi kemudian terdakwa
mencium pipi dan bibir saksi selanjutnya terdakwa memegang kemaluannya
sudah dalam keadaan tegang dengan menggunakan tangan kiri kemudian
terdakwa memasukkan kemaluannya kedalam kemaluan saksi dan
menggoyang-goyangkan pantat terdakwa sampai mengeluarkan spermanya
dan ditumpahkan diluar kemaluan saksi.
237

- Bahwa selanjutnya pada hari dan tanggal yang sudah tidak dapat diingat lagi
tetapi pada tahun 2015 berawal terdakwa menghubungi saksi melalui sms
untuk mengajak saksi bertemu, kemudian terdakwa dan saksi bertemu
dipadang panggape Desa Motongbang Kec. Teluk Mutiara Kab. Alor,
kemudian terdakwa memegang tangan saksi dan mengajak duduk diranting
kehi sambil mengobrol, kemudian terdakwa mencium saksi dan memeluk
saksi, selanjutnya terdakwa melepaskan celana dan celana dalam terdakwa
dan saksi juga melepas celana dan celana dalamnya, kemudian terdakwa
melakukan hubungan badan dengan saksi dengan posisi sama-sama berdiri
saling berhadapan dan terdakwa mengangkat kaki kiri saksi dengan
menggunakan tangan kanannya kemudian terdakwa memasukkan
kemaluannya yang sudah dalam keadaan tegang kedalam kemaluan saksi dan
menggoyang-goyangkan panatat terdakwa sampai sperma terdakwa keluar
dan ditumpahkan diluar dari kemaluan saksi.
- Berdasarkan Kutipan Akta Kelahiran Nomor
9313/TLD/DK.CS.KB/KPG/2010 menerangkan bahwa saksi korban
MARGE MELAN RAHA lahir pada 19 Mei 2000, sehingga pada saat
kejadian ahun 2015 saksi baru berumur 16 (enam belas) tahun, atau setidak-
tidaknya belum berumur 18 (delapan belas) tahun dan masih tergolong anak.
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 81
ayat (2) Undang-Undang Nomor 23 Thun 2022 tentang Perlindungan Anak Jo.
Pasal 65 ayat (1) KUHP;
DAN
KEDUA
Bahwa terdakwa MALKIAS JOTA Als. KIA pada hari dan tanggal yang
sudah tidak dapat diingat lagi tetapi pada bulan November 2015 sekitar jam 14.30
bertempat dipadang panngape, atau setidak-tidaknya pada tempat lain dalam
Daerah HukumPengadilan Negeri Kalabahi yang berwenang memeriksa dan
menadili perkaranya, kejadian selanjutnya pada bulan Desember 2017 yang hari
dan tanggalnya sudah tidak diingat lagi , bertempat di padang panggape Desa
Motongbang Kec.Teluk Mutiara Kab. Alor, atau setidak-tidaknya pada tempat
238

lain dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri Kalabahi yang berwenang


memeriksa dan mengadili perkaranya, dengan sengaja melakukan tipu
muslihat, serangkaian kebohongan,atau membujuk anak melakukan
persetubuhan dengannya atau dengan orang lain terhadap saksi korban
MARGE MELAN RAHA, perbuatan mana terdakwa lakukan dengan cara
sebagai berikut :
- Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana telah diuraikan diatas, berawal
pada hari dan tanggal yang sudah tidak dapat diingat lagi tetapi pada bulan
November 2015 berawal terdakwa menghubungi saksi melalui sms untuk
mengajak ketemuan dipadang dan sekitar jam 14.30 wita saksi terdakwa dan
saksi bertemu dipadang panggape selanjutnya terdakwa memegang tangan
skasi dan mengajak duduk sambil mengobrol, kemudian saksi dicium,
dipeluk-peluk, selanjutnya terdakwa melepaskan celana dan celana dalam
terdakwa dan saksi juga melepas celana dan celana dalamnya, kemudian
terdakwa melakukan hubungan badan dengan saksi dengan posisi sama-sama
berdiri saling berhadapan dan terdakwa mengangkat kaki kiri saksi dengan
menggunakan tangan kanannya kemudian terdakwa memasukkan
kemaluannya yang sudah dalam keadaan tegang kedalam kemaluan saksi dan
menggoyang-goyangkan panatat terdakwa sampai sperma terdakwa keluar
dan ditumpahkan diluar dari kemaluan saksi.
- Selanjutnya pada bulan Desember 2015 yang hari dan tanggalnya sudah
tidak diingat lagi, bertempat dipadang panggape Desa Motongbang Kec.
Teluk Mutiara Kab. Alor, terdakwa menghubungi saksi melalui sms untuk
mengajak saksi bertemu ditempat biasa yaitu dipadang panggape Desa
Motongbang Kec. Teluk Mutiara Kab. Alor, kemudian setelah bertemu
mencium dan memeluk saksi, selanjutnya terdakwa melepaskan celana dan
celana dalam terdakwa dan saksi juga melepas celana dan celana dalam yang
dipakainya, kemudian celana terdakwa digunakan sebagai alas kemudian
terdakwa menidurkan saksi dan terdakwa berada diatas saksi dengan posisi
kaki saksi ditekuk dan dibuka seperti bentuk huruf V, kemudian terdakwa
memasukkan kemaluannya yang sudah dalam keadaan tegang kedalam
239

kemaluan saksi dan menggoyang-goyangkan pantat terdakwa sampai sperma


terdakwa keluar didalam kemaluan saksi.
- Bahwa pada saat terdakwa dan saksi melakukan hubungan badan yang
pertama kalinya pada bulan Juli 2015 terdakwa mengatakan kepada saksi
kalau terdakwa menjadikannya istri sehingga terdakwa melakukan perbuatan
hubungan kepada saksi berulang-ulang kali.
- Berdasarakan Kutipan Akta Kelahiran Nomor
9313/TLD/DK.CS.KB/KPG/2010 menerangkan bahwa saksi MARGE
MELAN RAHA lahir pada 19 Mei 2000, sehingga pada saat kejadian ahun
2015 saksi baru berumur 16 (enam belas) tahun, atau setidak-tidaknya belum
berumur 18 (delapan belas) tahun dan masih tergolong anak.
- Akibat perbuatan terdawa, saksi hamil dengan usia kandungan kurang lebih
3 (tiga) bulan sebagaimana diterangkan dalam Visum EtRepertum Nomor :
1331/PB/VRH/IV/2017 tanggal 06 April 2017 yang dibuat dan
ditandatangani oleh dr. Otto Henry Ford Sinaga selaku dokter pemeriksa
pada Puskesmas Baing Kabupaten Alor dengan hasil pemeriksaan sebagai
berikut :
- KELAINAN-KELAINAN FISIK
Pada bagian luar tubuh : pada pemeriksaan kehamilan ditemukan
(posisti) hamil
Bagian dalam tubuh : ditemukan pemeriksaan kandungan dengan
usia kehamilan kurang lebih 3 bulan
- FAKTA YANG DIALAMI SELAMA PERAWATAN
Fakta berupa akibat : tidak tertutup baik selaput darah pada bagian
intim perempuan
Fakta berupa tindakan medik :
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalamPasal
81ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;
Menimbang,bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum telah
mengajukan saksi-saksi sebagai berikut :
240

1. MARGE MELAN RAHA alias MEA dibawah sumpah pada pokoknya


menenrangkan sebagai berikut :
- bahwa saksi hadir sebagaisaksi sehubungan dengan perbuatan
persetubuhan yang dilakukan oleh terdakwa terhadap saksi;
- bahwa persetubuhan tersebut terjadi sebanyak 5 (lima) kali, yang
pertama pada bulan Juli 2015 dan terakhir kali saksi melakukan
persetubuhan tersebut pada bulan Desember 2015;
- bahwa saksi dan terdakwa memiliki hubungan pacaran sejak tahun 2013
sampai dengan tahun 2017
- bahwa kejadian pertama pada bulan Juli 2015 sekitar jam 15.30 wita
dikamar tidur di Moepali, desa Motongbang, Kecamatan Teluk
Mutiara,Kabupaten Alor, terdakwa menghubungi saksi melaui SMS,
dengan mengatakan ada buat apa dan saksi jawabada duduk-duduklalu
terdakwakatakan dengan siapa dirumah boleh korban main kesana dan
saksi jawab korban sendiri dan boleh datang su;
- bahwa kemudian sekitarjam 15.00 wita terdakwa datang menggunakan
motor Nio Fino warna biru dan kami duduk diruang tv;
- bahwa selanjutnya terdakwa memeluk saksi korban dan mencium saksi
serta mengajak saksi untuk berhubungan badan layaknya suami istri;
- bahwa sebelumnya terdakwa mengatakan kepada saksi kalau terjadi apa-
apa terdakwa akan bertanggung jawab;
- bahwa awalnya kami cium-cium, pegang-pegang setelah itu kami
masing-masing melepas celana dan saat itu terdakwa memegang kemaluan
yang sudah dalam keadaan tegang, selanjutnya memasukkan kemaluannya
kedalam kemaluan saksi dengan posisi saksi dibawah dengan kedua kaki
ditekuk keatas dan terbuka;
- bahwa kemudian terdakwa kemudian menggoyang-goyangkan pinggul
naik turun tidak lam kemudian sperma keluar namun ditumpahkan diluar;
- bahwa kejadian kedua pada bulan Juni 2015 sekira jam 15.00 wita yang
mana tempat dan cara melakukan hubungan badan layak suami istri
dilakukan sama pada saat kejadian pertama;
241

- bahwa kejadian ketiga pada bulan yang tidak diingat lagi pada tahun
2015 sekira jam 14.00 wita terdakwa mengajak saksi bertemu dipadang
pannggape Desa Motongbang, Kec. Teluk Mutiara, Kab. Alor, setelah
dipadang kami masih duduk-duduk ngobrol, setelah itu terdakwa mencium
saksi dan kami berpelukan setelah itu melakukan hubungan badan dengan
posisi berdiri;
- bahwa pada saat itu terdakwa mengangkat kaki kiri dan tangan kanan
memasukkan kemaluannya kedalam kemaluan saksi, lalu terdakwa
menggoyang-goyangkan pantatnya tidak lama kemudian sperma keluardan
ditumpahkan diluar;
- bahwa kejadian keempat pada bulan November 2015 sekira jam 14.00
wita yang mana tempat dan cara melakukan hubungan badan layaknya
suami istri dilakukan sama pada saat kejadian ketiga;
- bahwa kejadian kelima pada bulan Desember 2016 sekira jam 14.00
wita, terdakwa menghubungi saksi melalui SMS bertemu dipadang
panggape, kemudian kami duduk ngobrol, setelah itu terdakwa mencium
dan memeluk saksi serta melepaskan celana kami dengan posisi sama-
sama tertidur, terdakwa berada diatas;
- bahwa selanjutnya kami melakukan hubungan badan dengan posisi kaki
saksi ditekuku menyerupai huruf V, kemudian memasukkan kemaluan
terdakwa kedalam kemaluan saksi dan menggoyang-goyangkan pantat,
serta tidak lama sperma keluar namun didalam kemaluan saksi;
- bahwa orang tua saksi tidak mengetahui kejadian tersebut;
- bahwa atas persetubuhan tersebut saksi positif hamil;
- bahwa orang tua saksi mengetahui jika saksi hamil pada saat saksi
mengalami sakit dan dibawa kerumah sakit dan disana dokter mengatakan
saksi positif hamil;
-bahwa kemudian pada usia kandungan 3 (tiga ) bulan saksi mengalami
keguguran;
- bahwa saksi mengalami keguguran dikarenakan kecapean saat bolak
balik memberikan keterangan di Kepolisian;
242

- bahwa usia saksi saat ini adalah 16 (enam belas) tahun;


Menimbang bahwa terhadap keterangan saksi tersebut, Terdakwa
membenarkannya ;
2. WELMINCE WURI alias MAMA MEA, dibawah sumpah pada pokonya
menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa saksi hadir sebagai saksi sehubungan dengan perbuatan persetubuhan
yang dilakukan oleh terdakwa terhadap saksi Marge Melan Raha Alias
MEA;
- Bahwa saksi kenal terdakwa sudah dari tahun 2011 dan tidak memiliki
hubungan keluarga;
- Bahwa saksi korban adalah anak kandung saksi yang masih dibawah umur;
- Bahwa saksi tidak mengetahui jika antara terdakwa dengan saksi korban ada
hubungan pacaran;
- Bahwa atas kejadian teresebut saksi hamil;
- Bahwa saksi mengetahui pada tanggal 01 Juni2017 sekitar jam 16.00 wita
bertempat dirumah saksi di Moepali, Dusun Waimina, Desa Motongbang,
Kecamatan Teluk Mutiara Kabupaten Alor, saat saksi sakit dan saat itu saksi
melihat kondisi saksi korban berubah, kemudian saksi korban menangis serta
mengatakan kalau saksi korban sedang hamil 3 bulan dan dihamili oleh
terdakwa;
- Bahwa saksi korban mengalami keguguran karena kelelahan/kecapean
bolak-balik memberikan keterangan di Kepolisian;
- Bahwa terdakwa sering kerumah saksi untuk cas HP;
- Bahwa kemudian saksi menceritakan kejadian tersebut ke keluarga dan
melaporkan ke pihak kepolisian;
- Bahwa ada pihak keluarga terdakwa datang untuk minta maaf, namun
keluarga saksi tidak memberikan maaf;
- Bahwa usia saksi korban saat ini adalah 16 (enam belas) tahun;
Menimbang bahwaterhadap keterangan saksi tersebut, Terdakwa
membenarkannya :
243

3. WATIJA SUZANNA RIJA alias SUZAN, dibawah sumpah pada pokoknya


menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa saksi hadir sebagai saksi sehubungan dengan perbuatan persetubuhan
yang dilakukan oleh terdakwa terhadap saksi korban MargeMelan Raha
Alias MEA;
- Bahwa saksi masih memiliki hubungan keluarga dengan saksi korban yaitu
saudara sepupu;
- Bahwa saksi diceritakan oleh saksi korban kalau antara terdakwa dengan
saksi korban memiliki hubungan pecaran sejak tahun 2013, saat saksi korban
kelas III SMP;
- Bahwa saksi mengetahui kalau saksi korban hamil dari orang tua saksi
korban;
- Bahwa usia saksi korban saat ini adalah 16 (enam belas) tahun;
Menimbang bahwa terhadap keterangan saksi tersebut, Terdakwa
membenarkannya ;
4. SONI RABA alias BAPAK SONI, dibawah sumpah pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa saksi hadir sebagai saksi sehubungan dengan perbuatan persetubuhan
yang dilakukan oleh terdakwa terhadap saksi korban Marge Melan Raha
Alias MEA;
- Bahwa akibat kejadian tersebut saksi korban hamil;
- Bahwa saksi mengetahui kejadian tersebut dari orang tua saksi korban;
- Bahwa saksi mengetahui anatara terdakwa dengan saksi korban
memilikihubungan pacaran dan saksi sering melihat terdakwa datang
kerumah saksi korban;
- Bahwa saksi pernah melihat terdakwa dirumah saksi korban, pada saat saksi
mengambilair disumur rumah saksi korban;
- Bahwa terdakwa belum pernah menikah;
- Bahwa saat ini usia saksi korban 16 (enam belas) tahun;
Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi tersebut, Terdakwa
membenarkannya ;
244

5. OKTOVIANUS JOTA Alias OKTO, dibawah sumpah pada pokoknya


menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa saksi hadir sebagai saksi sehubungan dengan perbuatan persetubuhan
yang dilakukan oleh terdakwa terhadap saksi korban Mange Melan Raha
Alias MEA;
- Bahwa saksi kenal dengan terdakwa dan memiliki hubungan keluarga yaitu
saudara sepupu terdakwa;
- Bahwa awalnya saksi tidak mengetahui antara terdakwa dengan saksi korban
memiliki hubungan pacaran;
- Bahwa saksi baru mengetahui pada saat terdakwa pulang dari melaut datang
kerumah saksi untuk makan, kemudian saksi menyuruh istri untuk
menyiapkan makanan, tiba-tiba terdakwa pergi buang air kecil dikamar
mandi, namun tidak balik-balik kerumah, karena takut terjadi sesuatu pada
terdakwa, saksimenyusul terdakwa;
- Bahwa kemudian saksi menemukan terdakwa dan saksi korban sedang
duduk-duduk dipadang panggape disitu saksi baru mengetahui jika terdakwa
dan saksi korban memiliki hubungan pacaran;
- Bahwa pihak keluarga terdakwa pernah datang kerumah saksi korban untuk
minta maaf,
- Bahwa usia korban sat ini 16 (enam belas) tahun.
Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi tersebut, Terdakwa
membenarkannya ;
Menimbang, bahwa Terdakwa dipersingan telah memberikan keterangan
yang pada pokoknya sebagai berikut :
- Bahwa Terdakwa dijadikan sebagai Terdakwa karena Terdakwa telah
melakukan persetubuhan kepada saksi korban Marge Melan Raha Alias
MEA:
- Bahwa persetubuhan tersebut terjadi sebanyak 5 (lima) kali, yang pertama
pada bulan Juli 2015 dan terakhir kali saksi melakukan persetubuhan
tersebut pada bulan Desember 2016;
- Bahwa akibat kejadian tersebut saksi korban hamil;
245

- Bahwa kejadian pertama pada bulan Juli 2014 sekira jam 15.30 wita,
bertempat didalam kamar tidur korban, awalnya terdakwa menghubungi
saksi korban melalui SMS, kemudian terdakwa datang kerumah saksi korban
dengan mengendarai sepeda motor;
- Bahwa setibanya dirumah skasi korban, terdakwa bersama saksi korban
nonton tv, kemudian terdakwa memeluk dan mencium saksi korban serta
terdakwa mengatakan kepada saksi korban su siap dan korban hanya
mengangguk kepala lalu terdakwa mengajak berhubungan ditempat nonton
tv, tetapi saksi korban tidak mau, kemudian kamimasuk kekamar;
- Bahwa sebelum berhubungan badan terdakwa berjanji kepada saksi korban
akan menjadikan istri;
- Bahwa selanjutnya kami membuka celana dalam kami masing-masing,
kemudian terdakwa berada diatas mencium pipi dan bibir saksi korban,
selanjutnya memasukkan kemaluan terdakwa kedalam kemaluan saksi
korban dengan menggunakan tangan kiri dan posisi saksi korban tidur
dengan kedua kaki ditekuk huruf V, selanjutnya terdakwa menggoyangkan
pantatnya sehingga keluar sperma dan ditumpahkan diluar;
- Bahwa setelah itu terdakwa mencium korban dan mengatakan jika terjadi
sesuatu korban yang akan bertanggung jawab
- Bahwa kejadian kedua pada bulan Juni 2015 sekira jam 15.30 wita didalam
kamar tidur saksi korban dengan cara melakukan hubungan badan layak
suami sitri dilakukan sama pada saat kejadian pertama;
- Bahwa kejadian ketiga pada tahun 2015 dipadang panggape sekira jam 14.00
wita, terdakwa mengajak saksi korban dudukdiranting pohon sambil ngobrol,
kemudian terdakwa memeluk dan mencium saksi korban;
- Bahwa selanjutnya terdakwa melepas celana dan melakukan hubungan
badan dengan posisi sama-sam berdiri saling berhadapan, dimana saat itu
terdakwa mengangkat kaki kiri saksi korban kemudian memasukkan
kemaluan terdakwa kedalam kemaluan saksi korban serta menggoyang-
goyangkan pantat maju mundur serta menumpahkan sperma diluar;
246

- Bahwa pada kejadian keempat pada bulan November 2015 sekiran jam 14.30
wita di padang panggape dan cara melakukan hubungan badan layak suami
istri dilakukan sama pada saat kejadian ketiga;
- Bahwa kejadian kelima pada bulan Desember 2016 sekira jam 11.00 wita
dipadang panggape terdakwa mengajak saksi korban beretemu melalui SMS,
dan sesampainya saksi korban, kamingobrol-ngobrol selanjutnya terdakwa
memeluk dan mencium saksi korban serta melepaskan celana,
kemudianmelakukan hubungan badan layaknya suami istri dengan posisi
sama-sama tertidur dengan kaki korban ditekuk berbentuk V kemudian
terdakwa memasukkan kemaluan terdakwa kedalam kemaluan saksi korban
dan menggoyang-goyangkan pantat maju mundur sampai terdakwa
mengeluarkan sperma didalamkemaluan saksi korban;
- Bahwa terdakwa pernah menjemput saksi korban menggunakan sepeda
motor MIO dan sepeda motor tersebut milik terdakwa;
- Bahwa saai ini skasi korban berusia 16 (enam belas) tahun;
- Bahwa terdakwa tidak pernah menyuruh saksi korban untuk menggugurkan
kandungan;
Menimbang, bahwa Terdakwa mengajukan Saksi yang meringankan (ade
charge) ; FordSinaga
Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan alat bukti surat sebagai
berikut :
Visum Et Repertum nomor : 1331/PB/VeRH/IV/2017 tanggal 03 Januari
2017, yang dibuat dan ditandatangani oleh dr Otto Henry Ford Sinaga
padaPuskesmasBaing Kecamatan Motongbang Teluk Mutiara, dengan kesimpulan
ditemukan positif (+) hamil pada pemeriksaan kehamilan dan pemeriksaan
kandungan dengan usia kurang lebih 3 bulan, serta tidak tertutup baik selaput
darah dan pada bagian intim perempuan;
Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang diajukan
diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :
247

- Bahwa benar telah terjadi persetubuhan sebanyak 5 (lima) kali,yang pertama


padabulan Juli 2015 dan terkahir kali saksi melakukan persetubuhan tersebut
pada bulan Desember 2016;
- Bahwa benar persetubuhan tersebut didukung oleh bukti surat berupa Visum
Et Repertum nomor : 1331/PB/VeRH/2017 tanggal 03 Januari 2017, yang
dibuat dan ditandatangani oelh dr Otto Henry Ford Sinaga pada Puskesmas
Baing Kecamatan Teluk Mutiara, dengan kesimpulan ditemukan posistif (+)
hamil pada periksaan kehamilan dan pemeriksaan kandungan dengan usia
kurang lebih 3 bulan, serta tidak tertutup baik selaput dara padabagian intim
perempuan;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim dan mempertimbangkan
apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas, Terdakwa dapat dinyatakan
telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;
Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan
dakwaan kumulatif, maka Majelis Hakim terlebih dahulu mempertimbangkan
dakwaan pertama sebagaimana diatur dalam pasal 81 ayat (2) Undang-Undang RI
Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jo. Pasal 65 ayat (1) KUHP,
yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut:
1. Setiap orang;
2. Dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan atau
membujuk anak;
3. Melakukan persetubuhan dengannya atau orang lain;
4. Beberapa perbuatan yang harus dipandang sebagai perbuatan yang berdiri
sendiri, sehingga merupakan beberapa kejahatan;
Menimbang, bahwa terhadap usnur-unsur tersebut Hakim
memepertimbangkan sebagai berikut;
Ad.1 Unsur Setiap Orang
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan setiap orang menurut hukum pidana
ialah siapa saja sebagaisubyek hukum yang diduga melakulan suatu tindak pidana;
Menimbang, bahwa dipersidangan oleh Penuntut Umum terdakwa MALKIAS
JOTA alias KIA dengan segenap identitasnya sebagaimana tersebut dalam surat
248

dakwaan yang telah dibacakan dipersidangan dan atas dibacakannya identitas


Terdakwa tersebut Terdakwa membenarkannya, maka Majelis Hakim berpendapat
bahwa unsur tersebut telah terpenuhi;
Ad.2 Unsur Dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian
kebohongan atau mebujukanak;
Menimbang, bahwa oleh karena unsur ini oleh pembuat undang-undang telah
dirumuskan secara alternatif, maka jika salah satu perbuatan telah memenuhi salah
satu unsur yang ditetapkan maka dengan sendirinya unsur tersebut terpenuhi
secara keseluruhan:
Menimbang, bahwa dengan sengaja (opzettelijk) dalam memorie van Toelichting
(Mvt), adalah adanya kehendak yang disadari dan ditujukan untuk melakukan
suatu kejahatan tertentu. Di dalam kesengajaan (opzettelijk) itu terkandung
pengertian menghendaki dan mengetahui (willens enwetens) yaitu seseorang yang
melakukan suatu perbuatan dengan sengaja itu haruslah menghendaki apa yang
iaperbuat (willens) dan mengetahui akibat dari apa yang ia perbuat (wettens).
(Prof.Moeljanto, Asas-asas Hukum Pidana, Hlm, 278) ;
Menimbang, bahwadari ketiga alternatif perbuatan tipu muslihat, serangkaian
kebohongan, atau membujuk dalamunsur kedua tersebut diatas, Majelis
berpendapat bahwa yang paling bersesuaian dengan fakta-fakta yang terungkap
dipersidangan adalah perbuatan membujuk, sehingga perbuatan tersebutlah yang
akan dibuktikan atasperbuatan Terdakwa;
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan membujuk adalah berusaha
mempengaruhi orang lain supaya menuruti kehendak pelaku;
Menimbang, bahwapada bulan Juli 2014 sekitar jam 15.30 wita dikamar
tidur di Moepali, desa Motongbang, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor,
terdakwa menghubungi saksi melalui SMS, dengan mengatakan ada buat apa
dan saksi jawab ada duduk-duduk lalau terdakwa katakan dengan siapa
dirumah boleh korban main kesana dan saksi jawab korban sendiri dan boleh
datang su, kemudian sekitar jam 15.00 wita terdakwa datang menggunakan
motor Mio Fino warna biru dan kami duduk diruang TV. Selanjutnya memeluk
saksi dan mencium saksi serta mengajak saksi untuk berhubungan badan layaknya
249

suami istri, kemudian kami cium-cium, pegang-pegang, setelah itu kami masing-
masing melepas celana dan saat itu terdakwa memegang kemaluan yang sudah
dalam keadaan tegang, selanjutnya memasukkan kemaluannya kedalam
kemalauan saksi dengan posisi saksi dibawah dengan kedua kaki ditekuk keatas
dan terbuka, selanjutnya terdakwa menggoyang-goyangkan pinggul naik turun
tidak lama kemudian sperma keluar namun ditumpahkan diluar;
Menimbang, bahwa antara terdakwa dengan saksi korban memiliki
hubungan pacaran dari tahun 2013 dan pada saat melakukan hubungan badan
layak suami istri terdakwa berjanji kepada saksi korban akan menjadikan istri dan
mengatakan jika terjadi sesuatu korban akan bertanggung jawab;
Menimbang, bahwa hubungan badan tersebut dilakukan kembali oleh terdakwa
dan saksi korban bulan Juni 2015 sekitar jam 15.00 wita yang mana tempat dan
cara melakukan hubungan badan layak suami istri dilakukan sama pada saat
kejadian pertama;
Menimbang, bahwa kemudian hubungan badan dilakukan kembali pada bulan
yang tidak diingat lagi pada tahun 2015 sekitar jam 14.00 wita terdakwa mengajak
saksi bertemu di padang panggape desa Motongbang kecamatan Motongbang
Teluk Mutiara kabupaten Alor, setelah dipadang kami masih duduk-duduk
ngobrol, setelah itu terdakwa mencium skasi dan kami berepelukan setelah itu
melakukan hubungan badan dengan posisi berdiri, saat itu terdakwa mengangkat
kaki kiri dan tangan kanan memasukkan kemaluannya ke dalamkemaluan skasi,
lalu terdakwa menggoyang-goyangkan pantatnya tidak lama kemudian sperma
ditumpahkan diluar dan kejadian keempat pada bulan Novemeber 2015 sekitar
jam 14.00 wita yang mana tempat dan cara melakukan hubunganbadan layak
suami istri dilakukan sama pada saat kejadian ketiga;
Menimbang, bahwa oleh karena dalam persidangan dididapatkan fakta yang
saling berhubungan dengan keteranagan saksi korban dan terdakwa maka unsur
membujuk yaitu Terdakwa berjanji kepada saksi korban akan menjadikan istri
dan mengatakan jika terjadi sesuatu korban yang bertanggung jawab, sehingga
saksi korban percaya dan mau diajak berhubungan badan maka unsur membujuk
dalam hal ini telah terpenuhi;
250

Menimbang, bahwa dalam persidangan terungkap fakta bahwa Terdakwa


mengetahui dan menyadari semua perbuatan yang dilakukan tersebut merupakan
perbuatan yang dilarang, dan Terdakwa memiliki niat serta dengan sadar
melakukan hubungan badan tersebut karena hubungan tersebut dilakukan
terdakwa lebih dari sekali, sehingga unsur dengan sengaja juga telah terpenuhi
dilakukan oleh terdakwa;
Menimbang, bahwa yang dimaksud anak sebagaimana dalam ketentuan
Pasal 1angka 1 Undang-undang No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak
yang masih dalam kandungan;
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim menghubungkan keterangan
saksi-saksi dan terdakwa yang ternyata saling bersesuaian bahwasaatterjadinya
persetubuhan tersebut saksi korban masih berumur 16 (enam belas) tahun
sehingga usia tersebut masih dalam kategori anak menurut pasal 1 angka 1
Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, yaitu anak
adalah belum berusia 18 (delapan belas) tahun termasuk anak yang masih
dalamkandungan, sehingga menurut Majelis unsur anak telah terpenuhi;
Menimbang, bahwa oleh semua unsur kedua tersebut telah terpenuhi
dilakukan oleh Terdakwa,maka secara mutatis mutandis unsur Dengan Sengaja
membujuk anak telah terpenuhi;
Ad.2 Melakukan Persetubuhan Dengannya atau Orang Lain ;
Menimbang, oleh karena unsur ini oleh pembuat undang-undang telah
dirumuskan secara alternatif, maka jika salah satu perbuatan telah memenuhi salah
satu unsur yang ditetapkan maka dengan sendirinya unsur tersebut terpenuhi
secara keseluruhan;
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan persetubuhan adalah peraduan
antara alat kelamin laki-laki dengan alat kelamin perempuan, dimana kelamin
laki-laki masuk kedalam alat kelamin perempuan hingga menegeluarkan sperma;
Menimbang, bahwa dalam persidangan didapatkan fakta bahwa pada bulan Juli
2015 sekitar jam 15.30 wita dikamar tidur Moepali, Desa Motongbang,
Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, terdakwa menghubungi saksi melalui
251

SMS, dengan mengatakan ada buat apa dan skasi jawab ada duduk-duduk lalu
terdakwa katakan dengan siapa dirumah boleh korban main kesana dan skasi
jawab korban sendiri dan boleh datang su, kemudian sekitarjam 15.00 wita
terdakwa datang menggunakan motor Mio Fino warna biru dan kami duduk
diruang TV, selanjutnya terdakwa memeluk skasi dan mencium saksi serta
mengajak saksi untuk berhubungan badan layaknya suami istri, kemudian kami
cium-cium, pegang-pegang, setelah itu kami masing-masing melepas celana dan
saat itu terdakwa memegang kemaluan yang sudah dalam keadaan tegang,
selanjutnya memasukkan kemaluannya kedalam kemaluan saksi dengan posisi
saksi dibawah dengan kedua kaki ditekuk keatas dan terbuka, selanjutnya
terdakwa menggoyang-goyangkan pinggul naik turun tidak lama kemudian
sperma keluar namun ditumpahkan diluar;
Menimbang, bahwa hubungan badan tersebut dilakukan kembali oleh
terdakwa dan saksi korban bulan Juni 2015 sekira jam 15.00 wita yang mana
tempat dan cara melakukan hubungan badan layak suami istri dilakukan sama
pada saat kejadian pertama;
Menimbang,bahwa kemudian hubungan badan dilakukan kembali pada
bulan yang tidakdiingat lagi padatahun 2015 sekitar jam 14.00 wita terdakwa
mengajak saksi bertemu dipadang panngaape desa Motongbang kecamatan Teluk
Mutiara kab Alor, setelah dipadang kami masih duduk-duduk ngobrol,setelah itu
terdakwa mencium saksi dan kami berpelukan setelah itu melakukan hubungan
badan dengan posisi berdiri, saat itu terdakwa mengangkat kaki kiri dan tangan
kanan memasukkan kemaluannya ke dalam kemalauan saksi , lalu terdakwa
menggoyang-goyangkan pantatnya tidak lama sperma ditumpahkan diluar dan
kejadian keempat pada bulan November 2015 sekitar jam 14.00 wita yang mana
tempat dan cara melakukan hubungan badan layak suami istri dilakukan sama saat
kejadian ketiga;
Menimbang, bahwa karena keterangan saksi korban dan Terdakwa ternyata saling
bersesuaian maka menurut majelis uraian perbuatan Terdakwa dalam unsur ketiga
melakukan peresetubuhan dengannya telah terpenuhi;
252

Ad.3 Beberapa perbuatan yang harus dipandang sebagai perbuatan yang


berdiri sendiri, sehingga merupakan beberapa kejahatan;
Menimbang, bahwa perbarengan perbuatan (oncursus realis atau meerdaase
semenloop) dalam pasal 65 KUHP memiliki pengertian bahwa masing-masing
tindak pidana dalam perbarengan perbuatan itu satu sama lain adalah terpisah dan
berdiri sendiri, dimana pengertian perbuatan dalam rumusan pasal tersebut
adalah perbuatan yang telah memenuhi seluruh unsur dari suatu tindak pidana
tertentu;
Menimbang, bahwa dalam perkara ini terdakwa didakwa dengan tindak
pidana Persetubuhan dan telah dapat dibuktikan seluruhnya, makayang harus
dibuktikan selanjutnya adalah apakah benar terdakwa melakukan beberapa
perbuatan kejahatan;
Menimbang, bahwa dalam persidangan didapatkan fakta bahwa pada bulan
Juli 2015 sekitar jam 15.30 wita dikamar tidur di Moepali, Desa Motongbang,
Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, terdakwa menghubungi saksi melalui
SMS, dengan mengatakan ada buat apa dan skasi jawab ada duduk-duduk lalu
terdakwa katakan dengan siapa dirumah boleh korban main kesana dan skasi
jawab korban sendiri dan boleh datang su, kemudian sekitarjam 15.00 wita
terdakwa datang menggunakan motor Mio Fino warna biru dan kami duduk
diruang TV, selanjutnya terdakwa memeluk skasi dan mencium saksi serta
mengajak saksi untuk berhubungan badan layaknya suami istri, kemudian kami
cium-cium, pegang-pegang, setelah itu kami masing-masing melepas celana dan
saat itu terdakwa memegang kemaluan yang sudah dalam keadaan tegang,
selanjutnya memasukkan kemaluannya kedalam kemaluan saksi dengan posisi
saksi dibawah dengan kedua kaki ditekuk keatas dan terbuka, selanjutnya
terdakwa menggoyang-goyangkan pinggul naik turun tidak lama kemudian
sperma keluar namun ditumpahkan diluar;
Menimbang, bahwa hubungan badan tersebut dilakukan kembali oleh
terdakwa dan saksi korban bulan Juni 2015 sekira jam 15.00 wita yang mana
tempat dan cara melakukan hubungan badan layak suami istri dilakukan sama
pada saat kejadian pertama;
253

Menimbang, bahwa kemudian hubungan badan dilakukan kembali pada


bulan yang tidak diingat lagi padatahun 2015 sekitar jam 14.00 wita terdakwa
mengajak saksi bertemu dipadang panngaape desa Motongbang kecamatan Teluk
Mutiara kab Alor, setelah dipadang kami masih duduk-duduk ngobrol,setelah itu
terdakwa mencium saksi dan kami berpelukan setelah itu melakukan hubungan
badan dengan posisi berdiri, saat itu terdakwa mengangkat kaki kiri dan tangan
kanan memasukkan kemaluannya ke dalam kemalauan saksi , lalu terdakwa
menggoyang-goyangkan pantatnya tidak lama sperma ditumpahkan diluar dan
kejadian keempat pada bulan November 2015 sekitar jam 14.00 wita yang mana
tempat dan cara melakukan hubungan badan layak suami istri dilakukan sama saat
kejadian ketiga, sehingga dalam hal ini Majelis Hakim berependapat perbuatan
terdakwa tersebut diatas sebagai perbuatan yang berdiri sendiri dan merupakan
beberapa perbuatan kejahatan;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut maka menurut Majelis
terhadap unsur keempat juga telah terpenuhi:
Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 81 ayat (2)
Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jo. Pasal
65 ayat (1) KUHP telah terpenuhi, maka terdakwa haruslah dinyatakan telah
terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana
didakwakan dalam dakwaan Kesatu;
Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan Penuntut Umum disusun secara
kumulatif maka selanjutnya Majelis Hakim mempertimbangkan dakwaan kedua
sebagaimana diatur dalam Pasal 81 ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun
2014 tentang Perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
anak, yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut:
1. Setiap orang;
2. Dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan atau
membujuk anak;
3. Melakukan persetubuhan dengannya atau orang lain;
Menimbang, bahwa terhadap usnur-unsur tersebut Hakim memepertimbangkan
sebagai berikut;
254

Menimbang, bahwa oleh karena unsur Setiap Orang Pasal 81 ayat (2) Undang-
Undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU Nomor 23 Tahun
2002 tentang Perlindungan Anak adalah sama dengan unsur setiap orang dalam
pasal 81 ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak Jo. Pasal 65 ayat (1) KUHP, sebagaimana yang telah dipertimbangkan
dalam dakwaan Pertama dan telah terbukti secara sah dan meyakinkan, maka
menurut Majelis Hakim pertimbangan tersebut diambilalih sebagai pertimbangan
unsur Setiap Orang dalam dakwaan kedua;
Ad.2 Unsur Dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian
kebohongan atau membujuk anak;
Menimbang, bahwa oleh karena unsur ini oleh pembuat undang-undang
telah dirumuskan secara alternatif, maka jika salah satu perbuatan telah memenuhi
salah satu unsur yang ditetapkan maka dengan sendirinya unsur tersebut terpenuhi
secara keseluruhan;
Menimbang, bahwa dengan sengaja (opzettelijk) dalam memorie van Toelichting
(Mvt),adalah adanya kehendak yang disadari dan ditujukan untuk melakukan
suatu kejahatan tertentu. Didalam kesengajaan (opzettelijk) itu terkandung
pengertian menghendaki dan mengetahui (willens en wetens) yaitu seseorang
yang melakukan suatu perbuatan dengan sengaja itu haruslah mengehendaki apa
yang ia perbuat (willens) dan mengetahui akibat dari apa yang ia perbuat
(wettens). (Prof.Moeljatno, Asas-asas Hukum Pidana, Hlm.278) ;
Menimbang, bahwa dari ketiga alternatif perbuatan tipu muslihat, serangkain
kebohongan, atau membujuk dalam unsur kedua tersebut diatas, Majelis
berpendapat bahwa yang paling bersesuaian dengan fakta-fakta yang terungkap
dipersidangan adalah perbuatan membujuk, sehingga perbuatan tersebutlah
yang akan dibuktikan atas perbuatan Terdakwa;
Menimbang,bahwa yang dimaksud membujuk adalah berusaha mempengaruhi
orang lain supaya menuruti kehendak pelaku;
Menimbang, bahwa pada bulan Desember 2016 sekitar jam 15.00 wita dipadang
panggape terdakwa mengajak saksi korban bertemu melalui SMS, dan
sesampainya saksi korban, kami ngobrol-ngobrol selanjutnya terdakwa memeluk
255

dan mencium saksi korban serta melepaskan celana, kemudian melakukan


hubungan badan layaknya suami istri dengan posisi sama-sama tertidur dengan
kaki korban ditekuk berebentuk V kemudian terdakwa memasukkan kemaluan
terdakwa kedalam kemaluan saksi korban dan menggoyang-goyangkan pantat
maju mundur sampai terdakwa mengelurkan sperma didalam kemaluan saksi
korban;
Menimbang, bahwa antara terdakwa dengan saksi korban memiliki
hubungan pacaran dari tahun 2013 dan pada saat melakukan hubungan badan
layak suami istri terdakwa berjanji kepada saksi korban terdakwa berjanji kepada
saksi korban akan menjadikan istri dan mengatakan jika terjadi sesuatu korban
yang akan bertanggung jawab;
Menimbang, bahwa oleh karena dalam persidangan didapatkan fakta yang saling
berhubungan antara keterangan saksi korban dan Terdakwa maka unsur membujuk
yaitu Terdakwa berjanji kepada saksi korban akan menjadikan istri dan
mengatakan jika terjadi sesuatu korban yang akan bertanggung jawab sehingga
saksi korban percaya dan mau diajak berhubungan badan maka unsur membujuk
dalamhal ini telah terpenuhi;
Menimbang, bahwa dipersidnangan terungkap fakta bahwa terdakwa
mengetahui dan menyadari semua perbuatan yang dilakukan tersebut merupakan
perbuatan yang dilarang, dan terdakwa memiliki niat serta dengan sadar
melakukan hubungan badan tersebut, sehingga unsur dengan sengaja juga telah
terpenuhi dilakukan oleh terdakwa;
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan anak sebagaimana dalam
ketentuan Pasal 1angka 1 Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas)
tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan;
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim menghubungkan keterangan
saksi-saksi dan terdakwa yang ternyata saling bersesuaian bahwa saat terjadinya
persetubuhan tersebut saksi korban masih berumur 16 (enam belas) tahun
sehingga usia tersebut masih dalam kategori anak menurut pasal 1 angka 1
Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, yaitu anak
256

adalah belum berusia 18 (delapan belas) tahun termasuk anak yang masih dalam
kandungan, sehungga menurut Majelis unsuranak telah terpenuhi;
Menimbang, bahwa oleh karean semua unsur kedua tersebut telah terpenuhi
dilakukan oleh Terdakwa, maka secara mutatis mutandis unsur Dengan Sengaja
membujukanak telah terpenuhi;
Ad.3 Melakukan Persetubuhan Dengannya atau Orang Lain ;
Menimbang, bahwa oleh karena unsur ini oleh pembuat undang-undang
telah dirumuskan secara alternatif, maka jika salah satu perbuatan telah memenuhi
salah satu unsur yang ditetapkan maka dengan sendirinya unsur tersebut terpenuhi
secara keseluruhan;
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan persetubuhan adalah peraduan
antara alat kelamin laki-laki dengan alat kelamin perempuan, dimana alat kelamin
laki-laki masuk kedalam alat kelamin perempuan hingga mengeluarkan sperma;
Menimbang, bahwa dalam persidangan didapatkan fakta bahwa pada
bulan Juni 2015 sekitar jam 11.00 wita dipadang panggape terdakwa mengajak
saksi korban bertemu melalui SMS, dan sesampainya saksi korban, kami ngobrol-
ngobrol selanjutnya terdakwa memeluk dan mencium saksi korban serta
melepaskan celana, kemudian melakukan hubungan badan layaknya suami istri
dengan posisi sama-sama tertidur dengan kaki korban ditekuk berbentuk V
kemudian terdakwa memasukkan kelamin terdakwa kedalam kemaluan saksi
korban dan menggoyang-goyangkan pantat maju mundur sampai terdakwa
mengeluarkan sperma didalam kemaluan saksi korban;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi Agustina Riwu Alias
Mama MEA yang merupakan mama saksi korban menyatakan pada pokonya
padatanggal 1 Juni 2017 sekitarjam 16.00 wita bertempat dirumah saksi di
Moepali, Dusun Waimina, Desa Motongbang, Kecamatan Teluk Mutiara,
Kabupaten Alor, saat saksi korban sakit dan saat itu saksi melihat kondisi skasi
korban berubah, kemudian saksi menanyakan kepada saksi korban kenapa kau
lemas-lemas, namun saksi korban menangis serta mengatakan kalau saksi korban
sedang hamil 3 bulan dan dihamili oleh terdakwa;
257

Menimbang, bahwahubungan badan tersebut terbukti berdasarkan bukti


surat berupa Visum Et Repertum nomor : 1331/PB/VeRH/2017 tanggal 03 Januari
017, yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Otto Henry FordSinaga pada
Puskesmas Baing Kecamatan Teluk Mutiara, dengan kesimpulan ditemukan
positif (+) hamil pada periksaan kehamilan dan pemeriksaan kandungan dengan
usia kurang lebih 3 bulan, serta tidak tertutup baik selaput darah pada bagian intim
perempuan;
Menimbang, bahwa fakta dipersidangan kehamilan saksi korban telah
keguguran padasaat usia kehamilan 3 bulan dikarenakan kecapean/kelelahan
bolak-balik untuk memberikan keterangan dikepolisian;
Menimbang, bahwa oleh karena keterangan saksi korban dan terdakwa
ternyata saling bersesuaian maka menurut majelis uraian perbuatan Terdakwa
dalam unsur ketiga melakukan peresetubuhan dengannya telah terpenuhi;
Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari pasal 81 ayat (2) Undang-
Undang RI Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas UU Nomor 23 tahun
2002 tentang Perlindungan Anak telah terpenuhi, maka terdakwa haruslah
dinyatakan telah terbukti secarasah dan meyakinkan melakukan tindak pidana
sebagaimana dalam dakwaan Kedua;
Menimbang, bahwadalam persidangan, Majelis Hukim tidak menemukan
hal-hal yang dapat menghapuskan pertanggungjawaban pidana, baik sebagai
alasan pembenar dan atau lasan pemaaf, maka Terdakwa harus
mempertanggungjawabkan perbuatannya;
Menimbang, bahwa karena terdakwa dinyatakan bersalah dan mampu
bertanggung jawab, maka harus dijatuhi pidana:
Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap Terdakwa telah dikenakan
penangkapan dan penahanan yang sah, maka masapengankapan dan penahanan
tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;
Menimbang, bahwaoleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan
terhadap Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar
Terdakwa tetap berada dalam tahanan;
258

Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan di persidangan


untuk selanjutnya dipertimbangkan sebagai berikut ;
- 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha/1UB AT warna biru dengan nomor
polisi ED 6745 ca, nomor rangka MH31UB003CJ037127, nomor mesin
1UB-037138, beserta kunci kontaknya;
- 1 (satu) lembar STNK sepeda motor Yamaha/1UB AT warna biru dengan
nomor polisi ED 6745 ca, nomor rangka MH31UB003CJ037127, nomor
mesin 1UB-037138 nomor 036964, atas nama ERWIN KARWELO;
- 1 (satu) buah handphone merk samsung warna putih;
- 1 (satu) lembar celana pendek levis warna biru pudar;
- 1 (satu) lembar baju kaos warna abu-abu berisi tulisan
DEVELOPMENTBdibagian dada depan;
Oleh karena barang bukti tersebut merupakan milik terdakwa MALKIAS JOTA
maka perlu ditetapkan agar barang bukti tersebut dikembalikan kepada yang
berhak yaitu terdakwa MALKIAS JOTA
- 1 (satu) lembar celana pendek kain kotak-kotak warna kombinasi merah
biru;
- 1 (satu) lembar baju kaos wrna putih bergambar Angry Bird;
- 1(satu) lembar celana dalam warna kuning pudar bagian belakang ada
gambar Doraemon;
- 1 (satu) lembar celana pendek kain warna kombinasi hitam putih coklat;
- 1 (satu) lembar baju kaos warna merah polos;
- 1 (satu) lembar celana dalam warna pink muda bergambar Doraemon;
- 1 (satu) buah BH biru berisi motif bunga;
- 1 (satu) buah BH warna hitam berisi motif bunga dan jantung hati;
Oleh karena barang bukti tersebut merupakan milik saksi Marge Melan Raha
maka perlu ditetapkan agar barang bukti tersebut dikembalikan kepada yang
berhak yaitu saksi Marge Melan Raha
Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa maka perlu
dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan yang
meringankan Terdakwa;
259

Keadaan yang memberatkan :


- Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan norma hukum, norma agama dan
norma susila;
- Perbuatan Terdakwa dilakukan berkali-kali atau lebih dari 1 (satu) kali;
Keadaan yang meringankan :
- Terdakwa menyesali perbuatannya;
- Terdakwa belum pernah dihukum;
Menimbang bahwa oelah karena terdakwa dijatuhi pidana maka haruslah
dibebani pula untuk membayar biaya perkara;
Memeperhatikan, Pasal 81 ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun
2002 tentang Perlindungan Anak Jo. Pasal 65 ayat (1) KUHP, Pasal 81 ayat (2)
Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas UU No. 23
tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain
yang bersangkutan;
MENGADILI :
1. Menyatakan Terdakwa MALKIAS JOTA alias KIA tersebut diatas,
terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
Membujuk anak untuk melakukan persetubuhan dengannya yang
dilakukan beberapa kali;
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana
penjara 6 (enam) tahun dan denda sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta
rupiah), dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar, maka
diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiag) bulan;
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani
Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
4. Menetapkan agar Terdakwa tetap ditahan;
5. Menetapkan barang bukti berupa;
- 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha/1UB AT warna biru dengan
nomor polisi ED 6745 ca, nomor rangka MH31UB003CJ037127,
nomor mesin 1UB-037138, beserta kunci kontaknya;
260

- 1 (satu) lembar STNK sepeda motor Yamaha/1UB AT warna biru


dengan nomor polisi ED 6745 ca, nomor rangka
MH31UB003CJ037127, nomor mesin 1UB-037138 nomor 036964,
atas nama ERWIN KARWELO;
- 1 (satu) buah handphone merk samsung warna putih;
- 1 (satu) lembar celana pendek levis warna biru pudar;
- 1 (satu) lembar baju kaos warna abu-abu berisi tulisan
DEVELOPMENTBdibagian dada depan;
Dikembalikan kepada terdakwa MALKIAS JOTA;
- 1 (satu) lembar celana pendek kain kotak-kotak warna kombinasi
merah biru;
- 1 (satu) lembar baju kaos wrna putih bergambar Angry Bird;
- 1(satu) lembar celana dalam warna kuning pudar bagian belakang
ada gambar Doraemon;
- 1 (satu) lembar celana pendek kain warna kombinasi hitam putih
coklat;
- 1 (satu) lembar baju kaos warna merah polos;
- 1 (satu) lembar celana dalam warna pink muda bergambar
Doraemon;
- 1 (satu) buah BH biru berisi motif bunga;
- 1 (satu) buah BH warna hitam berisi motif bunga dan jantung hati;
Dikembalikan kepada saksi Marge Melan Raha
6. Membebabkan kepada Terdakwa membayar biaya perkara sejumlah Rp.
2.000,- (dua ribu rupiah);
Demikian diputus dalamsidang permusyawarahan Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Kalabahi, pada hari Selasa, Taggal 7 Juni 2017 oleh AMIN IMANUEL
BURENI, S.H., M.H. sebagai Hakim Ketua, YAHYA WAHYUDI, S.H, M.H
dan I MADE GEDE KARIANA, S.H. Masing-masing sebagai Hakim
Anggota, yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada Kamis
tanggal 9 Juni 2017 oleh Hakim Ketua dengan didampingi para Hakim
Anggota tersebut, dibantu HELTON B.K. WADU, S.H sebagai Panitera
261

Pengganti pada Pengadilan Negeri Kalabahi, serta dihadiri oleh APRILIAN


SATRIYO WIDI. H, SH., Penuntut Umum dan Terdakwa didampingi oleh
Penasihat Hukumnya.

Hakim-hakim Anggota, Hakim Ketua,

YAHYA WAHYUDI, S.H, M.H AMIN IMANUEL BURENI, SH.M.H

I MADE GEDE KARIANA, S.H


Panitera Pengganti,

HELTON. B.K. WADU, S.H


262

C. Simulasi Beracara Kasus Perdata :


1. Somasi

SURAT PENETAPAN
Nomor 01/Pen.Som/PDT/2017/PN.KLB

Kami Ketua Pengadilan Negeri Kalabahi ;


Setelah membaca SuratPermohonan Somasi tertanggal 31 Juli 2017 yang
telah diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kalabahi, pada tanggal 4 April
2017 dan telah pula didaftarkan dibawah Nomor : 16/SOM/DPT/2009/PN.KLB.-
yang diajukan oleh :.............
Marjuki Ali : Bertempat tinggal di Kalabahi, Kabutapen Alor, Pekerjaan
Pimpinan Bank Rakyat Indonesia Cabang Kalabahi, sebagai Pemohon
Somasi ; ..............................................
T e r h a d a p ......................................................................................
Irwan Kamis : Bertempat tinggal di Jln. Diponegoro No. 81 Kel.
Hambala, Kec. Kota Kalabahi, Kab. Alor, sebagai Termohon Somasi ;
Menimbang, bahwa Pemohon Somasi memohon agar kepadaTermohon
Somasi dapatlah dipanggil guna diperingati untuk memenuhi Kewajibannya
terhadap Persetujuan Buka Kredit tanggal 1Mei2017, antara BRI Unit Melolo
dengan Irwan Kamis tersebut ;................
Menimbang, bahwa untuk melaksanakan panggilan terhadap Termohon
Somasi tersebut, perlu ditugaskan/ditunjuk Matias Djawa Juru Sita pada
Pengadilan Negeri Kalabahi untuk memamnggil Termohon Somasi tersebut
meghadap Ketua Pengadilan Negeri Kalabahi guna diberi peringatan agar ia
dalam jangka waktu 8 (delapan) hari telah melunasi hutangnya tersebut;
Memperhatikan Undang-Undang yang bersangkutan ; .............................
263

MENETAPKAN
Mengabulkan Permohonan Pemohon Somasi tersebut ;
Menunjuk Saudara Matias Djawa Juru Sita pada Pengadilan Negeri
Kalabahi guna memanggil Termohon Somasi untuk menghadap Ketua
Pengadilan Negeri Kalabahi pada :
Hari : Kamis ;
Tanggal : 14 April 2017;
Jam : 09.00 Wita ;
Bertempat di : Ruang Kerja Ketua Pengadilan Negeri Kalabahi ;
Demikianlah dibuat Penetapan ini di Kalabahi pada tanggal : 7 April
2017;

Wakil Ketua Pengadilan Negeri Kalabahi

Amin Imanuel Bureni, S.H., M.H


Biaya- biaya :
Materi Penetapan : ...................................... Rp.
6000,-
Leges : ...................................... Rp.
3000,-
J u ml a h : ...................................... Rp.
9000,-
BERITA ACARA SOMASI
Nomor 01/SOM/PDT/2017/PN.KLB.-

Pada hari ini : Kamis, tanggal : 7 April 2017, korbanAmin Imanuel


Bureni, S.H., M.H Wakil Ketua Pengadilan Negeri Kalabahi,
berdasarkan Permohonan somasi dari Marjuki Ali, pekerjaan Pimpinan
Bank Rakyat Indonesia : Cabang Kalabahi, telah memberikan
peringatan/teguran kepada Pihak Termohon Somasi : Irwan Kamis;
264

Termohon somasi pada Panggilan pertama tidak dapat hadir


memenuhi panggilan tersebut;
Selanjutnya pada Panggilan kedua Termohon Somasi hadir dihadapan
Hakim/Ketua Pengadilan Negeri Kalabahi : Amin Imanuel Bureni, S.H.,
M.H.;
Kemudian Hakim Ketua Pengadilan Negeri tersebut memberitahukan
agar dalam tenggang waktu 8 (delapan) hari, Termohon Somasi harus
melunasi hutangnya pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Kalabahi
sebesar Rp. 3.021.100,- (tiga juta dua puluh satu ribu seratus rupiah) ;
Selanjutnya atas pemberitahuan dan Peneguran Hakim/ Ketua
Pengadilan Negeri tersebut, Termohon Somasi menyatakan bersedia
melunasi hutangnya dalam jangka waktu yang diberikan;
Demikian berita acara ini dibuat dan ditandatangani oleh Hakim/Ketua
Pengadilan Negeri Kalabahi dan Panitera ;

Hakim Ketua
Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Kalabahi

Helton. B.K. Wadu, S.H Amin Imanuel Bureni, S.H., M.H.


265

2. Surat Kuasa
SURAT KUASA INSEDENTIAL
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Husen Jahi, Umur kurang lebih 99 tahun, Laki-laki, Suku Alor, Kebangsan
Indonesia, Bertempat tinggal di Desa Alor Kecil, Kecamatan Abal, Kabupaten
Alor, Agama Islam, Pekerjaan Tani selanjutnya disebut sebagai pemberi
Kuasa dengan ini memberikan kuasa kepada :
Anwar Pati, umur 37 tahun, jenis kelamin laki-laki, Suku Alor, Kebangasaan
Indonesia, bertempat tinggal diRT.01/RW.01, Desa Alor Kecil, Kecamatan
Abal, Kabupaten Alor, agama Islam, pekerjaan Tani selanjutnya disebut
Penerima Kuasa.
Untuk mewakili pemberi kuasa dalam perkara tentang gugatan perbuatan
melawan hukum sengketa tanah yang terletak di RT.08/RW.04. Desa Alor
Kecil, Kecamatan Abal, Kabupaten Alor antara IBRAHIM LEMA melawan
HUSEN JAHI ;
A. DALAM OERADILAN TINGKAT PERTAMA (Pengadilan Negeri
Kalabahi)
1. Mewakili/mendampingi pemberi kuasadalam setiap
persidangan pengadilan negeri Kalabahi, dalam perkara perdata
gugatan No.05/PDT/G/2014/PN.WNP. antara IBRAHIM
LEMA melawan HUSEN JAHI;
2. Membuat dan menandatangani jawaban /Replik/Duplik,
kesimpulan serta semua surat-surat yang berhubungan dengan
perkara ini;
3. Mengajukan bantahan, menerima pernyataan dari pihak lain;
4. Mengajukan/menolak alat-alat bukti berupa surat-surat dan
saksi-saksi;
5. Mengajukan sita jaminan menolak sita jaminan;
6. Menerima/menolak perdamaian baik didalam maupun
dipersidangan;
7. Memohon eksekusi atau menolak eksekusi;
266

8. Menhadap ketua/hakim atau pejabat apada instasi yang


berhubngan dengan perkara ini;
9. Menerima/menolak putusan
B. DALAM PERADILAN TINGKAT BANDING (Pengadilan Tingkat
Kupang)
1. Membuat/menandatangani serta mengajukan surat permohonan
pernyataan banding, membuat dan menandatangani memori
banding;
2. Menandatangani surat-surat lainnya yang berhubungan dengan
perkara ini;
3. Mewakili/mendampingi para pemberi kuasa dalam setiap
persidangan kalau dipandang perlu dan memungkinkan;
4. Menghadap ketua/hakim tinggi atau instasi yang ada hubungan
dengan perkara ini;
5. Menerima/menolak putusan;
C. DALAM TINGKAT KASASI (Mahkamah Agung R.I)
Membuat/menandatangani surat permohonan/pernyataan
kasasi, membuat dan menandatangani memori kasasi serta
surat-surat lainnya yang berhubungan dan berkaitan dengan
perkara ini;
Singkatnya penerima kuasa dapat melakukan segala sesuatu
yang baik dan berguna bagi kepentingan pemberi kuasa;
Surat kuasa ini dapat dipindah tangankan kepada orang lain
dengan Hak substitusi baik sebagian maupun untuk seluruhnya;
Demikian surat kuasa ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya
Kalabahi, 24 Juni 2017
Penerima Kuasa, Pemberi Kuasa,

ANWAR PATI HUSEN JAHI


267

3. Gugatan
Kalabahi, 15Juni 2017
Perihal : Gugatan Perbuatan Melawan Hukum
Kepada
Yth. Bpaka Ketua Pengadilan Negeri Kalabahi
Di_
Kalabahi

Korban yang bertanda tangan dibawah ini :


IBRAHIM LEMA, Umur 48 tahun, Laki-laki, Suku Alor, Kebangsaan
Indonesia, bertempat tinggal di Desa Alor Kecil, Kecamatan Abal, Kabupaten
Alor, agam Islam, Pekerjaan Tani disebut sebagai penggugat;
Dengan ini datang dihadapan Bapak Ketua Pengadilan Negeri Kalabahi untuk
mengajukan gugatan sebagaimana perihal tersebut diatas terhadap :
Husen Jahi, Umur kurang lenbih 99 tahun, Laki-laki, Suku Alor Kebangasaan
Indonesia, Beretempat tinggal di Desa Alor Kecil, Kecamatan Abal, Kabupaten
Alor, Agama Islam, Pekerjaan Tani, dalam hal ini memberi kuasa kepada Anawar
Pati berdasarkan surat kuasa dengan Nomor : 04/SK/PDT/2014/PN.WNP disebut
sebagai tergugat;
Adapun dasargugatan Penggugat adalah sebagai berikut :
1. Bahwa KARAWANG PATI meninggal padatanggal 15 Oktober 1995
dan mempunyai seorang isteri Yaitu MARIANA JILIK dalam
perkawinan tersebut dikaruniai 5 (lima) orang anak yaitu :
a. IBRAHIM LEMA (Penggugat);
b. Kornelis Kawutak Mahana;
c. Markus Nggodu Ngguala;
d. Agustina Tanggu Hana;
e. Kalopas Kauki Lendi;
2. bahwaAlmarhum KARAWANG PATI semasa hidupnya memiliki dan
menguasai sebidang tanah kering seluas 25.000 M2dengan batas-batas
tanah sebagai berikut :
268

a. Sebelah Utara : Hamba Pulu II;


b. Sebelah Selatan : Tanah Negara/Gunung;
c. Sebelah Barat : HUSEN JAHI (Tergugat);
d. Sebelah Timur : H. Maling dengan K.Mehang.
3. Bahwa semasa hidupnya almarhum KARAWANG PATI telah mengolah
dan mengerjakan Tanah sengketa tersebutsejak tahun 1963 dan dibagian
selatan alamarhum KARAWANG PATI membuat sebuah rumah tinggal
dan diberi nama tempat tersebut Kahambu Monu yang sekarang adalah
tempat rumah tinggal Tergugat ; ......................
......................................................
4. Bahwapada tahun 1996 Program Pemerintah melalui Program Nasional
(PRONA) Kantor Agraira Kabupaten Alor, sekarang Kantor Pertanahan
Kabupaten Alor melakukan pengukuran dan pembagian tanah negara
bebas yaitu tanah sawah/tanah kering kepada seluruh masyarakat atau
petani khususnya pada Desa Alor Kecil, Kecamatan Abal, Kabupaten Alor
sekarang Desa Alor Kecil, Kecamatan Abal, Kabupaten Alor;
5. Bahwa pada tahun 1968 berdasarkan Program Nasional (PRONA) pada
tahun 1966, maka Kepala Inspeksi Agraria Propinsi Nusa TenggaraTimur,
melalui Kantor Agraria Kabupaten Alor, sekarang kantor Pertanahan
Kabupaten Alor menegeluarkan Petikan Surat Keputusan (SK) atas nama
Gubernur Kepala Daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur Nomor :
A.004/18/A/68 tanggal 31 Oktober 1968 atas tanah kering tersebut yaitu
atas nama KARAWANG PATI seluas 25.000 M2 dengan nomor code : U7
sesuai yang tercantum dalam peta umum desa, dengan batas-batas tanah
sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Hamba Pulu II;
b. Sebelah Selatan : Tanah Negara/Gunung;
c. Sebelah Barat : NHUSEN JAHI(Tergugat);
d. Sebelah Timur : H. Maling dengan K.Mehang.
6. Bahwa pada tahun 1966 saat pembagian atau pengukuran tanah
sawah/tanah kering tersebut Tergugat HUSEN JAHI sedang tidak berada
269

ditempat karena Tergugat sedang ditahan di Rumah Tahanan Negara


(RUTAN) Kalabahi karena tergugat terlibat G 30 S PKI ;
..........................................................................................
7. Bahwa walaupun Tergugat sedang ditahan di Rumah Tahanan Negara
(RUTAN) Kalabahi, Aparat Desa Alor Kecil, Kecamatan Abal, Kabupaten
Alor, sekarang Desa Alor Kecil, Kecamatan Abal, Kabupaten Alor,
bersama petugas ukur KABONJU HARANG MBANI, Cs pada Kantor
Agraira Kabupaten Alor menlakukan pengukuran dan pembagian atas
seluruh tanah sawah/tanah kering sesuai DAFTAR NAMA-NAMA
PETANI SELURUH DATARAN Desa Alor Kecil, sekarang Desa
Mondu Lambi yang mana tetap mengukur tanah kering milik Tergugat
kurang lebih seluas 35.000 M2 yang disaksikan oleh keluarga tergugat dan
Aparat Desa ; ................................................................................
8. Bahwa setelah Tergugat keluar dari Rumah Tahanan (RUTAN) Kalabahi,
Tergugat tidak pernah menggubris atau memepertanyakan tentang tanah
kering yang digarap oleh Almarhum KARAWANG PATI maupun
kepada anak-anak alamarhum yang menggarap atau mengerjakan
tanahkering tersebut ; ........................................................
9. Bahwa pada tahun 2006 adik kandung Penggugat yaitu KALOPAS
KAUKI LENDI kembali mengerjakan atau mengolah tanah sengketa
tersebut untuk ditanami padi ladang dan jagung yang mana tanah tersebut
masih tanah kering belummenjadi tanah sawah/irigasi sekaligus
memindahkan batas yang dipasang oleh Tergugat yang masuk dalam
tanah milik almarhum KARAWANG PATI, dan saat itu juga Tergugat
protes/tidak setuju dipindahkan batas tersebut sehingga terjadi
keributan/saling adu mulut dilokasi tanah tersebut, atas kejadian tersebut
Tergugat melaporkan kepada Pemerintah DesaMondu Lambi, sehingga
melalui Kepala Urusan Keamanan Desa Mondu Lambi yaitu KULLA
NANG KIAWA memanggil Penggugat maupun Tergugat untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut dengan mengambil tempat
dirumahnya almarhum LUKAS KENJU PRAING sebagai kepala Desa
270

difinitif pada saat itu, dan yang menjadi inti didalam urusan Pemerintah
Desa tersebut itu adalah Pertengkaran mulut antara adik kandung
Penggugat yaitu KALOPAS KAUKI LENDI dengan HUSEN JAHI
(Tergugat) yang mana HUSEN JAHI (Tergugat) memasang tandaatau
batas tanah miliknya, namun batastersebu masuk dalam tanah milik
almarhum KARAWANG PATI sehingga adik kandung Tergugat
memindahkan BATAS tanah tersebut, selanjutnya didalam Pelaksanaan
Urusan Pemerintah Desa tidak diklarifikasi secara tuntasmengenai
BATAS tanah yang diributkan akan tetapi Pemerintah Desa hanya
melakukan mediasi tentang peretengkaran yang sama-sama dilakukan oleh
adik kandung Penggugat dan Tergugat mengingat keduanya adalah
keluarga dekat, dalammediasi tersenut Pemerintah Desa berhasil
mendamaikan antara adik kandung Penggugat dan Tergugat yang mana
keduanya menyesali perbuatannya dan saling memaafkan,selanjutnya
antara kedua belah pihak sepakat berdamai secara adat suku Alor dan
sebelum dilakasnakan perdamaian, Tergugat lewat kesempatan itu juga
kepada Pemerintah Desa serta kepada pihak keluarga Penggugat
menyampaikan hal-hal untuk dipertimbangkan sebagai berikut :
Mengingat bahwa adik kandung Penggugat yaitu KALOPAS
KAUKI LENDI dengan HUSEN JAHI (Tergugat) selalu
ribut/adu mulut ;
Bahwa rumah tinggal Tergugat yang dekat dengan tanah
sengketadan;
Tergugat meminta bagian lahan seluas 2.500 M2 dengan alasan
mengingat binatang peliharaan seperti babi,ayam milik Tergugat
selalu berekeliaran ditanah sengketa tersebut;
Dan atas 3 (tiga) hal tersebut diatas pihak Penggugat dan Pemerintah
Desa menyetujui atas permintaan Tergugat, selanjutnya dalam
perdamaian tersebut Pemerintah Desa memperhatikan bahwa
Penggugat dalam adat Alor sebagai YARA dan Tergugat dalam
adatAlor sebagai KAWINI dengan demikianPemerintah Desa
271

memutuskan menghukum perbuatan Penggugat dan Tergugat secara


Adat Suku Alor yaitu Penggugat dihukum 2 (dua) ekor babi dan 2
(dua) lembar kain sedangkan Tergugat dihukum 1 (satu) ekor kuda
dan 1 (satu) mamuli, yang mana hukuman yang dibebankan antara
kedua belah pihak adalah merupakan tanda perjanjian secara hukum
adat suku Alor bahwakelak tidak mengulangi perbuatannya,
selanjutnya perdamaian tersebut dilakukan dirumah Tergugat ;
.................................................
10. Bahwa padatahun 2007 dalam Program Daerah (PRODA) Kantor
Pertanahan Kabupaten Alor melakukan pengukuran ulang guna penerbitan
sertifikat bagi seluruh tanah sawah/tanah kering milik seluruh masyarakat
atau petani khusunya pada Desa Alor Kecil Kecamatan Lewa, Kabupaten
Alor sekarang Desa Alor Kecil, Kecamatan Abal, Kabupaten Alor dengan
berdasarkan hasil pengukuran dan pembagian tanah sawah/tanah kering
pada tahun 1966 serta berdasarkan petikan surat keputusan (SK) Kepala
Inspeksi Agraira Propinsi Nusa Tenggara Timur, yang dikeluarkan melaui
Kantor Agraira Kabupaten Alor, sekarang Kantor Pertanahan Kabupaten
Alor pada tahun 1968 dan pengukuran tersebut dimulai dari
U1,U2,U3,U4,U5,U6 ukurannya tidak bermasalah dan semuanya sesuai
yang tercantum pada petikan surat keputudsan (SK) Kepala Inspeksi
Agraria Propinsi NusaTenggara Timur,yang dikeluarkan melalui Kantor
Agraira Kabupaten Alor, sekarang KantorPertanahan Kabupaten Alor pada
tahun 1968, selanjutnya petugas ukur melanjutkan pada tanah kering
Nomor code U7 namun tidak sesuai lagi dengan ukuran tanah yang
sebenarnya seperti yang tercantum padapetikan surat keputusan (SK)
Kepala Inspeksi Agraira Propinsi Nusa Tenggara Timur Nomor :
A.004/18/A/68 tanggal 31 Oktober 1968 atas tanah kering milik almarhum
KARAWANG PATI yang luasnya 25.000 M2dan setelah diukur luasnya
hanya 21.250M2dan masih mangalami kekurangan 3.750 M2 yang mana
kekurangan tersebut masuk dalam tanah milik Tergugat yang pernah
diributkan oleh adik kandung Penggugat yaitu KALOPAS KAUKI
272

LENDI dengan Tergugat pada tahun 2006, selanjutnya Penggugat


meminta kepada petugas ukur untuk disesuaikan luas tanah kering tersebut
seperti yang tercantum dalam Petikan surat Keputusan (SK) Kepala
Inspeksi Agraria Propinsi Nusa Tenggara Timur Nomor : A.004/18/A/68
tanggal 31 Oktober 1968 atas tanah kering milik almarhum
KARAWANG PATI akan tetapi tidak terealisasi diaman Tergugat hadir
dan membantah atau melarang untuk mengukur tanah yang masuk dalam
tanah milik Tergugat sehingga pengukuran mulai dari Nomor code U7
dan seterusnya dihentikan sampai dengan saat ini ;
..........................................
11. Bahwa padatahun 2009 tanah sengketa tersebut telah menjadi tanah
sawah/irigasi yang mana adik kandung serta keluarga Penggugat kembali
memberi batas dengan pematang sawah sesuai ukuran yang
tercantumdalam Petikan surat keputusan (SK) Kepala Inspeksi Agraria
Propinsi Nusa TenggaraTimur Nomor : A.004/18/A/68 tanggal 31 Oktober
1968 atas tanah kering tersebut yaitu atas nama KARAWANG PATI
namun 1 (satu) minggu kemudian Tergugat bukan saja melarang tetapi
membongkar seluruh batas-batas atau pematang sawah yang sudah
dipasang oleh adik kandunga Penggugat serta keluarga, selanjutnya
Tergugat melaporkan kejadian tersebut Kepada Pemerintah Kecamatan
Lewa Tidahu, Kabupaten Alor dengan alasan Tanah tersebut adalah milik
Tergugat ; ....................................................
12. Bahwa atas laporan Tergugat yang mengklaim bahwa tanah tersebut
adalah miliknya, pemerintah kecamatan memanggil kedua belah pihak
dengan surat panggilan pertama tertanggal 20 Mei 2010 Nomor :
355/08/Trantib/LT/2010, kedua belah pihak hadir, dalam urusan tersebut
Tergugat pada keterangannya mengkliam tanah tersebut adalah miliknya,
selanjutnya adik kandung Penggugat yaitu KALOPAS KAUKI LENDI
membantah keterangan Tergugat bahwa tanah tersebut tidak benar milik
Tergugat melainkan tanah negara bebas yang diberikan oleh pemerintah
kepada almarhum KARAWANG PATI pada tahun 1966, yang
273

sebelumnya almarhum KARAWANG PATI telah menguasai dan


mengolah tanah tersebut sejak tahun 1963, selanjutnya Tergugat yang
pada tahun 2006 mendapat bagian tanah tersebut seluas 2.500 M2 dari
Penggugat, kepada pemerintah kecamatan Tergugat kembali meminta
tambahan 7.500 M2 menjadi 10.000 M2, namun permintaan tersebut adik
kandung Penggugat yaitu KALOKAS KAUKI LENDI membantah
dengan tegas bahwa 1 (satu) meterpun tidak akan diberikan lagi kepada
Tergugat, dengan demikian kedua belah piha tidak berhasil didamaikan
oleh Pemerintah Kecamatan ; ..........................................................
13. Bahwa pada panggilan pertama belum mencapai kesepakatan maka
Pemerintah Kecamatan kembali memanggil kedua belah pihak dengan
surat panggilan ke 2(dua) tertanggal 10 Juni 2010 Nomor :
353/23/Trantib/LT/II/2010 kedua belah pihak hadir yang mana dalam
urusan tersebut antara Penggugat dan Tergugat tetap pada keterangannya
sebagaimana yang diuraikan pada point 12 diatas, selanjutnya Pemerintah
Kecamatan pun membuat surat Pelimpahan Masalah yang ditujukan
kepada Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Alor tertanggal 22 Juni
2010, Nomor : Surat 353/33/Trantib/LT/II/2010, perihal Pelimpahan
Masalah dlam perkara tersebut Tergugat HUSEN JAHI sebagai
Penggugat ;.....................................
.......................................... bahwa setelah mendapat surat Pelimpahan
Masalah dari Pemerintah Kecamatan Lewa Tidahu, Kabupaten Alor,
Tergugat HUSEN JAHIsebagai Penggugat pada perkara tersebut dan
yang wajib meneruskan surat Pelimpahan Masalah akan tetapi Tergugat
tidak meneruskan surat Pelimpahan Masalah tersebut kepada Satuan Polisi
Pramong Praja Kabupaten Alor, malah dengan DAYA TIPU
MUSLIHAT Tergugat mendatangi adik kandung Penggugat yaitu
KORNELIS KAWUTAK MAHANA, meminta 1 (satu) ekor hewan
kerbau dan 1 (satu) ekor hewan kuda selanjutnya dengan
SERANGKAIAN KEBOHONGAN PUN Tergugat HUSEN JAHI
mengatakan kepada adik kandung Penggugat yaitu KORNELIS
274

KAWUTAK MAHANA bahwa surat pelimpahan tersebut Tergugat


tidak teruskan lagi kepada Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Alor
dengan pengertian harus penuhi 1 (satu) ekorhewan kerbau dan 1 (satu)
ekor hewan kuda untuk kembali damai, selanjutnya mendengar pernyataan
Tergugat adik kandung Penggugat yaitu KORNELIS KAWUTAK
MAHANA dan Sekretaris Desa Mondu Lambi yaitu YAHYA KANA
BILA bersama-sama membawakan 1 (satu) ekor hewan kerbau kepada
Tergugat, selanjutnya setelah Tergugat menerima kebau tersebut dengan
keserakahannya kembali melakukan penyerobotan diatas tanah milik
alamarhum KARAWANG PATI dengan menguasai dan mengerjakan
sebagian tanah tersebut sekitar kurang lebih 15.000 M2sampai dengan
sekarang ;.................................
14. Bahwa atas tindakan Tergugat yang menguasai dan mengerjakan sebagian
tanah/lahan kurang lebih 15.000 M2tersebut sangat merugikan pihak
Penggugat dan perbuatan Tergugat tanpa alas has adalah perbuatan
melawan hukum ; ..........................................
Bahwa berdasarkan fakta-fakta sebagaimana telah diuraikan diatas,
Penggugat berkesimpulan bahwa :
1. Bahwa tanah yang dipersengketakan tersebut diatas adalah tanahnegara
bebas yang diberikan oleh pemerintah yang sebelumnya telah dikuasai dan
dikerjakan/diolah sebagai lahan pertanian oleh almarhum KARAWANG
PATI sejak tahun 1963 yang sampai saat ini dikerjakan oleh anak-anak
Almarhum KARAWANG WATI termasuk Penggugat sendiri ;
..........................................................................................................
2. Bahwa tindakan dan atau perbuatan Tergugat tanpa alas hak yang ingin
menguasai sebagian tanah milik Penggugat yaitu 15.000 M2 tanah
sengketa tersebut adalah secara melawan hukum dan tanpa alas haktelah
melakukan perbuatan melawan hukum ; ..........
3. Bahwa oleh karena Tergugat beritikad buruk yaitu ingin menguasai
sebagian tanah sengketa tersebut diatas kepada tanpa dasar hukum yang
kuat apalagi Tergugat secara nyata menyerobot dan mengerjakan
275

sebagian tanah sengketa tersebut adalah perbuatan melawan hukum ;


.............................................................................................................
4. Bahwa sikap dan tindakan Tergugat tersebut diatas adalah itikad buruk
tergugat sebagaimana diatur dalam pasal 532 KUHP Perdata :
Beritikad buruklah kedudukan itu manakala tahu pun yang
memegangnya, bahwa bukan dialah pemilik kebendaan tadi ;--
5. Bahwa Penggugat memiliki sangkaan yang patut dan cukup beralasan,
dimana selama perkara ini berlangsung Tergugat dapat beritikad buruk
yang merugikan Penggugat dengan mengalihkan/menjual/menggadaikan
tanah sengketa tersebut kepada pihak lain. Oleh karena itu Penggugat
memohon kepada Bapak Ketua / Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Kalabahi yang memeriksa dan mengadili perkara ini agar memerintahkan
Jurusita Pengadilan Negeri Kalabahi untuk meletakkan Sita Jaminan
(conversatoir beslag) atas tanah sengketa tersebut diatas ;
.....................................................................
Bahwa berdasarkan uraian-uraian yang Penggugat kemukakan diatas,
dengan ini Penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Negeri Kalabahi
atau Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini agar Penggugat dan Tergugat
diperhadapkan dimuka sidang Pengadilan Negeri Kalabahi pada hari dan tanggal
yang ditetapkan oleh Bapak, dan Penggugat mohon pula agar dalam perkara ini
dapat dijatuhkan putusan dengan amarnya sebagai berikut:
.....................................................................................................................
1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untukseluruhnya :
....................................................
2. Menyatakan hukum bahwa Penggugat adalah ahli waris dari Almarhum
KARAWANG PATI ;
.......................................................................................................................
3. Menyatakan hukum bahwa petikan surat keputusan Kepala Inspeksi
Agraria Propinsi Nusa Tenggara Timur melalui Kantor Agraria Kabupaten
Alor sekarang Kantor Pertanahan Kabupaten Alor menegeluarkan Surat
Keputusan atas nama Gubernur Kepala Daerah Propinsi Nusa Tenggara
276

Timur Nomor : A.004/18/A/68 tanggal 31 Oktober 1968 dan Nomor code :


U7 sesuai yang termuat dalam peta umum desa, atas tanah kering tersebut
yaitu atas nama KARAWANG PATI adalah sah menurut Hukum ;
.............................................................................................................
4. Menyatakan hukum bahwa Penggugat adalah berhak atas tanah sengketa
sebagai tanah Negara bebas yang dikuasai oleh Almarhum KARAWANG
PATI yaitu yang terletak di RT.08 RW.04 Dusun Praikaro Desa Mondu
Lambi, Kecamatan Lewa Tidahu, Kabupaten Alor seluas 25.000
M2dengan batas-batas tanah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Hamba Pulu II;
b. Sebelah Selatan : Tenah Negara/Gunung;
c. Sebelah Barat : HUSEN JAHI (Tergugat)
d. Sebelah Timur : H. Maling dengan K. Mehang
5. Menyatakan hukum bahwaTergugat HUSEN JAHIyang ingin menguasai
dan mengerjakan sebagian tanah sengketa tersebut yaitu seluas kurang
lebih 15.000 M2 tanpa alas hak dan dasar hukum adalah perbuatan
melawan hukum ; ..............................
6. Memerintahkan kepada Tergugat atau siapa saja yang mendapat hak dari
Tergugat untuk mengembalikan sebagiantanah sengketa yang telah
dikuasai atau dikerjakan oleh tergugat seluas kurang lebih 15.000
M2tersebut kepada Penggugat dengan tanpa syarat sebagai ahli waris yang
sah dan menghentikan segala aktifitasnya diatastanah tersebut;
7. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan (conversatoir beslag) atas
sebidang tanah sengketa yang diletak dalam perkara ini ;
.........................................................................
8. Menghukum Tergugat untuk menanggung segala biaya yang timbul
dalam perkara ini ;
........................................................................................................................
DAN / ATAU : Penggugat mohon putusan yang seadil-adilnya
berdasarkan hukum dan keadilan.
277

Demikian gugatan ini Penggugat ajukan kepada Bapak dengan harapan dapat
disidangkan dalam waktu yang tidak terlalu lama dan atas bantuan serta
kebijaksanaan Bapak sebelum dan sesudahnya Penggugat mengucapkan limpah
terima kasih ......................................
Hormat yang patut
Penggugat,

IBRAHIM LEMA
278

1. Jawaban Gugatan :
Kalabahi, 21 April 2017
Nomor :-
Lampiran : 2 Lampiran
Perihal : Jawaban Gugatan

Kepada
Yth. Bapak Ketua Pengadilan Negeri Kalabahi
Di-
Kalabahi
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Husen Jahi
Umur : 37 tahun
Alamat : Desa Alor Kecil, Kec. Abal, Kab Alor
Pekerjaan : Tani
Selanjutnya disebut sebagai Kuasa Hukum Tergugat berdasarkan penetapan Ketua
Pengadilan Negeri Kalabahi No. 04/SK/PDT/2014/PN.KLB terhadap atas :
Nama : HUSEN JAHI
Umur : lebih kurang 99 tahun
Alamat : Desa Alor Kecil, Kec. Abal Kab. Alor
Pekerjaan : Petani
Selanjutnya disebut pihak Tergugat
Menanggapi gugatan penggugat sebagai tersebut diatas penggugat nyatakan
bahwa kerauta pati almarhum benar memiliki sebidang tanah seluas 25.000 M2
dengan batas-batas sebagai berikut:
Sebelah Utara : Hamba Pulu II
Sebelah Selatan : Tanah Negara/ Gunung
Sebelah Barat : HUSEN JAHI(Tergugat)
Sebelah Timur : H.Maling dengan K. Mehang
Luas tanah 25.000 M2 dengan SK No. a. 004/18/a/68, tanggal 31 Oktober 1968
dan seterusnya, maka dengan ini tergugat menanggapi sebagai berikut :
279

Bahwa nama Karauta Pati yaitu ayah Penggugat pada dasarnya dalam pengukuran
tanah tahun 1966 oleh petugas agraira (waktu itu) sekarang kantor pertanahan
adalah Pati Kamelawatar, nama ini menunjukkan bahwa Pati Kamelawatar berasal
dari Kamelawatar desa Praibakul yang jaraknya puluhan km, bagaimana mungkin
ia memiliki tanah di Desa Mondu Lambi
Bahwa Karauta Pati (Pati Kamelawatar) bukanlah penduduk asli Desa Alor
Kecil, tetapi penduduk Desa Alor Besar dan termasuk Penggugat sendiri hanya
berdomisili di Desa Alor Kecil, terbukti Penggugat tidak mempunyai Kartu Tanda
Penduduk (KTP) Desa Alor Besar sampai sekarang.
Oleh karena PATI KAMELA WATAR (KARAUTA PATI) bukan penduduk asli
Desa Alor Kecil atau Alor Kecil dulu, maka PATI KAMELA WATAR meminta
tanah pada tergugat untuk dijadikan kebun dan atas dasar permintaan ini Tergugat
memberikan tanah pada tahun 1964 dan bukan tahun 1963 sesuai gugatan
Penggugat, diberi tanah kurang lebih 1 Ha bukan 25.000 M2 karena pada waktu itu
tanah-tanah di Alor Kecil belum diukur.
Bahwa dengan adanya pengukuran tanah oleh Kantor Agraira sekarang kantor
pertanahan alam rangka penegasan hakmilik adat suku Sumba padatahun
1966oleh petugas agraira Saudara KABONDJU ARANGMBANI, dan pada saat
pengukuran tanah tahun 1966 tersebut KARAUTA PATI masih menggarap tanah
sengketa tersebut dan atas dasar itulah petugas Agraira KABONDJU
ARANGMBANI mengatas namakan PATIKAMETA WATAR (KARAUTA
PATI).
Bahwa pengukuran tanah di Desa Alor Kecil sekarang Desa Desa Alor Kecil
dari Kantor Agraira Daerah Kab. Alor pada waktu itu, adalah dalam rangka
penegasan hak milik adat suku Alor dan bukan Redistribusi tanah Negara bebas
sesuai gugatan Penggugat.
Bahwa disekeliling tanah sengketa tersebut sudah ada tanaman umur
panjang berupa kelapa dan tanaman lainnya yang ditaman oleh orang tua Tergugat
dan juga berupa pagar batu yang merupakan pagar hewan yang dibuat oleh nenek
Tergugat yang sudah berumur lebih dari 100 tahun.
280

Bahwa Penggugat tidak pernah menyatakan dalam gugatannya bahwa atas


dasar apa, dan diperoleh darimana tanah tersebut oleh KARAUTA PATI sebagai
dasarHukum untuk memiliki tanah tersebut, karena tanah sengketa tersebut
bukanlah tanah Negara bebas.
Bahwa pada saat pengukuran tanah oleh saudara KABONDJU ARANGMBANI
sebagai petugas Agraira saat itu pada tahun 1966 Tergugat tidak berada ditempat,
Tergugat berada di Kalabahi dalam tahanan politik.
Setelah tergugat bebas dari tahanan politik pada tahun 1969 Tergugat diketahui
tanah tersebut diatas namakan pada KARAUTA PATI almarhum maka Tergugat
tidak terima baik maka Tergugat melaporkan masalah tersebut kepada kepala
kampung (RENGGI TAY) dan pada petugas Agraria saudara KABONDJU
ARANGMBANI dan hasil urusan tanah tersebut di kembalikan pada tergugat, dan
sejak saat itulah tanah tersebut tidak dikerjakan lagi oleh KARAUTA PATI, ayah
kandung Penggugat.
Bahwa pada tahun 2005 Penggugat bersama saudara-saudaranya melakukan
penyerobotan tanah sengketa tersebut, dan Tergugat melarang untuk melakukan
kegiatan diatas tanah sengketa tersebut, dan Penggugat bersama saudara-
saudaranya memaki-maki padaTergugat dan atas dasar itulah pada tahun 2005 itu
juga, dari pihak Penggugat meminta damai padaTergugat dan Penggugat
membawa 2(dua) ekor kambing dan 2 (dua) lembar kain sebagai bahan
perdamaian, dan Tergugat memberikan 1 (satu) ekor sapi dan 1(satu) buah gong
dan sudah terlaksana.
Bahwa pada bulan Desember 2010 saudara LUKAS KENDJU PARAING
bersama saudara-saudaranya datang lagi meminta tanah sengketa tersebut untuk
digarap karena Penggugat sudah terlanjur sebar bibit dan Tergugat mengijinkan
untuk menggarap 1 Ha, bukan untuk seluruhnya 2,5 Ha, mengingat saudara
perempuan Tergugat sebagai istri dan anak Tergugat, dan sampai kini masih
digarap oelg Tergugat tetapi bukan untuk dimiliki.
Bahwa pada tahun 2010 itu juga saudara YAHYA KANNA BILA dan
KORNELIS KAWUTAK MAHANA datang lagi membawa 1(satu) ekor anak
kerbau betina umur 6 (enam) bulan dan 1(satu) ekor anak kerbau masih dijanjikan
281

lagi sampai saat ini belum diberikan untuk meminta tanah sengketa tersebut
sebagai milik Penggugat tetapi Tergugat belum memberikan kepastian untuk
memberikan karena Tergugat masih merundingkan dengan anak-anak Tergugat
tentang pemberian tanah tersebut.
Bahwa dengan adanya perdamaian dengan membawa 2 (dua) ekor kambing dan
membawa 2 (dua) ekor kerbau sebagai tersebut pada nomor 12 dalam tangkisan
ini sudah sangat terbukti bahwa Penggugat sudah mengakui bahwa tanah tersebut
adalah milik sah dari Tergugat.
Bahwa Penggugat menilai Tergugat beritikad buruk, dengan menunjukan
pasal undang-undang karena Penggugat adalah ahli hukum, tetapi sebenarnya
Penggugatlah yang beritikad buruk, karena sudah diberikantanah untuk
menyambung hidupnya, dan masih menggugat lagi pada Tergugat tanpa ada dasar
hukumnya, halini berlakulah pepatah yang mengatakan sudah diberikan air susu
dibalas dengan air tuba.
Bahwa dengan adanya gugatan iniTergugat tidak akan memberikan lagi iuran
bapak Ketua Pengadilan Negeri Kalabahi untuk damai tetapi Penggugat tetap pada
guagatannya dan biarlah kebenaran yang berlaku.
Bahwa pengukuran tanah sengketa tersebut diukur tahun 1966 (48 tahun
yang lau), Penggugat tidak menggubris tanah tersebut baru 2014 ini Penggugat
terkejut untuk menggugat Tergugat dan selama ini Penggugat berada dimana,
nyatanya diam saja yang berarti Penggugat sudah secara langsung mengakui
bahwa tanah sengketa tersebuh adalah tanah milik hak Tergugat.
Sebagai bahan pertimbangan Bapak bersama ini Tergugat melampirkan
situasi tanah sengketa tersebut, berdasarkan pengukuran tanah tersebut
(terlampir).
Bahwa berdasarkan uraian-uraian dari awal sampai pada akhir tangkisan ini, maka
Tergugat memohon dengan hormat pada Bapak Ketua Pengadilan Negeri
Kalabahi untuk menjatuhkan putusan sebagai berikut ;
Menolak gugatan Penggugat untukseluruhnya.
282

Menyatakan hukumbahwa tanah sengketa tersebut adalah Hakmilik Tergugat


berdasarkan bukti-bukti fisik yang ada diatas tanah sengketa tersebut seluas
25.000 m2 dengan batas-batasnya :
- Sebelah utara dengan tanah HAMBA PULU
- Sebelah selatan dengan tanah Negaraaudara
- Sebelah timurdengan tanah KATAMBA MEHANG
- Sebelah barat dengan tanah IBRAHIM LEMA adalah tanah milik
tergugat
Bahwa tindakan Tergugat mengerjakan tanah sengketa tersebut, bukanlah
tindakan melanggar hukum karena tidak menggarap tanah milik orang lain.
Bahwa Tergugat tidak beritikad buruk karena bekerja diatas tanah milik
sendiri
Bahwa Tergugat tetap mengerjakan tanah sengketa tersebut karena
mempunyai dasar hukum yang kuat.
Menyatakan bahwa sita jaminan yang dilakukan diatas 1 (satu) bidang tanah
dengan nomor kode : U7, batal demi hukum.
Menghukum penggugat untuk menanggung segala biaya yang timbul akibat
perkara ini. DAN / ATAU : memohon putusan yang seadil-adilnya berdasarkan
hukum dan keadilan.
Demikian tangkisan ini disampaikan kepada Bapak Ketua Pengadilan
Negeri Kalabahi untuk maklum seperlunya, dan atas bantuan Bpaka Ketua
Pengadilan Negeri Kalabahi Tergugat sampaikan terima kasih.

Hormat yang patut,


Kuasa Hukum Tergugat

ANWAR PATI
283

2. Replik :

Kalabahi, 28 April 2017


Perihal : Replik dalam perkara perdata
Nomor : 05/Pdt.G/2017/PN.KLB
Kepada yang terhormat ;
Bapak Ketua Pengadilan Negeri Kalabahi
Di.-
Kalabahi

Dengan hormat,

Membaca surat jawaban Tergugat tanpa tertanggal 21 April 2017, maka


dengan ini Penggugat menyampaikan replik sebagai berikut :
DALAM EKSEPSI :
1. Bahwa, Penggugat dengan tegas menolak dalil-dalil jawaban Tergugat,
kecuali yang diakui secara tegas kebenarannya ;
..................................................................................
2. Bahwa, Tergugat menyatakan dalam dalil jawabannya menanggapi
Gugatan Penggugat sebagai tersebut diatas Penggugat nyatakan dana
mengakui bahwa KARAWANG PATI almarhumbenarmemiliki
sebidang tanah seluas 25.000 M2 dengan batas-batasnya sebagai berikut :
- Sebelah utara dengan tanah HAMBA PULU I;
- Sebelah selatan dengan tanah NEGARA (gunung);
- Sebelah timur dengan tanah KATAMBA MEHANG/KAUKI
LENDI;
- Sebelah barat dengan tanah HUSEN JAHI;
- Luas tanah 25.000 m2 dengan sk No : A.004/18/A/68, tertanggal31
Oktober 1968.
Akan tetapi bahwa apayang didalilkan Tergugat tersebut diatas
telah membenarkan bahwa almarhum KARAWANG PATI
284

memilikisebidang tanah seluas 25.000 M2 seperti yang didalilkan


oleh Tergugat dalam hal ini mengenai uraian batas-batas tanah,
Tergugat hanya merekayasa atau merai-rai atas batas-batas tanah
tersebut oleh sebab itu Penggugat menjelaskan kepada Majelis
Hakim yang mulia yang benar adalah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Hamba Pulu II;
b. Sebelah Selatan : Tanah Negara /Gunung;
c. Sebelah Barat : HUSEN JAHI(Tergugat);
d. Sebelah Timur : H. Maling dengan K. Mehang.

3. DALAM POKOK PERKARA :


1. Bahwa, Penggugat tetap pada dalil-dalil gugatannya dan memohon
pula apa yang terurai dalam gugatan maupun replik mengenai hal itu
tetap dianggap diulang dan terulang kembali dalam replik ini ;
............................................................................
2. Bahwa, Penggugat dengan tegas menolak dalil-dalil jawaban
Tergugat selama hal tersebut bertentangan dengan dalil-dalil
Penggugat serta tidak diakui secara tegas tentang kebenarannya ;
...............................................................................................
3. Bahwa Tergugat dalam menanggapi Gugatan ini tidak mengarah
pada pokok perkara dan tidak menggunakan Bahasa Indonesia yang
baku dan tidak menyertakan tanggal surat serta tidak ditujukan kepada
Majelis Hakim yang Mmemeriksa dan Mengadili perkara Gugatan
No.05/Pdt.G/2017/PN.KLB, melainkan ditujukan kepada Bapak Ketua
Pengadilan Negeri KalabahiDi -Kalabahi, sehingga jawaban atau
tanggapan Tergugat tersebut kabur dan sangat membingungkan
karena itu haruslah ditolak dan setidak-tidaknya tidak dapat diterima
seluruhnya ;
.................................................................................................
4. Bahwa dalil jawaban tergugat pada point 1 dan 2 yang menyatakan :
285

Point 1, bahwa yaitu Nama KARAWANG PATI ayah Penggugat


pada dasarnya dalam pengukuran tanah tahun 1966 oleh
petugasagraira (waktu itu) sekarang kantor pertanahan adalah PATI
KAMELAWATAR, nama ini menunjukan bahwa PATI
KAMELAWATAR berasal dari kamelawatar desa praibakul yang
jaraknya puluhan km, bagaimana mungkin ia memiliki tanah di Desa
Mondu Lambi.

Point 2, bahwa KARAWANG PATI(Pati Kamelawatar) bukanlah


penduduk asli Desa Alor Kecil, tetapi penduduk Desa Alor Besar dan
termasuk Penggugat sendiri hanya berdomisili di Desa Alor Besar
terbukti Penggugat tidak mempunyaiKartu Tanda Penduduk (KTP)
Desa Alor Kecil sampai sekarang. Atas dalil-dalil Tergugat diatas
maka dengan tegas Penggugat dinyatakan ditolak atau setidak-
tidaknya dalil Tergugat tidak dapat diterima dan Penggugat ingin
meluruskan dan mempertegas antara lain :
Bahwa, almarhum KARAWANG PATI semasa hidupnya
sampai meninggal dunia adalah benar dan sah penduduk asli
Desa Alor Kecil, dan bertempat tinggal di kamelawatar RT.06,
RW.03, Desa Alor Kecil, Kec. Abal sedangkan istri dari pada
almarhum KARAWANG PATI yaitu janda MARIANA
JILIK yang berasal dari Desa Alor Besar, Kec. Abal, Kab.
Alor, dan nama PATI KAMELAWATAR hanyalah sebuah
nama panggilan yang akrab bagi almarhum KARAWANG
PATI berdasarkan Alamat Tempat Tinggal Di Kamelawatar
dan Marganya Tumbu Kamelawatar sehingga
kesehariannya dikenal atau lebih akrab di panggil PATI
KAMELAWATAR akan tetapi nama yang sebenarnya tetap
KARAWANG PATI
Bahwa pada tahun 2006 sampai dengan akhir tahun 2011 benar
Penggugat berdomisili di Desa Alor Kecil, Kec. Abal, Kab.
286

Alor, atas permintaan keluarga yaitu Bapak mantu Penggugat


yang memberi sebidang tanah sawah tadahan untuk digarap
pada setiap musim hujan namun Penggugat juga berada di
DesaMondu Lambi pada setiap musim kemarau mengerjakan
tanah sengketa yang berupa sawah irigasi bersama-sama
dengan saudara-saudara Penggugat, atas dasar domisilinya
Penggugat yang lebih dari 6 (enam) di Desa Alor Kecil maka
pada tahun 2011 Penggugat mendapat perekaman E-KTP pada
Kec. Abal, Kab. Alor, dan pada tahun 2012 saudara sepupu
Penggugat yaitu almarhum LUKAS KENJU PRAING adalah
pemegang kendali dalam MARGA TUMBU, meninggal dunia
pada tanggal 25 Mei 2012 sehingga KELUARGA BESAR
MARGA TUMBU bersepakat meminta pamit dari Bapak
mantu Penggugat dengan tata cara adat budaya suku Alor
dengan membawa 1(satu) ekor kambing kepada Bapak mantu
Penggugat, sehingga pada saat itu pula Penggugat kembali di
Desa Alor Kecil, Kec. Abal, Kab. Alor, dan menjadi
penanggung jawab dalam proses pengebumian jenasah
almarhum LUKAS KENJU PRAING dan setelah proses
pengebumian jenasah almarhum LUKAS KENJU PRAING,
Penggugat dikukuhkan secara Adat Suku Alor menjadi ahli
waris dalam MARGA TUMBU KAMELAWATAR
menggantikan almarhum LUKAS KENJU PRAING setelah
itu Penggugat pun menghadap pemerintah Desa Praibakul, dan
pemerintah kecamatan untuk di mutasikan ke Desa salnya yaitu
Desa Alor Besar, Kec.Abal, Kab. Alor serta kepada BMPJ
Kombapari yaitu bapak Pdt. Yohanis Tunggu Djama, Sth untuk
diberikas atastasi kepada BMPJ jemaat Alor Kecil, namun baik
dari Pemerintah Kec. Abal dan juga BMPJ Komba Pari masih
memproses Mutasi dan Atas tasi tersebut.
287

5. Bahwa, pada dalil tergugat point 3 menyatakan bahwa oleh PATI


KAMELAWATAR (KARAWANG PATI) bukan penduduk asli Desa
Desa Alor Kecil, maka PATI KAMELAWATAR meminta tanah pada
Tergugat memberikan tanah pada tahun1963 sesuai Gugatan
Penggugat, diberikan tanah kurang lebih 1 Ha bukan 25.000 M2
karena pada waktu itu tanah-tanah di mondu lambi belum diukur.
Adalah dalil yang tidak benardan harus ditolak dan Penggugat
menanggapi sebagai berikut :
Bahwa dalam Gugatan Penggugat telah menguraikan mengenai
kepemilikan tanah almarhum KARAWANG PATI yaitu pada point 3
dan 4 :
- Point 3 Bahwa semasa hidupnya almarhum KARAWANG PATI
telah mengolah dan mengerjakan Tanah sengketa tersebut sejak
tahun 1963 dan dibagian selatan almarhum KARAWANG PATI
membuat sebuah rumah tinggal dan diberi nama tempat tersebut
Kahambu Monu yang sekarang adalah tempat rumah tinggal
Tergugat
- Point 4 Bahwa pada tahun 1966 Program Pemerintah melalui
Program Nasional (PRONA) Kantor Agraira Kabupaten Alor,
sekarang Kantor Pertanahan Kabupaten Alor melakukan
pengukuran dan pembagian tanah negara bebas yaitu tanah
sawah/tanah kering kepada seluruh masyarakat atau petani
khusunya pada Desa Alor Kecil, kecamatan Abal, Kabupaten Alor
Bahwa dari penjelasan point 3dan 4 tersebut diatas diketahui bahwa
pada atahun 1964 almarhum KARAWANG PATI tidak pernah
meminta tanah kepada Tergugat melainkan tanah negara bebas yang
diperolah dari pemerintah termasuk Tergugat sendiri serta seluruh
Petani/ Masyarakat Dataran Desa Alor Kecil, mendapat bagian dari
pemerintah pada tahun 1966 dan sebelumnya sejak dari tahun 1963
KARAWANG PATI telah menguasai dan menggarap tanah kering
tersebut, sekarang tanah kering tersebut menjadi sawah irigasi.
288

6. Bahwa, dalil jawaban Tergugat point 5 antara lain : bahwa


pengukuran tanah di Desa Alor Kecil dari KantorAgraira Daerah
Kabupaten Alor pada waktu itu, adalah dalam rangka penegasan hak
milik adat suku Alor dan bukan redistribusi tanah negara bebas sesuai
Gugatan Penggugat. Adalah tidak benar dan harus ditolak dan
setidak-tidaknya tidak dapat diterima.
Penggugat menanggapi sebagai berikut :
Bahwa dalil tergugat maupun kuasa tergugat hanya mengarang
belaka menurut dengar-dengaran cerita dingeng saja mengenai
tanah suku adat Alor yang mana dari pengetahriuan Penggugat
tidak ada tanah suku pada Desa Alor Kecil, melainkan tanah
negara bebas yang diberikan Cuma-Cuma oleh pemerintah kepada
seluruh Petani/Masyarakat secara khusus pada desa Alor Kecil.
7. Bahwa dalil Tergugat dalam point 6 yang mengatakan bahwa
disekeliling tanah sengketa tersebut sudah ada tanaman umur panjang
berupa kelapa dan tanaman lainnya yang ditanam oleh orang tua
tergugat dan juga berupa pagar batu yang merupakan pagar hewan
yang dibuat oleh nenek Tergugat yang sudah berumur lebih dari 100
tahun Adalah dalil yang tidak benar dan haruslah ditolak dan
tergugat dan kuasanya sudah tidak ada bahan bicara yang
dinyatakan dalam perkara ini sehingga apa yang dilalilkan hanya
bercerita dongeng saja yang pada kenyataannya disekelilingi tanah
sengketa tersebut tidak terdapat tanaman umur panjang dan batu
pagar yang dimaksudkan oleh Tergugat berada diluar dan tidak
mengelilingi tanah sengketa kurang lebih pagar tersebut
berjaraknya 200 m2 dari tanah sengketa.
8. Bahwa dalil Tergugat dalam point 7 yang mengatakan bahwa
Penggugta tidak pernah menyatakan dalam Gugatannya bahwa atas
dasar apa, dan diperoleh dari mana tanah tersebut oleh KARAWANG
PATI sebagai dasar hukum untuk memiliki tanh tersebut, karena tanah
sengketa tersebut bukanlah tanah negara beabas. Adalah dalil yang
289

tidak benar dan harus ditolak dan sangat jelas bahwa dalam dalil
Gugatan Penggugat pada point 3, 4 dan 5 menyatakan sebagai
berikut :
Point 3, bahwa semasa hidupnya almarhum KARAWANG
PATI telah mengolah dan mengerjakan Tanah sengketa
tersebut sejak tahun 1963 dan dibagian selatan almarhum
KARAWANG PATI membuat sebuah rumah tinggal dan
diberi nama tempat tersebut Kahambu yang sekarang adalah
tempat rumah tinggal Tergugat.
Point 4, bahwa pada tahun 1966 Program Pemerintah
melauli Program Nasional (PRONA) Kantor Agraira
Kabupaten Alor, sekarang Kantor Pertanahan Kabupaten
Alor melakukan pengukuran dan pembagian tanah negara
bebas yaitu tanah sawah/tanah kering kepada seluruh
masyarakat atau petani khususnya pada DesaAlor Kecil,
Kecamatan Abal, Kabupaten Alor
Point 5, Bahwa pada tahun 1968 berdasarkan Program
Nasional (PRONA) pada tahun 1966, maka Kepala Inspeksi
Agraria Propinsi NusaTenggara Timur, melalui Kantor
Agraria Kabupaten Alor, sekarang Kantor Pertanahan
Kabupaten Alor menegeluarkan Petikan surat Keputusan
(SK) atas nama Gubernur Kepala Derah Propinsi
NusaTenggara Timur Nomor : A.004/18/A/68 tanggal 31
Oktober 1968 atas tanah kering tersebut yaitu atas nama
KARAWANG PATI seluas 25.000 M2 dengan Nomor code :
U7 sesuai yang tercantum dalam peta umum desa, dengan
batas-batas tanah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Hamba Pulu II
b. Sebelah Selatan : Tanah Negara/Gunung
c. Sebelah Barat : HUSEN JAHI (Tergugat)
d. Sebelah Timur : H.Malingdengan K.Mehang
290

Bahwa dari penjelasan point 3, 4, 5 tersebut diatas cukup


meyakinkan majelis hakim bahwa bagi seluruh
petani/masyarakat DesaAlor Kecil, pada tahun 1966 tanpa
kecuali mendapat bagian tanah sawah/tanah kering dari
pemerintah lewat program nasional (PRONA) termasuk
almarhum KARAWANG PATI juga Tergugat HUSEN JAHI
9. Bahwa dalil Tergugat pada point 9 yang mengatakan setelah
tergugat bebas dari tahanan politik padatahun 1969 Tergugat ketahui
tanah tersebut diatas namakan padaKARAWANG PATI almarhum
kepada Tergugat tidak terima baik maka Tergugat melaporkan
masalah tersebut kepada kepala kampung dan kepada petugas Agraria
saudara KABONDJU HARANGBANI dan hasil urusan tanah
tersebut dikembalikan pada Tergugat, dan sejak saat itulah tanah
tersebut tidak dikerjakan lagi oleh KARAWANG PATI, ayah kandung
Penggugat. Adalah dalil yang tidak benar dan haruslah ditolak
Penggugat menanggapi sebagai berikut :
Bahwa semasa hidupnya sampai meninggalnya almarhum
KARAWANG PATI tidak pernah mengatakan apa-apa
kepada ISTRINYA YAITU JANDA MARIANA yang sampai
dengan saat ini masih hidup dan juga kepada pada ANAK-
ANAK almarhum KARAWANG PATI atau setidak-tidaknya
kepada adik almarhum KARAWANG PATI yaitu PATI
KAMBARU
Bahwa pernah meminta tanah kepada Tergugat pada tahun
1964 juga pernah mengembalikan tanah tersebut pada
tahun1969 kepada Tergugat, mana mungkin almarhum
KARAWANG PATI seorang kepala keluarga dan kepala
MARGA TUMBU KAMELAWATAR tidak melibatkan
keluarganya baik dalam proses permintaan tanah kepada
Tergugat juga dalam proses pengembalian tanah tersebut
kepada Tergugat, dan sepanjang pengetahuan Penggugat
291

bahwa sekecil apapun persoalan dalam MARGA TAUMBU


KAMELAWATAR selalu diselesaikan secara musyawarah
keluarga, hal ini menunjukan bahwa Tergugat dan saudara
KABONDJU HARANGMBANI bersekongkol untuk
mengelabui perbuatan Tergugat yang ingin menguasai tanah
atas nama KARAWANG PATI.
10. Bahwa dalil Tergugat dalam point 10 mengatakan bahwa pada tahun
2005 Penggugat bersama saudara-saudaranya melakukan
penyerobotan tanah sengketa tersebut, dan Tergugat melarang untuk
melakukan kegiatan diatas tanah sengketa tersebut dan Penggugat
bersama saudara-saudaranya memaki-maki pada Tergugat dan atas
dasar itulah pada tahun 2005 itu juga dari pihak Penggugat meminta
damai pada Tergugat dan Penggugat membawa 2 (dua) ekor kambing
dan 2 (dua) lembar kain sebagai bahan perdamaian, dan Tergugat
memberikan 1(satu) ekor kuda dan 1 (satu) buah gong dan sudah
terlaksana. Adalah dalil yang tidak benar dan ditolak dan Penggugat
ingin mempertegas dan sangat jelas bahwa dalam dalil Gugatan
Penggugat padapoint 9 menyatakan sebagai berikut:
Bahwa pada tahun 2006 adik kandung Penggugat yaitu KALOPAS
KAUKI LENDI kembali mengerjakan atau mengolah tanah sengekta
tersebut untuk ditanami padi ladang dan jagung yang mana tanah
tersebut masih tanah kering belum menjadi tanah sawah/irigasi
sekaligus memindahkan batas yang dipasang oleh Tergugat yang
masuk dalam tanah milik almarhum KARAWANG PATI, dan saat itu
juga Tergugat protes/ tidak setuju dipindahkan batas tersebut
sehingga terjadi keributan / saling adu mulut dilokasi tanah tersebut,
atas kejadian tersebut Tergugat melaporkan kepadaPemerintah Desa
Mondu Lambi, sehingga melalui Kepala Urusan Keamanan Desa
Mondu Lambi yaitu KULLA NANG KLAWA memanggil Penggugat
maupun Tergugat untuk menyelesaikan Permasalahan tersebut dengan
mengambil tempat dirumahnya almarhum LUKAS KENJU PRAING
292

sebagai kepala Desa definitif pada saat itu, dn yang menjadi inti
didalam urusan Pemerintah Desa tersebut itu adalah pertengkaran
mulut antara adik kandung Penggugat yaitu KALOPAS KAUKI
LENDI dengan HUSEN JAHI(Tergugat) yang mana HUSEN
JAHI(Tergugat) memasang tenda atau batas tanah miliknya, namun
batas tersebut masuk dalam tanah milik almarhum KARAWANG PATI
sehingga adik kandung Penggugat memindahkan BATAS tanah
tersebut, selanjutnya didalam pelaksanaan Urusan Pemerintah Desa
tidak diklarifikasi secara tuntas mengenai BATAS tanah yang
diributkan akan tetapi Pemerintah Desa hanya melakukan mediasi
tentang pertengkaran yang sama-sama dilakukan oleh adik kandung
Penggugat dan Tergugat mengingat keduanya adalah keluarga dekat,
dalam mediasi tersebut Pemerintah Desa berhasil mendamaikan
antara adik kandung Penggugat dengan Tergugat yang mana
keduanya menyesali perbuatannya dan saling memaafkan, selanjutnya
antara kedua belah pihak sepakat berdamai secara adat suku Alor dan
sebelum dilaksanakan perdamaian, Tergugat lewat kesempatan itu
juga kepada Pemerintah Desa serta kepada pihak keluarga Penggugat
menyampaikan hal-hal untuk dipertimbangkan sebagai berikut :
Mengingat bahwa adik kandung Penggugat yaitu KALOPAS
KAUKI LENDI dengan HUSEN JAHI(Tergugat) selalu ribut/
adu mulut
Bahwa rumah tinggal Tergugat yang dekat dengan tanah
sengketa dan
Tergugat meminta bagian lahan seluas 25.000 M2 dengan
alasan mengingat binatang peliharaan seperti babi, ayam milik
Tergugat selalu berkeliaran ditanah sengekta tersebut
Dan atas 3 (tiga) hal tersebut diatas pihak Tergugat dan
Pemerintah Desa menyetujui atas permintaan Tergugat,
selanjutnya dalam perdamaian tersebut Pemerintah Desa
memperhatikan bahwa Penggugta dalam adat Alor sebagai YARA
293

dan Tergugat dalam adat Alor sebagai KAWINI dengan demikian


Pemerintah Desa memutuskan Menghukum perbuatan Penggugat
dan Tergugat Secara Adat Suku Alor yaitu Penggugat dihukum 2
(dua) ekor kambing dan 2 (dua) lembar kain sedangkan Tergugat
dihukum 1 (satu) ekor kuda dan 1 (satu) gong, yang mana
hukuman yang dibebankan antara kedua belah pihak adalah
merupakan tanda perjanjian secara hukum adat suku Alor bahwa
kelak tidak mengulangi perbuatannya, selanjutnya perdamaian
tersebut dilakukan dirumah Tergugat bahwa pengertian dari
uraian point 9 dalil gugatan Pengugat diatas adalah bukan pada
tahun 2005 melainkan tahun 2006 yang mana Tergugatlah yang
melarang atau yang tidak terima baik dimana adik kandung
Penggugat memindahkan batas yang dipasang masuk dalam tanah
almarhum KRAWANG PATI yang pada akhirnya terjadi keributan
/ saling adu mulut dilokasi tanah tersebut, atas kejadian tersebut
Tergugat melaporkan kepada Pemerintah Desa Alor Kecil,
sehingga melalui Kepala Urusan Keamanan Desa yaitu KULLA
KLAWA menanggil Penggugat maupun Tergugat dan kesepakatan
damaipun bukanmaunya Penggugat sendiri yang minta damai
akan tetapi pemerintah desa dalam hal ini Kepala Urusan
Keamanan KULLA KLAWA bersama aparat desalainnya yang
menjadi penegah dan memberikan sanksi antara Penggugat dan
Tergugat, sehingga apa yang didalilkan Tergugat dalam
tangkisannya point 10 adalah memutar balikkan fakta yang
menyulitkan majelis dalam pemeriksaan perkara ini.
11. Bahwa tergugat dalam dalilnya dalam point 11 mengatakan bahwa
pada bulan Desember 2010 saudara LUKAS KENJU PRAING
bersama saudara-saudaranya datang lagi meminta tanah sengketa
tersebut untuk digarap kerana Penggugat sudah terlanjut sebar bibit
dan Tergugat mengijinkan untuk menggarap 1.ha, bukan untuk
seluruhnya 2,5. Ha mengingat saudara perempuan Tergugat dibelis
294

oleh Tergugat sebagai istri dan anak Tergugat. DAN SAMPAI KINI
MASIH DIGARAP OLEH TERGUGAT TETAPI BUKAN UNTUK
DIMILIKI. Adalah dalil tidak benar dan harus ditolak akan tetapi
pada point 11baris 6 sampai titik Tergugat menegaskan bahwa sampai
saat ini masih menggarap sebagian tanah sengketa tersebut oleh
Tergugat tetapi bukan untuk dmiliki artinya sebagian tanah yang
dikuasai Tergugat saat ini bukan untuk dimiliki namun berdasarkan
saudara perempuan Penggugat yaitu AGUSTINA HANA yang kawin
dengan anak sepupu Tergugat yang masih menjadi penerima ahli
waris dari almarhum KARAWANG PATI dan belum dinyatakan kawin
keluar karena adatnya belum selesai.
12. Bahwa dalil Tergugat point 12 mengatakan bahwa pada tahun 2010
itu juga saudara YAHYA BILA dan KORNELIS MAHANA datang
lagi membawa 1 (satu) ekor kerbau masih dijanjikan lagi sampai saat
ini belum diberikan untuk meminta tanah sengketa tersebut sebagai
milik penggugat tetapi tergugat belum memberikan kepastian untuk
memberikan karena Tergugat masih merundingkan dengan anak-anak
Tergugat tentang pemberian tanah tersebut. Adalah dalil yang tidak
benar atau omong kosong yang memutar balikan fakta dan haruslah
ditolak dan setidak-tidaknya tidak dapat diterima, untuk itu
Penggugat ingin mempertegas serta meluruskan sebagaimana
termuat dalam dalil gugatan Penggugat pada point 14 menyatakan
sebagai berikut :
Bahwa setelah mendapat surat Pelimpahan Masalah dari Pemerintah
Kecamatan Lewa Tidahu, Kabupaten Alor, Tergugat HUSEN
JAHIsebagai Penggugat pada perkara tersebut dan yang wajib
meneruskan Surat Pelimpahan Masalah akan tetapi Tergugat tidak
meneruskan surat Pelimpahan Masalah tersebut kepada Satuan Polisi
Pamong Praja Kabupaten Alor, malah dengan TIPU DAYA
MUSLIHAT Tergugat mendatangi adik kandung Penggugat yaitu
KORNELIS MANAHA, meminta 1(satu) ekor hewan kerbau dan 1
295

(satu) ekor hewan kuda selanjutnya dengan SERANGKAIAN


KEBOHONGAN PUN Tergugat HUSEN JAHI mengatakan kepada
adik kandung Penggugat yaitu KORNELIS MAHANA bahwa surat
pelimpahan tersebut Tergugat tidak teruskan lagi kepada Satuan Polisi
Praja Kabupaten Alor dengan pengertian harus penuhi 1 (satu) ekor
hewan kerbau dan 1 (satu) ekor hewan kuda untuk kembali damai,
selanjutnya mendengar pernyataan Tergugat adik kandung Penggugat
yaitu KORNELIS MANAHA dan Sekretaris Desa Alor Kecil yaitu
YAHYA BILA bersama-sama membawakan 1 (satu) ekor hewan
kerbau kepada Tergugat, selanjutnya setelah Tergugat menerima
kerbau tersebut dengan keserakahannya kembali melakukan
penyerobotan diatas tanah milik almarhum KARAWANG PATI
dengan menguasai dan mengerjakan sebagian tanah tersebut sekitar
kurang lebih 15.000 M2 sampai dengan sekarang dari uraian
gugatan Penggugat pada point 14 sangat jelas bahwa proses
pemberian 1 (satu) ekor hewan kerbau oleh adik penggugat bukan
atas dasar permintaan tanah sengketa tersebut kepada tergugat
melainkan Tergugat sendiri yang datang dirumah adik Penggugat
menyatakan ingin menyerahkan kembali sebagian tanah sekitar
kurang lebih12.500 M2 dengan catatan permintaan melalui didesa
pada tahun 2006 lah yang tergugat minta seluas 250 M2 untuk
dikerjakan dan kedua hewan tersebut bukan dua-duanya kerbau
namun 1 (satu) ekor kerbau dan 1 (satu) ekor kuda.
13. Bahwa pada dalil Tergugat pada point13 menyatakan bahwa dengan
adanya perdamaian dengan membawa 2 (dua) ekor kambing dan
membawa 2 (dua) ekor kerbau sebagai tersebut pada nomor 12 dalam
tangkisan tersebut ini sangat terbukti bahwa Penggugat sudah
mengakui bahwa tanah tersebut adalah milik sah dari Penggugat.
Adalah dalil yang sangat konyol dan tidak benar haruslah ditolak
atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima oleh karenanya Tergugat
dengan kuasanya tidak mengerti arti dari perdamaina secara suku
296

adat dan budaya sumba yang berlaku di Alor pada umumnya dan
pada khusunya didesa Alor Kecil sehingga perdamaian yang
dilakukan oleh aparat desa padatahun 2006 terhadap Penggugat dan
Tergugat salah diartikan oleh Terguagt dan kuasanya, dan tidak
benar bahwa telah diserahkan 2 (dua) ekor kerbau pada
Tergugat,pada kenyataannya hanya 1 (satu) ekor kerbau oleh
karena permintaan Tergugat yang melakukan daya tipu muslihat
terhadap adik kandung Penggugat.
14. Bahwa pada point 14, 15, 16, penggugat tidak menanggapi karena
apa yang didalilkan oleh Tergugat semuanya itu tidak benar sebab
Tergugat hanya menceritakan yang aneh-aneh saja untuk menutupi
perbuatan Tergugat, dalil-dalil tersebut merupakan upaya untuk
menghindar dari gugatan Penggugat.
15. Bahwa dalam dalil tergugat pada point17 dari garis datar pertama yang
mana Tergugat tidak menunjukkan atau memohon kepada Majelis
Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menjatuhkan
putusan melainkan memohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Negeri
Kalabahi yang bukan mengadili perkara ini, dan padapoint 17 pun
nomor 2. Yang menyatakan hukum bahwa tanah sengketa tersebut
dengan berdasarkan bukti-bukti fisik yang ada diatas tanah sengketa
tersebut padahal pada kenyataannya bukti-bukti fisik tersebut berada
diluar dari pada tanah sengketa tersebut dan yang lebih anehnya lagi
tergugat menyertakan batas-batas tanah tersebut yang sangat jauh
berbeda dengan batas-batas tanah almarhum KARAWANG PATI
yang sebenarnya, Tergugat dalam dalilnya pada halaman pertama
menanggapi gugatan Penggugat sebagai tersebut diatas Penggugat
menyatakan bahwa KARAWANG PATI almarhum benar memiliki
sebidang tanah seluas 25.000 M2 dengan batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah utara dengan tanah hamba pulu I
- Sebelah selatan dengan tanah negara (gunung)
- Sebelah timur dengan tanah katamba mehang/kauki lendi
297

- Sebelah barat dengan tanah Husen Jahi


Tergugat dalam dalilnya point 17, no 2 menyatakan Hukum
bahwatanah sengketa adalah hak milik Tergugat berdasarkan bukti
bukti fisik yang ada diatas tanah sengketa tersebut seluas 25.000 M2
dengan batas-batasnya :
- Sebelah utara dengan tanah hamba pulu
- Sebelah selatan dengan tanah negara audara
- Sebelah timur dengan tanah katamba mehang
- Sebelah barat dengan tanah HUSEN JAHI adalah milik Tergugat
Sedangkan yang benar adalah sesuai dalil penggugat dalam
gugatannya pada point 2 dan point 5 yaitu :
Point 2, bahwa alamarhum KARAWANG PATI semasa hidupnya
memiliki dan menguasai sebidang tanah kering seluas 25.000 M2
dengan batas-batas tanah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Hamba Pulu II
b. Sebelah Selatan : Tanah Negara/Gunung
c. Sebelah Barat : HUSEN JAHI(Tegugat)
d. Sebelah Timur : H. Maling dengan K.mehang
Point 5, bahwa pada tahun 1968 berdasarkan Program Nasional
(PRONA) pada tahun 1966, maka Kepala Inspeksi Kepala Agraria
Propinsi Nusa Tenggara Timur, melalui Kantor Agraria Kabupaten
Alor, sekarang Kantor Pertanahan Kabupaten Alor mengeluarkan
petikan Surat Keputusan (SK) atas nama Gubernur Kepala Daerah
Propinsi Nusa Tenggara Timur Nomor : A.004/18/A/68 tanggal 31
Oktober 1968 atas tanah kering tersebut yaitu atas nama KARAWANG
PATI seluas 25.000 M2 dengan nomor code : U7 sesuai yang tercantum
dalam peta umum desa, dengan batas-batas tanah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Hamba Pulu II
b. Sebelah Selatan : Tanah Negara/Gunung
c. Sebelah Barat : HUSEN JAHI(Tegugat)
d. Sebelah Timur : H. Maling dengan K.mehang
298

Atas 2 dalil tergugat diatas yang memberikan batas-batas tanah sengketa


yang berbeda maka penggugat sangat yakin sesungguhnya tergugat dan kuasanya
hanya menggunakan daya tipu muslihatnya untuk mengelabui perbuatan jahatnya,
sehingga dalil-dalil tersebut haruslah ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat
diterima.
Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan tersebut, Penggugat memohon
kepada Pengadilan Negeri Kalabahi melalui Majelis Hakim yang memeriksa
perkara ini untuk menjatuhkan putusan sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI :
- Menolak eksepsi dari Tergugat untuk seluruhnya ;
..............................................
DALAM POKOK PERKARA :
- Mengabulkan gugatan penggugat sebagaimana dalam petitum
gugatan ;
.............................................................................................................

Hormat yang patut


Penggugat,

IBRAHIM LEMA
299

3. Duplik
Kalabahi, 25 Juli2017
DUPLIK :
DUPLIK PENASEHAT HUKUM TERDAKWA :
Atas Replik Penggugat dalam Perkara Nomor : 05/Pdt.G/2017/PN.KLB,
tanggal 29 Mei 2017.

Kepada :
Yth. Bapak Ketua Pengadilan Negeri Kalabahi/
Hakim yang mengadili perkara ini.
di.-
Kalabahi.-

Dengan hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : ANWAR PATI
Umur : 37 tahun
Alamat : Desa Alor Kecil, Kecamatan Abal, Kabupaten Alor
Pekerjaan :Tani
Selanjutnya disebut Kuasa Hukum Tergugat berdasarkan Penetapan Bapak
Ketua Pengadilan Negeri Kalabahi Nomor : 04/SK/PDT/2014/PN.KLB,
terhadap atas nama:
Nama : HUSEN JAHI
Umur : lebih kurang 99 tahun
Alamat : Desa Alor Kecil, Kecamatan Abal, Kabupaten Alor
Pekerjaan : Petani
Selanjutnya disebut pihak Tergugat;
Membaca serta memahami Replik Penggugat tanggal 18 Juli 2017 yang
diajukan pada persidangan tanggal 18 Juli 2017, maka dengan ini Tergugat
menyampaikan Duplik sebagai berikut ;
300

1. Bahwa Penggugatkurang teliti dalam membaca tangkisan Tergugat, hal ini


Penggugat hanya membaca sepenggal kalimat dan tidak membaca secara
keseluruhan dimana kata-kata yang menyatakan Maka dengan ini
Tergugat (Kuasanya) menanggapi Replik Penggugat sebagai berikut : 1, 2,
dan saterusnya, dimana point-point tersebut menerangkan :
1. Keberadaan PATI KAMELAWATAR;
2. Status Kepemilikan tanah oleh Tergugat;
3. Dasar pengukuran tanah tahun 1966;
4. Dasar penguasaan tanah oleh Penggugat dan seterusnya;
2. Jika seandainya dalam tangkisan Tergugat tidak mengarah pada pokok
perkara, mengapa Penggugat menanggapi point demi point;
3. Dalam hal ini Tergugat sangat berterima kasih pada Penggugat yang
mengajar Tergugat khusunya Bahasa Indonesia yang baku, sekalipun
bukan masalah pokok dalam perkara ini, tetapi yang utama adalah hasil
akhir dari putusan perkara ini;
4. Selanjutnya Tergugat (Kuasanya) mengarah pada pokok perkara yaitu :
Status Kepemilikan Tanah Sengketa ;
a. POINT 4 REPLIK PENGGUGAT.
Penggugat nyatakan dalam Repliknya, bahwa di Desa Alor Kecil
adalah Tanah Negara Bebas, dan pengukuran tanah di Desa Alor Kecil
adalah dalam rangka PRONA (Program Nasional), hal ini Tergugat
menerangkan bahwa Penggugat tidak mengetahui bahkan tidak tahu
apa arti dari kata PRONA itu, bukan merupakan Program Nasional
tetapi Proyek Nasional Agraria (PRONA);
Untuk itu Tergugat menjelaskan arti dari : PRONA, TANAH
NEGARA BEBAS, TANAH MILIK ADAT (TANAH
SUKU/MARGA).
b. TANAH MILIK ADAT (TANAH SUKU/MARGA).
Tanah milik adat/suku adalah :Tanah yang dikuasai oleh salah satu
suku, dan dibagi-bagikan kepada anggota suku (marga) untuk digarap
dami kepentingan hidupnya, dan dikerjakan secara turun temurun dan
301

secara terus menerus sepanjang tidak merugikan kepentingan umum


dan Negara, dan luas kepemilikannya berbeda-beda sesuai dengan
kemampuan kerja dari anggota suku yang bersangkutan, tetapi tidak
boleh menguasai lebih dari 20 Ha (PERPU No. 56 tahun 1960)
misalnya di Desa Mondu Lambi sekarang ini dan pengukuran tanah
untuk hak miliknya, batas-batasnya ditunjuk oleh Pemilik tanah
tersebut, dan inilah yang disebut PHM (Penegasan Hak Milik Adat)
karena Negara sebagai organ tertinggi dalam Pemerintahan;
c. TANAH NEGARA BEBAS.
Tanah Negara Bebas adalah : Tanah yang dikuasai langsung oleh
Negara, dan pemberian tanah tersebut kepada setiap orang dengan luas
yang sama. (kalau satu kepala keluarga mendapat tanah 2 Ha, Kepala
Keluarga berikutnya ...... 2..... dan seterusnya ........mendapatkan 2 Ha)
dan untuk diketahui, Desa yang mendapat PRONA hanya desa
Tanarara dan Desa Laihau, Kecamatan Lewa Tidas, sedangkan Desa
Mondulambi bukan PRONA tetapi penegasan Hak Milik Adat (PMH);
d. PRONA (PROYEK NASIONAL AGRARIA) BUKAN PROGRAM
NASIONAL).
Proyek ini ada dari Pemerintah adalah untuk membantu masyarakat
tidak mampu guna mendapat Sertifikat Hak Milik yang murah
pembayarannya, dan pemerataan Pemilikan Sertifikat sebagai bukti
hak yang terkuat dan terpenuh sesuai Undang-Undang Pokok Agraria
(UU No. 5 Tahun 1960)
e. Behwa berdasarkan hal-hal sebagai tersebut diatas maka Tanah
Sengketa tersebut adalah Tanah Milik Adat yang sudah dikuasai secara
turun temurun oleh Tergugat.
(sesuai surat pernyataan) dari Kepala Desa Mondu Lambi yang
disahkan oleh Camat Abal. Tanggal 10 Juli 2014 (fotocopy sah
terlampir);
f. Bahwa adapun SK Kepala Inspeksi Agraria Propinsi NTT Nomor :
A.004/18/A/68, tanggal 31 Oktober 1968, adalah hasil ukuran
302

Penegasan Hak Milik Adat oleh saudara KABONDJU


HARANGMBANI tahun 1966, dan bukan hasil ukuran PRONA tahun
1968 sesuai tanggapan Penggugat karena PRONA tidak pernah ada di
Desa Alor Kecil;
g. Bahwa dalil Penggugat point 8, tidak mengakui adanya pengembalian
Tanah tersebut kepada Tergugat melalu kepala kampung RENGGI
TAY dari orang tua Penggugat (PATI KAMELAWATAR), hal ini
adalah tidak benar dan untuk pembuktian kebenaran akan hal-hal
tersebut diatas, saudara KABONDJU HARANGMBANI masih hidup
yang mengukur tanah-tanah di Desa Alor Kecil dan yang merupakan
tanda-tandanya adalah :
1. Mengapa baru tahun 2017 Penggugat menyadari bahwa adanya
tanah milik orangtuanya.
2. Menagapa selama ini dari tahun 1969 sampai tahun 2017 (47 tahun
silam) Penggugat tidak mempersoalkan tanah tersebut dan tidak
melakukan kegiatan diatas tanah sengketa tersebut yang berarti
Penggugat merasa diri tidak ada hak diatas tanah sengketa tersebut.
3. Adapun wajar apabila KARAUTA PATI, ayah Penggugat tidak
menceritakan masalah tanah kepada istri dan anak-anaknya karena
PATI KAMEALAWATAR merasa dirinya bahwa tanah sengketa
tersebut bukan miliknya, hanya Penggugatlah yang tidak
memahami dan tidak merasa diri bahwa tanah sengketa tersebut
adalah tanah milik orang lain (Tergugat).
4. Bahwa SK Hak Milik No.A004/18/A/68, tanggal 31 Oktober 1968,
sudah kadaluarsa dan kalau tidak dtingkatkan ke Sertifikat, (tidak
berlaku lagi dan hanya berlaku 15 tahun yaitu sampai tahun 1983).
h. Bahwa dalam Replik Penggugat nyatakan, bahwa adanya pertengkaran
mulut antara Penggugat (adik Penggugat) adalah masalah batas tanah,
halini tidak benar dan yang benar adalah : masalah penyerobotan
Penggugat mengerjakan tanah sengketa tersebut karena KALOPAS
303

KAUKI LENDI adik penggugat memaki-maki pada Tergugat akibat


Tergugat melarang melakukan kegiatan diatas tanag sengketa tersebut.
Akibat adanya pertengkaran mulut antara KALOPAS KAUKI LENDI
(adik Penggugat) dengan Tergugat maka pada tahun 2006 dari pihak
Penggugat membawa kambing 2 (dua) ekor dan 2 (dua) lembar kain
sebagai bahan perdamaian dan yang membawa babi tersebut adalah :
1. Yahya Bila (Panitera Desa Alor Kecil).
2. Kulla Kiawa (Pamong Desa Alor Kecil).
3. Kalopas Lendi.
4. Nggaba Warandoy (Penggugat) dan anak-anak Tergugat turut hadir
termasuk Kepala Desa Alor Kecil dan perdamaian ini sudah
terlaksana dan dalam pelaksanaan perdamaian ini, Tergugat
memberikan 1(satu) ekor kuda dan 1 (satu) buah Gong Alor dan
sudah terlaksana dengan baik.
i. Pada bulan Desember 2010, dari pihak Penggugat menyuruh orang lagi
pada Tergugat membawa 1 (satu) ekor anak kerbau betina umur 6
(enam) bulan dan 1 (satu) ekor kerbau masih dijanjikan sampai saat ini
belum diberikan, adapun orang-orang yang disuruh membawa hewan
tersebut adalah :
1. Pati Ndamung
2. Yahya Biala (Panitera Desa Alor Kecil)
3. Kornelis Mahana (Adik Penggugat)
Hal ini bertujuan untukmeminta tanah sengketa tersebut agar menjadi milik
Penggugat tetapi Tergugat belum memberikan kepastian untuk memberikan tanah
tersebut kepada Penggugat dengan alasan bahwa Tergugat belum merundingkan
dengan anak-anak Tergugat tentang pemberian tanah tersebut kepada Penggugat
dan hewan-hewan tersebut bukan atas permintaan Tergugat sesuai Replik
Penggugat tetapi atas kemauan Penggugat sendiri.
Bahwa Penggugat menyatakan dalam Replikanya, Tergugat meminta hewan
kerbau dan kuda pada Tergugat. Hal ini Penggugat hanya membeuat dalil-dalil
yang tidak benar dan hanya merekayasa untuk sekedar mengelak dari kenyataan
304

yang sudah terjadi, dan yang benar adalah bahwa Tergugat tidak pernah meminta
apapun dari Penggugat apalagi meminta hewan kerbau/kuda, dan hal ini para saksi
akan berbicara sesuai kenyataan yang sudah terjadi.
j. Adalah hal yang tidak masuk akal kalau Tergugat meminta hewan
kerbau/kuda pada Penggugat, karena saudara perempuan Penggugat
dibelis oleh Tergugat, kalau bukan masalah tanah milik Tergugat yang
merupakan dasar oleh Penggugat untuk membawa hewan tersebut pada
Tergugat.
k. Bahwa dalam Replik Penggugat nayatakan Tergugat
tidakmenyampaikan surat dari pemerintah Kecamatan Lewa Tidahu
kepada Satuan Polisi Pamong Praja, Kabupaten Alor, hal ini tidak
benar karena pemerintah Kecamatan Lewa Tidahu tidak pernah
memberikan surat pelimpahan masalah tanah sengeketa tersebut pada
Tergugat dan dalil Penggugat tersebut adalah bohong belaka dan
akhirnya Tergugat sampai pada kesimpulannya sebagai berikut :
1. Bahwa tanah sengketa tersebut adalah tanah milik sah dari
Tergugat berdasarkan bukti-bukti fisik yang ada disekitar dan
diatas tanah sengekta tersebut.
2. Bahwa Tergugat juga membuktikan haknya berdasarkan bukti
tertulis yang ada yang merupakan pernayatan dari 6 (enam) tokoh
dari Desa Alor Kecil yang diberikan oleh Kepala Desa Alor Kecil
yang disahkan oleh Camat Abal; (terlampir);
Bahwa berdasarkan atas uraian-uraian Tergugat dari awal hingga akhir Duplik ini
maka dengan hormat Tergugat/Kuasanya memohon kepada Bapak Ketua
Pengadilan Negeri Kalabahi untuk menjatuhkan putusan sebagai berikut ;
1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan hukum bahwa tanah sengketa tersebut adalah Hak Milik
Tergugat berdasarkan bukti-bukti fisik yang ada diatas tanah sengketa
tersebut seluas 25.000 M2 (2,5 Ha) dengan batas-batasnya sebagai berikut ;
Sebelah Utara, dengan tanah Hamba Pulu I
Sebelah Selatan, dengan tanah Negara (Gunung)
305

Sebelah Timur, dengan tanah Katamba Mehang dan tanah Kauki


Lendi
Sebelag Barat, dengan tanah HUSEN JAHI(Tergugat)
3. Menyatakan bahwa Sita Jaminan yang dilakukan diatas tanah sengketa
dengan kode No. U7 batal demi hukum
4. Menghukum Penggugat untuk menanggung segala biaya yang timbul
akibat perkara ini.
DAN / ATAU : Memohon putusan yang seadil-adilnya berdasarkan Hukum
dan Keadilan.
Demikian Duplik ini disampaikan pada Bapak Ketua Pengadilan Negeri
Kalabahi untuk diketahui dan atasbantuan bapak Ketua Pengadilan Negeri
Kalabahi , patut Tergugat sampaikan terima kasih.

Hormat yang patut


Tergugat/Kuasa Hukum Tergugat,

ANWAR PATI
306

4. Pembuktian
Kalabahi,30 Juli 2017
Hal : Pengajuan Alat Bukti
Kepada Yang Terhormat
Ketua Pengadilan Negeri Kalabahi
di.-
Kalabahi

Dengan Hormat :
Yang bertanda tangan dibawah ini :
ANWAR PATI adalah kuasa hukum yang bertindak untuk mewakili atas
nama :
Nama : HUSEN JAHI;
Umur : lebih kurang 99 tahun;
Alamat : Desa Alor Kecil. Kecamatan Abal, Kabupaten Alor;
Pekerjaan : Petani.
Untuk menguatkan dan membuktikan dalil-dalil sebagaimana telah
disampaikan didalam surat jawaban gugatan maupun duplik, dengan ini
Tergugat hendak mengajukan bukti-bukti sebagai berikut:
1. Bukti tertulis berupa :
a. Menyatakan Hukum bahwa SK (surat keputusan hak milik) dari kepala
inspeksi Agararia NTT No A.004/L8a168 tanggal 31 Oktober 1969
terletak di Desa : UT atas nama Karauta Pati yang Terletak di Desa
Alor Kecil, Kecamatan Abal, Kabupaten Alor adalah milik sah dari
HUSEN JAHI.
b. Menyatakan Hukum bahwa di Desa Mondulambi tidak ada tanah
Negara Bebas, tetapi tanah milik adat sesuai UUPA (Undang-Undang
Pokok Agraria) UU No. 5 tahun 1960 dan PP 10 tahun 1961 tentang
pendaftaran tanah.
307

2. Bukti-bukti lainnya :
a. Menyatakan bahwatanah sengketa yang terletak di Desa Alor Kecil
kecamatan Abal, Kabupaten Alor Propinsi NTT dengan batas-batasnya
sebagai berikut :
- Sebelah Utara dengan tanah Hamba Pulu ;
- Sebelah Slah milik elatan dengan tanah Negara (Gunung);
- Sebelah Timur dengan tanah Katamba Mehang dan tanah Kauki
Lendi
- Sebelah Barat dengan tanah IBRAHIM LEMA
Luas tanah : 25.000 M2 adalah hak milik Tergugat
b. Bahwa Karauta Pati (Pati Kamelawatar) bukanlah penduduk asli desa
Alor Kecil, tetapi penduduk desa Alor Besar, kec.Abal dan termasuk
penggugat sendiri hanya berdomisili didesa Alor Kecil, terbukti
penggugat tidak mempunyai kartu tanda penduduk (ktp) desa Alor
Kecil sampai sekarang.
c. Oleh karean PATI KAMELAWATAR (KARAUTA PATI) bukan
penduduk asli Desa Alor Kecil, maka PATI KAMELAWATAR
meminta tanah pada tergugat untuk dijadikan kebun dan atas dasar
permintaan ini tergugat memberikan tanah pada tahun 1964 dan bukan
tahun 1963 sesuai gugatan penggugat, diberikan tanah kurang lebih 1
Ha bukan 25.000 M2 karena pada waktu itu tanah-tanah di Alor Kecil
belum diukur.
Bahwa dengan adanya pengukuran tanah oleh kantor Agraria sekarang kantor
pertanahan alam rangka penegasan hak milik adat suku Alor pada tahun 1966 oleh
petugas Agraria Saudar ABONDJU HARANGMBANI, dan pada saat pengukuran
tanah tahun 1966 tersebut KARAUTA PATI masih menggarap tanah sengketa
tersebut dan atas dasar itulah petugas Agraria KABONDJU HARANGMBANI
mengatas namakan PATIKAMETA WATAR (KARAUTA PATI)
1. Bahwa pengukuran tanah di Desa Alor Kecil dari Kantor Agraria Daerah
Kab. Alor pada waktu itu, adalah dalam rangka penegasan hak milik adat
308

suku Alor dan bukan Redistribusi tanah Negara bebas sesuai gugatan
Penggugat.
2. Bahwa disekeliling tanah sengketa tersebut sudah ada tanaman umur
panjang berupa kelapa dan tanaman lainnya yang ditanam oleh orang tua
Tergugat dan juga berupa pagar batu yang merupakan pagar hewan yang
dibuat oleh nenek Tergugat yang sudah berumur lebih dari 100 tahun.
3. Bahwa penggugat tidak pernah menyatakan dalam gugatannya bahwa atas
dasar apa, dan diperoleh dari mana tanah tersebut oleh KARAUTA PATI
sebagai dasar Hukum untuk memiliki tanah tersebut, karena tanah
sengketa tersebut bukanlah tanah Negara bebas.
4. Bahwa pada saat pengukuran tanah oleh saudara KABON DJUHARANG
MBANI sebagai petugas Agraria saat itu pada tahun 1966 Tergugat tidak
berada ditempat, Tergugat berada di Kalabahi dalam tahanan politik.
5. Setelah Tergugat bebas dari tahanan politik pada tahun 1969 Tergugat
ketahui tanah tersebut diatas namakan pada KARAUTA PATI almarhum
maka Tergugat tidak terima baik maka Tergugat melaporkan masalah
tersebut kepada kepala kampung (RENGGI TAY) dan pada petugas
Agraria saudara KABONDJU HARANMBANI dan hasil urusannya tanah
tersebut dikembalikan pada tergugat, dan sejak saat itulah tanah tersebut
tidak dikerjakan lagi oleh KARAUTA PATI, ayah kandung Penggugat.
6. Bahwa pada tahun 2005 Penggugat bersama saudara-saudaranya
melakukan penyerobotan tanah sengekta tersebut, dan Tergugat melarang
untuk melakukan kegiatan diatas tanah sengketa tersebut, dan Penggugat
bersama saudara-saudaranya memaki-maki pada Tergugat atas dasar itulah
pada tahun 2005 itu juga, dari pihak Penggugat meminta damai pada
Tergugat dan Penggugat membawa 2 (dua) ekor kambing dan 2 (dua)
lembar kain sebagai bahan perdamaian, dan Tergugat memberikan 1 (satu)
ekor kuda dan 1 (satu) buah gong dan sudah terlaksana.
7. Bahwa pada bulan Desember 2010 saudara LUKAS KENDJU PARAING
bersama saudara-saudaranya datang lagi meminta tanah sengketa tersebut
untuk digarap karena Penggugat sudah terlanjur sebar bibit dan Tergugat
309

mengijinkan untuk menggarap 1 Ha, bukan untuk seluruhnya 2,5 Ha,


mengingat saudara perempuan Tergugat dibelisi oleh Tergugat sebagai
istri dari anak Tergugat, dan sampai kini masih digarap oleh Tergugat
tetapi bukan untuk dimiliki.
8. Bahwa pada tahun 2010 itu juga saudara YAHYA KANNA BILA dan
KORNELIS KAWUTAK MANAHA datang lagi membawa 1 (satu) ekor
anak kerbau betina umur 6 (enam) bulan dan 1 (satu) ekor anak kerbau
masih dijanjikan lagi sampai saat ini belum diberikan untuk meminta tanah
sengketa tersebut sebagai milik Penggugat tetapi Tergugat belum
memberikan kepastian untuk memberikan karena Tergugat masih
merundingkan dengan anak-anak Tergugat tentang pemberian tanah
tersebut.
9. Bahwa dengan adanya perdamaian dengan membawa 2 (dua) ekor babi
dan membawa 2 (dua) ekor kerbau sebagai tersebut pada nomor 12 dalam
tangkisan ini sudah sangat terbukti bahwa Penggugat sudah mengakui
bahwa tanah tersebut adalah milik sah dari Tergugat.
10. Bahwa penggugat menilai Tergugat beritikad buruk, dengan menunjukan
pasal undang-undang karena Penggugat adalah ahli hukum, tetapi
sebenarnya Penggugatlah yang beritikad buruk,karena sudah diberikan
tanah untuk manyambung hidupnya, dan masih menggugat lagi pada
Tergugat tanpa ada dasar hukumnya, hal ini berlakulah pepatah yang
mengatakan sudah diberikan air susu dibalas dengan air tuba
11. Bahwa dengan adanya gugatan ini Tergugat tidak akan memberikan lagi.
Bapak Ketua Pengadilan Negeri Kalabahi untuk damai tetapi Penggugat
tetap pada gugatannya dan biarlah kebenaran yang berlaku,
310

12. Bahwa pengukuran tanah sengketa tersebut diukur tahun 1966 (48 tahun
yang lalu), Penggugat tidak menggubris tanah tersebut baru tahun 2014 ini
Penggugat terkejut untuk menggugat Tergugat dan selama ini penggugat
berada dimana, nyatanya diam saja yang bebarti Penggugat sudah secara
langsung mengakui bahwa tanah sengekta tersebut adalah tanah hak milik
Tergugat.

Hormat kami
Kuasa Hukum Tergugat

ANWAR PATI
311

Pembuktian :
Kalabahi, 30 Juli 2017
Hal : Pengajuan Alat Bukti
Kepada yang Terhormat
Ketua Pengadilan Negeri Kalabahi
Di-
Kalabahi
Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : IBRAHIM LEMA
Umur : 48 tahun
Alamat : Desa Alor Kecil, Kecamatan Abal, Kabupaten Alor.
Pekerjaan : Petani ;
Untuk menguatkan dan membuktikan dalil-dalil sebagaimana telah
disampaikan didalam surat gugatan maupun replik, dengan ini penggugat hendak
mengajukan bukti-bukti sebagai berikut :
- Bahwa pada tahun 2007 dalam Program Daerah (PRODA) Kantor
Pertanahan Kabupaten Alor melakukan pengukuran ulang guna
penertiban sertifikat bagi seluruh tanah sawah/ tanah kering milik
seluruh masyarakat atau petani khusunya pada Desa Alor Kecil
Kecamatan Abal, Kabupaten Alor dengan berdasarkan hasil
pengukuran dan pembagian tanah sawah / tanah kering pada tahun
1966 serta berdasarkan petikan surat Keputusan (SK) Kepala
Inspeksi Agraria Propinsi NusaTenggar timur, yang dikeluarkan
melalui Kantor Agraria Kabupaten Alor, sekarang kantor
Pertanahan Kabupaten Alor, pada tahun 1968 dan pengukuran
tersebut dimulai dari U1, U2, U3, U4, U5, U6 ukurannya tidak
bermasalah dn semuanya sesuai yang tercantum pada petikan surat
keputusan (SK) Kepala Inspeksi Agraria Propinsi Nusa Tenggara
Timur, yang dikeluarkan melalui Kantor Agraria Kabupaten Alor,
sekarang kantor Pertanahan Kabupaten Alor pada tahun 1968,
312

selanjutnya petugas ukur melanjutkan pengukuran pada tahun


kering Nomor kode U7 namun tidak sesuai lagi dengan ukuran
tanah yang sebenarnya seperti yang tercantum pada petikan surat
keputusan (SK) Kepala Inspeksi Agraria Propinsi Nusa Tenggara
Timur Nomor : A.004.18/A/68 tanggal 31 Oktober 1968 atas tanah
kering milik almarhum KARAWANG PATI yang luasnya 25.000
M2 dan setelah diukur luasnya 21.250 M2 dan masih mengalami
kekurangan 3.750M2 yang mana kekurangan tersebut masuk dalam
tanah milik Tergugat yang pernah diributkan oleh adik kandung
Penggugat yaitu KALOPAS KAUKI LENDI dengan Tergugat pada
tahun 2006, selanjutnya penggugat meminta kepada petugas ukur
untuk disesuaikan luas tanah kering tersebut seperti yang tercantum
dalam Petikan surat keputusan (SK) Kepala Inspeksi Agraria
Propinsi Nusa Tenggara Timur Nomor : A.004/18/A/68 tanggal 31
Oktober 1968 atas tanah kering milik almarhum KARAWANG
PATI akan tetapi tidak terealisasi dimana Tergugat hadir dan
mebantah atau melarang untuk mengukur tanah yang masuk dalam
tanah milik Tergugat sehingga pengukuran mulai dari Nomor code
U7 dan seterusnya dihentikan sampai dengan saat ini ;
- Bahwa pada tahun 2009 tanah sengketa tersebut telah menjadi tanah
sawah/ irigasi yang mana adik kandung serta keluarga Penggugat
kembali memberi batas dengan pematang sawah sesuai ukuran yang
tercantum dalam Petikan surat keputusan (SK) Kepala Inspeksi
Agraria Propinsi Nusa TenggaraTimur Nomor: A.004/18/A/68
tanggal 31 Oktober 1968 atas tanah kering tersebut yaitu atas nama
KARAWANG PATI 1 (satu) minggu kemudian Tergugat bukan
saja melarang tetapi membongkar seluruh batas-batas atau
pematang sawah yang sudah dipasang oleh adik kandung Penggugat
serta keluarga, selanjutnya Tergugat melaporkan kejadian tersebut
kepada Pemerintah Kecamatan Abal, Kabupaten Alor dengan alasan
tanah tersebut adalah milik ....................... Tergugat ; ...............
313

- Bahwa pada panggilan pertama belum mencapai kesepakatan maka


Pemerintah Kecamatan kembali memanggil kedua belah pihak
dengan surat panggilan ke 2 (dua) taertanggal 10 Juni 2010 Nomor :
353/23/Trantib/LT/II/2010 kedua belah pihak hadir yang mana
dalam urusan tersebut antara Penggugat dan Tergugat tetap pada
keterangannya sebagaimana yang diuraikan pada point 12 diatas,
selanjutnya Pemerintah Kecamatan pun membuat surat Pelimpahan
Masalah yang ditujukan kepada Satuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten Alor tertanggal 22 Juni 2010, Nomor : Surat
353/33/Trantib/LT/II/2010;
- Menyatakan hukum bahwa petikan surat keputusan Kepala Inspeksi
Agraria Propinsi NusaTenggara Timur melalui Kantor Agraria
Kabupaten Alor sekarang kantor Pertanahan Kabupaten Alor
mengeluarkan Surat Keputusan atas nama Gubernur Kepala Daerah
Propinsi Nusa Tenggara Timur Nomor: A.004/18/A/68 tanggal 31
Oktober 1968 dan nomor code : U7 sesuai yang termat dalam peta
umum desa, atas tanah kering tersebut yaitu atas nama
KARAWANG PATI adalah sah menurut hukum ;
................................................
- Bahwa pada tahun 1966 saat pembagian atau pengukuran tanah
sawah/tanah kering tersebut Tergugat HUSEN JAHIsedang tidak
berada ditempat karena Tergugat sedang ditahan di Rumaha
Tahanan Negara (RUTAN) Kalabahi karena Tergugat terlibat G 30
S PKI ; ................................................
- Bahwa pada tahun 1968 berdasarkan Program Nasional (PRONA)
pada tahun 1966, maka Kepala Inspeksi Agraria Propinsi Nusa
Tenggara Timur, melalu Kantor Inspeksi Agraria Kabupaten Alor,
sekarang kantor Pertanahan Kabupaten Alor menegeluarkan Petikan
Surat Keputusan (SK) atas nama Gubernur Daerah Propinsi Nusa
Tenggara Timur Nomor : A.004/18/A/68 tanggal 31 Oktober 1968
atas tanah kering tersebut yaitu atas nama KARAWANG PATI
314

seluas 25.000 M2 dengan nomor code: UT sesuai yang tercantum


dalam peta umum desa, dengan batas-batas tanah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Hamba Pulu II;
b. Sebelah Selatan : Tanah Negara/ Gunung;
c. Sebelah Barat : NNDELU REMI APY (Tergugat);
d. Sebelah Timur : H. Maling dengan K.Megang.

Hormat Kami
Penggugat

IBRAHIM LEMA
315

8. Kesimpulan
Kalabahi, 10 Juni 2017

Kepada

Yth. Bapak Ketua Pengadilan Negeri Kalabahi

Di_

Kalabahi

Nama : ANWAR PATI

Umur : 37 tahun

Alamat : Desa Alor Kecil, Kecamatan Abal, Kabupaten Alor

Pekerjaan : Tani

Selanjutnya disebut Kuasa Hukum Tergugat berdasarkan Penetapan Bapak Ketua


Pengadilan Negeri Kalabahi Nomor 04/SK/PDT/2014/PN.KLB, terhadap atas
nama :

Nama : HUSEN JAHI

Umur : 99 tahun

Alamat : Desa Alor Kecil, Kecamatan Abal, Kabupaten Alor

Pekerjaan : Petani

Selanjutnya disebut Pihak Tergugat;

Dengan ini mengajukan kesimpulan atas gugatan Penggugat,

IBRAHIM LEMA, umur 48 tahun, Laki-laki Suku Alor, Kebangsaan Indonesia,


bertempat tinggal di Alor Kecil, Kecamatan Abal, Kabupaten Alor, Agama Islam,
Pekerjaan Tani disebut sebagai Penggugat;

Adapun pokok-pokok kesimpulan sebagai berikut :


316

1. Surat pernyataan tentang kepemilikan tanah dari nomor 6 (enam) orang saksi
di keluarkan oleh Kepala Desa Alor Kecil yang disahkan oleh camat Abal,
2. Kesaksian saksi sebanyak 4 orang;
3. Tentang pembuktian Hak milik yang ada diatas tanah sengketa;
4. Tentang penggarapan tanah sengketa oleh Ayah Penggugat;
5. Tentang bukti-bukti fisik yang ada diatas tanah sengketa.
a. Tentang surat pernyataan ke 6 (enam) orang saksi sebagai tokoh
makorbanrakat di Desa Alor Kecil sangat jelas;
b. Tentang kesaksian 4 (empat) orang saksi yang diajukan oleh Tergigat :
- Bahwa kesaksian ke 4 (empat) orang saksi yang diajukan oleh
Tergugat pada persidangan di Pengadilan Negeri Kalabahi,
semuanya menyatakan bahwa tanah sengketa tersebut adalah tanah
milik adat suku Alor dari Tergugat;
- Khususnya saksi Saudara Kabondju Harangmbani sebagai Petugas
Agraria dan yang mengukur tanah sengketa tersebut membenarkan
bahwa tanah tersebut adalah tanah sah dari Tergugat karena pada
tahun 1969 bersama kepala kampong Renggi Tay telah
mengembalikan tanah tersebut kepada Tergugat karena pada saat
pengukuran tahun 1966 sementara dipinjam pakai oleh Karauta Pati
dan pada saat itu juga tidak mengerjakan lagi sampai saat ini;
c. Tentang pembuktian hak milik yang ada diatas tanah sengketa.
- Bahwa disekitar tanah sengketa tersebut terdapat tanaman kelapa,
pinang, pohon johar, yang ditanam oleh Tergugat dan pada saat
Tergugat melakukan kegiatan penanaman tidak ada yang melarang
untuk melakukan kegiatan tersebut sampai saat ini.
d. Dasar Gugatan Penggugat.
- Bahwa adapun dasar gugatan Penggugat hanyalah berdasarkan SK
(surat keputusan hak milik ) dari Kepala Inspeksi Agraria NTT, No
AOA4/L8a/68, tanggal 31 Oktober 1968. Dan SK tersebut hanya
berlaku 15 tahun yaitu dari tahun 1968 sampai dengan tahun 1983,
317

sepanjang tidak ada peningkatan hak untuk menjadi sertifikat hak


milik;
- Bahwa dengan dasar sebagai tersebut diatas maka SK (surat
keputusan hak milik) tersebut tidak mempunyai kekuatan hukum
dan tidak berlaku lagi.
e. Tentang penggarapan tanah sengketa
- Bahwa setelah adanya pengembalian tanah tersebut oleh Tergugat
ayah penggugat (Pati Kamelawatar) yaitu tanah sengketa tersebut
tetap digarap oleh tergugat sampai saat ini dan sudah 47 tahun
lamanya, baru sekarang ini penggugat langsung menggugat pada
tergugat.
Bahwa berdasarkan hal-hal sebagai tersebut dari kesimpulan ini, maka
tergugat dan kuasa hukumnya memohon dengan hormat kepada Bapak Ketua
Pengadilan Negeri Kalabahi, atau hakim yang mengadili perkara ini untuk
menjatuhkan putusan dengan amarnya sebagai berikut :

1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;


2. Menyatakan hukum bahwa tanah sengketa yang terletak di Desa Alor
Kecil, Kecamatan Abal, Kabupaten Alor dengan batas-batasnya sebagai
berikut:
- Sebelah utara tanah dengan Hamba Pulul;
- Sebelah selatan dengan tanah negara (gunung);
- Sebelah timur dengan tanah katamba mehang dan tanah kauki lendi;
- Sebelah barat dengan tanah IBRAHIM LEMA
Luas tanah : 25.000 M2 adalah tanah hak milik Tergugat.

3. Menyatakan hukum bahwa SK (surat keputusan hak milik) dari Kepala


Inspeksi Agraria NTT No. A 004/L8a168 tanggal 31 Oktober 1969
terletak di Desa atas nama Karauta Pati yang terletak di Desa Alor Kecil,
Kecamatan Abal, Kabupaten Alor adalah milik sah dari HUSEN JAHI;
4. Menyatakn hukum bahwa di Desa Alor Kecil tidak ada tanah Negara
bebas, tetapi tanah milik adat sesuai UUPA (Undang-Undang pokok
318

Agraria) UU No.5 tahun 1960 dan PP 10 tahun 1961 tentang pendaftaran


tanah;
5. Menyatakan bahwa tindakan HUSEN JAHI (Tergugat) yang mengerjakan
tanah sengketa tersebut bukanlah tindakan melawan hukum, karena tidak
mengerjakan tanah milik orang lain;
6. Menyatakan bahwa sita jaminan yang terletak diatas sebidang tanah
sengketa, bukan dua bidang tanah sesuai gugatan Penggugat batal demi
hukum;
7. Menghukum pengugat untuk menanggung segala biaya yang timbul akibat
perkara ini.
Dan atau pengadilan berpendapat lain, memohon putusan yang seadil-adilnya.
Demikian kesimpulan ini disampaikan kepada ibu Ketua Pengadilan Kalabahi dan
atas perhatian dan bantuannya patut Tergugat/kuasanya menyampaikan terima
kasih.

Hormat yang patut


Kuasa Hukum Tergugat,

ANWAR PATI
319

9. Putusan
PUTUSAN

Nomor 05/Pdt.G/2017/PN.KLB

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KEUTUHAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Kalabahi yang memeriksa dan mengadili perkara perdata


gugatan pada peradilan tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagai
berikut dibawah ini dalam perkara antara :
....................................................................................................................................

IBRAHIM LEMA, umur 48 tahun, Laki-laki Suku Alor Kebangsaan Indonesia,


Bertempat tinggal di Desa Alor Kecil, Kecamatan Abal, Kabupaten Alor, Agama
Islam, pekerjaan Tani disebut sebagai Pengugat;

Melawan

HUSEN JAHI, umur 99 tahun, Laki-laki, Suku Alor, Kebangsaan Indonesia,


Bertempat tinggal di Desa Alor Kecil, Kecamatan Abal, Kabupaten Alor, Agama
Islam, Pekerjaan Tani, disebut sebagai Tergugat;
Dalam hal ini telah memberikan kuasa kepada ANWAR PATI berdasarkan Surat
Kuasa insidentil tertanggal 24 Juni 2017 dan ijin memberikan bantuan hukum
secara khusus No. 04/SK/PDT/2017/PN.KLB tertanggal 24 Juni 2014 ;

Pengadilan Negeri tersebut ;


Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan dengan perkara
ini;
Telah mendengar keterangan Saksi-saksi dari kedua belah pihak yang berperkara ;
Telah meperhatikan bukti-bukti diajukan di persidangan ;
...
320

TENTANG DUDUK PERKARANYA

Menimbang, bahwa pada tanggal 29 Mei 2017 Pengadilan Negeri Kalabahi


telah menerima pendaftaran gugatan atas nama Penggugat yang ditujukan kepada
Tergugat, surat gugatan mana telah didaftarkan pada Registrasi Perkara Perdata
dengan Nomor Perkara : 05/Pdt.G/2017/PN.KLB, dan oleh karenanya Pengadilan
Negeri Kalabahi membuka sidang pemeriksaan atasnya ;
...

Menimbang, bahwa setelah melalui pemanggilan yang sah dan patut agar
Para Pihak menghadap ke muka persidangan, persidangan kemudian dibuka pada
hari senin, tanggal 10 Juni 2017, dimana baik Penggugat maupun Tergugat
hadir sendiri sehinga dapat dilanjutkan secara contradictoir;
.......

Menimbang, bahwa terhadap kedua belah pihak yang berperkara telah


dianjurkan untuk mengakhiri perkaranya dengan damai melaui mediasi dan untuk
itu berdasarkan Penetapan No. 05/Pdt.G/2014/PN.KLB tertanggal 10 Juni 2017,
Ketua Majelis telah menunjuk hakim mediator yang berada didalam lingkungan
Pengadilan Negeri Kalabahi serta menunda sidang hingga proses mediasi
berakhir;

Menimbang, bahwa atas proses mediasi yang telah berlangsung, Majelis


telah menerima laporan dari Hakim Mediator tertanggal 02 Juli 2017 yang
menyatakan bahwa Proses mediasi antara kedua belah pihak tidak mencapai
perdamaian dan selanjutnya mediasi dinyatakan TIDAK BERHASIL (gagal);
..

Menimbang bahwa walaupun mediasi sesuai PERMA No.1 Tahun 2017, telah
dinyatakan gagal, namun berdasarkan Pasal 154 RGB, Majelis hakim tetap
memberikan kesempatam kepada para Pihak untuk tetap mengupayakan
perdamaian diluar persidangan namun karena kedua belah pihak tetap
berkeinginan melanjutkan upaya litigasi maka perkara ini dialanjutkan untuk
pemeriksaan persidangan
321

Menimbang, bahwa sebelum Penggugat membacakan gugatannya, telah


diberi kesempatan oleh Ketua Majelis, apabila perlu untuk memperbaiki atau
mengubah isi surat gugatannya tersebut dank arena Penggugat menyatakan tidak
akan mengajukan perubahan gugatan maka sidang dilanjutkan dengan pembacaan
surat gugatan;

Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertangal 29


Mei2017, tealh mengemukakan hal-hal sebagai berikut ;

1. Bahwa KARAWANG PATI meninggal pada tanggal 15 Oktober 1995 dan


mempunyai seorang istri Yaitu MARIANA dalam perkawinan tersebut
dikaruniai 5 (lima) orang anak yauti :
1. IBRAHIM LEMA(Penggugat);
2. Kornelis Kawutak Manaha;
3. Markus Nggodu Ngguala ;
4. Agustina Tanggu Hana ;
5. Kalopas Kauki Lendi ;
2. Bahwa Almarhum KARAWANG PATI semasa hidupnya memiliki dan
menguasai sebidang tanah kering seluas 25.000 M2 dengan batas-batas tanah
sebagai berikut ;
a. Sebelah Utara : Hamba Pulu II ;
b. Sebelah Selatan : Tanah Negara/Gunung ;
c. Sebelah Barat : HUSEN JAHI (Tergugat) ;
d. Sebelah Timur : H. Maling dengan K. Mehang ;
3. Bahwa semasa hidupnya almarhum KARAWANG PATI telah mengolah dan
mengerjakan Tanah sengketa tersebut sejak tahun 1963 dan dibagina selatan
almarhum KARAWANG PATI membuat sebuah rumah tinggal dan diberi
nama tempat tersebut Kahambu Monu yang sekarang adalah tempat rumah
tinggal Tergugat ;
4. Bahwa pada tahun 1966 Program Pemerintah melalui Program Nasional
(PRONA) Kantor Agraria Kabupaten Alor, sekarang Kantor Pertanahan
Kabupaten Alor ;
322

melakukan pengkuran dan pembagian tanah Negara bebas yaitu


tanah sawah/tanah kering kepada seluruh masyarakat atau petani khusunya
pada Desa Alor Kecil, Kecamatan Abal Kabupaten Alor;
5. Bahwa pada tahun 1968 berdasarkan Surat Petikan Surat Keputusan Kepala
Inspeksi Agraria Propinsi Nusa Tenggara Timur melalui Kantor Agraria
Kabupaten Alor sekarang Kantor Pertanahan Kabupaten Alor mengeluarkan
Surat Keputusan atas nama Gubernur Kepala Daerah Propinsi Nusa Tenggara
Timur Nomor : A.004/18/A/68 tanggal 31 Oktober 1968 atas tanah kering
tersebut yaitu atas nama KARAWANG PATI ;
6. Bahwa saat pengukuran lahan kering/tanah kering tersebut Tergugat Ndeku
Remi Pay sedang tidak berada ditempat karena Tergugat sedang ditahan di
rumah tahanan Negara (RUTAN) karena Tergugat terlibat G 30 S PKI ;
7. Bahwa walaupun Tergugat dipenjara, aparat Desa Alor Kecil, sekarang Desa
Mondu Lambi dan petugas ukur (KABONDJU HARANG MBANI) Kantor
Agraria Kabupaten Alor sekarang Kantor Pertanahan Kabupaten Alor tetap
melakukan pengukuran tanah lahan/tanah kering milik Tergugat kurang lebih
seluas 35.000 M2 yang disaksikan oleh keluarga dan anak-anak tergugat ;
8. Bahwa setelah Tergugat keluar dari rumah tahanan Negara (RUTAN)
Tergugat tidak pernah menggubris atau mempertanyakan tentang tanah/lahan
yang digarap oleh almarhum KARAWANG PATI maupun kepada anak-anak
almarhum yang menggarap atau mengerjakan tanah tersebut ;
9. Bahwa pada tahun 2007 dalam program daerah (PRODA) Kantor Pertanahan
Kabupaten Alor melakukan pengukuran untuk penertiban sertifikat namun
pada saat pengukuran tanah tersebut tidak sesuai lagi dengan ukuran atau luas
tanah yang tercantum surat petikan surat keputusan kepala Inspeksi Agraria
Propinsi Nusa Tenggara Timur melaui Kantor Agraria Kabupaten Alor
sekarang Kantor Pertanahan Kabupaten Alor mengeluarkan surat Keputusan
atas nama Gubernur Kepala Daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur Nomor :
A.004/18/A/68 tangal 31 Oktober 1968 atas tanah kering tersebut yaitu atas
nama KARAWANG PATI sehingga pengukuran khusu di RT.08 tersebut
dihentikan sampai dengan sekarang ;
323

10. Bahwa pada saat pengukuran tersebut Tergugat hadir dan tidak pernah
membantah ataupun melarang untuk melakukan pengukuran terhadap tanah
sengketa tersebut ;
11. Bahwa pada tahun 2008 saluran irigasi masuk pada Desa Alor Kecil,
Kecamatan Abal, Kabupaten Alor Tergugat baru mengklaim bahwa tanah atau
lahan tersebut yang digarap oleh anak-anak almarhum KARAWANG PATI
adalah miliknya dan melaporkan pada pemerintah Kecamatan Abal bahwa
tanah sengketa tersebut adalah hak milik Tergugat ;
12. Bahwa atas pengakuan tersebut Tergugat melaporkan hal tersebut pada
pemerintah Desa melalui kepala urusan pemerintahan sehingga baik
Penggugat maupun Tergugat dipanggil untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut secara kekeluargaan dan didalam urusan pemerintah ditingkat desa
tersebut berhasil mencapai kesepakatan bhawa antara Penggugat dan Tergugat
sepakat berdamai dengan tata cara adat Alor dan Tergugat meminta bagian
seluas 2.500 M2 dengan alasan mengingat rumah tinggal Tergugat dekat
dengan tanah sengketa tersebut sehingga binatang pemeliharaan seperti
kambing, ayam milik Tergugat selalu berkeliaran di tanah sengketa tersebut
dan pihak Penggugat menyetujui atas permintaan dari Tergugat sehingga
perdamaian dilaksanakan dengan tata cara adat Alor dimana pihak Tergugat
dalam adat Alor sebagai Kawini dan pihak Penggugat sebagai Yara sehingga
Penggugat membawa 2 (dua) ekor kambing dan 2 (dua) lembar kain dan pihak
Tergugat membalas 1 (satu) ekor kuda dan 1 (satu) gong;
13. Bahwa setelah perdamaian tersebut Penggugat bersama saudara-saudara
Penggugat mengerjakan atau mengolah tanah/lahan tersebut akan tetapi
Tergugat melarang untuk mengerjakan tanah tersebut dan tergugat
mengetakan bahwa tanah tersebut adalah miliknya dan atas kejadian tersebut
tergugat melaporkan pada pihak pemerintah tingkat kecamatan Abal ;
14. Bahwa atas laporan tergugat pada pemerintah tingkat kecamatan tersebut para
pihak baik penggugat maupun tergugat dipanggil untuk menyelesaikan
permasalahan sengketa tanah tersebut dan saat itu tergugat meminta tambahan
324

yang dari 2,500 M2 menjadi 10.000 M2 atas permintaan itu penggugat dengan
tegas bahwa 1 meterpun tidak akan diberikan kepada Tergugat ;
15. Bahwa dalam urusan tingkat pemerintah tingkat kecamatan tidak dapat
mendamaikan antara penggugat dan tergugat dan saat itu tergugat dengan
keserakahannya melakukan penyerobotan diatas tanah tersebut dimana
tergugat menguasai dan mengerjakan sebagian tanah tersebut sekitar kurang
lebih 15.000 M2 ;
16. Bahwa atas tindakan Tergugatyang menguasai dan mengerjakan sebagian
tanah atau lahan kurang lebih 15.000 M2 tersebut sangat merugikan pihak
Penggugat dan perbuatan Tergugat tanpa alas hak adalah perbuatan
melawan hukum ;
Bahwa berdasarkan fakta-fakta sebagaimana telah diuraikan diatas Penggugat
berkesimpulan bahwa ;

1. Bahwa tanah yang dipersengketakan tersebut diatas adalah tanah harta warisan
peninggalan dari orang tua Penggugat yaitu Almarhum KARAWANG PATI
yang saat ini dikerjakan oleh anak-anak Almarhum KARAWANG PATI
termasuk Penggugat sendiri;
2. Bahwa tindakan dan perbuatan Tergugat tanpa alas hak yang ingin menguasai
sebagian tanah milik Penggugat yaitu 15.000 M2 tanah sengketa tersebut
adalah secara melawan hukum dan tanpa alas hak telah melakukan perbuatan
melawan hukum ;
3. Bahwa oleh karena Tergugat beritikad buruk yaitu ingin menguasai sebagian
tanah sengketa tersebut diatas kepada tanpa dasar hukum yang kuat apalagi
Tergugat secara nyata menyerobot dan mengerjakan sebagian tanah sengketa
tersebut adalah perbuatan melawan hukum ;
4. Bahwa sikap dan tindakan Tergugat tersebut diatas adalah itikad buruk
tergugat sebagaimana diatur dalam pasal 532 KUH Perdata ;
Beritikad buruklah kedudukan itu manakala tahu pun yang
memegangnya,bahwa bukan dialah pemilik kebendaan tadi;
5. Bahwa Penggugat memiliki sangkaan yang patut dan cukup beralasan, dimana
selama perkara ini berlangsung Tergugat dapat beritikad buruk yang
325

merugikan Penggugat dengan mengalihkan / menjual / menggadaikan tanah


sengketa tersebut kepada pihak lain. Oleh karena itu Penggugat memohon
kepada Bapak Ketua/Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kalabahi yang
memeriksa dan mengadili perkara ini agar memerintahkan Jurusita Pengadilan
Negeri Kalabahi untuk meletakan Sita Jaminan (conversatoir berlag) atas
tanah sengketa tersebut diatas ;
Bahwa berdasarkan uraian-uraian yang Penggugat kemukakan diatas, dengan
ini Penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Negeri Kalabahi atau
Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini agar Penggugat dan Tergugat
diperhadapkan dimuka sidang Pengadilan Negeri Kalabahi pada hari dan tanggal
yang ditetapkan oleh Bapak, dan Penggugat mohon pula agar dalam perkara ini
dapat dijatuhkan putusan dengan amarnya sebagai berikut :

1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;


2. Menyatakan hukum bahwa Penggugat adalah ahli waris dari Almarhum
KARAWANG PATI ;
3. Menyatakan hukum bahwa petikan surat putusan Kepala Inspeksi Agraria
Propinsi Nusa Tenggara Timur melalui Kantor Agraria Kabupaten Alor
sekarang Kantor Pertanahan Kabupaten Alor mengeluarkan Surat Keputusan
atas nama Gubernur Kepala Daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur Nomor :
A.004/18/A/68 tanggal 31 Oktober 1968 atas tanah kering tersebut yaitu atas
nama KARAWANG PATI adalah sah menurut hukum ;
4. Menyatakan hukum bahwa Penggugat adalah berhak atas tanah sengketa
sebagai tanah Negara bebas yang kuasai oleh Almarhum KARAWANG
PATI yaitu yang terletak di RT. 08 RW. 04 Desa Alor Kecil, Kecamatan
Abal, Kabupaten Alor seluas 25.000 M2 dengan batas-batas tanah sebagai
berikut :
a. Sebelah Utara : Hamba Pulu II ;........
b. Sebelah Selatan : Tanah Negara/Gunung ;...
c. Sebelah Barat : HUSEN JAHI(Tergugat);...
d. Sebelah Timur : H.Maling dengan K.Mehang ;.
326

5. Menyatakan hukum bahwa Tergugat HUSEN JAHI yang ingin menguasai


dan mengerjakan sebagian tanah sengketa tersebut yaitu seluas kurang lebih
15.000 M2tanpa alas hak dan dasar hukum adalah perbuatan melawan hukum;

6. Memerintahkan kepada Tergugat atau siapa saja yang mendapat hak dari
Tergugat untuk untuk mengembalikan sebagian tanah sengketa yang telah
dikuasai atau dikerjakan oleh Tergugat seluas kurang lebih 15.000 M2 tersebut
kepada Penggugat dengan tanpa syarat sebagai ahli waris yang sah dan
menghentikan segalah aktifitasnya diatas tanah tersebut ;
7. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan (conversatoir beslag) atas kedua
bidang tanah sengketa yang diletak dalam perkara ini ;
8. Menghukum Tergugat untuk menanggung segala biaya yang timbul dalam
perkara ini ;
DAN / ATAU : Penggugat mohon putusan yang seadil-adilnya berdasarkan
hukum dan keadilan ;

Menimbang bahwa setelah gugatan dibacakan kemudian dipersidangan,


Tergugat telah pula mengajukan jawabannya yaitu yang isinya menyatakan
sebagai berikut;

JAWABAN TERGUGAT :

Menanggapi gugatan Penggugat sebagai tersebut diatas, Penggugat


menyatakan bahwa KARAWANG PATI Almarhum benar memiliki sebidang
tanah seluas 25.000 M2 dengan batas-batasnya sebagai berikut :

-
Sebelah Utara dengan tanah HAMBA PULU I ;.
-
Sebeleh Selatan dengan tanah Negara (gunung);.
-
Sebelah Timur dengan tanah KATAMBA MEHANG/KAUKI LENDI;
-
Sebelah Barat dengan tanah DILU REMI PAY ;
-
Luas tanah 25.000 M2 dengan SK No : A.004/18/A/68, Tanggal 31
Oktober 1968, dan seterusnya, Maka dengan ini Tergugat (kuasanya)
menanggapi sebagai berikut :
327

1. Bahwa KARAWANG PATI yaitu Ayah Penggugat pada dasarnya dalam


pengukuran tanah tahun 1966 oleh petugas Agraria (waktu itu) sekarang
Kantor Pertanahan adalah PATI KAMELA WATAR, namun nama ini
menunjukkan bahwa PATI KAMELA WATAR berasal dari Kamela Watar
Desa Praibakul yang jaraknya puluhanKm, bagaimana mungkin ia memiliki
tanah di Desa Mondu Lambi ;.......
2. Bahwa KARAWANG PATI (PATI KAMELA WATAR) bukanlan penduduk
asli Desa Alor Kecil, tetapi penduduk asli Desa Alor Besar, Kec. Abal dan
termasuk Penggugat sendiri hanya berdomosili di Desa Alor Kecil, terbukti
Penggugat tidak mempunyai Kartu Tanda Penduduk (KTP) Desa Alor Kecil
sampai sekarang ;
3. Oleh karena PATI KAMELA WATAR (KARAWANG PATI) bukan
penduduk asli Desa Mondu Lambi atau Alor Kecil dulu, maka PATI
KAMELA WATAR meminta tanah pada Tergugat untuk dijadikan kebun dan
atas dasar permintaan ini Tergugat memberikan tanah pada tahun 1964 dan
bukan tahun 1963 sesuai dengan gugatan Penggugat, diberikan tanah kurang
lebih 1 Ha bukan 25.000 M2 karena pada waktu itu tanah-tanah di Alor Kecil
belum di ukur ;
4. Bahwa dengan adanya pengukuran tanah oleh Kantor Agraria sekarang Kantor
Pertahanan dalam rangka penegasan hak milik adat suku Alor pada tahun
1966 oleh petugas Agraria saudara KABONDJU HARANGMBANI, dan
pada saat pengukuran tanah tahun 1966 tersebut KARAWANGPATI masih
menggarap tanah sengketa tersebut dan atas dasar itulah petugas Agraria
KABUNDJU HARANGMBANI mengatas namakan PATI KAMELA
WATAR ( KARAWANG PATI) ;
5. Bahwa pengukuran tanah di Desa Alor Kecil dari Kantor Agraria Daerah Kab.
Alor pada waktu itu, adalah dalam rangka penegasan hak milik adat Suku Alor
dan bukan Redistribusi tanah Negara bebes sesuai gugatan
penggugat;
6. Bahwa disekeliling tanah sengketa tersebut sudah ada tanaman umur panjang
berupa kelapa dan tanaman lainnya yang ditanam oleh orang tua Tergugat dan
328

juga berupa pagar batu yang merupakan pagar hewan yang dibuat oleh nenek
Tergugat yang sudah berumur lebih dari 100 tahun ;
7. Bahwa Penggugat tidak pernah menyatakan dalam gugatan bahwa atas dasar
apa, dan diperolehnya dari mana tanah tersebut oleh KARAWANG PATI
sebagai dasar hukum untuk memiliki tanah tersebut, karena tanah sengketa
tersebut bukanlah tanah Negara bebas;.
8. Bahwa pada saat pengukuran tanah oleh KABONDJU HARANGMBANI
sebagai petugas Agraria saat itu pada tahun 1966 tergugat tidak berada
ditempat, Tergugat berada di Kalabahi dalam tahanan politik;
9. Setelah tergugat bebas dari tahanan politik pada tahun 1969, tergugat ketahui
tanah tersebut diatas namakan pada KARAWANG PATI almarhum maka
Tergugat tidak terima baik maka Tergugat melaporkan masalah tersebut
kepada kepala kampung (RENGGI TAY) dan pada petugas Agraria saudara
KABONDJU HARANGMBANI dan hasil urusannya tanah tersebut
dikembalikan lagi oleh KARAWANG PATI ayah kandung penggugat;
10. Bahwa pada tahun 2005 Penggugat bersama saudara-saudaranya melakukan
penyerobotan tanah sengketa tersebut, dan Tergugat melarang untuk
melakukan kegiatan diatas tanah sengketa tersebut, dan penggugat bersama-
sama saudara-saudaranya memaki-maki pada Tergugat dan atas d asar itulah
pada tahun 2005 itu juga dari pihak Penggugat meminta damai pada Tergugat
dan Penggugat membawa 2(dua) ekor kambing dan 2(dua) lembar kain
sebagai bahan perdamaian, dan Tergugat memberikan 1(satu) ekor dan 1(satu)
buah gong dan sudah terlaksana;.
11. Bahwa pada bulan desember 2010 saudara LUKAS KENDJU PARAING
bersama saudara-saudaranya datang lagi meminta tanah sengketa tersebut
untuk digarap karena Penggugat sudah terlanjur sebar bibit danTergugat
menginjinkan untuk menggarap 1 Ha, bukan untuk seluruhnya 2,5 Ha
mengingat saudara perempuan tergugat dibelisi oleh tergugat sebagai istri dari
anak Tergugat, dan sampai kini masih digarap oleh Tergugat tetapi bukan
untuk dimiliki;
329

12. Bahwa pada tahun 2010 itu juga oleh saudara YAHYA BILA dan KORNELIS
MAHANA datang lagi membawa 1(satu) ekor anak kerbau betina umur
6(enam) bulan dan 1(satu) ekor anak kerbau masih dijanjikan sampai saat ini
belum diberikan untuk meminta tanah sengketa tersebut sebagai milik
Penggugat tetapi Tergugat belum memberikan kepastian untuk memberikan
karena Tergugat masih merundingkan dengan anak-anak Tergugat tentang
pemberian tanah tersebut;
13. Bahwa dengan adanya perdamaian dengna membawa 2(dua) ekor kambing
dan membawa 2(dua) ekor kerbau sebagai tersebut pada nomor 12 dalam
tangkisan ini sudah sangat terbukti bahwa Penggugat sudah mengakui tanah
tersebut adalah milik sah dari Tergugat;
14. Bahwa Penggugat menilai Tergugat beretika buruk, dengan menunjukkan
pasal Undang-undang karena Penggugat adalah ahli hukum, tetapi sebenarnya
Penggugatlah yang beretika buruk, karena sudah di berikan tanah untuk
menyambung hidupnya, dan masih menggugat lagi pada Tergugat tanpa dasar
hukunya hal ini berlakulah pepatah yang menyatakan sudah diberikan susu
dibalas dengan air tuba;.
15. Bahwa dengan adanya gugatan ini Tergugat tidak akan memberikan lagi tanah
sengketa tersebut, entah dengan cara apapun karena sesuai anjuran bapak
Ketua Pengadilan Negeri Kalabahi untuk damai tetapi Penggugat tetap pada
gugatannya dan biarlah kebenaran yang berlaku;
16. Bahwa pengukuran tanah sengketa tersebut diukur tahun 1966 (48 tahun yang
lalu), Penggugat tidak menggubris tanah tersebut baru pada tahun 2014 ini
Penggugat terkejut untuk menggugat Tergugat dan selama ini Penggugat
berada dimana, nyatanya diam saja yang berarti Penggugat sudah secara
langsung mengakui bahwa tanah sengketa tersebut adalah milik Tergugat;
17. Sebagai pertimbangan Bapak bersama ini Tergugat melampirkan situasi tanah
sengketa, berdasarkan pengukuran tanah tersebut(terlampir);
Bahwa berdasarkan uraian-uraian sampai akhir tangkisan ini, maka Tangkisan
ini, maka tergugat memohon dengan hormat pada bapak ketua Pengadilan
Negeri Kalabahi untuk menjatuhkan putusan sebgai berikut:
330

1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;


2. Menyatakan hukum bahwa tanah sengketa tersebut adalah Hak Milik
Tergugat
berdasarkan bukti-bukti fisik yang ada diatas tanah sengketa tersebut
seluas 25.000 M2 dengan batas-batas :
-
Sebelah Utara dengan HAMBA PULU ;
-
Sebelah Selatan dengan tanah Negara udara;
-
Sebelah Timur dengan tanah KATAMBA MEHANG;
-
Sebelah Barat dengan tanah IBRAHIM LEMA adalah tanah milik
Tergugat.
3. Bahwa tindakan Tergugat mengerjakan tanah sengjeta tersebut, bukanlah
tindakan melanggar hukum Karena tidak menggarap tanah milik orang
lain;
4. Bahwa tergugat tidak beretika buruk karena bekerja diatas tanah milik
sendiri ;
5. Bahwa Tergugat tetap mengerjakan tanah sengketa tersebut karena
mempunyai dasar hukum yang kuat;
6. Menyatakan bahwa sita jaminan yang dilakukan diatas 1(satu) bidang
tanah dengan nomor : U 7 batal demi hukum ;
7. Menghukum penggugat untuk menanggung segala biaya yang timbul
akibat perakara ini;.
DAN / ATAU : Memohon putusan yang seadil-adilnya berdasarkan hukum
dan keadilan;

Menimbang bahwa atas jawaban Tergugat tersebut diatas, Penggugat telah


menanggapinya secara tertulis (Replik) dipersidangan sedangkan Tergugat telah
pula mengajukan tanggapannya secara tertulis (Duplik) dipersidangan;

Menimbang bahwa untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya, Penggugat


telah mengajukan bukti-bukti surat berupa fotocopy sebagai berikut:
331

1. Foto Copy Surat Keputusan Kepala Inspeksi Agraria Propinsi Nusa Tenggara
Timur tertanggal 31 Oktober 1968 atas nama KARAWANG PATI selanjutnya
disebut bukti P.1 ;
2. Foto Copy Peta Situasi Dataran Alor Keciln Kecamatan Lewa yang diukur /
digambar oleh KABONDJU HARANGMBANI selanjutnya disebut bukit P.2;
3. Foto Copy Surat Permohonan Pengukuran/Pemeriksaan Tanah tertanggal 23
Juni 2010 selanjutnya disebut bukit P.3 ;
4. Foto Copy Surat Keputusan Kepala Inspeksi Agraria Propinsi Nusa Tenggara
Timur tertanggal 31 Oktober 1968 atas nama KAMEHANG selanjutnya
disebut bukti P.4;..
5. Foto Copy Sertifikat Hak Milik atas tanah Nomor 10 atas nama SOLEMAN
PUTRA TANYA selanjutnya disebut bukti P.5;
6. Foto Copy Sertifikat Hak Milik atas tanah Nomor 11 atas nama SAMUEL
KAUKI NDETA selanjutnya disebut bukti P.6;
7. Foto Copy Surat Panggilan Menghadap yang ke II (dua) dari Pemerintahan
Kecamatan Lewa Tidahu Bidi Prahing tertanggal 10 Juni 2010 kepada sdr.
HUSEN JAHI, sdr. Kornelis K. Mahana, sdr. Kalopas K. Lendi selanjutnya
disebut bukti P.7;
8. Foto Copy Surat Pelimpahan Masalah yang dikeluarkan oleh Pemerintahan
Kecamatan Abal kepada Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Alor
nomor: 353/33/Trantib/LT/II/2010 tertanggal 22 Juni 2010 selanjutnya disebut
bukti P.8;
9. Foto Copy Surat Keterangan Ahli Waris Nomor : 01/SKAW/PEM/ML/I/2014
tertanggal 10 Mei 2014 selanjutnya disebut bukti P.9 ;
10. Foto Copy Surat Keterangan Penyerahan Hak Ahli Waris tertanggal 10 Mei
2014 atas nama IBRAHIM LEMA, selanjutnya disebut bukti P.10;...
11. Foto Copy Surat Keterangan Kematian nomor : 02/SKK/PEM/ML/I/2014
tertanggal 10 Mei 2014 atas nama KARAWANG PATI selanjutnya disebut
bukti P.11;..
332

12. Foto Copy Surat Keterangan Tanda Penduduk Sementara Nomor :


05/SKTPS/PEM/ML/I/2014 atas nama IBRAHIM LEMA tertanggal 10 Mei
2014, selanjunya disebut bukti P.12 ;
Menimbang, bahwa bukti Penggugat berupa bukti P.1 sampai dengan P.12
tersebut diatas telah dibubuhi materai yang cukup dan telah didaftarkan di
Kepanitraan Pengadilan Negeri Kalabahi serta dipersidangan telah pula
dicocokkan dengan aslinya;.
Menimbang bahwa dipersidangan telahdi beri kesempatan kepada Tergugat
untuk menanggapi bukti-bukti surat penggugat tersebut namun tergugat tidak
memberikan bantahannya;.
Menimbang bahwa selain mengajukan bukti bukti surat, Penggugat juga
telah mengajukan saksi saksi yang telah disumpah/janji menurut agamanya
masing-masing yang memberikan keterangan pada pokoknya sebagai berikut:
1. Saksi KALITU DOMU;
- Bahwa pada tahun 1966, Alor Kecil belum menjadi desa melainkan masih
berupa Kampung, yang dipimpin oleh Kepala Kampung RENGGI TAY
yang menjabat sebagai Kepala Kampung sejak tahun 1966 sampai dengan
tahun 1967;
- Bahwa pada tahun 1968, Kampung ALOR KECIL belum berubah menjadi
Desa Alor Kecil, yang dikepalai oleh LUKAS KALENDI WAU,
sedangkan pada waktu itu Alor Kecil belum menjadi Desa dan masih
merupakan bagian dari Desa Alor Besar;
- Bahwa saksi adalah aparat Desa (Kaur Pembangunan) Desa Alor Kecil
yang menjabat selama 15(lima belas) tahun yang mengalami 3 (tiga) kali
pergantian Kepala Desa, yaitu sejak tahun 1968 sampai dengan tahun
1973, jabatan Kepala Desa dipegang oleh LUKAS KALENDI WAU, lalu
pada tahun 1973 sampai dengan tahun 1977 dipegang oleh AGUSTINUS
KALINDA WAU, dan selanjutnya pada tahun 1978 sampai dengan tahun
1982 di pegang oleh TAY PAMARA TANA;.
- Bahwa pada tahun 1994 Desa Alor Besar di mekarkan menjadi dua
desa yaitu Desa Alor Kecil dan Desa Alor Besar dipegang oleh
333

Kepala Desa LUKAS KENJU PRAING selama kurang lebih


15(lima belas) tahun;
- Bahwa saksi mengetahui bahwa antara Penggugat dan Tergugat
ada sengketa tanah tanah mana adalah tanah seluas 25.000 M2(dua
puluh lima meter persegi) yang terletak di RT 08/RW 04 Dusun
Praikaroku Desa Alor Kecil Kecamatan Abal Kabupaten Alor
dengan batas batas : sebelah utara dengan HAMBA PULU II,
sebelah selatan dengan tanah Negara bebas/ gunung, sebelah barat
dengan HUSEN JAHI(Tergugat) sebelah timur dengan H.
MALING dan K.MEHANG;...
- Bahwa sengketa tersebut dulunya berada didalam Desa Alor Kecil
setelah terjadinya pemekaran Desa pada tahun 1994 tanah sengketa
kemudian masuk dalam wilayah desa Modulambi;
- Bahwa tanah sengketa tersebut telah diukur oleh Agraria melalui
PRONA pada 1966 dan saat itu saksi turut menyaksikannya;
- Bahwa pada waktu pengukuran tahun 1966 itu dilakukan, saksi
belum menjabat sebagai aparat desa namun sudah menjadi tokoh
masyarakat sehingga saksi ikut mendampingi petugas Agraria yaitu
Sdr. KABONDJU KARANG MBANI, melakukan pengukuran;
- Bahwa setahu saksi tanah sengketa itu adalah milik dari
KARAWANG PATI (almarhum) yang merupakan ayah dari
GIDEON NGGABA WARA NDOY (Penggugat) dan saksi tahu
hal tersebut dari adanya pernyataan kepala kampung pada waktu
itu, RENGGI TAY dan tokoh tokoh masyarakat bahwa tanah
tersebut milik KARAWANG PATI sebabk tahun sejak tahun 1963
tanah tersebut telah dikuasai dan dikerjakan oleh KARAWANG
PATI;
- Bahwa KARAWANG PATI memperoleh tanah tersebut dari
Negara/ pemerintah melalui PRONA yang diukur oleh petugas
ukur dari agrarian Daerah (Sdr KABONDJU KARANG MBANI)
pada tahun 1966;
334

- Bahwa sesuai pengukuran pada tahun 1966 dan sesuai dengan


petikan surat keputusan (SK) tertanggal 31 oktober 1968 dan peta
desa Alor Kecil, tanah yang diberikan kepada KARAWANG
PATI disebut sebagai tanah U-7 dan lebarnya adalah 100 (seratus)
meter, dan panjangnya 250 ( dua ratus lima puluh) meter sehingga
luasnya menjadi 25.000nM2 (dua puluh lima ribu meter persegi);
- Bahwa sebelum dilakukan pengukuran pada tahun 1966, tanah
tanah di kampung Alor Kecil masih berupa tanah bebas, diamana
siapa saja yang ingin menggarap tanha secara berpindah-pindah
guna mendapat tanah yang bagus untuk dijadikan kebun atau
sawah karena tanah- tanah nya belum ada kepemilikannya;
- Bahwa dalam pengukuran tanah (PRONA) tahun 1966, petugas
agraria membagi- bagi kepemilkan tanah berdasarkan siapa yang
menguasai tanah tersebut;
- Bahwa pada umumnya semua tanah didesa Alor Kecil yang diukur
pada tahun 1966 adalah tanah Negara bebas yang sebelumnya telah
dikuasai oleh masyarakat atau petani dan bukan suku adat/marga
tertentu;
- Bahwa tanah sengketa itu juga bukanlah tanah milik Suku Adat /
Marga tertentu melainkan tanah Negara bebas yang sejak tahun
1963 telah terlebih dahulu dikuasai oleh KARAWANG PATI;

- Bahwa pada saat pengukuran dilakukan oleh Agraria pada tahun 1966,
HUSEN JAHI(Tergugat) sedang menjalani tahanan di Rutan Kalabahi
karena terlibat G30S PKI,
- Bahwa dalam pengukuran tanah pada tahun 1966 tersebut, karena
HUSEN JAHI(Tergugat) tidak berada di tempat maka tanah U-8
diukur dengan disaksikan oleh orang dalam rumah/ hamba HUSEN
JAHIyang bernama KANYALI LAKI TARA dan KAWIDJU TARA
MAY. Kedua hamba inilah yang mengambil tanah U-8 untuk HUSEN
335

JAHI(Tergugat) dan keduanyalah yang menyaksikan pengukuran atas


tanah tersebut:
- Bahwa dalam pengukuran tanah U-7 dan U-8 tersebut, kedua belah
pihak yaitu baik KARAWANG PATI dan pihak keluarga HUSEN
JAHItidak ada yang berkeberatan atas hasil pengukurannya tersebut:
- Bahwa setelah semua tanah di Kampung Alor Kecil diukur pada tahun
1966 tersebut, maka tahun 1968 Kepala Inspeksi Agraria Propinsi NTT
melalui Kantor Agraria Kabupaten Alor mengeluarkan Petikan Surat
Keputusan (SK) tertanggal 31 Oktober 1968 yang berisi data tanah dan
kepemilikannya atas setiap tanah yang sudah diukur
- Bahwa berdasarkan Petikan Surat Keputusan (SK) tertanggal 31
Oktober 1968 tersebut, Kepala Inspeksi Agraria Propinsi NTT melalui
Kantor Agraria Kabupaten Alor menetapkan bahwa tanah U-7 adalah
milik dari KARAWANG PATI.
- Bahwa saat ini KANYALI LAKI TARA dan KAWIDJU TARA MAY
sudah meninggal dunia:
- Bahwa pada tahun 2007, di Desa Alor Kecil kembali diadakan
PRODA oleh Agraria Kabupaten Alor, dan Saksi kembali ikut
- menyaksikan pengukuran ulang tanah-tanah tersebut untuk
menertibkansertifikat bagi semua tanah yang telah diukur pada tahun
1966 dan sudah terbit GS nya pada tahun 1968:
- Bahwa benar pada waktu pengukuran ulang tahun 2007 tersebut, tanah
U7 milik KARAWANG PATI yang semula panjangnya 100 (seratus)
Meter berkurang menjadi 78 (tujuh puluh delapan) Meter dan 22 (dua
puluh dua) Meter kekurangannya itu masuk dalam tanah milik
IBRAHIM LEMA (Penggugat);
- Bahwa pada saat dilakukan pengukuran tahun 2007 atas tanah U-7 dan
U8 tersebut, IBRAHIM LEMA sudah mengajukankeberatan atas luas
tanahnya yang berkurang dan akibat keberatan tersebutmaka
pengukuran dihentikan:
336

- Bahwa karena pengukuran atas tanah U-7 dihentikan dan karena dari
kedua belah pihak tidak terjadi penyelesaian atas tanah tersebut maka
petugas Agraria tidak meneruskan pembuatan sertifikat atas tanah U-
7tersebut;
- Bahwa saat ini Saksi dengar bahwa dari luas 25.000 M (dua puluh lima
ribu meter persegi) tanah milik KARAWANG PATI tersebut, seluas
15.000 MP (lima belas ribu meter persegi) tengah digarap oleh
Tergugat sehingga Penggugat hanya menggarap seluas 10.000 M
(sepuluh ribumeter persegi) saja:
- Bahwa Saksi adalah orang yang dipercayai keluarga KARAWANG
PATI yaitu Marga TUMBU KARABU KAMELAWATAR untuk
memandu setiap acara adat termasuk yang dilakukan oleh
KARAWANG PATI dan hubungan dengan keluarga KARAWANG
PATI ini sudah berlangsungterus menerus sebab Saksi juga bertindak
selaku juru bicara dalam keluarga tersebut;
- Bahwa sebagai aparat Desa (Kaur Pembangunan) Desa Alor Kecil
yang telah menjabat selama 15 (lima belas) tahun, Saksi tidak pernah
mendengar adanya penyerahan tanah dari KARAWANG PATI kepada
HUSEN JAHI(Tergugat);
- Bahwa selama bertugas sebagai aparat desa selama 15 (lima belas)
tahun, Saksi juga tidak pernah mendapat laporan dari HUSEN
JAHI(Tergugat) tentang keberatannya atas hasil pengukuran tahun
1966 tersebut;
- Bahwa saat ini pada tanah sengketa, tidak ada sama sekali pagar batu
yang mengelilingi tanah sengketa, yang ada adalah pagar batu yang
terdapat di dalam hutan yaitu kurang lebih 500 (lima ratus) meter
diluar tanah sengketa;
- Bahwa benar di dekat tanah sengketa ada tanaman umur panjang tapi
posisinya hanya ada di sebelah Selatan dan tidak mengelilingi tanah
sengketa. Yang ada di dekat tanah sengketa hanyalah pohon pisang
pohon Johar yang ditanam oleh Tergugat;
337

- Bahwa pada saat dilakukan pengukuran tahun 1966, kami memberi


batas tanah dengan menanam pohon Kehi tapi saat ini batas itu sudah
tidak adalagi karena sudah mati namun ada batas-batas alam yang
dapat dipakai yaitu gunung-gunung;
- Bahwa sesuai dengan Petikan Surat Keputusan (SK) tertanggal 31
Oktober 1968 yang berisi data tanah dan kepemilikannya, tanah U-8
milik HUSEN JAHIluasnya adalah sebesar 35.000 M2 dengan
batasbatas : sebelah Utara dengan NG KAMBA DJAWA, sebelah
Selatan dengan Tanah Negara/Gunung sebelah Timur dengan
KARAWANG PATI (Ayah Penggugat) dan sebelah Barat dengan
NDENANGGABA:
- Bahwa HUSEN JAHI kembali ke Desa Alor Kecil setelah keluar dari
penjara pada tahun 1969, sedangkan dalam pengukuran tanah pada
tanggal 10 Juni 1966, sudah dinyatakan dan disepakati bahwa tanah U-
7 adalah milik KARAWANG PATI:
- Bahwa KARAWANG PATI adalah orang asli Desa Alor Kecil dan
menikah dengan istri bernama MARIANA yang berasal dari Desa Alor
Besar :
- Bahwa orang tua KARAWANG PATI adalah KAUKI LENDI, dan
anak KARAWANG PATI adalah IBRAHIM LEMA (Penggugat).
- Bahwa KARAWANG PATI memilik 5 (lima) orang anak yaitu : 1)
IBRAHIM LEMA (Penggugat), 2) KORNELIS KAWUTAK
MAHANA, 3) MARKUS NGGODU NGGUALA, 4) AGUSTINUS
TANGGU HANA dan 5) KALOPASKAUKI LENDI;
- Bahwa KARAWANG PATI sudah meninggal pada tanggal 15
Oktober 1995 sedangkan MARIANA masih hidup sampai sekarang
ini:
- Bahwa setelah KARAWANG PATI meninggal dunia, tanah sengketa
kemudian dikuasai oleh IBRAHIM LEMA dan saudara-saudaranya
selaku anak KARAWANG PATI:
338

- Bahwa pada tahun 2008, di Desa Alor Kecil dibangun saluran irigasi
namun pada waktu itu Saksi belum mendengar adanya sengketa tanah
antara IBRAHIM LEMA dan HUSEN JAHI,dan baru setelah tahun
2017 inilah Saksi mendengar mengenai sengketaitu;
- Bahwa benar sebelum adanya irigasi di Desa Alor Kecil, tanah
ditempat itu semuanya berupa tanah kering yang hanya bisa ditanami
jagung, ubi kayu, kacang-kacangan, namun setelah irigasi ada, tanah
bisa dijadikan sawah untuk menanam padi;
- Bahwa tanah U-9 yang berbatasan dengan tanah milik HUSEN JAHI
adalah tanah milik Almarhum NDENA NGGABA yang luasnya 4000
M (empat ribu meter persegi) sedangkan tanah U-6 seluas 20.000 M
(dua puluh ribu meter persegi) yang berbatasan dengan tanah U-7
adalah milik dari KATAMBA MEHANG yang sekarang dikuasai oleh
SOLEMAN PURA TANYA, adik sepupu dari KATAMBA MEHANG
dan sudah bersertifiktat:
- Bahwa tanah U-5 seluas 30.000 M (tiga puluh ribu meter persegi) atas
nama HUNGA MALING sekarang dikuasai oleh cucu
kandungnya,SEMUEL KAUKINDETA dan BENYAMIN NDENA
NGGABA. Tanah inipun sudah bersertifikat:

2. SaksiTARRA KAWODUNUNU: -
- Bahwa tanah yang disengketakan adalah tanah milik KARAWANG PATI
sebab KARAWANG PATI telah menggarap tanah tersebut sebelum
dilakukan pengukuran tahun 1966, sedangkan HUSEN JAHIdan anak-
anaknya baru mulai menggarap tanah tersebut sejak tahun 2010:
- Bahwa tanah sengketa yang digarapa HUSEN JAHIpada tahun 2010
adalah seluas 1,5 (satu setengah) Hektar sedangkan sisanya yaitu seluas 1
(satu) Hektar masih dikuasai oleh Penggugat (IBRAHIM LEMA);
- Bahwa yang setelah KARAWANG PATI meninggal, tanah tersebut
diwariskan kepada IBRAHIM LEMA dan saudarasaudara selaku anak
kandung KARAWANG PATI:
339

- Bahwa tanah tersebut telah diukur pada tahun 1966 oleh Agraria dan pada
tahun 1968 terbitlah SK/GSnya;
- Bahwa pada tahun 2006. IBRAHIM LEMA memasang patok atau batas
dan mengambil tanah milik KARAWANG PATI seluas 22 (dua puluh
dua) Meter yang terletak di bagian Barat sehingga adik Penggugat
(KALOPAS KAUKI LENDI) tidak terima dan terjadi adumulut di lokasi
tanah sengketa
- Bahwa akibat berselisih dengan KALOPAS KAUKI LEDI tersebut pada
tahun 2006, HUSEN JAHI(Tergugat) melapor ke Pemerintah Desa
bahwa adik kandung Penggugat yaitu KALOPAS KAUKI LENDI telah
memotong patok yang berada di dalam tanah milik KARAWANG PATI
serta memaki-maki NNDELU REMIPAY:
- Bahwa Saksi mengetahui laporan itu sebab Saksi adalah Ketua LPM Desa
Mondu Lambi; Bahwa atas laporan itu, Kepala Keamanan, Sdr.
KULLANANGI KEWA memanggil kedua belah pihak di rumah Kepala
Desa LUKAS KENDJU PRANG untuk menyelesaikan masalah tersebut
dan pada saat itu hadirkedua belah pihak termasuk IBRAHIM LEMA
(Penggugat)
- Bahwa inti pokok masalah itu adalah mengenai batas patok yang dipasang
HUSEN JAHIpada tahun 2006 yang menurut KALOPAS KAUKI
LENDI sudah masuk jauh yaitu sejauh 22 (dua puluh dua) Meter kedalam
tanah milik KARAWANG PATI:
- Bahwa dalam pertemuan itu Kepala Urusan Keamanan, KULLA
NANGIKEWA tidak berhasil penyelesaian sengketa mengenai batas
tanah, namun KULLA NANGI KEWA berhasil mendorong dilakukannya
perdamaian diantara kedua belah pihak atas masalah perbuatan
KALOPAS KAUKI LENDI yang telah secara kasar memaki-maki dan
merusak pembatas tanah yang dibuat oleh HUSEN JAHIdengan
mengingat bahwa keduanya masih terikat dalam hubungan kekeluargaan
yang dekat :
340

- Bahwa pada saat perdamaian dilakukan Saksi tidak menghadirinya,


namun Saksi mendengar bahwa perdamaian itu dilakukan sesuai dengan
adat Alor dimana Penggugat membawa 2 (dua) ekor babi, 2 (dua)lembar
kain, sedangkan Tergugat membalas dengan memberikan 1 (satu)buah
mamuli, 1 (satu) ekor kuda:
- Bahwa benar Saksi mendengar bahwa dalam pertemuan itu, HUSEN
JAHI meminta 1 (satu) ekor) kuda dan 1 (satu) ekor kerbau kepada adik
Penggugat (KORNELIS KAWUTAK MAHANA) dan tanah seluas 25
(dua puluh lima) Are dari tanah sengketa karena hewan peliharaan
HUSEN JAHI sering berkeliaran diatas tanah tersebut dan IBRAHIM
LEMA menyetujuinya:
- Bahwa memang betul IBRAHIM LEMA menyetujui permintaan
HUSEN JAHIatas tanah miliknya seluas 25 (dua puluh lima) Are namun
persetujuan itu belum sah sebab HUSEN JAHIbelum menyerahkan Surat
Pelimpahan kepada Satpol PP Kabupaten Alor sehingga tanah tersebut
belum berpindah secara sah dalam kekuasaan NNDELU REMIPAY:
- Bahwa setelah urusan di Kecamatan pada tahun 2010 itu, HUSEN JAHI
langsung menggarap sebagian dari tanah sengketa serta mengklaim tanah
itu sebagai tanah miliknya tanpa terlebih dahulu melanjutkan proses
pelimpahan tanah dengan meneruskan Surat Pelimpahan kepada Satpol PP
Kabupaten Alor.
- Bahwa Saksi melihat pada Peta Umum Desa Alor Kecil yang dibuat oleh
petugas Agraria pada waktu itu yaitu Sdr. KABONDJU HARANG
MBANI dan pada daftar nama-nama Petani dataran Alor Kecil serta pada
SK Kantor Inspeksi Agraria tahun 1968, tanah U-7 adalah milik dari
KARAWANG PATI;
- Bahwa KARAWANG PATI memilik 5 (lima) orang anak yaitu : 1)
IBRAHIM LEMA (Penggugat), 2) KORNELIS KAWUTAK MAHANA,
3) MARKUS NGGODU NGGUALA, 4) AGUSTINUSTANGGUHANA
dan 5) KALOPASKAUKILENDI
- Bahwa KARAWANG PATI sudah meninggal tahun 1995:
341

- Bahwa ada Saudara perempuan IBRAHIM LEMA tetapi bukan kandung


yang diambil sebagai istri oleh anak HUSEN JAHI:
- Bahwa setahu Saksi, irigasi masuk ke Desa Alor Kecil pada tahun 2008:
- Bahwa Saksi mengetahui bahwa tanah sengketa adalah tanah seluas
25.000 M (dua puluh lima ribu meter persegi) yang terletak di RT
08/RW.04 Desa Alor Kecil, Kecamatan Abal,Kabupaten Alor dengan
batas-batas : sebelah Utara dengan HAMBA PULU II, sebelah Selatan
dengan tanah Negara bebas Gunung, sebelah Barat dengan HUSEN JAHI
(Tergugat) dan sebelah Timur dengan H. MALING dan K. MEHANG;
- Bahwa Saksi mengetahui bahwa luas tanah milik Tergugat adalah seluas
30.000 M (tiga puluh ribu meter persegi) yang terletak di RT 08/RW.04
Desa Alor Kecil, Kecamatan Abal,Kabupaten Alor dengan batas-batas :
sebelah Utara dengan NGKAMBA DJAWA, sebelah Selatan dengan
tanah Negara bebas/Gunung, sebelah Barat dengan NDENA NGGABA II
dan sebelah Timur dengan KARAWANG PATI;
- Bahwa Saksi bertempat tinggal 1 (satu) Km jauhnya dari tanah
sengketa.namun karena Saksi adalah Aparat Desa yang selalu berkunjung
di rumah IBRAHIM LEMA dan Saksi juga mengolah sawah yang ada di
dekat tanah sengketa maka Saksi mengetahui mengenai sengketa ini:
- Bahwa Saksi mendengar bahwa HUSEN JAHI telah mengklaim bahwa
tanah sengketa adalah tanah miliknya, namun setahu Saksi, tanah sengketa
adalah milik dari KARAWANG PATI dan Saksi sendiri melihat bahwa
KARAWANG PATI dan anak-anaknya lah yang menggarap tanah
tersebut dari tahun ke tahun;
- Bahwa selain itu, Saksi juga melihat dari Peta Umum Desa Alor Kecil
yang dibuat dan ditandatangani oleh petugas Agraria yaitu Sdr.
KABONDJU HARANG MBANI serta juga melihat dari nama-nama
yangtermuat dalam daftar nama Petani dataran Desa Alor Kecil dan
SK/GS yang dikeluarkan oleh Agraria tahun 1968 dimana didalamnya
tercatat bahwa KARAWANG PATI sebagai pemilik yang sah dari tanah
sengketa;
342

3. Saksi SOLEMAN PURA TANYA


- Bahwa Saksi adalah penguasa tanah berkode U-6 yang sebelumnya masih
atas nama Bapak Saksi yaitu KATAMBA MEHANG lalu berubah menjadi
atas nama Saksi setelah dilakukan pengukuran tahun 2007:
- Bahwa tanah U-6 luasnya 20.000 M (Dua puluh ribu meter persegi) dan
berbatasan sebelah Utara dengan U-5 Hunga Maling sebelah Setalan
dengan Gunung sebelah Timur dengan Kuburan, dan sebelah Barat dengan
U-7 (KARAWANG PATI):
Kepada Saksi diperlihatkan bukti P3 berupa Dafar Nama Petani Dataran
Alor Kecil dan atasnya Saksi membenarkan bahwa tanah U-6 miliknya
ituyang terdaftar atas nama K. MEHANG dengan luas 2 (dua) Hektar:
- Bahwa tanah milik Saksi (U-6) sudah pernah diukur pada tahun 1966 atas
nama Bapak Sepupu Saksi yaitu KATAMBA MEHANG dan sertifikatnya
terbit pada tahun 2007 atas nama Saksi (SOLEMAN PURATANYA):
Kepada Saksi diperlihatkan bukti P.5 berupa Sertifikat Hak Milik atas tanah
No 10 tahun 2007 atas nama SOLEMAN PURA TANYA dan atasnya Saksi
membenarkan bahwa sertifikat itulah yang mewakili tanah U-6 miliknya
danbahwa tanahnya itu berbatasan sebelah Timur dengan obyek sengketa:
- Bahwa Saksi mengerjakan tanah U-6 sejak kira-kira tahun 1994 pada saat
Saksi berumur 20 (dua puluh) tahun dimana tanah U-6 masih
berupakebun:
- Bahwa saat ini tanah U-6 sudah menjadi sawah sejak adanya irigasi:
- Bahwa menurut Bapak sepupu Saksi (KATAMBA MEHANG) sewaktu
masih hidup, tanah U-6 diperoleh KATAMBA MEHANG dari
Negara/Pemerintah melalui PRONA, dimana pengukurannya dilakukan
oleh Agraria Kabupaten Alor pada tahun 1966;
- Bahwa tanah U-6 bukanlah tanah yang berasal dari milik Suku Adat
atauMarga melainkan berasal dari tanah Negara bebas.
- Bahwa selama Saksi bekerja di tanah U-6, Saksi melihattanah U-7 (tanah
sengketa) digarap oleh KARAWANG PATI dan anak-anaknya secara
terus-menerus:
343

- Bahwa tanah U-7 itu terletak di Desa Alor Kecil, Kecamatan Abal
Kabupaten Alor dengan batas-batas : sebelah Utara dengan tanah U-37
milik HAMBA PULU II, sebelah Selatan dengan tanahnegara /
gunung, sebelah Barat dengan tanah U-8 milik HUSEN
JAHI(Tergugat), dan sebelah Timur dengan tanah U-6 milik
KATAMBA MEHANG dan tanah U-5 milik HUNGA MALING;
- Bahwa selama KARAWANG PATI masih hidup, Saksi sama sekali
tidak melihat HUSEN JAHIdan anak-anaknya ada mengolah tanah U7
(tanah sengketa), dan baru setelah tahun 2010 Saksi melihat HUSEN
JAHI dan anak-anaknya menggarap sebagian dari tanah tersebut dan
mengklaim sebagian tanah U-7 tersebut sebagai tanah miliknya;
- Bahwa berdasarkan Peta Umum Desa dan juga dalam daftar nama-
nama Petani Desa Alor Kecil serta juga GS/SK yang diterbitkan oleh
Agraria tahun 1968, dapat diketahui bahwa U-7 (Tanah sengketa)
adalah milik KARAWANG PATI dan bukan milik bersama antara
Penggugat dan Tergugat;
- Bahwa pada tahun 2006 adik kandung Penggugat memotong batas
patok yang dipasang oleh HUSEN JAHI (Tergugat) dengan alasan
bahwa patok batas sudah masuk jauh menjorok kedalam tanah milik
Penggugat sehingga tanah U-7 milik Penggugat berkurang luasnya;
- Bahwa benar pada tahun 2007 melalui PRONA. Agraria kembali
melakukan pengukuran ulang untuk menerbitkan sertifikat dan pada
saat tanah U-7 (tanah sengketa) diukur ternyata luasnya berkurang dari
hasil pengukuran berdasarkan GS/SK tahun 1966 dimana lebar tanah
yang semula panjang 100 Meter (seratus meter) berkurang menjadi
hanya 78 Meter (tujuh puluh delapan meter) dimana 22 Meter (dua
puluh dua meter) telah diambil oleh HUSEN JAHI(Tergugat):
- Bahwa pada tahun 2008, tanah U-7 masih juga diributkan oleh
Penggugat dan Tergugat yaitu ketika Penggugat bersama saudara-
saudaranya hendak mengerjakan tanah U-7 (tanah sengketa) dan
memasang pematang pada batas sebagaimana yang termuat dalam
344

SK/GS tahun 1966 yaitu lebar 100(seratus) Meter X 250 (dua ratus
lima puluh (dua ratus lima puluh) Meter namun HUSEN JAHI
(Tergugat) bersama anak-anaknyamembongkar kembali pematang
pembatas tersebut:
- Bahwa sejak tahun 2010, HUSEN JAHI (Tergugat) dan anakanaknya
mengerjakan sebagian dari tanah U-7 (tanah sengketa) yaituseluas
kurang lebih 15.000 M (lima belas ribu meter persegi) atau 1,5(satu
setengah) Hektar;
- Bahwa pada awalnya, HUSEN JAHI hanya mengerjakan tanah U-7
(tanah sengketa) seluas 10.000 M (sepuluh ribu meter persegi) yaitu
yang terletak di bagian bawah got induk lalu kemudian HUSEN JAHI
kembali mengerjakan seluas 500 M2 (lima ratus meter persegi) dari
tanah U-7 (tanah sengketa) yang berada di bawah saluran atau got
pembagian got tersier atau saluran tengah sehingga total keseluruhan
luas tanah U-7 (tanah sengketa) yang dikerjakan HUSEN JAHI
adalahseluas 15.000 Mo (lima belas ribumeter persegi);
- Bahwa tanah milik Saksi (tanah U-6) berbatasan langsung dengan
tanah U-7 milik Penggugat:
- Bahwa disekitar tanah U-7 ada tanaman umur panjang yang ditanam
oleh HUSEN JAHI yaitu tepatnya pas di bagian Selatan atau di
bawahrumah tetangga;
- Bahwa di tanah sengketa (U-7) tidak ada pagar batu dan pagar batu
yang ada hanya terletak di dalam tengah hutan yang jaraknya 500
Meter daritanah sengketa
4. Saksi SAUL MBUARA LALU
- Bahwa Saksi adalah pemilik tanah U-37 yang berbatasan Utara dengan
tanah U-7 (tanah sengketa) yang terletak di RT. 08 / RW, 04 Desa Alor
Kecil, Kecamatan Abal, KabupatenAlor;
Kepada Saksi diperlihatkan bukti P3 berupa Daftar Nama Petani Dataran
Alor Kecil dan atasnya Saksi membenarkan bahwa tanah U-37 miliknya itu
yangterdaftar atas nama HAMBA PULU II;
345

Kepada Saksi diperlihatkan bukti P2 berupa Peta Situasi Dataran Desa


Umaman dan sekitarnya yang dibuat oleh petugas Agraria, KABONDJU
HARANG MBANI pada tahun 1966 dah atas bukti tersebut Saksi
menunjukkanbahwa tanah miliknya (tanah U-37) berbatasan sebelah Utara
dengan obyeksengketa):
- Bahwa tanah U-7 (tanah sengketa) luasnya sekitar 25.000 M2 dengan
sebelah Utara berbatasan dengan HAMBA PULU II, sebelah Selatan
dengan Tanah Negara Gunung, sebelah Timur dengan HUNGA
MALING dan KATAMBA MEHANG dan sebelah Barat dengan
HUSEN JAHI (Tergugat)
- Bahwa Saksi memperoleh tanah U-37 dari Kakek Saksi yang bernama
HAMBA PULU II sedangkan tanah U-7 diturunkan oleh
KARAWANG PATI kepada anak kandungnya IBRAHIM LEMA:
- Bahwa yang Saksi tau dari Peta Umum Desa dan Daftar nama-nama
Petani Dataran Desa Alor Kecil serta dari SK/GS tahun 1968 bahwa
tanah U-7 adalah tanah milik KARAWANG PATI :
- Bahwa KARAWANG PATI adalah ayah kandung dari IBRAHIM
LEMA (Penggugat);
- Bahwa menurut kakek Saksi (HAMBA PULU II), KARAWANG
PATI dan Kakek Saksi mendapat tanah dari Negara / Pemerintah yang
diukur melalui PRONA pada tahun 1966 dan olehnya telah pula
diterbitkan SKGS oleh Agraria pada tahun 1968:
- Bahwa menurut kakek Saksi (HAMBA PULU II), baik tanah U-37
milik Saksi maupun tanah U-7 milik Penggugat bukan berasal dari
tanah Suku Adat Marga tertentu melainkan berasal dari tanah Negara
bebas:
- Bahwa sebelum dilakukan pengukuran tahun 1966, para petani desa
Alor Kecil bebas menggarap tanah dimana saja dalam wilayah
DesaAlor Kecil secara berpindah-pindah untuk mencari lahan yang
cocok untuk bercocok tanam;
346

- Bahwa pada saat dilakukan pengukuran tahun 1966, tanah U-37 diukur
dengan memakai nama Kakek Saksi yaitu HAMBA PULU II sehingga
sampai saat ini didalam SK/GS masih tertera nama kakek Saksi
walaupun tanah U-37 sudah diwariskan kepada Saksi;
- Bahwa setahu Saksi pada saat dilakukan pengukuran tahun 1966,
HUSEN JAHI tidak berada di Desa Alor Kecil melainkan tengah
berada di penjara dan baru tahun 1969, HUSEN JAHI kembali ke
desa Alor Kecil;
- Bahwa selama Saksi bekerja menggarap tanah U-37, Saksi melihat
bahwa yang menggarap tanah U-7 adalah KARAWANG PATI dan
anak-anaknya dan selama itu juga Saksi sama sekali tidak melihat
HUSEN JAHI ataupun anak-anaknya menggarap tanah U-7, dan
setelah tahun 2010, barulah HUSEN JAHI bersama anak-anaknya
menggaraptanah U-7 tersebut;
- Bahwa tanah sengketa (U-7) tidak dikelilingi oleh pagar baru ataupun
tanaman umur panjang namun dibagian Selatan saja ada pohon Johar
yang masih kecil-kecil, pohon Kelapa yang masih kecil dan tanaman
pisangyang ditanam oleh Tergugat;
- Bahwa benar ada pagar batu tapi pagar batu tersebut letaknya sekitar
500 Meter dari batas tanah sengketa yaitu tepatnya berada di dalam
hutan;
- Bahwa pada tahun 2006, Saksi mendengar ada terjadi pertengkaran
antara Adik Penggugat (KALOPAS KAUKI LENDI) dengan Tergugat
di atas tanah sengketa (U-7) mengenai batas yang dipasang oleh
Tergugat ternyata telah masuk jauh ke dalam tanah milik
KARAWANG PATI karena Tergugat telah mengambil sebagian tanah
dibagian Barat milik KARAWANG PATI sepanjang 22 (dua puluh
dua) Meter namun pertengkaran itu telah diurus di Kepala Desa pada
tahun 2006:
- Bahwa Saksi masih terlalu kecil ketika dilakukan pengukuran tahun
1966, namun Saksi ikut menyaksikan dalam pengukuran tahun 2007
347

dimana seluruh tanah-tanah yang telah diukur pada tahun 1966 dan
atasnya telah terbit SK/GS tahun 1968 kembali diukur untuk
penerbitan sertifikatnya:
- Bahwa yang melakukan pengukuran tahun 2007 adalah petugas dari
Agraria yang bernama Sdr. KABONJU HARANG MBANI sedangkan
yang ikut menyaksikan dan hadir dalam pengukuran tanah U-7 adalah
IBRAHIM LEMA dan NNDELU REMIPAY:
- Bahwa dalam pengukuran ulang pada tahun 2007 itu, diketahui bahwa
benar tanah U-7 (Tanah sengketa) telah berkurang lebarnya sepanjang
22 (dua puluh dua) Meter di bagian Barat yaitu yang semula di dalam
GS/SK disebutkan sepanjang 100 (seratus) Meter menjadi hanya 78
(tujuh puluh delapan) Meter dimana kekurangan 22 (dua puluh dua)
meter itu terjadi karena sebagian tanah U-7 telah diambil oleh HUSEN
JAHI(Tergugat);
- Bahwa sebagian tanah U-7 yang telah diambil oleh HUSEN JAHI itu
adalah tanah U-7 tang terletak di bagian Barat yang langsung
berbatasan dengan tanah U-8 milik yaitu kurang lebih seluas 15.000
M2(lima belas ribu meter persegi):
- Bahwa pada saat diketahui telah berkurangnya luas tanah U-7 dalam
pengukuran tersebut, IBRAHIM LEMA (Penggugat)telah meminta
klarifikasi kepada Petugas Agraria namun pada saat itutidak ada
penyelesaian sehingga pengukuran atas tanah U-7 (tanah sengketa)
tidak diteruskan:
- Bahwa tahun 2010, Saksi melihat HUSEN JAHI mengerjakan
sebahagian dari tanah U-7 (tanah sengketa) tersebut yaitu kurang lebih
seluas 15.000 Meter2 (lima belas ribu meter persegi):
- Bahwa anak KARAWANG PATI ada 5 (lima) orang yaitu IBRAHIM
LEMA, KORNELIS KAWUTAK MAHANA, MARKUS NGGODU
NGGUALA, AGUSTINA TANGGU HANA dan KALOPAS KAUKI
LENDI;
348

- Bahwa dalam pengukuran tahun 2008 irigasi masuk kedalam Desa


Alor Kecil;
- Bahwa benar adik sepupu Penggugat menikah dengan anak sepupu
tergugat;
5. Saksi THOMAS KARAUTA NGGALUK
- Bahwa Saksi lahir tahun 1954 dan pada tahun 1966, yaitu ketika Saksi
berumur 12 (dua belas) tahun terjadi pengukuran atas tanah-tanah yang
adadi Desa Alor Kecil:- Bahwa pada saat pengukuran, Saksi ikut
mengukur dengan memegang talibersama-sama dengan Kakek Saksi
dari awal pengukuran hinggaselesainya:
- Bahwa Saksi juga mempunyai tanah disekitar tanah sengketa U-7 yaitu
tanah U-5 atas nama HUNGA MALING yaitu Kakek kandung
SaksiBahwa pada saat pengukuran, HUSEN JAHI (Tergugat) tidak
berada di Desa Alor Kecil dan tengah berada dalam tahanan G-30S
PKI sehingga pengukuran atas tanah U-8 milik HUSEN JAHI
(Tergugat) dilakukan dengan disaksikan oleh 2 (dua) orang
keluargaTergugat yaitu KANYALI LAKI TARA yang adalah Paman
Tergugat dan LAWIDJU TARA MAY sebagai Saudara Sepupunya
Tergugat;-------------
- Bahwa pada saat dilakukan pengukuran atas tanah milik HUSEN
JAHI (Tanah U-8), KARAWANG PATI hadir sebagai saksi batas
sebelahTimur;
- Bahwa Saksi mengenal KARAWANG PATI sebagai ayah kandung
dari IBRAHIM LEMA (Penggugat):
- Bahwa setelah KARAWANG PATI meninggal dunia tahun 1995,
seluruh tanah sengketa yaitu seluas 25.000 M2 (dua puluh lima ribu
meter persegi) di kerjakan oleh LANJA MEHA, anak sepupu
KARAWANG PATI, lalu seluruh tanah sengketa yaitu seluas 25.000
M (dua puluh lima ribu meter persegi) dikerjakan oleh IBRAHIM
LEMA (Penggugat) dan saudara-saudaranya (KALOPAS KAUKI
LENDI dan MARKUS NGGODUNGGUALA);
349

- Bahwa pada tahun 1985 IBRAHIM LEMA sempat menanami tanah U-


7 dengan pohon kelapa dalam rangka ProyekPerkebunan Kelapa dari
Dinas Perkebunan Kabupaten Alor
- Bahwa KARAWANG PATI telah menempati tanah sengketa (U-7)
sejak tahun 1962 dan membangun rumah disebelah Selatan tanah
sengketa yang diberi nama KAHABU MONU yang sekarang menjadi
lokasi rumah HUSEN JAHI (Tergugat);
- Bahwa HUSEN JAHI (Tergugat) membangun rumah di dekat tanah
sengketa pada tahun 1996; Bahwa KARAWANG PATI lalu mengolah
tanah sengketa (tanah U-7) sejak tahun 1963 dan pada saat pengukuran
tanah tahun 1966. KARAWANG PATI hadir dan tanah U-7 diukur
atas nama KARAWANG PATI;
- Bahwa Saksi juga mengetahui bahwa tanah U-5 diukuratas nama
HUNGA MALING dan tanah U-6 diukuratas nama KATAMBA
MEHANGiBahwa batas-batas tanah sengketa (U-7) adalah : sebelah
Utara berbatasan dengan HAMBA PULU II, Sebelah Selatan
berbatasan dengan tanahnegara. Gunung, sebelah Timur dengan tanah
HUNGA MALING dan KATAMBA MEHANG, sebelah Barat dengan
HUSEN JAHI(Tergugat);
- Bahwa setahu Saksi sebelum tahun 1966 belum ada pembagian tanah
oleh Pemerintah dan semua petani masih bebas bekerja dan tidak
menetap disatu tempat lalu setelah ada pengukuran tanah, petani sudah
menetap dan menggarap tanah masing-masing;
- Bahwa pengukuran tanah tahun 1966 dilakukan dalam rangka Program
Nasional (Prona) melalui Agraria Daerah Alor dan dikeluarkan SK
secara kolektif pada tahun 1968;
- Bahwa pada tahun 2007, melalui Program Nasional (Prona) oleh
Agrariatelah diterbitkan sertifikat atas tanah kode U-1 sampai dengan
tanah kode U-6;
- Bahwa pada saat dilakukan pengukuran tahun 2007, tanah kode U-7
atas nama KARAWANG PATI telah berkurang lebarnya di bagian
350

Barat yanglangsung berbatasan dengan tanah milik Tergugat (Tanah


U-8):
- Bahwa berdasarkan SK/GS tahun 1968, tanah U-7 milik
KARAWANG PATI lebarnya 100 (seratus) Meter namun ketika
diukur pada tahun 2007, tanah U-7 lebarnya hanya 78 (tujuh puluh
delapan) Meter saja dan berkurang sebanyak 22 (dua puluh dua)
Meter;
- Bahwa kekurangan 22 (dua puluh dua) Meter yang dialami tanah U-
7itulah yang menjadi sebab terjadinya pertengkaran (keributan) antara
adik Penggugat (KALOPAS KAUKI LENDI) dengan HUSEN JAHI
(Tergugat) yang telah diurus di Desa pada tahun 2006:
- Bahwa tanah sengketa U-7 tidak dikelilingi oleh pagar batu dan tidak
puladikelilingi oleh tanaman umur panjang; Bahwa tanah sengketa U-7
bukan berasal dari tanah Suku Adat/Marga melainkan berasal dari
tanah Negara bebas;
- Bahwa setahu Saksi, RENGGI TAY tidak lagi menjabat selaku Kepala
Kampung sejak tahun 1966 dan juga pada tahun 1969;
- Bahwa pada tahun 1968, yang menjabat selaku Kepala Desa adalah
LUKAS KALENDI WAU dan bukan RENGGI TAY;
- Bahwa sebelum pengukuran tahun 1966, tanah sengketa (U-7)
ditanami padi ladang dan jagung dan sejak ada irigasi tahun 2008,
tanah U-7 ditanami padi sawah:
- Bahwa setahu Saksi tanah sengketa (U-7) mulai bermasalah pada
tahun 2006 dimana HUSEN JAHI (Tergugat) memasang patok batas
tanah jauh didalam tanah sengketa (tanah U-7) dan mengambil alih
tanah sengketa selebar kurang lebih 22 (dua puluh dua) meter sehingga
KALOPAS KAUKI LENDI (adik Penggugat) dan HUSEN JAHI
(Tergugat) bertengkar namun berhasil didamaikan di Desa:
- Bahwa pengambilan sebagian tanah sengketa (U-7) oleh Tergugat
(HUSEN JAHI) dilakukan setelah irigasi masuk kedesa Mandu Lambi
(dulu Desa Alor Kecil) pada tahun 2008:
351

- Bahwa pada tahun 2008, yang mengerjakan tanah U-7 adalah


IBRAHIM LEMA dan saudara-saudaranya termasuk juga Kepala
Desa LUKAS KENJU PRANG yang merupakan Saudara
sepupuPenggugat;
- Bahwa pada tahun 2008 tersebut, IBRAHIM LEMAmengerjakan
tanah sengketa (U-7) secara keseluruhan yaitu seluas 25.000 M2 (dua
puluh lima ribu meter persegi) dan membuat pematang keliling dengan
ukuran 100 (seratus) Meter x 250 (dua ratus lima puluh) meter
sebagaimana yang tertera pada SK/GS Gubernur Propinsi Nusa
Tenggara Timur dan 1 (satu) minggu kemudian HUSEN JAHI
(Tergugat) bersama anak-anaknya membongkar seluruh pematang
yang dipasang Penggugat;
- Bahwa saat ini IBRAHIM LEMA tidak lagi menguasai tanah
sengketa (Tanah U-7) secara keseluruhan melainkan menguasai hanya
seluas 10.000 M (sepuluh ribu meter persegi) saja sedangkan seluas
15.000 M (lima belas ribu meter persegi) dikuasai oleh HUSEN JAHI
(Tergugat);
Menimbang bahwa untuk menambah keyakinan Majelis mengenai
batas-batas obyek sengketa itu, berdasarkan Pasal 180 RBG dan Surat
Edaran Mahkamah Agung RI No. 7 tahun 2001 yang pada pokoknya
menyatakan bahwa pemeriksaan setempat menjadi penting untuk
membuktikan kejelasan dan kepastian tentang lokasi, ukuran, dan batas-
batas objek sengketa, dan untuk memperjelas objek gugatan serta
menghindari objek barang yang akan dieksekusi tidak jelas dan tidak
pasti Majelis telah melakukan pemeriksaan setempat atas 1 (satu) bidang
tanah yaitu tanah sengketa sebagaimana yang didalilkan Penggugat dalam
gugatannya sebagai tanah seluas 25.000 M2 (dua puluh lima ribu meter
persegi) yang dahulu terletak di Desa Alor Besar, Kecamatan Abal,
Kabupaten Alor, dan setelah terjadi pemekaran menjadi terletak di Desa
Alor Kecil, Kecamatan Abal, Kabupaten Alor, dengan batas-batas tanah :
Sebelah Utara berbatasan dengan Hamba Pulu II, sebelah Selatan
352

berbatasan dengan Tanah Negara Gunung. Sebelah Barat berbatasan


dengan HUSEN JAHI(Tergugat) dan Sebelah Timur berbatasan dengan
H.Maling dengan K. Mehang:
Menimbang bahwa dari pemeriksaan setempat tersebut diketahui
bahwa :
1. Bahwa baik Tergugat maupun Penggugat mengakui bahwa tanah U-7
adalah tanah seluas 25.000 MP (dua puluh lima ribu meter persegi)
yang terletak di RT 08/RW.04, Desa Alor Kecil, Kecamatan Abal,
Kabupaten Alor dengan batas-batas: sebelah Utara dengan HAMBA
PULU II (Sekarang SAUL MBUARA LALU), sebelah Selatan
dengan tanah Negara bebas Gunung, sebelah Barat dengan HUSEN
JAHI (Tergugat) dan sebelah Timur dengan H. MALING dan K.
MEHANG (Sekarang SOLEMAN PURA TANYA SEMUEL KAUKI
NDETA dan BENYAMINNDENANGGABA):
2. Bahwa atas pengukuran luas tanah U-7 dalam pemeriksaan setempat,
baikPenggugat maupun Tergugat telah menunjukkan batas-batas tanah
menurut versi masing-masing, dan dari padanya diperoleh perhitungan
luas yang jauh berbeda satu dengan lainnya:
3. Bahwa menurut versi Penggugat, tanah U-7 adalah seluas 25.000 M2
(duapuluh lima ribu meter persegi) yang diukur dari titik sudut ketitik
sudut,dengan rincian:
Ukuran LEBAR tanah sebelah UTARA yang berbatasan langsung
dengan tanah HAMBA PULU II SAUL MBUARA LALU (tanah
U-37) yaitu sepanjang 100 (seratus) Meter:
Ukuran LEBAR tanah sebelah SELATAN yang berbatasan
langsung dengan tanah Negara/Gunung yaitu sepanjang 100
(seratus) Meter:
Ukuran PANJANG tanah sebelah BARAT yang berbatasan
langsung dengan tanah HUSEN JAHI (tanah U-8) yaitu sepanjang
250(dua ratus lima puluh) Meter;
353

Ukuran PANJANG tanah sebelah TIMUR yang berbatasan


langsung dengan tanah (Tanah U-5) atas nama HUNGA MALING
(Sekarang SEMUEL KAUKI NDETA dan BENYAMIN NDENA
NGGABA dan tanah U-6 atas nama K MEHANG (Sekarang
SOLEMAN PURA TANYA) yaitu sepanjang 250 (dua ratus lima
puluh) Meter:
4. Bahwa menurut versi Tergugat, tanah U-7 adalah seluas 25.000 M2
(duapuluh lima ribu meter persegi) yang diukur dari titik sudut ketitik
sudut, dengan rincian:
Ukuran LEBAR tanah sebelah UTARA yang berbatasan langsung
dengan tanah HAMBA PULU II SAUL MBUARA LALU (tanah
U-37) yaitu sepanjang 78 (tujuh pulu delapan) Meter:
Ukuran LEBAR tanah sebelah SELATAN yang berbatasan
langsung dengan tanah Negara/Gunung yaitu sepanjang 78 (tujuh
puluhdelapan) Meter:
Ukuran PANJANG tanah sebelah BARAT yang berbatasan
langsung dengan tanah HUSEN JAHI (tanah U-8) yaitu sepanjang
320.50 (tiga ratus dua puluh koma limapuluh) MeterUkuran
PANJANG tanah sebelah TIMUR yang berbatasan langsung
dengan tanah U-5 atas nama HUNGA MALING (Sekarang
SEMUEL KAUKINDETA dan BENYAMDNNDENA NGGABA)
dan tanahatas nama KATAMBA MEHANG (Sekarang
SOLEMAN PURA TANYA) yaitu sepanjang 320.50 (tiga ratus
dua puluh koma lima puluh) Meter:
5. Bahwa pengukuran yang dilakukan berdasarkan versi
Penggugatmenghasilkan ukuran tanah yang bersesuaian dengan batas-
batas tanah tetangga yang sudah ada terlebih dahulu:
6. Bahwa pengukuran yang dilakukan berdasarkan versi Tergugat
menghasilkan ukuran tanah batas Utara obyek sengketa tidak
bersesuaian dengan batas Utara dan bahkan masuk menembus hingga
kedalam tanah U-37 milik SAUL MBUARA LALU:
354

7. Bahwa selain dari pada itu, obyek sengketa juga terbagi dalam 2 (dua)
bagian yaitu seluas 15.000 M (lima belas ribu meter persegi) yang
berada dalamkekuasaan Tergugat dan seluas 10.000 M (sepuluh ribu
meter persegi) yangdikuasai oleh Penggugat:
8. Bahwa obyek sengketa (tanah U-7) saat ini berupa sawah yang
ditanami padi dengan pengairan yang berasal dari irigasi yang terletak
di sebelah Utara tanah sengketa;
9. Bahwa disekeliling obyek sengketa tidak terdapat pagar batu dan juga
tidakterdapat tanaman umur panjang yang sudah berumur 100 (seratus)
tahun;
10. Bahwa benar rumah Tergugat (HUSEN JAHI) terletak
dibagianSelatan rumah dengan jarak sekitar 20 meter dari obyek
sengketa:
Menimbang bahwa untuk menguatkan dalil-dalil Jawabannya,
dipersidanganTergugat telah mengajukan bukti-bukti surat berupa :
1. Surat Pernyataan Kepemilikan Sebidang tanah yang dikeluarkan oleh Kepala
Desa Alor Kecil dan diketahui oleh Camat Abal tertanggal 10 Juli 2017
selanjutnya disebut sebagai bukti T.1:
Menimbang, bahwa ASLI bukti surat T.1 tersebut telah difoto copy
danberdasarkan Pasal 15 Ayat (2) huruf b UU No. 30 Tahun 2004 Tentang
Jabatan Notaris telah di registrasi (waarmerking) oleh Notaris ABIMANYU, S.H
namun tidak dibubuhi materei yang cukup dan tidak pula ditunjukkan aslinya
sehingga tidak dapat dilakukan pencocokan;
Menimbang bahwa dipersidangan telah diberi kesempatan kepada
Penggugatuntuk menanggapi bukti surat Tergugat tersebut namun Penggugat
tidakmemberikan bantahannya;
Menimbang bahwa dipersidangan, Kuasa Tergugat juga telah menghadirkan
saksi-saksi yang telah didengarkan keterangannya dibawah sumpah menurut
ajaran Agamanya yang pada pokoknya menjelaskan sebagai berikut :
355

1. Saksi LUPANG NDENANGGABA


- Bahwa Saksi mengetahui bahwa antara Penggugat dan Tergugat tengah
mempersengketakan tanah U-7;
Kepada Saksi diperlihatkan bukti P.2 berupa Peta Situasi Dataran Desa
Alor Kecil dan sekitarnya yang dibuat oleh petugas Agraria, KABONDJU
HARANG MBANI pada tahun 1966 dan bukti P 1 berupa Surat Keputusan Kepala
Inspeksi Agraria Propinsi Nusa Tenggara Timur No. A.004/18/A/68 tertanggal 31
Oktober 1968 yang isinya mengenai pemberian Hak Milik atas tanah kepada
KARAWANG PATI atasnya Saksi menyatakan tidak tahu dimana posisi tanah
Sengketa:
- Bahwa Saksi tidak mengetahui asal usultanah sengketa- Bahwa Saksi
tidak tahu mengenai pengukuran atas tanah-tanah di Desa Alor Kecil
pada tahun 1966;
- Bahwa Saksi mengetahui bahwa tanah sengketa adalah tanah milik
HUSEN JAHI yang merupakan warisan dari orang tua Tergugat
melalui cerita Tergugat kepada Saksi namun Saksi tidak tahu siapa
namaorang tua HUSEN JAHI;
- Bahwa tanah sengketa telah diukur oleh petugas Agraria bernama Sdr.
KABONJUHARANG MBANI:
- Bahwa Saksi melihat HUSEN JAHI lah yang mengolah tanah itu sejak
dahulu kala sebab dahulu Saksi dan HUSEN JAHI yangbergotong
royong mengolah tanah di sekitar itu;
- Bahwa tanah sengketa bukanlah berasal dari tanah suku Adat atau
Marga melainkan berasal dari tanah negara bebas;
- Bahwa rumah Saksi berjarak sekitar 1 (satu) Kilometer dari tanah
sengketa;
- Bahwa Saksi tidak mengetahui letak (posisi), luas dan batas-batas tanah
sengketa:
- Bahwa Saksi tidak tahu banyak tentang tanah sengketa karena Saksi
jarang berkunjung ke tanah sengketa bahkan dalam satu tahun hampir
tidakpernah;:
356

- Bahwa Saksi mengenal KARAWANG PATI dan anaknya IBRAHIM


LEMA dan saat ini KARAWANG PATI sudahmeninggal dunia;
2. Saksi KABONDJUHARANG MBANI:
- Bahwa Saksi adalah petugas Agraria yang melakukan pengukuran atas
tanah-tanah milik masyarakat Desa Alor Besar (saat ini Desa Alor
Kecil) termasuk juga tanah yang disengketakan saat ini (Tanah U-7):
Kepada Saksi diperlihatkan bukti P2 berupa Peta Situasi Dataran Desa
Umamianu dan sekitarnya yang dibuat oleh petugas Agraria, KABONDJU
HARANG MBANI pada tahun 1966 dan atasnya Saksi membenarkan bahwa Peta
itulah yang Saksi buat berdasarkan pengukuran pada tahun 1966:
- Bahwa pengukuran tanah-tanah di Desa Alor Besar (sekarang Desa Alor
Kecil) pada tahun 1966 itu adalah yang pertama kali diadakan dan
SKnya terbit pada tahun 1968, lalu pengukuran yang kedua, Saksi
lakukan pada tahun 2007 dalam rangka Penegasan Hak Milik (PHM)
dan untuk penerbitan Sertifikat:
- Bahwa dalam pengukuran yang pertama tahum 1966,
pengukurandilakukan untuk membuat Peta Dasar Pendaftaran tanah:

Kepada Saksi diperlihatkan bukti P. berupa Surat Keputusan Kepala


Inspeksi Agraria Propinsi Nusa Tenggara Timur No. A.004/18/A/68 tertanggal 31
Oktober 1968 yang isinya mengenai pemberian Hak Milik atas tanah kepada
KARAPANG PATI dan bukti P4 berupa Surat Keputusan Kepala Inspeksi Agraria
Propinsi Nusa Tenggara Timur No. A.004/18/A/1968 tertanggal 31 Oktober 1968
yang isinya mengenai pemberian Hak Milik atas tanah kepada KMEHANG dan
atasnya Saksi membenarkan bahwa dari kedua Surat Keputusan itulah yang telah
terbit setelah dilakukannya pengukuran di Desa Alor Besar pada tahun 1966:
Kepada Saksi diperlihatkan bukti P.5 berupa Sertifikat Hak Milik atas tanah
No 10 tahun 2007 atas nama SOLEMAN PURA TANYA dan bukti P.6 berupa
Sertifikat Hak Milik atas tanah No 11 tahun 2007 atas nama SEMUEL KAUKI
NDETA dan atas kedua bukti tersebut, Saksi membenarkan bahwa keduanya
357

terbit setelah dilakukan pengukuran yang kedua kalinya yaitu pada tahun 2007
dan bahwa tanah U-7 hingga saat ini masih berstatus Tanah Negara:
- Bahwa pengukuran pada tahun 1966 di Desa Alor Besar(sekarang Desa
Alor Kecil) itu dilakukan dalam rangka Penegasan Hak Milik Adat dan
bukan pembagian tanah negara bebas melalui Progran PRONA:
- Bahwa pengukuran di Desa Alor Kecil pada tahun 1966 itu
dilakukansecara menyeluruh/masal/sistemik atas semua tanah-tanah
yang ada di desa Alor Kecil:
- Bahwa pengukuran ini bersifat wajib atas semua tanah-tanah di Desa
Alor Kecil sebab pengukuran ini adalah program nasional untuk
tertibadminsitrasi pertanahan;
Kepada Saksi diperlihatkan bukti P 1 dan bukti P4 berupa Surat Keputusan
Kepala Inspeksi Agraria Propinsi Nusa Tenggara Timur No. A.004/18/A/68
tertanggal 31 Oktober 1968 yang salah satu isinya mengenai pembebanan
kewajiban pembayaran harga tanah/ganti rugi uang pengukuran dan lain-lain
kepada NEGARA terhadap orang yang diberikan hak kepemilikan tersebut dan
atas bukti ini, Saksi menyatakan bahwa tanah-tanah yang ada di Desa Alor Kecil
pada waktu itu adalah merupakan tanah adat/marga dan pengukuran dilakukan
untuk menetapkan mengenai hak atas tanah adat:
- Bahwa dalam pengukuran tersebut, setiap pemilik tanah yang akan
diukurdikenai biaya yang wajib dibayarkan secara tunai ataupun secara
menyicil:
- Bahwa tujuan penegasan Hak Milik Adat melalui Prona itu
adalahbertujuan untuk membantu masyarakat tidak mampu guna
mendapatkansertifikat Hak Milik yang murah pembayarannya:
- Bahwa benar Desa Alor Besar, Kecamatan Abal yang mendapatkan
Program Nasional (PRONA) yakni pembagian tanah negara bebas,
sedangkan Desa Alor Kecil tidak mendapatkan Program Nasional
(PRONA) melainkan proyek Nasional Agraria dalam rangka penegasan
Hak Milik Adat (PHM):
358

- Bahwa dalam melakukan pengukuran, Saksi dibantu oleh aparat desa


dan seluruh masyarakat Desa Alor Kecil :
- Bahwa benar tanah dengan kode U-7 sebelum diukur pada tahun 1966
dikuasai oleh KARAWANG PATI dan hal itu Saksi ketahui dari
pengakuan Kepala Kampung RENGGI TAY dan tokoh-tokoh
masyarakatdesa:
- Bahwa salah satu prosedur dalam tata tertib Administrasi Pertanahan
yang harus dipenuhi sebelum dilakukannya pengukuran adalah bahwa
tanah yang akan diukur dalam keadaan tidak tengah disengketakan dan
bahwa tanah itu telah terlebih dahulu dikuasai oleh seseorang
- Bahwa dalam pengukuran tahun 1966, salah satu dasar diberikannya
tanah kepada individu adalah bahwa tanah sudah terlebih dahulu
dikuasai oleh individu tersebut dan tengah tidak disengketakan oleh
orang lain:- Bahwa terhadap tanah yang tengah disengketakan atasnya
tidak akan dilakukan pengukuran dan dengan demikian tidak akan
diterbitkan Sk nya:
- Bahwa akibat dari tidak diukurnya tanah dan tidak diterbitkannya SK
atas tanah tersebut adalah bahwa tanah tersebut terdaftar sebagai tanah
negara:
- Bahwa pada saat dilakukan pengukuran tahun 1966, tanah U-7 sedang
tidak tengah disengketakan dan telah dikuasai oleh KARAWANG
PATIsehingga memenuhi syarat untuk diukur:
- Bahwa setelah dilakukan pengukuran tahun 1966, maka tahun 1968
terbitlah SK/GS dimana didalamnya tertera tanah U-7 dimiliki oleh
KARAWANG PATI;
Kepada Saksi diperlihatkan bukti P berupa Surat Keputusan Kepala
Inspeksi Agraria Propinsi Nusa Tenggara Timur No. A.004/18/A/68 tertanggal
31 Oktober 1968 yang isinya mengenai pemberian Hak Milik atas tanah kepada
KARAWANG PATI dan bukti P3 berupa Nama Petani Dataran Alor Kecil dan
sekitarnya yang ditentukan oleh SK tahun 1968 sebagai pemilik tanah. Atas kedua
359

bukti tersebut Saksi membenarkan bahwa obyek sengketa adalah benar milik
KARAWANG PATI;
- Bahwa dalam pengukuran atas tanah U-7 pada tahun 1966 tidak ada
pihak yang berkeberatan termasuk juga pemilik tanah-tanah batas
sehingga tanah U-7 dapat dibuatkan SK/GS nya:
- Bahwa pada saat pengukuran tahun 1966, HUSEN JAHI tidak ikut
menyaksikan sebab terlibat G30SPKI namun pihak keluarga Tergugat
ada yang menghadiri dan menyaksikan pengukuran atas tanah U-7 dan
padasaat itu tidak ada yang protes;
- Bahwa pada tahun 1969, ketika HUSEN JAHI keluar dari penjara, saat
itulah HUSEN JAHI menyatakan keberatan atas pengukurantanah
sengketa dengan alasan bahwa tanah sengketa adalah miliknya (HUSEN
JAHI) yang sebelumnya dipinjamkan kepada KARAWANG PATI dan
selanjutnya HUSEN JAHI melaporkan hal tersebut kepada kepala
Kampung dan juga kepada Saksi:
- Bahwa setelah Saksi dan Kepala Kampung mengklarifikasi tanah U-7
tersebut lalu kemudian KARAWANG PATI mengembalikan tanah
sengketa tersebut kepada HUSEN JAHI pada tahun 1969:
- Bahwa dalam pengembalian tanah sengketa oleh KARAWANG PATI
kepada HUSEN JAHI tersebut, Kepala Kampung maupun Saksi tidak
membuat berita acara atau pun surat pernyataannya dan pada waktuitu
tidak pula ada pihak lain yang turut menyaksikan selain Saksi dan
Tergugat;
- Bahwa setelah dilakukan penyerahan tanah sengketa oleh KARAWANG
PATI kepada HUSEN JAHI, Saksi selaku petugas Agraria tidak
melaporkan hal tersebut ke Kantor Agraria dan tidak juga melakukan
perubahan nama dalam SK/GS dari KARAWANG PATI menjadi
HUSEN JAHI sehingga hingga saat ini SKGS masih atas nama
KARAWANG PATI;
Kepada Saksi diperlihatkan bukti P. berupa Surat Keputusan Kepala
Inspeksi Agraria Propinsi Nusa Tenggara Timur No. A.004/18/A/68 tertanggal 31
360

Oktober 1968 yang isinya mengenai pemberian Hak Milik atas tanah kepada
KARAWANG PATI dan bukti P4 berupa Surat Keputusan Kepala Inspeksi
Agraria Propinsi Nusa Tenggara Timur No. A.004/18/A/1968 tertanggal 31
Oktober 1968 yang isinya mengenai pemberian Hak Milik atas tanah kepada K.
MEHANG dimana dalam isinya bagian KEDUA point fdisebutkan bahwa : Hak
milik yang diberikan/ditegaskan itu dilarang untuk dialihkan kepada orang lain
jika tidak diperoleh jin lebih dahulu dari Kepala Agraria Daerah yang
bersangkutan dan atas bukti-bukti tersebut, Saksi menyatakan bahwa benar atas
pengembalian tanah oleh KARAWANG PATI kepada HUSEN JAHI oleh
Saksi selaku Petugas Agraria tidak melaporkannya dan tidak pula membuatkan
jin untuk pengalihannya ataupun SK untuk pembatalan kepemilikan tanahnya:
- Bahwa menurut ketentuan yang berlaku, pencabutan hak atau peralihan
hak atas tanah tidak dapat dilakukan tanpa adanya surat atau SK
dariKantor Agraria setempat:
- Bahwa benar Saksilah yang membuat Daftar Nama-nama Petani
dataranDesa Alor Kecil, Gambar Situasi Desa Alor Kecil dan SK nya
pada tahun 1968 dan Saksi pulalah yang menandatanganinya:
Kepada Saksi diperlihatkan bukti P.2 berupa Peta Situasi Dataran Desa
Alor Kecil dan sekitarnya yang dibuat oleh petugas Agraria, KABONDJU
HARANG MBANI pada tahun 1966 dan atasnya Saksi membenarkan bahwa
petaitulah yang Saksi buat dan tandatangani;
- Bahwa pada tahun 1969, Desa Alor Besar (sekarang Desa Alor Kecil)
sudah dipimpin oleh Kepala Desa difinitif yakni LUKAS KALENDI
WAU, sedangkan dari tahun 1966 sampai dengan tahun 1967, Desa Alor
Besar (sekarang Desa Alor Kecil) masih dipimpin oleh Kepala
Kampung RENGGI TAY;
3. Saksi KULLANANGIKEWA
- Bahwa Saksi adalah aparat desa yang bersama-sama aparat desa lainnya
mengurus masalah sengketa tanah U-7 antara Penggugat dan Tergugat
pada tahun 2006:
361

- Bahwa masalah sengketa tanah tersebut antara Penggugat dan Tergugat


adalah mengenai adik kandung Penggugat yaitu KALOPAS KAUKI
LENDI telah memaki-maki HUSEN JAHI (Tergugat) namun Saksi
tidak tau apa yang menyebabkan KALOPAS KAUKI LENDI memaki-
maki HUSEN JAHI:
- Bahwa kedudukan Saksi pada waktu itu adalah sebagai Kepala Urusan
Keamanan di Desa Alor Kecil:
- Bahwa pada tahun 2005 Desa Alor Besar telah mekar menjadi Desa
Alor Kecil dan Desa Alor Besar dan Saksi menjabat selaku Kepala
Urusan Pemerintahan pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2010:
- Bahwa setelah pemekaran tahun 1968, Kepala Desa Alor Kecil dijabat
oleh LUKAS KALENDI WAU sedangkan Kepala Desa Alor Besar
dijabat oleh LUKAS KENJU PRAING:
- Bahwa sebelum pemekaran, lokasi Desa Alor Kecil masih berupa
Kampung dan belum ada Kepala Desa yang menjabat-
- Bahwa lokasi tanah sengketa U-7 berada di Desa Alor Kecil, Kecamatan
Abal, Kabupaten Alor namun Saksi tidak mengetahui tepatnya dimana;
- Bahwa Saksi juga merupakan warga desa Alor Kecil:
- Bahwa pada saat dilakukan pengukuran tanah tahun 1966, Saksi
masihberumur 14 (empat belas) tahun dan Saksi tidak menyaksikan
pengukuran tersebut;
- Bahwa Saksi mengetahui mengenai pengukuran tahun 1966 itu dari
cerita Petugas Agraria yang bernama KABONJU HARANG MBANI-
Bahwa Saksi mengetahui bahwa tanah sengketa U-7 adalah tanah
warisan orang tua HUSEN JAHI (Tergugat) yang bernama NDUNDU
GUTUNG---- - Bahwa Saksi mengetahui tanah U-7 adalah tanah waris
dari NDUNDU GUTUNG dari melihat Peta Umum Desa namun Saksi
sendiri tidak memiliki Peta tersebut:
Kepada Saksi diperlihatkan bukti P2 berupa Peta Situasi Dataran Desa
Alor Kecil dan sekitarnya yang dibuat oleh petugas Agraria, KABONDJU
HARANG MBANI pada tahun 1966 dan atasnya Saksi membenarkan bahwa dari
362

Peta itulah Saksi mengetahui bahwa obyek sengketa merupakan harta waris dari
INDUNDU GUTUNG kepada HUSEN JAHI (Tergugat) ;
- Bahwa usia antara Saksi dan HUSEN JAHI, HUSEN JAHI lah yang
lebih tua, dan antara HUSEN JAHIdenganKARAWANG PATI,
KARAWANG PATI lah yang lebih tua namun yang lebih duluan
meninggal adalah NDUNDU GUTUNG:
- Bahwa permasalahan sengketa tanah antara IBRAHIM LEMA
(Penggugat) dengan HUSEN JAHI (Tergugat), Saksi upayakan
penyelesaiannnya di rumah Kepala Desa LUKAS KENJU PRAING
pada tahun 2006;
- Bahwa GDION NGGABA WARA NDOY adalah anak kandung dari
KARAWANG PATI dan saat ini KARAWANG PATI sudah meninggal
dunia;
- Bahwa dalam urusan permasalahan tanah antara Penggugat dengan
Tergugat tahun 2006 tersebut telah terjadi perdamaian yang isinya
Penggugat membawa kambing 2 (dua) ekor, 1 (satu) lembar kain dan
Tergugat membalas dengan 1 (satu) ekor kuda dan 1 (satu) gong;
- Bahwa perdamaian itu dilakukan agar hubungan keluarga antara
Penggugat dan Tergugat menjadi baik kembali;
- Bahwa setelah perdamaian terjadi antara Penggugat dan Tergugat, pada
tahun 2008 sebagian tanah sengketa U-7 kemudian dikerjakan oleh
Kepala Desa LUKAS KENJU PRAING atas dasar meminjam kepada
HUSEN JAHI sebab LUKAS KEMJU PRAING sudah terlanjur
menyebarkan bibit diatas tanah tersebut;
- Bahwa luas sengketa yang dikerjakan oleh LUKAS KENJU PRAING
adalah seluas 1 (satu) Hektar;
- Bahwa saat ini tanah sengketa U-7 dikuasai oleh HUSEN JAHI dan
IBRAHIM LEMA dimana tanah yang dikuasai oleh IBRAHIM
LEMA adalah tanah seluas 1 (satu) Hektar yang sebelumnya telah
dikerjakan oleh Kepala Desa LUKAS KENJU PRAING:
363

- Bahwa sisa dari tanah yang telah dikerjakan oleh IBRAHIM LEMA
(Penggugat) adalah seluas 1.5 (Satu setengah) Hektardikerjakan oleh
HUSEN JAHI (Tergugat):
- Bahwa tanah-tanah di Desa Alor Besar (sekarang Desa Alor Kecil)
termasuk tanah sengketa U-7 adalah bukan tanah Suku Adat Marga
tertentu melainkan tanah negara bebas:
- Bahwa rumah Saksi ada disebelah kali yang berjarak 1 (satu) Km dari
tanah sengketa;
- Bahwa Saksi tidak mengetahui letak tanah sengketa dan juga
tidakmengetahui batas-batas tanah sengketa tersebut;
4. Saksi LAZARUS LODU PEKUWALI
- Bahwa Saksi mengetahui adanya sengketa tanah U-7 dari mendengar
dari HUSEN JAHI (Tergugat) secara langsung:
- Bahwa menurut cerita HUSEN JAHI, tanah sengketa U-7 hanya
dipinjamkan oleh HUSEN JAHI kepada Penggugat sejak tahun 2002;
- Bahwa tanah milik Saksi berbatasan sebelah Barat dengan tanah milik
HUSEN JAHI dan diberi kode U-9:
- Bahwa tanah Saksi diatas namakan orang tua Saksi yaitu NDENA
NGGABA;
Kepada Saksi diperlihatkan bukti P3 berupa daftar Nama Petani Dataran
Alor Kecil dan atas nya Saksi menunjukkan bahwa tanah milik orang tuanya
adalah yang diatas namakan NDENA NGGABA II seluas 3,5 Ha (tiga setengah
Hektar) dan diberi kode U-9:
Kepada Saksi diperlihatkan bukti P.2 berupa Peta Situasi Dataran Alor
Kecil dan sekitarnya dan Saksi menunjukkan bahwa yang dimaksudkan tanah
milik HUSEN JAHI (Tergugat) yang berbatasan Barat dengan tanah milik
Saksiadalah tanah dengan kode U-8-:
- Bahwa tanah sengketa terletak di Desa Alor kecil dan irigasi masuk ke
desa Alor Kecil pada tahun 2008;
364

- Bahwa sebelum irigasi masuk tahun 2008, HUSEN JAHI telah


menggarap tanah U-8 namun Saksi tidak mengetahui sejak kapan tanah
U-8 digarap oleh HUSEN JAHI;
- Bahwa sesudah irigasi masuk pada tahun 2008, tanah sengketa
dikerjakan oleh IBRAHIM LEMA dan saudara-saudaranya lalu juga
oleh HUSEN JAHI dan anak-anaknya;
- Bahwa Saksi melihat HUSEN JAHI (Tergugat) menggarap tanah
sengketa seluas 1,5 (satu setengah) Hektar sedangkan IBRAHIM LEMA
mengerjakan hanya seluas 1 (satu) Hektar:
- Bahwa Saksi tidak mengetahui batas-batas tanah sengketa dan setahu
Saksi, tanah sengketa U-7 bukanlah berasal dari tanah Suku Adat/Marga
tertentu melainkan berasal dari tanah negara bebas:
- Bahwa setahu Saksi tanah sengketa adalah milik dari HUSEN JAHI
(Tergugat) yang diwarisi dari orang tuanya yang bernama NDUNDU
GUTUNG:
- Bahwa tanah sengketa tidak dipagari batu dan yang ada hanya tanaman
pohon di bagian Selatannya:

Menimbang, bahwa setelah mengajukan bukti-bukti Surat dan Saksi-saksi,


kedua belah pihak menyatakan tidak akan mengajukan pembuktian apapun lagi
dan kemudian Penggugat dan Tergugat melalui kuasanya, menyerahkan

kesimpulannya (Konklusi) dan selanjutnya memohon agar Pengadilan


memberikan putusannya;

Menimbang bahwa untuk menyingkat uraian putusan ini maka segala hal
yang terjadi di dalam persidangan dan telah termuat dalam Berita Acara

Persidangan perkara ini dianggap termuat dalam putusan dan menjadi bagian yang

tak terpisahkan dari isi Putusan ini:


365

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA


Menimbang, bahwa atas pendaftaran perkara gugatan ini, karena domisili
Penggugat berada dalam wilayah hukum Pengadilan Negeri Kalabahi dan juga
karena obyek sengketa yaitu tanah seluas + 25000 M (dua puluh lima ribu meter
persegi) terletak di Desa Alor Kecil, Kecamatan Abal, Kabupaten Alor yang juga
berada di dalam wilayah hukum Pengadilan Negeri Kalabahi, maka dengan
demikian sudahlah tepat apabila gugatan ini diajukan di Pengadilan Negeri
Kalabahi;
Menimbang bahwa setelah dipanggil secara sah dan patut baik Penggugat
maupun Tergugat yang diwakili Kuasanya telah hadir dipersidangan maka acara
persidangan dilaksanakan secara contradictoir;
Menimbang, bahwa adapun yang menjadi persengketaan kedua belah pihak
adalah mengenai sebidang tanah dengan luas 15.000 M2 (lima belas ribu meter
persegi) yang merupakan bagian dari tanah seluas 25.000 M2 (dua puluh lima ribu
meter persegi) yang terletak di Desa Alor Kecil, Kecamatan Abal, Kabupaten Alor
yang batas-batasnya adalah sebelah Barat dengan tanah U-8 milik HUSEN JAHI
(Tergugat), sebelah Utara berbatasan dengan tanah U-37 milik HAMBA PULU II,
sebelah Selatan berbatasan dengan Tanah negara/gunung dan sebelah Timur
berbatasan dengan tanah U-5 milik HUNGA MALING dan tanah U-6 milik
KATAMBA MEHANG untuk selanjutnya disebut sebagai OBYEK SENGKETA:
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat pada pokoknya
untuk menuntut agar Tergugat dinyatakan telah melakukan perbuatan melawan
hukum karena yang telah menguasai sebagian tanah milik Penggugat secara tanpa
hak ataupun tanpa dasar hukum;
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah
mengajukan bantahannya melalui Jawabannya tertanggal 1 Juli2017:
Menimbang, bahwa sebagaimana Pasal 283 Rbg maka haruslah Penggugat
membuktikan dalil-dalil gugatannya dan haruslah Tergugat membuktikan dalil
dalil Jawabannya;
Menimbang, bahwa terhadap dalil-dalil gugatan yang tidak mendapat
bantahan haruslah dinyatakan telah terbukti dan menjadi dalil tetap adanya:
366

Menimbang bahwa dipersidangan baik Penggugat maupun Tergugat telah


mengajukan Saksi-saksi maupun bukti-bukti suratnya untuk menguatkan dalil
masing-masing:

Menimbang bahwa mengenai bukti-bukti Penggugat yang diajukan


dipersidangan, karena seluruh bukti surat yang diajukan Penggugat telah dibubuhi
materai yang cukup dan diketahui bahwa masing-masing foto copy bukti-bukti
tersebut bersesuaian dengan aslinya serta Tergugat tidak menyatakan keberatan
atas bukti-bukti surat pihak lawannya itu, maka dengan demikian seluruh
buktibukti surat Penggugat tersebut sah untuk diangkat dipersidangan dan
mempunyainilai pembuktian yang cukup:

Menimbang bahwa mengenai bukti Surat T.1 Tergugat yang diajukan


dipersidangan, karena tidak dibubuhi materei yang cukup maka sebagaimana
Pasal 11 Ayat (1) butir a UU No. 13 Tahun 1985 Tentang Bea Materai yang
menyatakan bahwa (1) Pejabat Pemerintah, hakim, panitera, jurusita, notaris, dan
pejabat umum lainnya, masing-masing dalam tugas atau jabatannya tidak
dibenarkan a. Menerima, mempertimbangkan atau menyimpan dokumen yang
Bea Materainya tidak atau kurang dibayar, maka bukti surat T.1 tersebut haruslah
diabaikan dalam pertimbangan putusan ini:

Menimbang, bahwa mengenai Saksi-saksi yang diajukan baik oleh


Penggugat maupun Tergugat, karena setelah dipastikan dipersidangan bahwa
berdasarkan hubungan pertautan darah dan pertautan karena perkawinan, Saksi-
saksi Penggugat tidak mempunyai halangan untuk bersaksi dan demikian juga
halnya dengan Saksi-saksi dari pihak Tergugat, dan karena masing-masing juga
tidak terikat oleh sumpah jabatan yang menghalangi untuk didengarkan
keterangannya maka Para Saksi tersebut layak diajukan kepersidangan dan
keterangannyamempunyai nilai pembuktian;

I. MENGENAI LEGITIMA PERSONA STANDI IN JUDICIO


PENGGUGAT

Menimbang, bahwa karena Penggugat telah mengajukan gugatan atas


namanya terhadap Tergugat maka secara tidak langsung ia menyatakan bahwa ia
367

mempunyai hak dan kewenangan untuk menggugat Tergugat atas telah


dikuasainya obyek sengketa berupa sebidang tanah kering seluas 15.000 MP (lima
belas ribu meter persegi) yang terletak di Desa Alor Besar (sekarang Desa Alor
Kecil) Kecamatan Abal, Kabupaten Alor oleh Tergugat;

Menimbang, bahwa Pasal 1365 KUHPerdata mengisyaratkan bahwa hanya


pihak yang merasa dirugikan saja yang berwenang menggugat, maka sebelum
masuk dalam pembuktian perkara pokoknya, Majelis secara ex officio akan
memastikan terlebih dahulu mengenai Legitima Persona Standi in Judicio nya

Penggugat:

Menimbang, bahwa dalam dalil ke 1 gugatannya, Penggugat menguraikan


bahwa Penggugat adalah anak kandung dari KARAWANG PATI dan istrinya,
MARIANA, dan bahwa KARAWANG PATI telah meninggal dunia pada tahun
1995. Bahwa dalil ini telah dikuatkan dengan bukti surat P-9, bukti P.10, dan
bukti P.II serta dikuatkan oleh keterangan yang saling bertautan dari Saksi
KALITA DOMU, Saksi TARRA KAWODU NUNU, Saksi SOLEMAN PURA
TANYA Saksi SAUL MBUARA LALU, Saksi THOMAS KARAUTA
NGGALUK, Saksi LUPANG NDENA NGGABA, Saksi KULLA NANGI
KEWA dan Saksi LAZARUS LODU PEKUWALI serta tidak juga dibantah oleh
Tergugat sehingga dengan demikian dalil ini haruslah diterima dan menjadi
daliltetap adanya;

Menimbang, bahwa dalam kedudukan Penggugat selaku anak kandung dari


KARAWANG PATI, maka sebagaimana Asas le Mort saisi le Vir dan Pasi | 832
KUHPerdata (pewarisan terjadi seketika setelah Pewaris meninggal dunia
Penggugat mutatis mutandis menjadi ahli waris ayahnya, KARAWANG PATI
begitu KARAWANG PATI meninggal, dan berhak mewarisi harta kekayaan dari
Almarhum ayahnya itu (Pasal 833 Ayat (1) KUHPerdata dan Pasal 874
KUHPerdata);

Menimbang, bahwa dengan telah nyata adanya hak mewaris Penggugat dari
KARAWANG PATI, maka sekedar hanya untuk pemenuhan syarat formilnya
gugatan, haruslah Majelis menyatakan bahwa benar Penggugat memiliki hak dan
368

kewenangan untuk menggugat (Legitima Persona Standi in Judicio) dalam


perkara ini, sedangkan mengenai hak Penggugat atas obyek sengketa itu sendiri
haruslah dapat dibuktikan oleh Penggugat lebih jauh lagi:-

II. MENGENAI KEPEMILIKAN TANAH SENGKETA (Tanah U-7) OLEH


KARAWANG PATI SEBELUM DILAKUKAN PENGUKURAN
(PRONA) TAHUN 1966

Menimbang, bahwa mengenai apakah obyek sengketa berupa tanah kering


seluas 15.000 M2 (lima belas ribu meter persegi) yang merupakan bagian dari
tanah seluas 25.000 M (dua puluh lima ribu meter persegi) atau yang disebut
sebagai tanah U-7 yang terletak di Desa Alor Kecil Kecamatan Abal, Kabupaten
Alor adalah benar termasuk harta kekayaan KARAWANG PATI, Majelis telah
mempertimbangkannya sebagai berikut:

Menimbang, bahwa dalam dalil ke-2, dan dalil ke-3 gugatannya, Penggugat
menguraikan mengenai kepemilikan KARAWANG PATI atas sebidang tanah
seluas 25.000 M (dua puluh lima ribu meter persegi) atau disebut sebagai tanah U-
7 yang terletak di Desa Alor Kecil Kecamatan Abal, Kabupaten Alor yang
berbatasan sebelah Utara dengan tanah milik HAMBA PULU II, sebelah Barat
dengan tanah milik HUSEN JAHI (Tergugat), sebelah Selatan dengan tanah
negara / gunung dan sebelah Timur dengan tanah milik KATAMBA MEHANG
dan HUNGA MALING, sejak tahun 1963:

Menimbang bahwa dalil-dalil Penggugat ini dikuatkan oleh keterangan


Saksi KALITU DOMU yang bertindak selaku tokoh masyarakat yang ikut
mendampingi petugas Agraria ketika dilakukan pengukuran pada tahun 1966,
Saksi THOMAS KARAUTA NGGALUK selaku masyarakat umum yang
ikutmembantu pelaksanaan pengukuran obyek sengketa pada tahun 1966, dan
keterangan Saksi KABONDJU HARANG MBANI selaku petugas Agraria yang
melakukan pengukuran atas obyek sengketa pada tahun 1966, sehingga dari
padanya peroleh fakta hukum bahwa : obyek sengketa benar telah dikuasai oleh
KARAWANG PATI sejak tahun 1963, dimana KARAPANG PATI telah
menggarap obyek sengketa menjadi ladang dan kemudian membangun diatasnya
369

rumah yang diberi nama KAHAMBU MONU, sehingga oleh karenanya ketika
dilakukan pengukuran (PRONA) pada tahun 1966, RENGGI TAY selaku Kepala
Kampung Umaman pada saat itu dan tokoh-tokoh masyarakat desa telah
memberikan penegasan bahwa obyek sengketa adalah hak miliknya
KARAWANG PATI:

Menimbang, bahwa atas dalil-dalil Penggugat tersebut atas, Tergugat


melalui dalil ke-1, dalil ke-2, dalil ke 3, dalil ke 4, dalil ke 6 dan dalil ke 7
jawabannya telah memberikan bantahannya yang pada pokoknya menyatakan
bahwa KARAWANG PATI yang bernama asli PATI KAMELA WATAR
bukanlah orang asli Desa Alor Kecil sehingga tidak berhak atas obyek sengketa
yang merupakan tanah adat Sumba dan bahwa tanah adat itu dimiliki HUSEN
JAHI (Tergugat) secara turun temurun dengan bukti kepemilikan adanya pagar
tanaman umur panjang berumur 100 (seratus) tahun berupa kelapa dan tanaman
lainnya yang ditanam oleh nenek Tergugat. Karena bukan penduduk asli Desa
Alor Kecil maka pada tahun 1964 KARAWANG PATI telah meminta tanah
kepada HUSEN JAHI (Tergugat) untuk digarap dan oleh HUSEN JAHI
diberikan seluas 1 (satu) Hektar itulah makanya ketika pengukuran tahun 1966
dilakukan, tanah masih berada dalam kekuasaan KARAWANG PATI:

Menimbang, bahwa mengenai dalil ke I, dalil ke 2, dan dalil ke 3 Tergugat


yang menyatakan bahwa : KARAWANG PATI sebenarnya bernama PATI
KAMELA WATAR dan bukanlah orang asli Desa Alor Kecil, dipersidangan
Saksi NDENA NGGABA LUPANG telah menyatakan hal yang sama namun
karena keterangan Saksi ini tidak didukung oleh bukti yang lain, maka
sebagaimana ketentuan Pasal 306 RBg dan Pasal 1905 KUHPerdata keterangan
ini haruslah diabaikan sebab bukan merupakan bukti (Unus testis nullus testis);

Menimbang bahwa dipersidangan Majelis juga telah pula mendengar


keterangan Saksi KALITU DOMU, Saksi SOLEMAN PURATANYA dan Saksi
KULLA NANGI KEWA bahwa : KARAPANG PATI adalah orang asli Alor
Kecil, dan karena diberikan secara bertautan maka keterangan-keterangan tersebut
menjadi fakta hukum oleh karenanya;
370

Menimbang, bahwa karena dalil ke 1, dalil ke 2 dan dali ke 3 Jawaban


Tergugat sepanjang mengenai pernyataan Tergugat bahwa : KARAWANG PATI
sebenarnya bernama PATI KAMELA WATAR dan sepanjang mengenai
pernyataan bahwa : KARAWANG PATI bukanlah orang asli Alor Kecil, telah
tidak terbukti, maka fakta hukum bahwa KARAWANG PATI adalah orang asli
Desa Alor Kecil (dahulu Kampung Alor Kecil) tersebut haruslah diterima oleh

karenanya ;

Menimbang, bahwa mengenai dalil ke 3 Jawaban Tergugat yang


menyatakan bahwa : pada tahun 1964, KARAWANG PATI telah meminta tanah
kepada HUSEN JAHI (Tergugat) untuk dijadikan kebun, dan oleh karenanya
HUSEN JAHI memberikan tanah seluas I (satu) Hektar kepada KARAPANG
PATI, dipersidangan Majelis telah mendengar keterangan Saksi LAZARUS
LODU PEKUWALI yang menjelaskan bahwa : obyek sengketa hanya
dipinjamkan oleh NNDELU REMI PA Y kepada Penggugat dan keterangan Saksi
KABONDJU HARANG MBANI yang menyatakan bahwa : pada tahun 1969,
obyek sengketa telah dikembalikan oleh KARAWANG PATI kepada NNDELU
REMI ;

Menimbang, bahwa mengenai keterangan Saksi LAZARUS LODU


PEKUWALI tersebut diatas, karena dalam keteranganya yang lain, Saksi
menjelaskan bahwa : pengetahuannya tentang dipinjamkannya obyek
sengketaoleh HUSEN JAHI kepada KARAWANG PATI itu diperoleh Saksi dari
cerita HUSEN JAHI sendiri, maka sebagaimana ketentuan Pasal 309 Rbgdan
Pasal 1970 KUHPerdata, dapat diketahui bahwa keterangan Saksi LAZARUS
LODU PEKUWALI itu bersifat testimoni de auditu sebab bukan berasal dari
peristiwa/kejadian yang didengar, dilihat atau dialami sendiri oleh saksi:

Menimbang, bahwa walaupun kesaksian Saksi LAZARUS LODU


PEKUWALI bersifat testimoni de auditu, namun karena Putusan Mahkamah
Agung Republik Indonesia Nomor 818 K Sip/ 1983, tanggal 18 Agustus 1984
menyatakan bahwa keterangan Auditu dapat dipergunakan apabila didukung oleh
alat bukti yang lainnya, dan karena keterangan Saksi KABONDJU HARANG
371

MBANI yang menyatakan bahwa : pada tahun 1969, obyek sengketa telah
dikembalikan oleh KARAWANG PATI kepada HUSEN JAHI bersifat
mendukung keterangan Saksi LAZARUS LODU PEKUWALI tersebut,maka
keduanya haruslah dinilai telah memenuhi syarat batas minimumnya pembuktian
dan menjadi fakta hukum;

Menimbang, bahwa karena dalam perbuatan MEMINJAMKAN dan


perbuatan MENGEMBALIKAN obyek sengketa yang terjadi antara NDILU
REMI PAY dan KARAWANG PATI erat kaitannya dengan kedudukan
kepemilikan obyek sengketa, dan karena kedudukan kepemilikan obyek sengketa
inilah yang menjadi sengketa dalam perkara ini, maka haruslah fakta hukum

tersebut diatas dipertimbangkan lebih seksama lagi:

Menimbang bahwa untuk membuktikan kepemilikannya atas obyek


sengketa itu, dalam dali ke 4, dalil ke 5 dan dalil ke 7 Jawabannya, Tergugat
menyatakan bahwa : obyek sengketa adalah tanah adat suku Sumba dan bukanlah
tanah negara bebas. Bahwa mengenai dalil-dalil Tergugat tersebut, apabila dapat
dibuktikan maka mutatis mutandis dalil-dalil mengenai kepemilikan NNDELU
REMIPAY (Tergugat) atas obyek sengketa sebagai warisan ayahnya, NDUNDU
GUTUNG menjadi juga dapat diterima;

Menimbang, bahwa atas dalil-dalil Tergugat yang menyatakan bahwa :


obyek sengketa adalah tanah adat suku Alor dan bukanlah tanah negara bebas
tersebut, dipersidangan telah didengarkan keterangan Saksi
KABONDJUHARANG MBANI yang mengatakan bahwa pengukuran (PRONA)
yang dilakukan pada tahun 1966 itu adalah dalam rangka penegasan hak milik
adat suku Alor dan bukan restribusi tanah negara bebas:

Menimbang, bahwa dipersidangan telah pula didengarkan keterangan Saksi


KALITU DOMU, Saksi THOMAS KARAUTA: NGGALUK Saksi TARRA
KAWODU NUNU, Saksi SOLEMAN PURA TANYA, Saksi SAUL MBUARA
LALU, Saksi LUPANG NDENANGGABA, Saksi KULLANANGIKEWA dan
Saksi LAZARUS LODU PEKUWALI yang diberikan secara bertautan sehingga
menjadi fakta hukum bahwa : tanah-tanah di Desa Alor Kecil termasuk juga
372

obyek sengketa adalah tanah yang berasal dari tanah negara bebas, dan bukanlah
tanah Adat atau tanah Marga, dan hal ini dapat dibuktikan dengan adanya pola
bercocok tanam masyarakat Kampung Alor Kecil pada waktu itu, yang bebas
menggarap tanah secara berpindah pindah dan bebas memilih tanah garapannya
tanpa adanya batasan kepemilikan;

Menimbang, bahwa selain dari pada itu, dipersidangan telah pula didengar
keterangan Saksi Ahli dari Kantor Pertanahan Kabupaten Alor, DANIEL
IMANUEL LIUNESI yang menjelaskan pada pokoknya bahwa : dalam
pengukuran tahun 1966 tersebut, yang didistribusikan adalah tanah-tanah negara
bebas dan bukanlah tanah-tanah ada, dengan tujuan untuk dijadikan lahan petani
produktif yang didanai dari pusat, dan bahwa pendanaan itu ditujukan bagi tanah
kering dan sawah tadah hujan yang sebelumnya sudah dikuasai masyarakat:

Menimbang, bahwa atas adanya fakta hukum bahwa obyek sengketa berasal
dari tanah negara bebas, dan karena keterangan Saksi KABONDJU HARANG
MBANI yang menyatakan obyek sengketa sebagai tanah adat itu adalah
keterangan yang berdiri sendiri tanpa didukung adanya bukti lain, maka dengan
demikian haruslah Majelis meyakini fakta hukum tersebut dan
sekaligusmengabaikan keterangan Saksi KABONDJU HARANG MBANI sebab
bukan merupakan bukti;

Menimbang, bahwa mengenai dalil ke 3, dan dalil ke 6 Jawaban Tergugat


yang menyatakan pada pokoknya bahwa obyek sengketa adalah milik HUSEN
JAHI (Tergugat) yang diperoleh secara turun temurun, dipersidangan Tergugat
telah mengajukan Saksi LUPANG NDENA NGGABA, Saksi KABONDJU
HARANG MBANI, Saksi KULLA NANGI KEWA, dan Saksi LAZARUSLODU
PEKUWALI yang menyatakan hal yang sama secara bertautan sehingga
keterangan-keterangan tersebut menjadi fakta hukum oleh karenanya:

Menimbang bahwa mengenai fakta hukum bahwa obyek sengketa adalah


milik HUSEN JAHI yang diperoleh secara turun temurun ini, karena dalam
pertimbangan sebelumnya telah dinyatakan terbukti bahwa obyek sengketa adalah
berasal dari tanah negara bebas dan bukan tanah adat atau tanah marga, maka
373

dengan demikian dalil yang menyatakan bahwa obyek sengketa adalah tanah
milik HUSEN JAHI yang diperoleh secara turun temurun menjadi tidak
sinkron/tidak bersesuaian;

Menimbang, bahwa sebelum Majelis mengabaikan dalil yang menyatakan


bahwa obyek sengketa dimiliki oleh NDELU REMI TAY secara turun temurun,
karena dipersidangan Tergugat telah mengajukan Saksi-saksi untuk menguatkan
dalil tersebut, maka untuk dapat memberikan keadilan yang maksimal, adalah
bijaksana apabila Majelis tetap mempertimbangkannya dengan juga memastikan
dengan seksama dengan cara bagaimana saksi memperoleh kesaksiannya itu,

sebagaimana yang disyaratkan oleh Pasal 308 RBg dan Pasal 1907 KUHPerdata:

Menimbang bahwa dipersidangan Saksi NDENANGGABA LUPANG telah


menjelaskan bahwa "obyek sengketa adalah milik HUSEN JAHIyang
diwariskan ayahnya, NDUNDU GUTUNG, namun dalam keterangan
selanjutnya, Saksi telah memberikan keterangan bahwa : pewarisan obyek
sengketa dari NDUNDU GUTUNG kepada HUSEN JAHI ini Saksi dengar
dari cerita NNDELU REMIPAYsendiri;

Menimbang bahwa mengenai keterangan Saksi NDENA NGGABA


LUPANG tersebut diatas, karena keterangan itu berasal dari cerita HUSEN JAHI
(Tergugat) sendiri dan bukan berasal dari peristiwa/kejadian yang didengar,
dilihat atau dialami sendiri oleh saksi maka berdasarkan pasal 309 RBg dan pasal
1970 KUH Perdata, kesaksian HUSEN JAHI ini adalah kesaksian yang bersifat
testimonide auditu:

Menimbang, bahwa dipersidangan telah pula didengarkan keterangan Saksi


KULLA NANGI KEWA yang menjelaskan bahwa Obyek sengketa adalah milik
HUSEN JAHI (Tergugat) yang diwarisi Tergugat dari ayahnya (NDUNDU
GUTUNG) namun dalam penjelasan selanjutnya Saksi menyatakan bahwa Saksi
mengetahui hal tersebut dari melihat Peta Umum Desa Alor Kecil";

Menimbang, bahwa karena keterangan Saksi KULLA NANGI KEWA


mengenai obyek sengketa sebagai milik NNDELU REMIPAY yang diwarisi dari
374

ayahnya (NDUNDU GUTUNG) ternyata sama dengan keterangan yang


disampakan oleh Saksi NDENANGGABA LUPANG yang bersifat Testimonium
de auditu, maka sebagaimana putusan Mahkamah Agung No. 818 K Sip/1983
tanggal 13 Agustus 1984 yang menyatakan bahwa : dalam kondisi yang tidak ada
bukti maka testimonium de auditu dapat dijadikan pelengkap untuk melengkapi
batas minimal pembuktian (unus testis nulus testis), penggabungan dari kedua

keterangan Saksi tersebut haruslah dinilai telah memenuhi batas minimumnya

pembuktian:

Menimbang, bahwa namun demikian, sebelum mengangkat fakta hukum


tersebut diatas sebagai bagian dari pembuktian, Majelis telah memperbaikan bukti
P2 Penggugat berupa Peta Situasi Dataran Alor Kecil dan sekitar dimana dari
padanya diketahui bahwa Peta Situasi Dataran Umananu P.2) adalah peta buta
yang tidak memuat nama-nama pemilik tanah, termasuk juga nama NDUNDU
GUTUNG selaku pemilik tanah U-7, sehingga keterangan Saksi KULLA NANGI
KEWA ini menjadi sangat kabur dan haruslah diabaikan oleh karenanya;
Menimbang, bahwa karena keterangan Saksi KULLA NANGI KEWA telah
diabaikan dalam pembuktian, dengan demikian keterangan Saksi NDENA
NGGABA LUPANG yang bersifat Testimoni De Auditu itu mutatis mutandis
menjadi bukti yang berdiri sendiri, dan sebagaimana Putusan Mahkamah Agung
RI no Putusan Mahkamah Agung No. 239 K/Sip/1973 tanggal 25 November
1975, putusan Mahkamah Agung No. 308 K/Pdt/1959 tanggal 11 November 1959
dan putusan Mahkamah Agung No. 818 K Sip/1983 tanggal 13 Agustus 1984
yang pada pokoknya menyatakan testimonide auditu yang berdiri sendiri tidak
dapat dijadikan bukti maka keterangan saksi NDENANGGABA LUPANG
tersebut haruslah diabaikan:

Menimbang bahwa selain dari pada itu, untuk menguatkan keterangannya


mengenai kepemilikan obyek sengketa oleh HUSEN JAHI secara turun temurun,
Saksi NDENANGGABA LUPANG juga telah memberikan keterangan bahwa :
Saksi dan Tergugat lah yang telah bergotong royong menggarap obyek
sengketa, namun keterangan ini menjadi sangat kabur ketika Saksi selanjutnya
375

menjelaskan hal yang bertentangan bahwa : Saksi tidak mengetahui LETAK


maupun batas-batas obyek sengketa, sehingga dengannya Majelis menjadi ragu
akan itikad baik, kejujuran dan ketulusan hati Saksi NDENA NGGABA
LUPANG dalam memberikan keterangan, dan oleh karenanya, keterangan-
keterangan Saksi tersebut dalam pembuktian perkara ini haruslah diabaikan:

Menimbang, bahwa dipersidangan Saksi LAZARUS LODU PEKUWALI


telah menjelaskan bahwa Saksi mengetahui bahwa obyek sengketa adalah milik
HUSEN JAHI yang berasal dari warisan Ayahnya, NDUNDU GUTUNG, namun
dalam kesaksian selanjutnya, dan setelah Majelis memperlihatkan bukti P2 berupa
Peta Dataran Alor Kecil dan sekitarnya kepada Saksi, dan atasnya, Saksi telah
menunjuk tanah U-8 (tanah milik HUSEN JAHITergugat) yang berbatasan
sebelah Barat dengan tanah U-9 milik Saksi sebagai tanah sengketa, maka dari
padanya diketahui bahwa Saksi telahsalah silabirancu pengetahuannya mengenai
obyek sengketa (errorin object) danoleh karenanya pengetahuan Saksi tersebut
tidak dapat dipakai sebagai bukti dan haruslah diabaikan dalam pembuktian
perkara ini:

Menimbang, bahwa karena seluruh keterangan Saksi-saksi yang


menguatkan dalil ke 3 dan dalil ke 6 Tergugat telah diabaikan dari pertimbangan
maka dengan demikian kedua dalil tersebut, sepanjang mengenai kepemilikan
obyek sengketa oleh HUSEN JAHI yang berasal dari warisan ayahnya
NDUNDU GUTUNG haruslah dinyatakan tidak terbukti;
Menimbang, bahwa selanjutnya karena dalam dalil Jawaban ke 6 Tergugat
juga menyatakan bahwa sebagai bukti kepemilikan HUSEN JAHI atas tanah
sengketa, disekeliling tanah sengketa telah dibangun pagar batu (pagar hewan)
dan ditanami tanaman umur panjang oleh Nenek Tergugat yang umurnya sudah
mencapai 100 tahun, maka dipersidangan telah didengar pula keterangan Saksi
KALITADOMU Saksi THOMASKARAUTANGGALUK, Saksi TARRA
KAWODU NUNU, Saksi SOLEMAN PURA TANYA Saksi SAUL MBUARA
LALU, dan Saksi LAZARUS LODU PEKUWALI menyatakan secara bertautan
bahwa : disekitar tanah sengketa tidak terdapat pagar batu ataupun tanaman umur
376

panjang dan bahwa memang benar ada pagar batu namun letaknya masih sekitar
500 (lima ratus) Meter dari tanah sengketa dan berada ditengah hutan, serta
tambahan keterangan dari Saksi SOLEMAN PURA TANYA dan Saksi SAUL
MBUARA LALU yang menyatakan bahwa : benar ada pagar batu namun
letaknya sekitar 500 (lima ratus) Meter jauhnya masuk kedalam hutan sedangkan
tanaman umur panjang yang ada hanyalah tanaman Joharyang masih kecil-kecil

yang ditanam Tergugat dan terletak di bagian Selatan atau tepatnya di bawah

rumah Tergugat:

Menimbang, bahwa dalam pemeriksaan setempat yang dilakukan Majelis


atas obyek sengketa, diketahui bahwa benar disekeliling obyek sengketa tidak
terdapat pagar batu sebagaimana yang didalilkan Tergugat dan juga tidak terdapat
tanamanumur panjang yang telah berumur 100 (seratus) tahun;

Menimbang, bahwa karena dalil ke 6 Tergugat mengenai keberadaan pagar


batu dan tanaman umur panjang tidak dapat dibuktikan oleh Tergugat mana
dengan demikian dalil ke 6 Tergugat sepanjang mengenai bukti kepemilikan
HUSEN JAHI (Tergugat) berupa pagar batu dan tanaman umur panjang haruslah
dinyatakan tidak terbukti;

Menimbang, bahwa karena seluruh bukti mengenai kepemilikan HUSEN


JAHI atas obyek sengketa sebelum dilakukan pengukuran (PRONA) tahun 1966
telah diabaikan maka dengan demikian dalil ke l, dalil ke 2, dalil ke 3, dalil ke 4,
dalil ke 5, dalil ke 6 dan dalil ke 7 Tergugat menjadi tidak terbukti dan haruslah
ditolak oleh karenanya:

Menimbang, bahwa karena Penggugat dapat membuktikan dalil ke 2 dan


dalil ke 3 gugatannya maka dengan demikian dalil-dalil mengenai kepemilikan
KARAWANG PATI atas obyek sengketa sebelum dilakukannya pengukuran pada
tahun 1966 tersebut haruslah diterima dan menjadi dalil-dalil tetap adanya:-

Menimbang, bahwa karena telah terbukti bahwa tanah U-7 (obyek sengketa)
adalah milik KARAWANG PATI dan terdaftar atas nama KARAWANG PATI
maka dengan demikian mutatis mutandis keterangan Saksi KABONDJU
377

HARANG MBANI dan keterangan Saksi LAZARUS LODU PEKUWALI yang


menyatakan bahwa obyek sengketa telah dipinjamkan oleh NNDELU REMIPAY
(Tergugat) kepada KARAWANG PATI dan KARAWANG PATI telah
mengembalikan tanah tersebut kepada HUSEN JAHI (Tergugat) menjadi tidak
relevan/tidak sinkron dan oleh karenanya haruslah diabaikan:

III. MENGENAI KEPEMILIKAN TANAH SENGKETA Tanah U-7)


OLEH KARAWANG PATI SETELAH DILakUKAN
PENGUKURAN (PRONA) PADA TAHUN 1966

Menimbang, bahwa dalam dalil ke 3, dalil ke 4, dan dali ke S guge.


Penggugat menguraikan mengenai kepemilikan KARAWANG PA
Sengketa pada saat dan setelah dilakukannya pengukuran (PRONA) pada tahun
1966;
Menimbang, bahwa atas dalil-dalil Penggugat tersebut, dipersidangan telah
didengarkan keterangan saksi KALITU DOMU selaku tokoh masyarakat yang
ikut membantudan menyaksikan dilakukannya pengukuran, yang dikuatkan oleh
keterangan Saksi THOMAS KARAUTA NGGALUK selaku masyarakat umum
yang ikut mebantu pelaksanaan pengukuran, sehingga menjadi fakta hukum
bahwa : dalam pengukuran tahun 1966, obyek sengketa ditetapkan sebagai milik
KARAWANG PATI atas dasaradanya penegasan dari RENGGY TAY selaku
Kepala Kampung dan tokoh-tokoh masyarakat Kampung Alor Kecil bahwa
selama itu KARAWANG PATI lah yang menguasai obyek sengketa dan atasnya
tidak tengah dipersengketakan;
Menimbang, bahwa persidangkan Saksi Tergugat, KABONDJU HARANG
MBANI selaku petugas Agraria yang melakukan pengukuran (PRONA) tahun
1966 telah pula memberikan keterangan yang sama menguatkan dalil-dalil
Penggugat tersebut diatas ;
Menimbang, bahwa di persidangan telah pula didengar keterangan saksi
SOLEMAN PUTRA TANYA, saksi TARRA KAWODU NUNU dan saksi SAUL
MBUARA LALU yang menyatakan bahwa : obyek sengketa adalah milik
KARAWANG PATI dan hal itu Saksi ketahui melalui melihat Peta Dataran Alor
378

Kecil dan sekitarnya (bukti P.2) Daftar nama-nama Petani Dataran Alor Kecil
(bukti P.3) dan SK/GS yang dikeluarkan oleh Agraria pada tahun 1968 (bukti
P.1):
Menimbang, bahwaatas keterangan Saksi SOLEMAN PURA TANYA,
Saksi TARRA KAWODU NUNU dan saksi SAUL MBUAR LALU tersebut,
Majelis telah meneliti bukti P.1, berupa Surat Keputusan Inspeksi Agraria
Propinsi Nusa Tenggara Timur Nomor A.004/18/A./68 tertanggal 31Oktober
1968, bukti P.2 berupa Peta Situasi Dataran Alor Kecil dan sekitarnya yang
diukur/digambar oleh petugas Agraria, KABONDJU HARANG MBANI pada
tahun 1966 dimana didalamnya termuat juga gambar tanah kode U-7, dan bukti
P.3 berupa Daftar Nama Petani Dataran Alor Kecil dan sekitarnya, dan dari
padanya Majelis menemukan bahwa isi ketiga bukti surat Penggugat tersebut
secara bertautan telah menegaskan bahwa tanah U-7 (obyek sengketa) seluas 2.50
Ha (dua setengah hektar) adalah tanah Hak Milik KARAWANG PATI ;
Menimbang, bahwa mengenai pengetahuan Saksi SOLEMAN PURA
TANYA, Saksi TARRA KAWODU NUNU maupun Saksi SAUL MBUARA
LALU yang berasal dari ketiga bukti tersebut adalah produk hukum pertanahan
yang diterbitkan secara sah oleh lembaga yang diberikan kewenanangan oleh
undang-undang untuk itu, maka ketiganya menjadi akta oetentik dan mempunyai
nilai pembuktian yang kuat, dan oleh karenanya haruslah dipahami bahwa, baik
Saksi SOLEMAN PURA TANYA, Saksi TARRA KAWODU NUNU maupun
Saksi SAUL MBUARA LALU telah memperoleh pengetahuannya dari sumber
utama yaitu akta-akta outentik sehingga keterangan ketiga Saksi tersebut harus
diterima sebab bukan Testimony de auditu;
Menimbang, bahwa penegasan kepala kampung RENGGY TAY adan
tokoh-tokoh masyarakat Kampung Alor Kecil atas penguasaan obyek sengketa
oleh KARAWANG PATI itu sinkron/bersesuaian dengan dalil ke 2 dan dalil ke 3
Penggugat yang sebelumnya telah dinyatakan terbukti, dan sinkron/bersesuaian
juga dengan ketentuan Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961
Tentang Pendaftaran Tanah yang pada pokonya mengisyaratkan bahwa :
pengukuran tanah dalam rangka pendaftaran tanah baru dapat dilakukan stelah
379

terlebih dahulu dipastikan mengenai penguasaan atas tanah tersebut berdasarkan


riwayat dan penentuan batas-batasnya;
Menimbang bahwa selain dikuatkan oleh keterangan saksi, dipersidangan
Penggugat juga telah mengajukan bukti surat P.1 berupa Surat Keputusan Kepala
Inspeksi Agraria Propinsi Nusa Tenggara Timur Nomor A.004/18/A./68
tertanggal 31Oktober 1968 yang isinya mengenai pemberian Hak Milik kepada
KARAWANG PATI atas tanah, bukti P.2 berupa Peta Situasi Dataran Alor Kecil
dan Sekitarnya yang diukur/digambar oleh PetugasAgraria, KABONDJU
HARANG MBANI pada tahun 1966 dimana didalamnya termuat juga gambar
tanah kode U-7,bukti P.3 berupa Daftar Nama Petani Dataran Alor Kecil dan
sekitarnya yang menyebutkan bahwa KARAWANG PATI adalah pemilik tanah
kering kode U-7 seluas2.50 Ha (dua setengah hektar), bukti P.4 berupa Surat
Keputusan pemberian Hak Milik atas tanah oleh Kepala Inspeksi Agraria Propinsi
Nusa Tenggara Timur Nomor A.004/18/A./1968 atas nama KARAWANG PATI ;
Menimbang, bahwa pertautan antara keterangan Para Saksi, bukti-bukti surat
Penggugat dan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 Tentang pendaftaran
Tanah tersebut dapatlah ditarik fakta hukum bahwa KARAWANG PATI telah
terdaftar sebagai Pemilik tanah U-7 ;
Menimbang, bahwa atas dalil-dalil penggugat tersebut diatas, Tergugat telah
memberikan bantahan dalam dalil ke 8, dan dalil ke 9 Jawabannya yang pada
pokoknya menyatakan bahwa : pada saat pengukuran tahun 1966, obyek sengketa
dapat didaftarkan atas nama KARAWANG PATI sebab padawakti itu HUSEN
JAHI (Tergugat) tengah berada dalam tahanan politik dan kemudian ketika
Tergugat kembali ke kampung, Tergugat tidak terima dan melaporkan hal
tersebut kepada Kepala Kampung RENGGY TAY dan kepada Saksi KABONDJU
HARANG MBANI sehingga kemudian tanah dikembalikan oleh KARAWANG
PATI kepada Tergugat ;
Menimbang, bahwa mengenai ketidakhadiran HUSEN JAHI (Tergugat)
dalam pengukuran Tahun 1966 sebab tengan dalam tahanan G30S PKI, karena hal
tersebut telah didalilkan pula oleh Penggugat melalui dalil ke 6 dan dalil ke 7
380

gugatannya, maka dengan demikian fakta hukum ini dapat diterima dan kedua
dalil tersebut menjadi dalil tetap adanya;
Menimbang, bahwa Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1961
Tentang Pendaftaran Tanah yang berlaku saat itu mengisyaratkan bahwa atas
setiap bidang tanah yang akan diukur harus terlebih dahulu dilakukan penelitian
mengenai riwayat dan batas-batasnya. Ketentuan Pasal 3 ini secara tidak langsung
mewajibkan kepada setiap PetugasAgraria yang akan melakukan pengukuran
tanah untuk menghadirkan semua pihak yang terkait dengan tanah tersebut,
termasuk juga penguasa tanah, untuk didengar keterangannya dengan tujuan agar
sebelum tanah didaftarkan, sudah dapat diperoleh kepastian hukum mengenai data
yuridis dan data fisik tanah dan dengan demikian terjadinya konflik dimasa yang
akan datang dapat dihindari;
Menimbang, bahwa apabila ketentuan Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor
10 tahun 1961 TentangPendaftaran Tanah mewajibkan pengukuran dilakukan
dengan disaksikan oleh penguasa tanah, sedangkan HUSEN JAHI (Tergugat)
selaku orang yang mengakui telah menguasai obyek sengketa secara turun
temurun tidak hadir dalam pengukuran atas obyek sengketa pada tahun 1966 itu,
maka adalah sinkron apabila pada faktanya obyek sengketa tidak diukur atas nama
Tergugat (HUSEN JAHI) ;
Menimbang, bahwa dipersidangan baik Saksi KALITU DOMU, Saksi
KABONDJU HARANG MBANI dan Saksi THOMAS KARUTA NGGALUK
telah memberikan ketrangan yang saling bertautan bahwa : pada saat dilakukan
pengukuran tahun 1966, KARAWANG PATI dan para pemilik tanah batas hadir
menyaksikan dan karena dalam pengukuran itu tidak terjadi
perselisihan/persengketaan mengenai kepemilikan dan batas-batas obyek
sengketa (tanh U-7) maka obyek sengketa kemudian diukur atas nama
KARAWANG PATI ;
Menimbang, bahwa masih dalam keterangan Para Saksi tersebut diatas,
dikemukakan juga bahwa, : karena HUSEN JAHI (Tergugat) tidak berada
ditempat maka Sdr. KANYALI LAKI TARA dan Sdr. KAWIDJU TARA MAY yang
merupakan orang dalam rumah (keluarga/hamba) HUSEN JAHI (Tergugat) telah
381

bertindak mewakili HUSEN JAHI (Tergugat) menjadi Saksi batas ketika


dilakukan pengukuran atas tanah U-7 dan pada saat itu keduanya tidak
mengajukan keberatan. Bahwa keterangan para saksi tersebut bersesuaian dengan
dalil ke 7 Penggugat dan karena hal tersebut tidak dibantah oleh Tergugat maka
dengan demikian dalil ke 7 gugatan Penggugat itu haruslah diterima dan menjadi
dalil tetap adanya ;
Menimbang, bahwa adanya fakta hukum mengenai hadirnya KARAWANG
PATI pada saat pengukuran tahun 1966 dan fakta hukum mengenai adanya
penegasan dari Kepala Kampung dan tokoh-tokoh masyarakat mengenai hak
KARAWANG PATI atas obyek sengketa, serta fakta hukum mengenai tidak
adanya keberatan (perselisihan) mengenai kepemilikan obyek sengketa dan
mengenai batas-batas obyek sengketa, maka mutatis mutandis harus diyakini
bahwa pada saat dilakukan pengukuran tahun 1966, KARAWANG PATI telah
memenuhi syarat untuk diakui sebagai pemilik obyek sengketa dan berhak pula
untuk mendaftarkan obyek sengketa sebagai milik kepunyaannya ;
Menimbang, bahwa setelah pengukuran atas obyek sengketa tahun tahun
1966 dilakukan maka pada tahun 1968 telah diterbitkan Surat Keputusan Kepala
Inspeksi Agraria Propinsi Nusa Tenggara Timur Nomor A.004/18/A./68
tertanggal 31Oktober 1968 mengenai pemberian Hak Milik kepada KARAWANG
PATI atas tanah (bukti P.1) disertai Daftar Nama Petani Dataran Alor Kecil dan
sekitarnya yang menyebutkan bahwa KARAWANG PATI adalah pemilik tanah
kering kode U-7 seluas 2.50 (dua setengah) Hektar (bukti P.3) dan Peta Umum
Dataran Alor Kecil (bukti P.2), bukti-bukti surat maka telah dibenarkan oleh saksi
KALITU DOMU ,Saksi KABONDJU HARANG MBANI, Saksi THOMAS
KARAUTA NGGALUK, Saksi SOLEMAN PURA TANYA, Saksi SAUL
MBUARA LALU, Saksi KULLA NANGI KEWA dan Saksi LAZARUS LODU
PEKUWALI sebagai bukti kepemilikan KARAWANG PATI tasa obyek
sengketa:
Menimbang, bahwa mengenai dalil- ke 9 Tergugat, yaitu sepanjang yang
menyatakan bahwa : pada tahun 1969, KARAWANG PATI telah mengembalikan
obyek sengketa kepada NHUSEN JAHI (Tergugat) , dieprsidangan dalil ini telah
382

dikuatkan oleh keterangan Saksi KABONDJU HARANG MBANI dan saksi


LAZARUS LODU PEKUWALI yang diberikan secara bertautan sehingga
menjadi fakta hukuman namun karena dalam pertimbangan sebelumnya obyek
sengketa telah terbukti milik dari KARAWANG PATI maka kedua ketrangan
Saksi tersebut menjadi tidak singkron/tidak relevan lagi sehingga harus diabaikan
dalam pembuktian ;
Menimbang, bahwa mengenai dalil 9 jawaban Tergugat yang menyatakan
bahwa obyek sengketa telah dikembalikan KARAWANG PATI kepada HUSEN
JAHI (Tergugat) dipersidangan telah diperhatikan pertautan keterangan Saksi
KALITU DOMU, Saksi TARRA KAWODU NUNU, Saksi
THOMASKARAUTA NGGALUK serta saksi KABONDJU HARANG MBANI
sendiri menyatakan bahwa: RENGGI TAY menjabat selaku Kepala Kampung Alor
Kecil sejak tahun 1966 hiungga tahun 1967, lalu pada tahun 1968 Kampung Alor
Kecil telah berubah status menjadi Desa Alor Kecil yang dikepalai oeh Kepada
Desa LUKAS KALENDI WAU, dan bahwa keterangan Para Saksi ini tidak
dibantah oleh Tergugat sehingga harus diterima sebagai fakta hukum adanya ;
Menimbang, bahwa karena RENGGY TAY padatahun 1969 sudah tidak
lagi menjabat selaku kepala kampung, dan karena status Alor Kecil sejak tahun
1968 bukan lagi sebagai kampung melainkan DESA yang dipimpin oleh Kepala
Desa LUKAS KALENDI WAU, maka dalil ke 9 Jwaban Tergugat, sepanjang
mengenai pengembalian obyek sengekta yang disaksikan oleh Kepala Kampung
RENGGI TAY pada tahun 1969 menjadi kabur maka sudahlah tepat apabila dalil
ini dinyatakan tidak terbukti ;
Menimbang, bahwa selain menyatakan dalil ke 9 Jawaban Tergugat
terbukti, Majelis juga telah memperhatikan point 9 Surat Keputusan Kepala
Inspeksi Agraria Propinsi NusaTenggara Timur tertanggal 31 Oktober 1968 yang
memuat larangan untuk mengalihkan Hak Milik yang diberikan/ditegaskan dalam
SK kepada orang lain, sebelum terlebih dahulu dikeluarkannya ijin dari Kepala
Agraria Daerah yang bersangkutan. Bahwa apabila benar obyek sengketa telah
dikembalikan oleh KARAWANG PATI kepada HUSEN JAHI (Tergugat) maka
telah terjadi peralihan hak kepemilikan atas obyek sengketa dari KARAWANG
383

PATI kepada HUSEN JAHI (Tergugat) dan bahwa peralihan itu haruslah tetap
mendapat ijin dari Kepala KantorAgraria Daerah dari mutatis mutandis diikuti
pula oleh terbitnya produk administrasi pertanahan yang mencabut/menggantikan
berlakunya Surat Keputusan Kepala Inspeksi Agraria Propinsi Nusa Tenggara
Timur tertanggal 31Oktober 1968 incasu;
Menimbang, bahwa dalam keterangannya dipersidangan, Saksi
KABONDJU HARANG MBANI telah menjelaskan bahwa : hingga saat ini
belum pernah dilakukan pencabutan atas berlakunya Surat Keputusan Kepala
Inspeksi Agraria Propinsi Nusa Tenggara Timur tertanggal 31 Oktober 1968
(bukti P.1) dan bahwa SK/GS atas nama KARAWANG PATI yang belum
dicabut/diganti hingga sekarang ini menurut administrasi pertanahan
membuktikan bahwa KARAWANG PATI lah yang masih berhak atas tanah
tersebut;
Menimbang, bahwa kesaksian Saksi KABONDJU HARANG MBANI
tersebut telah dikuatkan oleh keterangan Saksi Ahli DANIEL IMANUEL
LEUNESI menyatakan pada pokonya bahwa : semua perubahan atau peralihan
atas tanah harus dilaporkan dan didaftarkan pada Kantor Pertanahan setempat
dan bahwa ketiadaan pencabutan atau penggantian Surat Keputusan Kepala
Inspeksi Agraria Propinsi Nusa Tenggara Timur Nomor A.004/18/A./68
tertanggal 31 Oktober 1968 denag SK yang baru menandakan bahwa Surat
Keputusan Kepala Inspeksi Agraria Propinsi Nusa Tenggara Timur Nomor
A.004/18/A./68 tertanggal31 Oktober 1968 tersebut masih berlaku dan
KARAWANG PATI masih berhak atas tanah U-7 tersebut, sehingga dengan
demikian majelis menjadi yakin bahwa benar pada tahun 1969 obyek sengketa
tidak pernah terjadi pengembalian pbyek sengketa oleh KARAWANG PATI
kepada HUSEN JAHI (Tergugat) ;
Menimbang, bahwa selain dari pada itu, dengan dapat dibuktikannya dalil-
dalil Penggugat mengenai ditetapkannya KARAWANG PATI sebagai pemilik
obyek sengketa (tanah U-7) berdasarkan penegasan dari Kepala Kampung
RENGGI TAY dan tokoh-tokoh masyarakat dan atas telah diterbitkannya Surat
Keputusan Kepala Inspeksi Agraria Propinsi Nusa Tenggara Timur Nomor
384

A.004/18/A./68 tertanggal 31 Oktober 1968 atasa nama KARAWANG PATI,


dan dengan telah dapat ditariknya fakta hukum bahwa Atas Surat Keputusan
Kepala Inspeksi Agararia Propinsi Nusa Tenggara Timur Nomor
A.004/18/A./68 tertanggal 31 Oktober 1968 atas nama KARAWANG PATI itu
belum pernah dilakukan pencabutan atau penggantian, serta dengan tidak dapat
dibuktikannya dalil Tergugat mengenai pada tahun 1969 obyek sengketa telah
dikembalikan oleh KARAWANG PATI kepada HUSEN JAHI maka Majelis
telah meyakini bahwa benar pada saat dilakukannya pengukuran tahun 1966
obyek sengketa dimiliki oleh KARAWANG PATI, dan setelah dilakukan
pendaftarn tahun 1966 tersebut, status kepemilikan obyek sengketa masih tetap
berada ditangan KARAWANG PATI ;
IV. MENGENAI KEPEMILIKAN KARAWANG PATI ATAS OBYEK
SENGEKTA PADA SAAT DAN SETELAH DILAKUKAN
PENGUKURAN (PRODA) PADATAHUN 2007
Menimbang, bahwa dalam dalil ke 9 gugatan Penggugat, didalilkan bahwa :
pada tahun 2007 telah dilakukan pengukuran atas obyek sengketa untuk
penertiban sertifikat. Karena dalil ini telah dikuatkan oleh Saksi KALITU
DOMU, Saksi TARRA KAWODU NUNU, Saksi SAUL MBUARA LALU, Saksi
SOLEMAN PURA TANYA, Saksi THOMAS KARAUTA NGGALUK, Saksi
KABONDJU HARANG MBANI, Saksi KULLA NANGI KEWA, dan Saksi
LAZARUS LODU PEKUWALI, serta tidak dibantah pula oleh Tergugat, maka
dalil ke 9 Penggugat ini sepanjang mengenai dilakukannya pengukuran ilang atas
obyek sengketa pada tahun 2007 harus diterima dan menjadi dalil tetap adanya;
Menimbang, bahwa masih dalam dalil ke 9 gugatannya tersebut, diuraikan
pula oleh Penggugat bahwa : dalam pengukuran tahun 2007 atas obyek sengketa
(tanah U-7) telah terjadi perbedaan luas antara luas yang tercantum dalam Surat
Keputusan Kepala Inspeksi Agraria Propinsi Nusa Tenggara Timur Nomor
A.004/18/A./68 tertanggal 31 Oktober 1968 atas nama KARAWANG PATI (bukti
P.1) dengan luas hasil perhitungan dilapangan sehingga pengukuran dihentikan;
Menimbang, bahwa mengenai dalil ke 9 gugatan penggugat sepanjang
mengenai penghentian pengukuran atas obyek sengketa yang terjadi tahun
385

2007,karena dipersidangan Tergugat tidak mengajukan bantahan terhadapnya


maka dengan demikian dalil ke 9 gugatan Penggugat ini haruslah diterima sebagai
dalil tetap adanya ;
Menimbang, bahwa mengenai dihentikannya pengukuran ulang atas obyek
sengketa karena terjadi perbedaan luas ini, Saksi KALITU DOMU, Saksi
TARRA KAWODU NUNU, Saksi SAUL MBUARA LALU, Saksi SOLEMAN
PURA TANYA, Saksi THOMAS KARAUTA NGGALUK, dan Saksi
KABONDJU HARANG MBANI telah memberikan keterangan yang saling
bertautan bahwa : dalam pengukuran obyek sengketa tahun 2007, terdapat
kekuranagn lebar obyek sengketa sekitar 22 (dua puluh dua) Meter dibagian
sebelah Barat yang berbatasan dengan tanah milik U-8 milik HUSEN JAHI
(Tergugat). Bahwa seharusnya lebar obyek sengketa adalah 100 (seratus) meter
namun saat dilakukan pengukuran tahun 2007 itu, diketahui bahwa lebar obyek
sengketa telah berkurang menjadi tinggal 78 (tujuh puluh delapan ) Meter.
Bahwa keterangan para saksi tersebut tidak dibantah oleh Tergugat sehingga harus
diterima dan menjadi fakta hukum adanya ;
Menimbang, bahwa majelis telah memperhatikan bukti P.1 berupa Surat
Keputusan Kepala Inspeksi Agraria Propinsi Nusa TenggaraTimur Nomor
A.004/18/A.68 tertanggal 31 Oktober 1968 atas nama KARAWANG PATI (bukti
P.1) dan bukti P.3 berupa Daftar Nama-nama Petani Dataran Alor Kecil dan
sekitarnya, dimana dari padanya diketahui bahwa ukuran tanah (U-7) yang
dimiliki oleh KARAWANG PATI adalah seluas 25.000 M2 (dua puluh lima ribu
meter persegi) ;
Menimbang bahwa karena dipersidangan dalil ke 9 gugatan Penggugat
sepanjang mengenai telah terjadi selisih luas obyek sengketa ini tidak mendapat
bantahan dari Tergugat maka dengan dalil tersebut menjadi daili tetap adanya ;
Menimbang, bahwa untuk keperluan pemastian letak, batas dan ukuran
obyek sengketa, maka Majelis telah melakukan pemeriksaan setempat dilokasi
obyek sengketa dan menemukan bahwa dalam perhitungan luas obyek sengekta ;
1. Menurut versi Penggugat telah sama sebagaimana luas obyek sengketa yang
tercantum dalam Surat Keputusan Kepala Inspeksi Agraria Propinsi Nusa
386

Tenggara Timur Nomor A.004/18/A./68 tertanggal 31 Oktober 1968 atas


nama KARAWANG PATI (bukti P.1) yaitu 25.000 M2 (dua puluh lima ribu
meter persegi ) dengan ukuran lebar 100 (seratus) meter dan ukuran panjang
250 (dua ratus lima puluh) Meter dan bahwa ukuran ini bersesuaian dengan
batas-batas tanah tetangga yang telah ada sebelumnya;
2. Menurut versi Tergugat,obyek sengketa luasnya tetap 25.000 M2 (dua puluh
lima ribu meter persegi) dengan ukuran lebar 78 (tujuh puluh delapan) meter
sedangkan ukuran panjangnya mencapai 320,50 (tiga ratus dua puluh koma
lima puluh) Meter namun ukuran panjang versi Tergugat ini dalam
pengukurannya dilapangan ternyata jauh melewati batas tanah dan masuk
kedalam tanah U-37 milik SAUL MBUARA LALU ;
Menimbang, bahwa atas perhitungan luas obyek sengketa tersebut diatas,
Majelis melihat bahwa perhitungan menurut versi Tergugat dimana lebar obyek
sengketa hanya mencapai 78 (tujuh puluh delapan) Meter adalah perhitungan yang
tidak sesuai denganPeta Umum dataran Alor Kecil (bukti P.2), sebab dengan
demikian maka selain denah obyek sengketa menjadi tdak bersesuaian lagi dengan
gambar situasi tanah-tanah disekitar obyek sengekta, juga membuat ukuran lebar
tanah Milik HUSEN JAHI (Tergugat) menjadi bertambah sedangkan ukuran
panjang tanah U-37 milik SAUL MBUARA LALU menjadi berkurang ;
Menimbang, bahwa mengenai dihentikannya pengukuran atas obyek
sengketa karena adanya selisih perhitungan luas pada tahun 2007 tersebut, Pasal
31 Ayat (2) Jo Pasal 30 Ayat (1) huruf b Peraturan Pemerintah RI No 24 thun
1997 tentang Pendaftaran Tanah menyatakan pada pokonya : jika didalam buku
tanah terdapat catatan sebagaimana Pasal 30 ayat (1) huruf b (catatan yang
cantumkan dalam pembukuan buku tanahnya mengenai belum lengkapnya data
fisik atau data yuridis tanah) yang menyangkut data yuridis, atau catatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1) hurufc, d dan e yang menyangkut
data fisik maupun data yuridis, maka penerbitan sertifikat ditangguhkan sampai
catatan yang bersangkutan dihapu;
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan tersebut diatas diketahui bahwa
walaupun data fisik obyek sengketa dinyatakan belum lengkap karena adanya
387

perselisihan luas sebagaimana disebutkan dalam pertimbangan sebelumnya,


namun hal itu tidak dengan serta merta menghapus status kepemilikan
KARAWANG PATI atas obyek sengketa, melainkan hanya menunda
diterbitkannya sertifikat hingga perselisihan itu diselesaikan baik melaui
musyawarah ataupun melalui penyelesaian di pengadilan (Vide Pasal 30 Ayat (1)
huruf c dan d Peraturan Pemerintah RI No 24 tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah:
Menimbang, bahwa karena perselisihan mengenai data fisik (luas) obyek
sengketa tidak menghapus kepemilikan KARAWANG PATI atasobyek sengketa
diaman nama KARAWANG PATI tetap termuat dalam buku tanah obyek
sengketa, maka dengan demikian sejak pengukuran tahun 2007 itu dihentikan
hingga sekarang ini, obyek sengketa tetap menjadi milik dari KRAWANG PATI
atau mulik Penggugat sebagai ahli warisnya;
Menimbang, bahwa dalam dalil ke 10 gugatan Penggugat diuraikan
Penggugat bahwa: Tergugat juga hadir dalam pengukuran tahun 2007 namun
tidak membantah maupun melarang dilakukan pengukuran. Karena dipersidangan
dalil tersebut telah dikuatkan oleh Saksi TARRA KAWODU NUNU, Saksi
THOMASKARAUTA NGGALUK, Saksi SOLEMAN PURA TANYA, Saksi
SOUL MBUARA LALU, Saksi LAZARUS LODU PEKUWALI , dan Saksi
KULLA NANGGI KEWA dan juga tidak dibantah oleh Tergugat maka dalil ke
10 Penggugat ini dapat diterima dan menjadi dalil tetap adanya;
Menimbang, bahwa mengenai berkurangnya luas tanah obyek sengketa
dalam pengukuran tahun 2007 tersebut, dipersidangan Saksi KALITU DOMU,
Saksi TARRA KAWODU NUNU, Saksi SAUL MBUARA LALU, Saksi
SOLEMAN PURA TANYA, Saksi THOMAS KARAUTA NGGALUK, dan
Saksi KABONDJU HARANG MBANI telah memberikan keterangan yang
bertautan bahwa : terjadinya kekuranagn 22 (dua puluh dua ) meter adalah
karena pada tahun 2005,NHUSEN JAHI (Tergugat) telah membuat batas tanah
U-8 (tanah milik NHUSEN JAHI) yang masuk menjorok kedalam tanah U-7
(obyek sengketa) dan bahwa berdasarkan hal itulah maka KALOPAS KAUKI
LENDI, adik Penggugat memotong batas tanah dan memaki-maki Tergugat;
388

Menimbang, bahwa atas fakta hukum tersebut diatas, Tergugat tidak


mengajukan bantahannya ;
Menimbang, bahwa atas fakta hukum tersebut diatas Tergugat telah
memberikan jawabannya dalam dalil ke 10 yang menyatakan bahwa: pada tahun
2005 Penggugat telah melakukan penyerobotan atas obyek sengketa sehingga
Tergugat melarang Penggugat melakukan kegiatan diatas obyek sengketa dan
karena itulah maka Penggugat bersama saudara-saudaranya telah memaki-maki
Tergugat sehingga dengan dasar itulah Penggugat dan Tergugat melakukan
perdamaian Tergugat atas sebagian obyek sengketa yaitu seluas 2.500 M2(dua
ribu lima ratus meter persegi) kepada Penggugat ;
Menimbang, bahwa mengenai dalil ke 10 Jwaban Tergugat tersebut diatas,
dipersidangan dalil ini telah dikuatkan Saksi KALITU DOMU saksi TARRA
KAWODU NUNU, Saksi SAUL MBUARA LALU, Saksi SOLEMAN PURA
TANYA, dan Saksi THOMAS KARAUTA NGGALUK, dan tidak pula dibantah
oleh Tergugat sehingga menjadi fakta hukum, namun tidak demikian halnya
dengan dalil ke 10 Jawaban Tergugat yang menyatakan bahwa Pengguga telah
melakukan penyerobotan, dan oleh karenanya Majelis mempertimbangkannya
sebagai berikut ;
Menimbang, bahwa mengenai dalil ke 10 Jawaban Tergugat yaitu sepanjang
yang menyatakan bahwa : penggugat telah menyerobot sengketa , karena dalam
pertimbangan sebelumnya, obyek sengketa telah dinyatakan sebagai milik
KARAWANG PATI dan telah terbukti bahwa penggugat adalah ahli waris dari
Almarhum KARAWANG PATI , serta karena telah terbukti pula bahwa obyek
sengketa tidak pernah beralih kepemilikannya dari KARAWANG PATI kepada
HUSEN JAHI (Tergugat), dan karena akibatdari penghentian pengukuran tahun
2007, status kepemilikan obyek sengketa tidak berubah yaitu tetap atas nama
KARAWANG PATI maka dalil ke 10 Jawaban Tergugat mengenai penyerobotan
tanah oleh Penggugat ini menjadi tidak berdasarkan hukum dan oleh karenanya
haruslah diabaikan;
Manimbang, bahwa karena obyek sengketa benar dihaki oleh penggugat
sebagai warisan dari ayahnya, Almarhum KARAWANG PATI semnetara telah
389

nyata dalam pertimbanagn sebelumnya bahawadalam pengukuran tahun 2007,


ukuran lebar obyek sengketa telah berkurang sekitar 22 (dua puluh dua) Meter,
serta adanya fakta hukum bahwa tergugatlah yang telah membuat batas tanah
bagian Barat yang menjorok masuk selebar 22(dua puluh dua) meterkedalam
obyeksengketa, maka adalah cukup beralasan apabila diayakini oleh Majelis ,
bahwa penguasaan obyek sengketa oelh HUSEN JAHI (Tergugat) itu telah
melanggar hak subyektif penggugat dan bertentangan dengan kewajiban hukum
Tergugat sendiri sehingga harus dinyatakan sebagai perbuatan melawan
hukumnya Tergugat ;
Menimbang, bahwa mengenai dalil ke 10 tergugat yang menguraikan
mengenai adanya pemotongan batas tanah dan caci maki dari Penggugat dan
Saudara-saudaranya yang ditujukan kepada Tergugat, karena dalam persidangan
Saksi KALITU DOMU, Saksi TARRA KAWODU NUNU, Saksi SAUL
MBUARA LALU, Saksi SOLEMAN PURA TANYA, Saksi THOMAS
KARAUTA NGGALUK dan Saksi KULA NANGI KEWA telah menjelaskan
halyang sama yaitu maka dengan demikian dalil ke 10 Jawaban Tergugat tersebut
haruslah diterima dan menjadi dalil tetap adanya ;
Menimbang, bahwa adapun dalil ke 10 Jawaban Tergugat mengenai
adanya perdamaian secara adat, perbuatan Penggugat dan Saudara-saidaranya
yang telah memotong batas tanah dan mencaci makib Tergugat, karena
dipersidangan KALITU DOMU, Saksi TARRA KAWODU NUNU, Saksi SAUL
MBUARA LALU, Saksi SOLEMAN PURA TANYA , Saksi THOMAS
KARAUTA NGGALUK , dan Saksi KULLA NANGI KEWA yang
membenarkan hal tersebut dan bahwa dalil ini tidak mendapat bantahan dari
Penggugat sehingga dengan demikian dalil ke 10 Jawaban Tergugat sepanjang
mengenai telah dilakukannya perdamaian adat haruslah diterima dan menjadi dalil
tetap adanya;
Menimbang, bahwa keberadaan pardamaian adat sebagaiamana dalam dalil
ke 10 Jawaban Tergugat ini telah dilogikakan oleh Tergugat sebagai pengakuan
Penggugat (GIDION NGGABA WARANDOY) atas kepemilikan obyek sengketa
390

oleh Tergugat (HUSEN JAHI) sebagaimana diuraikan dalam dalil ke 13


Jawabannya ;
Menimbang, bahwa atas dalil ke 13 Jawaban Tergugat tersebut diatas,
karena dalam pertimbangan sebelumnya obyek sengketa telah diakui sebagai
milik KARAWANG PATI dan oleh karenanya keberadaan Tergugat diatas tanah
itu telah dinyatakan sebagai pembuatan melawan hukum, dan sebagaimana
keterangan Saksi KALITU DOMU, Sakasi TARRA KAWODU NUNU, Saksi
SAUL MBUARA LALAU, Saksi SOLEMAN PURA TANYA, Saksi THOMAS
KARAUTA NGGALUK , dan Saksi KULLA NANGI KEWA yang pada
pokonya menjelaskan bahwa : dalam perdamaian itu, tidak dibahas lagi
mengenai perselisihan batas tanah sengketa melainkan hanya semata-mata untuk
mendamaikan dua keluarga, maka diyakini oleh Majelis bahwa hingga selesainya
perdamaian Adat yang dilakukan pada tahun 2006 tersebut status kepemilikan
obyek sengketa tidak mengalami perubahan yaitu masih tetap dimiliki oleh
KARAWANG PATI ;
Menimbang, bahwa karena diyakini majelis bahwa perdamaian adat yang
diuraikan dalam dalil ke 10 jawaban dan dalam dalil 9 Duplik Tergugat
tidakmembawaperubahan status kepemilikan atas obyek sengketa maka dengan
demikian dalil ke 13 Jawaban Tergugat menjadi tidak sinkron mutatis mutandis
haruslah diabaikan ;
Menimbang, bahwa karena perselisiahn batas obyek sengketa
antaraPenggugat dan Tergugat tidak dibahas dalam perdamaian tahun 2006
tersebut, maka harus diyakini Majelis bahwa kondisi batas sebelah Barat obyek
sengketa masih dalam posisi masuk menjorok kearah Barat/ masuk kedalam
obyek sengketa sejauh 22 (dua puluh dua) meter, sehingga dengan demikian
adalah sinkron dan logis apabila dalam pengukuran tahun 2007 ditemukan bahwa
luas obyek sengketa sudah tidak sesuai lagi dengan luas yang tertera dalam Surat
Keputusan Kepala Inspeksi Agraria Propinsi Nusa Tenggara Timur Nomor
A.004/18/A,/68 tertanggal 3 Oktober 1968 atas nama KARAWANG PATI (bukti
P.1);
391

Menimbang, bahwa dalam dalil ke 11 dan dalil ke 12 gugatan Penggugat


diuraikan bahwa setelah irigasi masuk Desa Alor Kecil tahun 2008, barulah
Tergugat mengklaim obyek sengketa sebagai miliknya dan atasnya diadakan
perdamaian ditingkat Desa dan dicapai perdamaian dimana Penggugat
memberikan 2 (dua) ekor kambing dan 2 (dua) lembar kain kepada Tergugat dan
Tergugat membalas dengan memberikan 1 (satu) ekor kuda dan 1 (satu) buah
gong kepada penggugat serta Tergugat meminta sebagian obyek sengketa yaitu
seluas 2.500M2 (dua ribu lima ratus meter persegi) untuk diberikan kepadanya
dan disetujui oleh Penggugat;
Menimbang, bahwa mengenai dalil ke 11 dan dalil ke 12 guagatan
Penggugat sepanjang mengenai telah diadakannya perdamaian antara HUSEN
JAHI (Tergugat) dan IBRAHIM LEMA (Penggugat), dipersidangan telah
didengarkan keterangan Saksi TABRA KAWONDU NUNU, Saksi SAUL
MBUARA LALU, Saksi SOLEMAN PURA TANYA, Sakasi THOMAS
KARAUTA NGGALUK, dan Saksi KULLA NANGI KEWA yang menyatakan
bahwa perdamaian yang dilakuakan secara adat Alor dengan pemberian 2 (dua)
ekor babi dan 2 (dua) lembar kain dari Penggugat kepada Tergugat dan
sebaliknya pemberian 1 (satu) ekor kuda dan 1 (satu) buah mamuli oleh Tergugat
kepada Penggugat itu bukanlah terjadi ditahun 2008 melainkan terjadi ditahun
2006 sebagai akibat pertengkaran antara KALOPAS KAUKI LENDI dengan
HUSEN JAHI (Tergugat) atas perbuatan KALOPAS KAUKI LENDI yang
memotong batas barat tanah sengketa pada tahun 2006;
Menimbang,bahwa keterangan para saksi tersebut diatas bersesuaian dengan
dalil ke 10 Jawaban Tergugat dan Duplik huruf H nya, sehingga dengan demikian
dalil ke 11 gugatan Penggugat yaitu sepanjang mengenani perdamaian baru
diadakan setelah tahun 2008 haruslah dinyatakn tidak terbukti dan dengan
demikian dalil ke 10 Jawaban dan huruf H Duplik Tergugat sepanjang mengenai
perdamaian dilakukan pada tahun 2006 menjadi terbukti dan oleh karenanya
menjadi dalil tetap adanya ;
Menimbang, bahwa adapun mengenai permintaan Tergugat atas sebagian
obyek sengketa yaitu tanah seluas 2.500 M2 (dua ribu lima ratus meter persegi)
392

yang menjadi bagian dalam dalil ke 12 guagatan Penggugat, karena


dipersidangan, saksi TARRA KAWODA NUNU menjadi satu-satunya Saksi yang
menguatkan dalil tersebut maka keterangan Saksi TARRA KAWODA NUNU
menjadi bukti yang berdiri sendiri dan haruslah diabaikan, sedangkan dalil ke 12
gugatan Penggugat tersebut menjadi dalil yang tidak terbukti;
Menimbang, bahwa dalam dalil ke 13, dalil ke 14, dalil ke 15 dan dalil ke
16 gugatannya Penggugat menyatakan pada pokoknya bahwa : setelah
perdamaian, Penggugat masih mengerjakan obyek sengketa namun dilarang oleh
Tergugat sehingga hal tersebut dilaporkan Tergugat pada Pemerintah tingkat
Kecamatan namun dalam pertemuan Tergugat meminta tambahan tanah dari
2.500 M2 (dua ribu lima ratus meter persegi) menjadi 10.000 M2 (sepuluh ribu
meter persegi) dan karena ditolak oleh Penggugat, Tergugat lalu menyerobot
sebagian obyek sengketa yaitu seluas 15.000 M2 (lima belas ribu meter persegi)
sehingga merugikan Penggugat:
Menimbang, bahwa mengenai dalil-dalil gugatan Penggugat tersebut,
dipersidangan telah didengarkan keterangan Saksi TARRA KAWODU NUNU,
Saksi SAUL MBUARA LALU, Saksi SOLEMAN PURA TANYA Saksi
THOMAS KARAUTA NGGALUK, dan Saksi KULLA NANGI KEWA yang
saling bertautan sehingga menjadi fakta hukum bahwa : setelah KARAWANG
PATI meninggal dunia tahun 1995, masing-masing Saksi melihat Penggugat dan
saudara-saudara Penggugat lah yang mengerjakan obyek sengketa dan membuat
pematang batas, lalu setelah irigasi masuk pada tahun 2008, Terguga dan
anakanaknya membongkar pematang tersebut lalu menguasai obyek sengketa
seluas 15.000 M2 (lima belas ribu meter persegi) sedangkan sisanya yaitu seluas
10.000 M2 (sepuluh ribu meter persegi) masih dikuasai oleh Penggugat. Bahwa
permasalahan ini telah diajukan ke Pemerintah Kecamatan untuk diselesaikan:
Menimbang, bahwa selain Saksi-saksi dipersidangan telah pula diajukan
bukti surat P7 berupa Surat Panggilan Menghadap yang ke II (dua) dari
Pemerintahan Kecamatan Lewa Tidahu Bidi Praing tertanggal 10 Juni 2010
kepada Sdr. HUSEN JAHI, Sdr. Kornelis K. Mahana, Sdr. Kalopas K. Lendi, dan
bukti surat P.8 berupa Surat Pelimpahan Masalah yang dikeluarkan oleh
393

Pemerintahan Kecamatan Lewa Tidahu Bidi Praing kepada Kepala Kantor Satuan
Polisi Pamong Praja Kab, Alor Nomor 353/33/Trantib/LT/II/2010 tertanggal 22
Juni 2010 dimana kedua bukti ini menjelaskan mengenai adanya upaya
penyelesaian di tingkat kecamatan dan pada tingkat Pemerintah Kabupaten:
Menimbang, bahwa atas dalil-dalil Penggugat tersebut, Tergugat telah
mengajukan bantahannya dalam dalil ke 12 dan dalil ke 13 Jawabannya yang pada
pokoknya menguraikan bahwa : pada tahun 2010 Terguga telah mengijinkan Sdr.
LUKAS KENDJU PRAING untuk mengolah sebagian obyek sengketa yaitu tanah
seluas 1 (satu) Hektar sebab Penggugat telah terlanjur sebarkan bibit lalu pada
tahun yang sama Sdr. YAHYA KANNA BILA dan KORNELIS KAWUTAK
MAHANA datang dengan membawa 1 (satu) ekor anak kerbau betina umur 6
(enam) bulan dan 1 (satu) ekor anak kerbau yang masih dijanjikan untuk meminta
obyek sengketa dari Tergugat
Menimbang, bahwa atas dasar dali ke 11 dan dalil ke 12 Jawaban Tergugat
tersebut, Tergugat telah melogikakan sebagaimana yang terurai dalam dalil ke 13
nya bahwa pemberian hewan oleh Pihak Penggugat kepada Tergugat sebagaimana
dalam dalil-dalil Tergugat tersebut membuktikan bahwa Penggugat telah
mengakui kepemilikan Obyek sengketa oleh Tergugat:
Menimbang, bahwa dalil ke 11, dalil ke 12 dan dalil ke 13 Jawaban
Tergugat tersebut telah dikuatkan oleh keterangan Saksi KULLA NANGI KEWA,
Saksi THOMAS KARAUTA NGGALUK, Saksi SOLEMAN PURA TANYA Saksi
LAZARUS LODU PEKUWALI. Saksi TARRA KAWODU NUNU yang secara
bertautan menerangkan bahwa : pada tahun 2010 obyek sengketa dikerjakan oleh
Sdr. LUKAS KENDJU PRAING seluas 1 (satu) Hektar dan sisanya seluas 1.5
(satu setengah) Hektar dikuasai oleh Tergugat dan bahwa tanah yang digarap
oleh Sdr. LUKAS KENDJU PRAING itulah yang kemudian dikuasai oleh
Penggugat hingga sekarang ini;\
Menimbang, bahwa atas adanya dalil-dalil Gugatan dan dalil-dali Jawaban
Tergugat tersebut diatas, Majelis telah memberikan pertimbangan sebagai
Berikut:
394

Menimbang, bahwa selanjutnya dipersidangan Saksi KULLA NANGI


KEWA, Saksi LAZARUS LODU PEKUWALI, Saksi KALITU DOMU, Saksi
TARRA KAWODU NUNU, Saksi SAUL MBUARA LALU, Saksi SOLEMAN
PURA TANYA, dan Saksi THOMAS KARAUTA NGGALUK telah pula
menjelaskan bahwa : selama ini obyek sengketa telah digarap baik oleh Penggugat
maupun oleh Tergugat. Bahwa keterangan Saksi-saksi ini tidak dibantah oleh
Penggugat maupun oleh Tergugat sehingga haruslah diterima menjadi fakta
hukum bahwa benar setelah dilakukan pengukuran tahun 2007, obyek sengketa
(tanah U-7) dikuasai bukan hanya oleh Penggugat namun juga oleh Tergugat:
Menimbang, bahwa apabila fakta hukum yang menyatakan bahwa obyek
sengketa telah digarap baik oleh Penggugat maupun oleh Tergugat, ini
disinkronkan dengan fakta hukum bahwa Penggugat menggarap obyek sengketa
seluas 10.000 M2 (sepuluh ribu Meter persegi) atau seluas 1 (satu) Hektar dan
Tergugat menggarap seluas 15.000 M2 (lima belas ribu Meter persegi), lalu
disinkronkan pula dengan fakta hukum bahwa obyek sengketa adalah milik
KARAWANG PATI, maka akan diperoleh suatu alur logika hukum bahwa jelas
Penggugat tidak dapat dikatakan telah menyerobot obyek sengketa dan Tergugat
tidak dapat melarang Penggugat untuk menggarap obyek sengketa sebab obyek
sengketa adalah milik kepunyaan Penggugat yang diperolehnya melalui mewaris
dari ayahnya, KARAWANG PATI:
Menimbang, bahwa karena obyek sengketa telah dinyatakan sebagai milik
kepunyaan KARAWANG PATI maka perbuatan Tergugat yang telah membuat
pematang batas yang menjorok sejauh 22 (dua puluh dua) meter kedalam obyek
sengketa dan melarang Penggugat untuk menggarap obyek sengketa adalah
perbuatan melawan hukum sebab bertentangan dengan hak subyektif Pengugat
dan bertentangan pula dengan kewajiban hukum Tergugat sendiri:-
Menimbang, bahwa karena dalam pertimbangan sebelumnya, obyek sengketa
telah dinyatakan terbukti sebagai milik dari KARAWANG PATI dan telah
terbukti pula bahwa Penggugat adalah ahli waris KARAWANG PATI sehingga
berhak atas obyek sengketa, dan karena telah terbukti pula bahwa hingga sekarang
ini belum pernah terjadi peralihan hak milik atas obyek sengketa dari
395

KARAWANG PATI kepada HUSEN JAHI (Tergugat) maka mutatis mutandis


obyek sengketa bukanlah milik HUSEN JAHI (Tergugat):
Menimbang, bahwa karena obyek sengketa bukanlah milik HUSEN JAHI
(Tergugat) maka penguasaan HUSEN JAHI (Tergugat) atas sebagian dari obyek
sengketa yaitu sekuas 15.000 M2 (lima belas ribu meter persegi) tanpa seijin dan
sekehendak dari Penggugat adalah merupakan perbuatan
melawan hukum sebab telah melanggar hak subyektif Penggugat dan
bertentanganpula dengan kewajiban hukum dari Tergugat sendiri;
Menimbang, bahwa adapun mengenai dalil ke 14 gugatan Penggugat
sepanjang mengenai Tergugat meminta tambahan tanah dari 2.500 M2 (dua ribu
lima ratus meter persegi) menjadi 10.000 M2 (sepuluh ribu meter persegi), karena
dalam pertimbangan sebelumnya dalil Penggugat mengenai pemberian sebagian
obyek sengketa berupa tanah seluas 2.500 M2 (dua ribu lima ratus meter persegi)
telah dinyatakan tidak terbukti dan karena dipersidangan tidak ada satu orang
Saksi atau satu bukti suratpun yang menguatkan dalil ke 14 Penggugat tersebut
maka mutatis mutandis dalil ke 14 Penggugat ini sepanjang mengenai Tergugat
meminta tambahan tanah dari 2.500 M2 (dua ribu lima ratus meter persegi)
menjadi 10.000 M2 (sepuluh ribu meter persegi) menjadi tidak terbukti;
Menimbang, bahwa dipersidangan Tergugat telah mengajukan Jawabannya
atas dalil-dalil Penggugat tersebut melalui dalil ke 11, dalil ke 12, dalil ke 13 yang
pada pokoknya menyatakan bahwa pada tahun 2010 pihak Pengguga yaitu
LUKAS KENDJU PRAING YAHYA KANNA BILA dan KORNELIS
KAWUTAK MAHANA telah datang untuk meminta bagian dari obyek sengketa
yaitu selas I Ha (satu hektar) kepada Tergugat dengan membawa hewan sehingga
jelas terlihat bahwa tanah tersebut diakui oleh Penggugat sebagai milik sah dari
Tergugat;
Menimbang bahwa karena dalam pertimbangan sebelumnya telah
dinyatakan terbukti bahwa obyek sengketa adalah milik dari KARAWANG PATI
dan terdaftar atas nama KARAWANG PATI maka pernyataan Tergugat tentang
kedatangan pihak Penggugat untuk meminta sebagian dari obyek sengketa
396

menjadi tidak sinkron dan tidak beralasan hukum sehingga dalil perdamaian tidak
akan membawa akibat hukum apapun bagi kepemilikan KARAWANG PATI atas
obyek sengketa:- Menimbang, bahwa mengenai permintaan Penggugat agar diatas
obyek sengketa diletakkan Sita Jaminan (conversatoir beslag) berdasarkan
sangkaan yang patut dan cukup beralasan, bahwa Tergugat beritikad buruk yang
merugikan Penggugat dengan mengalihkan menjual/menggadaikan tanah sengketa
tersebut kepada pihak lain, karena dipersidangan Majelis tidak melihat terbuktinya
persangkaan Penggugat tersebut maka permohonan Penggugat tersebut haruslah
tidak dikabulkan;
Menimbang, bahwa karena Penggugat dapat mempertahankan sebagian
besar dari dalil gugatannya sedangkan Tergugat tidak dapat membuktikan dalil-
dalil jawabannya dan karena tujuan dari gugatan inipun tidak bertentangan dengan
hukum yang berlaku maka dengan demikian gugatan Penggugat haruslah
dinyatakan dikabulkan untuk sebagian
Menimbang bahwa oleh karena gugatan Penggugat dikabulkan, sebagian maka
dengan demikian Tergugat haruslah dinyatakan sebagai Pihak yang kalah dan oleh
karenanya haruslah kepada Tergugat dibebankan untuk menanggung
seluruh biaya yang muncul akibat proses beracara dalam perkara ini:-
Memperhatikan, segala peraturan-peraturan perundang-undangan yang
bersangkutan dengan perkara ini:
M E N G AD I L I
1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk sebagian:
2. Menyatakan hukum bahwa Penggugat adalah ahli waris dari Almarhum
KARAWANG PATI;
3. Menyatakan hukum bahwa petikan surat keputusan Kepala Inspeksi Agraria
Propinsi Nusa Tenggara Timur melalui Kantor Agraria Kabupaten Alor
sekarang kantor Pertanahan Kabupaten Alor mengeluarkan Surat Keputusan
atas nama Gubernur Kepala Daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur Nomor :
A.004/18/A/68 tanggal 31 Oktober 1968 dan Nomor code : U7 sesuai yang
termuat dalam peta umum desa, atas tanah kering tersebut yaitu atas nama
KARAWANG PATI adalah sah menurut Hukum :
397

4. Menyatakan hukum bahwa Penggugat berhak atas tanah sengketa sebagai


tanah Negara bebas yang kuasai oleh Almarhum KARAWANG PATI yaitu
yang terletak di RT. 08 RW. 04 Desa Alor Kecil,Kecamatan Abal, Kabupaten
Alor seluas 25.000 Mdengan batas-batas tanah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Hamba Pulu II:
b. Sebelah Selatan : Tanah Negara/ Gunung;
c. Sebelah Barat : HUSEN JAHI (Tergugat);
d. Sebelah Timur : H.Maling dengan K. Mehang.
5. Menyatakan hukum bahwa Tergugat HUSEN JAHI yang ingin menguasai
dan mengerjakan sebagian tanah sengketa tersebut yaitu seluas kurang
lebih 15.000 M tanpa alas hak dan dasar hukum adalah perbuatan melawan
hukum :
6. Memerintahkan kepada Tergugat atau siapa saja yang mendapat hak dari
Tergugat untuk mengembalikan sebagian tanah sengketa yang telah
dikuasai atau dikerjakan oleh Tergugat seluas kurang lebih 15.000 M'
tersebut kepada Penggugat dengan tanpa syarat sebagai ahli waris yang
sah dan menghentikan segala aktifitasnya diatas tanah tersebut;
7. Menghukum Tergugat untuk menanggung segala biaya perkara
yangsampai hari ini di tetapkan sejumlah Rp.3.041.000.00,- (Tiga juta
empat puluh satu ribu rupih );
8. Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya:-
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Kalabahi pada hari Kamis tanggal 30 Juni 2017 oleh kami
AMIN IMANUEL BURENI, S.H., M.H. sebagai Hakim Ketua, YAHYA
WAHYUDI, S.H,M.H dan I MADE WIGUNA, S.H, M.H masing-masing
sebagai Hakim Anggota serta putusan mana diucapkan pada hari Kamis tanggal
30 Juni 2017 oleh Hakim Ketua Majelis dengan didampingi Hakim-hakim
Anggota dalam persidangan yang terbuka untuk umum dibantu oleh HELTON
B.K. WADU, S.H sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Penggugat
sendiri dan Kuasa Hukum Tergugat;
398

HAKIM-HAKIMANGGOTA HAKIM KETUA


ttd ttd
YAHYA WAHYUDI S.H, M.H. AMIN IMANUEL BURENI S.H,M.H.
ttd
I MADE WIGUNA, S.H., M.H.
PANITERA PENGGANTI
ttd

HELTON. B. K. WADU, S.H.

Perincian Biaya Perkara:


1. Pendaftaran Perkara Rp 30.000,
2. Biaya Panggilan Rp 950.000,
3. Materai Rp 6.000,
4. Redaksi Rp 5.000
5. Biaya PS Rp.2.000.000
6. Biaya Proses Rp. 50.000,-
Jumlah Rp.3.041.000.-
(tiga juta empat puluh satu ribu rupiah)
UNTUKT URUNAN YANG RESMI :
PANITERA

PENGADILAN NEGERI KALABAHI


BERTHA RIU PASSA
NIP: 1956022 1980I 2001
399

BAB IV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Praktik Pengalaman Beracara (PBB) yang kami laksanakan melalui kegiatan
Observasi Pengadilan Negeri Kalabahi Propinsi Nusa Tenggara Timur kami dapat
memberi kesimpulan bahwa:
Sistem peradilan yang dibangun dalam melaksanakan tugas dan
fungsi berjalan dengan baik sesuai dengan prosedur yang ada,
Bahwa dalam menangani suatu permasalahan dalam hal ini suatu
perkara baik itu perdata maupun pidana semua unsur penegakan
hukum harus melaksanakan fungsinya dengan sebaik mungkin
Dituntut kedisiplinan yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawab
Ketersediaan sarana dan prasarana sangat penting dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab, serta kegiatan yang
direncanakan dan yang akan dilaksanakan
Tahapan dalam proses penyelesaian suatu perkara tidak semerta
merta langsung pada putusan saja tetapi melalui beberapa tahapan
Dari Praktik Pengalaman Beracara (PPB) yang dilakukan mahasiswa dapat
merasakan semakin bertambahnya pengetahuan tentang setiap tugas dari masing-
masing struktur yang ada dalam peradilan, dari mulai Ketua, Wakil Ketua, Majelis
Hakim Organisasi Kepaniteraan, Kesekretariatan, dan lain-lain, Memahami
bagaimana proses berperperkara dalam Pengadilan, dan perjalanan perkara
tersebut, dari mulai masuknya perkara tersebut yang diajukan oleh para pencari
keadilan sampai dipersidangan dan diputuskan serta di eksekusi
Bentuk Kegiatan Praktik Peradilan Pidana dan Perdata adalah sebagai berikut :
Mengamati secara langsung fenomena yang berkaitan sekitar praktek
permasalahan yang dihadapi dilapangan yang ada di Pengadilan Negeri Kalabahi,
Penerimaan Materi Pengenalan Struktur Pengadilan Negeri Kalabahi, Tanya
Jawab (setelah menerima penyampaian materi), menyaksikan Praktik Persidangan
secara langsung Penyusunan Laporan. Setelah apa yang didapatkan, baik
400

pengetahuan atau pengalaman dalam proses berperkara di peradilan, diharapkan


mahasiswa ketika lulus dan masuk dalam lembaga peradilan bisa langsung
menyesuaikan dan menjadi mahasiswa yang kompeten dalam bidangnya
B. Saran-saran
Beberapa rekomendasi atau saran-saran dari penulis adalah sebagai berikut :
1. Penambahan kegiatan diskusi atau seminar adanya praktik peradilan pidana dan
peradilan perdata sehingga menambah wawasan dan pengetahuan,
2. Penambahan bentuk kegiatan berupa wawancara langsung dengan para pihak
Penggugat maupun Tergugat, dan atau para tersangka maupun pelapor sehingga
bisa lebih mengetahui dan memahami kasus yang sedang diikuti dalam
persidangan.
3. Sosialisasi diharapkan dapat dilaksanakan jauh-jauh hari sebelum kegiatan
Praktik Pengalaman Beracara (PPB), sehingga mahasiswa dapat berusaha
semaksimal mungkin mengumpulkan data yang dibutuhkan.
401

DAFTAR PUSTAKA
Buku Kumpulan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana, Kitab Undang-
undang Hukum Acara Perdata, Penerbit Pustaka Buana, 2014 Tim Program Studi
Ilmu Hukum - FISIP. Buku Panduan Praktik Pengalaman Beracara Program
Studi S1 Ilmu Hukum, Penerbit Universitas Terbuka, 2015

Anda mungkin juga menyukai