1. Evaluasi diperlukan untuk mengetahui efektivitas dan keamanan berbagai pendekatan
yang dirancang untuk meningkatkan rujukan pasien, aksesibilitas, dan pemberian rehabilitasi jantung dan layanan pencegahan sekunder dan mempromosikan kepatuhan terhadap komponen program. Evaluasi yang dimaksud mencakup evaluasi berbasis masyarakat, berbasis rumah, dan intervensi berbasis internet dan manajemen perawatan oleh tenaga kesehatan bukan dokter untuk melengkapi pelayanan kesehatan oleh dokter. 2. Karena terus meningkatnya biaya pengobatan, pihak yang membayar menuntut bukti efektivitas dan manfaat biaya terkait layanan dan prosedur perawatan kesehatan. Hanya sejumlah studi yang telah membuktikan isu-isu tentang rehabilitasi jantung dan layanan pencegahan sekunder. Studi ini sangat menunjukkan efektivitas biaya program rehabilitasi/ pencegahan sekunder komprehensif dan masing-masing komponen yang terlibat, termasuk latihan olahraga. Studi masa depan harus mencakup perbandingan efektivitas biaya antara program tradisional yang telah disupervisi dengan latihan olahraga berbasis rumah dan layanan pendidikan untuk meningkatkan kapasitas fungsional, produktivitas diri, hidup mandiri, modifikasi faktor risiko, kepatuhan jangka panjang, tingkat rehospitalisasi, dan kualitas hidup. 3. Penelitian tambahan diperlukan untuk mempelajari kontribusi ketahanan dan resistensi olahraga untuk modifikasi faktor risiko dan pengaruhnya terhadap mekanisme patofisiologis yang terlibat dalam aterogenesis, iskemi miokard, trombosis koroner, dan ventrikel takiaritmia. Penelitian ini harus mencakup efek olahraga pada fungsi endotel, vasomotor reaktivitas, aliran darah reologi, inflamasi dan penanda stress oksidatif, protein adhesi endotel, baroreseptor dan fungsi neurohumoral yang terkait, dan agregasi trombosit dan faktor lain yang terlibat dalam koagulasi darah dan fibrinolisis. Latihan hubungan antara respon-dosis juga diperlukan. 4. Percobaan acak diperlukan untuk menentukan dengan lebih baik peran dari terapi olahraga untuk meningkatkan kapasitas fungsional secara aman, mengurangi gejala kardiovaskular, dan meningkatkan kualitas hidup di antara subkelompok pasien CVD yang spesifik, terutama pasien yang lebih tua, wanita, dan etnis minoritas. Penelitian lebih lanjut juga diperlukan untuk mengklarifikasi peran yang lebih baik dari olahraga pada pasien dengan angina stabil kronis, penyakit arterial perifer, diabetes, gangguan fungsi ventrikel kiri, transplantasi jantung, atau pasien implan cardioverter-defibrilator. 5. Kelayakan uji klinis acak multicenter harus dijajaki untuk menilai kontribusi independen dari latihan olahraga untuk morbiditas dan kematian pasien setelah infark miokard atau prosedur revaskularisasi arteri koroner dan pasien dengan angina pectoris stabil atau silent miokard iskemia. Uji coba ini harus mencakup usia yang lebih tua, wanita, dan pasien etnis minoritas. Percobaan acak multisenter mengenai rehabilitasi jantung yang komprehensif dan pencegahan sekunder untuk pasien dengan CAD di mana intervensi dengan atau tanpa olahraga yang dibandingkan selama periode observasi 3- sampai 5 tahun diperkirakan membutuhkan 4.000 hingga 4.500 pasien untuk menunjukkan penurunan mortalitas jantung pada kelompok latihan secara signifikan, yakni sebesar 20% dalam statistik. Titik akhir sekunder harus mencakup kejadian kardiovaskular nonfatal, persyaratan untuk prosedur revaskularisasi, dan laju perkembangan atau regresi. Penyakit seperti yang dinilai oleh arteriografi koroner kuantitatif, ultrasonografi arteri karotis, atau pengembangan teknologi seperti USG intravaskular koroner, multislice computed tomography, dan MRI. Ukuran sampel yang dibutuhkan sebanding dengan beberapa percobaan multisenter acak plasebo terkontrol yang melibatkan penggunaan statin pada pasien dengan CAD, dimana terdapat 20% sampai 30% pengurangan di banyak titik akhir primer dan sekunder. 6. Dampak bermanfaat yang terbukti dari modifikasi gaya hidup yang komprehensif sering diabaikan dan kurang ditekankan sebagai pendekatan lini pertama untuk pencegahan sekunder. Diperlukan penelitian tambahan untuk memperjelas independensi dan manfaat tambahan dari modifikasi gaya hidup (yaitu, di luar revaskularisasi koroner dan farmakoterapi efektif) secara individu atau kombinasi dengan intervensi lainnya dalam mencegah kejadian kardiovaskular berulang. 7. Penelitian harus diarahkan untuk mengevaluasi penggunaan program rehabilitasi jantung sebagai pusat intensif manajemen gaya hidup untuk menurunkan berat badan, aktivitas fisik, nutrisi, dan dukungan psikososial untuk orang dengan kondisi medis kronis tambahan, seperti diabetes mellitus tipe 2, sindrom metabolik, dan keadaan resisten insulin lainnya. Mencegah kondisi ini untuk berkembang menjadi penyakit vaskular akut dan kronis akan menyelamatkan nyawa dan bermanfaat secara ekonomi.