Anda di halaman 1dari 11

PERMASALAHAN BIOKIMIA II

Mutasi Gen (Kanker Mammae dan Kanker Darah)

KELOMPOK 12

Lukita Sari (RSA1C115002)


Soni Afriansyah (RSA1C115003)
Rizki Mutiara (RSA1C113020)

Dosen Pengampu :

Dra. M. Dwi Wiwik Ernawati, M. Kes

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2017

1
1. Seperti yang kita ketahui bahwasannya kanker payudara itu hanya menyerang kaum
wanita yang memiliki hormone esterogen, tapi hormone esterogen juga ada di tubuh pria
yang letaknya di bawah kulitnya, tetapi banyak pria yang menyangkal beresiko terkena
kanker payudara. Hal ini di picu karena mereka merasa tidak memiliki payudara yang
bertumbuh seperti kaum wanita. Padahal, kanker payudara bukan hanya dilihat
berdasarkan hal tersebut. Lalu hal apa yang dapat menyebabkan kanker payudara pada
pria dan seserius apakah kanker payudara pada pria? Dan bagaimana mutasi gen BRCA
menimbulkan kanker payudara?

Jawaban:

Awalnya, para ahli menduga kanker payudara pada pria lebih parah dari pada yang terjadi
pada wanita, ternyata setelah di teliti, kearahan antara pria dan wanita adalah sama. Yang
membuat kanker payuadara pada pria terlihat lebih parah adalah karena stadium awal,
karena kanker payudara pria seringkali tidak terdeteksi. Hal ini dapat diakibatkan
kekurang tahuan masyarakat bahwa kanker payudara dapat dialami pria sehingga kanker
payudara pada pria sering didiagnosa terlambat. Ini mungkin karena pria cenderung
curiga sesuatu yang aneh di daerah dada dan menyangkal jika berasal dari payudara.
Juga, karena jaringan payudara laki-laki lebih kecil sehingga lebih sulit untuk di rasakan
dan sulit dideteksi lebih awal.

2
Mutasi Gen BRCA Menimbulkan Kanker Payudara

Gen BRCA1 dan BRCA2


Secara biologi molekuler, gen BRCA1 dan BRCA2 menyandi protein yang bertugas
untuk memperbaiki kerusakan DNA. Mutasi yang terjadi pada gen BRCA menyebabkan
hilangnya fungsi perbaikan sehingga bisa menyebabkan akumulasi mutasi pada DNA
atau instabilitas genom. Gen perbaikan DNA menjadi penting karena setiap hari sel-sel
manusia diserang oleh berbagai macam radikal bebas akibat metabolisme tubuh, radiasi,
polusi, asap rokok, dan mutagen lainnya. Maka tanpa gen BRCA (yang juga dikenal
sebagai gen penekan tumor/tumor suppressor gene) yang sehat, tubuh menjadi rentan
untuk terkena kanker.

Kanker Payudara

Gen BRCA1 dan BRCA2 merupakan 2 gen yang diketahui dapat meningkatkan peluang
terjadinya kanker payudara. Gen ini termasuk dalam kategori gen penekan tumor.
Kesalahan dari satu atau kedua gen tersebut lebih sering terjadi pada wanita pengidap
kanker payudara dibandingkan dengan wanita tanpa kanker payudara, dan berkontribusi
sekitar setengah dari kasus kanker payudara yang diwariskan. Mutasi yang terjadi pada

3
kedua gen tersebut belum tentu menyebabkan tumbuhnya kanker payudara;
bagaimanapun, wanita pembawa mutasi gen BRCA1 56% berpeluang mengidap kanker
payudara sebelum usia 70 tahun dan 16,5% berpeluang mengidap kanker ovarium

Penyebab
Mutasi delesi baik pada gen BRCA1 maupun BRCA2 membuat penderita berisiko 4 kali
untuk menderita kanker payudara kontralateral.
Mutasi delesi missensepada gen BRCA1 meningkatkan risiko 6 kali untuk
menderita kanker payudara kontralateral.
Mutasi splice, frameshift, nonsense pada BRCA1 meningkatkan risiko 4,2 kali
menderita kanker payudara kontralateral.
Mutasi splice, frameshift, nonsense pada BRCA2 meningkatkan risiko 3,6 kali
menderita kanker payudara kontralateral.

Mutasi yang terjadi pada gen BRCA menyebabkan hilangnya fungsi perbaikan sehingga
bisa menyebabkan akumulasi mutasi pada DNA atau instabilitas genom.
Gen perbaikan DNA menjadi penting karena setiap hari sel-sel manusia diserang oleh
berbagai macam radikal bebas akibat metabolisme tubuh, radiasi, polusi, asap rokok, dan
mutagen lainnya.
Maka tanpa gen BRCA (yang juga dikenal sebagai gen penekan tumor/tumor suppressor
gene) yang sehat, tubuh menjadi rentan untuk terkena kanker.

2. Pada umumnya, perempuan yang usianya telah melebihi 50 tahun, mempunyai peluang
terkena kanker payudara lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan yang berusia lebih
muda. Lalu, apakah benar kanker payudara dapat diturunkan?

Jawab :

4
Hubungan gen dengan kanker
Kanker dapat terjadi karena sel salah dalam membuat kode ketika melakukan replikasi
DNA, hal ini disebut dengan mutasi gen. Mutasi gen dapat terjadi pada siapa saja dan
kapan saja dalam hidup kita. Pada sebagian orang yang mengalami kanker pada usia
muda, mungkin mutasi gen telah terjadi lebih dahulu akibat adanya rangsangan dan
pemicu dari faktor lingkungan. Namun hal ini membutuhkan waktu yang lama, oleh
karena itu sebagian besar orang mengalami kanker pada usia tua atau dewasa. Kanker
juga dapat disebabkan akibat keturunan, mutasi gen telah terjadi pada generasi
sebelumnya dan diturunkan ke generasi selanjutnya.

Kanker payudara karena keturunan


Perempuan yang memiliki ibu, nenek, kakak, atau bibi yang pernah terkena kanker
payudara berpeluang mengalami kanker payudara dua hingga tiga kali lebih tinggi
dibandingkan dengan perempuan yang tidak memiliki riwayat kanker payudara di
keluarganya.Terdapat 5 hingga 10% kejadian kanker payudara yang disebabkan oleh
keturunan. Hal ini berkaitan dengan gen BRCA1 dan BRCA2 yang telah mengalami
mutasi kemudian diturunkan oleh orangtua ke generasi selanjutnya. BRCA1 dan BRCA2
merupakan gen manusia yang sering disebut sebagai gen penekan tumor yang berfungsi
untuk mengontrol pertumbuhan sel. Mutasi yang terjadi pada gen ini akan menyebabkan
munculnya sel kanker.

Sebenarnya, setiap perempuan mempunyai gen BRCA1 dan BRCA2 yang didesain untuk
memperbaiki sel payudara yang rusak dan menyimpan sel yang normal. Seorang
perempuan yang memiliki gen BRCA1 atau BRCA2 yang telah mengalami mutasi,
memiliki risiko yang meningkat sebanyak 80% untuk mengalami kanker payudara.
Namun, tidak selamanya perempuan dengan gen BRCA1 atau BRCA2 yang termutasi
mengalami kanker payudara.
Mutasi gen BRCA1 dan BRCA2 dapat meningkatkan peluang terkena kanker payudara.
Mutasi gen BRCA1 dan BRCA2 dapat diturunkan oleh ayah atau ibu yang menjadi

5
pembawa gen ini. Sebanyak 50% orangtua yang menjadi gen pembawa mutasi gen,
menurunkan gen tersebut ke anaknya bahkan ke generasi selanjutnya.
Seberapa banyak mutasi gen yang terjadi bisa menyebabkan kanker payudara?
Semua perempuan sebenarnya berisiko terkena kanker payudara dan akan meningkat
risikonya bila memiliki gen BRCA1 dan BRCA2 yang bermutasi. Sebanyak 55 hingga 65
persen perempuan yang memiliki mutasi gen BRCA1 Dan 45 persen perempuan dengan
mutasi gen BRCA2 mengalami kanker payudara pada umur 70 tahun.
Keturunan hanya salah satu faktor risiko yang menyebabkan kejadian kanker payudara.
Berbagai faktor lain yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara adalah
usia, ras dan etnis, menstruasi pertama pada usia kurang dari 12 tahun, menopause setelah
umur 55 tahun, menggunakan obat kontrasepsi, terapi hormon, serta mengalami obesitas
dan overweight. Oleh karena itu, lebih baik jika Anda melakukan pemeriksaan payudara
secara rutin dengan cara meraba payudara Anda dan merasakan apakah terdapat benjolan
atau tidak. Hal ini dapat meningkatkan deteksi dini terhadap kejadian kanker payudara.

Mutasi Gen HER2


Namun Kanker payudara tidak terjadi hanya karena mutasi gen yang diturunkan saja,
mutasi gen ini dapat terjadi dengan sendirinya di dalam tubuh perempuan yang sampai
saat ini belum diketahui penyebabnya. Gen human epidermal growth receptor 2 atau
HER2 merupakan gen yang berfungsi untuk menjadi reseptor protein pada sel payudara
dan berperan dalam peningkatan pertumbuhan sel payudara. Setiap perempuan memiliki
gen HER2 pada sel payudaranya.

Pada keadaan normal, HER2 juga bertanggung jawab untuk memperbaiki sel yang rusak
dan memperbanyak sel dalam tubuh. Namun ketika gen ini bermutasi, maka sel yang
tumbuh akibat HER2 tidak dapat dikendalikan dan menyebabkan sel berubah menjadi sel
kanker. Menurut Mayo Clinic, setidaknya 1 dari 5 perempuan yang mengalami kanker
payudara memiliki gen HER2 yang bermutasi. Gen ini tidak diturunkan dari orangtua,
oleh karena itu memiliki kerabat dekat yang memiliki HER2 positif tidak meningkatkan
risiko untuk terkena kanker payudara atau mempunyai HER2 dalam tubuh.

3. Pada akhir perang dunia ke-II, terjadi pemboman kota Hiroshima dan Nagasaki, yang
mana banyak sekali ditemukan korban yang tewas ditempat. Namun tak hanya itu,
beberapa tahun setelah kejadian pemboman tersebut, banyak ditemukan kasus kematian
warga akibat terkena penyakit kanker darah (leukemia). Mengapa hal ini bisa terjadi?
Bagaimana efek pemboman tersebut bisa membuat warga terkena penyakit kanker darah?
Dan bagaimana proses mutasi gen yang terjadi sehingga menyebabkan kanker darah?
Jawaban:
Salah satu penyebab timbulnya kanker yaitu terpapar radiasi tinggi.

6
Peristiwa pemboman Horoshima dan Nagasaki merupakan peristiwa pemboman dengan
menggunakan bom nuklir. Yang mana selain mengakibatkan jutaan warga tewas saat
pemboman, namun yang tidak diketahui warga adalah efek dari pemboman tersebut.
Yang mana setelah peristiwa pemboman itu, terjadi penyebaran radiasi nuklir yang tidak
mereka sadari.Tentunya efek dari radiasi ini tidaklah langsung dapat dirasakan.
Radiasi yang tinggi bisa langsung memicu dampak sesaat yang langsung bisa diketahui,
sementara radiasi yang tidak disadari bisa memicu dampak jangka panjang yang biasanya
malah lebih berbahaya.Dan yang terjadi pada saat pemboman itu, banyak warga yang
tidak meyadari bahwa telah terkena paparan radiasi nuklir akibat pemboman itu.

DNA merupakan salah satu molekul yang terdapat di inti sel, berperan untuk
mengontrol struktur dan fungsi sel serta menggandakan dirinya sendiri. Interaksi radiasi
dengan DNA dapat menyebabkan terjadinya perubahan struktur molekul gula atau basa,
putusnya ikatan hydrogen antar basa, hilangnya basa dan lainnya. Kerusakan yang lebih
parah adalah putusnya salah satu untai DNA yang di sebut single strand break, atau
putusnya kedua untai DNA. Secara, alamiah sel mempunyai kemampuan untuk
melakukan proses perbaikan terhadap kerusakan yang timbul dengan menggunakan
beberapa jenis enzimyang spesifik. Proses perbaikan dapat berlangsung terhadap
kerusakan yang terjadi tanpa kesalahan sehingga struktur DNA kembali seperti semula
dan tidak menimbulkan perubahan struktur pada sel. Tetapi dalam kondisi tertentu, proses
perbaikan tidak berjalan sebagai mana mestinya sehingga walaupun kerusakan dapat

7
diperbaiki, tetapi tidak sempurna sehingga menghasilkan DNA yang berbeda, yang
dikenal dengan mutasi.
Ada dua cara bagaimana radiasi dapat mengakibatkan kerusakan pada sel.
Cara Pertama : Radiasi dapat mengionisasi langsung molekul DNA sehingga
terjadi perubahan kimiawi pada DNA.
Cara Kedua : Perubahan kimiawi pada DNA terjadi secara tidak
langsung, yaitu jika DNA berinteraksi dengan radikal bebas hidroksil. Terjadinya
perubahan kimiawi pada DNA tersebut, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dapat menyebabkan efek biologis yang merugikan, misalnya timbulnya
kanker maupun kelainan genetik.

Pada kasus paparan radiasi akibat bom nuklir ini, radiasi menyerang sum-sum tulang
belakang yang mengakibatkan efek stokastik.Efek stokastik pada sumsum tulang adalah
leukemia dan kanker sel darah merah. Berdasarkan pengamatan pada para korban bom
atom di Hiroshima dan Nagasaki, leukemia merupakan efek stokastik tertunda pertama
yang terjadi setelah paparan radiasi seluruh tubuh dengan masa laten sekitar 2 tahun dan
puncaknya setalah setelah 6 7 tahun.

8
Proses Mutasi Gen Yang Terjadi Sehingga Menyebabkan Kanker Darah

Keterangan gambar:

Pada mutasi gen untuk sel kanker darah, melibatkan tertukarnya bagian kecil dari
kromosom 9 (yaitu ABL) dengan kromosom 22 (yaitu BCR), sehingga membentuk gen
baru yang dikenal sebagai gen BCR-ABL. Gen baru inilah yang menyebabkan produksi
berlebihan dari sel arah putih oleh sumsum tulang, dan menyebabkan terjadinya
menumpuknya jumlah sel darah putih yang kita kenal dengan kanker darah (leukemia)

4. Sel darah putih berperan untuk melawan penyakit. Namun kelebihan sel darah putih
bukan menjadikan tubuh semakin kebal terhadap penyakit. Sebaliknya kondisi ini
menandakan adanya ketidakseimbangan dan gangguan yang dapat berbahaya dan
menyebabkan penyakit leukimia. Bagaimana leukemia ini dapat terjadi?
Jawaban:

9
Kanker darah atau leukemia adalah kanker yang menyerang sel-sel darah putih. Sel darah
putih merupakan sel darah yang berfungsi melindungi tubuh terhadap benda asing atau
penyakit. Sel darah putih ini dihasilkan oleh sumsum tulang belakang.

Secara umum, leukemia diduga terjadi ketika adanya mutasi DNA pada sel-sel yang mem
bentuk sel darah putih (leukosit) di sumsum tulang. Fungsi DNA adalah mengkode setiap
bentuk, sifat, dan fungsi sel-sel. Ketika mutasi terjadi, maka sel menjadi abnormal dan
sel-sel akan tumbuh tak terkendali. Sebagai akibatnya, sumsum tulang menghasilkan
begitu banyak leukosit abnormal yang tidak berfungsi, sedangkan produksi leukosit
normal amat sedikit jumlahnya. Pembentukan sel-sel darah putih yang berlebihan pada
leukemia ini ternyata merugikan produksi sel-sel darah lainnya, sel darah merah (eritrosit)
dan Trombosit menjadi menurun, bahkan sampai kritis di bawah normal. Selanjutnya,
muncullah berbagai gejala leukemia yang telah di bahas sebelumnya.

Pada kondisi normal, sel-sel darah putih akan berkembang secara teratur di saat tubuh
membutuhkannya untuk memberantas infeksi yang muncul. Namun lain halnya dengan
pengidap kanker darah. Sumsum tulang akan memproduksi sel-sel darah putih yang
abnormal, tidak dapat berfungsi dengan baik, dan secara berlebihan. Jumlahnya yang
berlebihan akan mengakibatkan penumpukan dalam sumsum tulang sehingga sel-sel
darah yang sehat akan berkurang.

Selain menumpuk, sel abnormal tersebut juga dapat menyebar ke organ lain, seperti hati,
limfa, paru-paru, ginjal, bahkan hingga ke otak dan tulang belakang.

Sementara itu, kanker darah kronis berkembang secara perlahan-lahan dan dalam jangka
panjang. Sel-sel darah putih yang seharusnya sudah mati akan tetap hidup dan menumpuk
dalam aliran darah, sumsum tulang, serta organ-organ lain yang terkait. Sel-sel ini lebih
matang sehingga dapat berfungsi dengan baik untuk beberapa saat, Oleh karena itu,
gejalanya cenderung tidak segera dirasakan sehingga baru terdiagnosis setelah bertahun-
tahun.

10
Kanker darah juga dapat dikategorikan menurut jenis sel darah putih yang diserang.
Kanker darah yang menyerang sel-sel limfa dikenal dengan istilah leukemia limfotik dan
yang menyerang sel-sel mieloid disebut leukemia mielogen.

Berdasarkan dua pengelompokan di atas, terdapat empat jenis kanker darah yang paling
sering terjadi. Berikut ini penjelasan untuk masing-masing jenis.

Leukemia limfotik akut atau acute lymphocytic leukemia (ALL)


ALL dapat menghambat fungsi limfosit sehingga pengidapnya berpotensi
mengalami infeksi serius. Kanker darah ini umumnya diidap oleh anak-anak, tapi
bisa juga menyerang dewasa.
Leukemia mielogen akut atau acute myelogenous leukemia (AML)
Ini adalah jenis kanker darah yang umumnya menyerang dewasa. Tetapi AML juga
dapat diidap oleh anak-anak serta remaja. Kanker ini akan membentuk sel-sel
mieloid yang tidak sempurna dan dapat menyumbat pembuluh darah.
Leukemia limfotik kronis atau chronic lymphocytic leukemia (CLL)
Jenis kanker darah ini hanya dialami oleh orang dewasa. CLL umumnya baru
terdeteksi pada stadium lanjut karena pasien cenderung tidak merasakan gejala-
gejalanya untuk waktu yang lama.
Leukemia mielogen kronis atau Chronic myelogenous leukemia (CML)
Jenis kanker darah ini kebanyakan diderita oleh orang-orang dengan usia di atas 20
tahun. CML memiliki dua tahap. Pada tahap pertama, sel-sel abnormal akan
berkembang secara perlahan-lahan. Ketika memasuki tahap kedua, jumlah sel-sel
abnormal akan bertambah dengan pesat sehingga akan menurun secara drastic.

11

Anda mungkin juga menyukai

  • RPP Hidrokarbon
    RPP Hidrokarbon
    Dokumen12 halaman
    RPP Hidrokarbon
    Sri Wahyuningsih
    Belum ada peringkat
  • RPP 1-3
    RPP 1-3
    Dokumen18 halaman
    RPP 1-3
    Sri Wahyuningsih
    Belum ada peringkat
  • Makalah p3k
    Makalah p3k
    Dokumen10 halaman
    Makalah p3k
    Sri Wahyuningsih
    Belum ada peringkat
  • Uns PDF
    Uns PDF
    Dokumen10 halaman
    Uns PDF
    Sri Wahyuningsih
    Belum ada peringkat
  • Ke Setim Bang An
    Ke Setim Bang An
    Dokumen8 halaman
    Ke Setim Bang An
    Sri Wahyuningsih
    Belum ada peringkat