PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dunia pendidikan terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman,
perkembangan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya di Indonesia.
Perubahan penting yang telah terjadi dalam dunia pendidikan di Indonesia salah satunya adalah
perubahan kurikulum, telah kita ketahuai bersama perubahan kurikulum juga diikuti perubahan
perangkat pembelajaran salah satunya RPP. Dalam rangka mengimplementasikan pogram
pembelajaran yang sudah dituangkan di dalam silabus, guru harus menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan
pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan/atau lapangan untuk setiap Kompetensi dasar.
Oleh karena itu, apa yang tertuang di dalam RPP memuat hal-hal yang langsung berkait dengan
aktivitas pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan suatu Kompetensi Dasar.
Dalam menyusun RPP guru harus mencantumkan Standar Kompetensi yang memayungi
Kompetensi Dasar yang akan disusun dalam RPP-nya. Di dalam RPP secara rinci harus dimuat
Tujuan Pembelajaran,Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Langkah-langkah Kegiatan
pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian
Pada hakekatnya penyusunan RPP bertujuan merancang pengalaman belajar siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun
RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif. Selain itu, kegiatan pembelajaran yang disusun di RPP dapat
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian siswa sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Permendiknas Nomor 16 tahun 2007 tertanggal 4 Mei 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, mengatur tentang berbagai kompetensi yang harus
dimiliki oleh pendidik, baik yang bersifat kompetensi inti maupun kompetensi mata
pelajaran (Depdiknas, 2007). Bagi guru pada satuan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA),
baik dalam tuntutan kompetensi pedagogik maupun kompetensi profesional,
berkaitan erat dengan kemampuan guru dalam mengembangkan perencanaan pembelajaran
secara memadai.
RPP akan membantu si pengajar dalam mengorganisasikan materi standar, serta
mengantisipasi peserta didik dan masalah-masalah yang mungkin timbul dalam pembelajaran.
Baik pengajar maupun peserta didik mengetahui dengan pasti tujuan yang hendak dicapai dan
cara mencapainya. Dengan demikian pengajar dapat mempertahankan situasi agar peserta didik
dapat memusatkan perhatian dalam pembelajaran yang telah diprogramkannya. Sebaliknya,
tanpa RPP atau tanpa persiapan tertulis maupun tidak tertulis, seorang pengajar akan mengalami
kesulitan dalam proses pembelajaran yang dilakukannya. Seorang pengajar yang belum
berpengalaman pada umumnya memerlukan perencanaan yang lebih rinci dibandingkan seorang
pengajar yang sudah berpengalaman.
2. Rumusan Masalah
2.1Apa yang dimaksud dengan rencana pelaksanaan pembelajaran ?
2.2 Apa saja tujuan dan manfaat dari penyusunan RPP ?
3. Tujuan Penulisan
3.1 Untuk mengetahui pengertian RPP.
3.2 Untuk mengetahui tujuan dan manfaat penyusunan RPP
3.3 Untuk mengetahui tata cara penyusunan RPP 2013.
3.4 Untuk mengetahui langkah-langkah menyusun RPP 2013.
3.5 Untuk mengetahui prinsip penyusunan RPP 2013.
BAB II
PEMBAHASAN
RPP merupakan rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci mengacu pada
silabus, buku teks pelajaran, dan buku panduan guru. RPP mencakup: (1) identitas
sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2) alokasi waktu; (3) KI, KD, indikator
pencapaian kompetensi; (4) materi pembelajaran; (5) kegiatan pembelajaran; (6) penilaian; dan
(7) media/alat, bahan, dan sumber belajar.
Setiap guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP untuk kelas di
mana guru tersebut mengajar (guru kelas) di SD/MI dan untuk guru mata pelajaran yang
diampunya untuk guru SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK. Pengembangan RPP dilakukan
sebelum awal semester atau awal tahun pelajaran dimulai, namun perlu diperbaharui sebelum
pembelajaran dilaksanakan.
Pengembangan RPP dapat dilakukan oleh guru secara mandiri dan/atau berkelompok di
sekolah/madrasah dikoordinasi, difasilitasi, dan disupervisi oleh kepala
sekolah/madrasah. Pengembangan RPP dapat juga dilakukan oleh guru secara berkelompok
antarsekolah atau antarwilayah dikoordinasi, difasilitasi, dan disupervisi oleh dinas
pendidikan atau kantor kementerian agama setempat.
2.2 Pengembangan RPP
Pengembangan RPP harus memperhatikan minat dan perhatian peserta didik terhadap
materi standar dan kompetensi dasar yang dijadikan bahan kajian. Dalam hal ini, harus
diperhatikan agar guru jangan hanya berperan sebagai transformator, tetapi juga harus berperan
sebagai motivator yang dapat membangkitkan gairah dan nafsu belajar, mendorong peserta didik
untuk belajar, dengan menggunakan berbagai variasi media dan sumber belajar yang sesuai, serta
menunjang pembentukan kompetensi dasar. Berikut ini terdapat beberapa prinsip yang harus
diperhatikan dalam pengembangan RPP:
a. Kompetensi yang dirumuskan dalam RPP harus jelas; makin konkret kompetensi makin
mudah diamati, dan makin tepat kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk membentuk
kompetensi tersebut.
b. Rencana pembelajaran harus sederhana dan fleksibel, serta dapat dilaksanakan dalam
kegiatan pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik.
c. Kegiatan-kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam RPP harus menunjang dan
sesuai dengan kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
d. RPP yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh, serta jelas pencapaiannya.
Hal yang sangat mendasar dari RPP Kurikulum 2013 ini adalah bahwa pendekatan
pembelajaran yang hendak dikembangkan harus menggambarkan sebuah proses pembelajaran
yang lebih mengedepankan peran aktif siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan dan
keterampilannya. Sementara guru lebih banyak menampilkan perannya sebagai pembimbing dan
fasilitator belajar siswa.
1. Setiap RPP harus secara tuh memuat kompetensi dasar sikap spiritual (KD dari KI-1),
sosial (KD dari KI-2), pengetahuan (KD dari KI-3), dan keterampilan (KD dari KI-4).
2. Satu RPP dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih .
3. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik RPP disusun dengan memperhatikan
perbedaan kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi,
kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar
belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
4. Berpusat pada peserta didik Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta
didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan
semangat belajar, menggunakan pendek atan saintifik meliputi mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, menalar /mengasosiasi , dan mengomunikasikan.
5. Berbasis konteks Proses pembelajaran yang menjadikan lingkungan sekitarnya sebagai
sumber belajar.
6. Berorientasi kekinian Pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, dan nilai-nilai kehidupan masa kini .
7. Mengembangkan kemandirian belajar Pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik
untuk belajar secara mandiri
8. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran
9. RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan,
dan remedi.
10. Memiliki keterkaitan dan keterpaduan antarkompetensi dan/atau antarmuatan RPP
disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI, KD, indikator
pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan
sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan
mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek
belajar, dan keragaman budaya.
11. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi RPP disusun dengan
mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi,
sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA