PENDAHULUAN
Masyarakat Indonesia sejak dulu sudah dikenal sangat heterogen dalam berbagai
aspek, seperti adanya keberagaman ras, suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat, latar
belakang pendidikan dan sebagainya. Di Indonesia terdapat sekitar 380 suku bangsa dan
kurang lebih 200 bahasa daerah, sehingga tidak sedikit masyarakat Indonesia yang
memutuskan untuk membangun sebuah rumah tangga dengan melangsungkan
pernikahan, meskipun memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Menurut Pasal 2
Undang-Undang No. 1 Tahun 1974, tidak ada larangan dalam pelaksanaan pernikahan
berbeda budaya yang dijelaskan bahwa pernikahan adalah sah apabila dilakukan menurut
hukum masing-masing agama dan kepercayaannya itu. Selain itu, faktor globalisasi yang
terjadi di masa ini juga tidak memungkiri individu untuk melakukan interaksi yang lebih
luas.
Pernikahan beda budaya (multikultural) adalah suatu pernikahan yang terjadi antara
pasangan yang berasal dari latar belakang budaya yang berbeda, dimana terdapat
penyatuan pola pikir dan cara hidup yang berbeda untuk membentuk rumah tangga yang
bahagia dan sejahtera. Dalam hal ini budaya menjadi suatu aspek yang penting dalam
pernikahan, dimana pasangan tersebut tentu memiliki nilai-nilai budaya yang dianut,
menurut keyakian dan kebiasaan serta adat istiadat dan gaya hidup budaya. Pernikahan
beda budaya terjadi selain karena adanya rasa saling mencintai juga harus dilandasi rasa
toleransi dan menghargai yang kuat satu sama lain.
Namun, perbedaan latar belakang budaya pada pasangan akan mudah menimbulkan
persoalan interaksi, seperti masalah pemahaman peran maupun norma-norma seorang
suami atau istri hingga permasalahan cara mendidik anak yang dapat menimbulkan
komunikasi yang tidak efektif di antara kedua belah pihak. Selain itu, pasangan juga
membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri terutama terhadap keluarga besar masing-
masing, karena faktor lingkungan sekitar juga dapat berpengaruh terhadap munculnya
konflik dalam pernikahan bila tidak dapat diatasi dengan benar. Maka, berdasarkan
permasalahan tersebut, penulis ingin menganalisis bagaimana pengaruh budaya dari
pernikahan multikultural terhadap perilaku keluarga di Kota Bandung.
1.2 Identifikasi Masalah
Adapun tiga masalah utama yang akan di analisis dalam penelitian ini, yaitu:
Rumusan masalah yang dapat diambil dari identifikasi masalah tersebut adalah :
Dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian kelompok kami di antaranya
yaitu :