MUH. ARIF
105 83 00033 15
ARSITEKTUR III. A
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN ARSITEKTUR
IKLIM
klim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang. Iklim di bumi sangat
dipengaruhi oleh posisi matahari terhadap bumi. Terdapat beberapa klasifikasi iklim di bumi ini
yang ditentukan oleh letak geografis. Di Indonesia secara umum kita dapat menyebutnya
sebagai iklim tropis, lintang menengah dan lintang tinggi. Seluruh kepulauan Indonesia yang
letaknya sepanjang khatulistiwa antara 6 LU dan 11 LS dan antara 95 dan 141 BT termasuk
daerah beriklim tropis. Sifat utamanya ialah suhu yang selalu tinggi, tanpa penyimpangan-
penyimpangan yang besar.
Sehingga dalam hal ini dipelajarilah mengenai iklim di Indonesia salah satunya yaitu
mengenai macam macam iklim di Indonesia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Adapun guna dari mempelajari lebih lanjut mengenai Iklim di Indonesia beserta macam serta
faktor yang dapat mempengaruhi iklim di Indonesia yang mana akan berkaitan dengan
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Selain itu hal ini juga berpengaruh pada keadaan
tanah yang menjadi media tumbuh untuk tanaman yang dibudidayakan.
Pengertian Iklim
Iklim adalah :
1. Keadaan rata-rata cuaca yang terjadi pada suatu wilayah yang luas dan dalam kurun waktu yang
lama (25- 30 tahun).
2. Berubahnya kondisi fisik atmosfer bumi antara lain suhu dan distribusi curah hujan yang
membawa dampak luas terhadap berbagai sektor kehidupan manusia. Perubahan fisik ini tidak
terjadi secara sesaan tetapi dalam kurun waktu yang panjang ( Kementrian lingkungan hidup,
2001 ).
3. Iklim adalah sintesis kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang, yang secara statistik
cukup dapat dipakai untuk menunjukkan nilai statistik yang berbeda dengan keadaan pada
setiap saatnya (World Climate Conference, 1979).
4. Iklim adalah konsep abstrak yang menyatakan kebiasaan cuaca dan unsur-unsur atmosfer
disuatu daerah selama kurun waktu yang panjang (Glenn T. Trewartha, 1980)
Iklim yang di kenal di Indonesia ada tiga iklim antara lain terdiri dari iklim musim (muson), iklim
tropika (iklim panas), dan iklim laut.
1. Iklim Musim (Iklim Muson)
Iklim Muson terjadi karena pengaruh angin musim yang bertiup berganti arah tiap-tiap setengah
tahun sekali. Angin musim di Indonesia terdiri atas Musim Barat Daya dan Angin Musim Timur
Laut.
a. Angin Musim Barat Daya.
Angin Musim Barat Daya adalah angin yang bertiup antara bulan Oktober sampai April sifatnya
basah. Pada bulan-bulan tersebut, Indonesia mengalami musim penghujan
b. Angin Musim Timur Laut.
Angin Musim Timur Laut adalah angin yang bertiup antara bulan April sampai Oktober, sifatnya
kering. Akibatnya, pada bulan-bulan tersebut, Indonesia mengalami musim kemarau.
2. Iklim Tropika (Iklim Panas)
Indonesia terletak di sekitar garis khatulistiwa. Akibatnya, Indonesia termasuk daerah
tropika (panas). Keadaan cuaca di Indonesia rata-rata panas mengakibatkan negara Indonesia
beriklim tropika (panas), Iklim ini berakibat banyak hujan yang disebut Hujan Naik Tropika.
Sebuah iklim tropis adalah iklim yang tropis. Dalam klasifikasi iklim Kppen itu adalah non-
kering iklim di mana semua dua belas bulan memiliki temperatur rata-rata di atas 18 C (64
F). Berbeda dengan ekstra-tropis, dimana terdapat variasi kuat dalam panjang hari, dan
karenanya suhu, dengan musim, suhu tropis tetap relatif konstan sepanjang tahun dan variasi
musiman yang didominasi oleh presipitasi. Iklim tropis terletak antara 0 231/2 LU/LS dan
hampir 40 % dari permukaan bumi.
3. Iklim Laut.
Negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagian besar tanah daratan Indonesia dikelilingi
oleh laut atau samudra. Itulah sebabnya di Indonesia terdapat iklim laut. Sifat iklim ini lembab
dan banyak mendatangkan hujan.
Faktor-Faktor Yang Dipengaruhi Iklim Di Indonesia
a. Suhu udara
Karena posisi Indonesia terletak pada lintang yang rendah, maka Indonesia memiliki
suhu rata rata tahunan yang tinggi yaitu kurang lebih 26 C. suhu udara di pengaruhi oleh iklim
karena suhu yang tinggi akan mengakibatkan banyak penguapan apalagi dilihat dari letak
geografis Indonesia, memungkinkan adanya penguapan yang besar, oleh karena itu pada
musim kemarau kadang kadang juga masih banyak hujan. Dengan demikian tidak ada batas
yang jelas antara musim kemarau dan musim penghujan.
b. Kelembaban udara
Kelembaban udara ialah keadaan fisik atmosfer dalam hubungannya dengan uap air.
Dalam kaitannya dengan air yang selalu terdapat dalam atmosfer, berupa uap (gas), butir-butir
air atau es yang melayang-layang(awan, kabut). Jumlahnya sekitar 2% dari massa seluruh
atmosfer. Tetapi jumlah ini tidak tetap dan berkisar antara hampir 0%-5%. Sebagai Negara
kepulauan yang memiliki laut yang luas, iklim tropis dan suhu yang tinggi , maka penguapan di
Indonesia sangat banyak sehingga kelembaban udara selalu tinggi.
c. Curah hujan
Sebagai Negara kepulauan yang memiliki laut yang luas, iklim tropis dan suhu yang
tinggi , maka penguapan di Indonesia sangat banyak sehingga kelembaban udara selalu tinggi.
Kelembaban udara yang tinggi inilah yang akan menyebabkan curah hujan yang tinggi pula.
TEMPERATUR
Temperature adalah suatu ukuran derajat relative panas atau dinginnya tubuh, terkait
dengan titik didih dan titik beku air, yang memiliki nilai numeric tetap. Temperature bukan
merupakan ukuran jumlah energi panas yang dimiliki tubuh . energy panas akan tergantung
dari ukuran tubuh (segelas akan mengandung lebih sedikit energy daripada satu bak air pada
temperature yang sama) dan juga sifat alami materi tersebut Suhu atau temperatur benda
adalah besaran yang menyatakan derajat panassuatubenda.
Benda yang panas memiliki suhu yang tinggi, sedangkan benda yang dinginkan memiliki suhu
yang rendah. Perlu diketahui bahwa suhu merupakan besaran, maka yang memiliki suhu tentu
benda. Misalnya suhu es yang sedang mencair, suhu air yang mendidih dan seterusnya. Jadi
tidak ada suhu tempat atau ruangan, yang ada adalah suhu udara di tempat atau ruangan.
Zat yang berbeda membutuhkan jumlah energy panas yang berbeda untuk kenaikan
temperature yang sama.hal ini di tunjukan oleh kapasitas panas spesifik zat tersebut, yaitu
jumlah energy untuk menaikan temprtur 1kg zat sebanyak 10C. untuk air nilainya adalah 4,2 KJ
tetapi untuk mercury hanya 0,14 KJ
Transmisi Panas
Terdapat tiga cara transfer panas : konduksi , konveksi , dan radiasi. Ketiga cara ini
penting untuk memahami hilangnya panas tubuh dan bagaimana mengontrolnya :
1) Konduksi adalah transfer panas dalam zat padat,cair, dan gas (atau dari suatu
zat ke zat lain melalui kontak).karena adanya tubukan antar molekul maka terjadi
transfer energi panas melalui zat tersebut.melalui proses ini,energi panas akan
berpindah dari era yang lebih dingin transfer pnas ini terjadi dengan cepat pada logam
yang merupakan konduktor panas yang baik.Sebagian besar materi lain selain logam
bukan merupakan konduktor yang baik dan disebut isolator panas. Ini mudah
dimengerti jika anda mmbandingkan mengambil panci panas yang mempunyai
pegangan kayu atau plastik.kayu atau plastik tidak mengkonduksi panas dari panci
karna merupakan insolator panas. Ukuran efisiensi suatu zat tertentu dalam transfer
panas disebut juga konduktivitas termal. Logam memiliki nilai konduktivitas termal yang
tinggi dan terasa dingin disentuh karena konduksi panas yang cepat dari panas yang
dirasakan di kulit.walaupun hilangnya panas secra konduksi dari tubuh manusia hanya
sedikit, pencegahan dengan menutup tubuh dengan materi insulator cukup signifikan.
Udara merupakan insulator yang baik-pakaian yang longgar dan selimut yang
menyediakan selapis udara disekitar pasien akan mengurangi hilangnya panasdengan
signifikan.
Angin adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke daerahyang bertekanan
rendah yang mempunyai besaran dan arah. Besaran yang dimaksud adalah kecepatannya
sedang arahnya adalah darimana datangnya angin.
. Kecepatan angin adalah kecepatan udara yang bergerak secara horizontal pada ketinggian
dua meter diatas tanah. Perbedaan tekanan udara antara asal dan tujuan angin merupakan
faktor yang menentukan kecepatan angin. Kecepatan angin akan berbeda pada permukaan
yang tertutup oleh vegetasi dengan ketinggian tertentu, misalnya tanaman padi, jagung, dan
kedelai. Oleh karena itu, kecepatan angin dipengaruhi oleh karakteristik permukaan yang
dilaluinya.. Dalam mengukur kecepatan angin terdapat istilah kecepatan angin rata-rata.
Kecepatan angin rata-rata adalah jumlah seluruh kecepatan angin pada saat pengamatan di
bagi dengan jumlah pengamatan tanpa memperhatikan arah angin.. Kecepatan angin dapat
diukur dengan menggunakan alat yang disebut anemometer. Jenis anemometer yang paling
banyak digunakan adalah anemometer mangkok. Kecepatan angin dapat diukur dalam satuan
meter per detik, kilometer per jam, atau knot (1 knot sekitar 0,5 m/s).
Arah angin diukur dalam satuan derajat yaitu utara 360, selatan180, timur 90, barat 270,
dan seterusnya. Beberapa contoh angin yang diberi nama sesuai dengan arah datangnya angin
yaitu angin darat adalah angin yang datang dari arah darat, angin laut adalah angin yang
datang dari laut . Pada permukaan bumi terdapat atmosfer yang diakibat perbedaan dalam
menerima energi matahari, maka dalam skala luas/global angin membentuk sirkulasi tertentu.
Oleh karena itu maka angin memiliki laju dan arah. Di samping angin yang bergerak dalam
skala luas terdapat angin yang terjadi di lokasi tertentu atau disebut angin lokal. Contoh dari
angin lokal adalah angin laut dan angin darat
KENYAMANAN THERMAL
Suhu udara
Suhu udara ini erat kaitannya dengan kalor. Kalor tercipta karena adanya perbedaan suhu.
Kalor mengalir dari suhu tinggi ke suhu rendah. Suhu udara dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
suhu udara normal dan suhu udara rata-rata (MRT = Mean radiant temperature) yang
merupakan suhu rata-rata lingkungan sekitar seseorang. MRT dapat mempengaruhi tubuh
seseorang sebesar 66%. Kenyamanan termal akan tercipta jika perbedaan antara MRT dan
suhu udara normal kurang dari 50. Kenyamanan termal pada manusia adalah pada suhu tubuh
370C dan jika naik sampai 50 atau turun sampai 20 maka akan timbul ketidaknyamanan atau
bahkan kematian. Sedangkan suhu udara lingkungan dikatakan nyaman pada suhu sekitar
250C, diatas 260C maka tubuh manusia sudah berkeringat. Maka dari itu, selain kemampuan
tubuh manusia untuk mempertahankan suhu diperlukan juga pengondisian lingkungan yang
optimal. Seperti penggunaan pakaian yang tebal di daerah dingin atau pemakaian kipas angin
pada daerah yang panas.
Kelembaban udara
Kelembaban udara adalah kandungan uap air di udara. Kelembaban udara ini mempengaruhi
pelepasan kalor dari tubuh manusia. Kelembaban udara yang tinggi akan menyebabkan kalor di
dalam tubuh manusia sulit dilepaskan sehingga timbul ketidaknyamanan. Begitupun dengan
kelembaban udara yang rendah akan banyak mengambil kalor dari tubuh sehingga akan timbul
kulit kering dan sebagainya.
Angin adalah udara yang bergerak. Udara yang bergerak ini membantu mempercepat
pelepasan kalor pada permukaan kulit seseorang. Angin akan membantu mengangkat uap-uap
air yang menghambat pelepasan kalor. Akan tetapi jika angin ini terlalu kencang maka kalor
yang dilepaskan tubuh menjadi berlebih sehingga akan timbul kondisi kedinginan yang
mengurangi kenyamanan termal.
Radiasi matahari
Radiasi matahari sampai ke bumi untuk menghangatkan permukaan bumi. Begitupun pada
suatu bangunan, radiasi matahari akan membuat ruangan terasa hangat. Pada siang hari
radiasi matahari ini melimpah sehingga jika terlalu banyak akan mengakibatkan suhu udara di
dalam ruangan meningkat, sebaliknya pada malam hari radiasi matahari sangat minim sehingga
menimbulkan kedinginan pada tubuh seseorang. Maka dari itu diperlukan perancangan
bangunan yang dapat mengatasi kelebihan dan kekurangan dari efek radiasi matahari ini.
Keempat aspek tersebut adalah aspek lingkungan, terdapat aspek lain yang merupakan aspek
manusia yaitu:
Aktivitas manusia
Aktivitas manusia pada umumnya menghasilkan kalor yang akan dilepaskan ke lingkungan.
Kalor ini berbeda-beda untuk setiap aktivitas. Aktivitas berat seperti berolahraga, mengangkat
beban dan pekerjaan berat lain yang memerlukan energi yang besar akan menghasilkan kalor
yang besar pula. Sedangkan aktivitas seperti istirahat atau tidur menghasilkan kalor yang
minimum.
Pakaian
Kalor yang dilepaskan seseorang ke lingkungan dipengaruhi juga oleh pakaian yang dikenakan.
Ketika pakaian yang dikenakan adalah pakaian yang tipis dan pendek maka pelepasan kalor
akan banyak terjadi. Hal ini biasanya dilakukan di daerah dengan suhu udara yang tinggi.
Sebaliknya jika pakaian yang dipakai adalah pakaian tebal dan panjang maka pelepasan kalor
dari kulit akan minimum. Biasanya pakaian seperti ini dipakai di daerah dengan suhu rendah.
Untuk dapat mencapai kenyamanan termal maka diperlukan pengondisian udara yang baik.
Pengondisian udara ini bisa secara alami atau buatan. Pengondisian udara ini tergantung dari
kebutuhan di setiap daerah. Untuk daerah tropis maka pengondisian udara yang dibutuhkan
adalah untuk mengurangi kalor yang dalam suatu bangunan sedangkan di daerah dingin maka
pengondisian udara yang dimaksud adalah bertujuan untuk mempertahankan kalor di dalam
ruangan. Untuk daerah tropis seperti Indonesia, pengondisian udara secara alami adalah
dengan cara memanfaatkan aliran angin dan menghindari radiasi matahari berlebih. Hal ini
dapat dicapai dengan merancang sebuah bangunan dengan memperhatikan arah aliran angin
di lingkungan sekitar dan arah bukaan jendela yang tidak menghadap matahari langsung.
Sedangkan pengondisian udara buatan adalah suatu rekayasa di dalam ruangan dengan
menciptakan aliran udara secara paksa. Hal yang sudah lazim adalah penggunaan kipas angin
atau AC pada ruangan untuk menurunkan suhu di dalam ruangan atau menggunakan heater
untuk menaikkan suhu udara di malam hari. Tentunya pengondisian udara buatan ini
memerlukan energi yang besar sehingga pada perancangan bangunan pengondisian udara
secara alami sangat dioptimalkan.
Pengondisian udara atau penghawaan secara alami dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut:
Ventilasi adalah suatu celah atau lubang tempat mengalirnya udara untuk tujuan pertukaran
kalor. Ventilasi ini biasanya merupakan bukaan jendela pada suatu bangunan. Arah bukaan
jendela biasanya tergantung dari keadaan iklim suatu daerah dengan memperhatikan arah
radiasi matahari. Pada daerah tropis maka orientasi bangunannya menghindari arah radiasi
matahari langsung. Biasanya untuk keperluan ini dirancang bangunan dengan orientasi Utara-
Selatan, artinya bukaan jendela terdapat di sisi Utara dan Selatan sehingga radiasi matahari
yang masuk melalui bukaan jendela dapat diminimumkan. Bukaan jendela ini berkaitan juga
dengan arah aliran angin. Untuk mendapatkan udara yang sejuk maka arah bukaan jendela
harus searah dengan arah aliran angin. Aliran angin ini akan sangat membantu adanya
konveksi di dalam ruangan sehingga kalor yang ada di dalam suatu ruangan akan dilepaskan
dengan mudah.
Plafon yang dirancang dengan ketinggian hingga 3,15 m akan menurunkan suhu ruangan
0,150C (mendesain rumah tropis , Bona Yudha Prasetya). Dengan plafon yang tinggi maka
akan tercipta ruang konveksi yang besar. Udara panas akan cenderung naik ke atas, maka
pada bangunan dengan plafon yang tinggi udara panas akan berkumpul di atas sehingga
aktivitas manusia yang berada di bawah tidak akan terganggu dengan panas. Perancangan
plafon ini akan maksimal jika ditambah perancangan ventilasi di bagian atas ruangan sehingga
udara panas dari bagian atas ruangan akan bersirkulasi dengan udara segar dari luar.
Bukaan jendela atau ventilasi merupakan hal yang bersifat permanen karena merupakan
bagian dari rancangan bangunan. Sedangkan untuk pengondisian yang lebih fleksibel sesuai
dengan keperluan aktivitas seseorang maka dibutuhkan elemen pembayang. Elemen
pembayang ini dapat bersifat permanen atau dapat diatur (adjustable). Elemen pembayang
permanen biasanya berupa overhang di luar bangunan atau louver dan light-shelves di atas
jendela. Sedangkan elemen pembayang yang dapat diatur biasanya berupa tenda atau gondola
di luar bangunan atau roller dan curtain yang dipasang di dalam bangunan.
Material bangunan biasanya digunakan pada dinding untuk berbagai keperluan. Untuk
meningkatkan kenyamanan termal, misalnya pada bangunan dengan orientasi bukaan jendela
Utara-Selatan maka dinding yang menghadap Timur dan Barat haruslah memiliki material yang
lambat dalam menghantarkan kalor dari radiasi matahari. Sehingga pada malam hari ketika
radiasi matahari minimum, kalor yang merambat melalui dinding akan sampai di dalam ruangan
dan menghangatkan ruangan. Pemilihan material ini bertujuan untuk memaksimalkan sirkulasi
udara di dalam ruangan.
Penanaman vegetasi ditujukan untuk memperoleh lebih banyak udara segar di sekitar
bangunan. Vegetasi yang rimbun juga akan menimbulkan efek teduh yang akan meningkatkan
kenyamanan. Vegetasi ini baiknya diletakkan menghadap matahari langsung agar dapat
berfotosintesis secara maksimal dan menghasilkan lebih banyak oksigen yang akan masuk ke
dalam ruangan.