Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Hasil Kegiatan

PLANT SURVEY

Area Pengamatan : Ruang Kerja Divisi Furniture bagian Radiologi

Proses Bahaya Potensial Penyaki Yang Sudah Risiko


Kerja tAkibat Dilakukan Kecelakaan
Kerja/ Modifikasi Peraturan APD Kerja
Penyaki Alat/
t Akibat Lingkungan
hubung- Kerja
an
Kerja
Furniture 1. FISIK Dehidra TIDAK ADA Tertimpa
Radiologi - Suhu/Tek si APD alat berat,
(Ruang anan Low menabrak
Perakitan) - Ruangan back objek
panas pain dengan
- Listrik/ca TBC bagian
haya tubuh,
- Sedikit kontak
ventilasi dengan
- Pertukara listrik
n udara
sedikit
- Cahaya
matahari
tidak
masuk ke
dalam
ruangan
2. ERGONO Varises Ruangan Selama TIDAK ADA Strain/
MIS
Low cukup bekerja dari APD sprain
- Posisi
back memungkin jam 7 sampai
kerja
terlalu pain pekerja jam 5 sore, ada
lama HNP berpindah waktu istirahat
berdiri tempat selama setiap sholat
- Mengangk bekerja dan jam makan
at benda sehingga siang pukul
berat baik mengurangi 11.30 WIB.
alat atau posisi tubuh
pun bahan yang stasis.
produksi

3. KIMIA Ispa TIDAK ADA


- Debu Derma- APD
titis
kontak/
iritan
pneumo
coniosis

Furniture 1. FISIK Tertimpa


Radiologi - Aliran alat berat
(Ruang udara
Vacuum) buruk
- Rentan
terjatuh
alat berat

2. ERGONO
MIS

3. KIMIA

Furniture 1. FISIK Dehidra Ruangan Karyawan - TLD Terpajan


Radiologi - Ruangan si dilapisi timbal wajib monitor radiasi,
(Ruang tertutup Low untuk memakai TLD menabrak
exposure ) - Tidak ada back mencegah monitor untuk objek
cahaya pain radiasi keluar melihat sejauh dengan
matahari TBC ruangan mana mereka bagian
masuk terpapar tubuh,
- Pengujian radiasi terpajan
alat dengan
- Ruang dingin dari
ber-AC AC
- Sinar
radiasi

2. ERGONO Varises Ruangan Selama Strain/


MIS cukup bekerja dari sprain/otot
- Posisi memungkin jam 7 sampai tegang,
kerja pekerja jam 5 sore, ada pergerakan
berdiri berpindah waktu istirahat berulang
dalam tempat selama setiap sholat dengan
waktu bekerja dan jam makan pengangkata
lama sehingga siang pukul n otot yang
mengurangi 11.30 WIB. rendah
posisi tubuh
yang stasis.
3. KIMIA Ispa Ruangan Karyawan - TLD Kontak
- Sinar Derma- dilapisi timbal wajib monitor jangka
radiasi titis untuk memakai TLD panjang
- Debu kontak/ mencegah monitor untuk dengan
iritan radiasi keluar melihat sejauh radiasi
pneumo ruangan mana mereka
coniosis terpapar
ganggua radiasi, SOP
n akibat untuk
radioak mencegah
tif bahaya kerja
Area Pengamatan : Ruang Kerja Divisi Furniture bagian incubator

Proses Bahaya Potensial Penyaki Yang Sudah Risiko


Kerja tAkibat Dilakukan Kecelakaan
Kerja/ Modifikasi Peraturan APD Kerja
Penyaki Alat/
t Akibat Lingkungan
hubung- Kerja
an
Kerja
Furniture 1. FISIK Dehidra TIDAK ADA Menabrak
Incubator - Suhu/Tek si APD objek
(Ruang anan Low dengan
Wiring) - Ruangan back bagian
panas pain tubuh,
- Listrik/ca TBC kontak
haya Stress dengan
kurang akibat listrik
- Sedikit kerja
ventilasi
- Cahaya
untuk
meja kerja
kurang
2. ERGONO Low Ruangan Selama TIDAK ADA Strain/
MIS
back cukup bekerja dari APD sprain
- Posisi
pain memungkin jam 7 sampai
kerja
terlalu pekerja jam 5 sore, ada
lama berpindah waktu istirahat
duduk, tempat selama setiap sholat
membung bekerja dan jam makan
kuk sehingga siang pukul
mengurangi 11.30 WIB.
posisi tubuh
yang stasis.
3. KIMIA Ispa TIDAK ADA
- Debu Derma- APD
titis
kontak/
iritan
pneumo
coniosis

Furniture 1. FISIK Dehidra Arus listrik TIDAK ADA Tersetrum /


Incubator - Ventilasi si rendah untuk APD kontak
(Ruang Uji) kurang Low menurunkan dengan
- Cahaya back potensi bahaya listrik
kurang pain
- AC TBC
- Arus Stress
listrik akibat
kerja
2. ERGON Varises ruang cukup Selama TIDAK ADA Strain/Sprai
OMIS untuk bergerak bekerja dari APD n
- Posisi bebas, pekerja jam 7 sampai
kerja dapat jam 5 sore, ada
berdiri berpindah waktu istirahat
posisi kerja setiap sholat
dan jam makan
siang pukul
11.30 WIB.
3. KIMIA

Furniture 1. FISIK Tuli, ada Tidak memakai menabrak


Incubator - Ruang kelaina penerangan earplug objek
(Ruang gelap n dari lampu dengan
printing - Ventilasi refraksi neon pada bagian
keterangan cukup mata meja pekerja tubuh,
alat) - Bising terpajan
oleh suara
keras
2. ERGON Low Karyawan Strain /
OMIS back diperbolehkan sprain
- Posisi pain, istirahat ketika
bekerja psikosis waktu sholat
duduk dan makan
siang.
3. KIMIA

Furniture 1. FISIK Hyperpi Udara disedot Sarung tangan Jatuh akibat


Incubator - Ruangan reksi, atau dibuang tebal jalan licin
(Ruang panas trauma, keluar jadi dan basah,
laser / - Jalanan infeksi asap hasil trauma
perakitan basah- pemotongan akibat laser
hood licin tidak potong,
acrylic) - Pengguna memenuhi tertimpa alat
an laser ruang kerja berat
untuk
memotong

2. ERGON Low Ruang kerja Karyawan Strain /


OMIS back cukup besar diperbolehkan sprain
- Posisi pain, untuk istirahat ketika
bekerja psikosis mobilitas waktu sholat
duduk sehingga dan makan
posisi kerja siang.
tidak stasis
3. KIMIA ISPA, Udara disedot Trauma
- Asap cancer, atau dibuang akibat laser
pemotong silikosis, keluar jadi potong
an iritasi asap hasil
mengguna mata pemotongan
kan laser tidak
memenuhi
ruang kerja
Area Pengamatan : Ruang Kerja Divisi Furniture (produksi stainless, IPAL, incinerator)

Proses Bahaya Potensial Penyaki Yang Sudah Risiko


Kerja tAkibat Dilakukan Kecelakaan
Kerja/ Modifikasi Peraturan APD Kerja
Penyaki Alat/
t Akibat Lingkungan
hubung- Kerja
an
Kerja
Furniture 1. FISIK Dehidra Tulisan area Tidak memakai Sampah dan
produksi - Cahaya si, Tuli bebas rokok kacamata, tabung O2
stainless dan untuk earplug, dan bisa
(tempat las) ventilasi menghindari safety shoes. menimbulka
cukup kebakaran di Beberapa n
- Bising area kerja karyawan kebakaran,
- Ada memakai masker. terpajan
tabung O2 Memakai sarung oleh suara
- Ada tangan. yang lama
sampah
mudah
terbakar
2. ERGONO Low Ruangan luas Strain/
MIS
back sehingga sprain
- Posisi
pain pekerja bebas
kerja
berdiri, HNP beraktivitas
membawa dan bebas
benda mengubah
berat posisi kerjanya

3. KIMIA Ispa Beberapa


- Debu Derma- karyawan
titis menggunakan
kontak/ masker
iritan
pneumo
coniosis

Furniture 1. FISIK Hiperpi Sarung tangan, Tertimpa


produksi - Alat reksi, safety shoes, baju alat berat,
stainless penekan dehidra dan celana menabrak
(bending) stainless si panjang, dan objek
panas masker dengan
- Ventilasi bagian
dan tubuh, kulit
cahaya terkena
cukup panas mesin
bending.
2. ERGON Low Ruangan kerja Strain /
OMIS back besar dan sprain,
- Posisi pain memungkinka tertimpa alat
kerja HNP n pekerja berat
berdiri untuk bergerak
dan bebas
banyak
membung
kuk
- Membawa
alat-alat
berat

3. KIMIA Ispa Beberapa


- debu Derma- karyawan
titis menggunakan
kontak/ masker
iritan
pneumo
coniosis

Furniture 1. FISIK Tuli TIDAK ADA Tertimpa


produksi - Bersebela APD alat berat,
stainless han menabrak
(assembly / dengan objek
perakitan) ruang las, dengan
kebisinga bagian
n tubuh
mencapai
75
- Banyak
alat berat

2. ERGON
OMIS

3. KIMIA

Furniture 1. FISIK
IPAL - Ventilasi
(pembuatan dan
kerangka) cahaya
cukup
- Suhu
udara
cukup

2. ERGON
OMIS

3. KIMIA Ispa Ruangan kerja Kecelakaan


- Bau cat Derma- diberikan kerja karena
- Banyak titis kipas yang debu
debu sisa kontak/ dapat menghalangi
pemotong iritan menghindarka pandangan/
an pneumo n pekerja dari masuk ke
fiberglass coniosis debu-debu saat mata.
sedang
memotong
fiberglass
Furniture 1. FISIK Tuli
IPAL - Bising
(pretreatme
nt -
pengelasan)

2. ERGON
OMIS

3. KIMIA Ispa Pelindung wajah,


- Debu Derma- safety shoes,
titis masker
kontak/
iritan
pneumo
coniosis

Formulir Identifikasi Bahaya danPenilaian Risiko


Pelaksanaan: Area Pengamatan: Tgl Penilaian:
Seluruh ruang kerja divisi furniture (furniture
radiologi, incubator, produksi stainless, IPAL)
Bahaya Risiko PenilaianRisiko Pengendalian
Akibat Peluang Tingkat Risiko
Risiko
- Bising (75 db) Tuli Menurun Kemung Tinggi Belum ada
kan kinan penggunaan APD
produktif besar yang tepat seperti
itas kerja terjadi penggunaan earplug,
Pensiun dan belum ada
dengan pemeriksaan secara
cacat berkala untuk
pendenga memeriksa fungsi
ran pendengaran
- Suhu/Tekanan Dehidrasi Menurun Kemung Resiko Beberapa karyawan
kan kinan tinggi membawa
produktif sangat minumnya sendiri
itas kerja besar jika ruangan
Merasa memungkinkan
terbakar untuk membawa
karena minum.
konveksi Belum ada upaya
panas eleminasi, substitusi
atau modifikasi kerja

- Mesin (alat berat) Tertimpa Menurun Kemung Resiko Pemakaian APD


Terjepit kan kinan tinggi pada beberapa
produktif terjadi ruangan.
itas kerja tidak Adanya SOP dalam
Pensiun terlalu pengoperasian mesin
dengan besar untuk mencegah
cacat fisik bahaya
Pengeluar Belum ada upaya
an biaya eleminasi, substitusi
perawata atau modifikasi kerja
n dan
rehabilita
si
- Listrik/cahaya Tersetrum Menurun Kemung Resiko Pengendalian arus
kan kinan tinggi listrik rendah untuk
produktif terjadi menurunkan potensi
itas kerja, kecil bahaya
kematian,
Pengeluar
an biaya
perawata
n dan
rehabilita
si
- Ruang kerja gelap Kelainan Menurun Kemung Resiko Di beberapa tempat
refraksi kan kinan tinggi diberikan lampu
mata, produktiv terjadi yang cukup terutama
mata lelah itas kerja, besar pada area meja kerja
pengeluar
an biaya
perawata
n dan
rehabilita
si
- Minim cahaya TBC Menurun Kemung Resiko Belum ada upaya cek
matahari yang kan kinan tinggi kesehatan secara
masuk ke ruangan produktiv terjadi reguler, belum ada
itas kerja, besar upaya modifikasi
pengeluar ruangan kerja
an biaya
perawata
n dan
rehabilita
si,
meningka
tkan
angka
kesakitan
TBC
- Posisi kerja terlalu Varises Menurun Kemung Resiko Ruangan yang cukup
lama berdiri kan kinan tinggi untuk pergerakan
produktif sangat bebas pekerja
itas kerja besar
- Design tempat Low back Menurun Kemung Resiko Belum ada edukasi
kerja/ alat/ mesin pain kan kinan tinggi langsung dari pabrik,
yang mengharuskan produktif sangat namun pekerja
pekerja sering itas kerja besar secara pribadi
bungkuk atau mengubah posisi
duduk terlalu lama tubuhnya saat
bekerja setiap
beberapa jam.
- Mengangkat benda Low back Menurun Kemung Resiko SOP tentang
berat baik alat atau pain kan kinan tinggi pengoperasian alat
pun bahan produksi HNP produktif sangat
itas kerja besar
- Debu Ispa Menurun Kemung Resiko Belum ada upaya
Derma- kan kinan tinggi eleminasi, substitusi
titis produktif sangat atau modifikasi
kontak/ itas kerja besar kerja, penggunaan
iritan Pensiun masker pada
pneumoco dengan beberapa ruang
niosis penuruna kerja, beberapa
n kualitas ruangan
hidup menggunakan kipas
Penguran untuk
gan usia menghindarkan debu
harapan masuk ke mata
hidup ataupun terhirup.

- Material cipratan ISPA, Menurun Kemung Resiko Belum ada upaya


las, asap cancer, kan kinan tinggi eleminasi, substitusi
pemotongan dari silikosis, produktif terjadi atau modifikasi
alat potong laser iritasi itas kerja besar kerja, belum ada
mata Pensiun upaya penggunaan
dengan APD yang baik dan
penuruna menyeluruh, ada alat
n kualitas penghisap asap sisa
hidup pemotongan laser
Penguran sehingga asap tidak
gan usia memenuhi ruangan
harapan kerja.
hidup

B. Pembahasan

PT. Polijaya Medikal merupakan pabrik yang bergerak dalam produksi alat-alat
penunjang rumah sakit seperti incubator, IPAL, incinerator, hyperbaric chamber, dan alat
lainnya. Sejauh pengamatan kami, sebagai pabrik yang masih muda, PT Plijaya Medikal
sudah mengenal konsep K3 dalam pelaksanaan kegiatan kerja. Namun, menurut kami,
proses pelaksanaan K3 dalam lingkungan pabrik masih kurang baik dari segi promotif,
preventif, maupun kuratif. Salah satu contohnya adalah penggunaan APD yang masih
minim atau keadaan ruangan kerja yang belum cukup memenuhi kriteria ruangan sehat.
Penerapan praktik K3 yang kurang ini dapat berpengaruh pada tingginya angka Penyakit
Akibat Kerja (PAK) dan Penyakit Akibat Hubungan Kerja (PAHK). Namun, dari hasil
kunjungan kami, kami tidak dapat menilai seberapa besar pengaruh penerapan konsep K3
dengan angka PAK dan PAHK di PT Polijaya Medikal karena tidak ada sumber yang
memberikan keterangan kejadian PAK dan PAHK di PT Polijaya Medikal.

Dari segi keamanan untuk beberapa ruang kerja sudah diberikan tanda-tanda
seperti kawasan dilarang merokok, atau tanda ruangan beradiasi tinggi. Namun untuk
beberapa ruang masih kurang tanda penunjuk tentang informasi bahaya yang mungkin
terjadi di ruangan tersebut, misalnya pada ruangan yang banyak terdapat alat berat,
jalanan yang licin, atau ruangan yang terlihat kurang kokoh bangunannya.

Dari segi kesehatan, upaya yang dilakukan pabrik masih sebatas evaluasi terhadap
bahaya kerja. Misalnya pada ruang radiologi, diberikan TLD monitor yang dapat
mengevaluasi seberapa besar pajanan radiasi yang diterima pekerja. Namun, untuk segi
kesehatan lainnya seperti posisi kerja yang statis (lama berdiri atau lama duduk) dan
pencahayaan yang kurang pada beberapa ruangan baik sumbernya dari lampu ataupun
cahaya matahari langsung dapat memberikan efek pada kesehatan pekerja, baik jasmani
ataupun psikis karena karyawan bekerja dengan sistem satu shift dari pukul tujuh pagi
hingga pukul lima sore. Kami juga tidak melihat adanya kotak P3K ataupun obat-obat
emergensi pada tiap ruangan dan tidak ada unit khusus untuk kesehatan pekerja di
lingkungan pabrik.

Dari segi keselamatan untuk beberapa sektor ruang kerja sudah menerapkan
dengan baik, misalnya dengan penggunaan safety shoes, masker, sarung tangan, dan
sebagainya. Namun, untuk beberapa ruang kerja penggunaan APD (Alat Pelindung Diri)
masih sangat minim. Kelompok kami juga tidak menerima informasi jika ada pelatihan
training untuk pemakaian APD. Namun untuk SOP penggunaan alat, masing-masing
pekerja yang bersangkutan sudah dilatih sesuai pekerjaannya masing-masing sehingga
meminimalisir kejadian kecelakaan kerja akibat kelalaian dalam operasional alat kerja.

Anda mungkin juga menyukai