Anda di halaman 1dari 13

90 Jurnal Pendidikan Vokasi

KEEFEKTIFAN E-LEARNING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN


(STUDI EVALUASI MODEL PEMBELAJARAN E-LEARNING SMK
TELKOM SANDHY PUTRA PURWOKERTO)
Numiek Sulistyo Hanum
Program Studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan PPs UNY
numiekhanum@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan standar mutu pelaksanaan e-learning sebagai
media pembelajaran yang efektif; (2) mengidentifikasi keefektifan perencanaan pembelajaran e-
learning; (3) mengidentifikasi keefektifan perancangan dan pembuatan materi pembelajaran e-
learning; (4) mengidentifikasi keefektifan metode penyampaian pembelajaran e-learning; (5)
mengidentifikasi keefektifan pelaksanaan dan interaktivitas pembelajaran e-learning; (6) men-
gidentifikasi keefektifan evaluasi pelaksanaan e-learning; (7) mengetahui faktor penghambat dan
pendukung pelaksanaan e-learning sebagai media pembelajaran.
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan model evaluasi discrepancy. Data dikumpul-
kan melalui angket dan observasi, kemudian data dianalisis secara deskriptif. Keberhasilan
program diukur dengan kriteria absolute, yakni standar pelaksanaan pembelajaran e-learning
yang telah ditetapkan sebelumnya dari standar mutu penyelenggaraan e-learning yang ideal.
Analisis deskripsi data mendiskripsikan dan memaknai keefektifan e-learning sebagai media
pembelajaran di SMK Telkom Sandhy Putra Purwokerto dari tiap-tiap data ubahan dan sub
ubahan, yaitu nilai rerata pada standar variabel penelitian. Masing-masing ubahan dibandingkan
dengan acuan kriteria yang telah ditentukan berdasarkan rata-rata ideal dan simpangan baku
ideal yang dapat dicapai oleh instrumen. Responden dari penelitian ini adalah guru dan siswa
SMK Telkom Sandhy Putra Purwokerto yang terlibat langsung dengan pembelajaran e-learning.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran e-learning di SMK Telkom
Sandhy Putra Purwokerto sesuai dengan standar mutu pelaksanaan e-learning pada komponen
perencanaan pembelajaran cukup efektif dengan kecenderungan 77,57%; komponen perancangan
dan pembuatan materi cukup efektif dengan kecenderungan 75,14%; komponen penyampaian
pembelajaran e-learning cukup efektif dengan kecenderungan 75%; komponen interaksi
pembelajaran cukup efektif dengan kecenderungan 66,10%; dan komponen evaluasi pelaksanaan
pembelajaran e-learning cukup efektif dengan kecenderungan 69,01%. Secara keseluruhan dapat
disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran e-learning sebagai media pembelajaran di SMK
Telkom Sandhy Putra Purwokerto cukup efektif dengan tingkat kecenderungan 77,27%. Hal ini
menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran e-learning di SMK Telkom Sandhy Putra
Purwokerto tidak sepenuhnya efektif bagi semua guru di SMK Telkom Sandhy Putra Purwokerto,
dikarenakan beberapa faktor dari pelaksanaannya yang belum optimal.
Kata kunci : keefektifan, e-learning, media pembelajaran, discrepancy

Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 3, Nomor 1, Februari 2013


Jurnal Pendidikan Vokasi 91

THE EFFECTIVENESS OF E-LEARNING AS INSTRUCTIONAL


MEDIA (EVALUATION STUDY OF E-LEARNING INSTRUCTIONAL
MODEL INSMK TELKOM SANDHY PUTRA PURWOKERTO)
Numiek Sulistyo Hanum
Graduate School, Yogyakarta State University
numiekhanum@gmail.com
Abstract
This study aims to: (1) describe the quality standard of e-learning as effective instructional media,
(2) identify the effectiveness of e-learning instructional plan, (3) identify the effectiveness of
designing and developing the e-learning materials, (4) identify the effectiveness of delivery method
of the e-learning instructional strategy, (5) identify the effectiveness of implementation and
interactivities of e-learning instructional, (6) identify the effectiveness of evaluation of the e-
learning process, and (7) identify the inhibiting and supporting factors in the implementation of e-
learning as instructional media.
This study is an evaluation research using the discrepancy evaluation model. The data were
collected through questionnaire and observation, and analyzed descriptively. The success of the
program was measured using absolute criteria, i.e. the standard process of e-learning instruction
determined by the ideal standard of the quality of e-learning process. The descriptive data analysis
described and interpreted the effectiveness of e-learning as instructional media in SMK Telkom
Sandhy Putra Purwokerto by each alteration and subalteration data, i.e the average value in the
standard of the research variable. Each alteration was compared with criterion standards
determined based on the ideal mean and standard deviation obtained by the instrument. The
respondents were teachers and students of SMK Telkom Sandhy Putra Purwokerto directly
involved in the e-learning instruction.
The results show that the implementation of e-learning in SMK Telkom Sandhy Putra Purwokerto
based on the quality standard of e-learning implementation on the component of instructional plan
is quite effective with the tendency of 77.57%; the component of designing and developing the
material is quite effective with the tendency of 75.14%; the component of delivery method of
instructional strategy is quite effective with the tendency of 75%; the component of interactivities is
quite effective with the tendency of 66.10%; and the component of evaluation of e-learning process
is quite effective with the tendency of 69.01%. Overall it can be concluded that the implementation
of e-learning as instructional media in SMK Telkom Sandhy Putra Purwokerto is quite effective
with the tendency of 77.27%. This study indicates that the implementation of e-learning instruction
at SMK Telkom Sandhy Putra Purwokerto is not completely effective, because several factors of
implementation are not optimal
Keywords: effectiveness, e-learning, instructional media, discrepancy

Keefektifan E-learning sebagai Media Pembelajaran


92 Jurnal Pendidikan Vokasi

PENDAHULUAN terhadap materi dan meningkatkan kegiatan


pembelajaran di sekolah kejuruan.
Penerapan suatu model pembelajaran
Penelitian ini bertujuan mendeskripsi-
memiliki satu komponen yang perlu diperhati-
kan standar mutu pelaksanaan e-learning
kan agar suatu model pembelajaran dapat
sebagai media pembelajaran yang efektif,
berkesinambungan dan memberikan pengaruh
mengidentifikasi keefektifan perencanaan
dalam pelaksanaannya. Komponen tersebut
pembelajaran e-learning, mengidentifikasi
yaitu desain, aplikasi/implementasi, dan
keefektifan perancangan dan pembuatan
manajemen atau maintenance. Berkaitan
materi pembelajaran e-learning, mengidentifi-
dengan pembelajaran, pemanfaatan teknologi
kasi keefektifan penyampaian pembelajaran e-
informasi dalam hal ini e-learning diperlukan
learning, mengidentifikasi keefektifan pe-
tidak hanya pendidik yang terampil me-
laksanaan dan interaktivitas pembelajaran e-
manfaatkan teknologi serta teknologi untuk
learning, mengidentifikasi keefektifan eva-
pembuatan bahan ajar, akan tetapi diperlukan
luasi pelaksanaan e-learning, serta menge-
suatu rancangan agar dapat melaksanakan
tahui faktor penghambat dan pendukung
pembelajaran dengan efektif. Dalam sebuah
pelaksanaan pembelajaran e-learning
rancangan pembelajaran (desain instruksional)
terdapat suatu proses untuk memandu pelaku
E-learning (Pengertian, Konsep, dan
(aktor) untuk mendesain, mengembangkan,
Model)
menerapkan konten e-learning dengan me-
manfaatkan infrastruktur dan aplikasi e- E-learning merupakan salah satu
learning yang tersedia. Pada tahap selanjutnya bentuk model pembelajaran yang difasilitasi
dalam implementasi e-learning terdapat tahap dan didukung pemanfaatan teknologi infor-
evaluasi yang dimanfaatkan untuk merevisi masi dan komunikasi. E-learning mempunyai
atau penyesuaian terhadap tahap-tahap se- ciri-ciri, antara lain (Clark & Mayer 2008:
belumnya. Desain instruksional merupakan 10): 1) memiliki konten yang relevan dengan
proses dinamis yang dapat berubah-ubah tujuan pembelajaran; 2) menggunakan metode
sesuai dengan informasi dan evaluasi yang instruksional, misalnya penyajian contoh dan
diterima bertujuan untuk meningkatkan hasil latihan untuk meningkatkan pembelajaran; 3)
pembelajaran peserta didik sehingga tujuan menggunakan elemen-elemen media seperti
pembelajaran dapat tercapai. kata-kata dan gambar-gambar untuk me-
Salah satu sekolah kejuruan yang secara nyampaikan materi pembelajaran; 4) me-
konsisten ingin meningkatkan mutu dan mungkinkan pembelajaran langsung berpusat
kualitas pendidikan dengan memanfaatkan pada pengajar (synchronous e-learning) atau
teknologi informasi dan komunikasi adalah di desain untuk pembelajaran mandiri
SMK Telkom Sandhy Putra Purwokerto. SMK (asynchronous e-learning); 5) membangun
Telkom Sandhy Putra Purwokerto merupakan pemahaman dan keterampilan yang terkait
sekolah kejuruan di bidang telekomunikasi dengan tujuan pembelajaran baik secara
yang telah mengembangkan model perseorangan atau meningkatkan kinerja
pembelajaran e-learning. Pemanfaatan e- pembelajaran kelompok.
learning pada sebuah pendidikan kejuruan Sedangkan menurut Rusman dkk (2011:
seperti Sekolah Menengah Kejuruan sangat 264) e-learning memiliki karakteristik, antara
dibutuhkan untuk membantu guru dalam lain (a) interactivity (interaktivitas); (b)
meningkatkan proses pembelajaran. Seperti independency (kemandirian); (c) accessibility
telah diketahui, pembelajaran di sekolah (aksesibilitas); (d) enrichment (pengayaan).
kejuruan mempunyai waktu pembelajaran E-learning dapat didefinisikan sebagai
praktik yang lebih banyak dibandingkan sebuah bentuk teknologi informasi yang
dengan pembelajaran teori atau pembelajaran diterapkan di bidang pendidikan dalam bentuk
di dalam kelas. Dengan memanfaatkan e- dunia maya. Istilah e-learning lebih tepat
learning sebagai media pembelajaran, dapat ditujukan sebagai usaha untuk membuat
difungsikan sebagai pelengkap (komplemen) sebuah transformasi proses pembelajaran yang
maupun suplemen untuk meningkatkan ada di sekolah atau perguruan tinggi ke dalam
pembelajaran di dalam kelas sehingga dapat bentuk digital yang dijembatani teknologi
membantu meningkatkan pemahaman siswa internet (Munir, 2009: 169).

Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 3, Nomor 1, Februari 2013


Jurnal Pendidikan Vokasi 93

Seok (2008:725) menyatakan bahwa atau memberikan kemudahan pembelajar


e-learning is a new form of pedagogy for untuk belajar bukan hanya sebagai pemberi
learning in the 21st century. e-Teacher are e- informasi. Proses pembelajaran dengan me-
learning instructional designer, facilitator of manfaatkan teknologi informasi dan komuni-
interaction, and subject matter experts. kasi merupakan bimbingan dari pengajar
Penerapan e-learning untuk pembelajaran untuk memfasilitasi pembelajaran pembelajar
online pada masa sekarang ini sangatlah yang efektif (Munir, 2009: 3).
mudah dengan memanfaatkan modul Learning Pembelajaran yang efektif dapat di-
Management System yang mudah untuk katakan pembelajaran yang memanfaatkan
diinstalasi dan dikelola seperti Moodle. teknologi informasi dan komunikasi secara
optimal dalam proses pembelajarannya
LMS dan Moodle sebagai alat bantu. Salah satu pemanfaatan
Fernando Alonso, dkk dalam Prasojo & teknologi informasi dan komunikasi dalam
Rianto (2011:209) mengatakan bahwa pembelajaran adalah dengan memanfaatkan e-
Learning Management Systems (LMS) or e- learning.
learning platform are dedicated software tools
intended to offer a virtual educational and/or Aspek Pengelolaan Pembelajaran E-
online training environment. Learning learning
Management System (LMS) adalah perangkat
lunak yang digunakan untuk mem-buat materi Perencanaan Pembelajaran
perkuliahan online berbasiskan web dan Perencanaan pembelajaran pada dasar-
mengelola kegiatan pembelajaran serta hasil- nya merupakan gambaran mengenai beberapa
hasilnya. LMS juga memiliki fitur-fitur yang aktivitas dan tindakan yang akan dilakukan
dapat memenuhi semua kebutuhan dari pada saat berlangsungnya proses pembel-
pengguna dalam hal pembelajaran. ajaran. Dengan demikian dapat disimpulkan,
Moodle adalah paket software yang aplikasi perencanaan pembelajaran yang ber-
diproduksi untuk kegiatan belajar berbasis basis e-learning memuat rencana, perkiraan
internet dan website. Moodle tersedia dan dan gambaran umum kegiatan pembelajaran
dapat digunakan secara bebas sebagai produk dengan memanfaatkan jaringan komputer,
open source (terbuka source programnya). baik intranet maupun internet. Lingkup
Sistem e-learning berbasis open source perencanaan pembelajaran meliputi empat
(Moodle) yang digunakan untuk model pem- komponen utama, yaitu tujuan, materi atau
belajaran diharapkan dapat meningkatkan bahan ajar, kegiatan belajar mengajar, dan
efisiensi dan efektivitas kinerja pengajar dan evaluasi. Hal tersebut sesuai dengan
pemahaman pembelajar terhadap materi pernyataan Sisco (2010: 25) yaitu:
pembelajaran. Istilah Moodle singkatan dari E-learning solution/strategy: An e-
Modular Object Oriented Dynamic Learning learning solution of strategy is composed
Environment yang berarti tempat belajar of content, technology, and services.
dinamis dengan menggunakan model ber- Content includes courses, curriculum,
orientasi objek atau merupakan paket and knowledge or skills development
lingkungan pendidikan berbasis web yang modules. Technology is the method used
dinamis dan dikembangkan dengan konsep to deliver the content, including the
berorientasi objek. Dalam penyediaannya internet and teleconferencing. Services
Moodle memberikan paket software yang relate to maintenance, content upgrades,
lengkap (Moodle, Apache, MySQL, dan PHP) and technical upgrades to both delivery
(Munir, 2009: 180). and content. Understanding these com-
Pembelajaran Efektif ponents is an important first step to
understanding what e-learning is and
Penerapan teknologi dalam pembel- how it is delivered.
ajaran ditengarai dapat meningkatkan hasil
pembelajaran. Pembelajaran berbasis tekno- Perancangan dan Pembuatan Materi
logi informasi dan komunikasi akan berjalan Menurut Daniswara (2011: 2), dalam
efektif jika peran pengajar dalam pembel- proses pembelajaran konten memegang
ajaran adalah sebagai fasilitator pembelajaran peranan penting karena langsung berhubungan

Keefektifan E-learning sebagai Media Pembelajaran


94 Jurnal Pendidikan Vokasi

dengan proses pembelajaran peserta (siswa). Penyampaian Pembelajaran


Konten merupakan obyek pembelajaran yang
Pembelajaran dengan e-learning me-
menjadi salah satu parameter keberhasilan e-
rupakan pembelajaran dengan memanfaatkan
learning melalui jenis, isi dan bobot konten.
teknologi internet untuk meningkatkan
Sistem e-learning harus dapat:
lingkungan belajar dengan konten yang kaya
1. Menyediakan konten yang bersifat
dengan cakupan yang luas. E-learning
teacher-centered yaitu konten instruk-
merupakan pemanfaatan media pembelajaran
sional yang bersifat prosedural, deklaratif
menggunakan internet, untuk mengirimkan
serta terdefinisi dengan baik dan jelas;
serangkaian solusi yang dapat meningkatkan
2. Menyediakan konten yang bersifat
pengetahuan dan keterampilan. Hal tersebut
learner-centered yaitu konten yang
sesuai dengan pernyataan Rossenberg (2006:
menyajikan hasil (outcomes) dari instruk-
72) bahwa:
sional yang terfokus pada pengembangan
kreatifitas dan memaksimalkan ke- within the learning and performance
mandirian; architecture is e-learning not e-learning
3. Menyediakan contoh kerja (work as it is traditionally practiced but a
example) pada material konten untuk broader. E-learning is the use of Internet
mempermudah pemahaman dan mem- technologies to create and deliver a rich
berikan kesempatan untuk berlatih; learning environment that includes a
4. Menambahkan konten berupa games broad array of instruction and infor-
edukatif sebagai media berlatih alat bantu mation resources and solutions, the goal
pembuatan pertanyaan. of which is to enhance individual and
Beberapa prinsip membuat situs pem- organizational performance.
belajaran atau website e-learning menurut Setiap metode pembelajaran harus me-
Munir (2009: 191) antara lain: ngandung rumusan pengorganisasian bahan
1. Merumuskan tujuan pembelajaran; pelajaran, strategi penyampaian, dan penge-
2. Mengenalkan materi pembelajaran; lolaan kegiatan dengan memperhatikan faktor
3. Memberikan bantuan dan kemudahan tujuan belajar, hambatan belajar, karakteristik
bagi pembelajar untuk mempelajari siswa, agar dapat diperoleh efektivitas, efi-
materi pembelajaran; siensi, dan daya tarik pembelajaran (Miarso,
4. Memberikan bantuan dan kemudahan 2004: 550).
bagi pembelajar untuk mengerjakan
tugas-tugas dengan perintah dan arahan Media dan Interaktivitas Pembelajaran
yang jelas;
Social interaction may be of three types
5. Materi pembelajaran yang disampaikan
in e-learning and distance education:
sesuai standar yang berlaku secara
umum, serta sesuai dengan tingkat 1. Interaction between the learner and the
perkembangan pembelajar; originator of the teaching material (often
a tenured research professor).
6. Materi pembelajaran disampaikan dengan
sistematis dan mampu memberikan moti- 2. Interaction between the learner and a
vasi belajar, serta pada bagian akhir tutor (often a contracted instructor) who
setiap materi pembelajaran dibuat does not originate the learning materials,
rangkumannya; but who mediates between the original
7. Materi pembelajaran disampaikan sesuai material and the learner, by providing
dengan kenyataan, sehingga mudah di- guidance and/or assessment.
pahami, diserap, dan dipraktekkan lang- 3. Interaction between the learner and
sung oleh pembelajar; other learners. (Bates, 2005: 61)
8. Metode penjelasannya efektif, jelas, dan Berdasarkan pengertian dan fungsi
mudah dipahami oleh pembelajar dengan media pembelajaran dapat disimpulkan bahwa
disertai ilustrasi, contoh dan demonstrasi; media pembelajaran merupakan salah satu
9. Sebagai alat untuk mengetahui keber- faktor eksternal yang berpengaruh terhadap
hasilan pembelajaran, maka dapat keberhasilan kegiatan pembelajaran. Secara
dilakukan evaluasi dan meminta umpan umum manfaat media pembelajaran adalah
balik (feedback) dari pembelajar. memperlancar interaksi antara guru dengan

Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 3, Nomor 1, Februari 2013


Jurnal Pendidikan Vokasi 95

siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih adalah kriteria yang ditetapkan, sedangkan
efektif dan efisien. Keberhasilan e-learning kinerja adalah hasil pelaksanaan program.
ditunjang adanya interaksi maksimal antara
guru dan siswa, antara siswa dan berbagai METODE PENELITIAN
fasilitas pembelajaran, antara siswa dan siswa
lainnya, serta adanya pola pembelajaran aktif Penelitian ini merupakan penelitian
dalam interaksi tersebut. evaluasi dengan model discrepancy. Evaluasi
model discrepancy merupakan evaluasi ke-
Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran senjangan program, melihat kesenjangan
Evaluasi pembelajaran merupakan alat program yang terjadi antara yang diharapkan
indikator untuk menilai pencapaian tujuan- dengan pelaksanaan program (kenyataan).
tujuan yang telah ditentukan serta menilai Standar pelaksanaan yang digunakan dalam
proses pelaksanaan mengajar secara ke- evaluasi pembelajaran e-learning dalam
seluruhan. Evaluasi bukan hanya sekedar penelitian ini adalah standar mutu pelaksana-
menilai suatu aktivitas secara spontan dan an e-learning yang dikembangkan oleh
insidental, melainkan merupakan kegiatan Universitas Indonesia dalam buku pedoman
untuk menilai sesuatu secara terencana, penjaminan mutu penyelenggaraan e-learning
sistematik, dan terarah berdasarkan tujuan Universitas Indonesia.
yang jelas (Rusman dkk, 2011: 42). Penelitian dilaksanakan di SMK
Kegiatan evaluasi pelaksanaan pembel- Telkom Sandhy Putra Purwokerto pada bulan
ajaran e-learning dapat dilihat dari segi Februari sampai dengan Juni 2012. Sampel
peningkatan pengetahuan dan keterampilan, guru diambil dengan metode purposive
lingkungan belajar, dan pengaruhnya. Eva- sampling yaitu dari populasi guru di SMK
luasi pelaksanaan e-learning merupakan Telkom Sandhy Putra Purwokerto yang
proses menganalisis kualitas proses pembel- mengelola, memahami, atau terlibat langsung
ajaran berbasis web (e-learning) dan sejauh dengan pembelajaran e-learning. Sedangkan
mana ketercapaian dari proses e-learning dari populasi siswa diambil sampel dengan
tersebut untuk dapat dirasakan para pebelajar. cara proportional random sampling di SMK
Pelaksanaan evaluasi dilakukan sebagai Telkom Sandhy Putra Purwokerto. Adapun
bentuk penilaian terhadap berbagai komponen penentuan ukuran sampel dari siswa dari
yang terdapat pada e-learning. populasi dalam penelitian digunakan rumus
Slovin untuk mengetahui proporsi sampel,
Evaluasi Discrepancy yaitu;
Evaluasi model kesenjangan (discre-
pancy model) menurut Stufflebeam, Madaus,
dan Kellaghan (2002: 127) adalah untuk dimana:
mengetahui tingkat kesesuaian antara baku n = ukuran sampel
(standar) yang sudah ditentukan dalam N = ukuran populasi d
program dengan kerja (performance) se- = galat pendugaan
sungguhnya dari program tersebut. Baku

Tabel 1. Jumlah Populasi dan Sampel Penelitian


No. Kelompok Jurusan Populasi Sampel
Normatif 14 4
1. Guru Adaptif 15 9
Produktif 13 9
Total 42 22
RPL 275 97
2. Siswa TJA 245 87
TKJ 216 76
Total 736 260

Keefektifan E-learning sebagai Media Pembelajaran


96 Jurnal Pendidikan Vokasi

Variabel yang diteliti dalam penelitian tatif yang menghasilkan kriteria keefektifan
ini meliputi aspek pengelolaan pembelajaran dari data kuantitatif instrumen angket pe-
e-learning yang terdiri dari variabel pe- nelitian. Analisis deskripsi data dalam pe-
rencanaan pembelajaran, perancangan dan nelitian ini dimaksudkan untuk mendiskripsi-
pembuatan materi, penyampaian pembelajar- kan dan memaknai keefektifan e-learning
an, interaksi pembelajaran, dan evaluasi pe- sebagai media pembelajaran di SMK Telkom
laksanaan pembelajaran e-learning. Sandhy Putra Purwokerto, untuk mendes-
Analisis data yang digunakan adalah kripsikan data digunakan kriteria sebagai
analisis deskriptif dengan pendekatan kuanti- berikut:

Tabel 2. Kriteria penilaian keefektifan untuk analisis deskriptif


No. Rumus Klasifikasi
1. Efektif
2. Cukup Efektif
3. Tidak Efektif
4. Sangat Tidak Efektif

Keterangan: HASIL DAN PEMBAHASAN


= rerata ideal = (skor maksimum PENELITIAN
ideal + skor minimum ideal)
Kecenderungan keefektifan pelaksana-
= simpangan deviasi = 1/6 (skor an pembelajaran e-learning di SMK Telkon
maksimum ideal skor minimum Sandhy Putra Purwokerto dapat disajikan pada
ideal) Tabel 3.
= skor empiris

Tabel 3. Distribusi Kecenderungan Keefektifan Standar Mutu Pelaksanaan E-learning sebagai


Media Pembelajaran
No Rumus Frekuensi Persentase Klasifikasi
1. 208 M 256 4 18,18% Efektif
2. 160 M < 208 17 77,27% Cukup Efektif
3. 112 M < 160 1 4,55% Tidak Efektif
4. 64 M < 112 0 0,00% Sangat Tidak Efektif
Total 22 100%

Berdasarkan tabel 3 menunjukkan per- sanaan implementasi e-learning dari masing-


nyataan guru, bahwa pelaksanaan pembe- masing variabel tergolong cukup efektif.
lajaran e-learning sebagai media pembelajar- Keefektifan komponen perencanaan pembel-
an di SMK Telkom Sandhy Putra Purwokerto ajaran sebesar 74,50%, komponen perancang-
secara keseluruhan cukup efektif dengan an dan pembuatan materi sebesar 75,27%,
tingkat kecenderungan sebesar 77,27%. Akan komponen penyampaian pembelajaran sebesar
tetapi, bagi sekelompok pengajar, pelaksanaan 75%, komponen interaksi pembelajaran se-
pembelajaran e-learning ini tidak efektif. besar 66,10%, dan komponen evaluasi pelak-
Adapun ketercapaian keefektifan ma- sanaan sebesar 69,01%. Kesenjangan dari
sing-masing komponen standar mutu pelak- ketercapaian masing-masing komponen pe-
sanaan e-learning di SMK Telkom Sandhy laksanaan e-learning di SMK Telkom Sandy
Putra Purwokerto disajikan pada Gambar 1. Putra Purwokerto adalah sebagai berikut:
Berdasarkan gambar 1, dapat diketahui
persentase keefektifan standar mutu pelak-

Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 3, Nomor 1, Februari 2013


Jurnal Pendidikan Vokasi 97

Keefektifan Komponen Standar Mutu Pelaksanaan E-learning


SMK Telkom Sandhy Putra Purwokerto
80%
Komponen Standar Mutu E-learning
75% 77.37%
Presentase 75.14% 75.00%
70%
69.01%
65%
66.10%
60%
perencanaan perancangan dan penyampaian interaksi evaluasi
pembuatan
materi

Gambar 1. Keefektifan Komponen Standar Mutu Pelaksanaan E-


learning SMK Telkom Sandhy Putra Purwokerto

Kriteria penilaian indikator perencana-


Ketercapaian Standar Mutu Perencanaan an pembelajaran e-learning dapat dilihat dari
Pembelajaran E-learning Tabel 4.
Tabel 4. Penilaian Indikator Standar Mutu Perencanaan E-learning

No Indikator Standar Mutu Perencanaan Persentase Kategori


1 Pembelajaran yang dilaksanakan harus memperoleh 71,59% Sesuai
persetujuan kepala sekolah (stake holder)
2 Pengajar dan siswa harus memiliki akses terhadap 83,86% Sangat
intranet dan internet Sesuai
3 Pengajar harus memiliki akses terhadap fasilitas 70,45% Sesuai
pengembangan pembelajaran berbasis e-learning
Tersedia Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan
4 silabus dalam perencanaan model pembelajaran e- 76,14% Sesuai
learning
5 Tersedia akses terhadap fasilitas pelatihan 71,59% Sesuai
penyelenggaraan e-learning

Kesenjangan pada komponen pe- sebagai media pembelajaran. Hal yang perlu
rencanaan pembelajaran e-learning yaitu diperhatikan antara lain:
belum adanya komitmen dari sekolah untuk 1. Pelaksanaan perencanaan pembelajaran
melaksanakan pembelajaran e-learning secara dengan e-learning dapat diawali dengan
optimal, proses pembelajaran belum diarah- analisis kebutuhan untuk mengetahui
kan pada pembelajaran berbasis e-learning. kondisi lingkungan sekolah dan pem-
Sehingga tingkat urgensi pem-belajaran belajaran pada umumnya agar mampu
menggunakan media e-learning masih kurang. melaksanakan pembelajaran dengan e-
Rekomendasi untuk meningkatkan learning secara optimal
keefektifan perencanaan pembelajaran e- 2. Ketersediaan jaringan (network), meren-
learning yaitu perlu memperhatikan aspek canakan persiapan dari segi infrastruktur
utama perencanaan implementasi e-learning dan teknologi
sebagai langkah awal pemanfaatan e-learning

Keefektifan E-learning sebagai Media Pembelajaran


98 Jurnal Pendidikan Vokasi

3. Ketersediaan fasilitas sekolah antara lain kebutuhan dan kemampuan siswa serta
ketersediaan hardware dan software, serta disesuaikan dengan kompetensi yang
ruang kelas atau laboratorium kom-puter dibutuhkan
sebagai ruang belajar dengan 7. Agar mencapai hasil yang maksimal,
memanfaatkan metode blended learning pihak sekolah harus membuat kebijakan
yang menggunakan e-learning agar guru melaksanakan pembelajaran e-
4. Guru membuat atau menyediakan Ran- learning dengan optimal dan siswa
cangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tertarik untuk belajar dengan meng-
dan silabus yang berkaitan dengan gunakan e-learning sekolah
pelaksanaan pembelajaran konvensional
dan pelaksanaan pembelajaran dengan e- Ketercapaian Standar Mutu Perancangan
learning dan Pembuatan Materi E-learning
5. Guru merumuskan tujuan pembelajaran Tabel 5 menunjukkan penilaian guru
yang jelas terhadap standar mutu perancangan dan
6. Guru merencanakan materi ajar untuk pembuatan materi pembelajaran e-learning
menyediakannya dalam e-learning. Ma- yang terdiri dari 5 indikator.
teri diberikan sesuai dengan analisa

Tabel 5. Penilaian Indikator Standar Mutu Perancangan dan Pembuatan Materi E-learning
No Indikator Standar Mutu Perancangan dan Pembuatan Persentase Kategori
Materi
1 Materi harus sesuai dengan kurikulum dan media 78,03% Sesuai
elektronik yang tersedia
2 Materi disiapkan oleh pakar di bidang ilmu terkait 75,00% Sesuai
3 Perancangan dan pembuatan materi harus sesuai 79,55% Sesuai
dengan karakteristik pembelajaran e-learning
4 Materi harus tersedia dan dapat diakses siswa tanpa 78,41% Sesuai
terikat tempat dan waktu
5 Menjalankan penyelenggaraan e-learning sesuai 65,91% Sesuai
dengan kode etik dan peraturan yang berlaku

Kesenjangan terkait dengan komponen dan client, LAN WAN, switch, dan
perancangan dan pembuatan materi e-learning bandwidth, serta ketersediaan software
pada pelaksanaan pembelajaran e-learning di sistem dan software aplikasi untuk me-
SMK Telkom Sandhy Putra Purwokerto yaitu ngembangkan media pembelajaran ber-
pembuatan e-learning belum didaftarkan hak basis e-learning
ciptanya, sehingga belum memenuhi kaidah 2. Kesiapan brainware untuk mengelola
pembelajaran berbasis internet, serta beberapa hardware dan software
guru belum memahami secara mendalam me- 3. Penerapan pembelajaran multimedia yang
ngenai pengelolaan course dalam e-learning. bersifat interaktif untuk mendorong
Rekomendasi untuk komponen pe- peserta didik aktif belajar
rancangan dan pembuatan materi e-learning 4. Guru membuat bahan ajar yang mudah
yaitu aspek perancangan dan pembuatan dikelola dan diperbaharui
materi merupakan kegiatan yang dibutuhkan 5. Kemudahan akses bahan ajar.
dalam mengelola pembelajaran e-learning 6. Guru mendesain materi ajar dengan
yang berkaitan dengan proses pembelajaran memperhatikan tampilan, interaksi/aspek
oleh guru. Untuk mempersiapkan pelaksanaan interaktivitas, kontrol (melalui beberapa
perancangan dan pembuatan materi, sebainya mekanisme antara lain menyusun menu,
perlu diperhatikan: panel, dan fasilitas bantuan yang mem-
1. Ketersediaan hardware dan software, perjelas mekanisme materi ajar), bentuk
dalam hal ini ketersediaan hardware yang atau jenis materi, dan susunan materi.
mendukung ditinjau dari sisi server

Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 3, Nomor 1, Februari 2013


Jurnal Pendidikan Vokasi 99
Ketercapaian Standar Mutu Penyampaian belajaran e-learning di SMK Telkom Sandhy

Pembelajaran E-learning Putra Purwokerto.


Tabel 6 menunjukkan ketercapaian
indikator standar mutu penyampaian pem-
Tabel 6. Penilaian Indikator Standar Mutu Penyampaian Materi E-learning

No Indikator Standar Mutu Penyampaian Persentase Kategori


1 Materi minimum tersedia dalam presentasi 77.84% Sesuai
elektronik (misalnya power point)
2 Penyampaian materi harus sesuai dengan program 77.08% Sesuai
mapping yang telah ditentukan
3 Materi harus menarik dari segi isi dan layout, 74.62% Sesuai
terkini, serta bebas dari kesalahan
4 Harus tersedia fasilitas tatap muka (blended 69.89% Sesuai
learning)
Harus tersedia fasilitas pendukung yang
5 memudahkan siswa melakukan akses bagian- 73.86% Sesuai
bagian materi, misalnya navigasi dalam presentasi
elektronik

Kesenjangan pada komponen penyam- 4. Meningkatkan keterampilan seorang


paian pembelajaran e-learning SMK Telkom peng-ajar yang berkelanjutan melalui
Sandhy Putra Purwokerto yaitu strategi belajar berbagai pelatihan menggunakan
dengan menggunakan multimedia belum multimedia kom-puter
sepenuhnya diadaptasi dan kurangnya 5. Mengetahui pengoperasian dan peme-
penambahan materi pembelajaran yang ber- liharaan hardware serta pengetahuan
sifat interaktif untuk setiap mata pelajaran. tentang pemilihan software pembelajaran
Rekomendasi untuk komponen pe- 6. Mengintegrasikan pembelajaran melalui
nyampaian pembelajaran e-learning, yaitu e-learning dengan kurikulum
guru memperhatikan aspek-aspek penting 7. Mengetahui teknik-teknik pembelajaran
dalam penyampaian pembelajaran dengan e- menggunakan komputer
learning untuk meningkatkan metode pe- 8. Lebih peka terhadap perkembangan tek-
nyampaian pembelajarannya. Hal-hal yang nologi terkini (up to date)
perlu diperhatikan antara lain:
1. Menentukan sasaran dan tujuan pembel- Ketercapaian Standar Mutu Interaksi
ajaran Pembelajaran E-learning
2. Membuat isi pembelajaran, dimana dan Tabel 7 menunjukkan tingkat penilaian
bagaimana materi pembelajaran yang ber- indikator standar mutu interaksi pembelajaran
sifat interaktif dapat digunakan secara e-learning di SMK Telkom Sandhy Putra
efektif Purwokerto berdasarkan penyataan guru.
3. Merancang proses pembelajaran serta
operasionalnya

Tabel 7. Penilaian Indikator Standar Mutu Interaksi Pembelajaran E-learning

No. Standar Mutu Interaksi Skor Kategori


Pembelajaran dirancang untuk menjamin
1. terjadinya interaksi antara siswa, guru-siswa, 68,18% Sesuai siswa-
materi
Interaksi harus dapat dilakukan baik secara
2. 65,06% Sesuai
synchronous maupun asynchronous

Keefektifan E-learning sebagai Media Pembelajaran


100 Jurnal Pendidikan Vokasi

Kesenjangan komponen interaksi pem- (guru), sumber belajar, subyek pembelajar


belajaran e-learning di SMK Telkom Sandhy (siswa), interaksi antara pengajar/guru. Penge-
Putra Purwokerto yaitu menyediakan interaksi lolaan pembelajaran dapat dilakukan oleh
pembelajaran melalui e-learning. Rekomen- guru, sehingga guru memberikan peran aktif
dasi untuk komponen interaksi pembelajaran dalam sistem pembelajaran termasuk dalam e-
dengan e-learning yaitu pemanfaatan jaringan learning. Siswa tidak dapat belajar dengan
komputer untuk meningkatkan interaktivitas baik, serta mengakses sistem pembelajaran
pembelajaran. Jaringan komputer dapat di- jika tidak ada jaringan komputer dan konten-
manfaatkan dalam pembelajaran e-learning konten pembelajaran.
sehingga guru dapat meningkatkan efektivitas
pembelajaran dengan melaksanakan penye- Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran
baran informasi, komunikasi dua arah melalui E-learning
jaringan internet, sarana diskusi, dan sarana
Tabel 8 menunjukkan indikator eva-
memberikan tugas atau materi.
luasi terhadap guru, siswa, isi/konten, proses,
Interaksi pembelajaran dapat berjalan
penyelenggara, pelaksanaan, dan materi.
apabila terdapat pengelola pembelajaran

Tabel 8. Penilaian Indikator Standar Mutu Evaluasi Pelaksanaan E-learning

No. Standar Mutu Evaluasi Skor Kategori


Harus ada evaluasi terhadap guru, siswa, isi/konten
(materi, tugas, kuis), proses (keaktifan, peer
asessment), penyelenggara (peraturan, tata cara proses 69,01
1. registrasi), pelaksanaan (dukungan fasilitas dan teknis Sesuai
%
selama penyelenggaraan e-learning), materi
(kesesuaian dengan silabus, kemudahan dipahami,
kemudahan akses)

Kesenjangan pada komponen evaluasi KESIMPULAN


pelaksanaan pembelajaran e-learning SMK
Berdasarkan hasil analisis keefektifan
Telkom Sandhy Putra Purwokerto yang
e-learning sebagai media pembelajaran di
mendasar yaitu guru melaksanakan penilaian
SMK Telkom Sandhy Putra Purwokerto
dan melihat keaktifan siswa dalam pem-
berdasarkan standar mutu pelaksanaan e-
belajaran e-learning, serta guru memberikan learning dapat disimpulkan bahwa:
tugas melalui e-learning. Hal tersebut belum
1. Aspek perencanaan pembelajaran e-
dilaksanakan secara optimal oleh semua guru
learning termasuk dalam kategori cukup
dalam setiap kegiatan pembelajarannya.
efektif dengan persentase tingkat ke-
Rekomendasi untuk komponen evaluasi cenderungan sebesar 77,57%.
pelaksanaan pembelajaran e-learning yaitu 2. Aspek perancangan dan pembuatan
dilaksanakan penilaian mengenai keberhasilan materi menunjukkan kategori cukup
program e-learning. Kesiapan pelaksanaan efektif dengan persentase tingkat kecen-
pembelajaran dengan e-learning dapat dilihat derungan sebesar 75,14%.
dari tiga dimensi, yaitu motivasi untuk 3. Aspek penyampaian atau metode pe-
menggunakan e-learning, kompetensi atau nyampaian pembelajaran e-learning
kemampuan yang cukup untuk mengelola dan menunjukkan kategori cukup efektif
mengikuti pembelajaran e-learning, dan dengan tingkat kecenderungan 75%.
sumberdaya yang meliputi fasilitas, akses, dan 4. Aspek interaksi pembelajaran menunjuk-
teknologi yang memadai. Keberhasilan pem- kan kategori cukup efektif dengan tingkat
belajaran dengan media e-learning berhu- kecenderungan 66,10%.
bungan dengan usaha yang konsisten dan 5. Aspek evaluasi pelaksanaan pembelajar-
terintegrasi dari siswa, sekolah, guru/fasili- an e-learning menuunjukkan kategori
tator, staf penunjang, dan administrator.

Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 3, Nomor 1, Februari 2013


Jurnal Pendidikan Vokasi 101

cukup efektif dengan kecenderungan Model pembelajaran e-learning di SMK


sebesar 69,01%. Telkom Sandhy Putra Purwokerto dapat
6. Kriteria pelaksanaan pembelajaran e- dijadikan sebagai alat bantu pada pem-
learning sebagai media pembelajaran di belajaran di sekolah kejuruan yang memiliki
SMK Telkom Sandhy Putra Purwokerto persentase pembelajaran di sekolah kejuruan
secara keseluruhan cukup efektif dengan antara teori dengan persentase yang lebih
tingkat kecenderungan sebesar 77,27%. sedikit dibandingkan dengan praktek. E-
7. Faktor-faktor pendukung pelaksanaan e- learning dapat dimanfaatkan untuk mening-
learning di SMK Telkom Sandhy Putra katkan pemahaman materi dan memperluas
Purwokerto antara lain: kesiapan SDM sumber materi ajar maupun menambah
untuk meningkatkan pembelajaran e- aktivitas belajar serta membantu guru dalam
learning, fasilitas software untuk mengefisienkan waktu pembelajaran di dalam
mengembangkan media pembelajaran, kelas.
fasilitas sarana internet di lingkungan SMK Telkom Sandhy Putra Purwokerto
sekolah, dan kebutuhan pelaksanaan telah memiliki e-learning yang aktif dan
media pembelajaran e-learning di SMK memiliki sarana dan prasarana pembelajaran
Telkom Sandhy Putra Purwokerto untuk online, sehingga e-learning dapat dimanfaat-
meningkatkan dan menambah aktivitas kan untuk proses pembelajaran dan meningka-
pembelajaran di kelas. Sedangkan faktor tkan aktivitas belajar siswa, juga dapat
penghambat pelaksanaan e-learning di dimanfaatkan sebagai media promosi sekolah
SMK Telkom Sandhy Putra Purwokerto di publik dan juga media pembelajaran yang
antara lain: belum adanya lisensi dan hak dapat dimanfaatkan sebagai fasilitas pem-
cipta atas pembelajaran e-learning yang belajaran online
telah dilaksanakan, kurangnya motivasi
untuk guru dalam mengembangkan pem-
DAFTAR PUSTAKA
belajaran e-learning dikarenakan ter-
sedianya fasilitas belajar yang lain di Bates, A. W., & Poole, G. (2003). Effective
kelas, dan masih terdapat guru yang teaching with technology in higher
belum memahami tentang pengelolaan education. San Fransisco: Jossey Bass.
course dalam e-learning, keterbatasan
Bates, A. W. & T. Bates. (2005). Technology,
waktu pengelolaan pembelajaran e-
e-learning and distance education:
learning, keterbatasan fasilitas dalam hal
second edition. New York: Routledge
pendidikan dan pelatihan untuk mening-
Press.
katkan kemampuan e-learning serta
dukungan untuk melaksanakan pembel- Clark, R.C. & Mayer, R.E. (2008). E-learning
ajaran e-learning, kurangnya komitmen and the science of instruction: proven
yang dari sekolah maupun guru mengenai guidelines for consumers and designers
pengembangan pembelajaran e-learning, of multimedia learning, second edition.
serta dana yang diperlukan untuk pelak- San Francisco: John Wiley & Sons, Inc.
sanaan e-learning masih terbatas.
Lantip Diat Prasojo & Riyanto. (2011).
Teknologi informasi pendidikan. Yog-
SARAN yakarta: Gava Media.
Pelaksanaan pembelajaran e-learning di Mungania, Peni. (2003). The seven e-learning
SMK Telkom Sandhy Putra Purwokerto perlu barriers facing employees. Diambil
mendapatkan dukungan penuh pimpinan pada tanggal 20 Juli 2012, dari
dengan menetapkan dalam kebijakan sekolah http://aerckenya.org/docs/ElearningRep
melalui sistem reward atau penghargaan ort.pdf.
terhadap guru yang melaksanakan pembelajar- Munir. (2009). Pembelajaran jarak jauh ber-
an e-learning dalam meningkatkan mutu basis teknologi informasi dan komu-
pembelajarannya, serta pelaksanaan secara nikasi. Bandung: Alfabeta.
formal dengan memiliki hak cipta dan lisensi
dari pelaksanaan e-learning di SMK Telkom Okki Mahendra Daniswara. (2011). Aspek
Sandhy Putra Purwokerto. penting pembangunan e-learning

Keefektifan E-learning sebagai Media Pembelajaran


102 Jurnal Pendidikan Vokasi

system. Diambil pada tanggal 21 Sisco, Ashley. (2010). Nations First for e-
Agustus 2011, dari http://mahen- learning of effectiveness the Optimizing.
draokki.unpad.ac.id/wp-content/aspek- Ottawa: The Conference Board of
penting-pembangunan-e-learning - Canada.
system.pdf
Stufflebeam, D. L., Madaus, G. F., &
Rusman, dkk. (2011). Pembelajaran berbasis Kellaghan, T. (2002). Evaluation
teknologi informasi dan komunikasi, models, viewpoints on educational ang
mengembangkan profesionalitas guru. human services evaluation, second
Jakarta: PT. Raja Grafindo. edition. New York: Kluwer Academic
Seok, Soonhwa. (2008). The aspect of e- Publisher.
learning. International Journal on
ELearning, Proquest, 7(4), 725-741.

Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 3, Nomor 1, Februari 2013

Anda mungkin juga menyukai