BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atu 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama
haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 trimester yaitu trimester pertama dimulai
dari konsepsi sampai 3 bulan, trimester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan,
trimester ketiga dari bulan ketuju sampai 9 bulan. Jadi ibu hamil trimester kedua
yakni pada bulan keempat sampai keenam tepatnya pada minggu ke-14 sampai
dengan minggu ke-24 kehamilan.
Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta
perubahan sosial dalam keluarga, jarang seorang ahli medik terlatih yang begitu
terlibat dalm kondisi yang biasanya sehat dan normal. Mereka menghadapi suatu
tugas yang tidak biasa dalam memberikan dukungan pada ibu dan keluarganya dalam
rencana menyambut anggota keluarga baru, memantau perubahan-perubahan fisik
norml yang dialami ibu serta tumbuh kembang janin.
dengan susah payah (pula). mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh
bulan, sehingga apabila Dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun
ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah
Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat
amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi
kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan
Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang berserah diri. (QS al-Ahqaff: 15).
1. Metode Doa
Doa merupakan insrtumen yang sangat ampuh untuk mengantarkan
kesuksesan sebuah perbuatan. Hal ini dikarenakan segala sesuatu upaya pada
akhirnya hanya Allahlah yang berhak menentukan hasilnya. Bagi seorang
muslim, berdoa berarti senantiasa menumbuhkan semangat dan optimisme untuk
meraih cita-cita dan pada saat yang bersamaan membuka pintu hati untuk
menggantungkan sepenuh hati akan sebuah akhir yang baik di sisi Allah. Dengan
doa seseorang tidak saja akan terobsesi dan tersugesti dengan doanya, melainkan
juga akan termotivasi menjadi seorang yang kuat, penuh optimistis dan memiliki
harapan yang pasti, dan mampu melakukan aktivitas-aktivitas yang baik. Doa
telah ditegaskan dalam sebuah hadits Nabawiyyah sebagai senjata bagi orang-
orang yang beriman, ad-dua shilaahul muminin.
Oleh karena itu, adalah relevan sekali bila doa ini dijadikan metode utama
mendidik anak dalam kandungan. Para nabi dan orang-orang saleh terdahulu
banyak melakukan metode doa ini, seperti Nabi Ibrahim a.s. (ash-Shaffaat: 100
dan al-Furqaan: 74), keluarga Imran (Ali Imran: 38), Nabi Zakariya a.s. (al-
Anbiyaa: 89 dan Maryam: 5), Nabi Nuh a.s. (Nuh: 28), dan lain-lainnya.Metode
doa ini dilakukan pada semua tahapan, tahap zigot, embrio, dan fetus. Dan, untuk
tahapan fetus ada beberapa tambahan, yaitu saat si anak berada dalam kandungan
hendaknya diikut sertakan melakukan berdoa secara bersama-sama dengan
ibunya atau ayahnya.
2. Metode Ibadah
Segala bentuk ibadah, mahdhah dan ghair mahdhah, wajib dan sunnah,
seperti ibadah shalat, shaum (puasa), haji, zakat, dan lain-lainnya dapat dijadikan
metode untuk mendidik anak dalam kandungan. Besar sekali pengaruh yang
dilakukan ibu dengan melakukan metode-metode ibadah ini bagi anak dalam
6
Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta
pertolongan. (QS. Al-Fatihah : 5)
Wahai putraku, sesungguhnya sekalipun terdapat (kebaikan) seberat biji sawi yang
berada di dalam batu atau di langit atau di bumi, Allah akan menghadirkannya.
Sesungguhnya Allah Maha Teliti, Maha Memahami. Wahai putraku, dirikanlah
shalat dan tekunilah kebaikan dan hindarilah kejahatan serta bersabarlah (tenang)
terhadap yang menimpa dirimu, sesungguhnya yang demikian termasuk hal-hal yang
diharuskan. Dan jangan memalingkan wajahmu terhadap manusia dan jangan
berlaku sembarangan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai setiap orang yang
congkak, berkeras diri. Dan berjalanlah secara berhati-hati dan rendahkan
suaramu. Sesungguhnya suara paling kasar adalah suara keledai. (QS. Al-Lukman
: 12 sampai 19).
Berikut amalan yang bisa dilakukan oleh ibu hamil menurut islam untuk kebaikan
calon anaknya kelak, yuk kita simak penjelasannya sebagai berikut :
1. Banyak Memanjatkan Doa Kepada Allah
Setiap calon orang tua selalu mempunyai harapan besar terhadap calon anak-
anaknya di masa depannya. Orang tua selalu berharap anak-anaknya akan
menjadi hamba yang sholeh dan sholehah. Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran
surat Al-Imran ayat 35, 36, 38, penjelasannya sebagai berikut :
Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam
kandunganku menjadi hamba yang shaleh dan berkhidmat karena itu terimalah
(nazar) itu daripadaku. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mengetahui dan
aku mohon perlindungan untuknya dan keturunannya kepada (pemeliharaan)
Engkau dari setan yang terkutuk. (QS. Al-Imran : 35 sampai 36)
Ya Allah berikanlah kepadaku dari sisi-Mu keturunan yang baik. Sesungguhnya
Engkau adalah pendengar permohonan (doa). (QS. Al-Imran : 38)
8
yang tidak akan mengalami kerugian dalam segi apapun. Hal ini dijelaskan dalam
Al-Quan surat Fathir ayat 29 sampai 30.
Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan
salat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada
mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan
perniagaan yang tidak akan merugi. Agar Allah menyempurnakan kepada
mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. (QS. Fathir : 29
sampai 30).
6. Memperbanyak Melakukan Dzikir
Dzikir bisa dilakukan kapan saja tidak harus setelah selesai sholat saja. Dzikir
akan membuat kita senantiasa lebih bersyukur dan mendekatkan diri kepada
Allah. Di Al-Quran dijelaskan pada surat Qaf ayat 39 dan Ar-Rum ayat 17,
penjelasannya sebagai berikut :
Maka bersabarlah kamu terhadap apa yang mereka katakan dan bertasbihlah
sambil memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam. (QS.
Qaf : 39)
Maka bertasbilah kepada Allah di waktu kamu berada di sore hari dan waktu
kamu berada di waktu pagi hari. (QS.Ar-Rum : 17).
Yang dimaksud makan dan minum yang baik adalah mengkonsumsi makanan
dan minuman yang sewajarnya dan tentunya terjamin kehalalannya. Hal ini
dijelaskan di Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 168, penjelasannya sebagai berikut
:
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di
bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena
sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. (QS. Al-Baqarah :
168)
9. Hindari Diri Kita Dari Penyakit Hati Seperti Dendam Dan Dengki
Penyakit hati yang kita simpan berlarut-larut dalam jangka waktu lama hanya
akan membuat dada kita menjadi sesak dan hanya melakukan hal-hal yang tidak
terasa sia-sia saja. Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran surat Yunus ayat 57,
penjelasannya sebagai berikut :
Hai Manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu
dan Penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk
serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. Yunus: 57)
10. Perbanyaklah Senyum Untuk Menebar Kebaikan
Dalam islam, senyum saja sudah termasuk ibadah. Senyum yang kita perlihatkan
ke orang lain sama saja kita menebar kebahagiaan dan kebaikan. Hal ini
dijelaskan Dari Abu Dzar radhiyallahu anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam bersabda :
Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah
bagimu
11. Perbanyaklah Hadir Di Majlis Untuk Menambah Ilmu
Dengan kita rajin menghadiri majlis akan merangsang dan membiasakan anak
kita untuk bersilaturahmi, berkumpul dengan orang-orang sholeh serta menuntut
ilmu. Hal ini dijelaskan sebagai berikut :
Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah
memudahkan untuknya jalan menuju Surga. (HR. Muslim no.2699)
12. Jangan Bermalas-Malasan Agar Proses Kelahiran Menjadi Lebih Lancar
Dengan kita melakukan aktivitas dan rutinitas sehari-hari dengan catatan masih
dalam kategori aman, maka nantinya akan membantu memperlancar proses
persalinan. Bermalas-malasan juga perbuatan yang tidak disukai oleh Allah. Hal
ini dijelaskan dalam Al-Quran surat At Taubah ayat 54, penjelasannya sebagai
berikut :
11