Anda di halaman 1dari 8

Sejarah

Kabar Pentakosta mulai dikenal di Indonesia dengan berangkatnya 2 orang


utusan Pentakosta dari Seattle, Amerika Serikat bersama keluarganya dengan menumpang
kapal "Suamaru" pada tanggal 4 Januari 1921 menuju Jakarta (Batavia)
melalui Jepang, Hongkong, dan tiba pada bulan Maret 1921. Kedua utusan Injil tersebut adalah
Pdt. Cornelius E. Groesbeek dan istrinya yang bernama Marie van der Weg bersama kedua
putrinya (Jennie dan Corrie) serta Pdt. Richard D. van Klaveren beserta dengan istrinya.
Dari Jakarta, mereka kemudian melalui Mojokerto, Surabaya, Banyuwangi, dan seterusnya
menuju Singaraja (Bali) dengan kapal "Vankenboot".
Mereka menetap di Denpasar dan tinggal di sebuah gudang kopra yang lantainya dari batu bata
yang sudah hancur dan atapnya terbuat dari rumbia. Mereka menuju ke Bali, karena mereka
menerima visi harus pergi ke pulau Bali.
Meskipun sengsara, mereka bekerja dengan giat menabur Injil sepenuh di pulau Bali dengan
jalan mendatangi rumah-rumah. Banyak jiwa yang dimenangkan tanpa mengadakan kebaktian
seperti sekarang ini, tanpa khotbah yang lazim dibuat dalam gereja-gereja. Reaksi datang dari
imam-imam Hindu yang marah dan bersepakat untuk membunuh para misionaris tersebut. Lalu
pemerintah kolonial Belanda tidak mengizinkan rakyat Bali untuk diberi berita tentang
kekristenan. Asisten residen yang menduga adanya gerakan "me-Nasrani-kan" rakyat Bali
segera melarang keluarga Groesbeek menetap di Bali dengan alasan takut merusak
kebudayaan asli pulau Dewata tersebut. Setelah berdiam kurang lebih 21 bulan lamanya di Bali,
pada saat mendekati hari Natal 1922, keluarga ini pindah ke Surabaya lalu kemudian keluarga
van Klaveren menuju Jakarta.
Di Surabaya, Pdt. Groesbeek berkenalan dengan Ny. Wijnen, yang mempunyai seorang
keponakan yang bekerja di BPN Cepu, namanya F. G. Van Gessel. Dengan perantaraan Ny.
Wijnen yang telah menerima kesembuhan ilahi setelah didoakan oleh Pdt. Groesbeek, maka F.
G. Van Gessel diperkenalkan kepada Pdt. Groesbeek. Memang sudah lama sekali George van
Gessel memikirkan soal kehidupan rohani yang lebih tinggi, maka kedatangan Pdt. Groesbeek
ini mendapat sambutan hangat sekali. Berita Pentakosta diterimanya dan kemudian di rumah
Van Gessel, di Deterdink, Boulevard, Cepu, pada bulan Januari 1923 dibuka kebaktian
Pentakosta yang pertama. Warga negara Indonesia yang masuk adalah S. I. P. Lumoindong,
yang juga seorang pegawai BPN.
Pada tanggal 30 Maret 1923 terjadi peristiwa rohani dengan adanya baptisan air yang pertama di
Indonesia, diadakan di Pasar Sore, Cepu, untuk 13 orang. Baptisan dilakukan oleh Pdt.
Thiensen dari Eropa dan di antara yang dibaptis adalah F. G. Van Gessel dan istrinya, juga S. I.
P. Lumoindong dan istrinya, juga August Kops.
Selanjutnya ibu Van Gessel adalah orang yang pertama menerima baptisan Roh Kudus.
Keluarga Van Gessel menyerahkan hidupnya untuk Tuhan dan meninggalkan Cepu dan
pekerjaannya di BPN untuk kemudian pindah ke Surabaya. Di Surabaya muncul perintis-perintis
Pentakosta yang memberitakan kabar Injil di berbagai kota di Indonesia.
Pada tahun 1925, untuk pertama kalinya diadakan konferensi Pentakosta untuk mempersatukan
pendeta-pendeta aliran Pentakosta. Pekerjaan tuhan berjalan terus dan pada tanggal 4 Juni
1933 bangunan permanen gedung gereja "Pinkstergemeente" yang pertama diresmikan.
Surabaya menjadi pusat Pentakosta pada waktu itu.
Pendidikan kader hamba-hamba Tuhan diadakan oleh Pdt. Van Gessel dan datang pula
keluarga W. W. Patterson dari Amerika Serikat. Pada tahun 1935 dia membuka Sekolah Alkitab
"Bijbel Institut In Nederlansch Oost Indie (NIBI)" di Jl. Embong Malang, Surabaya.
Pada tahun 1955, hamba-hamba Tuhan aliran Pentakosta membantuk PAPSI (Persatuan Antar
Pendeta-pendeta Seluruh Indonesia). Persatuan ini selanjutnya sepakat untuk membentuk
organisasi persatuan dengan nama DKGKPSI (Dewan Kerjasama Gereja-gereja Kristus
Pentakosta Indonesia), dan juga lahirlah PPI (Persekutuan Pentakosta Indonesia).
Menjelang Pemilu 1971, di Surabaya berdiri PUKRIP (Persekutuan Umat Kristen Pentakosta
di Indonesia) dan kemudian berubah nama menjadi Persekutuan Umat Kristen Pancasila.
Pada tanggal 28 Agustus sampai dengan 3 September 1979 di Jakarta "DKGKPSI" dan "PPI"
sepakat untuk bergabung menjadi satu. Kesepakatan tersebut didukung dan direstui oleh
Pemerintah RI dalam Musyawarah Besar Penyatuan pada tanggal 14 September 1979 di
gedung Wanita-Kalibokor, Surabaya, dan terbentuklah Dewan Pantekosta Indonesia (DPI). Dan
kemudian berdasarkan keputusan Musyawarah Besar IV DPI tanggal 22 Oktober 1998
di Ciparua, Bogor, maka nama DPI berubah menjadi Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta
Indonesia (PGPI).

Pengurus PGPI
Pengurus periode 2013-2018:[1][2][3]

1. Ketua Umum : Pdt. DR. Jacob Nahuway, MA


2. Ketua Harian : Pdt. Dr. Pudjo Setoto Abednego
3. Ketua-ketua:
1. Pdt. Ir. Timotius Subekti
2. Pdt. Dr. Jusuf B. S.
3. Pdt. Drs. Mulyadi Sulaeman
4. Pdt. DR. Eliver Rajagukguk, M.Sc.
5. Pdt.Immanuel Ndoen, SH, MA, M.Th
4. Sekretaris Umum : Pdt. DR. Freddy Pattiradjawane
5. Sekretaris-sekretaris :
1. Pdt. R. Timotius Kastanya
2. Pdt. Mesach Nugroho S. Wijjoyongko, M.Th
3. Pdt. Drs. Jan L. Simanjuntak, MM
4. Pdt. Jesayas Tobing, M.Div
5. Pdt. DR. Freddy E. Zacharia
6. Bendahara Umum :
1. Pdt. Jason Balompapuang
2. Pdt. Jerry Tawaluyan, M.Th
3. Pdt. Dance Wulur, MA
7. Departemen-departemen :
1. Departemen Pendidikan dan Theologia:
1. Pdt. Junifrius Gultom, M.Th. (ketua)
2. Pdt. DR. L.A. Lapian
3. Pdt. DR. Isak Suria, M.Th.
4. Pdt. Drs. P. Simbolon, M.Div.
2. Departemen Pemuda & Remaja :
1. Pdt. Herry Lumantauw (Ketua)
2. Pdm. Ronald Tampubolon (Wakil Ketua)
3. Departemen Penginjilan dan Misi :
1. Pdt. Ir. Rudi Ardian Nainggolan, MM., MA (ketua)
2. Pdt. Dolfie Rantung (wakil ketua)
3. Pdt. Armold Massie, S.Th
4. Pdt. Ir. Hano Palit, S.Th
5. Pdt. DR. Eddy Pongoh
4. Departemen Infokom dan Hubungan Kelembagaan :
1. Pdt. Purim Marbun, M.Th (ketua)
2. Pdt. Ir. Tobi Linando
3. Pdt. Samuel Watulingas
4. Pdm. Alfian
5. Pdm. Samuel Samidi Utomo
8. Departemen Sosial dan Pelayanan Masyarakat :
1.
1. Pdt. Markus Rumampuk (ketua)
2. Pdt. dr. Josaphat Mesach, MA (wakil ketua)
3. Pdt. Daniel Tanzil, M.Th
4. Pdt. Untung Naftali
5. Ev. Julfikar Nainggolan
9. Departemen Organisasi dan Litbang :
1.
1. Pdt. DR. Sulijanto Leories, BA (ketua)
2. Pdt. Drs. H. B. Suwuh, S.Th (wakil ketua)
3. Pdt. Firman Nyo Oslo
4. Pdt. Rudolf Polimpung
2. Departemen Pemberdayaan Sumber Daya :
1. Pdt. Imanuel Pakan, Bc.FM (ketua)
2. Pdt. Solider Siringo-ringo, SE, Ak.
3. Pdt. Daniel Dianto, MM
4. Pdt. Modi Rumondor
5. Ev. dr. Karta Wijaya
10. Majelis Pertimbangan Rohani :
1. Pdt. A. H. Mandey
2. Pdt. DR. Benyamin Waturangi
3. Pdt. DR. Jacob Nahuway
4. Pdt. Soehandoko Wirhaspati, MA
5. Pdt. DR. Welly Saerang
6. Pdt. DR. M. H. Siburian
7. Pdt. DR. Hanna Budhi
8. Pdt. Mapa Maleta
9. Pdt. GAI Kembuan S.Th.
10. Pdt. Drs. J. Manurung
11. Pdt. Ev. Drs. K. Siburian, S.Th
12. Pdt. Buce Kastanya
13. Pdt. Lukas Soeparto, M.Th.
14. Pdt. Dr. Rudy Slat, M.Div
15. Pdt. Drs. D. J. Rajagukguk
16. Pdt. Timotius Sarpo, S.Th.
17. Pdt. H.I. Tangka
18. Pdt. M. Sinaga, S.Th.
19. Pdt. Benny Tatimu
20. Pdt. Glen Gouw

Angota-anggota PGPI
Berikut adalah 82 nama sinode gereja anggota PGPI :

1. Gereja Pantekosta di Indonesia


2. Gereja Bethel Indonesia
3. Gereja Sidang Pantekosta di Indonesia
4. Gereja Pantekosta Isa Almasih
5. Gereja Bethel Tabernakel
6. Gereja Pentakosta di Indonesia
7. Gereja Sidang Jemaat Pantekosta di Indonesia
8. Gereja Pentakosta Sion Indonesia
9. Gereja Penyebaran Injil
10. Gereja Pantekosta Serikat Indonesia
11. Gereja Pantekosta Serikat di Indonesia
12. Gereja Elim Tabernakel
13. Gereja Pantekosta Jakarta
14. Gereja Pantekosta Jakarta Indonesia
15. Gereja Kristen Pantekosta Yerusalem
16. Gereja Pentakosta Kristus
17. Gereja Utusan Pantekosta Di Indonesia
18. Gereja Pantekosta Rachmat
19. Gereja Pentakosta Bekasi
20. Gereja Pantekosta Karang Anyar
21. Gereja Bethany Di Indonesia
22. Gereja Injil Kristus
23. Gereja Kristen Pantekosta
24. Gereja Pusat Pantekosta Indonesia
25. Gereja Rehoboth
26. Gereja Bethesda
27. Gereja Pantekosta
28. Gereja Kristen Kegerakan Pantekosta Minahasa
29. Gereja Persekutuan Kristen Oikumene
30. Gereja Pantekosta Indonesia
31. Gereja Sidang RohulKudus Indonesia
32. Gereja Suara Ketebusan Maluku
33. Gereja Siloam Injili di Indonesia
34. Gereja Pantekosta Tubuh Kristus
35. Gereja Terang Kristus
36. Gereja Kerapatan Pantekosta
37. Gereja Bethel RohulKudus
38. Gereja Injil Sepenuh Indonesia
39. Gereja Bethel Maranatha
40. Gereja Segala Bangsa
41. Gereja Pentakosta Sumatera Utara Pinksterkerk
42. Gereja Nazareth Pantekosta
43. Gereja Pantekosta Elim
44. Gereja Bethel Pantekosta
45. Gereja Kristen Pantekosta Bandung
46. Gereja Kristus Injili
47. Gereja Pantekosta Irian Jaya
48. Gereja Pantekosta
49. Gereja Baitlahim
50. Gereja Pantekosta Maluku
51. Gereja Pantekosta Kudus Indonesia
52. Gereja Tuhan DI Indonesia
53. Gereja Kemah Tabernakel
54. Gereja Yesus Kristus Tuhan
55. Gereja Kristen Maranatha Indonesia
56. Gereja Elim Indonesia
57. Gereja Terang Dunia
58. Gereja Sidang Tuhan
59. Gereja Pantekosta Internasional Indonesia
60. Gereja Tabernakel Indonesia
61. Gereja Pentakosta Haleluya Indonesia
62. Gereja Pantekosta Di Tanah Papua
63. Gereja Pantekosta Tabernakel
64. Gereja Allah Di Indonesia
65. Gereja Kasih Anugerah
66. Gereja Pekabaran Injil Jalan Suci
67. Gereja Pantekosta Kharismatika Di Indonesia
68. Gereja Bethany Indonesia
69. Gereja Keluarga Tabernakel
70. Gereja Anugerah Bethesda
71. Gereja Gerakan Pantekosta
72. Gereja Kristen Tabernakel
73. Gereja Bethel Pentakosta Indonesia
74. Gereja Pantekosta Immanuel
75. Gereja Pimpinan RohulKudus
76. Gereja Persekutuan Kristen
77. Gereja Pentakosta Immanuel
78. Gereja Sungai Yordan
79. Gereja Sejahtera Indonesia
80. Gereja Kristus Apostoloik
81. Gereja Berea Sungrak Indonesia
82. Gereja Pentakosta Indonesia

Kerjasama
PGPI dinyatakan sebagai organisasi gerejawi yang mewakili aspirasi umat Kristen Pentakosta di
Indonesia yang sejajar dengan PGI (Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia)
dan PGLII (Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia). Ketiga organisasi
aras nasional ini telah sering bekerja sama khususnya dalam hubungan dengan Pemerintah,
selain juga adanya Gereja Bala Keselamatan, gabungan Gereja-gereja Baptis Indonesia
(Persekutuan Gereja-gereja Baptis Indonesia), Gereja Masehi Advent Hari Ke-7 (GMAH)
dan PGTI (Persekutuan Gereja-gereja Tionghoa Indonesia).

Anda mungkin juga menyukai