Anda di halaman 1dari 8

12.

1 Prinsip-Prinsip Pengungkapan
Prinsip Pengungkapan Penuh
FASB Concepts Statement No.1 menyatakan bahwa beberapa informasi yang bermanfaat
lebih baik disajikan dalam laporan keuangan dan beberapa lainnya lebih baik disajikan dengan
menggunakan media pelaporan keuangan selain laporan keuangan. Sebagai contoh, meskipun
laba dan arus kas telah tersedia dalam laporan keuangan, namun para investor mungkin lebih
baik melihat perbandingan hal itu dengan perusahaan lain dalam industri yang sama, yang bisa
ditemui pada artikel berita atau laporan perusahaan perantara (broker).
Seperti telah dinyatakan pada Bab 2 (Jilid I), profesi akuntansi telah menerapkan prinsip
pengungkapan penuh yang berlaku bagi pelaporan keuangan atas setiap fakta keuangan yang
cukup signifikan untuk mempengaruhi pertimbangan pembaca yang menerima informasi itu.
Beberapa pihak berpendapat bahwa persyaratan pelaporan sudah begitu rinci dan substansial
sehingga pemakai akan mengalami kesulitan memahami informasi tersebut, mereka menuduh
profesi akuntansi menyajikan informasi yang berlebihan (information overload).
Peningkatan Persyaratan Pelaporan
Penyebab peningkatan persyaratan pengungkapan ini adalah beragam, beberapa
diantaranya adalah:
1. Kerumitan Lingkungan Bisnis
2. Kebutuhan akan Informasi yang Tepat Waktu
3. Akuntansi Sebagai Alat Pengendalian dan Pemantauan
Pengungkapan Diferensial
Suatu kecendrungan atau tren terhadap pengungkapan diferensial juga telah terjadi. Sebagai
contoh, SEC mensyaratkan bahwa informasi substantif tertentu harus dilaporkan kepadanya,
walaupun informasi tersebut tidak terdapat dalam laporan tahunan kepada pemegang saham.
Dan FASB menyadari bahwa persyaratan pengungkapan tertentu adalah mahal serta tidak
diperlukan oleh perusahaan tertentu, telah menghapuskan persyaratan pelaporan untuk
perusahaan non-publik atas bidang-bidang seperti nilai wajar instrument keuangan dan
pelaporan segmen.
12.2 Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan merupakan alat akuntansi untuk merinci atau menjelaskan pos-pos yang disajikan
dalam batang tubuh laporan keuangan. Informasi yang berkaitan dengan pos-pos spesifik dari
laporan keuangan dapat dijelaskan dalam istilah kualitatif, dan data-data pelengkap yang
bersifat kuantitatif dapat disediakan untuk memperluas informasi dalam laporan keuangan.

1
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi suatu entitas adalah prinsip serta metode akuntansi spesifik yang
digunakan dan dianggap paling tepat untuk menyajikan laporan keuangan entitas tersebut
secara wajar. Kebijakan itu merekomendasikan bahwa laporan yang menyebutkan kebijakan
akuntansi yang dipakai dan diikuti oleh entitas pelapor juga harus disajikan sebagai bagian
integral dari laporan keuangan.
12.3 Pengungkapan Transaksi atau Peristiwa Khusus
Seorang akuntan diharapkan untuk melaporkan substansi ekonomi dan bukannya format
hukum dari transaksi tersebut serta membuat pengungkapan yang memadai. FASB Statement
No. 57 mengharuskan pengungkapan berikut untuk transaksi pihak terkait yang material:
1. Sifat hubungan pihak yang terlibat.
2. Uraian tentang transaksi (termasuk transaksi di mana tidak ada jumlah atau jumlah
nominal yang terlibat) untuk setiap periode di mana laporan laba rugi disajikan.
3. Jumlah uang yang terlibat dalam transaksi untuk setiap periode di mana laporan laba
rugi disajikan.
4. Jumlah yang terhutang dari atau kepada pihak terkait pada setiap tanggal neraca
disajikan.
Peristiwa Setelah Tanggal Neraca (Peristiwa Kemudian)
Catatan atas laporan keuangan harus menjelaskan setiap peristiwa keuangan siginifikan
yang terjadi setelah tanggal neraca formal, tetapi sebelum laporan keuangan akhir diterbitkan.
Peristiwa ini disebut peristiwa setelah tanggal neraca, peristiwa kemudian hingga tanggal
neraca, atau secara singkat peristiwa kemudian.
Dua jenis peristiwa atau transaksi yang terjadi setelah tanggal neraca mungkin memiliki
pengaruh yang material terhadap laporan keuangan atau mungkin perlu dipertimbangkan untuk
menginterpretasi laporan keuangan itu secara akurat:
1. Peristiwa yang memberikan bukti tambahan tentang kondisi yang ada pada tanggal
neraca, yang mempengaruhi estimasi yang digunakan dalam penyiapan laporan
keuangan, dan, oleh sebab itu, mengakibatkan diperlukannya penyesuaian.
2. Peristiwa yang memberikan bukti tentang kondisi yang tidak ada pada tanggal neraca
tetapi muncul sesudah tanggal neraca dan tidak membutuhkan penyesuaian laporan
keuangan.
Pelaporan untuk Perusahaan yang Terdiversifikasi (Konglomerat)
Perusahaan akan selalu ragu mengungkapkan data segmental karena alasan-alasan berikut:

2
1. Tanpa dilengkapi oleh pengetahuan usaha yang mendalam serta pemahaman atas
faktor-faktor penting seperti lingkungan kompetitif dan kebutuhan investasi modal,
seorang investor mungkin menganggap bahwa informasi segmentasi tidak berarti atau
bahkan menarik kesimpulan yang tidak tepat tentang laba segmen yang dilaporkan.
2. Pengungkapan tambahan mungkin merugikan perusahaan pelapor karena membantu
para pesaing, serikat pekerja, pemasok dan badan-badan pemerintah tertentu.
3. Pengungkapan tambahan mungkin mencegah manajemen untuk mengambil risiko
usaha yang cermat karena segmen yang melaporkan kerugian atau laba yang kurang
memuaskan mungkin menyebabkan rasa tidak puas pemegang saham terhadap
manajemen.
4. Variasi yang luas di antara perusahaan-perusahaan dalam memilih segmen-segmen,
alokasi biaya, dam masalah akuntansi lainnya telah membatasi manfaat informasi
segmental.
5. Para investor melakukan investasi pada perusahaan secara keseluruhan dan bukan pada
beberapa segmen tertentu, sehingga kinerja salah satu segmen bukan merupakan
masalah jika kinerja secara keseluruhan dianggap memuaskan.
6. Beberapa masalah teknis tertentu, seperti klasifikasi segmen serta alokasi pendapatan
dan biaya segmen (terutama biaya bersama) merupakan hal yang tidak dapat
dihindari.
Tujuan Pelaporan Segmental
Tujuan dari pelaporan data keuangan segmental adalah untuk memberikan informasi
tentang berbagai jenis aktivitas bisnis yang dilakukan perusahaan dan berbagai lingkungan
ekonomi di mana perusahaan beroperasi, agar membantu pemakai laporan keuangan untuk:
1. Memahami dengan lebih baik kinerja perusahaan.
2. Menilai dnegan lebih baik prospek arus kas bersih di masa depan.
3. Membuat lebih banyak pertimbangan yang cermat tentang perusahaan secara
keseluruhan.
Prinsip-Prinsip Dasar
FASB Statement No. 131 mengharuskan bahwa laporan keuangan bertujuan umum
mencakup informasi tertentu atas dasar satu segmentasi. Metode yang dipilih disebut sebagai
pendekatan manajemen. Pendekatan Manajemen ini didasarkan pada cara manajemen
memilah-milah perusahaan untuk membuat keputusan operasi. Akhirnya, segmen-segmen
tersebut tercermin pada struktur organisasi perusahaan. Pendekatan manajemen itu berfokus
pada informasi tentang komponen-komponen bisnis yang digunakan manajemen untuk
3
menbuat keputusan operasional. Komponen-komponen tersebut disebut sebagai segmen
operasi.
Mengidentifikasi Segmen Operasi
Suatu segemen operasi merupakan komponen perusahaan:
a. Yang bergerak dalam kegiatan usaha yang menghasilkan pendapatan dan menimbulkan
beban.
b. Yang hasil operasinya dikaji secara teratur oleh pembuat keputusan utama perusahaan
untuk menilai kinerja segmen dan mengalokasikan sumber daya kepada segmen
tersebut.
c. Yang Informasi keuangannya tersedia dan dihasilkan oleh atau didasarkan pada sistem
pelaporan keuangan internal.
Informasi tentang dua atau lebihs segmen operasi dapat digabungkan hanya jika segmen-
segmen tersebut memiliki karakteristik dasar yang sama dalam setiap bidang berikut ini:
a. Sifat produk dan jasa yang disediakan.
b. Sifat proses produksi.
c. Jenis atau kelompok pelanggan.
d. Metode distribusi produk atau jasa.
e. Jika berlaku, sifat dan lingkungan peraturan.
Suatu segmen operasi akan dianggap signifikan dan karenanya, diidentifikasi sebagai segmen
yang dapat dilaporkan jika memenuhi satu atau lebih batasan kuantitatif berikut:
1. Pendapatannya (termasuk penjualan kepada pelanggan eksternal dan penjualan atau
transfer antarsegmen) mencapai 10% atau lebih dari total pendapatan seluruh segmen
operasi perusahaan.
2. Jumlah absolut dari laba rugi mencapai 10% atau lebih dari jumlah absolut (a) laba
operasi gabungan dari seluruh segmen operasi yang mengalami laba, atau (b) kerugian
gabungan dari seluruh segmen operasi yang melaporkan kerugian.
3. Aktiva yang dapat diidentifikasikannya mencapai 10% atau lebih dari aktiva gabungan
seluruh segmen operasi.
Prinsip-Prinsip Pengukuran
Prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan untuk pengungkapan segmen tidak harus sama
dengan prinsip-prinsip yang digunakan untuk membuat laporan konsolidasi. Fleksibilitas ini
mungkin akan tampak seperti inkonsistensi. Namun, menyiapkan informasi segmen sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum merupakan hal yang sulit karena beberapa
prinsip tersebut diperkirakan tidak berlaku pada tingkatan segmen.
4
Oleh FASB, alokasi biaya gabungan, bersama atau biaya yang berlaku untuk perusahaan
secara keseluruhan tidak diperlukan untuk tujuan pelaporan eksternal. Biaya bersama adalah
biaya yang terjadi karena terciptanya manfaat bagi lebih dari satu segmen dan karenanya,
pembagian biaya antarsegmen yang mendapat manfaat sangat sukar dilakukan secara objektif.
Infromasi Segmen yang Dilaporkan
FASB mengharuskan perusahaan untuk melaporkan:
1. Informasi umum tentang segmen-segmen operasinya
2. Laba dan rugi segmen serta informasi terkait
3. Aktiva segmen
4. Rekonsiliasi
5. Informasi tentang produk dan jasa serta lokasi geografis
6. Pelanggan utama
12.4 Laporan Interim
Laporan Interim adalah laporan yang mencakup periode kurang dari setahun. Bursa saham,
SEC, dan profesi akuntansi telah berperan aktif dalam mengembangkan pedoman untuk
penyajian laporan interim. Akan tetapi, karena sifatnya yang jangka pendek dari informasi
dalam laporan ini terdapat kontroversi tentang pendekatan umum yang harus digunakan. Satu
pihak (yang mempunyai pandangan terpisah) percaya bahwa setiap periode interim harus
diperlakukan sebagai periode akuntansi yang terpisah, penangguhan dan akrual akan mengikuti
prinsip-prinsip yang digunakan pada laporan tahunan.
Pihak lainnya (yang mempunyai pandangan terpadu) percaya bahwa laporan interim
merupakan bagian integral dari laporan tahunan dan pengangguhan serta akrual harus
mempertimbangkan apa yang akan terjadi selama satu tahun penuh.
Persyaratan Pelaporan Interim
Perusahaan harus menggunakan metode penetapan harga persediaan yang sama (FIFO,
LIFO, dan yang lainnya) untuk pelaporan interim seperti halnya pada laporan tahunan. Akan
tetapi, pengecualian-pengecualian berikut dapat diterima dalam periode pelaporan interim:
1. Perusahaan dapat menggunakan metode laba kotor untuk penetapan harga persediaan
interim, tetapi dibutuhkan pengungkapan atas metode dan penyesuaian untuk
merekonsiliasi dnegan persediaan tahunan.
2. Jika persediaan LIFO dilikuidasi pada tanggal interim dan diperkirakan akan diganti
kembali sebelum akhir tahun, maka HPP harus mencakup perkiraan biaya penggantian
dasar LIFO yang dilikuidasi dan tidak mempengaruhi likuidasi interim.

5
3. Penurunan harga pasar persediaan tidak dapat ditangguhkan setelah periode interim
kecuali dianggap bersifat sementara dan tidak ada kerugian yang diperkirakan untuk
tahun fiskal tersebut.
4. Varians yang direncanakan menurut sistem biaya standar yang diperkirakan akan
diserap sampai akhir tahun biasanya harus ditangguhkan.
Masalah Unik dari Pelaporan Interim
Biaya Iklan dan Biaya Sejenis. Pedoman untuk menyatakan bahwa biaya-biaya seperti
biaya iklan harus ditangguhkan dalam periode interim jika manfaatnya melampaui periode
tersebut, sebaliknya biaya-biaya itu harus dibebankan pada saat terjadi
Beban yang akan Disesuaikan pada Akhir Tahun. Beban piutang tak tertagih, bonus,
eksekutif, biaya pensiun, dan penciutan persediaan seringkali tidak diketahui dengan pasti
sampai akhir tahun. Biaya tersebut harus diestimasi dan dialokasikan ke periode interim dengan
cara terbaik yang mungkin dilakukan.
Pajak Penghasilan. Perusahaan pada suatu waktu biasanya menganut pendekatan prinsip
(jumlah pertama dari laba yang diterima dikenakan pajak dengan tarif yang lebih rendah yang
berlaku untuk laba seperti itu) dan mengakrualkan pajak yang berlaku ke masing-masing laba
tambahan.
Pos-Pos Luar Biasa. Membebankan atau mengkredit kerugian atau keuntungan dalam
kuartal di mana hal itu terjadi dan bukannya mencoba beberapa alokasi periode berganda yang
bersifat arbitrer.
Laba Per Saham. Pelaporan Laba per Saham interim melibatkan semua masalah inheren
dalam menghitung dan menyajikan laba per saham tahunan serta beberapa lainnya.
Faktor Musiman. Faktor Musiman terjadi apabila penjulan dilakukan dalam satu periode
yang singkat dari satu tahun sementara beberapa biaya terjadi secara merata sepanjang tahun
tersebut.
Kontroversi yang Berlanjut. Ketidakjelasam apakah metode terpidah, terpadu, atau
kombinasi dari keduanya yang akan digunakan sebagai standar.
12.5 Pelaporan Tentang Peramalan dan Proyeksi Keuangan
Dalam tahun-tahun terakhir ini, tuntutan masyarakat investor akan informasi yang lebih
banyak dan baik berfokus pada pengungkapan ekspektasi perusahaan di masa depan.
Pengungkapan tersebut mengambil salah satu dari dua bentuk:
Peramalan Keuangan. Peramalan keuangan adalah satu set laporan keuangan prospektif
yang menyajikan perkiraan posisi keuangan, hasil operasi, dan arus kas entitas sesuai

6
dengan pengetahuan serta keyakinan terbaik dari pihak yang bertanggung jawab atas
laporan keuangan tersebut.
Proyeksi Keungan. Proyeksi keuangan adalah laporan-laporan keuangan prospektif yang
menyajikan perkiraan posisi keuangan, hasil operasi dan arus kas entitas dengan satu atau
lebih asumsi hipotesis sesuai dengan pengetahuan dan keyakinan terbaik dari pihak yang
bertanggung jawab atas laporan keuangan tersebut.
Pengalaman di Inggris Raya

Di Inggris Raya, peramalan keuangan telah diizinkan selama beberapa tahun, dan hasilnya
cukup berhasil. Terdapat beberapa perbedaan yang signifikan antara lingkungan bisnis dan
hukum di Inggris serta Amerika Serikat, tetapi tidak satupun yang tidak dapat diselesaikan, jika
kepentingan-kepentingan yang berpengaruh di Negara ini bekerja sama untuk menghasilkan
iklim yang mendukung pembuatan peramalan yang berkualitas.

Pertanyaan tentang Kewajiban

Seperti telah diindikasikan sebelumnya, safe harbor rule SEC ditunjukan untuk melindungi
perusahaan yang memberikan proyeksi dengan maksud baik. Akan tetapi, terdapat banyak
masalah seperti bagaimana SEC dan pengadilan akan menginterpretasikan istilahmaksud
baik dan asumsi-asumsi yang masuk akal jika peramalan yang salah menyesatkan para
pemakai informasi ini.

Pelaporan Keuangan dengan Internet


Bagaimana pelaporan keuangan dengan internet meningkatkan manfaat keseluruhan dari
laporan keuangan perusahaan? Pertama, penyebaran laporan melalui web dapat
memungkinkan perusaha untuk berkomunikasi dengan lebih banyak pemakai dibandingkan
dengan laporan keuangan tradisional yang menggunakan kertas. Selain itu pelaporan dengan
internet juga memungkinkan pemakai laporan keuangan untuk memanfaatkan berbagai alat,
seperti mesin pencari dan hyperlinks guna mencari informasi tentang perusahaan dengan cepat
dan terkadang mendownload informasi untuk analisis menggunakan spreedsheets komputer.
Akhirnya, pelaporan dengan internet dapat membantu membuat laporan keuangan lebih
relevan dengan mengizinkan perusahaan melaporkan data yang lebih rinci dan lebih tepat
waktu dibandingkan pelaporan yang terbuat dari kertas.
Hambatan utama untuk mencapai pelaporan elektronik secara menyeluruh terkait dengan
kemanan akses ke pelaporan secara elektronik dan reabilitas informasi yang disebarkan melalui
internet.

7
Kecurangan Pelaporan Keuangan
Kecurangan Pelaporan Keuangan adalah tindakan disengaja atau lalai berupa tindakan atau
peniadaan yang menghasilkan laporan keuangan yang meneysatkan secara material.
Kecurangan pelaporan dapat melibatkan distorsi kasar dan disengaja atas catatan korporat atau
misaplikasi prinsip akuntansi.
Penyebab Kecurangan Pelaporan Keuangan
Kecurangan biasanya terjadi karena kondisi internal dan eksternal perusahaan. Kondisi
internal berkaitan dengan lemahnya sistem pengendalian internal. Faktor eksternal berkaitan
dengan kondisi indistri, lingkungan bisnis secara keseluruhan, atau pertimbangan hukum dan
peraturan. Selain itu itu ada tekanan situasional yang mencakup:
1. Penurunan yang mendadak atas pendapatan atau pangsa pasar
2. Tekanan anggaran yang tidak realistis
3. Tekanan keuangan yang berasal dari rencana bonus
Peluang untuk membuat pelaporan keuangan yang curang timbul dalam situasi di mana
kecurangan tersebut mudah dilakukan dan upaya deteksi sulit dilaksanakan. Peluang-peluang
tersebut sering timbul dari:
1. Tidak adanya Dewan Direksi atau Komite Audit
2. Pengendalian akuntansi internal yang lemah atau tidak ada
3. Transaksi yang rumit atau tidak biasa
4. Estimasi akuntansi yang memerlukan pertimbangan subyektif yang signifikan
5. Staf audit yang tidak efektif
Kriteria untuk Membuat Pilihan Akuntansi dan Pelaporan
Profesi akuntansi harus melanjutkan usahanya untuk mengembangkan landasan yang kuat
bagi pertumbuhan standar dan praktek keuangan. Seperti yang dinyatakan oleh Aristoteles.
Awal yang tepat adalah lebih dari separuh proses.

Anda mungkin juga menyukai