Anda di halaman 1dari 9

HUKUM II NEWTON

Hukum II Newton menjelaskan tentang hubungan antara gaya, massa benda, dan percepatan. Menurut newton
hubungan gaya, massa, dan percepatan adalah:
1. Suatu benda (objek) akan mengalami percepatan apabila dikerjakan suatu gaya
kepada benda tersebut
2. Percepatan yang dialami oleh suatu benda tergantung pada:
a. Besar gaya yang dikenakan pada benda tersebut
b. Massa benda tersebut
Suatu gaya total yang diberikan pada sebuah benda dapat menyebabkan kecepatannya
bertambah atau berkurang, tergatung dari arah gayanya. Jika gaya total mempunyai arah
yang berlawanan dengan arah gerak benda, maka gaya tersebut akan memperkecil kecepatan
benda. Jika arah gaya total yang bekerja searah dengan arah gerak benda, maka kecepatan
benda akan bertambah.Karena perubahan kecepatan adalah percepatan, berarti gaya total
pada benda dapat menyebabkan percepatan. Atau, jika resultan gaya pada benda tidak nol (
F 0 ) maka benda itu akan mengalami percepatan.
Hukum II Newton,berbunyi: Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total
yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan massanya.
Arah percepatan sama dengan arah gaya total yang bekerja padanya.
Hukum II Newton tersebut dirumuskan secara matematis dalam persamaan:

=

dengan:
a = percepatan (m/s2)
m = massa benda (kg)
F = resultan gaya (N)

Contoh 1

Balok B massanya 2 kg ditarik dengan gaya F yang besarnya 6 Newton. Berapa


percepatan yang dialami beban?
Gambar 2.2.
Berdasarkan Hukum Newton II
F = m.a (dengan F = 6 N dan m = 2 kg)

Contoh 2

Balok B mengalami dua gaya masing-masing F1 = 25 N dan F2 = 20 N seperti


ditunjukkan pada gambar. Berapa percepatan balok B?

Gambar 2.3.
Dari Hukum II Newton

Contoh 3

Jika balok B yang massanya 2 kg mengalami percepatan 5 ms-2 ke kanan, berapa


besar F3?

Gambar 2.4.
Aplikasi Hukum II Newton pada beberapa Sistem Benda

a. Bidang Miring

Benda pada bidang miring yang licin apabila sebuah benda diletakkan di puncak bidang
miring yang licin, maka benda tersebut akan meluncur turun pada bidang miring tersebut.
Saat bergerak turun benda mengalami percepatan gravitasi sehingga kecepatannya makin
lama makin besar. Diagram gaya-gaya yang bekerja pada benda, diperlihatkan oleh gambar
berikut:

Gambar (a) beban m di atas bidang miring licin (b) diagram gaya pada beban m

Menurut Hukum II Newton percepatan ditimbulkan oleh resultan gaya yang bekerja dan
searah dengan arah geraknya. Maka dari gambar di atas diperoleh:

= sin

Contoh 6
Beban m yang mengalami 5 kg dan percepatan gravitasi 10 ms-2terletak di atas bidang miring
dengan sudut kemiringan 37 (Sin 37 = 0,6). Beban mengakhiri gaya F mendatar sebesar 20
N (gambar 2.8.). Tentukan berapa percepatan m!
Jawaban
Uraikan dahulu gaya pada beban m (gambar 2.8.) sehingga tampak gaya-gaya mana saja yang
mempengaruhi gerakan m turun. Berdasarkan gambar 2.8. tersebut tampak gaya-gaya yang
mempengaruhi gerakan m adalah gaya mg Sin 37 dan F Cos 37.

Sesuai dengan Hukum II Newton:

= m. a

sin 370 cos 370 =

5.10.0,6 20.0,8 = 5a

5a = 30 16

a = 2,8 m/s2

b. Sistem Katrol

Sistem Katrol terdiri atas katrol, tali dan benda. Pada bagian ini Anda akan mempelajari
sistem katrol tanpa gesekan. Pemakaian prinsip Hukum II Newton pada suatu sistem katrol
diperlihatkan oleh gambar. berikut:

Gambar m1 dan m2 tergantung pada katrol

Dari gambar diatas nampak bahwa T: gaya tegangan tali Beban m1 dan m2 dihubungkan
dengan tali ringan melalui katrol: K tanpa gesekan. jika m1 < m2 maka m1 akan naik, m2 akan
turun sesuai dengan Hukum II Newton. Pada beban m1 berlaku:

1 = 1 = 1

2 = 2 = 2
Jika gaya-gaya pada m1 dan m2 kita gabung, akan didapatkan

(2 1 ) = (1 + 2 )

Kedua beban mengalami percepatan sebesar

(2 1 )
=
(1 + 2 )

Contoh soal:

Perhatikan gambar!

Benda A bermassa 8 kg terletak pada bidang datar dan dihubungkan dengan benda B
bermassa 2 kg melalui katrol. Benda B turun dengan kecepatan tidak tetap. Besar tegangan
tali jika percepatan g = 10 m/s2 adalah...

Jawab:

Terlebih dahulu hitung percepatan kedua benda

Menghitung tegangan tali

T = WB - mB . a

T = 20 N - 2 kg . 2 m/s2 = 16 N
Kerjakan dengan baik dan benar!
1. Massa balok 1 adalah 2 kg, massa balok 2 adalah 4 kg, percepatan gravitasi adalah 10
m/s2, gaya dorong F adalah 12 Newton. Besar dan arah percepatan kedua balok
adalah

2. Massa balok adalah 2 kg, percepatan gravitasi = 10 m/s2. Tentukan (a) resultan gaya
yang mempercepat balok (b) besar percepatan balok.

3. Balok A = 4 kg dan balok B = 6 kg disambungkan dengan tali yang melalui katrol seperti
yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Sistem mula-mula diam, kemudian dilepaskan.
Apabila g = 10 m/s2 serta gaya gesek dan massa katrol diabaikan, tentukanlah:
a. Percepatan balok A dan balok B
b. Jarak yang ditempuh balok A dan balok B selama 2 sekon
c. Besar gaya tegangan tali
KUNCI JAWABAN

1. Diketahui :
m1 = 2 kg, m2 = 4 kg, g = 10 m/s2, F = 12 Newton
Ditanya : besar dan arah percepatan kedua balok
Jawab :

2. Diket :
Massa balok (m) = 2 kg
Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2
Berat balok (w) = m g = (2)(10) = 20 Newton
wx = w sin 30 = (20)(0,5) = 10 Newton
wy = w cos 30 = (20)(0,53) = 103 Newton
Jawab :
a) resultan gaya yang mempercepat balok
Bidang miring licin di mana gesekan dianggap tidak ada. Karenanya gaya yang
mempengaruhi gerakan balok hanya wx

b) besar percepatan balok

Besar percepatan balok adalah 5 m/s2, arah percepatan balok adalah ke bawah.
3. Diketahui:
mA = 4 kg
mB = 6 kg
g = 10 m/s2
Ditanyakan: Percepatan, jarak dan gaya tegangan tali.
Jawab:
Langkah pertama yang harus kalian lakukan adalah menggambarkan diagram gaya
yang bekerja pada sistem katrol tersebut. Oleh karena katrol licin dan besar mB >
mA maka balok B akan bergerak ke bawah dan balok A akan bergerak ke atas dengan
percepatan yang sama. Gambar diagram gayanya adalah sebagai berikut.

Langkah kedua adalah menentukan resultan gaya pada masing-masing balok dengan
menggunakan Hukum II Newton. Karena kedua objek dalam keadaan menggantung,
maka gaya yang bekerja pada sumbu-X (horizontal) tidak ada sehingga kita hanya
perlu menentukan resultan gaya pada sumbu-Y (vertikal) saja.
Tinjau Balok A
FY = ma
TA wA = mAa
TA mAg = mAa
TA = mAa + mAg Pers. (1)
Tinjau Balok B
FY = ma
wB TB = mBa
mBg TB = mBa Pers. (2)
Karena kedua balok dihubungkan oleh tali yang sama, maka besar TB = TA, sehingga
kita dapat mensubtitusikan persamaan (1) ke dalam persamaan (2) sebagai berikut.
mBg (mAa + mAg) = mBa
mAa + mBa = mBg mAg
(mA + mB)a = (mB mA)g
a = (mB mA)g/(mA + mB) Pers. (3)
Lalu kita masukkan nilai-nilai yang diketahui dalam soal ke dalam persamaan (3)
sehingga kita peroleh besar percepatan, yaitu sebagai berikut.
a = (6 4)10/(4 + 6)
a = (6 4)10/(4 + 6)
a = 20/10
a = 2 m/s2
Jadi, besar percepatan balok A dan balok B adalah 2 m/s2. Untuk menentukan jarak
yang ditempuh kedua balok setelah bergerak selama 2 sekon, kita gunakan rumus
jarak pada gerak lurus berubah beraturan sebagai berikut.
s = v0t + at2
Karena mula-mula sistem diam, maka tidak ada kecepatan awal. Oleh karena itu v0 =
0 sehingga rumus jarak menjadi
s = at2
Kemudian kita masukkan nilai a = 2 m/s2 dan t = 2 s ke rumus jarak di atas.
s = (2)(2)2
s = (8)
s=4m
Jadi, jarak yang ditempuh kedua balok setelah bergerak selama 2 detik adalah 4
meter. Dan terkahir untuk menghitung besar gaya tegangan tali, kita dapat
subtitusikan besar percepatan dan nilai-nilai yang diketahui dalam soal ke dalam
persamaan (1) atau persamaan (2), terserah kalian mana yang lebih mudah.
TA = mAa + mAg
TA = (4)(2) + (4)(10)
TA = 8 + 40
TA = 48 N
Dengan demikian, besar gaya tegangan tali yang dialami balok A dan balok B adalah
48 Newton.

Anda mungkin juga menyukai