4
1. Prosedur perbaikan siklus pengeluaran pembelian Hotel Nine-eleven:
a. Prosedur pemesanan barang
Pemasok yang telah terdaftar sebagai pemasok yang telah disetujui
dicantumkan namanya.
Terdapat pengecekan persediaan secara rutin oleh penjaga Gudang, jika
persediaan sudah menipis makan harus melakukan permintaan pembelian
persediaan dengan membuat Purchase Requitition.
Menanyakan persetujuan General Cashier atas pemesanan persediaan
tersebut, jika General Cashier menyetujui, maka dikirimkanlah Purchase
Order tersebut kepada supplier. Namun, jika General Cashier tidak
menyetujuinya maka harus dilakukan review ulang atas kebutuhan
persediaan yang sesungguhnya.
b. Prosedur Penerimaan barang
Laporan penerimaan bernomer urut, dibuat setelah pesanan diterima,
merupakan dokumentasi bahwa barang telah diterima dan kewajiban telah
ditetapkan.
Penyimpanan barang untuk persediaan. Penerima barang dengan bagian
gudang harus terpisah tugasnya. Pemisahan fungsi ini dapat mengurangi
pembelian yang tidak di otorisasi dan penyalahgunaan barang.
Pengembalian barang ke pemasok. Retur dapat dilakukan sesuai dengan
perjanjian antara vendor dan pihak yang bertugas untuk membeli
persediaan. Kebijakan tentang retur harus jelas di awal sebelum terjadinya
persetujuan atau kesepakatan.
c. Prosedur Pembayaran barang
Menetapkan kesesuaian antara rincian dalam voucher dengan fatur penjual
serta laporan penerimaan dn pesanan pembelian
Membandingkan tanggal laporan dengan tanggal pencatatan voucher
Melaksanakan pengecekan yang independen atas keakuratan matematis
voucher dan faktur pemasok
Menentukan bahwa semua voucher telah dibukukan dan diikhtisarkan
secara tepat dalam catatan akuntansi
Menetapkan bahwa voucher mencerminkan kewajiban perusahaan dan
menunjuk seseorang untuk memberi persetujuan atas pembayaran voucher
Memberi kode atas distribusi akun, dengan menunjukkan akun aktiva atau
beban yang harus di debet ke voucher
Dokumen pendukung segera diberi tanda agar tidak bisa digunakan lagi
untuk mengajukan permintaan pembayaran dan pencatatan kewajiban
2. Usulan Kebijakan Manajemen Siklus pengeluaran pembelian hotel nine-eleven :
a. Sebelumnya manajemen memilih sumber-sumber pengadaan (supplier), setelah itu
dapat membuat permohonan atau permintaan penawaran harga. Setelah terjadi
penawaran harga dan ditetapkan harga yang sesuai, maka dapat dipilih pemasok
tetap (jangka waktu penggunaan jasa pemasok biasanya untuk seterusnya).
b. Selalu memeriksa faktur dari pemasok. Pemeriksaan terhadap harga serta barang
yang datang. Jumlah barang yang datang harus sesuai dengan purchase order.
c. Fungsi Cost Control harus terpisah dengan bagian gudang. Hal ini dimaksudkan
untuk menghindari adanya kecurangan dan kesimpangsiuran informasi.
d. Untuk mengatasi barang yang cepat habis, pemesanan barang dapat didasarkan
pada perhitungan Economic Order Quantity (EOQ) dan titik pesan ulang (reorder
point).
e. Untuk barang non gudang, permohonan pembelian berasal dari setiap bagian yang
membutuhkan barang.
f. Penggunaan sistem terkomputerisasi yang dapat meminimalisir celah untuk
melakukan kecurangan, serta pemasangan CCTV di bagian yang dianggap perlu,
misalkan di gudang dan Cashier.
c. Memo Debit
Kertas Kerja 4.6
1. Informasi yang dihasilkan dalam siklus pengeluaran pembelian :
a. Evaluasi keefektifan sistem pemesanan barang, penerimaan barang, serta
pembayaran.
b. Membantu manajemen memperhitungkan kembali jumlah barang yang akan dibeli,
stock yang akan disediakan, serta penentuan supplier.
c. Evaluasi tanggung jawab dan fungsi dari masing-masing bagian.