Anda di halaman 1dari 3

Studi Kasus Auditing

PT Jaya Hutama Karya (JHK) bergerak dibidang manufaktur memproduksi bahan


bangunan untuk kebutuhan dapur dan kamar mandi . Perusahaan ini memiliki 3
cabang utama di Kota Medan , Surabaya dan Denpasar . selain kantor pusat di
Jakarta , Cabang - cabang utama tersebut juga memiliki rekening di bank sendiri -
sendiri dan secara total memiliki rekening di 26 rekening bank . saldo dana / uang
yang ada di bank bervariasi antara 23 M (terbesar) dan 2M (terkecil). Dari review
awal di akun kas di bank bahwa di 3 bank merupakan rekening pasif (tidak ada
transaksi) yaitu Mayapada cabang Medan (2M) , Jatim Surabaya (2,8M) , bank
DKI Jakarta (4M) . untuk bank DKI Jakarta saldo 4M tadi adalah bentuk deposito
bulanan dengan suku bunga 7% per tahun (dimana bunga ditransfer ke rekening
bank lain) dan dalam 1 tahun tidak ada pergerakan . Pada akhir tahun KAP Budi
dan Rekan yang memeriksa laporan bank perusahaan harus melakukan
confirmation bank.

Pertanyaan

1. Haruskah KAP Budi dan Rekan mengirim bank confirmation kepada


seluruh bank ? Sesuaikan dengan SPAP (terkait dengan bukti audit) dan
Apakah mandatory atau voluntary ?
2. Manajer audit meminta pertimbangan kepada Bpk Budi untuk tidak
melakukan konfirmasi kepada 3 bank . Bisakah kondisi tersebut bisa
digantikan dengan sertifikat deposito yang disimpan oleh perusahaan dan
bisa diverifikasi . jika bisa di skip alasannya apa ? apakah ada alternatif
lain ?
3. Misalkan Bpk Budi melakukan konfirmasi kepada seluruh bank , apakah
hal ini dibenarkan dari segi efesiensi audit ?
4. Jika KAP akhirnya mengirimkan konfirmasi ke seluruh bank , dan 21
menerima dan dari 21 tersebut , 2 konfirmasi dikirim dalam bentuk fax
dan 2 lainnya dalam bentuk email , dan 3 bank diterima namun angka
tidak sesuai dengan buku besar perusahaan . Rekonsiliasi bank yang
disiapkan oleh perusahaan bisa mengklarifikasi atas selisih untuk 2 bank
(clear, bisa di reconcile) dan yang satunya tidak terklarifikasi dengan
selisih 270 juta (tidak reconcile) . apa yang harus dilakukan oleh auditor
berkaitan dengan 5 konfirmasi yang tidak terjawab , 2 konfirmasi yang
diterima dalam bentuk fax , dan 2 lagi dalam bentuk hasil scan dan di
email ?
5. Sebagai tambahan informasi , overall materiality untuk perusahaan adalah
42M dan performance materiality nya adalah 75% dari overall materiality.

Jawaban

1. Ya, KAP Budi dan Rekan harus mengirim konfirmasi kepada seluruh bank.
KAP Budi dan Rekan harus mengumpulkan bukti yang lebih andal, dan bukti
yang andal biasanya didapat dari pihak eksternal, yaitu pihak Bank. Dan
sifatnya mandatory. Hal ini berdasarkan:

SA 500 Paragraf A31


SA 500 menjelaskan tentang hal yang merupakan bukti audit dalam suatu audit
laporan keuangan, dan berkaitan dengan tanggung jawab auditor untuk merancang
dan melaksanakan prosedur audit untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan
tepat untuk memungkinkan penarikan kesimpulan memadai yang menjadi basis
opini auditor.

SA 500 Paragraf A9
Informasi yang diperoleh dari sumber independen dari entitas yang digunakan
sebagai bukti audit dapat berupa konfimasi dari pihak ketiga, laporan analis, dan
data pesaing yang dapat diperbandingkan (data pembanding).

SA 505 Paragraf 2
Bukti audit lebih andal ketika diperoleh dari sumber independen di luar
entitas.

SA 505 Paragraf 3
SA lainnya mengakui pentingnya konfirmasi eksternal sebagai
bukti audit.

Sumber:
http://iapi.or.id/assets/collections/doc/Standar%20Audit%20500.pdf
http://iapi.or.id/assets/collections/doc/Standar%20Audit%20505.pdf

2. Ya, bisa. Jika kondisinya auditor tidak mendapatkan respon terkait


konfirmasi ke pihak ketiga. Alternatif lain yang dapat dilakukan adalah dengan
memperbanyak bukti dari pihak internal.

3. Bapak Budi dapat melalukan konfirmasi ke seluruh Bank. Namun, jenis


konfirmasi yang dilakukan kepada setiap bank haruslah dibedakan, hal ini
tergantung pada berapa besar saldo transaksi di setiap bank tersebut. Jenis
konfirmasi yang dimaksud adalah konfirmasi positif untuk saldo transaksi
bank dengan jumlah bank yang sedikit, sedangkan konfirmasi negatif
dilakukan untuk jumlah saldo transaksi bank yang sedikit dengan jumlah
bank yang banyak.

4. Berdasarkan standar audit 505 A12, Respons yang diterima secara elektronik,
sebagai contoh dengan faksmili atau email, mengandung risiko keandalan
karena pembuktian asal dan wewenang responden mungkin sulit untuk
ditentukan serta perubahannya mungkin sulit untuk dideteksi.

Berdasarkan Standar Audit 505 paragraf A14 untuk 2 bukti dalam bentuk
hasil scan dan di email, dan fax. Auditor diharuskan untuk menentukan apakah
memodifikasi atau menambah prosedur untuk menyelesaikan keraguan
terhadap keandalan informasi yang digunakan sebagai bukti audit. Auditor dapat
memilih untuk melakukan verifikasi atas sumber dan isi respons permintaan
konfirmasi dengan menghubungi pihak yang dikonfirmasi.

Berdasarkan Standar Audit 505 paragraf A19 untuk 5 konfirmasi yang


tidak terjawab Permintaan konfirmasi yang tidak dibalas dapat menunjukkan
suatu risiko kesalahan penyajian material yang sebelumnya tidak
teridentifikasikan. Dalam situasi ini, auditor mungkin perlu untuk merevisi
penilaian risiko kesalahan penyajian material pada tingkat asersi, dan
memodifikasi prosedur audit yang direncanakan.

Untuk selisih 270 juta pada rekening bank, terkait dengan tingkat
materialitas. 270 juta masih dianggap dibawah tingkat materialitas, yaitu dibawah
42M, maka masih dianggap wajar dan tidak perlu melakukan penyesuaian.
Sehingga auditor tidak harus merekomendasikan kepada klien untuk melakukan
penyesuaian.

Anda mungkin juga menyukai