Jumlah per
Jumlah per
No Klien Alamat konsumen
Klien
klien
Jl. Pemalang
No. 5 Jakarta
1. Toko Risa Timur 70,000,000 66,000,000
Toko
Endang Jl. Kakatua No.
2. Jaya 16 Tangerang 90,000,000 90,000,000
Jl. Merbabu
PT. Ramah No. 65 Bekasi
3. Pelita Barat 115,650,000 125,650,000
Jl. Mulia No.
PT. 12 Jakarta
4. Samudra Selatan 376,000,000 376,000,000
PD. Uni Jl. Lengkawi Tidak
5. Makmur No. 71 Depok 60,436,000 dijawab
Keterangan:
1. Barang dagangan masih dalam perjalanan dari Toko Risa
ke PT Sejahtera dengan syarat FOB Shipping Point.
2. Terdapat pelunasan piutang dari PT Ramah Pelita yang
belum tercatat oleh PT Sehatera sebesar Rp10.000.000.
Sebagai auditor, dalam kasus ini, saya akan memilih konfirmasi positif sebagai jenis surat
konfirmasi yang dikirimkan kepada pihak ketiga yang berhutang kepada PT Sejahtera.
Alasan untuk memilih konfirmasi positif adalah sebagai berikut:
a. Risiko Material: Jika terdapat risiko material yang tinggi terkait dengan saldo piutang,
konfirmasi positif akan memberikan bukti yang lebih kuat tentang keberadaan dan
kebenaran saldo tersebut. Dalam kasus ini, jika saldo piutang memiliki dampak
signifikan terhadap laporan keuangan PT Sejahtera, konfirmasi positif akan
memberikan keyakinan lebih tinggi terhadap kebenaran saldo tersebut.
b. Kepentingan Publik: Konfirmasi positif juga lebih disukai oleh pihak-pihak yang
memiliki kepentingan publik, seperti pemegang saham, kreditor, dan regulator. Surat
konfirmasi positif memberikan bukti yang lebih kuat tentang keberadaan dan kebenaran
saldo piutang kepada pihak ketiga yang berkepentingan.
B. Jika terdapat ketidaksesuaian saldo konfirmasi pada tabel yang diberikan, auditor akan
melakukan tindakan berikut terkait dengan masing-masing entitas:
a. Toko Risa: Jika saldo konfirmasi dari Toko Risa tidak sesuai dengan saldo yang
tercatat, auditor akan melakukan investigasi lebih lanjut untuk menentukan penyebab
perbedaan tersebut. Auditor dapat meminta penjelasan dari manajemen Toko Risa,
memeriksa dokumen pendukung, atau melakukan kunjungan langsung ke Toko Risa
untuk memverifikasi saldo piutang yang tercatat.
b. PT Ramah Pelita: Jika saldo konfirmasi dari PT Ramah Pelita tidak sesuai dengan
saldo yang tercatat, auditor akan melakukan langkah-langkah yang sama seperti pada
Toko Risa untuk menentukan penyebab perbedaan tersebut. Auditor akan meminta
penjelasan dari manajemen PT Ramah Pelita, memeriksa dokumen pendukung, atau
melakukan kunjungan langsung ke PT Ramah Pelita.
c. PD Uni Makmur: Jika saldo konfirmasi dari PD Uni Makmur tidak sesuai dengan
saldo yang tercatat, auditor akan melakukan langkah-langkah yang sama seperti pada
Toko Risa dan PT Ramah Pelita untuk menentukan penyebab perbedaan tersebut.
Auditor akan meminta penjelasan dari manajemen PD Uni Makmur, memeriksa
dokumen pendukung, atau melakukan kunjungan langsung ke PD Uni Makmur.
Dalam semua kasus di atas, auditor akan melakukan investigasi lebih lanjut untuk
memastikan kebenaran saldo piutang yang tercatat dalam laporan keuangan PT
Sejahtera.
2. Pada kasus ini, terdapat beberapa komponen pengendalian internal yang perlu dianalisis
dari perusahaan PageFirst. Komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut:
3. JAWABAN
A. Auditor melakukan uji pisah batas untuk menentukan apakah transaksi pembelian yang
terjadi mendekati tanggal neraca dicatat pada periode yang benar. Uji ini dilakukan dengan
memeriksa dokumen-dokumen yang berkaitan dengan transaksi pembelian, seperti faktur,
surat jalan, dan bukti pengiriman.
a. FOB Pabrik: Jika syarat pengiriman FOB pabrik, kepemilikan barang berpindah pada
saat barang meninggalkan pabrik penjual. Auditor perlu memastikan bahwa transaksi
pembelian yang terjadi mendekati tanggal neraca telah dicatat pada periode yang
benar, yaitu sebelum barang meninggalkan pabrik penjual.
b. FOB Gudang Pembeli: Jika syarat pengiriman FOB gudang pembeli, kepemilikan
barang berpindah pada saat barang tiba di gudang pembeli. Auditor perlu memastikan
bahwa transaksi pembelian yang terjadi mendekati tanggal neraca telah dicatat pada
periode yang benar, yaitu sebelum barang tiba di gudang pembeli.
Argumentasi terkait dengan pertimbangan khusus ini adalah bahwa jika transaksi
pembelian tidak dicatat pada periode yang benar, maka kewajiban yang terkait dengan
pembelian tersebut tidak akan tercermin dengan akurat dalam laporan keuangan.
C. Auditor merancang prosedur untuk mendeteksi kewajiban yang tidak tercatat yang
signifikan pada tanggal neraca dengan melakukan pemeriksaan terhadap dokumen-
dokumen yang berkaitan dengan kewajiban tersebut, seperti kontrak, faktur, dan
perjanjian.
Asersi yang terkait dengan deteksi kewajiban yang tidak tercatat ini adalah:
Prosedur yang dapat dilakukan oleh auditor antara lain adalah membandingkan jumlah
kewajiban yang tercatat dengan jumlah yang seharusnya ada berdasarkan dokumen-dokumen
yang ada, melakukan konfirmasi langsung kepada pihak yang berwenang, dan melakukan
analisis rasio untuk membandingkan kewajiban dengan parameter yang relevan.
Dengan melakukan prosedur ini, auditor dapat mendeteksi adanya kewajiban yang tidak
tercatat atau tidak terungkap secara signifikan pada tanggal neraca.