Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TUTORIAL KE-2

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Nama Mata Kuliah : Auditing II


Kode Mata Kuliah : EKSI4310
Jumlah sks : 3 sks
Nama Pengembang : Sila Ninin Wisnantiasri, S.E., M.A.
Nama Penelaah : Sila Ninin Wisnantiasri, S.E., M.A.
Status Pengembangan : Baru/Revisi*
Tahun Pengembangan : 2023

No Soal Skor Sumber


Maksimal Tugas
Tutorial
1. Pada audit siklus pendapatan, terdapat dua prosedur utama 40 BMP
pada uji detail saldo dalam kategori substantif untuk piutang Auditing
usaha yaitu konfirmasi piutang dan evaluasi kecukupan II Modul
cadangan kerugian piutang. Konfirmasi piutang bisa dibuat 4
dalam dua jenis yaitu konfirmasi positif dan negatif. PT Kegiatan
Sejahtera saat ini sedang diaudit oleh KAP Trunojoyo dan Belajar 2
Rekan.
a. Apa perbedaan konfirmasi positif dan negatif? Jika
Saudara Auditor, manakah diantara dua jenis surat
konfirmasi tersebut yang dikirimkan dan jelaskan
alasannya.
b. Apabila hasil dari konfirmasi piutang disajikan dalam tabel
di bawah ini, jelaskan apa yang auditor akan lakukan pada
Toko Risa, PT Ramah Pelita dan PD Uni Makmur terkait
ketidaksesuaian saldo konfirmasi

Jumlah per
Jumlah per
No Klien Alamat konsumen
Klien
klien
Jl. Pemalang
No. 5 Jakarta
1. Toko Risa Timur 70,000,000 66,000,000
Toko
Endang Jl. Kakatua No.
2. Jaya 16 Tangerang 90,000,000 90,000,000
Jl. Merbabu
PT. Ramah No. 65 Bekasi
3. Pelita Barat 115,650,000 125,650,000
Jl. Mulia No.
PT. 12 Jakarta
4. Samudra Selatan 376,000,000 376,000,000
PD. Uni Jl. Lengkawi Tidak
5. Makmur No. 71 Depok 60,436,000 dijawab
Keterangan:
1. Barang dagangan masih dalam perjalanan dari Toko Risa
ke PT Sejahtera dengan syarat FOB Shipping Point.
2. Terdapat pelunasan piutang dari PT Ramah Pelita yang
belum tercatat oleh PT Sehatera sebesar Rp10.000.000.

2. Tiga partner bisnis terkejut menemukan Porter, supervisor 30 BMP


yang selama lima tahun melakukan kecurangan sekitar Auditing
$200,000 dari perusahaan teknologi yang mereka rintis yang II Modul
Bernama PageFirst. Pengacara mengungkapkan bahwa Porter 5
mengundurkan diri secara secepatnya dan tidak ada harapan Kegiatan
untuk mengembalikan uang karena dia telah menghabiskan Belajar 1
uang untuk keperluan pribadi. Partner menyadari bahwa dia
banyak memberikan kewenangan tanpa pengendalian internal
yang yang memadai. Pada mulanya partner sangat tertairk
pada Porter karena memiliki pengalaman sebagai direktur
akuntansi yang bertanggungjawab pada piutang, utang, dan
penyusunan laporan keuangan serta memiliki pengalaman
pada pengangaran dan penggajian.
Saat bekerja Porter memiliki kewenangan : manajemen arus
kas, anggaran, laporan keuangan dan penyusunannya,
administrasi, perencanaan pajak, pembayaran dan juga
bertanggungjawab pada fungsi pencatatan vendor, penagihan,
proses dan membayar faktur.
Lakukan analisis terhadap komponen pengendalian internal
dari PageFirst!
3. Pada uji detail subtantif utama untuk transaksi utang usaha, 30 BMP
perhatian tertuju pada deteksi kurang saji utang dan utang tidak Auditing
tercatat. Untuk menentukan bahwa transaksi pembelian yang II Modul
terjadi mendekati tanggal neraca dicatat pada periode yang 5
benar, maka auditor melakukan uji pisah batas. Kegiatan
a. Bagaimana auditor melakukan uji pisah batas? Apa asersi Belajar 2
yang terkait?
b. Adakah pertimbangan khusus terkait dengan syarat
pengiriman (FOB)? Uraikan argumentasi Saudara!
c. Bagaimana auditor merancang prosedur untuk mendeteksi
kewajiban yang tidak tercatat yang signifikan pada tanggal
neraca? Apa asersi yang terkait?

Skor Maksimal 100


NAMA : RIFKA RAHMAYUNI
NIM : 048733853
1. JAWABAN

A. Konfirmasi Positif: Konfirmasi positif adalah prosedur di mana auditor mengirimkan


surat konfirmasi kepada pihak ketiga yang berhutang kepada entitas yang diaudit. Pihak
ketiga diminta untuk mengonfirmasi saldo piutang yang tercatat dalam laporan keuangan.
Jika pihak ketiga setuju dengan saldo yang tercatat, mereka akan mengirimkan surat
balasan yang menyatakan kesepakatan tersebut. Jika terdapat perbedaan antara saldo yang
tercatat dan saldo yang dikonfirmasi oleh pihak ketiga, auditor akan melakukan investigasi
lebih lanjut untuk menentukan penyebab perbedaan tersebut.

Konfirmasi Negatif: Konfirmasi negatif adalah prosedur di mana auditor mengirimkan


surat konfirmasi kepada pihak ketiga yang berhutang kepada entitas yang diaudit. Pihak
ketiga diminta untuk mengonfirmasi saldo piutang yang tercatat dalam laporan keuangan
dengan cara membalas surat hanya jika mereka tidak setuju dengan saldo yang tercatat.
Jika pihak ketiga tidak merespons surat konfirmasi, auditor mengasumsikan bahwa saldo
yang tercatat adalah benar.

Sebagai auditor, dalam kasus ini, saya akan memilih konfirmasi positif sebagai jenis surat
konfirmasi yang dikirimkan kepada pihak ketiga yang berhutang kepada PT Sejahtera.
Alasan untuk memilih konfirmasi positif adalah sebagai berikut:

a. Risiko Material: Jika terdapat risiko material yang tinggi terkait dengan saldo piutang,
konfirmasi positif akan memberikan bukti yang lebih kuat tentang keberadaan dan
kebenaran saldo tersebut. Dalam kasus ini, jika saldo piutang memiliki dampak
signifikan terhadap laporan keuangan PT Sejahtera, konfirmasi positif akan
memberikan keyakinan lebih tinggi terhadap kebenaran saldo tersebut.

b. Kepentingan Publik: Konfirmasi positif juga lebih disukai oleh pihak-pihak yang
memiliki kepentingan publik, seperti pemegang saham, kreditor, dan regulator. Surat
konfirmasi positif memberikan bukti yang lebih kuat tentang keberadaan dan kebenaran
saldo piutang kepada pihak ketiga yang berkepentingan.
B. Jika terdapat ketidaksesuaian saldo konfirmasi pada tabel yang diberikan, auditor akan
melakukan tindakan berikut terkait dengan masing-masing entitas:

a. Toko Risa: Jika saldo konfirmasi dari Toko Risa tidak sesuai dengan saldo yang
tercatat, auditor akan melakukan investigasi lebih lanjut untuk menentukan penyebab
perbedaan tersebut. Auditor dapat meminta penjelasan dari manajemen Toko Risa,
memeriksa dokumen pendukung, atau melakukan kunjungan langsung ke Toko Risa
untuk memverifikasi saldo piutang yang tercatat.

b. PT Ramah Pelita: Jika saldo konfirmasi dari PT Ramah Pelita tidak sesuai dengan
saldo yang tercatat, auditor akan melakukan langkah-langkah yang sama seperti pada
Toko Risa untuk menentukan penyebab perbedaan tersebut. Auditor akan meminta
penjelasan dari manajemen PT Ramah Pelita, memeriksa dokumen pendukung, atau
melakukan kunjungan langsung ke PT Ramah Pelita.

c. PD Uni Makmur: Jika saldo konfirmasi dari PD Uni Makmur tidak sesuai dengan
saldo yang tercatat, auditor akan melakukan langkah-langkah yang sama seperti pada
Toko Risa dan PT Ramah Pelita untuk menentukan penyebab perbedaan tersebut.
Auditor akan meminta penjelasan dari manajemen PD Uni Makmur, memeriksa
dokumen pendukung, atau melakukan kunjungan langsung ke PD Uni Makmur.

Dalam semua kasus di atas, auditor akan melakukan investigasi lebih lanjut untuk
memastikan kebenaran saldo piutang yang tercatat dalam laporan keuangan PT
Sejahtera.

2. Pada kasus ini, terdapat beberapa komponen pengendalian internal yang perlu dianalisis
dari perusahaan PageFirst. Komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut:

a. Lingkungan Pengendalian: Lingkungan pengendalian mencakup budaya dan nilai-


nilai perusahaan yang mempengaruhi kesadaran akan pentingnya pengendalian
internal. Dalam kasus ini, terdapat kelemahan dalam lingkungan pengendalian karena
partner bisnis memberikan kewenangan yang terlalu besar kepada Porter tanpa
pengendalian internal yang memadai. Hal ini menunjukkan kurangnya kesadaran akan
pentingnya pengendalian internal dalam perusahaan.
b. Penilaian Risiko: Penilaian risiko melibatkan identifikasi dan evaluasi risiko-risiko
yang mungkin terjadi dalam perusahaan. Dalam kasus ini, terdapat kelemahan dalam
penilaian risiko karena partner bisnis tidak memperhatikan potensi risiko kecurangan
yang dapat dilakukan oleh Porter. Sebagai supervisor yang memiliki akses keuangan
yang luas, Porter memiliki kesempatan untuk melakukan kecurangan.

c. Sistem Informasi dan Komunikasi: Sistem informasi dan komunikasi melibatkan


penggunaan teknologi dan komunikasi yang efektif untuk memfasilitasi pengendalian
internal. Dalam kasus ini, terdapat kelemahan dalam sistem informasi dan komunikasi
karena tidak ada mekanisme yang efektif untuk mendeteksi kecurangan yang dilakukan
oleh Porter. Hal ini menunjukkan kurangnya penggunaan teknologi dan komunikasi
yang memadai dalam perusahaan.

d. Pengendalian Aktivitas: Pengendalian aktivitas melibatkan prosedur dan kebijakan


yang dirancang untuk mencegah dan mendeteksi kecurangan serta kesalahan dalam
operasional perusahaan. Dalam kasus ini, terdapat kelemahan dalam pengendalian
aktivitas karena Porter memiliki kewenangan yang terlalu luas tanpa adanya pemisahan
tugas yang memadai. Hal ini memungkinkan Porter untuk melakukan kecurangan tanpa
terdeteksi.

e. Pemantauan: Pemantauan melibatkan pengawasan dan evaluasi terhadap efektivitas


pengendalian internal yang ada. Dalam kasus ini, terdapat kelemahan dalam
pemantauan karena partner bisnis tidak melakukan pemantauan yang memadai
terhadap aktivitas Porter. Jika ada pemantauan yang dilakukan secara rutin, kecurangan
yang dilakukan oleh Porter mungkin dapat terdeteksi lebih awal.

Dalam keseluruhan, PageFirst memiliki kelemahan dalam komponen pengendalian internal


yang menyebabkan kecurangan yang dilakukan oleh Porter. Untuk mencegah kejadian serupa
di masa depan, perusahaan perlu memperkuat pengendalian internalnya dengan meningkatkan
kesadaran akan pentingnya pengendalian internal, melakukan penilaian risiko secara teratur,
menggunakan teknologi dan komunikasi yang efektif, menerapkan pemisahan tugas yang
memadai, dan melakukan pemantauan yang rutin terhadap aktivitas keuangan perusahaan.

3. JAWABAN
A. Auditor melakukan uji pisah batas untuk menentukan apakah transaksi pembelian yang
terjadi mendekati tanggal neraca dicatat pada periode yang benar. Uji ini dilakukan dengan
memeriksa dokumen-dokumen yang berkaitan dengan transaksi pembelian, seperti faktur,
surat jalan, dan bukti pengiriman.

Asersi yang terkait dengan uji pisah batas ini adalah:

a. Kelengkapan: Auditor memastikan bahwa semua transaksi pembelian yang terjadi


mendekati tanggal neraca telah dicatat dengan lengkap.
b. Penyajian: Auditor memeriksa apakah transaksi pembelian tersebut telah disajikan
dengan benar dalam laporan keuangan.
c. Pembebanan Biaya: Auditor memverifikasi bahwa biaya pembelian telah dibebankan
pada periode yang benar.

B. Syarat pengiriman FOB (Free On Board) mengindikasikan titik waktu di mana


kepemilikan barang berpindah dari penjual ke pembeli. Dalam konteks uji pisah batas,
terdapat beberapa pertimbangan khusus terkait dengan syarat pengiriman FOB:

a. FOB Pabrik: Jika syarat pengiriman FOB pabrik, kepemilikan barang berpindah pada
saat barang meninggalkan pabrik penjual. Auditor perlu memastikan bahwa transaksi
pembelian yang terjadi mendekati tanggal neraca telah dicatat pada periode yang
benar, yaitu sebelum barang meninggalkan pabrik penjual.
b. FOB Gudang Pembeli: Jika syarat pengiriman FOB gudang pembeli, kepemilikan
barang berpindah pada saat barang tiba di gudang pembeli. Auditor perlu memastikan
bahwa transaksi pembelian yang terjadi mendekati tanggal neraca telah dicatat pada
periode yang benar, yaitu sebelum barang tiba di gudang pembeli.

Argumentasi terkait dengan pertimbangan khusus ini adalah bahwa jika transaksi
pembelian tidak dicatat pada periode yang benar, maka kewajiban yang terkait dengan
pembelian tersebut tidak akan tercermin dengan akurat dalam laporan keuangan.

C. Auditor merancang prosedur untuk mendeteksi kewajiban yang tidak tercatat yang
signifikan pada tanggal neraca dengan melakukan pemeriksaan terhadap dokumen-
dokumen yang berkaitan dengan kewajiban tersebut, seperti kontrak, faktur, dan
perjanjian.
Asersi yang terkait dengan deteksi kewajiban yang tidak tercatat ini adalah:

a. Keberadaan: Auditor memastikan bahwa semua kewajiban yang signifikan telah


dicatat dengan benar.
b. Kelengkapan: Auditor memeriksa apakah semua kewajiban yang seharusnya dicatat
telah tercatat dengan lengkap.
c. Penyajian: Auditor memverifikasi bahwa kewajiban tersebut telah disajikan dengan
benar dalam laporan keuangan.

Prosedur yang dapat dilakukan oleh auditor antara lain adalah membandingkan jumlah
kewajiban yang tercatat dengan jumlah yang seharusnya ada berdasarkan dokumen-dokumen
yang ada, melakukan konfirmasi langsung kepada pihak yang berwenang, dan melakukan
analisis rasio untuk membandingkan kewajiban dengan parameter yang relevan.

Dengan melakukan prosedur ini, auditor dapat mendeteksi adanya kewajiban yang tidak
tercatat atau tidak terungkap secara signifikan pada tanggal neraca.

Anda mungkin juga menyukai