I. TUJUAN
Setelah selesai melakukan percobaan ini mahasiswa dapat :
1. Membaca gambar-gambar diagram rangkaian kendali pada mesin di industry dengan baik dan
benar,
2. Merancang system kendali pada mesin sederhana di industry dengan baik dan benar,
3. Menerapkan kendali pengasutan motor dengan metode pengassutan slipring, soft starter, dan
variable speed drive (VSD) pada berbagai mesin industry.
V. LANGKAH PERCOBAAN
1. Siapkan alat dan bahan
2. Rangkai rangkaian sesuai dengan gambar rangkaian
3. Cek kembali rangkaian.
4. Lakukan percobaan sesuai dengan prinsip kerja rangkaian
5. Catat data hasil percobaan
6. Ulangi langkah 2 sampai langkah 5
7. Rapikan alat dan bahan kemudian kembalikan ke tempat semula
8. Bersihkan tempat kerja
VI. HASIL PERCOBAAN
Arus Putaran
(Ampere) Rotor(Rpm)
Start 0.4 1415
Running 1.1 1500
Tahanan asut sendiri menggunakan variabel resistor untuk menurunkan arus starting
motor. Variabel resistor yang digunakan yaitu dengan nilai minimal 0 ohm dan maksimal 100
ohm. Pada nilai resistor 100 ohm arus start yang diukur sebesar 1A dan arus running sebesar
1.3A. Jadi penggunaan resistor yang dihubungkan dengan dapat mengurangi arus start yang
ditimbulkan. Semakin besar variabel resistor yang digunakan maka akan mengurangi arus yang
ditimbulkan. sedangkan arus starting terjadi secara softstarting yaitu arus naik perlahan-lahan
dengan tundaan sekian detik sebesar 0,4 0,65 A. Kemudian saat running, arus menjadi stabil
yaitu antara 1,1 A.
VIII. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan maka didapat yang tertera pada tabel di atas, dan
mengacu pada dasar teori yang ada maka dapat disimpulkan, bahwa jenis pengasutan motor
induksi 3 phase itu bermacam-macam. Slip ring dan softstater yang kali ini dipraktikan adalah
termasuk jenis pengasutan motor induksi 3 phase. Pengasutan motor dengan metode slip ring
yaitu dengan memanfaatkan tahanan luar yang dihubungkan ke rotor agar arus starting saat
motor tersebut diasut tidak tinggi. Semakin besar resistansi pada variable resistor yang
dihubungkan ke rotor maka semakin kecil arus starting.
Kemudian softstater juga termasuk jenis pengasutan motor induksi 3 phase. Pada jenis
pengasutan ini diperlukan alat softstarter, kali ini dengan merk ABB. Alat tersebut yang
berfungsi mengasut motor dengan soft(lembut). Di dalam alat tersebut terdapat SCR yang
memblokir aliran arus dalam satu arah tetapi meneruskan arus dalam arah yang lainnya setelah
menerima sinyal triger atau penyulut yang disebut pulsa gerbang. Enam buah SCR disusun
dalam konfigurasi apa yang disebut konverter AC-AC anti paralel. Jadi arus starting yang
dihasilkan jauh lebih rendah daripada saat running. Dengan memanfaatkan delay juga agar
putaran rotor sesuai dengan kapasitasnya.
IX. DAFTAR PUSTAKA
Ir. Sulasno, Analisa Sistem Tenaga Listrik,
Enguene C. Lister, Mesin dan Rangkaian Listrik, Edisi ke enam, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1993.
Zuhal, Dasar Tenaga Listrik, Penerbit ITB Bandung,1991
A.E. Fitzgerald, Sharles Kingsley. Jr., Stephen D. Umans, Ir. Djoko Achyanto,M.Sc.EE, Mesin-mesin Listrik, Edisi
keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1992.