Anda di halaman 1dari 12

BAHAN MATERI PRESENTASI KLP 1

MATA KULIAH EKONOMI MONETER


TENTANG
PENGERTIAN PASAR KOMODITI / BARANG
KURVA IS DAN KURVA LM

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
S1 Manajemen / 304

DINA KRISTINA
FARIDA ANJANI
DHEA ZULFA
ENDAY RIDWAN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


MANAJEMEN BISNIS INDONESIA
TAHUN 2017
POKOK BAHASAN 1
Pengertian Pasar Komoditi / Barang.

Pengertian Pasar Komoditas dan Penjelasannya..

Komoditas merupakan barang yang diperdagangkan dan laku di pasaran dunia internasional.
Komoditas yang diperjualbelikan meliputi komoditas dari hasil pertanian, pertambangan,
kehutangan, industri kayu, dan jasa yang memiliki standar internasional yang telah disepakati
bersama.

Kegiatan utama dari bursa atau pasar komoditas adalah terjadinya suatu transaksi barang yang
diperjualbelikan. Sedangkan Pengertian pasar komoditas adalah suatu tempat pertemuan (pasar)
antara permintaan dan penawaran komoditas atau barang. Terdapat dua transaksi yang terjadi
dalam pasar komoditas atau barang, meliputi transaksi efektif dan transaksi spekulatif.

Transaksi efektif, yaitu suatu transaksi jual beli di bursa barang yang diakhiri dengan
penyerahan barang dagangan.
Transaksi spekulatif, yaitu merupakan bentuk transaksi yang bersifat spekulasi saja, bukan
merupakan transaksi murni, dengan tujuan bukan penyerahan barang tetapi pembayaran
dan penerimaan serta penyerahan barang uang dilakukan beberapa bulan kemudian sesuai
dengan perjanjian.

Fungsi Pasar komoditas di antaranya sebagai berikut :

Tempat informasi tentang jenis barang yang diperdagangkan di pasar dunia.


Tempat mengadakan transaksi jual beli berbagai komoditas
Tempat informasi tentang negara yang membutuhkan barang/komoditas.

Contoh pasar komoditas internasional antara lain sebagai berikut :


Jerman, untuk komoditas tembakau (Bremen Tabaco Comunity/Exchange)
Singapura, untuk komoditas karet (Singapore Commodity Exchange) atau Sicom.
Malaysia, untuk komoditas kepala sawit (Kuala Lumpur Commodity Exchange/KLCE).
New York, untuk komoditas kopi, gula, dan kakao (New York Coffe Suger and Cacao Ex
Change/NCSE).

Tidak semua barang dijual di Bursa Komoditi ini. Barang-barang yang ditransaksikan dalam
pasar barang komoditi memiliki ciri-ciri seperti :

Merupakan barang yang laku di pasaran dunia.


Merupakan barang yang mudah diganti, dengan tidak mengubah mutua atau kualitas,
sehingga sifat barang yang bersangkutan harus dapat diperjualbelikan dalam partai besar
(jumlah banyak) dan persediaan barang cukup serta pengadaannya dapat dilakukan secara
berkala.
Merupakan barang yang ditetapkan untuk diperdagangkan di pasar sesuai dengan
keputusan menteri yang bertanggung jawab di bidang perdagangan.
Komoditas yang diperdagangkan di pasar komiditi harus menenuhi standar internasional, yang
meliputi hal berikut..

Bermutu standar, artinya barang harus mempunyai kualitas yang tertentu


yang telah dikeluarkan badan dunia.
Komiditi termasuk dalam barang yang telah ditetapkan untuk
diperdagangkan di bursa komoditas.

Sumber : Tag. Artikel ekonomi tgl 16/09/2017

POKOK BAHASAN 2
Kurva IS dan Cara Menurunkan Kurva IS

Kurva IS adalah kurva imajiner yang menunjukkan skedul hubungan dari pendapatan (Y) dan suku
bunga (i) yang terjadi pada saat keseimbangan di pasar barang. Keseimbangan di pasar barang akan
terjadi pada saat permintaan barang sama dengan penawaran barang. Hal ini ditandai dengan suku
bunga keseimbangan yang dihasilkan dari permintaan akan dana yang berupa investasi (I) sama
dengan penawaran dana yang berupa saving (S) untuk kegiatan riil. Dari terminologi S dan I inilah
maka kurva ini dinamai dengan kurva IS.

Kurva IS menyatakan hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang muncul di pasar
barang dan jasa. Kurva IS juga menyatakan investasi dan tabungan. Dengan asumsi
perekonomian tertutup, dimana ekspor adalah nol, maka pengeluaran yang direncanakan sebagai
jumlah konsumsi C, investasi yang direncanakan I, dan pembelian pemerintah G.

E=C+I+G

Dimana :
E : Pengeluaran yang direncanakan
C : Jumlah Konsumsi
I : Investasi yang direncanakan
G : Perencanaan Pemerintah

Pengeluaran yang Direncanakan sebagai Fungsi Pendapatan


Pengeluaran yang direncanakan tergantung pada pendapatan
karena pendapatan yang lebih tinggi menyebabkan konsumsi yang lebih tinggi, yang
merupakan bagian dari pengeluaran yang direncanakan.
Kemiringan fungsi pengeluaran yang direncanakan ini adalah kecendrungan
mengkonsumsi marjinal, MPC
Gambar Graphing Planned Expenditure

Keterangan :
Perekonomian Dalam Ekuilibrium
1. Asumsi bahwa perekonomian berada dalam ekuilibrium (equilibrium) ketika pengeluaran
aktual sama dengan pengeluaran yang direncanakan.
2. Asumsi dasar: Rencana yang telah terealisasi tidak dapat diubah lagi.
3. Dengan mengingat bahwa Y sebagai GDP tidak hanya sama dengan pendapatan total tetapi
juga dengan pengeluaran aktual total atas barang dan jasa.
Pengeluaran aktual = Pengeluaran yang Direncanakan ( Y = E )

Tingkat Bunga, investasi & Kurva IS


Perpotongan keynesian membuat asumsi yang menyederhanakan bahwa tingkat
investasi yang direncanakan I adalah tetap.
Investasi yang direncanakan tergantung pada tingkat bunga r dan hubungan
diantara keduanya dapat ditulis: I = I(r)
Kenaikan tingkat bunga menyebabkan investasi yang direncanakan turun, sebaliknya
menyebabkan pendapatan turun, maka kurva IS miring ke bawah.
kurva IS dan cara menurunkan kurva IS ( Model IS-LM )
Model IS-LM adalah interpretasi terkemuka dari teori Keynes.
Tujuan dari model ini adalah untuk menunjukkan apa yang menentukan pendapatan
nasional pada berbagai tingkat harga.

Ada dua cara pandang terhadap teori ini :


1. Model IS-LM sebagai model yang menunjukkan apa yang menyebabakan
pendapatan berubah dalam jangka pendek ketika tingkat harga tetap.
2. Apa yang menyebabkan kurva permintaan agregat bergeser.

IS menyatakan Investasi dan Tabungan, sedangkan kurva IS menyatakan apa yang terjadi
pada pasar barang dan jasa.
LM menyatakan Likuiditas dan Uang, serta kurva LM menunjukkan apa yang terjadi pada
penawaran dan permintaan terhadap uang.
Karena mempengaruhi investasi dan permintaan uang, tingkat bunga merupakan variable
yang menghubungkan kedua bagian dari model IS-LM.

Penurunan Kurva IS

Pertama, seperti yang kita ketahui bahwa hubungan antara interest rate / tingkat bunga (i) dengan
investasi (I) adalah negatif. Contoh jika i = 10%, maka I = 150. Jika i = 8%, maka I = 200.

Dan kemudian kita ke pasar barang, kita memiliki permintaan terhadap barang dan jasa, yang di
dalamnya termasuk pengeluaran konsumsi, pengeluaran pemerintah, juga pengeluaran investasi.
Pada tingat bunga 10%, investasi sebesar 150. Kita asumsikan total permintaan terhadap barang dan
jasa sebesar 300.

Kemudian lihat tingkat pendapatan. Bagaimana mencari nilainya? Kita hitung melalui
multiplier (angka pengganda). Misalkan multiplier = 5, maka tingkat pendapatan adalah = 5 x 300 =
1500. Jadi point 1 menyatakan keseimbangan di pasar barang dengan tingkat bunga sebesar 10%
dan tingkat pendapatan sebesar 1500. Lalu kita menurunkannya pada kurva baru yaitu kombinasi
antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan.

Kemudian terjadi penurunan tingkat bunga dari 10% menjadi 8%, dan investasi naik dari 150 menjadi
200. Investasi adalah komponen dari Z (permintaan barang dan jasa), jadi jika I naik makan Z juga
naik. Sehingga pada tingkat bunga 8%, investasi naik sebesar 50, dan permintaan barang dan jasa
juga naik menjadi 350.

Untuk mengetahui besar pendapatannya kembali digunakan multiplier. Yaitu 5 x 350 = 1750.
Kemudian kita menurunkannya kembali ke kurva yang menghubungkan antara tingkat bunga dengan
pendapatan. Titik-titik ini kita satukan, dan inilah yang dinamakan kurva IS. Yaitu kurva yang
menghubungkan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan dengan keseimbangan pada pasar
barang.

Sumber : http://privateselv.blogspot.co.id/2014/10/keseimbangan-kurva-is-lm.html
POKOK BAHASAN 3

Pengertian Tentang Pasar Uang


Pengertian Pasar Uang

Sesuai dengan namanya, pasar uang adalah keseluruhan permintaan dan penawaran dana-
dana atau surat-surat berharga yang mempunyai jangka waktu satu tahun atau kurang dari
satu tahun dan dapat disalurkan melalui lembaga-lembaga perbankan. Pasar uang sering
juga disebut pasar kredit jangka pendek.

Perbedaan dengan Pasar Modal

Perbedaan antara pasar modal dengan pasar uang adalah jangka waktunya. Dalam pasar
uang, diperdagangkan surat berharga berjangka waktu pendek, sedangkan dalam pasar
modal, diperdagangkan suratberharga berjangka waktu panjang.

Fungsi Pasar Uang

Kebutuhan akan adanya pasar uang dilatar belakangi adanya kebutuhan pengusaha untuk
mendapatkan sejumlah dana dalam jangka pendek atau sifatnya harus segera dipenuhi.
Dengan demikian pasar uang memiliki fungsi sebagai berikut:

mempermudah masyarakat memperoleh dana-dana jangka pendek untuk


membiayai modal kerja atau keperluan jangka pendek lainnya;
memberikan kesempatan masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan dengan membeli
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)

Macam-macam transaksi yang terdapat di Pasar Uang

Pasar Uang antar Bank, adalah transaksi untuk menyerahkan sejumlah kelebihan dana dari
suatu Bank kepada Bank yang lain, di mana Bank yang menerima dana sedang kalah kliring.
Kalah kliring artinya sebuah Bank yang kekurangan dana untuk membayar kepada
nasabahnya.
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah sejenis surat berharga yang dikeluarkan oleh Bank
Indonesia selaku Bank Sentral dan ditujukan untuk dibeli oleh Bank Umum dengan nilai
nominal yang sangat besar.

Pelaku Pasar Uang


Lembaga-lembaga yang ikut dalam pasar uang adalah sbb :
1. Bank-bank
2. Perusahaan-perusahan Umum
3. Perusahaan Asuransi
4. Yayasan
5. Lembaga Keuangan lainnya, contohnya : Koperasi dan Rumah gadai.
Ciri-ciri Pasar Uang :

Menekankan pada pemenuhan dana jangka pendek.


Mekanisme pasar uang ditekankan untuk mempertemukan pihak yang mempunyai
kelebihan dana dan yang membutuhkan dana.
Tidak terikat pada tempat tertentu seperti halnya pasar modal.

Instrumen Pasar Uang di Indonesia

Instrumen atau surat-surat berharga yang diperjualbelikan dalam pasar uang jenisnya cukup
bervariasi termasuk surat-surat berharga yang diterbitkan oleh badan-badan usaha swasta dan
negara serta lembaga-lembaga pemerintah.

Instrumen pasar uang yang ada di Indonesia, menurut Dahlan Siamat (2001:208):

1. Sertfikat Bank Indonesia (SBI)


Instrumen utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau bank sentral atas unjuk dengan jumlah
tertentu yang akan dibayarkan kepada pemegang pada tanggal yang telah ditetapkan. Instrumen ini
berjangka waktu jaruh tempo satu tahun atau kurang.
2. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
Surat - surat berharga berjangka pendek yang dapat diperjualbelikan secara diskonto dengan Bank
Indonesia atau lembaga diskonto yang ditunjuk oleh BI.
3. Sertifikat Deposito
Instrumen keuangan yang diterbitkan oleh suatu bank atas unjuk dan dinyatakan dalam suatu
jumlah, jangka waktu dan tingkat bunga tertentu. Sertifikat Deposito adalah deposito berjangka yang
bukti simpanannya dapat diperdagangkan. Ciri pokok yang membedakaimya dengan deposito
berjangka terletak pada sifat yang dapat dipindahtangankan atau diperjualbelikan sebelum jangka
waktu jatuli temponya melalui lembaga - lembaga keuangan lainnya.
4. Commerecial Paper
Promes yang tidak disertai dengan jaminan yang diterbitkan oleh perusahaan untuk memperoleh
dana jangka pendek dan dijual kepada investor dalam pasar uang.
5. Call Money
Kegiatan pinjam meminjam dana antara satu bank dengan bank lainnya untuk jangka waktu pendek.
6. Repurchase Agreement
Transaksijual odi surat-surat berharga disertai dengan perjanjian bahwa penjual akan membeli
kcmbali surat-surat berharga yang dijual tersebut pada tanggal dan dengan harga yang telah
ditetapkan lebih dahulu
7. Banker's Acceptence
Suatu instrumen pasar uang yang digunakan untuk memberikan kredit pada eksportir atau importir
untuk membayar sejumlah barang atau untuk membeli valuta asing.
Indikator Pasar Uang

Indikator pasar uaing sangat diperlukan untuk mengukur atau paling tidak mengamati
perkembangan pasar uang, Indikator pasar uang meliputi:

Suku bunga Pasar Uang Antar Bank (Rp)


Tingkat bunga yang dikenakan oleh bank terhadap bank lain dalam hal pinjam
meminjam danadalam bentuk rupiah.
Volume transaksi Pasar Uang Antar Bank (Rp)
Jumlah transaksi antar bank dalam hal pinjam meminjam dalam bentuk rupiah.
Suku bunga Pasar Uang Antar Bank (US$)
Tingkat bunga yang dikenakan oleh bank terhadap bank lain dalam hal pinjam
meminjam danadalam bentuk US $.
Volume transaksi Pasar Uang Antar Bank (US$)
Jumlah transaksi antar bank dalam hal pinjam meminjam dalam bentuk US $.
J1BOR (Jakarta Interbank Offered)
Suku bunga yang ditawarkan untuk transaksi pinjam meminjam antar bank.
Suku bunga deposito Rupiah (%/Th)
Tingkat bunga yang diberikan para deposan yang mendepositokan uangnya dalam
bentuk Rupiah
Suku bunga deposito US$ (%/Th)
Tingkat bunga yang diberikan para deposan yang mendepositokan uangnya dalam
bentuk US $.
Nilai Tukar Rupiah (Kurs)
harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya atau nilai dari suatu mata uang
terhadap mata uang lainnya
Suku bunga kredit
Tingkat bunga kredit yang dikenakan bank atau lembaga keuangan lainnya kepada
para kreditor
Inflasi
Kenaikan tingkat harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus suatu
waktu tertentu
Indeks Harga Konsumen (IHK)
Angka indeks yang menunjukkan tingkat harga barang dan jasa yang harus dibeli
konsumen dalam suatu periode tertentu.
Sertifikat Bank Indonesi (SBI)
Instrumen investasijangka pendek yang bebas resiko
RESIKO INVESTASI
PASAR UANG

Resiko pasar : semua surat-surat berharga termasuk instrument pasar uang memiliki
resiko yang disebut market risk atau kadang-kadang juga disebut interest rate risk yaitu
resiko yang berkaitan dengan turunnya harga (dan tingkat bunga naik) mengakibatkan
investor mengalamicapital loss.
Resiko reinvestment : dalam prakteknya buka saja harga surat berharga yang dapat jatuh
tapi juga tingkat bunga. Turunnya harga sekuritas pada gilirannya menyebabkan timbulnya
resiko investor yang disebut reinvestment risk yaitu resiko terhadap penghasilan suatu asset
finansial yang harus di reinvest dalam asset yang berpendapatan rendah. Atau dapat pula
dikatakan bahwa reinvestment risk adalah resiko yang memaksa investor menempatkan
pendapatan yang diperoleh dari bunga kredit atau surat-surat berharga ke investasi yang
berpendapatan rendah akibat turunnya tingkat bunga.
Resiko gagal bayar : resiko yang terjadi akibat tidak mampunya peminjam (debitur)
memenuhi kewajibannya sesuai dengan yang dijanjikan. Default risk dapat juga disebut
sebagai gagal bayar (default risk).
Resiko inflasi : pemberi pinjaman menghadapi kemungkinan naiknya harga-harga barang dan
jasa jasa yang akan menurunkan daya beli atas pendapatan yang diterimanya. Oleh karena
itu resiko inflasi sering juga disebut dengan resiko daya beli. Untuk menghadapi hal tersebut
pemberi pinjaman (lender) biasanya berusaha mengimbangi proyek inflasi dengan meninta
atau mengenakan tingkat bunga yang lebih tinggi atas pinjamannya.
Resiko valuta (Currency risk) : investor internasional dihadapkan pada resiko mata uang yaitu
kerugian yang terjadi akibat adanya perubahan yang tidak menguntungkan terhadap kurs
mata uang asing. Misalnya apabila seorang investor Amerika membeli British-Treasury
Bills yang di pasar uang London, keuntungan T-Bills ini dapat turun drastis bilamana nilai
Poundsterling mengalami penurunan terhadap dolar Amerika Serikat.
Resiko Politik : Resiko ini berkaitan dengan kemungkinan adanya perubahan undang-undang
atau peraturan pemerintah yang mengakibatkan turunnya pendapatan yang diperkirakan
dari suatu investasi atau bahkan akan terjadi kerugian total dari modal yang diinvestasikan.

Pasar uang mempunyai fungsi yaitu :

1. sebagai sarana alternatif bagi lembaga-lembaga keuangan, perusahaan non keuangan dan
peserta - peserta lainnya baik dalam memenuhi kebutuhan dana jangka pendek maupun
dalam rangka memijamkan dana atas kelebihan likuiditasnya.
2. Pasar uang juga berfungsi sebagai sarana pengendali moneter dalam melaksanakan operasi
pasar terbuka. SBI (Serrifikat Bank Indonesia) sebagai instrumen dalam melakukan operasi
pasar terbuka digunakan untuk kontraksi moneter. Lembaga-lembaga yang aktif di pasar
uang adalah bank komersial, bank dagang, penyalur uang, dan bank sentral pemerintah.

SUMBER : http://bernadeta-bernadeta.blogspot.co.id/2010/03/makalah-pasar-uang_658.html
POKOK BAHASAN 4

Kurva LM dan Cara Menurunkan Kurva LM

PEMBENTUKAN KURVA LM

Kurva LM menggambarkan keseimbangan yang berlaku di pasaran uang. Ada berbagai


tingkat pendapatan nasional. Uraian mengenai teori Moneter yang di kemukakan
oleh Keynes telah menunjukan bahwa (i) tinkat bunga di tentukan oleh permintaan dan
penawaran uang. Dan (ii) salah factor yang menentukan permintaan uang adalah
pendapatan nasional yaitu semakin tinggi pendapatan nasional, semakin tinggi permintaan
uang untuk transaksi dan berjaga-jaga.
Kedua factor ini menyebabkan keseimbangan di pasar uang. Yaitu keseimbangan di antara
permintaan dan penawaran uang sangat erat hubungannya dengan pendapatan Nasional.
Kurva LM menyatakan hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang muncul
di pasar uang.
Hubungannya dapat dilihat pada teori tingkat bunga, di sebut juga teori preferensi likuiditas.

Teori Preferensi Likuiditas


Keynes The General Theory menjabarkan pandangannya tentang tingkat bunga yang
ditentukan dalam jangka pendek likuiditas adalah (teori preferensi likuiditas).
Teori itu menyatakan tingkat bunga disesuaikan untuk menyeimbangkan penawaran dan
permintaan untuk aset perekonomian yang paling likuid - uang.
Perpotongan keynesian merupakan kerangka untuk kurva IS sedankan teori preferensi
likuiditas adalah kerangka untuk kurva LM.

Teori preferensi likuiditas mengasumsikan adanya keseimbangan uang riil yang tetap, yaitu:
Dimana :
M = Jumlah uang yang beredar
P = Tingkat harga
M/P = penawaran keseimbangan uang riil
Teori prefensi likuiditas menegaskan bahwa tingkat bunga adalah salah satu determinan dari
berapa banyak uang yang ingin dipegang orang.
Alasannya adalah bahwa tingkat bunga merupakan biaya oportunitas (opportunity cost) dari
memegang uang.
Kurva Preferensi Likuiditas

Keterangan :
Penawaran dan permintaan terhadap keseimbangan uang riil menentukan tingkat
bunga
Kurva penawaran untuk keseimbangan uang riil adalah vertikal krn penawaran tdk
tergantung pada tingkat bunga
Kurva permintaan miring ke bawah krn tingkat bunga yg lebih tinggi meningkatkan
biaya memegang uang dan menurunkan kuantitas yang diminta
Pada tingkat bunga ekulibrium, jumlah keseimbangan uang riil yg diminta = jumlah
penawarannya.

PENURUNAN KURVA LM

Kurva LM menunjukkan kombinasi antara tingkat bunga (i) dan tingkat pendapatan (Y)
dengan keseimbangan pada pasar uang. Untuk menurunkan kurva LM kita mulai dengan
pasar uang.

Penawaran uang / money supply (Ms) ditentukan oleh bank sentral. Karena penyuplai uang
itu adalah bank sentral. Permintaan uang / money demand (Md) ditentukan oleh tingkat
pendapatan.
Kesimbangan antara money demand dan money supply katakan pada tingkat bunga 10%.
Jadi keseimbangan pasar uang yang pertama terjadi saat tingkat bunga 10% dan tingkat
pendapatan Y1.
Kurva LM menunjukkan kombinasi dari i dan Y dengan keseimbangan pada pasar uang yaitu
tingkat bunga 10% dan pendapatan sebesar Y1.

Jika pendapatan naik menjadi Y2, maka permintaan barang dan jasa juga naik. Kenaikan
permintaan barang dan jasa ini akan menyebabkan transaksi permintaan uang akan naik.
Pada kurva ditunjukkan dengan bergeser kurva money demand ke kanan, dengan
pendapatan sebesar Y2.

Permintaan uang yang naik, akan menyebabkan bank maupun penerbit bond akan menjual
bond. Jika bond dijual, maka harga bond akan turun. Untuk menarik kembali uang yang
beredar di masyarakat, maka bank akan menaikkan tingkat bunga, misalkan menjadi 15%.
Sehingga di dapat kesimbangan pasar uang yang kedua yaitu saat tingkat bunga sebesr 15%
dan pendapatan sebesar Y2.

Kedua point ini dihubungkan dan terbentuklah kurva LM.

Jadi menurut teori preferensi likuiditas, jika tingkat pendapatan naik, maka tingkat bunga juga naik.
Pendapatan yang naik, akan menaikkan permintaan uang dan kemudian menaikkan tingkat bunga
keseimbangan.

SUMBER : http://privateselv.blogspot.co.id/2014/10/keseimbangan-kurva-is-lm.html

Anda mungkin juga menyukai