Anda di halaman 1dari 2

Nama : Surya Harta Adi

NIM : 17214029
Mata Kuliah : Tinjauan Desain

TEMA TUGAS AKHIR :

Pengaplikasian 3D Printing Pada Produk Menswear dan


Penggunaan Pewarna Alam dari Aspergillus niger untuk
Bahan Baku tekstil.

1.1 Tugas Akhir atau Penelitian Sejenis yang Sudah Pernah Dikerjakan
Untuk penggunaan alat 3D Printer pada karya Tugas akhir, sebelumnya sudah pernah
digunakan oleh :
- Merah Dahlia Al Chumaero ( Kriya Tekstil 2013 )
Untuk pewarna alami dari jamur mikro sebelumnya juga pernah digunakan oleh :
- Nidiya Kusmaya ( Asisten Dosen Kriya Tekstil )

Oleh karena itu, saya ingin menggabungkan 2 jenis teknik tersebut untuk membuat
produk pakaian dan aksesorisnya, yaitu Menswear.

1.2 Fenomena yang Terjadi Pada Saat Ini


Fenomena yang terjadi pada saat ini adalah :

- 3D printer sudah banyak digunakan di Indonesia. Hanya saja produk yang dibuat
oleh 3D printer rata-rata hanya berupa action figure dan prototipe, belum masuk ke
rana tekstil. Ada, namun hasilnya sangat sedikit.

- Jamur mikro sebenarnya banyak dan cukup mudah ditemukan ( Seperti Aspergillus
niger, Trichoderma Sp, dan Monascus) serta beterbangan di udara yang sehari-hari
kita hirup. Hanya saja, masyarakat umum masih beranggapan bahwa jamur mikro
tersebut sangatlah merugikan. Menempel pada pakaian dan benda-benda lain
apabila disimpan di udara yang cukup lembab. Dengan adanya tugas akhir ini,
masyarakat mengetahui bahwa jamur mikro juga bersifat menguntungkan yaitu
sebagai pewarna pada pakaian apabila kita olah dengan benar.
1.3 Metode Penelitian
3D Printer :

- Mendesain bahan yang dibutuhkan dengan software yang terhubung ke 3D printer,


untuk mencetak bahan yang kita inginkan.

- Untuk materialnya, digunakan bahan metal plastic untuk disambungkan seperti


rantai.
Pewarnaan Jamur mikro untuk teksil:

- siapkan kain polos yang kita gunakan untuk pewarnaan, lalu kita cipratkan air
cucian beras untuk makanan jamur mikro tersebut lalu kita diamkan selama sehari.
Untuk hasil yang maksimal, kita bisa diamkan selama seminggu, sepuluh hari,
atau bahkan dua minggu. Setelah menunggu hasil yang kita mau, akan terlihat hasil
jamur yang tumbuh di tempat yang kita beri makan. Warnanya atau pigmennya juga
sudah mulai terlihat. Setelah warna atau pigmennya cukup banyak, kita akan
melakukan sterilisasi (di destro) agar menghilangkan jamur mikronya dan tinggal
tersisa pigmennya saja.

- Untuk membuat produk menswear, kain yang digunakan adalah kain kanvas twill
berwarna putih agar jamur yang menempel terlihat warna pigmennya. Untuk jamur
mikro yang digunakan, rata-rata akan menghasilkan warna merah sampai
kecoklatan tergantung lama penyimpanan ( 1 minggu sampai 1 bulan ).

1.4 Pemecahan Masalah


Pemecahan masalah yang dihadirkan adalah bagaimana cara mengolah sesuatu yang
dianggap sebagai parasit pengganggu yaitu jamur, hingga menghasilkan sesuatu
yang ternyata ada manfaat dibaliknya, seperti Jamur Mikro ( Khususnya Aspergillus
Niger) untuk menghasilkan pewarna alam.

1.5 Kebaruan
Kebaruan yang saya tawarkan dalam Tugas Akhir ini adalah agar masyarakat kembali
menggunakan pewarna alam, bukan kimia yang lambat laun akan merusak ekosistem.
Dan juga akan memanfaatkan teknologi seperti 3D Printer yang lama kelamaan bukan
hanya terbatas di industri fesyen saja, tetapi pabrik-pabrik juga yang akan mengolah
3D Printed Textile atau bahkan bisa sampai menjadi milik pribadi untuk membuat
pakaian yang ia mau.

Karya ini penting untuk disebarluaskan secara masal karena teknik pembuatannya yang cukup
mudah, murah serta ramah untuk lingkungan ( khususnya pewarna alam dari jamur mikro).

Anda mungkin juga menyukai