SURFACE TEXTILE
17214029
Gambar 1. Illustrasi
Berdasarkan Etimologi. Kata “tekstil” berawal dari bahasa latin yaitu dari kata
“texere”, yang berarti “menenun” . Menenun adalah membuat kain dengan cara
penyilangan atau penganyaman dua kelompok benang yang saling tegak lurus sehingga
membentuk anyaman benang-benang yang disebut dengan “kain tenun”.
Selanjutnya kata dari “kain tenun” itu sendiri berubah menjadi “tekstil” atau
“bahan tekstil” yang identik dengan arti “bahan pakaian”, karena kain tenun sebagian
besar digunakan untuk bahan pakaian.
“ Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang
setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi
untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan
industri.”
Bahan mentah adalah semua bahan yang didapat dari sumber daya alam
atau yang diperoleh dari segala usaha manusia untuk terus diolah lebih lanjut. Dalam
hal industri tekstil yaitu kapas, bisa diolah lebih lanjut menjadi benang dan
akan diolah lebih lanjut menjadi kain.
1.C Pengertian Industri Tekstil
Keuntungan yang didapatkan oleh investor sebesar 61,4% yang berasal dari
PMDN (Pemilik Modal Dalam Negeri). Dan juga 0,13% dari tenaga kerja serta
penyerapan tenaga kerja juga meningkat 0,13%, atau setara dengan 1.514.000 juta
tenaga kerja yang bertambah menjadi 1.516.000 juta. Dengan pertumbuhan
tersebut ditambah dengan pemakaian dan pemanfaatan pabrik mencapai 75%, yang
memandang prospek industri tekstil di Indonesia sebenarnya sangat menguntungkan.
Dimana industri tekstil di Indonesia pun juga dinilai akan memberi perkembangan yang
sangat baik dengan ditandainya kemunculan 400 brand tekstil yang berada di dalam
negeri.
Salah satu pemanfaatan industri tekstil adalah dibidang fesyen atau mode
melalui acara mode terbesar di Indonesia, Indonesia Fashion Week. Indonesia Fashion
Week 2018 sudah berkolaborasi dengan 200 perancang mode, 460 peserta pameran
tekstil, workshop, kuliner, dan oleh-oleh makanan dari berbagai daerah di Nusantara.
IFW menjadi acauan untuk memacu kreativitas dan menjadikan fashion Indonesia bisa
bersaing dengan produk luar negeri dan internasional.
Eskpor produk fesyen Indonesia setiap tahun terus meningkat. Industri
fashion Indonesia juga memiliki daya tarik di luar negeri. Menurut Badan Ekonomi
Kreatif (Bekraf), ekonomi kreatif memberikan sumbangan sebesar Rp Rp 922,59
triliun pada PDB Indonesia dan disumbangkan dalam rana fesyen sebesar 18,01% pada
tahun 2016.
Saat ini pemerintah sedang gencar mempromosikan acara Asian Games ke-18
yang sedang berlangsung di Indonesia khususnya Jakarta dan Palembang. Panitia
penyelenggara asian games 2018 (INASGOC) menyediakan beberapa tenaga kerja
yang kompeten dalam bidang tekstil untuk menyediakan berbagai macam kostum untuk
para peserta opening dan closing Asian Games ke-18 tahun 2018. Kostum dibuat
dengan cara yang tidak biasa dan sembarangan. Untuk bahan yang digunakan juga
menggunakan bahan premium yang nantinya akan dilihat oleh ribuan orang yang duduk
dan menyaksikan acara Opening Asian Games pada tanggal 18 Agustus 2018 dan
closing pada tanggal 2 September 2018.
4. Tren Motif dan Warna Industri Tekstil
Iklim usaha industri kain tekstil terus mengalami perkembangan dari sisi
kreativitas dan inovasi. Motif dan warna adalah elemen penting dalam menentukan
menarik atau tidaknya suatu tampilan busana. Salah satu tren yang akan mucul tahun
depan bertema 'Evolution Round Age' dengan empat sub tema Warming Earth, Elegies
of Kings & Queens, Cher to Vintage, dan New Frozen.
5. Masalah yang Dihadapi oleh Industri Tekstil di Indonesia
Hal ini menjadi masalah yang besar bagi pemerintah. Bagaimana caranya
menghasilkan bahan baku serat sintetik tanpa menggunakan konsep sustainability
karena nantinya, indonesia akan dicap sebagai negara penghasil limbah yang tidak
ramah lingkungan di dunia jika tidak menerapkan konsep ini. Sebenarnya banyak
sumber-sumber yang relevan diluar negeri untuk penambahan pembuatan bahan baku
atau serat sintetik yang ramah lingkungan. Namun, pemerintah harus menggalakkan
pencarian para ilmuwan yang relevan untuk bidang ini dan peralatan canggih yang
sesuai dibidang ini. Sebenarnya, di Indonesia sendiri, banyak bahan alami yang
dihasilkan untuk pembuatan serat, namun sumber daya manusia dan pengetahuan
tentang tekstil dan serat belum merata di Indonesia.
Untuk zat warna tekstil, tidak semata-mata harus menggunakan pewarna buatan
yang sarat akan penggunaan bahan kimia yang tidak ramah lingkungan. Pemerintah
harus banyak-banyak menggali potensi alam yang ada di Indonesia dan jumlahnya
sangat beragam, salah satunya adalah pewarna alam. Pewarna alamini bisa kita olah
dan dikemas secara modern agar menambah minat konsumen dan mengurangi
pengunaan zat warna buatan.
Selain ada keuntungan yang ditawarkan oleh industri tekstil, pasti ada sisi
negatif yang disebabkan oleh tekstil itu sendiri, yaitu limbah. Salah satu kasus terparah
dalam dunia tesktil adalah kasus yang terjadi di bangladesh. Banyak sungai-sungai yang
sudah dipenuhi dengan lautan tekstil dan mereka tidak bisa mengolah limbah tekstil
dengan baik dan benar sesuai dengan konsep sustainability, dan gaji masyarakat
bangladesh tidak sesuai dengan standar dan hak asasi manusia pada saat itu.
Untuk di indonesia sendiri, salah satu contohnya baru-baru ini adalah kasus
yang terjadi di Jawa Barat, sebuah artikel berita yang diposting di internet oleh situs
https://www.dw.com pada tanggal 6 Agustus 2018. Sebagian besar Industri Tekstil
membuang limbah tekstil ke dalam sungai citarum yang sudah kotor dan berbau sejak
60 tahun lalu. Dan sebagian besar limbah tekstil yang belum diolah, hanyut dan
bersarang di DKI Jakarta. Sawah yang berada di bantaran Citarum sering terendam
pada saat musim hujan, terlebih lagi ketika pabrik-pabrik tekstil semakin sering
membuang limbah ke dalam sungai.
Dan salah satu penemuan yang bisa menjadi solusi dalam mendegradasikan
limbah tekstil adalah milik Renaldi M Situmorang dan Boy Bastian Pardede, juara
Pertama pada Physics Summit Paper Competition (PSPC) dari Institut Teknologi
Sepuluh November, Surabaya. Mereka berhasil menemukan komponen untuk
menguraikan limbah beracun, yaitu Nanocomposit Graphene dan Zink Oksida
(ZnO) yang dapat mendegradasi limbah pabrik tekstil RhB. Dan pemerintah
nampaknya tertarik untuk menggunakannya dalam mengatasi limbah tekstil yang sudah
banyak di Indonesia.
6. Opini Pribadi
Pemerintah sudah menjalankan dan mendukung para pelaku yang terjun di
bidang industri tekstil ini dengan baik. Terbukti dengan meningkatnya angka ekspor
dari tahun ke tahun. Dan pemerintah sudah membuat langkah yang cukup bagus untuk
mengembangkan industri tekstil walaupun banyak kekurangan di sana-sini, terlebih
dari dukungan masyarakat.
http://pelayanan.jakarta.go.id/download/regulasi/undang-undang-nomor-5-tahun-
1984-tentang-perindustrian.pdf
https://economy.okezone.com/read/2018/03/28/320/1879344/ekspor-capai-target-
industri-tekstil-ri-punya-potensi-besar
https://indonesiafashionweek.id/blog/2018/03/indonesia-fashion-week-2018-mampu-
gairahkan-perekonomian-indonesia/
https://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/15/10/12/gaya-
hidup/trend/17/09/01/ovlrz6335-tren-motif-dan-warna-industri-tekstil-2018
https://www.dw.com/id/bagaimana-industri-tekstil-membunuh-sungai-citarum/a-
42795632
https://www.its.ac.id/news/2018/05/03/mahasiswa-ciptakan-pengurai-limbah-tekstil/