Ayu Chornelia
Bank BTPN Surabaya
Abstract: Junior High School students Katolik Wignya Mandala an expected to address
the issues quickly and properly. The condition is susceptible to make students do
prokrastinasi academic characterized by indolence and a delay in complete the task to
postpone study for the test. The population of about 103 students, while samples used in
research is 53 the students with the technique of random sampling. Aims to determine
the effect of stress on academic procrastination student of Wignya Mandala Catholic
junior high school Tumpang-Malang. The method used is the method of data analysis
product moment correlation technique. Result of study there was no effect of stress on
academic procrastination in Wignya Mandala Catholic junior high School Tumpang-
Malang.
Abstrak: Siswa SMP Katolik Wignya Mandala Tumpang diharapkan untuk menyelesaikan
permasalahan secara cepat dan tepat. Kondisi tersebut rentan untuk membuat siswa melakukan
prokrastinasi akademik yang ditandai dengan kelambanan dan keterlambatan dalam
menyelesaikan tugas hingga menunda belajar untuk ujian. Populasi sebanyak 103 siswa,
sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah 53 siswa dengan teknik random
sampling. Bertujuan untuk mengetahui pengaruh stres terhadap prokrastinasi akademik siswa
SMP Katolik Wignya Mandala Tumpang-Malang. Metode yang di gunakan adalah metode
analisis data dengan teknik korelasi product moment. Hasil penelitian tidak ada pengaruh
stres terhadap prokrastinasi akademik pada siswa SMP Katolik Wignya Mandala Tumpang-
Malang.
tinasi. Menurut dua tokoh terakhir juga faktor ini meliputi kondisi fisik dan kondisi
menyebutkan bahwa prokrastinasi lebih dari psikologis dari individu, yaitu:
sekedar sebuah kecenderungan, melainkan 1) Kondisi fisik individu
suatu respon mengantisipasi tugas-tugas yang Faktor dalam diri individu yang turut
tidak disukai, atau karena tidak memadainya mempengaruhi munculnya prokrasti-
suatu penguatan. nasi adalah berupa keadaan fisik dan
Gufron (2003) menyebutkan bahwa kondisi kesehatan. Seseorang menga-
prokrastinasi dikatakan sebagai salah satu lami keletihan akan memiliki kecende-
perilaku yang tidak efisien dalam penggunaan rungan yang lebih tinggi untuk
waktu dan adanya kecenderungan untuk tidak melakukan prokrastinasi dari pada
segera memulai pekerjaan ketika menghadapi yang tidak.
suatu tugas. 2) Kondisi psikologis individu.
Ellis (1986) menyatakan bahwa Trait kepribadian individu yang turut
menunda (procrastination) melaksanakan mempengaruhi munculnya perilaku
tugas/pekerjaan dikonsepsikan sebagai penundaan, misalnya trait kemampu-
tindakan negatif. Lebih spesifik lagi Ellis an sosial yang tercermin dalam self
menyatakan bahwa menunda melaksanakan regulation dan tingkat kecemasan
tugas merupakan satu dari beberapa problem dalam berhubungan sosial.
psikis kecil yang mencerminkan kesulitan b. Faktor eksternal, yaitu faktor-faktor yang
psikis yang lebih besar dan yang sering mereka terdapat diluar diri individu yang
gambarkan tentang dirinya adalah keluhan mempengaruhi prokrastinasi. Faktor-
bahwa dirinya tidak mampu melakukan faktor itu antara lain berupa pengasuhan
kegiatan apapun, merasa terlambat, lebih suka orang tua dan lingkungan yang kondusif.
menangguhkan tugas, dan sebagainya 1) Gaya pengasuhan orang tua
(Hidayat, 2004). Tingkat pengasuhan otoriter ayah
Sehubungan dengan latar belakang di menyebabkan munculnya kecenderungan
atas, maka permasalahan dalam penelitian ini perilaku prokrastinasi yang kronis pada
dirumuskan sebagai berikut Apakah stres subyek penelitian anak wanita, sedangkan
berpengaruh terhadap prokrastinasi akademik tingkat pengasuhan otoritatif ayah
siswa SMP Katolik Wignya Mandala menghasilkan anak wanita yang bukan
Tumpang-Malang? prokrastinator. Ibu yang memiliki ke-
Tujuan dari penelitian adalah untuk cenderungan melakukan avoidance
mengetahui pengaruh stres terhadap procrastination menghasilkan anak wanita
prokrastinasi akademik siswa SMP Katolik yang memiliki kecenderungan untuk
Wignya Mandala Tumpang-Malang. melakukan avoidance procrastination
Faktor-faktor yang mempengaruhi pula.
prokrastinasi akademik menurut Millgram 2) Kondisi lingkungan yang kondusif
(1991) dapat dikategorikan menjadi dua Prokrastinasi lebih banyak dilakukan pada
macam: lingkungan yang rendah dalam pengawasan
a. Faktor internal, yaitu faktor-faktor yang daripada lingkungan yang penuh
terdapat dalam diri individu yang pengawasan.
mempengaruhi prokrastinasi. Faktor-
56 PSIKOVIDYA VOLUME 17 NOMOR 1 APRIL 2013
Pengaruh Stres Terhadap Prokrastinasi Akademik Pada Siswa SMP Katolik Wignya Mandala Tumpang-Malang
objek dalam lingkungan atau suatu stimulus menyebabkan stres pula kepada individu
yang secara obyektif adalah berbahaya. Stres yang mengalaminya.
juga bisa diartikan sebagai tekanan, c. Frustrasi
ketegangan atau gangguan yang tidak Adalah timbulnya suatu arah, hambatan
menyenangkan yang berasal dari luar diri atau rintangan yang menghalangi individu
seseorang. untuk mencapai maksud atau tujuan yang
Maramis (1998) menjelaskan stres diharapkannya. Misalnya gagal memenuhi
sebagai segala masalah atau tuntutan deadline tugas yang diberikan oleh guru,
penyesuaian diri, karena itu sesuatu gagal dalam ujian, dan sebagainya. Hal ini
mengganggu keseimbangan kita. Bila kita tidak menyebabkan tidak tercapainya harapan
bisa mengatasinya dengan baik maka akan individu dan menimbulkan kekecewaan
muncul gangguan fisik maupun psikis. yang berujung pada stres karena individu
Menurut Suroto (2001) secara umum tersebut kurang siap menerima kenyataan.
stres yang terjadi pada seseorang bersumber Frustasi yang mengandung kadar stres
dari empat hal yaitu: tertinggi adalah kegagalan dan kehilangan.
a. Tekanan d. Krisis
Tekanan adalah harapan atau tuntutan yang Suatu keadaan mendadak yang dapat pula
mengharuskan seseorang berperilaku menyebabkan stres baik pada diri
tertentu. Misalnya sebagai seorang pelajar, seseorang maupun pada suatu kelompok,
seorang remaja diharuskan untuk sehingga hal ini dapat menimbulkan stres
berperilaku tertentu sesuai kedudukannya karena sesuatu yang berubah.
sebagai pelajar. Tekanan ini dapat berasal Stresor yang mengakibatkan
dari dalam individu itu sendiri ataupun kecemasan akan memiliki kemungkinan untuk
berasal dari luar individu. Tekanan dalam mendorong ke arah prokrastinasi akademik
bentuk apapun baik fisik maupun psikis (Ferrari, dkk, 1995).
dapat menyebabkan stres pada diri
seseorang. METODE
b. Konflik Populasi dalam penelitian adalah semua
Konflik adalah kondisi yang muncul ketika siswa SMP Katolik Wignya Mandala
terdapat dua atau lebih motif yang saling Tumpang-Malang Tahun Akademik 2011/
bertentangan dan impuls perilaku saling 2012 yang berjumlah 103 orang.
berkompetisi untuk muncul. Semakin tinggi Tabel 1
tingkat konfliknya semakin tinggi pula Rincian Jumlah Siswa SMP
tingkat kegelisahan, depresi, dan gejala- Katolik Wignya Mandala Tumpang Malang
gejala fisik yang dirasakan seseorang.
Konflik dan ketegangan yang melibatkan
orang lain merupakan sumber stres yang
berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari.
Konflik yang berlarut-larut dan tidak
ditemukannya jalan keluar pemecahannya Sampel dalam penelitian berjumlah 53 orang.
Teknik pengambilan sampel menggunakan
58 PSIKOVIDYA VOLUME 17 NOMOR 1 APRIL 2013
Pengaruh Stres Terhadap Prokrastinasi Akademik Pada Siswa SMP Katolik Wignya Mandala Tumpang-Malang
teknik simple random sampling. Menurut - Menentukan jenis data yang akan
(Hadi, 1996) dengan randomisasi dimaksud- dikumpulkan, sekaligus untuk menentukan
kan suatu teknik mengambil individu untuk teknik analisisnya.
sampel dari populasi dengan cara random. Langkah-langkah yang digunakan untuk
Penelitian menggunakan teknik simple merancang sebuah kuesioner:
random sampling dengan cara undian a. Menentukan persoalan apa yang ingin di
berdasarkan nomor genap dan ganjil siswa. identifikasi.
Variabel terikat (Y) Prokrastinasi akademik b. Desain kuesioner harus bisa menjembatani
merupakan kegagalan siswa dalam mengerja- antara peneliti dengan respondennya.
kan tugas berupa tindakan yang cenderung Dengan kata lain, bahwa yang digunakan
menunda-nunda memulai kinerja atau harus disesuaikan dengan responden yang
menyelesaikannya sehingga menghambat akan diteliti.
kinerja dalam rentang waktu terbatas, yang
akhirnya menimbulkan perasaan tidak enak Penyusunan Skala Prokrastinasi Akademik
(cemas) pada siswa. Skala prokrastinasi akademik disusun
Variabel Bebas (X) Stres adalah kondisi menggunakan pengukuran intens turnover
ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses adalah dengan menggunakan kuesioner yang
pikiran, dan kondisi siswa, dan merupakan diberikan kepada siswa. Pengukuran intens
hasil penafsiran mengenai keterlibatannya turnover mempunyai sistem penilaian skala
dalam lingkungannya, baik secara fisik maupun Likert dimodifikasi menjadi empat alternatif
psikososialnya. jawaban. Penyusunan kuesioner juga
Metode pengumpulan data mengguna- dikelompokkan dalam item favourable dan
kan alat ukur yaitu: Kuesioner menurut Sutrisno item unfavourable. Seluruh variabel akan
Hadi (2001) adalah salah satu alat yang menggunakan skala Likert yang sudah
digunakan untuk mengumpulkan data. dimodifikasi dimana responden memilih empat
Kuesioner biasanya berupa pertanyaan tertulis jawaban yang telah tersedia. Penghilangan
yang diberikan kepada responden dan untuk jawaban di tengah berdasarkan tiga alasan,
dijawab. Sebagian besar penelitian umumnya yaitu:
menggunakan kuesioner sebagai metode yang 1. Kategori ragu-ragu memiliki arti ganda, bisa
dipilih untuk mengumpulkan data. Kuesioner diartikan netral, setuju tidak, tidak setuju
atau angket mempunyai banyak kebaikan tidak.
sebagai instrumen pengumpul data asal cara 2. Tersedianya jawaban yang ditengah
dan pengadaannya mengikuti persyaratan yang menimbulkan kecenderungan menjawab
telah digariskan dalam penelitian. Berikut ke-tengah (central tendency effect),
adalah prosedur dalam pembuatan kuesioner: terutama bagi mereka yang ragu-ragu atas
- Merumuskan tujuan yang akan dicapai arah kecenderungan jawabannya.
dengan kuesioner 3. Maksud kategori jawaban SS-S-TS-STS
- Mengidentifikasi variabel yang akan dijadi- adalah terutama untuk melihat kecenderu-
kan sasaran kuesioner ngan pendapat responden kearah setuju
- Menjabarkan setiap variabel menjadi sub- atau kearah tidak setuju (Nurahaju. 2005).
variabel yang lebih spesifik dan tunggal
ISSN : 0853-8050 59
Ayu Chornelia
Tabel 2 Tabel 3.
Hasil Perhitungan Reliabilitas Skala Hasil Perhitungan Reliabilitas Skala Stres
Prokrastinasi Akademik
XY = jumlah skor item dan skor total yang kita gunakan yaitu 5% atau 1%.
X2 = jumlah kuadrat skor
Y2 = jumlah kuadrat skor total HASIL
Biasanya besar-kecilnya hubungan Ada tidaknya hubungan variabel bebas
dinyatakan dalam bilangan. Bilangan yang dengan variabel terikat menggunakan bantuan
menyatakan besar-kecilnya hubungan ini komputasi Seri Program Statistik (SPS-2000)
disebut koefisien hubungan atau koefisien Analisis Dwivariat (Korelasi Moment Tangkar
korelasi. Koefisien korelasi itu bergerak di Pearson), edisi Sutrisno Hadi dan Yuni
antara 0,000 sampai +1,000 atau diantara Pamardiningsih UGM Yogyakarta Indonesia
0,000 sampai -1,000, tergantung kepada arah versi IBM/IN diperoleh hasil sebagai berikut.
korelasi, nihil, positif, atau negatif. Koefisien 1) Penyusunan skala prokrastinasi akademik
yang bertanda positif menunjukkan arah yang berpedoman pada faktor-faktor yang
korelasi yang positif. Koefisien yang bertanda mempengaruhi prokrastinasi akademik,
negatif menunjukkan arah korelasi yang yaitu internal dan eksternal setelah
negatif. Sedang koefisien yang bernilai 0,000 dilakukan uji validitas dari 40 item terdapat
menunjukkan tidak adanya korelasi antara X 3 item yang dinyatakan gugur (17, 28, 36)
dan Y. dimana item yang sahih memiliki nilai r bt
Bilamana nilai r yang kita peroleh sama yang berkisar antara 0,429 sampai 0,825.
dengan atau lebih besar daripada nilai r dalam 2) Hasil uji reliabilitas 2 faktor skala
tabel r itu, maka nilai r yang kita peroleh itu prokrastinasi akademik dinyatakan sangat
signifikan. Dengan nilai r yang signifikan kita
akan menolak hipotesa yang mengatakan signifikan dengan p = 0,000, dimana r tt
bahwa korelasi antara X dan Y dalam populasi bergerak antara 0,941 sampai 0,955,
adalah nol, atas dasar signifikansi yang kita menunjukkan bahwa skala prokrastinasi
gunakan (yaitu 5% atau 1%). Ini sama halnya akademik reliabel untuk digunakan dalam
mengatakan bahwa tidak mungkin kita penelitian.
memperoleh r (sebesar sekian atau sekian) itu 3) Penyusunan skala stres yang berpedoman
dari sampel yang kita ambil secara random pada faktor-faktor yang mempengaruhi
kalau nilai r dalam populasi adalah nol. stres menurut Suroto (2001), yaitu
Sebabnya ialah karena batas-batas nilai yang tekanan, konflik, frustrasi dan krisis setelah
disebabkan oleh kesalahan sampling sudah dilakukan uji validitas dari 40 item terdapat
dilewati. Perhatikan baik-baik tabel r itu. 2 item yang dinyatakan gugur (17, 28), item
Bilangan-bilangan yang membatasi signifikan yang sahih memiliki nilai r bt yang berkisar
setidaknya sesuatu nilai r sangat bergantung antara 0,379 sampai 0,656.
pada N yang diselidiki dalam sampel. Makin 4) Hasil uji reliabilitas 4 faktor skala stres
besar N makin rendah tata signifikannya (Hadi, dinyatakan sangat signifikan dengan p =
1996).
0,000, dimana r tt bergerak antara 0,775
Dapat disimpulkan bilamana nilai r yang
sampai 0,841, menunjukkan bahwa skala
kita peroleh sama dengan atau lebih besar
stres reliabel untuk digunakan dalam
daripada nilai r dalam tabel r, maka nilai r yang
penelitian.
kita peroleh signifikan atas dasar signifikansi
5) N = 53
62 PSIKOVIDYA VOLUME 17 NOMOR 1 APRIL 2013
Pengaruh Stres Terhadap Prokrastinasi Akademik Pada Siswa SMP Katolik Wignya Mandala Tumpang-Malang
Siswa SMP berada pada usia remaja awal, efek stresor dapat diminimalisir dengan
yakni secara kronologis individu yang demikian tidak sampai menyebabkan
memasuki masa remaja awal berkisar 12-15 terganggunya fungsi dan peran individu
tahun. Pada masa pubertas individu mulai (Nietzel, 1998).
merasakan berbagai perubahan dalam dirinya Siswa SMP berada pada usia remaja
baik dalam aspek psikis, sosial, mental dan awal, dimana dengan berbagai perubahan yang
intelektual. Perilaku dan sikap SMP dialami pada masa transisi tentu akan
dipengaruhi oleh perubahan masa puber. berpengaruh terhadap proses belajar yang
Menurut Hurlock (1997) perubahan pada dijalaninya. Pada masa transisi, siswa SMP
masa puber diantaranya adalah emosi yang juga akan dihadapkan dengan berbagai
meninggi yang ditunjukkan dengan sikap tuntutan akademik yang memerlukan kesiapan
kemurungan, merajuk, ledakan amarah dan diri yang matang. Adanya kematangan diri
kecenderungan untuk menangis karena hasutan yang siap, siswa SMP akan terhindar dari
yang sangat kecil merupakan ciri-ciri bagian perilaku prokrastinasi akademik. Siswa SMP
dari masa puber. Pada masa ini anak seharusnya telah memiliki kapasitas untuk
cenderung merasa khawatir, gelisah dan cepat belajar dengan baik sesuai dengan tuntutan
marah. kurikulum yang diterapkan di sekolah,
Siswa SMP dan siswa SMP Katolik sehingga tidak ada istilah menunda dalam
pada umumnya memiliki karakteristik yang mengerjakan tugas dengan alasan banyaknya
sama, hanya saja ada satu perbedaan yang tugas yang diberikan oleh guru.
menonjol yaitu kebiasaan sehari-hari ketika Persepsi seseorang terhadap stresor
memulai dan mengakhiri kegiatan belajar- sangat berpengaruh terhadap individu. Stresor
mengajar menggunakan doa menurut cara yang mengakibatkan kecemasan akan memiliki
agama Katolik. Pengamatan mengenai kemungkinan untuk mendorong ke arah
kebiasaan sehari-hari SMP Katolik prokrastinasi akademik (Ferrari,dkk, 1995).
berdasarkan pengalaman peneliti yang Banyak stresor yang ditangkap oleh individu
bersekolah mulai Sekolah Dasar (SD) sampai dengan adanya dukungan sosial, sehingga
dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) di tidak mengakibatkan gangguan afek (misal:
sekolah yang berbasis agama Katolik. kecemasan/anxiety atau fatigue syndrom),
Frankenhaeuser (1995) menyatakan sampai menyebabkan terhambatnya kinerja.
bahwa terkadang individu dapat menyesuaikan Hal itu dikarenakan individu merasa stresor
dengan stresor yang bersifat moderat dan yang ada tidak dianggap berbahaya karena
dapat diprediksi kemunculannya, sehingga tidak mengganggu tujuan yang akan dicapainya
individu tersebut akan menjadi tenang. Stres (Schabracq, 1996).
tidak selalu berakibat pada gangguan fisik Hasil penelitian terbukti stres hanya
atau psikologis, sebab masih ada beberapa mempengaruhi sebesar 0,47% terhadap
faktor seperti dukungan sosial, waktu luang prokrastinasi akademik siswa SMP Katolik
dan strategi coping yang dapat meminimalisir Wignya Mandala Tumpang Malang sedangkan
efek stresor. Kondisi tersebut memberikan 99,53% dipengaruhi oleh faktor lain.
mereka banyak waktu untuk menyesuaikan Penelitian lainnya oleh Hayyinah (2004)
dengan stresor yang diterimanya, sehingga tentang Religiusitas dan Prokrastinasi
64 PSIKOVIDYA VOLUME 17 NOMOR 1 APRIL 2013
Pengaruh Stres Terhadap Prokrastinasi Akademik Pada Siswa SMP Katolik Wignya Mandala Tumpang-Malang
Hurlock, Elizabeth B. 1997. Psikologi Suroto. 2001. Stres. Yogyakarta: Gajah Mada
Perkembangan:Suatu Pendekatan University Press.
Rentang Kehidupan. Jakarta:Erlangga.
Taylor, S.E. 1995. Health Psychology. 3rd
Maramis, W. F. 1998. Catatan Ilmu Edition. New York: Mc Graw Hill
Kedokteran Jiwa. Jakarta: Erlangga. International.
Millgram, N. 1991. Procrastination dalam Wiworo, Sri. 2011. Hubungan Antara Konsep
Dulbecco, R. Encyclopedy of Human Diri dan Stres dengan Prokrastinasi
Biology. http://www. Ucalgary.ca/ Akademik pada Mahasiwa Fakultas
~steel/procrastinus/define.html Psikologi Universitas Wisnuwardhana
diakses tanggal 20 Oktober 2011. Malang .Tesis tidak diterbitkan dari
Unidha Malang.
Nietzel,T; Berstein,D.A&Millich,R. 1998.
Intoduction to Clinical Psychology
,5th Edition. New Jersey: Prentice
Hall.
ISSN : 0853-8050 67