- aspek kognisi : Proses berfikir klien bersifat praktis dan ingin segala sesuatu dapat diselesaikan
dengan cepat.
- aspek emosi : Klien merasakan ketidak pastian akan keberadaan dirinya saatini dan merasa tertekan
dengan dunia luar. Klien tidak percaya diri dengan keadaan dirinya secara fisik dan psikis.
Keinginanklien kurang didukung oleh kemampuan dan kemauan. Tidak stabil, impulsif, sensitif dan
mudah frustasi. Takut untuk melihat kebelakang tetapi juga takut untuk melihat kedepan akan
kenyataan dan realitas yang sesungguhnya.
- aspek motivasi : . Klien kurang memiliki motivasi dan tidak bersemangat serta merasa tidak mampu
dengan apa yang dilakukannya saat ini.
- interaksi social: Sikap pergaulan keluar diliputi dengan keraguan sedangkan di masa lampau
tidaklah demikian. Ini dapat diartikan dengan kesulitan dalam melakukan penyesuaian diri . Klien
mengalami kesulitan di dalam proses interaksi sosial saat ini karena rasa kurang percaya diri pada
klien.
2. Lokasi Pohon digambar di Ada hambatan dalam keinginan yan tidak tercapai
sebelah kiri atas kertas
Keinginan kurang didukung oleh kemampuan dan
kemampuan
5. Lain-lain
B.ANALISIS
BAGIAN :
1. Stambasis Pangkal batang lebar kiri dan Takut untuk melihat kebelakang tetapi juga takut
kanan untuk melihat kedepan
Kesukaran belajar
2. Batang Batang sebelah kanan di Sikap pergaulan keluar diliputi dengan keraguan
gambarkan dengan garis yang tipis sedangkan di masa lampau tidaklah demikian ini
dan diulang (goresan yang ragu- dapat diartikan dengan kesulitan dalam melakukan
ragu) penyesuaian diri.
3. Dahan Dahan menuju keluar seperti Mahkota yang dahannya menuju keluar
pohon kelapa ekspansivitas, unsur agresi, sibuk dengan
pikirannya, ada inisiatif.
Takut bergaul
KESIMPULAN UMUM :
Indikasi kurang percaya diri. Perasaan tidak pasti dan merasa tertekan dengan dunia luar. Regresi
kurang bersemangat dan kurang mampu. Ada hambatan dalam keinginan yang tidak tercapai.
Keinginan kurang didukung oleh kemampuan dan kemauan. Pola pikir kurang dewasa rasa tidak aman
dan cemas. Tidak stabil, impulsif dan mudah frustasi. Tergesa- gesa dalam megambil keputusan. Takut
untuk melihat kebelakang tetapi juga takut untuk melihat kedepan. Kesukaran belajar. Prestasi
akademis kurang baik karena ada hambatan emosional. Sikap pergaulan keluar diliputi dengan
keraguan sedangkan di masa lampau tidaklah demikian ini dapat diartikan dengan kesulitan dalam
melakukan penyesuaian diri. Mahkota yang dahannya menuju keluar ekspansivitas, unsur agresi, sibuk
dengan pikirannya, ada inisiatif. Sifat tertutup kurang jujur. Takut bergaul
Hasil DAM
Hasil
1. Ukuran kecil Rasa tidak percaya diri, adanya rasa inferior, kurang
bersemangat dan tidak mampu, merasa tidak pasti
dan tertekan dalam berhubungan dengan dunia luar.
2. Lokasi Kiri atas bagian kertas Anxious atau ingin menghindar dari pengalaman dan
kejadian saat ini dan kembali ke masa lalu atau
memuaskan diri melalui fantasi.
3. Kualitas Garis Garis berupa garis- garis Perasaan tidak aman dan ingin diakui oleh
dasar sederhana kelompoknya.
Penyelesaian
B.ANALISIS
BAGIAN :
1. Kepala Kepala digambarlebih jelas dari Kebiasaan melarikan diri pada fantasi
pada tubuh yang lebih samar- sebagai kompensasi.
samar
Adanya perasaan inferior
6. Mulut Mulut yang mengarah ke atas Memaksakan diri: berpura- pura sebagai
kompensasi perasaan yang bisa menerima
11. Lengan Seperti sayap Lemah dan ada hamabtan kontak sosial
12. Tangan & Jari Tangan yang besar dan luas Usaha untuk memperbaiki hubungan sosial
karena merasa tidak pasti
14. Pakaian Ada tambahan ornamen pada Adjustment yang psikopatik pada
pakaian perempuan muda
kompulsi
KESIMPULAN UMUM :
Klien mengalami kekaburan (confuse) dalam mengidentifikasi dirinya sendiri terutama dalam peran
seksualnya. Orientasi seksual yang bersifat sesama berdasarkan (hasil penelitian Levy, Homoseksual
sebanyak 16 org, ternyata 13 orang menggambar person dari jenis seks yg berlawanan). Perubahan
dalam pola pergaulan saat ini menimbulkan rasa tidak percaya diri, adanya rasa inferior, kurang
bersemangat dan tidak mampu, merasa tidak pasti dan tertekan dalam berhubungan dengan dunia
luar. Dikarenakan kondisi fisiknya yang kurang memuaskan bagi klien. Klien mengalami suatu
kecemasan atau ingin menghindar dari pengalaman dan kejadian saat ini dan kembali ke masa lalu
atau memuaskan diri melalui fantasi. Klien ingin diakui oleh kelompoknya . Mendapatkan hasil yang
diinginkan dengan segera. Dalam perilaku seksualnya klien telah mengalami suatu immorality seksual
sedangkan dirinya sendiri kurang memiliki kontrol diri untuk mencegah immoralitas seksual tersebut.
Klien memandang rendah karakter orang yang penampilannya seperti orang yang telah menekan dia
pertama kali untuk melakukan immoralitas seksual. Perasaan kliem bersifat kekanak- kanakan. Klien
lebih cenderung berfikir menggunakan perasaan daripada proses berfikir secara logis . Sangat peka
terhadap kritikan dan mudah tersinggung jika lingkungan mengatakan sesuatu yang negatif tentang
dirinya. Konflik peran pada klien dikarenakan klien kurang mampu bersikap dewasa dan lebih
memilih untuk manja, diperhatikan, bukan sebaliknya mampu bertanggung jawab dan memberi. Klien
berusaha untuk memperbaiki kontak sosialnya dengan memilih untuk langsung bergabung dengan
teman- teman yang dianggapnya lebih meskipun dia kurang diakui dan sering dikritik.
Aspek Kognisi: Klien lebih cenderung berfikir menggunakan perasaan daripada proses berfikir secara
logis. Klien ingin menghindar dari pengalaman dan kejadian saat ini dan kembali ke masa lalu atau
memuaskan diri melalui fantasi.
Aspek Motivasi: ). Perubahan dalam pola pergaulan dan pendidikan klien sekarang, membuat klien
kurang bersemangat dan tidak mampu, merasa tidak pasti dan tertekan dalam menyelesaikan
tugasnya dan berhubungan dengan teman- teman barunya.
Aspek Emosi: Klien lebih memilih untuk bersikap kekanak- kanakan . Sangat peka terhadap kritikan
dan mudah tersinggung jika lingkungan mengatakan sesuatu yang negatif tentang dirinya. Konflik
peran pada klien dikarenakan klien kurang mampu bersikap dewasa dan lebih memilih untuk manja,
diperhatikan, bukan sebaliknya mampu bertanggung jawab dan memberi.
Interaksi Sosial: Dalam perilaku seksualnya klien telah mengalami suatu immorality seksual
sedangkan dirinya sendiri kurang memiliki kontrol diri untuk mencegah immoralitas seksual tersebut.
Klien memandang rendah karakter orang yang penampilannya seperti orang yang telah menekan dia
pertama kali untuk melakukan immoralitas seksual. Klien berusaha untuk memperbaiki kontak
sosialnya dengan memilih untuk langsung bergabung dengan teman- teman yang dianggapnya lebih
meskipun dia kurang diakui dan sering dikritik. Klien mengalami kekaburan (confuse) dalam
mengidentifikasi dirinya sendiri terutama dalam peran seksualnya. Orientasi seksual yang bersifat
sesama berdasarkan (hasil penelitian Levy, Homoseksual sebanyak 16 org, ternyata 13 orang
menggambar person dari jenis seks yg berlawanan). Perubahan dalam pola pergaulan saat ini
menimbulkan rasa tidak percaya diri, adanya rasa inferior, kurang bersemangat dan tidak mampu,
merasa tidak pasti dan tertekan dalam berhubungan dengan dunia luar. Dikarenakan kondisi fisiknya
yang kurang memuaskan bagi klien agar nampak sama dengan kelompoknya.
Hasil HTP
Proporsi Gambar menempati 1/3 bagian Kecerdasan yang kurang dan kuran berperan
saja dari kertas yang di sediakan. dalam keluarga.
Kurang proporsional.
Komposisi bagian-
bagian:
Rumah terlihat jelek dan atapnya Klien memberikanpenilaian terhadap figur
- Rumah tidak teratur ibu yang menunjukkan kelemahannya dalam
melakukan perannya sebagai care taker
klien.
- Pohon Pohon lebih besar daripada Ayah menunjukkan sikap otoriter, menguasai
rumah dan manusia dan kurang memberikan kesempatan