Anda di halaman 1dari 2

SOAL

Cara masuk toksin dalam tubuh, kelebihan serta kekurangannya

JAWAB
Ada 3 jalur utama bahan toksik masuk kedalam tubuh manusia yaitu melalui
saluran pencernaan atau makanan (gastro intestinal), jalur pernapasan (inhalasi) dan melalui
kulit (topikal). Bahan toksik masuk kedalam saluran pencernaan umunya melalui makanan
atau minuman dan kemudian diserap didalam lambung. Bahan toksik yang masuk melalui
saluran pernapasan menuju paru-paru akan diserap oleh alveoli paru-paru. Pada umumnya
kulit lebih impermeabel dan karenanya merupakan barier (penghalang) yang baik bagi bahan
toksik masuk kedalam tubuh. Namun beberapa bahan kimia dapat diserap oleh kulit dalam
jumlah yang cukup banyak sehingga menimbulkan efek sistemik. Suatu zat kimia dapat
diserap lewat folikel rambut atau lewat sel-sel kelenjar keringat. Setelah bahan toksik tersebut
diserap dan masuk kedalam darah, kemudian didistribusikan keseluruh tubuh dengan cepat.
Namun demikian sebagian bahan toksik dapat dikeluarkan oleh mekanisme tubuh secara
alami melalui urine, empedu dan paru-paru. Dan sebagian lagi bisa mengalam
biotransformasi dan bioaktivasi. Yang lebih berbahaya adalah jika terjadi proses bioaktivasi
dimana bahan toksik diubah menjadi bahan yang lebih toksik oleh metabolisme tubuh.

Tokson yang terdapat di udara berada dalam bentuk gas, uap, butiran cair, dan
partikel padat dengan ukuran yang berbeda-beda. Disamping itu perlu diingat, bahwa saluran
pernafasan merupakan sistem yang komplek, yang secara alami dapat menseleksi
partikelberdasarkan ukurannya. Oleh sebab itu ambilan dan efek toksik dari tokson yang
dihirup tidak saja tergantung pada sifat toksisitasnya tetapi juga pada sifat fisiknya. Alveoli
merupakan tempat utama terjadinya absorpsi xenobiotika yang berbentuk gas, seperti carbon
monoksida, oksida nitrogen, belerang dioksida atau uap cairan, seperti bensen dan
karbontetraklorida. Kemudahan absorpsi ini berkaitan dengan luasnya permukaan alveoli,
cepatnya aliran darah, dan dekatnya darah dengan udara alveoli. Laju absorpsi bergantung
pada daya larut gas dalam darah. Semakin mudah larut akan semakin cepat diabsorpsi.
Proses tokson melalui saluran cerna dapat terjadi bersama makanan, minuman, atau
secara sendiri baik sebagai obat maupun zat kimia murni. Pada jalur ini mungkin tokson
terserap dari rongga mulut (sub lingual), dari lambung sampai usus halus, atau eksposisi
tokson dengan sengaja melalui jalur rektal. Kecuali zat yang bersifat basa atau asam kuat ,
atau zat yang dapat merangsang mukosa, pada umumnya tidak akan memberikan efek toksik
kalau tidak diserap. Cairan getah lambung bersifat sangat asam, sehingga senyawa asam-
asam lemah akan berada dalam bentuk non-ion yang lebih mudah larut dalam lipid dan
mudah terdifusi, sehingga senyawa-senyawa tersebut akan mudah terserap di dalam lambung.
Berbeda dengan senyawa basa lemah, pada cairan getah lambung akan terionkan oleh sebab
itu akan lebih mudah larut dalam cairan lambung. Senyawa basa lemah, karena cairan usus
yang bersifat basa, akanberada dalam bentuk non-ioniknya, sehingga senyawa basa lemah
akan lebih mudah terserapmelalui usus ketimbang lambung. Pada umumnya tokson melintasi
membran saluran pencernaan menuju sistem sistemik dengan difusi pasif, yaitu transpor
dengan perbedaan konsentrasi sebagai daya dorongnya. Namun disamping difusi pasif, juga
dalam usus,terdapat juga transpor aktif, seperti tranpor yang tervasilitasi dengan zat pembawa
(carrier), atau pinositosis.

Anda mungkin juga menyukai