Anda di halaman 1dari 12

PEMANFAATAN AMPAS TEH DAN AMPAS KOPI SEBAGAI

PENAMBAH NUTRISI PADA PERTUMBUHAN TANAMAN


TOMAT (Solanum lycopersicum) DENGAN
MEDIA HIDROPONIK

NASKAH PUBLIKASI

Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan


Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Biologi

Disusun Oleh:
RIA ADIKASARI
A420080020

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

Pemanfaatan Ampas Teh dan Ampas Kopi Sebagai Penambah (Ria Adikasari) 0
PEMANFAATAN AMPAS TEH DAN AMPAS KOPI SEBAGAI
PENAMBAH NUTRISI PADA PERTUMBUHAN TANAMAN
TOMAT (Solanum lycopersicum) DENGAN
MEDIA HIDROPONIK

Ria Adikasari
Jurusan Pendidikan Biologi FKIP UMS

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan ampas teh,
ampas kopi dan campuran antara ampas teh dan ampas kopi sebagai penambah
nutrisi pada pertumbuhan tanaman tomat (Solanum lycopersicum) dengan media
hidroponik. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari satu faktor
dengan empat perlakuan yaitu air 300 mL tanpa ampas teh dan ampas kopi
sebagai kontrol (P0), air 300 mL dengan 3 gram ampas teh (P1), air 300 mL
dengan 3 gram ampas kopi (P2) dan air 300 mL dengan 3 gram campuran ampas
teh dan ampas kopi masing- masing 1,5 gram untuk (P3), masing perlakuan diberi
3 ulangan. Data yang diperoleh dianalisis dengan Anava Satu Jalur. Parameter
penelitian adalah tinggi tanaman tomat (Solanum lycopersicum) selama satu
bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi tanaman yang paling baik
adalah pada tanaman dengan 300 mL air ditambah 3 gram campuran ampas teh
dan ampas kopi dengan tinggi rata- rata 14,00 cm. Dari hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa ampas teh dan ampas kopi dapat dimanfaatkan sebagai
penambah nutrisi pada pertumbuhan tanaman tomat (Solanum lycopersicum)
dengan media hidroponik.

Kata Kunci : Pertumbuhan, Ampas Teh, Ampas Kopi, Hidroponik, Tomat


(Solanum lycopersicum), Nutrisi.

PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara daerah perkotaan banyak lahan
yang memiliki tanah yang sangat pertanian dan perkebunan yang
subur dan bisa dimanfaatkan untuk sekarang beralih fungsi menjadi
pertanian dan perkebunan, seperti kawasan industri, perumahan dan
padi, jagung, kopi, teh, cengkeh dan gedung- gedung.
lain sebagainya. Namun seiring Dengan adanya fenomena-
berkembangnya ilmu pengetahuan fenomena tersebut tidak dapat
dan teknologi (IPTEK), terutama di dipungkiri bahwa akan berakibat

Pemanfaatan Ampas Teh dan Ampas Kopi Sebagai Penambah (Ria Adikasari) 1
makin sempitnya lahan pertanian dan dan ampas teh) berpengaruh terhadap
perkebunan di Indonesia. Padahal pertumbuhan A. golden bay.
apabila ditinjau dari segi ekonomi, Perlakuan pada kombinasi media
pertanian dan perkebunan dapat arang sekam dengan penyiraman
meningkatkan penghasilan ampas teh memberikan pengaruh
penduduk. Apabila ditinjau dari segi paling baik terhadap pertumbuhan A.
manfaatnya pertanian dan golden bay.
perkebunan juga merupakan suatu Selain teh, minuman yang
upaya untuk mencegah terjadinya juga sering dikonsumsi oleh
pemanasan global. masyarat adalah kopi. Sama halnya
Salah satu cara yang bisa dengan teh, kopi yang diminum
dijadikan solusi untuk tetap biasanya juga menyisakan ampas
mempertahankan pertanian dengan yang hanya dibuang begitu saja
kondisi minimalnya tanah atau lahan setelah digunakan. Ampas kopi
adalah melalui media hidroponik. mempunyai banyak manfaat,
Hidroponik merupakan cara terutama bagi tumbuhan yaitu dapat
bertanam tanpa menggunakan media menambah asupan Nitrogen, Fosfor
tanah. Media tanah dapat diganti dan Kalium (NPK) yang dibutuhkan
dengan air, kerikil atau bahkan arang oleh tanaman sehingga dapat
bisa dijadikan media hidroponik. menyuburkan tanah. Ampas kopi
Pada media hidroponik, tanah bukan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk
menjadi suatu hal yang utama. organik karena mengandung mineral,
Hidroponik memiliki banyak karbohidrat, membantu terlepasnya
kelebihan antara lain tidak terlalu nitrogen sebagai nutrisi tanaman, dan
banyak membutuhkan tempat, ampas kopi bersifat asam sehingga
perawatannya tidak terlalu rumit dan menurunkan pH tanah (Yunus,
kemungkinan gangguan hama lebih 2010).
kecil. Tanaman yang biasa dijumpai
Berdasarkan hasil penelitian dalam lingkungan rumah tangga
Widyati (2004), yang berjudul adalah tanaman hias dan bunga-
Pemanfaatan Kompos Ampas Teh bungaan. Namun tidak jarang banyak
Sebagai Substitusi Sumber Nitrogen yang menanam tanaman sayur dan
Pada Tanaman Jagung Manis (Zea buah di pekarangan rumah. Seperti
mays saccharata) bahwa ampas teh yang telah diuraikan diatas bahwa
berpengaruh sangat nyata pada hidroponik dapat dijadikan alternatif
peningkatan produksi kelobot bercocok tanam dengan lahan yang
jagung. Kompos ampas teh dapat terbatas. Tanaman yang bisa di
menggantikan sebagian sumber tanam dengan sistem hidroponik
nitrogen untuk tanaman jagung antara lain adalah selada, paprika,
manis. mentimun, sawi, bayam dan tomat.
Berdasarkan hasil penelitian Dari tanaman- tanaman tersebut yang
Fajarini (2007), yang berjudul dapat ditanam di daerah yang tidak
Pengaruh Air Leri Dan Ampas Teh terlalu tinggi dan dapat ditanam
Terhadap Pertumbuhan Aglaonema untuk skala rumah tangga adalah
golden bay Pada Media Tanam yang tomat.
Berbeda bahwa penyiraman (air leri

Pemanfaatan Ampas Teh dan Ampas Kopi Sebagai Penambah (Ria Adikasari) 2
Tomat (Solanum lycopersicum) selain laju pertumbuhan tanaman
adalah tanaman yang sudah tidak dapat diukur dengan berbagai cara
asing lagi di masyarakat Indonesia. salah satunya adalah pengukuran
Tomat sering dijadikan sebagai tinggi tanaman serta jumlah daun
lalapan, dicampurkan dalam masakan yang biasanya sering dilakukan
bahkan disajikan menjadi minuman (Isbandi, 2000).
yang menyegarkan yaitu jus. Tomat Teh mengandung kira-kira
yang masak banyak digemari orang, sepuluh kali polifenol yang dapat
karena rasanya segar, enak dan ditemukan dalam satu buah-buahan
sedikit masam. dan sayuran. Ampas teh mengandung
Tomat dapat dibudidayakan unsur-unsur antioksidan yang sangat
di dataran tinggi maupun dataran ampuh membantu memerangi
rendah. Tomat bermanfaat bagi kerusakan radikal bebas pada sel-sel
tubuh karena mengandung vitamin tanaman. Tidak hanya itu, teh juga
A, B dan C serta mineral. Tomat mengandung magnesium, seng,
adalah komoditas multiguna yang fluorida, nitrogen, Kalium dan
berfungsi sebagai sayuran, bumbu mineral yang membantu
masak, penambah nafsu makan, mempertahankan kesehatan tanaman
minuman, bahan pewarna makanan, serta terdapat kandungan Vitamin, A.
sampai kepada bahan kosmetik dan B1, B2, B6, B12, C, E dan K.
obat-obatan (Tani, 2009) Sebelum ditaburkan pada tanaman
Berdasarkan berbagai latar ampas teh bisa digiling terlebih
belakang masalah yang telah dahulu untuk memecah daun
diuraikan maka yang menjadi sehingga nutrisi yang terkandung
permasalahan dalam penelitian ini bisa keluar lebih cepat.
adalah Bagaimanakah pemanfataan (Wardon,2011).
ampas teh, ampas kopi dan campuran Ampas kopi merupakan
ampas teh dengan ampas kopi pupuk oranik yang ekonomis dan
sebagai penambah nutrisi pada ramah lingkungan. Ampas kopi
pertumbuhan tanaman tomat mengandung 2,28% nitrogen, fosfor
(Solanum lycopersicum) dengan 0,06% dan 0,6 kalium. pH ampas
media hidroponik?. kopi sedikit asam, berkisar 6,2 pada
Sedangkan tujuan penelitian skala pH. Selain itu, ampas kopi
ini adalah untuk mengetahui mengandung magnesium, sulfur, dan
pemanfataan ampas teh, ampas kopi kalsium yang berguna bagi
dan campuran ampas teh dengan pertumbuhan tanaman (Losito,
ampas kopi sebagai penambah nutrisi 2011).
pada pertumbuhan tanaman tomat Warna jingga pada buah
(Solanum lycopersicum) dengan tomat merupakan kandungan karotin
media hidroponik yang berperan sebagai provitamin A.
Pertumbuhan adalah suatu Sedangkan warna merah yang
kenaikan volume yang bersifat menunjukkan kandungan lycopen
irreversible (tidak dapat yang juga sangat baik untuk
dikembalikan kebentuk semula). mencegah kekurangan vitamin A
Karena adanya penambahan subtansi (Xerophtalmia). Sementara rasa asam
dan pertambahan banyak jumlah sel disebabkan oleh kandungan asam

Pemanfaatan Ampas Teh dan Ampas Kopi Sebagai Penambah (Ria Adikasari) 3
sitrat yang dapat berfungsi sebagai ampas teh dan ampas kopi sebagai
penggumpal. Satu atau dua buah kontrol (P0), air 300 mL dengan 3
tomat masak dimakan setiap hari gram ampas teh (P1), air 300 mL
selama beberapa bulan dapat dengan 3 gram ampas kopi (P2) dan
membantu penyembuhan penyakit air 300 mL dengan 3 gram
liver, encok, TBC dan asma campuran ampas teh dan ampas kopi
(Rukmana, 1994). masing- masing 1,5 gram (P3),
Air yang digunakan dalam masing perlakuan diberi 3 ulangan,
hidroponik hendaknya memenuhi jadi total keseluruhan perlakuan ada
syarat-syarat tertentu misalnya pH, 12 tanaman.
kekeruhan, ukuran partikel, unsur- Subyek dalam penelitian ini
unsur kimia, dan proporsi. adalah ampas teh, ampas kopi dan
Hidroponik diperkarangan cocok media hidroponik 300 ml air. Obyek
untuk sayuran daun, misalnya sawi, penelitian adalah pertumbuhan
selada, caisim dan bayam. Bisa juga tanaman tomat (Solanum
digunakan untuk sayuran batang, lycopersicum) dan dengan parameter
seperti bawang daun, kangkung dan tinggi tanaman tomat (Solanum
kailan; sayuran bunga, seperti lycopersicum).
brokoli dan bunga kol; dan sayuran Pelaksanaan penelitian ini
buah, seperti tomat, paprika, terung, dimulai dengan tahap persiapan yaitu
dan mentimun (Karsono, 2002). persiapan alat dan bahan serta
Nutrien yang diberikan ada persiapan bibit, dilanjutkan dengan
beberapa macam yang dapat tahap kedua yaitu tahap pemindahan
digolongkan menjadi 2 yaitu nutrien bibit yaitu terdiri atas pembuatan
yang mengandung unsur hara makro control (P0), pembuatan perlakuan 1
dan nutrien yang mengandung unsur (P1), pembuatan perlakuan 2 (P2)
hara mikro. Nutrien yang dan pembuatan perlakuan 3 (P3).
mengandung unsur hara makro yaitu Tahap ketiga yaitu tahap
nutrien yang dibutuhkan dalam pengamatan, pengamatan dilakukan
jumlah banyak seperti N, P, K, S, Ca, dengan mengukur tinggi tanaman
dan Mg. Nutrien yang mengandung setiap satu minggu sekali dan
unsur mikro merupakan nutrien yang mengganti ampas teh dan ampas kopi
dibutuhkan dalam jumlah yang setiap hari.
sedikit, seperti Mn, Cu, Mo, Zn dan Cara pengambilan data dalam
Fe (Prihmantoro, 2005). penelitian ini dilakukan dengan 4
metode yaitu metode ekperimen,
METODE PENELITIAN metode eksperimen yaitu merupakan
Penelitian ini dilaksanakan di suatu metode yang dipergunakan
Green House Laboratorium Biologi dalam memperoleh data yakni
UMS. Penelitian dilaksanakan melakukan percobaan secara
dalam waktu 4 minggu (1 bulan) langsung dengan menanam tanaman
dimulai pada tanggal 14 Februari tomat (Solanum lycopersicum) pada
sampai 14 Maret 2012. Metode media hidroponik dengan pemberian
penelitian ini adalah metode ampas teh dan ampas kopi.
eksperimen dengan menggunakan 4 Metode Observasi, merupakan
perlakuan yaitu air 300 mL tanpa metode yang digunakan untuk

Pemanfaatan Ampas Teh dan Ampas Kopi Sebagai Penambah (Ria Adikasari) 4
memperoleh data secara langsung ampas teh dan ampas kopi dapat
pada percobaan. Tanaman tomat dilihat pada tabel berikut ini:
(Solanum lycopersicum) diamati dan Tabel 1. Deskripsi Pertumbuhan
dicatat dalam tabel pertumbuhan Tinggi Tanaman (cm) Minggu ke-1
tinggi tanaman setiap satu minggu
Tinggi Tinggi (cm)
sekali. Perlakuan N Rata-rata SD SE
Min Max
Metode Studi Pustaka adalah (cm)
P0 3 6.200 6.10 6.30 0.100 0,058
suatu metode untuk mencari materi P1 3 6.833 6.70 7.00 0.153 0.088
dan buku-buku atau sumber lain P2 3 6.700 6.50 7.00 0.264 0.152
P3 3 7.633 7.40 7.80 0.208 0.120
yang dikutip secara langsung Total 12 6.842 6.10 7.80 0.562 0.162
maupun tidak langsung sebagai Dari tabel 1. dapat diketahui
landasan dalam melakukan bahwa perlakuan P3 menunjukkan
penelitian. pertumbuhan paling tinggi dengan
Metode dokumentasi adalah rata- rata 7,633 cm dan perlakuan P0
pengumpulan data yang dilakukan (kontrol) menunjukkan pertumbuhan
dengan melihat keterangan yang paling rendah dengan rata- rata 6,200
telah didokumentasikan dan cm.
mengambil dokumentasi penelitian Selanjutnya dilakukan uji
dengan menggunakan kamera. homogenitas (Test of Homogenity of
Teknik analisis data digunakan Varians) untuk mengetahui sampel
untuk membuktikan kebenaran memiliki varians populasi yang sama
hipotesis yang diajukan. Analisis (H0) atau memiliki varians populasi
dilakukan secara kualitatif yaitu yang tidak sama (H1).
dengan analisis varian (Anava) satu Tabel 2. Uji Homogenitas
jalur. Langkah pertama yaitu
Test of Homogeneity of Variances
melakukan uji homogenitas pada
data yang tersedia. Setelah data teruji Tinggi Tanaman
homogen dilakukan uji Anava satu
Levene Statistic df1 df2 Sig.
jalur untuk mengetahui rata- rata
tinggi tanaman berbeda atau sama. 1.569 3 8 .271
Jika dari uji Anava didapat tinggi Dari hasil uji homogenitas
rata- rata berbeda nyata maka diperoleh nilai probabilitas 0,271.
dilakukan uji lanjut LSD (Least Dapat diketahui bahwa 0,271 > 0,05
Significant Difference) untuk maka H0 diterima, artinya keempat
mengetahui ada tidaknya pengaruh varians adalah sama. Setelah
pemberian perlakuan pada tinggi keempat varians terbukti sama
tanaman tomat (Solanum (homogen) maka dilakukan uji
lycopersicum). ANAVA (Analysis of Varians) satu
jalur.
HASIL PENELITIAN DAN Tabel 3. Hasil Uji ANAVA 1 Jalur
PEMBAHASAN Minggu ke-1
1. Minggu ke-1
Berdasarkan pengamatan Sumber F F
df JK KT Keputusan
Keragaman Hitung Tabel
terhadap pertumbuhan tinggi Perlakuan 3 3.176 1.059 28.871 4.066
tanaman tomat yang ditanam secara - H0 ditolak
Galat 8 0.293 0.037 -
hidroponik dengan penambahan -
Total 11 3.469 - -

Pemanfaatan Ampas Teh dan Ampas Kopi Sebagai Penambah (Ria Adikasari) 5
Hasil uji ANAVA Kandungan ampas teh dan
menunjukkan bahwa F Hitung > F ampas kopi memberikan dampak
Tabel, diperoleh keputusan H0 yang paling baik pada minggu
ditolak yaitu rata- rata tinggi pertama, sebab kandungan ampas teh
tanaman tidak sama atau berbeda yaitu Nitrogen (N) yang memacu
nyata. Setelah diketahui bahwa ada pertumbuhan daun dan batang serta
perbedaan yang signifikan diadakan membantu pertumbuhan akar. Seng
uji lanjut LSD (Least Significant (Zn) berperan dalam pembentukan
Difference) hormon auksin yang bermanfaat
Tabel 4. Uji Lanjut LSD untuk merangsang perpanjangan sel
batang dan sel akar. Kalsium (Ca)
Multiple Comparisons
yang berperan membantu
Tinggi Tanaman
LSD pertumbuhan ujung akar dan
95% Confidence pembentukan bulu akar. Sedangkan
Mean Interval pada ampas kopi terdapat nitrogen,
(I) (J) Std.
Difference Sig.
Perlakuan Perlakuan Error Lower Upper fosfor (P) yang mendorong
(I-J)
Bound Bound
pertumbuhan akar muda, Kalium (K)
P0 P1 -.63333* .15635 .004 -.9939 -.2728
yang dapat menguatkan batang
P2 -.50000* .15635 .013 -.8605 -.1395
*
tanaman. Menurut Dharmawan
P3 -1.43333 .15635 .000 -1.7939 -1.0728
(2011), ampas kopi dapat menambah
asupan Nitrogen, Fosfor dan Kalium
(NPK) yang dibutuhkan oleh
Dari hasil uji lanjut LSD tanaman sehingga dapat
diketahui bahwa perbedaan rata- rata menyuburkan tanah.
tinggi tanaman perlakuan P0 dengan
P1 adalah 0,633 dengan nilai 2. Minggu ke- 2
probabilitas 0,004. Dapat diketahui Tabel 5. Deskripsi Pertumbuhan
bahwa 0,004 < 0,05 maka dapat Tinggi Tanaman (cm) Minggu ke-2
diambil keputusan bahwa pemberian Tinggi Tinggi
ampas teh pada perlakuan P1Perlakuan N
Min Max
Rata- rata
(cm)
SD SE

berpengaruh terhadap pertumbuhan P0 3 6.50 6.80 6.700 0.173 0.100


tanaman tomat. Perbedaan rata- rata P1
P2
3
3
7.50
7.00
7.80
7.60
7.633
7.333
0.153
0.305
0.882
0.176
tinggi tanaman pada perlakuan P0 P3 3 8.80 9.20 9.003 0.200 0.115
dengan P2 adalah 0,500 dengan nilai Total 12 6.50 9.20 7.667 0.897 0.259

probabilitas 0,013. Maka dapat


diambil keputusan bahwa pemberian Dari tabel 5 dapat diketahui
ampas kopi pada perlakuan P2 bahwa pada minggu ke-2 perlakuan
berpengaruh terhadap pertumbuhan P3 menunjukkan pertumbuhan paling
tanaman tomat. Perbedaan rata- rata tinggi dengan rata- rata 9,003 cm dan
tinggi tanaman pada perlakuan P0 perlakuan P0 (kontrol) menunjukkan
dengan P3 adalah 1,433 dengan nilai pertumbuhan paling rendah dengan
probabilitas 0,000. Dengan demikian rata- rata 6,700 cm.
dapat diambil keputusan bahwa Selanjutnya dilakukan uji
pemberian campuran ampas teh dan homogenitas, dapat dilihat dari tabel
ampas kopi berpengaruh terhadap berikut:
pertumbuhan tanaman tomat.

Pemanfaatan Ampas Teh dan Ampas Kopi Sebagai Penambah (Ria Adikasari) 6
Tabel 6. Uji Homogenitas pemberian ampas teh pada perlakuan
P1 berpengaruh terhadap
Test of Homogeneity of Variances
pertumbuhan tanaman tomat.
Tinggi Tanaman Perbedaan rata- rata tinggi tanaman
pada perlakuan P0 dengan P2 adalah
Levene Statistic df1 df2 Sig.
0,633 dengan nilai probabilitas
.715 3 8 .570 0,007. Maka dapat diambil keputusan
bahwa pemberian ampas kopi pada
Dari hasil uji homogenitas perlakuan P2 berpengaruh terhadap
diperoleh nilai probabilitas 0,570. pertumbuhan tanaman tomat.
Dapat diketahui bahwa 0,570 > 0,05 Perbedaan rata- rata tinggi tanaman
maka H0 diterima, artinya keempat pada perlakuan P0 dengan P3 adalah
varians adalah sama. 2,300 dengan nilai probabilitas
0,000. Dengan demikian dapat
Tabel 7. Hasil Uji ANAVA 1 Jalur diambil keputusan bahwa pemberian
Minggu ke-2 campuran ampas teh dan ampas kopi
berpengaruh terhadap pertumbuhan
Sumber F F
Keragaman
df JK KT
Hitung Tabel
Keputusan tanaman tomat.
Perlakuan 3 8.473 2.824 60.524 4.066 Pertumbuhan ini disebabkan
Galat 8 0.373 0.047 H0 ditolak karena dalam campuran ampas teh
Total 11 8.847 dan ampas kopi terdapat unsur hara
makro dan unsur hara mikro. Unsur
Hasil uji ANAVA hara makro yang terkandung pada
menunjukkan bahwa F Hitung > F campuran ampas teh dan ampas kopi
Tabel, diperoleh keputusan H0 ini yaitu Nitrogen, Kalium, Fosfor,
ditolak yaitu rata- rata tinggi Kalium, Sulfur, Kalsium dan
tanaman tidak sama atau berbeda Magnesium. Sedangkan unsur hara
nyata. mikro yang terkandung adalah
Tabel 8. Uji Lanjut LSD Tembaga dan Seng. Menurut
Multiple Comparisons Prihmantoro (2005), nutrien untuk
Tinggi Tanaman tanaman adalah nutrien yang
LSD mengandung unsur hara makro yaitu
Mean
95% Confidence nutrien yang dibutuhkan dalam
(I) (J) Std. Interval
Perlakuan Perlakuan
Difference
Error
Sig. jumlah banyak dan unsur hara mikro
(I-J) Lower Upper
Bound Bound yaitu nutrien yang dibutuhkan dalam
P0 P1 -.93333* .17638 .001 -1.3401 -.5266 jumlah sedikit.
*
P2 -.63333 .17638 .007 -1.0401 -.2266
P3 -2.30000* .17638 .000 -2.7067 -1.8933
3. Minggu ke- 3
Dari hasil uji lanjut LSD Tabel 9. Deskripsi Pertumbuhan
diketahui bahwa perbedaan rata- rata Tinggi Tanaman (cm) Minggu ke-3
tinggi tanaman minggu ke-2 Tinggi Tinggi
perlakuan P0 dengan P1 adalah 0,933 Perlakuan N Rata- rata SD SE
Min Max
(cm)
dengan nilai probabilitas 0,001. P0 3 7.00 7.10 7.067 0.058 0.033
Dapat diketahui bahwa 0,001 < 0,05 P1 3 8.70 9.00 8.867 0.153 0.882
P2 3 8.20 8.60 8.433 0.208 0.120
maka dapat diambil keputusan bahwa P3 3 11.60 11.80 11.700 0.100 0.058
Total 12 7.00 11.80 9.017 1.765 0.509

Pemanfaatan Ampas Teh dan Ampas Kopi Sebagai Penambah (Ria Adikasari) 7
Dari tabel 7. dapat diketahui Tabel 12. Uji Lanjut LSD
bahwa pada minggu ke-3 perlakuan Multiple Comparisons
P3 menunjukkan pertumbuhan paling Tinggi Tanaman
LSD
tinggi dengan rata- rata 11.7 cm dan 95% Confidence
perlakuan P0 (kontrol) menunjukkan (I) (J)
Mean
Std. Interval
Difference Sig.
pertumbuhan paling rendah dengan Perlakuan Perlakuan
(I-J)
Error Lower Upper
rata- rata 7,067 cm. Bound Bound

Selanjutnya dilakukan uji P0 P1 -1.80000* .11547 .000 -2.0663 -1.5337


*
homogenitas, dapat dilihat dari tabel P2 -1.36667 .11547 .000 -1.6329 -1.1004

berikut: P3 -4.63333* .11547 .000 -4.8996 -4.3671

Tabel 10. Uji Homogenitas Dari hasil uji lanjut LSD


Test of Homogeneity of Variances
diketahui bahwa perbedaan rata- rata
tinggi tanaman minggu ke-3
Tinggi Tanaman perlakuan P0 dengan P1 adalah 1,800
dengan nilai probabilitas 0,000.
Levene Statistic df1 df2 Sig. Dapat diketahui bahwa 0,000 < 0,05
maka dapat diambil keputusan bahwa
1.873 3 8 .213
pemberian ampas teh pada perlakuan
P1 berpengaruh terhadap
Dari hasil uji homogenitas pertumbuhan tanaman tomat.
diperoleh nilai probabilitas 0,570. Perbedaan rata- rata tinggi tanaman
Dapat diketahui bahwa 0,213 > 0,05 pada perlakuan P0 dengan P2 adalah
maka H0 diterima, artinya keempat 1,367 dengan nilai probabilitas
varians adalah sama. Selanjutnya 0,000. Maka dapat diambil keputusan
dilakukan uji ANAVA satu jalur. bahwa pemberian ampas kopi pada
perlakuan P2 berpengaruh terhadap
Tabel 11. Hasil Uji ANAVA 1 Jalur pertumbuhan tanaman tomat.
Minggu ke-3 Perbedaan rata- rata tinggi tanaman
pada perlakuan P0 dengan P3 adalah
Sumber F
Keragaman
df JK KT F Hitung
Tabel
Keputusan 4,633 dengan nilai probabilitas
Perlakuan 3 34.097 11.366 568.278 4.066 0,000. Dengan demikian dapat
Galat 8 0.160 0.020 H0 ditolak diambil keputusan bahwa pemberian
Total 11 34.257 campuran ampas teh dan ampas kopi
berpengaruh terhadap pertumbuhan
Hasil uji ANAVA tanaman tomat.
menunjukkan bahwa F Hitung > F Ampas teh dan ampas kopi
Tabel, diperoleh keputusan H0 dapat memberikan pengaruh yang
ditolak yaitu rata- rata tinggi nyata terhadap pertumbuhan tanaman
tanaman berbeda nyata. tomat. Kedua faktor ini dapat
memberikan asupan nutrisi yang
diperlukan tanaman. Unsur yang
sama- sama dimiliki kedua ampas ini
adalah Magnesium (Mg) yang ikut
dalam pembentukan zat hijau daun
dan menyebarkan unsur fosfor ke

Pemanfaatan Ampas Teh dan Ampas Kopi Sebagai Penambah (Ria Adikasari) 8
seluruh tanaman serta Nitrogen (N) maka H0 diterima, artinya keempat
yang memacu pertumbuhan daun, varians adalah sama.
batang serta membantu pembentukan
akar muda. Selain itu menurut Tabel 15. Hasil Uji ANAVA 1 Jalur
Wardon (2011), ampas teh Minggu ke-4
mengandung unsur antioksidan yang Sumber F
df JK KT F Hitung Keputusan
sangat ampuh membantu memerangi Keragaman Tabel
radikal bebas pada sel tanaman dan Perlakuan 3 34.097 11.366 568.278 4.066
menurut Dharmawan (2011), ampas Galat 8 0.160 0.020 H0 ditolak
kopi mengandung magnesium, sulfur Total 11 34.257
dan kalsium yang dapat membantu
pertumbuhan tanaman. Hasil uji ANAVA
menunjukkan bahwa F Hitung > F
4. Minggu ke- 4 Tabel, diperoleh keputusan H0
Tabel 13. Deskripsi Pertumbuhan ditolak yaitu rata- rata tinggi
Tinggi Tanaman (cm) Minggu ke- 4 tanaman tidak sama atau berbeda
Tinggi Tinggi nyata.
Perlakuan N Rata- rata SD SE
Min Max
(cm)
P0 3 7.50 7.70 7.600 0.100 0.058 Tabel 16. Uji Lanjut LSD
P1 3 9.60 10.60 10.000 0.529 0.306
Multiple Comparisons
P2 3 8.80 9.30 9.033 0.252 0.145
Tinggi Tanaman
P3 3 13.80 14.20 14.000 0.200 0.115
LSD
Total 12 7.50 14.20 10.158 2.497 0.721
95% Confidence
Mean Interval
(I) (J) Std.
Difference Sig.
Dari tabel 13. dapat diketahui Perlakuan Perlakuan
(I-J)
Error Lower Upper
bahwa pada minggu ke-4 perlakuan Bound Bound
P3 menunjukkan pertumbuhan paling P0 P1 -2.40000* .25604 .000 -2.9904 -1.8096
tinggi dengan rata- rata 14 cm dan P2 -1.43333 *
.25604 .001 -2.0238 -.8429
perlakuan P0 (kontrol) menunjukkan P3 -6.40000* .25604 .000 -6.9904 -5.8096
pertumbuhan paling rendah dengan
rata- rata 7,6 cm. Dari hasil uji lanjut LSD
Selanjutnya dilakukan uji diketahui bahwa perbedaan rata- rata
homogenitas, dapat dilihat dari tabel tinggi tanaman minggu ke-4
berikut: perlakuan P0 dengan P1 adalah 2.400
dengan nilai probabilitas 0,000.
Tabel 14. Uji Homogenitas Dapat diketahui bahwa 0,000 < 0,05
Test of Homogeneity of Variances maka dapat diambil keputusan bahwa
pemberian ampas teh pada perlakuan
Tinggi Tanaman
P1 berpengaruh terhadap
Levene Statistic df1 df2 Sig. pertumbuhan tanaman tomat.
Perbedaan rata- rata tinggi tanaman
3.449 3 8 .072
pada perlakuan P0 dengan P2 adalah
1,433 dengan nilai probabilitas
Dari hasil uji homogenitas 0,001. Maka dapat diambil keputusan
diperoleh nilai probabilitas 0,072. bahwa pemberian ampas kopi pada
Dapat diketahui bahwa 0,072 > 0,05 perlakuan P2 berpengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman tomat.

Pemanfaatan Ampas Teh dan Ampas Kopi Sebagai Penambah (Ria Adikasari) 9
Perbedaan rata- rata tinggi tanaman KESIMPULAN DAN SARAN
pada perlakuan P0 dengan P3 adalah Berdasarkan analisis data dan
6.400 dengan nilai probabilitas pembahasan dapat diambil
0,000. Dengan demikian dapat kesimpulan bahwa ampas teh dan
diambil keputusan bahwa pemberian ampas kopi dapat dimanfaatkan
campuran ampas teh dan ampas kopi sebagai penambah nutrisi pada
berpengaruh terhadap pertumbuhan pertumbuhan tanaman tomat
tanaman tomat. (Solanum lycopersicum) dengan
Ampas teh mengandung media hidroponik. Hasil tinggi
kalsium, kalium, magnesium, tanaman dengan campuran ampas teh
nitrogen, seng, tembaga dan karbon dan ampas kopi yaitu dengan tinggi
organik. Sedangkan ampas kopi rata- rata 14,00 cm. Tinggi tanaman
mengandung nitrogen, fosfor, dengan pemberian ampas teh adalah
kalium, sulfur dan kalsium Sehingga 10,00 cm. Tinggi tanaman dengan
jika kedua ampas ini disatukan dan pemberian ampas kopi adalah 9,03
diberikan pada tanaman akan cm dan tinggi tanaman pada kontrol
memberi nutrisi yang lebih kompleks adalah 7,60 cm. Jadi pertumbuhan
dibandingkan jika ampas diberikan tanaman tomat (Solanum
secara tidak bersamaan. Menurut lycopersicum) tertinggi adalah pada
Supriyata (2010), jenis pupuk perlakuan pemberian campuran
organik yang dianjurkan untuk ampas teh dan ampas kopi.
hidroponik adalah pupuk majemuk Berdasarkan hasil penelitian
NPK dengan kandungan Nitrogen yang telah dilakukan, maka dapat
(N), fosfor (P) dan Kalium (K). Jadi diajukan sejumlah saran sebagai
ampas kopi dan ampas teh bisa berikut:
digunakan untuk pupuk hidroponik 1. Agar memperhatikan intensitas
karena juga mengandung unsur- cahaya yang mengenai tanaman,
unsur tersebut. yaitu cahaya tidak terlalu banyak
atau terlalu sedikit.
5. Rerata Tinggi Tanaman 2. Air dan ampas disarankan untuk
Minggu ke-1 sampai Minggu diganti setiap hari atau maksimal
ke-4 2 hari sekali untuk menghindari
Tabel 17. Rerata Tinggi Tanaman ampas mengalami fermentasi.
keseluruhan dari Minggu ke-1 Pencucian wadah juga harus
sampai Minggu ke-4 dilakukan saat penggantian
ampas.
Minggu ke- Rerata 3. Pembuatan lubang pada
Perlakuan
Total
1 2 3 4 styrofoam hendaknya tidak
P0 6.20** 6.70** 7.07** 7.60** 27.57** terlalu menekan tanaman agar
P1 6.83 7.63 8.87 10.00 33.33 tanaman dapat tumbuh secara
P2 6.70 7.33 8.43 9.03 31.49 optimal.
P3 7.63* 9.00* 11.70* 14.00* 42.33* 4. Memberikan kapur anti semut
disekitar area penanaman untuk
Keterangan: mengindari semut yang dapat
*Ketinggian tanaman paling tinggi merusak tanaman
** Ketinggian tanaman paling rendah

Pemanfaatan Ampas Teh dan Ampas Kopi Sebagai Penambah (Ria Adikasari) 10
DAFTAR PUSTAKA

Dharmawan, M. 2011. Media Tanam/Pupuk Ampas Kopi dari Starbucks


(online). (http://akuinginhijau.org/2010/05/04/media-tanam-ampas-kopi-
starbucks/, diakses tanggal 30 Maret 2011).

Isbandi, Joko. 2000. Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. Yogyakarta:


Universitas Gajah Mada.
Karsono, Sudibyo, dkk. 2002. Hidroponik Skala Rumah Tangga. Jakarta: PT.
Argo Media Pustaka.
Losito, Riseann. 2011. Coffee Grounds as Garden Fertilizers (online).
(http://www.ehow.com/about_6472165_coffee-grounds-garden-
fertilizer.html/ , diakses tanggal 30 Januari 2012).
Prihmantoro, Heru dan Yovita Hety Indriani. 2005. Hidroponik Sayuran Semusim
untuk Hobi dan Bisnis. Jakarta : Penebar Swadaya
Rukmana, Rahmat. 1994. Tomat dan Cherry. Jakarta : Penerbit Kanisius.
Supriata, Yati dan Ersi Herliana. 2010. Bertanam 15 Sayuran Organik dalam Pot.
Jakarta: Penebar Swadaya.

Wardon, Krystal. 2011. Using Tea Leaves in The Garden (online).


(http://www.helium.com/items/2114267-gardening-using-tea-leaves-in-
the-garden, diakses tanggal 30 Januari 2011).
Yunus, Ahmad Mahmudi. 2010. Manfaat Kopi dan Ampas Kopi (online).
(http://blog.amyunus.com/manfaat-kopi-dan-ampas-kopi/,diakses tanggal
30 Maret 2011).

Pemanfaatan Ampas Teh dan Ampas Kopi Sebagai Penambah (Ria Adikasari) 11

Anda mungkin juga menyukai