Anda di halaman 1dari 2

PENATALAKSANAAN

EXANTHEMATOUS DRUG
ERUPTION

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD
Musmulyadi,SKM
PUSKESMAS
NIP.197603041995031002
PULAU PANDAN

1. Pengertian Exanthematous drug eruption adalah salah satu bentuk reaksi alergi ringan pada kulit
yang terjadi akibat pemberian obat yang bersifat sistemik. Bentuk reaksi alergi
hipersensitivitas tipe IV dengan nama lain erupsi makulopapular atau morbiliformis.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam menangani exanthematous drug eruption di puskesmas Pulau
Pandan
3. Kebijakan 1. Kebijakan kepala Puskesmas Pulau Pandan nomor ....tentang jenis-jenis pelayanan
yang ada di Puskesmas
2. Kebijakan Kepala Puskesmas Pulau Pandan nomor.... tentang Penetapan Tanggung
Jawab dan Petugas UKP di Puskesmas Pulau Pandan
3. SK Kepala Puskesmas No.....Tentang Pelayanan Klinis yang berorientasi pasien
4. Referensi 1. DEPKES RI Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas 2007
2. Buku Panduan Praktis Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
Berdasarkan Permenkes No.5 Tahun 2014
5. Prosedur / 1. Petugas menyapa pasien
Langkah-langkah 2. Petugas menyiapkan status spasien.
3. Petugas melakukan pengukuran tekanan darah, suhu badan dan menimbang berat
badan (jika diperlukan) serta mencatat hasilnya dalam status pasien.
4. Dokter menanyakan keluhan pasien : gatal ringan sampai berat disertai kemerahan
dan bintik pada kulit. Kelainan muncul 10-14 hari setelah mulai pengobatan dengan
ampisilin, sulfonamid, tetrasiklin, atau analgetik antipiretik non steroid; pada
tungkai, lipat paha, lipat ketiak, kemudian meluas dalam 1-2 hari; demam subfebril,
malaise, dan nyeri sendi yang muncul 1-2 minggu setelah mulai mengkonsumsi obat,
jamu, atau bahan yang dipakai untuk diagnostik.
5. Dokter melakukan pemeriksaan fisik: erupsi makulopapular atau morbiliformis,
simetris dengan predileksi tungkai, lipat paha, dan lipat ketiak.
6. Dokter mendiagnosa Exanthematous drug eruption, DD/ Urtikaria
7. Dokter memberikan resep: kortikosteroid sistemik (dexametason / prednison /
methylprednisolon 3 kali sehari) selama 1 minggu dan antihistamin sistemik (CTM /
Cetirijin, dll 3 kali sehari ) selama 1 minggu bila diperlukan.
8. Dokter mengedukasi pasien mengenai penyebab erupsi, dan memberi tahu pasien
untuk membuat catatan kecil di dompetnya tentang alergi obat yang dideritanya.
9. Dokter merujuk ke fasilitas kesehatan tingkat kedua untuk penatalaksanaan lebih
lanjut jika ditemukan lesi luas termasuk mukosa dan dikhawatirkan berkembang
menjadi SJS dan atau jika tidak ada perbaikan setelah mendapatkan pengobatan
standar selama 7 hari.

6. Unit terkait 1. Loket Pendaftaran,


2. PoliPengobatan,
3. Apotik, dan
4. UGD

Anda mungkin juga menyukai