BAB 1
PENDAHULUAN
Penyakit malaria masih merupakan salah satu masalah kesehatan yang serius bagi
negara-negara berkembang, Indonesia yang termasuk negara berkembang dan berada di
wilayah tropik yang merupakan penyebaran yang baik bagi penyakit ini. Upaya
pemberantasan penyakit ini bukanlah hal yang mudah, sebab saat ini telah terjadi
resistensi pada penyakit ini terhadap obat-obat antimalaria. Dewasa ini pemanfaatan
obat tradisional oleh masyarakat semakin berkembang. Hal ini terjadi karena obat
tradisional relatif lebih aman, murah dan mudah didapat. Salah satu tanaman yang
dapat dimanfaatkan untuk pengobatan penyakit malaria adalah daun pepaya (Carica
papaya L.).
Buah Pepaya (Carica papaya) merupakan tanaman yang berasal dari Amerika tropis.
Pusat penyebaran tanaman diduga berada di daerah sekitar Meksiko bagian selatan dan
Nikaragua. Buah pepaya telah menjadi bagian penting dalam menu makan pagi atau
menu yang disebut continental breakfeast. Buah pepaya tergolong buah yang populer
dan digemari oleh hampir seluruh penduduk penghuni bumi ini. Daging buahnya lunak
dengan warna merah atau kuning. Rasanya manis dan menyegarkan karena
mengandung banyak air. Nilai gizi buah ini cukup tinggi karena mengandung banyak
provitamin A dan vitamin C juga mineral dan kalsium. Pemanfaatan tanaman pepaya
cukup beragam. Daun pepaya muda, bunga, dan buah yang masih mentah dapat dibuat
bahan berbagai sayuran.
Pada wilayah tropis, khususnya wilayah timur, Saumlaki, Maluku Tenggara Barat
merupakan salah satu kawasan endemik malaria dengan prevalensi malaria terbanyak.
Untuk mengatasi penyakit akibat infeksi Plasmodium sp itu warga Saumlaki,
mengonsumsi air rebusan daun pepaya (Carica papaya). Resep turun-temurun itu
terbukti secara empiris ampuh mengatasi penyakit malaria.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui efektivitas tanaman pepaya untuk kesehatan.
2. Tujuan Khusus
c. Mengenalkan pada masyarakat salah satu obat tradisional yang lebih aman
dan mudah dibuat serta didapatkan di alam.
D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Masyarakat
b. Peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tanaman pepaya
Pepaya ( Carica papaya ) adalah tanaman yang tumbuh didataran tropis yang
awalnya berasal dari Amerika tropis yaitu sekitar daerah Meksiko bagian selatan dan
Nikaragua. Menurut Moehd Baga Kalie (2008:01), pepaya (carica papaya L)
merupakan tanaman yang berasal dari Amerika tropis. Pusat penyebaran tanaman
diduga berasal didaerah sekitar Meksiko bagian selatan dan Nikaragua. Selanjutnya
Rismunandar (1975:07), menjelaskan bahwa Negara asal tanaman pepaya adalah
Negara Meksiko bagian selatan. Selain itu Herika Arsyad (2002:17) turut menjelaskan
bahwa tanaman pepaya awalnya berasal dari Amerika Tengah yang beriklim tropis,
namun sekarang sudah menyebar luas kepenjuru dunia dan bahkan dewasa ini
tanaman pepaya sudah banyak diusahakan didaerah subtropis seperti di Florida dan
Negara subtropis lainnya. Di Indonesia sendiri para ahli mengatakan tanaman
pepaya mulai ditanam pada abad ke 18 atau sebelumnya.
Devisio : Spermatophyta
Klassis : Dicotyledonae
Ordo : Cistales
Familia : Caricacecae
Genus : Carica
Pepaya yang dalam bahasa latinnya disebut Carica papaya merupakan jenis
tanaman buah-buahan yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Nama
pepaya dalam bahasa Indonesia diambil dari bahasa Belanda, "papaja", yang pada
gilirannya juga mengambil dari nama bahasa Arawak, "papaya". Dalam bahasa Jawa
pepaya disebut "kats" dan dalam bahasa Sunda "gedang". Pepaya atau yang di Jawa
terkenal dengan nama kates maupun ketela gantung adalah merupakan sebuah
tanaman yang seluruh organnya dapat dipergunakan baik untuk manusia maupun
hewan atau kata lainnya pepaya adalah tanaman serba guna, mulai dari akar, getah,
daun, bunga dan buahnya dapat dimanfaatkan.
Pepaya disebut juga gedang (Sunda), peute, betik, ralempaya, punti kayu
(Sumatra), pisang malaka, bandas, manjan (Kalimantan), kalujawa (Kalimantan) serta
kapalaya kaliki dan uti jawa (Sulawesi). Selain nama daerah pepaya juga mempunyai
nama asing yaitu : papaw tree, papaya, papayer, melonenbaum, fan mu gua.
1. Batang
2.Bunga
3.Buah
Bentuk buah pepaya bulat sampai lonjong. Pepaya yang masak memiliki
daging berwarna kuning kemerahan, lunak, dan memiliki rasa manis, segar,
beraroma dan berair banyak. Buah pepaya mempunyai nilai ekonomis yang sangat
tinggi, selain dapat dimakan sebagai buah segar yang bergizi tinggi juga dapat diolah
menjadi berbagai makanan dan minuman yang tidak mengurangi nilai gizinya
sehingga banyak diminati oleh lapisan masyarakat.
4.Daun
Daun pepaya merupakan daun tunggal dan bertulang jari-jari. Daun pepaya
mempunyai ukuran yang besar dan bercangap. Selain itu, daun pepaya memiliki
tangkai. Daun pepaya berwarna hijau tua sedangkan tulang daun memiliki warna
yang lebih muda yaitu hujau muda agak keputihan.
a. Garis luar helaian daunnya bulat telur dengan tulang-tulang yang menjari
b. Tepi daun bercangap berbagi, berujung yang runcing, pangkal daun
berbentuk jantung dengan cuping-cuping daun yang berlekukan secara
tidak beraturan
c. Helai-helai daunnya bergaris tengah sekitar 25 cm sampai 75 cm, daun
berwarna hijau tua sedangkan tulang-tulangnya berwarna lebih muda
atau hijau muda agak keputihan.
Daun pepaya adalah salah satu organ tanaman pepaya yang mempunyai
manfaat beragam. Kandungan yang terdapat didalam daun pepaya antara lain zat
alkaloida karpin, glukosa karpasida dan sedikit dammar dan masih banyak zat-zat
lainnya.
a. Bagi pencernaan
b. Bagi Metabolisme
Daun, akar, dan kulit batang Carica papaya mengandung alkaloid, saponin
dan flavonoid, disamping itu daun dan akar juga mengandung polifenol dan bijinya
mengandung saponin. Polifenol dan flavonoid merupakan golongan fenol yang telah
diketahui memiliki aktivitas antiseptik. Senyawa flavonoid menurut strukturnya
merupakan turunan senyawa flavon golongan flavonoid dapat digambarkan sebagai
deretan C6 C3 C6 (cincin benzen tersubstitusi) disambung oleh rantai alifatik 3
karbon, senyawa ini merupakan senyawa flavonoid larut dalam air serta dapat
diekskresikan menggunakan etanol 70 %.
B. Pengertian Malaria
Penyakit Malaria ialah suatu penyakit menular yang banyak diderita oleh
penduduk di daerah tropis dan subtropis. Penyakit tersebut semula hanya
ditemukan di daerah rawa-rawa dan dikira disebabkan oleh udara rawa yang buruk.
Jumlah kematian yang ditimbulkan Malaria sepanjang sejarah lebih besar daripada
infeksi penyakit lain manapun. Di seluruh dunia, tidak kurang dari 300-500 juta
penduduk terinfeksi oleh Plasmodium sp; mikroba penyebab Malaria.
METODOLOGI
B. Populasi Penelitian
Populasi terjangkau penelitian ini adalah pasien malaria di Saumlaki.
C. Sampel Penelitian
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasien malaria yang diberi
ekstrak daun pepaya. Dan yang diamati adalah pengaruh ekstrak daun pepaya
terhadap penyakit malaria.
1. Ambil daun pepaya sebanyak 2 lembar, kemudian dicuci bersih dengan air (dingin
normal, jangan gunakan air panas karena akan mengurangi khasiatnya).
2. Daun pepaya yang masih mentah dan segar ditumbuk sampai halus (daun
pepaya jangan direbus atau disiram air panas agar kandungan khasiat alaminya
tetap terjaga).
3. Tumbuk halus daun pepaya, diperas sambil disaring (2 daun pepaya
menghasilkan kira-kira 2 sendok teh).
4. Air hasil saringan tumbukan daun pepaya ini diminumkan kepada pasien setiap
hari (sampai kondisinya benar-benar pulih).
5. Cukup hanya dengan 2 (dua) lembar daun pepaya untuk setiap harinya atau dua
sendok teh tiap hari
G. Sasaran Penelitian
Sasaran pengamatan penelitian yaitu pasien malaria dengan pengobatan ekstra daun
papaya (Carica papaya L.)