Anda di halaman 1dari 3

SOP susu

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman

00 1-3
STANDAR
Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh
PROSEDUR
OPERASIONAL
Merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk menyimpan air
PENGERTIAN
susu ibu (ASI) dan mempertahankan kesegaran ASI

TUJUAN 1. Menjaga agar kandungan ASI tidak rusak saat disimpan

KEBIJAKAN kemenkes

PROSEDUR a. Cara Menyimpan ASI setelah diperah


PELAKSANAAN 1. Pastikan ibu mencuci tangan dengan bersih sebelum memerah
ASI maupun menyimpannya
2. Semua peralatan yang akan digunakan telah disterilkan.
Wadah penyimpanan berupa wadah keras dengan bahan kaca
atau plastik PolyPropylene (PP). Tidak disarankan
menggunakan wadah berbahan logam, plastik PolyEthylene
dan plastik yang mengandung Bisphenol A. Kantung plastik
khusus ASI dapat digunakan untuk jangka waktu pendek yaitu
kurang dari 72 jam, penyimpanan lama berisiko
terkontaminasi dan menempelnya beberapa komponen ASI
pada permukaan kantung plastik sehingga nilai gizi berkurang.
3. Simpanlah ASI sesuai dengan kebutuhan bayi
4. Pastikan bahwa pada wadah ASI telah diberi label berisi nama
dan tanggal ASI diperah. Untuk memastikan bahwa ASI yang
dipakai adalah ASI yang lebih lama.
5. Jangan mencampurkan ASI yang telah dibekukan dengan ASI
yang masih baru pada wadah penyimpanan
6. Jangan menyimpan sisa ASI yang sudah dikonsumsi untuk
pemberian berikutnya
7. Putarlah botol berisi ASI agar bagian yang mengandung krim
pada bagian atas tercampur merata. Jangan mengocok ASI
karena dapat merusak komponen penting dalam susu.
b. Cara Membekukan ASI
1. Kencangkan tutup botol pada saat ASI telah membeku
sepenuhnya
SOP susu

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman

00 1-3
2. Sisakan ruang sekitar 25cm dari tutup botol karena
volume ASI akan meningkat pada saat beku

c. Cara Menyiapkan ASI Perah Yang Telah dibekukan


1. Cek tanggal pada label wadah ASI. Gunakan ASI yang
paling dulu disimpan
2. ASI tidak harus dihangatkan. Beberapa ibu
memberikannya dalam keadaan dingin
3. Setelah dikeluarkan dari kulkas, cara yang paling tepat
untuk memanaskannya adalah dengan merendam botol atau
tempat penyimpanan di dalam mangkuk berisi air panas
4. Jangan memanaskan ASI dengan microwave.
Microwave tidak dapat memanaskan ASI secara merata dan
justru dapat merusak komponen ASI dan membentuk bagian
panas yang melukai bayi
5. ASI yang beku dalam freezer dapat dicairkan dengan
cara: Menaruhnya di dalam kulkas selama 4 jam,atau dengan
cara: sirami tempat penyimpanan (masih dalam kondisi tertutup
rapat) dengan air dingin yang mengalir dari kran. Ketika ASI
mulai mencair, gunakan air hangat dari kran sampai seluruhnya
mencair. Jangan mencairkan ASI beku dengan cara
mendiamkannya pada suhu ruangan.
6. Untuk ASI beku: pindahkan wadah ke lemari es
selama 1 malam atau ke dalam bak berisi air dingin. Naikkan
suhu air perlahan-lahan hingga mencapai suhu pemberian ASI
7. Untuk ASI dalam lemari es: hangatkan wadah ASI
dalam bak berisi air hangat atau air dalam panci yang telah
dipanaskan selama beberapa menit. Jangat menghangatkan ASI
dengan api kompor secara langsung.
8. Goyangkan botol ASI dan teteskan pada pergelangan
tangan terlebih dahulu untuk mengecek apakah suhu sudah
hangat.
9. Berikan ASI yang dihangatkan dalam waktu 24 jam.
Jangan membekukan ulang ASI yang sudah dihangatkan
10. ASI yang telah dihangatkan kadang terasa seperti
SOP susu

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman

00 1-3
sabun karena hancurnya komponen lemak. ASI dalam kondisi
ini masih aman untuk dikonsumsi.
11. Bila ASI tersebut tidak habis dalam sekali pakai,
jangan digunakan kembali setelah 24 jam
- Perinatologi
UNIT TERKAIT
- Ruang Kebidanan

Anda mungkin juga menyukai