Anda di halaman 1dari 29

SKENARIO 3 KUDISAN

DEFINISI DAN EPIDEMIOLOGI


SCABIES
Sinonim
Scabies : the itch

Gudig, kudis, gatal AGoGo

Definisi
Penyakit kulit menular akibat infestasi dan
sensitisasi terhadap tungau sarcoptes scabiei
serta produknya berada dalam terowongan
lapisan tanduk pada tempat predileksi
(Derber 1971)
EPIDEMIOLOGI

Skabies merupakan penyakit endemik. Sekitar


300 juta kasus skabies ditemukan di seluruh
dunia. Penyakit ini banyak dijumpai pada anak
usia antara 5-16 tahun dengan imunitas
menurun, tetapi dapat mengenai semua umur.
Insidensi pria dan wanita sama.
Prevalensi penyakit skabies di indonesi sekitar 6-
27% dari populasi umum dan cenderung lebih
tinggi pada anak dan remaja. Insiden di
indonesia masih cukup tinggi, terendah di
sulawesi utara dan tertinggi di jawa barat.
ETIOLOGI DAN
FAKTOR PREDISPOSISI
ETIOLOGI

Sarcoptes scabiei termasuk


o Filum : arthopoda

o Kelas : arachnida

o Ordo : ackarina

o Superfamili : sarcoptes

Pada manusia disebut Sarcoptes scabiei var.


Hominis.
Tungau kecil, bentuk oval, cembung bangian
dorsal, pipih bagian ventral, transluens, warna
putih kotor dan tidak bermata
Ukuran : betina : 330-450 x 250-350 mikron

jantan : 200-240 x 150-200 mikron


Tungau betina membuat terowongan pada str.
Korneum 2-3 mm/hari sambil bertelur 2-4
butir/hari
Stadium : telur larva nimfa sarkoptes
dewasa (tiap siklus berlangsung selama +/- 3 hari)
Mulai dari telur sampai bentuk dewasa
memerlukan waktu antara 8-12 hari
Cara Penularan
o Kontak langsung berjabat tangan, tidur
bersama, hubungan seksual
o Kontak tak langsung alat-alat rumah
tangga, kasur, pakaian, handuk, bantal, dll

Faktor Predisposisi
o sosial ekonomi rendah

o higiene dan sanitasi buruk,

o kepadatan penduduk yang tertinggi

o Suhu dan kelembapan

o Kesalahan diagnosa dan penatalaksanaannya


PATOGENESIS DAN
PATOFISIOLOGI
GEJALA KLINIS
4 tanda kardinal pada scabies :
1. Pruritus noktuna gatal pada malam hari
aktivitas tungau meningkat pada suhu yang
lembab dan panas
2. Menyerang manusia secara berkelompok
3. Ditemukan terowongan/kunikulus pada tempat
predileksi (warna putih keabuan, bentuk garis
lurus/berkelok, 1 cm, diujungnya terdapat
papul atau vesikel
4. Menemukan tungau
PEMERIKSAAN
anamnesis, pemeriksaan lab, pemeriksaan
penunjang
ANAMNESIS
Identitas : nama, umur, alamat, pekerjaan, pendidikan
terakhir, suku, agama, status
KU : Gatal
Sejak kapan ? *1 bulan
Gatalnya pada bagian mana ? *sela jari tangan, siku,
bokong, lipat paha
Satu bulan yang lalu gatalnya makin hari makin parah ?
Hilang timbul / terus menerus ?
Awal timbulnya gatal dimana ? Menyebar ? Gatalnya
pedih, panas ? Kalau digaruk ada keluar darah / nanah ?
Sudah pernah berobat ?
kalau pakai bedak, gatalnya berkurang ?
Keluhan tambahan : demam
Riwayat alergi ?
RPD : Sebelumnya pernah mengalami keluhan
seperti ini ?
RPK : Di keluarga atau lingkungan sekitar ada
yang mengalami keluhan seperti ini ?
RKS : tempat tinggalnya, lingkungannya, punya
hewan peliharaan, kebersihan individu (kasur,
bantal, handuk, mandi bersih) sarana air, dll,
PEMERIKSAAN FISIK

Statuslokalis :
a. Regio manus dextra et sinistra
(sela-sela jari)
b. Penyebaran generalisata, regional
c. Susunan linier, bercak-bercak
kemerahan, papul, vesikel, pustula,
batas tegas, ekskoriasi (+), krusta (+),
terlihat kanalikuli
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Kerokan kulit
papul atau kanalikuli
ditetesi dengan minyak
mineral / KOH 10% lalu
dilakukan kerokan dengan
menggunakan scalpel steril.
2. Mengambil tungau dengan jarum
Dengan menggunakan jarum suntik
ditusukkan ke dalam terowongan dan
digerakkan secara tangensial. Bila positif,
tungau terlihat pada ujung jarum sebagai
parasit yang sangat kecil dan transparan.
3. Test tinta pada terowongan (burrow ink test)
identifikasi terowongan bisa dibantu dengan cara
mewarnai daerah lesi dengan tinta hitam. Jadi
terowongan akan terlihat lebih gelap dibandingkan
kulit disekitarnya. Positif bila terbentuk gambaran
kanalikuli yg khas berupa garis bentuk zigzag
4. Membuat biopsi irisan (epidermal shave biopsy)
diagnosa pasti melalui identifikasi tungau
secara mikroskopik. Ini dilakukan dengan
menjepit lesi dengan ibu jari dan telunjuk
kemudian dibuat irisan tipis, dan dilakukan
irisan superficial dgn pisau.
5. Uji tetrasiklin
pada lesi dioleskan salep tetrasiklin yg akan
masuk kedalam kanalikuli. Setelah
dibersihkan, dengan menggunakan sinar
ultraviolet dari lampu wood, tetrasiklin akan
memberikan fluoresensi.

6. Swab kulit
kulit dibersihkan dengan eter lalu dilekatkan
selotip dan diangkat dengan cepat. Selotip
dilekatkan pada gelas objek kemudian dipriksa
dengan mikroskop.
PENATALAKSANAAN
MEDIKAMENTOSA
1. Permetrin. Merupakan obat pilihan untuk saat ini ,
tingkat keamanannya cukup tinggi, mudah
pemakaiannya dan tidak mengiritasi kulit. Dapat
digunakan di kepala dan leher anak
usia kurang dari 2 tahun. Penggunaannya dengan
cara dioleskan ditempat lesi lebih kurang 8 jam
kemudian dicuci bersih
2. Malation. Malation 0,5 % dengan daasar air
digunakan selama 24 jam. Pemberian berikutnya
diberikan beberapa hari kemudian
3. Emulsi Benzil-benzoas (20-25 %). Efektif terhadap
semua stadium, diberikan setiap malam selama tiga
hari. Sering
terjadi iritasi dan kadang-kadang makin gatal
setelah dipakai
4. Sulfur. Dalam bentuk parafin lunak, sulfur 10
% secara umum aman dan efektif digunakan.
Dalam konsentrasi 2,5 % dapat digunakan pada
bayi. Obat ini digunakan pada malam hari
selama 3 malam. (Harahap, M, 2000).
5. Monosulfiran. Tersedia dalam bentuk lotion 25
%, yang sebelum digunakan harus ditambah 2
3 bagian dari air dan digunakan selama 2 3
hari. (Harahap, M, 2000).
6. Gama Benzena Heksa Klorida (gameksan).
Kadarnya1 % dalam krim atau losio, termasuk obat
pilihan karena efektif
terhadap semua stadium, mudah digunakan dan
jarang terjadi iritasi.
Tidak dianjurkan pada anak di bawah 6 tahun dan
wanita hamil karena
toksik terhadap susunan saraf pusat. Pemberian
cukup sekali, kecuali
jika masih ada gejala ulangi seminggu
kemudian.(Handoko, R, 2001).
7. Krotamiton 10 % dalam krim atau losio,
merupakan obat pilihan. Mempunyai 2 efek sebagai
antiskabies dan antigatal.(Handoko, R, 2001).
EDUKASI

o Semua baju, selimut, sprei yang dipakai


direndam air panas dahulu sebelum dicuci.
o Tempat tidur dan bantal dijemur dibawah
sinar matahari
o Jangan memakai handuk atau pakaian
secara bergantian
o Pengobatan meliputi semua orang di sekitar
pasien, bila ada yang mengeluh gatal-gatal
segera priksa ke dokter
o Jaga kebersihan diri dan lingkungan
o Potong kuku tangan dan hindari menggaruk
KOMPLIKASI DAN
PROGNOSIS
KOMPLIKASI
PROGNOSIS

Dengan memperhatikan pemilihan dan cara


pemakaian obat serta syarat pengobatan dan
menghilangkan faktor predisposisi, maka penyakit
ini dapat diberantas dan memberi prognosis baik.

Anda mungkin juga menyukai