1. Pengertian
a. Menjaga agar kandungan ASI tidak rusak saat diberikan kepada bayi
b. Memudahkan / memperlancar pemberian ASI eksklusif jika ibu memiki
kesibukan
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Diagnosis
Keperawatan
b. Label
c. Kulkas
d. Pulpen
2. Pelaksanaan :
1. Penyimpanan ASI
a. Siapkan wadah penampung ASI yang mudah disterilkan,
misalnya botol atau plastik khusus yang digunakan untuk
menampung ASI perah
b. Gunakan wadah yang bervolumenya sesuai dengan kebutuhan
bayi untuk sekali minum.
c. Hindari menggunakan botol susu yang berwarna/ bergambar,
karena ada kemungkinan catnya meleleh jika terkena panas.
d. Beri label setiap kali akan menyimpan botol ASI, label harus
memuat tanggal dan jam ASI di pompa atau diperah.
e. Bila ASI perah akan diberikan kurang dari 6 jam , maka tidak
perlu disimpan dilemari pendingin.
f. Bila perlu disimpan selama 24 jam, segera masukkan ASI perah
ke dalam lemari pendingin pada suhu 40C (jangan sampai beku).
g. Bila ASI perah akan digunakan dalam waktu 1 minggu atau lebih,
maka ASI perah tersebut harus segera didinginkan dalam lemari
pendingin selama 30 menit, lalu dibekukan pada suhu -18 0C atau
lebih rendah. ASI yang sudah dibekukan dapat disimpan antara
3-6 bulan.
Sebaiknya jangan menyimpan ASI disuhu kamar lebih dari 3 atau 4
jam. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menyimpan ASI
perah dalam lemari pendingin yaitu :
1) Simpanlah ASI dilemari pendingin dibagian tengah, atau dibagian
terdalam freezer, karena memiliki temperatur yang lebih dingin
dan konstan.
2) Hindari menyimpan ASI pada rak yang menempel dipintu lemari
pendingin karena temperatur ditempat ini mudah berubah ketika
pintu dan ditutup.
PENYIMPANAN ASI