Anda di halaman 1dari 41

Cara Menyimpan Asi Perah

Yang Baik dan Benar


Posted on February 12, 2015
Cara Menyimpan Asi Perah Yang Baik dan Benar

Penanganan ASI Perah (ASIP) pada prinsipnya disesuaikan dengan manajemen


ASIP masing-masing orang. Prinsip cara menyimpan asi perah yang baik dan
benar antara lain menyimpan ASIP dalam suhu dingin akan meningkatkan
ketahanan ASIP, usahakan tidak terjadi perubahan suhu yang drastis, dan
semakin sebentar penyimpanan ASIP maka semakin kualitasnya.

Menyimpan ASIP di freezer hanya dilakukan jika ibu akan menyimpannya dalam
waktu lebih dari 8 jam, dimana suhu freezer yang aman yaitu kurang dari 15
derajat celcius setelah didinginkan terlebih dahulu di kulkas bawah. Jika ibu ingin
menggabungkan beberapa asi perahan menjadi satu, maka diamkan dulu ASIP
sebentar (tidak lebih dari 4 jam) dalam suhu ruang sebelum dimasukkan ke
kulkas. tabel daya tahan ASIP bisa dilihat di sini ya
Disarankan untuk menyimpan ASIP dalam wadah 25-100 ml di botol atau plastik
ASIP agar lebih cepat dicairkan dan dihangatkan. ASIP yang sudah dicairkan
tidak dapat dibekukan kembali, namun masih dapat disimpan di kulkas selama
24 jam. Sedangkan ASIP yang sudah dihangatkan tidak boleh dihangatkan
kembali.
Cara Mudah Menyimpan
ASI Perah
ASI adalah cairan hidup yang memiliki kemampuan unik bertahan di luar tubuh ibu dalam
suhu lingkungan. Berbeda dengan susu formula yang mudah basi. ASI memiliki sel-sel hidup
dan komponen anti-infeksi yang akan melawan pertumbuhan berlebihan kuman jahat. Oleh
sebab itu, ibu bisa menyimpan ASI perah untuk diminum oleh bayi selama ibu terpisah jauh dari
bayi.
Menyimpan ASI itu mudah:

Ibu cukup mengeluarkan ASI dari payudara dengan memerah dengan tangan atau bantuan pompa
ASI. Kemudian ibu taruh di wadah yang bersih, aman dan tertutup rapat.

Wadah untuk menyimpan ASI perah ada berbagai macam pilihan. Terdapat wadah yang keras
dan lunak dengan kelebihan-kekurangan masing-masing yang tentu saja berbeda.

Wadah yang lunak adalah kantong plastik (di pasaran ada banyak pilihan kantong ASIP)

Wadah yang keras adalah botol, baik botol gelas kaca maupun botol plastik.

Sayangnya tidak terdapat banyak penelitian yang membandingkan dua jenis wadah ASIP ini.
Salah satu penelitian menunjukkan bahwa sel leukosit (sel untuk imunitas tubuh) menempel pada
gelas kaca, namun penelitian lebih lanjut menunjukkan ada lebih banyak leukosit dalam wadah
gelas kaca daripada di wadah plastik, karena sel-sel tersebut akan lepas dari dinding kontainer
setelah beberapa saat.

Penelitian menunjukkan hilangnya antibodi dan lemak di ASIP yang disimpan dalam wadah
plastik, namun hal ini terjadi pada kantong sekali pakai, bukan pada botol plastik. Jika ibu
menggunakan kantong plastik sekali pakai maka sebaiknya gunakan kantong dobel untuk
menghindari freezer burn. Gunakan ikatan simpul untuk menutup wadah.

Kantong plastik khusus ASIP tersedia dari berbagai merek. Kantong ini lebih kokoh daripada
yang digunakan dalam botol susu bayi, juga memiliki penutup sehingga mudah ditutup rapat dan
diberi label. Kantong ini melindungi komponen ASIP lebih baik daripada kantong plastik biasa.
Beberapa tipe kantong bahkan bisa dipasang langsung di pompa ibu.
Informasi yang telah tersedia menunjukkan bahwa wadah botol kaca dan plastik mampu
melindungi kandungan nutrisi dan imunitas di ASIP paling baik. Wadah keras ini harus memiliki
lubang tunggal di bagian atas yang aman. Jika bayi bisa tumbuh dengan baik dengan menyusu
langsung, ibu tidak perlu mengkhawatirkan tentang hilang atau rusaknya komponen nutrisi atau
imunitas di ASIP saat bersentuhan dengan bahan wadah kontainer dan proses pembekuan.

Banyak sisi positif dan negatif dari masing-masing tipe wadah. Kantong plastik akan lebih
praktis saat ditata di freezer, juga tidak perlu proses pencucian dan pensterilan ulang. Namun,
mewadahkan dan mengeluarkan ASIP dari kantong sering menyusahkan.

Wadah yang disarankan antara lain:

1. Kaca/gelas

2. Plastik keras yang transparan (polikarbonat)

3. Plastik keras yang buram (polipropilen)

Jangan gunakan botol minuman bahan plastik polietilen yang sering digunakan untuk minuman
ringan atau air mineral. Juga jangan gunakan kantong plastik kiloan biasa. Jika ibu terpaksa
sekali menggunakan kantong plastik kiloan, ibu bisa menggunakan dua lapis. Hal ini untuk
mencegah kerusakan botol/kantong plastik saat dibekukan.

Cuci wadah ASIP dengan air panas yang diberi sabun.

Jangan lupa cuci tangan dengan sabun sebelum memompa ASI.


Cek instruksi pabrik pompa ASI untuk mendapatkan informasi tata cara mencuci bagian-bagian
pompa tersebut. Wadah ASIP dan bagian-bagian pompa ASI merek tertentu ada yang bisa dicuci
di mesin pencuci piring. Sebaiknya tetap bilas dengan air panas. Jika ada alat untuk sterilisasi di
rumah, ibu juga bisa memakainya.

Setelah disterilkan wadah bisa dibalik supaya air di dalamnya menetes keluar atau dikibas-
kibaskan saja. Tidak boleh membersihkan bagian dalam wadah yang sudah disterilkan. Jika ibu
ragu cara sterilisasi wadah, ibu bisa konsulkan dengan dokter pro-ASI saat pemeriksaan rutin
anak untuk vaksinasi.

Ibu yang harus memompa ASI bagi bayinya yang sedang dirawat di RS sebaiknya lebih hati-hati
dalam menjalankan prosedur pemompaan dan penyimpanan ASIP, diskusikan lebih lanjut dengan
dokter yang merawatnya.

Kualitas ASI yang paling baik antara lain:

1. ASI ibu yang menyusui bayi secara langsung

2. ASI perah yang masih segar (masih cair dan belum dibekukan)

3. ASI beku

ASI memiliki komponen antiinfeksi sehingga mampu bertahan di luar tubuh ibu dalam kondisi
tertentu. Ketahanan umur ASI perah bergantung pada suhu lingkungan. Semakin hangat suhu
lingkungan akan membuat kuman semakin cepat berkembang biak sehingga umur ASIP akan
makin pendek. Oleh sebab itu simpan ASIP dalam wadah tertutup rapat di tempat yang paling
sejuk. Tabel ketahanan ASIP:
Proses pembekuan akan menurunkan kualitas ASI perah. Sehingga jika perputaran ASI perah ibu
hanya 1 minggu maka akan lebih baik jika ibu tidak membekukan ASI dan menaruhnya di kulkas
tanpa perlu dipindahkan ke freezer. Ibu baru memindahkan ASIP ke freezer jika sudah 3 atau 8
hari belum diminum (ibu bisa cek sendiri berapa lama ketahanan ASIP ibu di kulkas karena akan
berbeda-beda pada tiap ibu).

Jika ibu memiliki koleksi ASIP beku yang cukup banyak, maka ibu bisa mengkombinasikan
ASIP beku dengan ASIP segar baru. Misalnya: dalam sehari bayi meminum 4 botol ASIP maka
berikan bayi 2 ASIP beku-yang-dicairkan dan 2 ASIP segar-baru.

Langkah menyimpan ASI perah yang sudah dipompa:

Tuang ASIP ke dalam wadah yang sudah ibu persiapkan. Idealnya 1 wadah untuk sekali
minum ( 30 120 mL). Jangan terlalu penuh karena ASIP akan mengembang jika dibekukan.

Berikan identitas: nama, tanggal dan jam pemerahan di botol ASIP


Ibu boleh mencampur ASI yang diperah dalam 1 hari dengan syarat kedua suhunya sudah sama.
Dinginkan dulu ASIP-baru-perahnya kemudia baru ditambahkan ke ASIP lain yang masih sama-
sama cair ataupun sudah beku.

Jika menggunakan kantong ASIP, maka simpan kantong di wadah lain dalam freezer.
Cara ini akan melindungi ASIP dan memudahkan pengaturannya. Kantong ASIP bisa disimpan
dalam keadaan mendatar supaya lebih tipis dan nantinya akan lebih mudah dicairkan. Pastikan
segel kantong terkunci rapat atau ibu direpotkan oleh ASIP yang tumpah menyebar kemana-
mana.

Botol ASIP juga bisa disimpan di kotak plastik besar jika ibu mau. Sebenarnya memang
paling aman menyimpan ASIP di kulkas tersendiri, namun terkadang ini tidak ekonomis.
Penggunaan kotak plastik tertutup rapat akan membantu untuk menjaga ASIP dari kontaminasi
bahan lain di dalam kulkas.

Cara membawa wadah ASIP dari kantor ke rumah:


Penelitian membuktikan bakteri tidak tumbuh dengan cepat pada ASIP, sehingga ASIP bisa
disimpan dalam suhu ruang dalam 4 6 jam atau lebih. Jadi ibu tidak perlu risau jika ASIP
belum bisa dimasukkan dalam kulkas secepatnya. Namun usahakan segera menyimpan ASIP di
kulkas dan menjaganya tetap berada di suhu yang sejuk saat dibawa pulang. Jika terdapat kulkas
di kantor, maka ibu bisa menitipkan ASIP di kulkas tersebut untuk sementara, atau menggunakan
wadah kedap suhu dengan kantong es untuk menjaga agar tetap sejuk.

Pengaturan wadah ASIP di kulkas akan lebih memudahkan jika ibu menata wadah ASIP yang
paling lama di depan (dekat pintu) sehingga mudah untuk diambil terlebih dahulu.

Contoh penyimpanan ASIP di deep freezer:

Jika tidak ada kulkas:

Ibu bisa menggunakan termos es yang diberi es

batu.
Ibu bahkan bisa membuat sistem pendingin dari pot bunga

(tembikar/gerabah)

Bahkan ada ibu di pelosok NTT yang membangun galian di dalam tanah untuk menyimpan ASI
perahnya seperti ini http://www.greatnorthernprepper.com/food-prep/food-refrigeration-
techniques/

Jadi, menyimpan ASI perah itu mudah. Dengan terus memberikan ASI kepada bayi kita akan
merasa terhubung meskipun terpisah jauh. Kesibukan memerah dan menyimpan ASI pun akan
menjadi kenangan manis. Ibu bekerja yang terus memberikan ASI akan merasa lebih nyaman dan
berkurang rasa bersalahnya ketika harus meninggalkan bayi.

Terlebih ASI ini tidak mudah basi. Tanda ASI basi jika baunya sangat tidak enak (busuk) dan
rasanya berubah masam. Jika ragu konsultasikan dengan bidan, dokter laktasi atau dokter anak
ibu yang pro-ASI ya. Jika ibu memiliki tekad dan niat yang baik insya Allah akan selalu ada
jalan untuk tetap memberikan ASI bagi bayi.

Selamat menyusui ya ^.^


Penyebab Berkurangnya Produksi ASI
22 January 2013 Beri Komentar Kehamilan & Kelahiran

Me
nyusui merupakan suatu aktivitas psikososial yang bisa mendatangkan kebahagiaan
tersendiri,terutama bagi ibu yang baru memiliki anak pertama. Menyusui memang
menjadi kodrat seorang ibu. Sebagai ibu yang menyusui, anda pasti ingin memastikan
bahwa anda sudah memproduksi ASI yang cukup untuk kebutuhan si kecil. Ada
beberapa hal yang menyebabkan berkurangnya produksi ASI yang perlu ibu ketahui
diantaranya :

1. Waktu istirahat yang tidak cukup, kurang minum air (minimal sekita 1,8 liter
sehari)
2. Jarang menyusui serta kurang mendapatkan asupan makanan yang sehat dan
berimbang
3. Mengkonsumsi susu formula tambahan. Pada dasarnya, semakin banyak si kecil
menyusui secara langsung, tubuh akan secara otomatis memproduksi lebih
banyak ASI. Jadi bila si kecil mengkonsumsi susu formula tambahan, konsumsi ASI
si kecil akan berkurang, sehingga pada akhirnya produksi ASI juga akan
berkurang.
4. Menghentikan proses menyusui sebelum si kecil selesai menyusui juga bisa
mengganggu produksi ASI. Selain itu, ASI yang keluar pada tahap akhir menyusui
mengandung kadar lemak yang lebih tinggi, sehingga membantu bertambahnya
berat badan si kecil
5. Hanya menyusui pada satu payudara saja. Bila ingin meningkatkan produksi susu
Mama, susui si kecil secara bergantian antara payudara kanan dan kiri.
6. Masalah kesehatan atau masalah anatomi pada bayi (misalnya lidah
terikat/tongue tied) bisa mencegah bayi meminum ASI secara efisien, sehingga
mengurangi produksi ASI
7. Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti antihistamine dan
beberapa decongestant, obat penurun berat badan atau penekan nafsu makan,
vitamin B-6 dosis tinggi dan lain sebagainya, bisa mengurangi produksi ASI Mama.
Jadi sebelum Mama mengkonsumsi obat-obatan tertentu pada saat menyusui,
sebaiknya Mama berkonsultasi dulu dengan dokter tentang efeknya terhadap
proses menyusui.
8. Obat KB hormonal akan mengurangi supply ASI Mama. Itu sebabnya sebaiknya
Mama tidak mengkonsumsi obat KB hormonal sebelum minggu ke 6 sampai ke-8
setelah melahirkan, agar tubuh Mama memiliki waktu untuk menyiapkan
cadangan ASI yang mencukupi sebelum diganggu oleh hormon tambahan.
9. Anemia. Mama yang mengalami anemia juga memiliki resiko tinggi mengalami
tersumbatnya saluran ASI dan mastitis
10. Merokok. Mama yang merokok lebih dari 20 batang rokok dalam sehari sering
mengalami penurunan produksi ASI dan berat badan bayi mereka juga bertambah
lebih lambat.
11. Mengalami penurunan berat badan yang terlalu cepat. Selama menyusui,
disarankan agar berat badan Mama tidak turun lebih cepat dari kg per minggu
atau sekitar 2 kg per bulan. Selama Mama masih menyusui, berolahragalah
dengan bijak dan konsumsi sekitar 1800 kalori per hari. Hindari obat ataupun
minuman penurun berat badan.
12. Bila plasenta tidak diangkat secara baik atau bila Mama mengalami nifas yang
berlangsung lebih dari 6 minggu.
13. Si kecil diberikan MPASI sebelum dia berumur 6 bulan. Hal ini mengakibatkan dia
akan menyusui lebih sedikit, sehingga produksi ASI Mama juga akan berkurang.
14. Kehamilan. Perubahan hormon selama masa kehamilan mengakibatkan
berkurangnya produksi ASI
Apabila setelah memeriksa beberapa faktor diatas Anda masih merasa bahwa suplai ASI
berkurang, coba lakukan hal berikut ini :

1. Periksa seberapa sering bayi mengompol


Berkurangnya pasokan ASI terkadang bukanlah kondisi yang sebenarnya. Hal ini
mungkin hanya persepsi Anda saja yang keliru. Cobalah lihat seberapa sering bayi Anda
mengompol. Mengamati seberapa banyak bayi mengompol akan memberitahu Anda
apakah itu kenyataan atau hanya persepsi. Apabila bayi Anda sering mengompol, itu
menandakan bahwa sesungguhnya Anda tidak mengalami kekurangan pasokan ASI.

2. Memompa ASI
Memompa ASI mungkin bisa menjadi cara untuk mengetahui apakah produksi ASI Anda
benar-benar berkurang atau tidak. Pasalnya, alasan beberapa bayi menangis ketika
sedang menyusui bukanlah karena ASI Anda yang berkurang, tetapi karena dia merasa
kesulitan untuk menghisap. Untuk mempermudah ASI keluar, Anda mungkin bisa
melakukan beberapa pijatan atau trik lain sebelum memberikan ASI.

Tips memperlancar & memperbanyak ASI:Jika suatu saat ASI berkurang, maka pertama-tama harus
dicari dan mengatasi 4 kelompok faktor penyebab, yakni:
1.Faktor teknik menyusui yang kurang benar, misalnya jarang disusui, perlekatan mulut bayi ke
areola mammae yang kurang benar, bayi bingung puting akibat pemakaian dot sehingga jarang
menyusu
2.Faktor psikologis, ibu stress, panik, dsb
3.Faktor fisik misalnya karena KB hormonal (pil kontrasepsi estrogen tinggi), pemakaian diuretik
HCT (obat hipertensi), ibu hamil lagi, merokok (aktif atau pasif), kurang gizi dll
4.Faktor bayi yang kurang bisa menetek misalnya adanya kelainan bawaan (sindroma Pierre Robin
dagu kecil, sehingga kesulitan menetek dengan benar)

Setelah mengenali penyebabnya, maka perlu tindakan untuk mengatasinya. Secara umum untuk
memperlancar ASI adalah:
A.Persiapan sejak hamilSebaiknya saat hamil ibu banyak mencari info benar mengenai laktasi,
buku-buku resmi yang dipakai cukup beragam diantaranya: Indonesia Menyusui (terbitan Ikatan
Dokter Anak Indonesia), Ultimate breastfeeding (Jack Newman) dari Asosiasi Menyusui Indonesia,
atau dari internet. Lakukan perawatan payudara (masase) pada trimester 3 kehamilan dengan air
hangat dan dingin bergantian. Jika puting susu masuk, lakukan tindakan Hoffman atau puting susu
ditarik dengan spuit 10 cc yang dimodifikasi (bisa konsultasi dengan bidan atau dokter). Cari
pembantu yang baik yang siap melaksanakan segala pekerjaan rumah tangga agar nanti ibu tidak
terlalu capai.
B.Pelaksanaan
1.Segera setelah melahirkan (jika bayi normal), lakukan IMD (Inisiasi Menyusu Dini), agar ibu
percaya diri menyusui, mempercepat involusi uterus, mencegah perdarahan, dan membuat awal
yang baik bayi untuk belajar menyusu dan mendapat kolustrum pada 1-2 jam pertama sesudah
melahirkan.
2.Perlu kemauan dan niat yang baik dalam menyusu, karena pikiran positif membawa ke hal positif
juga
3.Konsentrasi ibu hanya untuk menyusui, bukan hal-hal lain (jangan sibuk main handphone)
4.Posisikan bayi dalam posisi benar & nyaman, pelekatan mulut yang baik sampai melingkupi
seluruh areola mamma. Jika bayi menolak payudara, maka bisa dipancing dulu dengan
memasukkan jari kita yang bersih dalam mulut bayi beberapa saat baru dibiarkan menyusu. Jika
bayi menyusu yang benar maka ibu merasakan ASI keluar dari ke-2 payudara, dan terdengar suara
bayi menelan.
5.Menyusui sesering mungkin, dan terutama malam hari (produksi prolaktin tertinggi). Semakin
banyak bayi mengisap maka susu yang dihasilkan makin banyak. Adanya refleks prolaktin (produksi
ASI) dan oksitosin (otot-otot untuk mengeluarkan ASI) dapat berlangsung dengan baik. Semakin
sering menyusu maka akan menstimulasi reseptor prolaktin secara maksimum yang akan
memperbanyak produksi ASI.
6.Perbanyak mengonsumsi makanan yang bergizi. Semua ASI yang dihasilkan oleh ibu berasal dari
makanan apa yang di konsumsi ibu itu sendiri. Banyak mengkonsumsi buah-buahan segar,
makanan bergizi, minum susu (tidak wajib susu ibu menyusui) serta yang mengandung banyak
cairan bisa membantu proses laktasi. Jumlah cairan yang diminum minimal 2.5 liter perhari. Diet
pada ibu ditambah 285 Kalori/hari (Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi 1993) dengan rincian 6
bulan pertama 700 Kal/hari, 6 bulan kedua 500 Kal/hari, Tahun ke-2 400 Kal/hari. Cukupi protein
minimal 44 g (wanita tak hamil) + 6 bulan pertama tambah 16 g/hari, 6 bulan ke-2 12 g/hari, tahun
kedua tambah 11 g/hari.
7.Menghindari Stress bagi si Ibu menyusuiStress secara langsung menyebabkan penurunan
produksi susu, oleh karena itu karena itu si ibu harus tetap santai adalah hal yang penting saat
menyusui.
8.Istirahat yang cukup untuk ibu menyusuiKelelahan bisa menjadi penyebab turunnya produksi ASI,
jangan menyibukkan diri dengan membuang energi untuk masak dan pekerjaan rumah tangga
lainnya.l pleh karena itu Ibu yang sedang menyusui juga harus istirahat yang cukup. Tak ada
salahnya untuk ikut tidur sejenak ketika si kecil sedang tidur siang. Keuntungan lain dari istirahat
yang cukup adalah membantu meremajakan organ internal tubuh. Dalam hal ini perlu sekali
dukungan ayah untuk membuat suasana hati ibu lebih baik, serta orang lain yang membereskan
urusan rumah tangga. Seiring berjalannya waktu, bayi akan mempunyai pola menyusu yang teratur.
Batasi jam kunjung tamu ke rumah terutama jam-jam menyusui. Istirahat di tempat tidur bisa dengan
cara membawa buku, majalah, ke kamar tidur, membuat ibu santai.
9.Ciptakan suasana yang kondusif untuk menyusui (terhindar dari suara bising yang mengganggu,
terkena polusi udara, kamar yang bersih, dsb
10.Menghindari asap rokok (aktif atau pasif)Rokok sangat berpengaruh pada kesehatan seseorang
dan bisa juga berdampak negatif terhadap laktasi yaitu menurunkan produksi ASI. Serta racun dan
nikotin yang terkandung di dalam rokok bisa masuk melalui darah dan nantinya akan berpengaruh
terhadap ASI yang dihasilkan.11.Kosongkan ASI sesudah bayi selesai menyusu. Produksi ASI
prinsipnya based on demand sama spt prinsip pabrik, makin sering diminta (disusui, diperas,
dipompa) maka makin banyak ASI yang diproduksi. Kosongkan payudara setelah anak selesai
menyusui; sisa air susu di sinus kelenjar susu akan membuat hambatan (inhibitor) produksi ASI
selanjutnya. Cara mengosongkan bisa dengan memerah ASI dengan tangan atau pompa susu
manual atau elektrik. Simpan ASI di freezer yang bisa tahan sampai 4 bulan (beri wadah plastik obat
yang ada klip-penutupnya, tulis tanggal dan jumlah berapa cc)
12.Sedapat mungkin lakukan ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan, hindari susu formula. Karena
komposisi protein susu sapi sebagian besar kasein maka lambat dicerna, sehingga anak kenyang
lama,dan banyak tidur sehingga malas menetek. Makin banyak susu formula, produksi ASI menurun.
Makanan terbaik bayi 0-6 bulan adalah ASI, dan anjuran WHO ASI diteruskan sampai usia 2 tahun.
Dibandingkan susu formula, ASI punya keunggulan dari berbagai aspek, yakni: NUTRISI KOMPLET
DAN TEPAT, FK.IMUNITAS yang tak ada pada susu formula, TAK MENYEBABKAN ALERGI,
KECERDASAN/KOGNITIF BAYI, LEBIH AMAN,dan HEMAT) 13.Berikan ASI peras (saat ibu tak bisa
meneteki langsung) dengan sendok atau cup feeder yang bisa dibeli di klinik laktasi untuk
menghindari bingung puting (nipple confussion); jangan beri dengan dot. Jika menyusu dari botol
dengan tekanan (energi sedikit), bayi sudah mendapat susu, sementara jika menyusu harus
mengeluarkan energi lebih & mulut bayi harus mencakup seluruh areola mammae.
14.Tetap melakukan perawatan payudara: melakukan pijat/kompres air hangat dan dingin
bergantian.
15.Sayuran yang dipercaya sebagai laktagoga seperti daun kattuk (segar atau ekstrak), kacang-
kacangan, jagung, sup ayam hangat dll bisa membantu memperbanyak produksi ASI. Yang penting
makanan berimbang.
16.Tetap jaga kesehatan lakukan olahraga tapi santai (senam, renang), namun hindari olahraga
keras yang mengeluarkan banyak keringat. Ibu yang sakit membuat produksi ASI berkurang
17.Sebelum dan sesudah menyusui cukup minum susu (tak harus susu khusus ibu menyusui) atau
air putih. Lakukan pijatan ringan pada payudara sebelum menyusui untuk merangsang refleks
oksitosin.
18.Pijatan pada punggung ibu, dipercaya membantu ibu relaksasi dan merangsang pengeluaran
hormon oksitosin (foto terlampir).
19.Kenali tipe-tipe menyusui bayi (karakter bayi berbeda-beda) sehingga ibu tetap pede menyusui.
Ada tipe barracudas (tangan bayi memegang putting, lalu menyusu kuat 10-20 mnt), excited
ineffectives (putting dikeluarkan & dimasukkan secara berulang-ulang, menangis jika ASI tidak
keluar), procrastinator(menunggu ASI keluar baru menyusu dengan baik), gourmerts (bayi menjilat
ASI yang menetes sebelum benar-benar melekat pada putting, menolak jika dipaksa cepat-cepat),
dan rester (menyusu beberapa menit, berhenti beberapa menit, sehingga memerlukan waktu yang
lama).
20.Sedapat mungkin hindari obat yang menurunkan persediaan ASI seperti antihistamin (misalnya
diphenhidramin), pseudoefedrin, diuretika tiazid untuk hipertensi21.Jika semua cara di atas tak
berhasil, sebagai alternatif terakhir biasanya dokter/konsultan laktasi akan memberikan obat seperti
domperidon dengan dosis awal 4x20 mg (4x2 tablet, lalu diturunkan bertahap sesuai respons
(semacam obat antimuntah namun mampu merangsang produksi prolaktin dengan bekerja
menghambat pengeluaran dopamin di otak [antagonis prolaktin]), namun efek sampingnya perlu
diwaspadai walau ringan seperti mulut kering, nyeri kepala, dan kram perut.
"BERIKAN HANYA ASI PADA BAYI 0-6 BULAN, BAYI 6 BULAN KE ATAS TERUSKAN ASI SAMPAI
2 TAHUN & BERIKAN MP ASI YANG TEPAT"

BAHAN MAKANAN UNTUK MEMPERLANCAR ASI.

Edamame/Kedelai. Kaya protein. Edamame atau kedelai Jepang ini memang sumbernya protein
nabati. Edamame juga mengandung vitamin K, mangan, asan folat, vitamin C, riboflavin, zat besi,
magnesium, fosfor, dan kalium.Baik untuk memenuhi kebutuhan protein harian ibu menyusui yang
mencapai 65 gr. Bila Anda sedang bosan makan ikan, unggas atau daging sebagai sumber protein,
coba saja edamame. Kekurangan protein bisa membuat produksi air susu berkurang, bahkan
cadangan protein dalam tubuh akan ikut berkurang.Enaknya jadi camilan setelah direbus, atau
sebagai bahan campuran telur dadar.

Daun katuk.Kaya protein, kalium, fosfor, zat besi, vitamin A, B1 dan vitamin C. katuk juga
mengandung alkaloid dan sterol yang mempengaruhi produksi ASI. Dalam 100 gr daun katuk
juga terkandung 239 mg vitamin C, sudah jauh lebih cukup untuk memenuhi kebutuhan ibu
menyusui, yakni 95 mg. tak perlu khawatir kelebihan vitamin C karena ambang batas toleransinya
adalah 2000 mg/hari. Hanya dengan melahap sayur daun katuk, Anda tak perlu lagi minum
suplemen vitamin C.Baik untuk memperlancar ASI karena mengandung asam seskuiterna.
Penelitian Saroni, Tonny Sadjimin, Mochammad Sjabani dan Zulaela di Slmena, Yogyakarta (2004)
menunjukkan bahwa setelh mengonsumsi daun katuk, volume ASI bisa meningkat hingga
50%.Enaknya disayur bening atau sayur bobor.

Bunga Pepaya.Kaya vitamin A dan vitamin C. Bunga yang berwarna kuning pucat ini juga
mengandung kalsium dan fosfor.Baik untuk mempercepat proses pencernaan protein karena adanya
enzim papain, yang tidak hanya terdapat di bagian bunga, tapi juga di buah dan daunnya.Enzim itu
berguna untuk memecah protein yang Anda makan, apalagi saat menyusui dibutuhkan protein
sekitar dua kali lipat dibanding kebutuhan normal. Bunga papaya juga bisa merangsang nafsu
makan.Enaknya ditumis, direbus atau disiram air mendidih untuk lalap.

Bayam hijau/merah. Kaya vitamin B6, za besi, protein, thiamin, ribloflavin, asam folat, kalsium,
magnesium, fosfor, kalium, vitamin A, C, E, dan K.Baik untuk membangun sistem kekebalan
tubuh bayi agar kuat. Ini didapat dari vitamin B6. saat menyusui, kebutuhan vitamin B6 Anda satu
kali lebih tinggi dibanding wanita yang tidak menyusui atau hamil. Jadi, konsumsi bayam lebih
banyak dari biasanya akan menambah kandungan vitamin B6 dalam ASI. Bayam rendah kaloi, sama
sekali tidak mengandung lemak, tapi kaya nutrisi. Pilih bayam yang warna pekat, hijau atau merah.
Kepekatan warna, salah satu ciri kandungan karoten yang lebih banyak, bermanfaat untuk melawan
radikal bebas.Enaknya disayur bening, menu sederhana kesukaan semua orang. Buat dalam porsi
sekali makan karena sayur bayam tidak boleh dipanasi ulang.

Pompa ASI Little Giant: Rp 140 rb. Order bisa via inbox: https://www.facebook.com/photo.php?
fbid=10151254895458810&set=a.10151234382213810.482972.761918809&type=1&ref=nf

Keperluan Menyusui: bisa lihat di album ini: https://www.facebook.com/olieve.indri/media_set?


set=a.10151234382213810.482972.761918809&type=3

Beberapa mitos menyusui, dan masih beberapa mitos, bahkan masih banyak lagi mitos!!

1. Kebanyakan wanita tidak bisa menghasilkan ASI yang cukup. TIDAK BENAR! Hampir semua
wanita menghasilkan ASI lebih dari cukup, bahkan sering kali timbul permasalahan seputar
pasokan ASI yang terlalu berlebihan. Seorang bayi yang kenaikan berat badannya lambat,
atau bahkan cenderung mengalami kehilangan berat badan, seringkali bukan disebabkan
karena ibunya tidak cukup menghasilkan ASI, tetapi bayi tersebut tidak berhasil untuk
mengeluarkan dan minum ASI yang dihasilkan oleh ibunya tersebut. Biasanya, hal ini
disebabkan oleh pelekatan yaitu posisi mulut bayi pada payudara ibu yang kurang
tepat. Oleh karena itu, sangat penting bagi seorang ibu baru untuk segera, pada hari
pertama kelahiran, dipandu untuk melakukan pelekatan secara benar oleh seseorang yang
benar-benar mengerti mengenai teknik pelekatan yang tepat.
2. Normal kok kalau payudara/puting terasa sakit pada saat kita sedang menyusui. TIDAK
BENAR! Walaupun bukan sesuatu hal yang aneh jika pada hari-hari pertama menyusui
seorang ibu akan merasa sedikit kurang nyaman pada payudaranya, tapi kondisi ini
seharusnya hanya berlangsung selama beberapa hari saja, dan tidak boleh menjadi
sedemikian parahnya sehingga seorang ibu menjadi takut untuk menyusui bayinya. Rasa
sakit yang amat sangat pada puting ketika sedang menyusui menandakan bahwa bayi belum
sempurna pelekatannya. Sakit atau lecet pada puting yang berlangsung selama lebih dari 3-
4 hari tidak boleh diabaikan, harus dicari tahu penyebabnya. Membatasi waktu menyusu
pada payudara juga bukan merupakan cara yang tepat untuk mencegah timbulnya puting
lecet. Usahakan agar tindakan mengistirahatkan payudara dan puting sakit sebagai solusi
yang terakhir.

3. 3-4 hari setelah kelahiran bayi, ASI memang belum (cukup) keluar. TIDAK BENAR!
Seringkali memang nampak seperti demikian keadaannya karena posisi pelekatan bayi
belum sempurna sehingga bayi tidak berhasil untuk minum ASI yang tersedia dalam
payudara ibunya. Pada saat belum banyak ASI yang tersedia (memang normalnya
demikianlah keadaannya untuk beberapa hari pertama), posisi pelekatan bayi harus
sempurna sehingga bayi dapat mengeluarkan dan minum ASI dari payudara ibunya. Kalau
tidak, maka sering terjadi tapi dia sudah menyusu selama 2 jam, kenapa yak kok masih
lapar. Ketika pelekatan belum sempurna, bayi tidak dapat minum ASI pertama yang
dihasilkan oleh ibunya, yaitu kolostrum. Siapapun yang menyarankan anda untuk
memerah/memompa ASI anda untuk mengetahui berapa banyak kolostrum yang dihasilkan
jelas tidak memiliki pengetahuan laktasi, dan sebaiknya abaikan saja sarannya. Ketika
pasokan ASI ibu menjadi banyak, kadangkala bayi tetap dapat minum ASI walaupun
pelekatannya kurang baik.

4. Bayi harus menyusu pada setiap payudara masing-masing selama 20 (10, 15, 7.6)
menit. TIDAK BENAR! Namun demikian, harus dipastikan bahwa bayi tidak sekedar
ngempeng pada payudara tapi benar-benar minum dari payudara. Apabila ternyata
seorang bayi sudah berhasil minum ASI selama 15-20 menit dari satu payudara,
kemungkinan besar dia tidak mau lagi minum dari payudara yang lainnya. Kalau dia hanya
minum selama satu menit pada satu payudara, kemudian mengisap sebentar-sebentar atau
bahkan jatuh tertidur, selanjutnya hal yang sama juga terjadi pada payudara yang lainnya,
maka besar kemungkinan bayi akan tetap lapar. Seorang bayi akan menyusu dengan lebih
baik, lebih efektif dan lebih lama apabila pelekatan mulut bayi pada payudara ibu telah
benar.
5. Bayi ASI membutuhkan tambahan cairan air putih ketika cuaca sedang panas. TIDAK
BENAR! ASI mengandung seluruh cairan (air) yang dibutuhkan oleh bayi.

6. Bayi ASI perlu tambahan asupan vitamin D. TIDAK BENAR! Semua orang butuh vitamin D.
Produsen susu formula memang menambahkannya pada produk mereka. Namun, bayi lahir
dengan hati yang penuh dengan vitamin D, serta kebiasaan menjemur bayi setiap pagi juga
membantu dia mendapatkan tambahan vitamin D melalui sinar ultra violet. Vitamin D sifatnya
larut dalam lemak dan dapat disimpan oleh tubuh. Dalam keadaan tertentu, misalnya ketika
ibunya sendiri ternyata menderita kekurangan vitamin D, maka memberikan tambahan
suplemen vitamin D kepada bayi bisa dianggap perlu.

7. Seorang ibu harus mencuci putingnya setiap kali sebelum mulai menyusui. TIDAK BENAR!
Pemberian susu formula kepada seorang bayi memang harus sangat memperhatikan faktor-
faktor kebersihan, karena susu formula merupakan tempat yang baik untuk berkembang
biak-nya bakteri dan juga rentan terhadap kontaminasi. Membersihkan/mencuci puting malah
akan menghilangkan minyak-minyak alami yang melindungi puting dari resiko lecet karena
puting kering.

8. Dengan memompa/memerah ASI, seorang ibu bisa tahu berapa banyak ASI yang dihasilkan
olehnya. TIDAK BENAR! Seberapa banyak ASI yang berhasil diperah/dipompa tergantung
pada banyak sekali faktor, termasuk tingkat stres seorang ibu. Seorang bayi yang menyusu
dengan benar bisa mengeluarkan ASI dari payudara ibunya jauh lebih banyak dibandingkan
dengan jumlah ASI yang berhasil diperah/dipompa oleh ibunya sendiri. Jumlah ASI yang
berhasil diperah/dipompa hanya bisa menjadi indikator terhadap seberapa banyak ASI yang
bisa anda perah/pompa, bukan sebagai tolak ukur atas jumlah ASI yang bisa anda produksi
secara keseluruhan.

9. ASI tidak cukup mengandung zat besi untuk memenuhi kebutuhan bayi.TIDAK BENAR! ASI
mengandung zat besi dalam jumlah yang tepat untuk memenuhi kebutuhan bayi. Apabila
bayi lahir cukup bulan, maka zat besi yang terdapat didalam ASI bisa memenuhi
kebutuhannya sekurangnya untuk 6 bulan pertama. Susu formula mengandung terlalu
banyak zat besi, dan zat besi yang ditambahkan dalam susu formula tersebut sangat sedikit
yang terserap oleh usus bayi, sehinga sebagian besar kemudian dikeluarkan kembali lewat
BAB bayi.

10. Lebih gampang memberikan susu dengan botol dibandingkan bila menyusui secara
langsung. TIDAK BENAR! Namun demikian, seringkali proses menyusui menjadi sulit karena
para ibu tidak mendapatkan bantuan praktis yang diperlukan pada saat pertama kali mulai
menyusui bayinya. Suatu awal yang buruk memang dapat membuat proses menyusui
menjadi sulit. Tetapi, kesulitan tersebut tentunya dapat diatasi. Kadangkala menyusui pada
awalnya memang dirasakan sulit karena ibu tidak mendapatkan bantuan yang diperlukan
sehingga timbul berbagai kesulitan. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, berbagai
kesulitan tersebut dapat diatasi dan menyusui menjadi semakin mudah.

11. Menyusui membuat ibu tidak bebas beraktivitas. TIDAK BENAR! Tergantung bagaimana
anda memandangnya. Seorang bayi dapat disusui dimana saja, kapan saja sehingga
sebenarnya lebih membebaskan bagi sang ibu. Tidak perlu menggotong segala macam
peralatan pembuatan susu formula kemana-mana. Tidak perlu cemas memikirkan dimana
dapat menghangatkan susu formula tersebut. Tidak perlu khawatir kesterilan proses
pembuatan susu formula tersebut. Dan yang terpenting, ASI tetap dapat diperah/dipompa
apabila ibu memang harus meninggalkan bayi dirumah.

12. Tidak ada cara untuk mengetahui seberapa banyak ASI yang diminum oleh bayi. TIDAK
BENAR! Memang tidak ada cara yang mudah untuk mengukur seberapa banyak ASI yang
dikonsumsi oleh bayi, tetapi bukan berarti anda tidak bisa tahu apakah bayi anda cukup
mendapatkan ASI. Pastikan bahwa posisi badan bayi pada saat sedang menyusu, serta
pelekatan mulut bayi pada payudara ibu telah benar sehingga bayi dapat MINUM ASI dan
bukan hanya ngempeng. Bayi BAK minimal 5-6 kali dalam sehari, dan selesai sendiri
menyusunya dengan cara melepaskan sendiri dari payudara ibu. Bayi tampak, tenang,
kenyang dan tidak rewel ketika selesai menyusu, dan setiap bulan ada kenaikan BB bayi
yang wajar.

13. Dewasa ini, susu formula hampir sama kandungannya dengan ASI. TIDAK BENAR!
Pernyataan bahwa susu formula sama kandungannya dengan ASI juga sudah pernah
dipropagandakan produsen susu formula pada tahun 1900-an, bahkan jauh sebelumnya.
Susu formula masa kini cenderung disama-samakan kandungannya dengan ASI, walau
sebenarnya tidak. Setiap kandungan yang tidak terdapat dalam susu formula (tetapi terdapat
dalam ASI) diputarbalikkan oleh produsen susu formula dan dianggap sebagai suatu nilai
lebih. Intinya adalah, susu formula sama sekali berbeda dengan ASI, susu formula berusaha
menyamakan diri dengan ASI walau dibuat berdasarkan pengetahuan yang sempit dan tidak
menyeluruh tentang apa kandungan ASI sebenarnya. Susu formula tidak mengandung zat
antibodi atau kekebalan tubuh, sel-sel hidup, enzim-enzim, dan tidak mengandung hormon.
Dibandingkan ASI, susu formula mengandung lebih banyak zat aluminium, mangan,
cadmium (sejenis logam berat), timbal dan zat besi. Susu formula juga mengandung jauh
lebih banyak protein dibandingkan ASI. Kandungan protein dan lemak yang terdapat dalam
susu formula juga berbeda dengan yang terdapat dalam ASI. Kandungan susu formula tidak
berubah dari periode awal menyusui hingga akhir, dari hari pertama ke hari ketujuh ke hari
ketigapuluh, dari satu ibu ke ibu lainnya, dari satu bayi ke bayi lainnya. ASI dibuat khusus
hanya untuk bayi ANDA. Susu formula dibuat dan disamaratakan untuk semua bayi. Susu
formula hanya mampu membuat bayi menjadi gendut, tetapi bayi tidak mendapatkan
kandungan nutrisi dan zat gizi lainnya yang dibutuhkan, yang semuanya terdapat dalam ASI.

14. Apabila seorang ibu menderita penyakit infeksi, maka dia harus berhenti menyusui. TIDAK
BENAR! Menyusui justru malah akan membuat bayi lebih tahan terhadap infeksi, dengan
sedikit sekali pengecualian. Pada saat sang ibu mengalami demam (atau batuk, muntah,
diare, ruam, dsb), sang ibu sudah menularkan infeksi tersebut ke bayinya jauh sebelum ibu
tahu bahwa ibu sedang menderita sakit. Perlindungan terbaik bagi bayi yang mengalami
infeksi adalah ASI. Apabila bayi ikut tertular, maka bayi akan lebih cepat pulih bila bayi tetap
mendapatkan ASI. Selain itu, mungkin saja sebenarnya sang bayi lah yang menderita infeksi
dan menularkannya kepada ibunya, tetapi bayi tidak menunjukkan tanda-tanda sakit karena
bayi terus minum ASI. Juga, infeksi payudara, termasuk di dalamnya rasa sakit dan
pembengkakan pada payudara, bukan merupkan alasan untuk ibu berhenti menyusui.
Bahkan, infeksi payudara akan cepat pulih apabila sang ibu terus menyusui, terutama
menyusui dengan payudara yang sedang sakit.

15. Apabila bayi menderita diare atau muntah-muntah, maka ibu harus berhenti
menyusui. TIDAK BENAR! Obat yang paling mujarab untuk infeksi saluran pencernaan bayi
adalah ASI. Hentikan segala macam jenis asupan lainnya untuk sementara waktu, tetapi
lanjutkan pemberian ASI-nya. ASI satu-satunya cairan yang dibutuhkan oleh bayi ketika dia
sedang diare dan/atau muntah-muntah, kecuali dalam kasus tertentu yang sifatnya luar
biasa. Bayi merasa lebih nyaman ketika sedang menyusu, ibu merasa lebih tenang ketika
sedang menyusui.
16. Apabila seorang ibu sedang mengkonsumsi obat-obatan, maka dia harus berhenti
menyusui. TIDAK BENAR! Hanya sedikit sekali jenis obat-obatan yang tidak aman untuk
dikonsumsi selagi ibu sedang menyusui. Apabil ibu sedang minum obat, maka ASI akan
mengandung sedikit sekali obat-obatan yang sedang diminum ibu tersebut. Walau begitu,
apabila Anda cenderung takut untuk minum obat selama menyusui, ada baiknya Anda
mencari obat alternatif yang lebih aman. Resiko pemberian makanan buatan (susu formula)
pada ibu dan bayi harus dipertimbangkan ketika memutuskan apakah menyusui dapat
diteruskan (lembar informasi Menyusui dan Obat-obatan dan Menyusui dan Penyakit).

Mitos-mitos Lainnya

1. Seorang ibu yang sedang menyusui harus sangat memperhatikan jenis makanan yang
dikonsumsinya. TIDAK BENAR! Seorang ibu yang menyusui memang sebaiknya
mengkonsumsi jenis makanan yang mengadung gizi seimbang, tetapi tidak perlu
mengkonsumsi jenis makanan tertentu atau bahkan menghindari beberapa jenis makanan.
Seorang ibu yang menyusui tidak perlu minum susu untuk dapat menghasilkan susu.
Seorang ibu yang menyusui sebaiknya mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi.
Namun, apabila terdapat riwayat alergi di keluarga, misalnya alergi seafood dan alergi susu
sapi, maka ibu menyusui perlu lebih hati-hati dalam mengkonsumsi jenis-jenis makanan
tersebut.

2. Seorang ibu yang sedang menyusui harus banyak makan untuk dapat memproduksi ASI
yang cukup. TIDAK BENAR! Seorang ibu mampu memproduksi ASI secara cukup, kecuali
apabila seorang ibu masuk ke kategori sangat kurang gizi untuk periode yang cukup lama.
Umumnya, bayi akan mendapatkan ASI sesuai dengan kebutuhannya. Banyak ibu yang
khawatir apabila ia tidak banyak makan maka akan mempengaruhi produksi ASInya.
Sebetulnya tidak perlu kuatir. Banyak / tidaknya makanan yang dikonsumsi ibu tidak
berpengaruh terhadap kualitas maupun kuantitas ASI. Ada ibu yang makan lebih banyak
selama menyusui, ada yang makan lebih sedikit, dua-duanya sah-sah saja dan tidak
mempengaruhi ASI. Seorang ibu boleh saja makan makanan dengan gizi seimbang sesuai
dengan seleranya.

3. Seorang ibu yang sedang menyusui harus minum banyak cairan. TIDAK BENAR! Seorang
ibu seharusnya minum sesuai dengan kebutuhan dan rasa hausnya. Ada beberapa ibu-ibu
menyusui yang selalu merasa haus ketika sedang menyusui, namun ada juga yang tidak.
Jangan terpaku pada ketentuan bahwa harus minum sekian gelas air per hari.
4. Seorang ibu perokok sebaiknya memang tidak menyusui. TIDAK BENAR! Seorang ibu yang
tidak bisa berhenti merokok seharusnya tetap menyusui bayinya. Penelitian telah
membuktikan bahwa ASI menurunkan resiko efek sampingan yang secara negatif
ditimbulkan oleh asap rokok, seperti penyakit paru-paru pada bayi. Memang akan jauh lebih
baik apabila ibu tidak merokok, namun jika ibu tidak bisa berhenti merokok, maka lebih baik
ibu merokok dan menyusui daripada ibu merokok tapi memberikan susu formula kepada
bayi.

5. Seorang ibu tidak boleh minum alkohol saat menyusui. Tidak benar! Konsumsi alkohol yang
wajar seharusnya tidak dilarang. Seperti halnya dengan sebagian besar obat, alkohol sangat
sedikit keluar di dalam susu. Sang ibu dapat mengkonsum sialkohol dan tetap menyusui
sebagaimana biasanya. Melarang alkohol adalah cara lain yang tidak perlu dalam
membatasi ibu menyusui.

6. Ibu yang putingnya berdarah tidak boleh menyusui. Tidak benar! Meskipun darah membuat
bayi gumoh lebih banyak, dan darah bahkan mungkin muncul dalam buang air besar nya, ini
bukan alasan untuk berhenti menyusui bayi. Puting susu yang sakit dan berdarah tidak lebih
buruk dari puting susu yang sakit dan tidak berdarah. Rasa sakit yang merupakan masalah
ibu, dan ini dapat diatasi. Mintalah batuan. (Lembar Informasi Puting Nyeri dan vasospasme
dan Fenomena Raynaud's). Kadang-kadang ibu mengalami perdarahan dari puting susu
yang jelas berasal dari dalam payudara dan tidak biasanya berhubungan dengan nyeri. Hal
ini sering terjadi dalam beberapa hari pertama setelah kelahiran dan mengendap dalam
beberapa hari. Sang ibu tidak harus berhenti menyusui untuk ini. Jika pendarahan tidak
berhenti segera, perlu dicari sumber masalahnya, tapi ibu harus tetap menyusui.

7. Wanita yang pernah melakukan operasi pembesaran payudara tidak dapat menyusui. Tidak
benar! Kebanyakan melakukannya dengan sangat baik. Tidak ada bukti bahwa menyusui
dengan implan silikon berbahaya bagi bayi. Kadang-kadang operasi ini dilakukan melalui
areola. Wanita dengan pembasaran payudara melalui areola ini sering memiliki masalah
dengan pasokan susu, seperti halnya setiap wanita yang melakukan operasi dengan sayatan
di sekitar garis areola.

8. Wanita yang pernah melakukan operasi pengecilan payudara tidak dapat


menyusui. Tidak benar! Operasi pengecilan payudara seringkali tidak menurunkan
kemampuan ibu untuk memproduksi ASI, tetapi karena banyak ibu memproduksi ASI lebih
dari cukup, beberapa ibu yang memiliki operasi pengecilan payudara kadang-kadang bisa
menyusui secara eksklusif. Dalam situasi seperti itu, pemantapan proses menyusui harus
dilakukan dengan perhatian khusus dengan prinsip-prinsip yang disebutkan dalam Lembar
Informasi Menyusui- Mengawali dengan Benar. Namun, jika ibu tampaknya tidak
menghasilkan cukup ASI, dia masih bisa menyusui, dengan alat bantu menyusui (sehingga
puting buatan tidak mengganggu menyusui). Lihat Lembar Informasi Alat Bantuan Menyusui.

9. Bayi prematur perlu belajar untuk menggunakan botol sebelum mereka bisa mulai menyusui.
Tidak benar! Bayi prematur akan lebih berkurang stress dengan menyusui daripada
menggunakan botol susu. Seorang bayi dengan berat 1200 gram dan bahkan lebih kecil
dapat mulai menyusu pada payudara segera setelah ia stabil, meskipun ia belum bisa
melekat selama beberapa minggu. Namun, dia sedang belajar dan hal tersebut penting bagi
bayi dan ibunya. Sebenarnya, berat badan bayi atau usia kehamilan tidak masalah seperti
halnya kesiapan bayi untuk mengisap, sebagaimana ditentukan oleh gerakan bayi mengisap.
Tidak ada alasan lagi untuk memberikan botol untuk bayi prematur seperti halnya pada bayi
cukup bulan. Bila cairan tambahan benar-benar diperlukan ada cara untuk memberikannya
tanpa menggunakan dot.

10. Bayi dengan bibir sumbing dan / atau celah langit-langit tidak dapat menyusu. Tidak benar!
Beberapa melakukannya dengan sangat baik. Bayi dengan bibir sumbing saja bisa menyusu
dengan baik. Tapi banyak bayi dengan celah langit-langit memang mengalami kesulitan
untuk melekat. Tidak diragukan, bagaimanapun, bahwa jika menyusu bahkan tidak dicoba,
bayi tidak akan pernah menyusu. Kemampuan bayi untuk menyusu tidak selalu tergantung
pada seberapa parah/besar celah tersebut. Menyusu harus dimulai, sebanyak mungkin,
menggunakan prinsip-prinsip menyusui yang tepat. (Lembar Informasi Menyusui-Memulai
dengan Benar). Jika botol yang diberikan, hal itu akan melemahkan kemampuan bayi untuk
menyusu. Jika bayi perlu diberi minum, tetapi tidak dapat melekat, cangkir bisa dan harus
digunakan daripada botol. Memberi minum dengan jari kadang-kadang berhasil pada bayi
dengan bibir sumbing / celah langit-langit, tapi tidak selalu (Lihat Lembar Informasi Memberi
minum dengan Jari dan Cangkir).

11. Wanita dengan payudara kecil menghasilkan ASI lebih sedikit dibandingkan dengan
payudara besar. Omong kosong!
12. Menyusui tidak memberikan perlindungan terhadap kehamilan. Tidak benar! Ini memang
bukan metode yang handal, tetapi tidak ada metode 100% handal. Pada kenyataannya,
menyusui bukan metode buruk untuk menjaga jarak kelahiran anak, dan memberikan
perlindungan yang dapat diandalkan terutama selama enam bulan pertama setelah
kelahiran. Hal ini hampir sama baiknya dengan pil KB, jika bayi di bawah usia enam bulan,
jika ibu menyusui secara eksklusif, dan jika ibu belum mendapat menstruasi normal setelah
melahirkan. Setelah enam bulan pertama, perlindungan berkurang, namun masih ada, dan
rata-rata, wanita menyusui memasuki tahun kedua kehidupan akan punya bayi setiap dua
sampai tiga tahun bahkan tanpa metode kontrasepsi buatan

13. Ibu menyusui tidak boleh minum pil KB. Tidak benar! Pertanyaannya adalah bukan tentang
paparan hormon wanita, yang bayi yang terkena pula melalui menyusui. Bayi hanya
mendapat lebih sedikit dari pil. Namun, beberapa wanita yang minum pil, bahkan pil
progestin saja, menemukan bahwa produksi ASI berkurang. Pil yang mengandung estrogen
lebih mungkin untuk mengurangi produksi ASI. Karena begitu banyak wanita menghasilkan
lebih dari cukup, ini kadang-kadang tidak masalah, tapi kadang-kadang tidak bahkan bila
produksi ASI berlimpah, dan bayi menjadi rewel dan tidak puas saat menyusu. Bayi bereaksi
terhadap kecepatan aliran ASI, bukan apa yang ada "di payudara", sehingga bahkan suplai
ASI yang sangat baik mungkin menyebabkan bayi yang biasa dengan aliran lebih cepat
menjadi rewel. Menghentikan penggunaan pil seringkali membuat normal lagi. Jika
mungkin, wanita yang sedang menyusui sebaiknya menghindari pil KB, atau setidaknya
menunggu sampai bayi mulai MPASI (biasanya sekitar 6 bulan usia). Bahkan pada bayi yang
usianya >6 bulan, produksi ASI dapat turun secara signifikan. Jika ibu tetap memutuskan
menggunakan pil KB, sebaiknya menggunakan pil progestin saja (tanpa estrogen).

14. Bayi memerlukan jenis susu lainnya setelah enam bulan. Tidak benar! ASI memberikan
semua kebutuhan bayi yang ada di susu lain bahkan lebih banyak lagi. Bayi berusia lebih
dari enam bulan harus dimulai makan makanan padat terutama agar mereka belajar
bagaimana makan dan sehingga mereka mulai mendapatkan sumber zat besi laini, yang
oleh 7-9 bulan, tidak diberikan dalam jumlah yang cukup dari ASI saja. Jadi susu sapi atau
formula tidak diperlukan selama bayi menyusui. Namun, jika ibu ingin memberikan ASI
setelah 6 bulan, tidak ada alasan bahwa bayi tidak bisa mendapatkan sapi atau susu
kambing, selama bayi masih menyusui beberapa kali sehari, dan juga mendapatkan
berbagai padat makanan di lebih dari jumlah minimal. Kebanyakan bayi berusia lebih dari
enam bulan yang tidak pernah minum susu formula tidak akan menyukainya karena rasanya
berbeda.

Lebih Banyak lagi Mitos dalam Menyusui


1. Wanita dengan puting datar atau terbenam tidak bisa menyusui. Tidak benar! Bayi tidak
menyusui pada puting susu, mereka menyusu pada payudara. Meskipun mungkin lebih
mudah bagi bayi untuk melekat pada payudara dengan puting menonjol, puting tidak harus
tetap keluar. Sebuah awal yang tepat biasanya akan mencegah masalah menyusui dan ibu
dengan berbagai bentuk puting bisa menyusui dengan baik. Dulu, nipple shield sering
disarankan agar bbayi dapat menyusu. Nipple shield tidak boleh digunakan, terutama dalam
dua minggu pertama! Meskipun kelihatannya bisa menyelesaikan masalah, penggunaannya
dapat mengakibatkan proses menyusui yang buruk dan penurunan berat badan yang parah,
serta membuat bayi lebih sulit untuk melekat di payudara. (Lihat Lembar Informasi
Pemberian minum melalui jari dan cangkir). Jika bayi tidak bisa menyusu pada payudara
pada awalnya, dengan bantuan yang tepat, dia akan sering menyusu pada payudara nanti.
Payudara juga berubah dalam beberapa minggu pertama, dan selama ibu menjaga pasokan
ASI yang baik, bayi biasanya akan melekat pada usia 8 minggu usia entah bagaimana
caranya, namun mintalah bantuan dan bayi dapat melekat dengan baik lebih awal. Lihat
Lembar Informasi Ketika Bayi belum bias melekat

2. Wanita hamil harus berhenti menyusui. Tidak benar! Jika ibu dan anakmasih menghendaki,
menyusui dapat dilanjutkan. Beberapa ibu terus menyusui anak yang lebih besar bahkan
setelah melahirkan bayi. Banyak wanita memutuskan untuk berhenti menyusui ketika mereka
hamil karena puting mereka yang sakit, atau karena alasan lain, tetapi tidak perlu terburu-
buru atau alasan medis untuk menghentikan menyusui. Pada kenyataannya, banyak alasan
baik untuk tetap menyusui. Pasokan ASI kemungkinan akan menurun selama kehamilan,
tetapi jika bayi mendapat asupan lain, ini bukan permasalahan. Namun, beberapa bayi akan
berhenti menyusui jika produksi ASI sedikit.

3. Bayi yang sedang diare tidak boleh menyusu. Tidak benar! Pengobatan terbaik untuk infeksi
usus (gastroenteritis) adalah menyusui. Selain itu, bayi tidak memerlukan cairan lain selain
ASI. Jika intoleransi laktosa adalah masalah, bayi dapat diberi cairan tetes lactase, tersedia
tanpa resep, tepat sebelum atau setelah menyusu, tapi ini jarang diperlukan dalam menyusui
bayi. Dapatkan informasi tentang penggunaannya dari klinik. Dalam hal apapun, laktosa
intoleransi karena gastroenteritis akan hilang seiring dengan waktu. Susu formula bebas
laktosa tidak lebih baik dari menyusui. Menyusui adalah lebih baik daripada susu formula
apapun.

4. Bayi akan tetap berada pada payudara selama dua jam karena mereka suka mengisap.
Tidak benar! Bayi membutuhkan dan suka mengisap, tetapi seberapa banyak yang mereka
butuhkan? Kebanyakan bayi yang tetap di payudara untuk waktu yang lama mungkin lapar,
meskipun mereka mungkin mendapatkan ASI dengan baik. Berada di payudara tidak sama
dengan menyusu di payudara. Melekatkan bayi ke payudara dengan lebih baik
memungkinkan bayi untuk menyusu lebih efektif, sehingga menghabiskan lebih banyak
waktu untuk benar-benar minum. Anda juga dapat membantu bayi untuk minum lebih banyak
dengan memerah ASI ke mulutnya ketika dia tidak menelan lagi sendiri (Lihat Lembar
Informasi Breast Compression). Bayi lebih muda dari 5-6 minggu seringkali tertidur pada
payudara karena aliran susu lambat, belum tentu karena mereka telah cukup untuk minum.
Lihat video di nbci.ca.

5. Bayi perlu tahu bagaimana minum dari botol. Oleh karena itu botol harus diperkenalkan
sebelum bayi tidak mau minum dari botol. Tidak benar! Meskipun banyak ibu memutuskan
untuk memperkenalkan botol karena berbagai alasan, tidak ada alasan bayi harus belajar
minum dari botol. Memang, tidak ada keuntungan bagi bayi itu minum dari botol. Karena
wanita di Kanada memperoleh 52 minggu cuti hamil, bayi dapat mulai makan makanan
padat sekitar 6 bulan, jauh sebelum ibu kembali bekerja. Bayi itu bahkan dapat minum cairan
atau makanan padat yang cukup encer dari sendok. Bayi dapat mulai belajar bagaimana
untuk minum dari cangkir sejak lahir atau lebih, dan meskipun mungkin membutuhkan waktu
beberapa minggu untuk bayi yang lebih tua untuk belajar menggunakannya secara efisien, ia
akan belajar. Jika ibu akan memperkenalkan botol, lebih baik dia menunggu sampai bayi
telah menyusu dengan baik selama 4-6 minggu, dan kemudian memberikan hanya sesekali.
Kadang-kadang, bagaimanapun, bayi yang minum dari botol dengan baik pada 6 minggu,
menolaknya pada 3 atau 4 bulan bahkan jika mereka telah mendapatkan botol teratur (bayi
cerdas). Jangan khawatir, kemudian lanjutkan seperti di atas dengan makanan padat dan
sendok. Memberikan botol saat menyusui tidak berjalan dengan baik adalah bukan ide yang
baik dan biasanya membuat menyusui bahkan lebih sulit. Demi Anda dan bayi jangan
mencoba untuk "membuat bayi lapar sampai menyerah". MIntalah bantuan.

6. Jika ibu menjalani operasi, dia harus menunggu sehari sebelum menyusui lagi. Tidak benar!
Ibu dapat menyusui segera setelah operasi, segera setelah dia sadar. Baik obat yang
digunakan selama anestesi, obat penghilang rasa sakit atau antibiotik yang digunakan
setelah operasi tidak mengharuskan ibu bergenti menyusui, kecuali dalam keadaan khusus.
Rumah sakit yang paham akan mengakomodasi ibu menyusui dan bayi ketika salah satu ibu
atau bayi perlu dirawat di rumah sakit, sehingga dapat terus menyusui. Banyak aturan yang
membatasi menyusui lebih untuk kenyamanan staf daripada untuk kepentingan ibu dan bayi.

7. Menyusui kembar sangat sulit dilakukan. Tidak benar! Menyusui bayi kembar lebih mudah
daripada memberikan susu dengan botol pada bayi kembar, jika menyusui berjalan dengan
baik. Inilah sebabnya mengapa sangat penting bahwa upaya khusus harus dilakukan untuk
mendapatkan ASI tepat ketika ibu memiliki kembar (Lihat Lembar Informasi Menyusui-
Memulai dengan benar dan Pentingnya Kulit Kontak). Beberapa wanita telah menyusui
secara eksklusif bayi kembar tiga. Ini jelas membutuhkan banyak usaha dan waktu, tapi
kembar dan kembar tiga membutuhkan lebih banyak usaha dan waktu bagaimanapun bayi
diberi makan

8. Wanita yang payudaranyaa tidak memperbesar atau hanya sedikit membesar selama
kehamilan, tidak akan menghasilkan ASI yang cukup. Tidak benar! Ada sangat sedikit wanita
yang tidak dapat menghasilkan cukup ASI (meskipun mereka dapat terus menyusui, dengan
dilengkapi dengan bantuan laktasi). Beberapa wanita mengatakan bahwa payudara mereka
tidak membesar selama kehamilan. Namun, sebagian besar wanita yang dadanya tidak
tampak membesar selama kehamilan menghasilkan ASI lebih dari cukup.

9. Ibu yang payudaranya tidak tampak penuh produksi ASI-nya sedikit. Tidak benar! Payudara
tidak perlu terasa penuh untuk menghasilkan banyak ASI. Hal yang biasa bahwa wanita
menyusui itu merasa payudaranya kurang penuh saat tubuhnya menyesuaikan asupan susu
bayinya. Hal ini dapat terjadi tiba-tiba dan dapat terjadi sejak dua minggu setelah kelahiran
atau bahkan lebih awal. Payudara tidak pernah "kosong" dan juga menghasilkan ASI saat
bayi menyusu. Apakah bayi mendapat ASI dari payudara? Itulah yang penting, bukan
bagaimana payudara terasa penuh. Tidak perlu percaya bila ada yang meremas payudara
Anda untuk menentukan apakah ASI cukup atau tidak cukup. Lihat video di nbci.ca.

10. Menyusui di tempat umum adalah tidak sepatutnya. Tidak benar! Ini adalah penghinaan dan
pelecehan terhadap ibu yang sedang menyusui bayi mereka dengan menyebut hal tersebut
tidak sepatutnya. Wanita yang mencoba melakukan yang terbaik untuk bayi mereka tidak
boleh dipaksa oleh orang lain atau kurangnya pemahaman orang lain untuk tinggal di rumah
atau menyusui bayi mereka di toilet umum. Mereka yang tidak berkenan hanya perlu
memalingkan muka. Anak-anak tidak akan mengalami kerusakan psikologis dengan melihat
seorang wanita menyusui. Sebaliknya, mereka bisa belajar sesuatu yang penting, indah dan
mempesona. Mereka bahkan bisa belajar bahwa payudara tidak hanya untuk menjual bir.
Wanita lain yang telah meninggalkan bayi mereka di rumah untuk diberi minum dengan botol
ketika mereka keluar mungkin akan terdorong untuk membawa bayi bersama mereka di lain
waktu.
11. Menyusui anak sampai usia 3 atau 4 tahun adalah abnormal dan tidak baik bagi anak,
menyebabkan hubungan ketergantungan antara ibu dan anak. Tidak benar! Menyusui
selama 2-4 tahun adalah norma dalam sebagian besar budaya sejak awal waktu manusia
ada di planet ini. Hanya dalam 100 tahun terakhir ini menyusui dipandang sebagai sesuatu
yang harus dibatasi. Menyusui anak-anak yang memasuki tahun ketiga tidak membuat
mereka tergantung. Sebaliknya, mereka cenderung merasa sangat aman dan dengan
demikian lebih mandiri. Mereka sendiri akan memutuskan untuk berhenti menyusu (dengan
dorongan yang lembut dari ibu), dan dengan demikian akan merasa aman dalam
pemenuhan kebutuhan mereka.

12. Jika bayi tidak menyusu dari payudara selama beberapa hari (minggu), ibu tidak boleh
menyusui lagi karena ASI basi. Tidak benar! ASI tetqp bqgus seperti sebelumnbya. ASI di
payudara bukan susu atau susu formula dalam botol.

13. Setelah olah raga seorang ibu tidak boleh menyusui. Tidak benar! Sama sekali tidak ada
alasan mengapa seorang ibu tidak akan bisa menyusui setelah berolahraga. Penelitian yang
diakui menunjukkan bahwa bayi rewel saat menyusu setelah ibu berolahraga itu tidak benar
dan bertentangan dengan pengalaman sehari-hari dari jutaan ibu

14. Ibu menyusui tidak boleh mewarnai rambutnya. Tidak benar! Saya tidak tahu dari mana
pendapat ini berasal.

15. Menyusui sering disalahkan untuk banyak hal. Benar! Profesional kesehatan keluarga,,
tetangga, teman dan sopir taksi akan menyalahkan menyusui jika ibu lelah, gugup,
menangis, sakit, sakit di lututnya, sulit tidur, selalu mengantuk, terasa pusing, anemia,
memiliki relaps artritis (migrain, atau masalah kronis) mengeluh rambut rontok, perubahan
visi, dering di telinga atau kulit gatal. Menyusui akan disalahkan sebagai penyebab masalah
perkawinan dan perilaku anak-anak. Menyusui disalahkan ketika harga-harga naik dan
perekonomian goyah. Dan setiap kali ada sesuatu yang tidak sesuai dengan "buku gambar"
kehidupan, sang ibu akan diberitahu oleh semua orang bahwa hal itu akan lebih baik jika ia
berhenti menyusui.

Lebih Banyak Lagi Mitos Menyusui


1. ibu menyusui tidak bisa menyusui jika mereka sedang menjalani pemeriksaan dengan sinar-
X. Tidak benar! Pemeriksaan dengan sinar X regular seperti pada dada dan gigi tidak
mempengaruhi ASI atau bayi dan ibu dapat menyusui tanpa
kekhawatiran. Mammogram lebih sulit dibaca saat ibu menyusui, tetapi dapat tetap dilakukan
dan ibu tidak harus berhenti menyusui hanya untuk pemeriksaan tersebut. Selain itu, ada
cara lain untuk memeriksa benjolan payudara. Metode terbaru seperti CT scan dan MRI
scan tidak menjadi perhatian, bahkan jika metode kontras digunakan. Dan sinar X khusus
yang menggunakan media kontras? Selama tidak ada isotop radioaktif yang digunakan tidak
ada yang perlu dikuatirkan dan ibu tidak harus berhenti menyusui bahkan untuk sekali. Hal
ini termasuk penelitian-penelitian seperti pyelogram intravena, lymphangiogram, venogram,
arteriogram, myelogram, dll. Bagaimana dengan penelitian yang menggunakan nukleotida
radioaktif (scan tulang, scan paru-paru, dll)? Bayi akan menerima sedikit nukleotida
radioaktif melalui ASI. Namun, hal tersebut seperti pemeriksaan yang sama yang sering
dilakukan pada anak-anak, bahkan pada bayi kecil. Dan bila potensi kerugian jika ibu
berhenti menyusui cukup besar, ibu sebaiknya, menurut pendapat saya, terus menyusui. Jika
ibu merasa harus berhenti menyusui untuk jangka waktu tertentu, sebaiknya ibu memerah
ASI sebelumnya sehingga bayi mendapat ASI perah dan bukan susu formula. Setelah dua
setengah hidup, 75% dari senyawa tersebut akan keluar dari tubuh Anda. Ini tentu saja
menunggu cukup lama (setengah kehidupan teknesium, yang digunakan dalam scan
radioaktif yang hanya enam jam, sehingga 12 jam setelah injeksi, 75% dari itu akan keluar
dari tubuh Anda). Pengecualian adalah tiroid scan menggunakan I131. Tes ini harus
dihindari pada ibu menyusui. Ada banyak cara untuk mengevaluasi tiroid, dan hanya pada
kondisi yang sangat khusus thyroid scan benar-benar harus dilakukan. Jika pemindaian
harus dilakukan, melakukannya dengan I123 mengharuskan ibu untuk berhenti menyusui
selama 12 sampai 24 jam tergantung pada dosis. Cek dulu sebelum menggunakan radioaktif
yodium pemeriksaan bisa menunggu sampai ibu yakin. Dalam banyak kasus di mana scan
harus dilakukan, dapat ditunda selama beberapa bulan. Kebetulan, pemindaian paru-paru
dengan radioaktif kontras tidak lagi merupakan tes terbaik untuk menyingkirkan gumpalan
paru-paru. CT scan sekarang merupakan pemeriksaan yang lenbih disukai untuk
membuktikan atau menyangkal diagnosa. [Lihat juga Lembar Informasi Menyusui dan Obat)

2. ASI dapat mengering begitu saja. Tidak benar! Atau jika ini terjadi, itu merupakan kejadian
langka. Di samping perubahan dari hari ke hari dan dari pagi ke malam, produksi ASI tidak
berubah tiba-tiba. Ada perubahan-perubahan yang terjadi yang mungkin membuatnya
tampak seolah-olah produksi ASI tiba-tiba jauh lebih sedikit, sbb:

Peningkatan kebutuhan bayi, atau disebut percepatan pertumbuhan. Jika ini yang
menjadi alasan ASI seolah-olah tidak cukup, menyusui lebih sering selama beberapa hari
akan membuatnya kembali normal. Coba memerah payudara dengan tangan Anda untuk
membantu bayi mendapatkan ASI (Lembar Informasi Kompresi Payudara).:

Perubahan perilaku bayi. Pada usia sekitar lima sampai enam minggu, bayi yang
tertidur di payudara ketika aliran susu melambat, cenderung mulai menarik-narik payudara
atau menangis ketika aliran ASI melambat. ASI belum kering, tapi bayi telah berubah. Coba
menggunakan teknik kompresi payudara untuk membantu bayi mendapatkan lebih banyak
ASI. Lihat nbci.ca website untuk video bagaimana melakatkan bayi pada payudara,
bagaimana mengetahui bayi mendapatkan ASI, cara menggunakan kompresi.

Payudara ibu seperti tidak penuh atau lunak. Hal ini normal setelah beberapa minggu
bagi ibu yang payudaranya tidak lagi membengkak, atau bahkan penuh. Selama bayi minum
pada payudara, jangan khawatir (lembar Informasi Apakah bayiku mendapat cukup ASI?)

Bayi menyusui kurang baik. Hal ini sering karena bayi yang diberikan dot botol atau
empeng dan dengan demikian belajar menyusu dengan cara yang tidak tepat.

Pil KB dapat menurunkan produks ASI Anda. Pikirkan untuk menghentikan pil KB atau
menggantinya dengan pil KB yang hanya mengandung progesteron. Atau gunakan metode
lain. Obat lain yang dapat mengurangi produksi ASI adalah pseudoefedrin (Sudafed),
beberapa antihistamin, dan mungkin diuretik.
Jika bayi tampaknya tidak benar-benar akan mendapatkan cukup ASI, mintalah bantuan,
tetapi jangan perkenalkan botol dot yang hanya akan memperburuk keadaan. Jika benar-
benar diperlukan, gunakan alat bantu menyusui yang tidak akan mengganggu menyusui,
atau dengan cangkir. Bagaimanapun, banyak hal bisa dilakukan sebelum memutuskan untuk
menggunakan media pemberian ASI perah. Dapatkan bantuan. Coba gunakan teknik
kompresi payudara dengan tangan Anda untuk membantu bayi mendapatkan ASI (Lembar
Informasi Kompresi Payudara).

3. Dokter tahu banyak tentang menyusui. Tidak benar! Tentu saja, ada beberapa dokter yang
paham tentang menyusui. Namun, sangat sedikit dokter terlatih di Amerika Utara atau Eropa
Barat belajar tentang menyusui di sekolah kedokteran. Bahkan lebih sedikit lagi para dokter
yang belajar tentang aspek-aspek praktis dalam membantu ibu mulai menyusui dan
membantu mereka mempertahankan menyusui. Setelah sekolah kedokteran, sebagian
besar dokter mendapatkan informasi tentang pemberian makan bayi dari perwakilan
perusahaan susu formula atau iklan.

4. Dokter anak, setidaknya, tahu banyak tentang menyusui. Tidak benar! Tentu saja, ada
beberapa pengecualian. Namun, dalam pelatihan sekolah pasca sekolah kedokteran mereka
(residensi), kebanyakan dokter anak tidak belajar apa pun secara formal tentang menyusui,
dan apa yang mereka dapatkan secara sepintas sering salah. Untuk sebagian besar siswa di
kedokteran anak, menyusui dipandang sebagai "kendala untuk perawatan medis yang baik"
dari bayi yang dirawat di rumah sakit.
5. Literatur dari perusahaan susu formula perusahaan dan sampel susu formula tidak
mempengaruhi berapa lama seorang ibu menyusui. Benarkah? Jadi, mengapa perusahaan-
perusahaan formula bekerja keras untuk memastikan bahwa ibu baru diberikan sampel susu
formula ini, sampel dari perusahaan mereka? Apakah sampel-sampel susu formula ini dan
literatur diberikan untuk mendorong menyusui? Apakah perusahaan susu formula
mengambil biaya sampel dan booklet sehingga ibu akan didorong untuk menyusui lagi?
Perusahaan-perusahaan tersebut sering berpendapat bahwa, jika ibu memberikan susu
formula, mereka ingin ibu untuk menggunakan merek mereka. Namun dalam bersaing satu
sama lain, perusahaan-perusahaan formula juga bersaing dengan menyusui. Apakah Anda
yakin terhadap argumen yang digunakan perusahaan rokok?

6. ASI yang diberikan bersama dengan susu formula dapat menyebabkan masalah bagi bayi.
Tidak benar! Kebanyakan ibu menyusui tidak perlu menggunakan susu formula dan ketika
muncul masalah yang tampaknya membutuhkan susu buatan, sering masalah dapat diatasi
tanpa menggunakan susu formula. Namun, ketika bayi mungkin memerlukan susu formula,
tidak ada alasan bahwa ASI dan susu formula tidak dapat diberikan bersama-sama.

7. Bayi yang disusui sesuai permintaan kemungkinan besar akan "kolik". Tidak benar! Bayi ASI
yang kolik seringkali pertambahan berat badannya sangat cepat dan kadang-kadang minum
sering. Namun, sering kolik bukan karena mereka sering menyusu, tetapi karena mereka
tidak minum ASI seperti seharusnya. Biasanya, bayi minum dengan sangat baik untuk
beberapa menit pertama, kemudian ngempeng atau tidur. Ketika bayi ditawarkan payudara
yang satunya, dia akan minum lagi sebentar dan kemudian ngempeng atau tidur. Bayi akan
mendapatkan ASI yang kadar lemaknya relatif rendah dan dengan demikian minum sering.
Menyusu dengan selalu mendapatkan ASI yang rendah lemak tersebut dapat menimbulkan
gas, menangis dan buang air besar yang encer. Ibu dapat mendorong bayi untuk menyusu
lagi di payudara yang pertama, sehingga mendapatkan ASI dengan kadar lemak lebih tinggi,
dengan menggunakan teknik kompresi payudara saat bayi tampak menghisap payudara
tetapi tidak minum. (Lembar Informasi Kolik pada Bayi ASI dan Kompresi Payudara). Juga
lihat video di nbci.ca

8. Ibu yang mendapat imunisasi (tetanus, rubella, hepatitis B, hepatitis A, dll) harus berhenti
menyusui selama 24 jam (3 hari, 2 minggu). Tidak benar! Mengapa mereka harus berhenti
menyusui? Tidak ada resiko untuk bayi, dan bahkan menguntungkan. Pengecualian yang
sangat jarang adalah pada bayi yang memiliki kekurangan kekebalan tubuh. Dalam hal ini
ibu sebaiknya tidak mendapat imunisasi dengan virus hidup yang dilemahkan (misalnya oral,
bukan polio suntik, atau campak, gondok, rubella) bahkan jika bayi sedang mendapatkan
ASI perah dengan botol dot.

9. Tidak ada yang namanya bingung puting. Tidak benar! Bayi tidak bingung, meskipun, bayi
tahu persis apa yang dia inginkan. Bayi yang mendapat aliran lambat dari payudara dan
kemudian mendapat aliran cepat dari botol akan mengenali bahwa yang satu lebih cepat
daripada yang lain. Bayi yang hanya menyusu dari payudara selama tiga atau empat bulan
akan menolak botol dot. Beberapa bayi lebih suka payudara kanan atau kiri. Bayi yang
minum dari botol dot biasanya lebih memilih satu jenis dot. Jadi ada semacam pemilihan
terhadap satu putting disanding yang lain. Pertanyaannya adalah seberapa cepat hal itu bisa
terjadi? Bahkan pada bayi yang mendapatkan serangkaian proses yang benar,
preferensi/pemilihan dapat terjadi setelah mendapatkan satu atau dua botol dot. Bayi yang
mengalami kesulitan pelekatan mungkin tidak pernah diberi dot, tetapi mengenalkan dot
jarang dapat memperbaiki, dan sering membuatnya lebih buruk. Perhatikan bahwa
kebanyakan orang yang mengatakan bahwa tidak ada yang namanya bingung puting juga
menyarankan ibu untuk mulai memberikan botol dot lebih awal sehingga bayi tidak akan
menolaknya

Cara Memerah, Menyimpan, dan


Memberikan ASI Perahan (ASIP)
APRIL 13, 2011 | AUDITYA

Setelah Ibu paham persiapan apa yang perlu dilakukan sebelum kembali
bekerja, langkah selanjutnya adalah paham bagaimana cara memerah ASI,
menyimpan, dan memberikannya agar si kecil tetap mendapat ASI yang
berkualitas.

A. CARA MEMERAH ASI

Secara dasar, prinsip memerah ASI hampir sama dengan mengeluarkan pasta
gigi. Bila kita hanya menekan ujung pasta gigi, tentu pastanya tak akan keluar,
jadi harus menekan agak ke belakang. Bila ASI tak keluar banyak, kemungkinan
teknik ibu salah. Mungkin cara memerah ASI-nya seperti melakukan massage
payudara. Cara ini tak akan mengeluarkan ASI, karena yang ditekan pada pijat
payudara adalah pabrik ASI bukan gudangnya. Ibu tak bisa langsung
mengeluarkan ASI dari pabrik tapi harus melalui gudang dulu. Jadi, bila
tekniknya sudah benar, lama-kelamaan memerah ASI akan menjadi pekerjaan
biasa. Waktu yang dibutuhkan pun sekitar 20- 30 menit saja, tapi susu yang
terkumpul bisa mencapai 500 ml.

Namun demikian, ada beberapa aturan yang penting diperhatikan sebelum


sebelum Ibu memberikan ASI perah (ASIP) pada si bayi. Pertama, sebelum bayi
berusia 4 bulan, sebaiknya ASIP TIDAK diberikan menggunakan dot dulu karena
bayi akan mengalamibingung puting. Maksudnya, ia akan susah untuk
kembali menyusu dengan benar pada payudara ibu. Kedua, bila Ibu sedang
bersama bayi, bayi harus menyusu langsung pada Ibu, jangan memberikan ASIP.
Memerah ASI bukanlah hal yang sulit, bahkan tidak selalu membutuhkan alat
khusus atau pompa ASI. Cukup dengan pijitan dua-tiga jari sendiri, ASI bisa
keluar lancar. Hal ini memang membutuhkan waktu, yakni masing-masing
payudara berkisar 15 menit. ASI ini bisa disimpan lalu diberikan untuk bayi
keesokan harinya.

1. Memerah dengan Jari

Cara memerah ASI dengan jari ini amat sederhana dan tidak perlu biaya.
Sebagai langkah awal Ibu perlu memahami bahwa payudara terdiri atas tiga
komponen yang prinsipil, yaitu pabrik (di daerah berwarna putih), saluran, dan
gudang (di daerah warna cokelat atau areola) ASI. Ketiganya seperti bejana
berhubungan. ASI diproduksi di pabriknya yang berbentuk seperti kumpulan
buah anggur. Setiap pabrik ASI dilalui otot-otot. Bila otot-otot ini mengkerut, ia
akan memompa ASI ke salurannya menuju gudang. Agar pabrik memproduksi
ASI lagi, syarat utamanya ASI di gudang harus habis lebih dulu. Bila gudang
kosong, barulah pabrik akan mengisinya kembali, begitu seterusnya. Berikut
adalah cara memerah ASI dengan jari

1. Letakkan tangan kita di salah satu payudara, tepatnya di tepi areola.


Tempatkan ibu jari di atas kalang payudara dan jari telunjuk serta jari
tengah di bawah sekitar 2,5 -3,8 cm di belakang puting susu membentuk
huruf C. Anggaplah ibu jari berada pada jam 12, dua jari lain berada di
posisi pukul jam 6. Ibu jari dan jari telunjuk serta jari tengah saling
berhadapan. Jari-jari diletakkan sedemikian rupa sehingga gudang ASI
berada di bawahnya.
2. Tekan lembut ke arah dada tanpa memindahkan posisi jari-jari tadi.
Payudara yang besar dianjurkan untuk diangkat lebih dulu. Kemudian
ditekan ke arah dada.
3. Buatlah gerakan menggulung dengan arah ibu jari dan jari-jari ke depan
untuk memerah ASI keluar dari gudang ASI yang terdapat di bawah
kalang payudara di belakang puting susu.
4. Ulangi gerakan-gerakan tersebut (1,2,3) sampai aliran ASI berkurang.
Kemudian pindahkan lokasi ibu jari ke posisi lain (misal arah jam 9 dan
jari-jari ke arah jam 3, lakukan kembali gerakan memerah seperti tadi.
5. Lakukan pada kedua payudara secara bergantian. Begitu tampak ASI
memancar dari puting susu, itu berarti gerakan tersebut sudah benar dan
berhasil menekan gudang ASI. Letakkan cangkir bermulut lebar yang
sudah disterilkan di bawah payudara yang diperah.

Gambar 1. Teknik Memerah ASI


dengan Jari (Sumber)

Cara memerah ASI yang tidak mengeluarkan ASI dan tidak dianjurkan

1. Menekan puting susu memijat puting dengan 2 jari, dapat menyebabkan


lecet
2. Mengurut mendorong dari pangkal payudara, dapat menyebabkan kulit
nyeri
3. Menarik puting dan payudara dapat menyebabkan kerusakan jaringan

Seluruh prosedur persiapan dan pemerahan dengan tangan membutuhkan


waktu sekitar 20-30 menit, meliputi:

Massage, stroke, dan shake. Perah kedua payudara selama 5-7 menit tiap
payudara.
Massage, stroke, dan shake. Perah kedua payudara selama 3-7 menit tiap
payudara.
Massage, stroke, dan shake. Perah kedua payudara selama 2-3 menit tiap
payudara

Catatan: Teknik memerah ASI yang disarankan adalah teknik perah Marmet
yang diciptakan oleh Chele Marmet, seorang konsultan laktasi, direktur the
Lactation Institute di West Los Angeles, USA yang bisa dilihat disini.

Menggunakan Pompa ASI

Jika menggunakan pompa, alat pompa ASI elektrik adalah cara bantu
pemerahan ASI ASI yang paling baik dan efektif. Hanya saja, harganya relatif
mahal. Cara lain yang lebih terjangkau bila punya dana lebih, yaitu
menggunakan poma dengan mekanisma piston atau pompa berbentuk suntikan.
Prinsip kerja alat ini memang seperti suntikan, hingga memiliki keunggulan,
yaitu setiap jaringan pompa mudah sekali dibersihkan dan tekanannya bisa
diatur. Sayangnya, pompa-pompa ASI yang ada di Indonesia jarang sekali
berbentuk suntikan, lebih banyak berbentuk corong dan bohlam (squeeze and
bulb). Bentuk squeeze dan bulb tak pernah dianjurkan banyak ahli laktasi dan
ASI. Bentuk pompa seperti ini sulit dibersihkan bagian belakang yang bentuknya
menyerupai bohlam karena terbuat dari karet hingga tak bisa disterilisasi. Selain
itu, tekanannya tak bisa diatur, hingga tak bisa sama/rata.
Gambar 2. Contoh Berbagai Pompa ASI

B. CARA MENYIMPAN

Cara terbaik untuk menyimpan ASIP adalah menggunakan botol dari stainless
steel(baja antikarat), namun ini tidak banyak dijual. Pilihan terbaik kedua adalah
botol yang terbuat dari gelas (kaca), dan terbaik ketiga botol plastik.
Kebanyakan ibu lebih menyukai botol yang terbuat dari plastik demikian juga
halnya dengan rumah sakit/klinik bersalin, karena plastik tidak mudah pecah.
Untuk pilihan lebih ekonomis, saat ini telah tersedia botol kaca dengan kapasitas
50-200 ml. Apapun jenis botolnya, sebaiknya memiliki tutup yang
kencang/rapat. Botol berwarna-warni sebaiknya tidak digunakan karena zat
warnanya bisa masuk ke dalam ASI.

Pilihan terakhir adalah menyimpan ASI perah di dalam plastik yang lembek atau
kantong susu, sebab akan banyak zat-zat di dalam ASI yang akan tertinggal
(menempel) pada dinding plastik. Menyimpan ASI di dalam kantong susu bisa
menimbulkan beberapa masalah. Susu bisa menempel pada sisi kantong
sehingga jumlah yang diberikan kepada bayi akan berkurang. Kantong susu juga
lebih peka terhadap kontaminasi akibat kebocoran. Beberapa produsen pompa
ASI membuat kantong susu yang nyaman untuk digunakan dan terbuat dari
plastik yang lebih tebal tetapi harganya mahal. Jika hendak menggunakan
kantong, sebaiknya digunakan 2 lapis kantong lalu disimpan di dalam wadah
plastik yang tertutup rapat, baru masukkan ke dalam freezer. Hal ini akan
membantu mengurangi terjadinya robekan pada kantong. Pada saat
menghangatkan, sebaiknya batas atas air tidak melebihi kantong sehingga air
tidak masuk ke dalam kantong. Jika air yang digunakan untuk menghangatkan
tampak berawan/keruh, berarti telah terjadi kebocoran dan ASI tersebut harus
dibuang.

Berilah label pada setiap kemasan ASI yang mencantumkan tanggal pemerahan
ASI dan gunakan terlebih dahulu stok yang terlama. Jika bayi Ibu dirawat di RS,
pastikan bahwa pada label juga tertera nama anda/bayi Ibu dengan jelas,
sehingga ASI tidak tertukar.

Untuk bayi kurang dari 6 minggu, sebaiknya ASI disimpan dalam botol sebanyak
30 60 ml, sehingga waktu yang diperlukan untuk menghangatkan tidak terlalu
lama dan ASI tidak banyak terbuang. Untuk bayi yang lebih besar, jumlah ASI
yang disimpan perbotolnya bisa disesuaikan dengan jumlah susu yang biasanya
diminum. Tetapi akan lebih baik jika tetap menyimpan ASI dalam jumlah yang
lebih kecil, kalau sewaktu-waktu bayi anda menginginkan susu lebih atau untuk
selingan.

Hingga saat ini belum banyak penelitian mengenai ASI yang telah disimpan,
dihangatkan dan baru sebagian diminum oleh bayi. Akan lebih aman untuk
memberikan ASI yang sebelumnya telah disimpan dalam waktu 1-2 jam setelah
dihangatkan. Dan jika ASI masih tersisa, sebaiknya dibuang dan tidak disimpan
lagi.

Setelah diperah, ASI harus di simpan dengan baik agar dapat bertahan lama.
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dalam tabel petunjuk penyimpanan ASI di
bawah. Perlu diperhatikan, umumnya para dokter tidak menyarankan
penyimpanan ASI di freezer. Sebab ASI yang telah disimpan di freezer akan
mengalami perubahan dalam hal jumlah imunoglobulin, yaitu protein molekul
yang berfungsi sebagai daya tahan tubuh, karena ada yang mati akibat
kedinginan. Lebih dianjurkan untuk memasukkan ASI ke dalam termos dan
lemari es. ASIP yang dimasukkan ke termos dan lemari es tak mengalami
perubahan komposisi gizi sama sekali. Hanya mungkin warna dan bentuknya
saja yang berubah.

Tabel Petunjuk Penyimpanan ASI

Tempat Suhu Lama Penyimpanan


penyimpanan

Dalam ruangan (ASIP 190 260 C 6 8 jam di ruangan ber


segar) AC atau 4 jam di
ruangan tanpa AC

Dalam ruangan (ASIP 190 260 C 4 jam


beku yang telah
dicairkan)

Kulkas (ASIP segar) < 40 C 2 3 hari


Kulkas (ASIP beku < 40 C 24 jam
yang telah dicairkan)

Freezer (lemari es 1 00 sampai -180 2 minggu


pintu

Freezer (lemari es 2 -180 sampai 3 4 bulan


pintu) -200C

Deep Freezer Suhu stabil di 6 12 bulan


-200C atau
kurang

Gambar 3. ASIP yang disimpan di kulkas (courtesy to my dear friend, Evri Retno
Utari)

Ringkasan:

Taruh ASI dalam kantung plastik food grade, botol kaca, atau wadah
plastik untuk makanan atau yang bisa dimasukkan dalam microwave, wadah
melamin, gelas, cangkir keramik.
Beri tanggal dan jam pada masing-masing wadah.
Dinginkan dalam kulkas. Simpan sampai batas waktu yang diijinkan.
Jika hendak dibekukan, masukkan dulu dalam refrigerator selama
semalam, baru masukkan ke freezer (bagian kulkas untuk membekukan
makanan), gunakan sebelum batas maksimal yang diijinkan.
C. CARA PEMBERIAN

Selanjutnya, ketika ingin memberikan ASIP pada si kecil, kita harus


menghangatkannya dulu. Namun jangan dipanaskan di atas api atau
microwave/oven karena panas tinggi mengakibatkan beberapa enzim
penyerapan mati. Mula-mula letakkan botol ASI ke dalam air dingin, kemudian
secara perlahan-lahan beri air hangat sampai ASI mencair (suhu airnya sama
dengan suhu air yang biasa kita gunakan untuk mandi atau suhu tubuh). Jika
ingin mencairkan ASIP beku, letakkan botol ASIP beku ke dalam kulkas semalam
sebelumnya, esoknya baru dicairkan dan dihangatkan. Jangan membekukan
kembali ASI yang sudah dipindah ke kulkas. Lama penghangatan tergantung
suhu ASI, tapi prinsipnya buatlah suhu ASI seperti suhu tubuh karena akan
menyerupai ASI yang dikeluarkan langsung. Setelah dihangatkan bisa langsung
diberikan pada bayi.

Cara pemberiannya JANGAN menggunakan botol susu dan dot,


melainkan disuapi pakai sendok atau cangkir. Kalau si kecil langsung
menyusu dari botol, lama-lama ia jadi bingung puting. Jadi, ia hanya menyusu
di ujung puting seperti ketika menyusu dot. Padahal, cara menyusu yang benar
adalah seluruh areola ibu masuk ke mulut bayi. Jadi, kalau si kecil sudah
bingung puting, tak heran bila ia gagal mengeluarkan ASI di gudangnya.
Salah satu tanda bayi mengalami bingung puting adalah bayi menolak menyusu
langsung dari Ibu. Selain itu bila menyusu mulutnya mencucu seperti minum
dari dot, dan ketika menyusu bayi sebentar-bentar melepas hisapannya.
Hasilnya, payudara Ibu lecet. Akhirnya, si kecil jadi enggan menyusu langsung
dari payudara lantaran ia merasa betapa sulitnya mengeluarkan ASI. Sementara
kalau menyusu dari botol, hanya dengan menekan sedikit saja dotnya, susu
langsung keluar. (Cttn: Beberapa buku dan situs menyusui membolehkan
pemberian ASIP dengan botol. Untuk mnghindari bingung puting perlu
diperhatikan rambu-rambunya yang dapat dilihat disini)

Ibu tidak perlu merasa cemas bayi kekurangan ASI berapapun jumlah ASI perah
yang dikeluarkan. Memang, pada awalnya bayi akan gelisah dengan jumlah
yang mungkin lebih sedikit dari biasanya, tapi bayi akan cepat beradaptasi.
Pada hari keempat, bayi akan terbiasa. Ia akan meminum seberapapun ASI yang
tersedia. Kalau ditinggali 500 ml, akan diminum; begitu juga dengan 300 ml,
bahkan 200 ml. Namun ketika ibunya datang, ia akan minum habis-habisan.
Jadi, bayi tidak akan akan kekurangan ASI.

Ringkasan:

1. Ambil ASI berdasarkan waktu pemerahan (yang pertama diperah yang


diberikan lebih dahulu) atau yang paling segar (baik metode First In First
Out/FIFO maupun Last In First Out/LIFO, perhatikan masa kadaluarsa)
2. Jika ASI beku, cairkan di bawah air hangat mengalir. Untuk
menghangatkan, tuang ASI dalam wadah, tempatkan di atas wadah lain
berisi air hangat.
3. Kocok dulu sebelum mengetes suhu ASI. Lalu tes dengan cara
meneteskan ASI di punggung tangan. Jika terlalu panas, angin-anginkan
agar panas turun.
4. Jangan gunakan microwave atau oven untuk menghangatkan karena akan
menghancurkan nutrisi dan bahan-bahan kekebalan yang terkandung
dalam ASI.
5. Bagaimana dengan ASIP beku yg telah dicairkan ? (lihat tabel)
bisa bertahan di suhu ruang maksimal 4 jam,
jika belum dihangatkan, bisa dikembalikan ke lemari es dan
bertahan 24 jam,
jangan dibekukan kembali
6. Bagaimana dengan ASIP yg sudah direndam air hangat tapi belum
diminum?
bisa dikembalikan ke lemari es, tetapi hanya bertahan 4 jam
jangan dibekukan kembali
7. Bagaimana dengan yang sudah diminum bayi (terkena mulut bayi)?
Dibuang saja

Tips Pemberian lewat Cangkir (cup)

Sediakan cangkir kecil (khususnya kaca), atau khusus cup feeder bayi.
Setelah ASIP dicairkan, tuang ke cangkir dan minumkan ke bayi. Jangan
khawatir tumpah-tumpah, untuk menampung tumpahannya sediakan dengan
mangkuk kecil di bawah lehernya, untuk diminumkan lagi berulang-ulang
sampai habis.
Cara memberikan ASIP adalah dengan memiringkan gelas sampai bibir
bayi menyentuh permukaan ASI. Bayi akan mengecap-ngecap dan
menghisap, setelah itu baru dinaikkan sedikit-sedikit agar bayi bisa terus
meminum ASInya. Jangan menuangkan isi gelas ke dalam mulut bayi,
tindakan ini akan membuat bayi tersedak karena tidak siap.
Latihan memberikan ASIP ini perlu kesabaran, paling tidak latihan dmulai
seminggu sebelum masuk kerja. Sebaiknya pengasuhnya nanti yang belajar
memberikan, sehingga bayi terbiasa. Bayi bisa mengenali aroma tubuh Ibu
sehingga jika Ibu yang memberikan ia suka menolak (tentu saja dia memilih
menyusu langsung)
Keluhan yang lazim muncul adalah kemungkinan bayi menolak ASIP yang
diberikan melalui sendok atau cangkir. Hal ini wajar terjadi pada hari-hari
pertama pemberian ASIP. Buah hati Ibu bisa cemas dan gelisah. Namun,
janganlah khawatir, 3 atau 4 hari setelahnya bayi akan terbiasa. Itu
sebabnya, sebelum masa cuti berakhir bayi perlu dilatih disuapi susu dengan
sendok atau cangkir. Jadi, dengan sedikit belajar dan ketelatenan Ibu tidak
perlu khawatir lagi kembali bekerja.
Video pemberian ASIP melalui cangkir dapat dilihat disini

Perlu juga Ibu ingat, kesuksesan pemberian ASIP selama Ibu bekerja juga
ditentukan oleh kerjasama dengan pengasuh. Hal ini tidaklah mudah apalagi
yang ibu percayai merawatnya adalah orangtua sendiri atau mertua. Untuk
mempermudah kerjasama ini, langkah pertama harus ada pemahaman yang
sama mengenai pemberian dan manfaat ASI eksklusif. Hal ini bisa jadi sedikit
menyulitkan jika pengalaman mereka dulu mungkin menyusui sambil dicampur
susu atau makanan padat. Ibu bisa pelan-pelan menjelaskan pada ibu atau ibu
mertua tentang pentingnya ASI eksklusif, resiko pemberian sufor dan suplemen
khususnya pada 6 bulan pertama, dan lain-lain. Semakin dini edukasi diberikan
semakin baik (misal sejak Ibu positif hamil). Kerjasama yang baik antara
orangtua dengan pengasuh di rumah (siapapun dia) juga menentukan
keberhasilan menyusui secara eksklusif

Anda mungkin juga menyukai