Anda di halaman 1dari 19

Cara Menyimpan MPASI : Membekukan, Mencairkan, Memanaskan

By Amanda Pingkan Wulandari Pratama, Ummu Hasna-Haifa and 8 others in Homemade Healthy Baby Food Edit Doc Untuk menghemat waktu & tenaga dalam penyimpanan makanan bayi, terutama working mom, kita bisa memasak dalam jumlah agak banyak. Cara Penyimpanannya setelah dimasak, dinginkan makanan lalu tuang ke dalam blok es (cetakan es batu) lalu bekukan * sekarang siy dah ada baby cubes * :) 1. Setelah beku, keluarkan dari cetakan, lalu masukkan 2-3 potong (sesuaikan untuk 1 porsi) ke dalam kantong plastik ukuran kecil. Apabila akan disajikan, keluarkan sejumlah sesuai kebutuhan. 2. Jangan pernah menyimpan sisa makanan dari piring bayi (misalnya sisa makan siang disimpan lalu diberikan lagi malamnya. Selalu ambil porsi sedikit saja sesuai kebutuhan perut bayi kita. Bekas air liur bayi akan menempel di sendok (lalu piring) dapat menjadi asal tumbuh kembangnya bakteri. Agar tidak mubazir, ambil makanan dalam porsi sedikit. 3. Jika memerlukan tambahan, ambil makanan dari wadahnya menggunakan sendok yang bersih. 4. Jangan pernah meninggalkan makanan yang belum ataupun sudah dimasak di atas meja dengan suhu ruangan lebih dari satu jam 5. Tempelkan label yang bertuliskan keterangan isi dan tanggal pada kemasan sebelum memasukkannya dalam pembeku. 6. Atur kemasan sedemikian rupa agar yg berada di deretan terdepan/ atas adalah kemasan makanan yg paling lama. 7. Makanan beku harus berada pada temperatur 0 derajat atau kurang dari 0 derajat. 8. Makanan di dalam freezer memiliki waktu penyimpanan yg bervariasi, dari 1 sampai 3 bulan; namun sebaiknya makanan bayi yg sudah dibekukan digunakan dlm waktu maksimal 1 bulan. 9. Makanan beku yg sudah dicairkan tidak boleh dibekukan kembali tanpa dimasak terlebih dahulu. 10. Makanan yg sudah disiapkan dan dimasak harus disimpan di lemari es maksimal 48 jam, setelah itu harus langsung dimakan atau dibekukan atau dibuang. 11. JANGAN PERNAH MEMBEKUKAN MAKANAN DALAM WADAH KACA. 12. Panduan bahan makanan yang bisa dibekukan dapat dilihat di http://www.wholesomebabyfood.com/baby-food-freezing-chart.htm#nogo

Botol bekas makanan bayi tidak dibuat untuk dibekukan di lemari es.
Wadah yg tidak secara khusus dibuat untuk pembekuan kemungkinan akan retak dan meninggalkan serpihan2 yg teramat sangat kecil, selain itu juga ada kemungkinan botol tersebut bisa pecah secara tiba-tiba. Walaupun banyak orang tetap menggunakan botol bekas tersebut, kami tidak menyarankan penggunaannya dengan alasan apapun! Lagipula, anda kan membuat sendiri makanan bayi karena anda ingin bayi anda dengan alasan dan agar dia mendapatkan nutrisi terbaik, lalu mengapa anda mengambil resiko dengan membekukan makanan di dalam botol tersebut? Di pasaran banyak terdapat botol kaca yg memang dibuat untuk disimpan di freezer dan wadah-wadah tersebut sama sekali tidak berbahaya.

Cara Mencairkan dan Memanaskan Makanan


1. Untuk mencairkan makanan secara perlahan, tempatkan (porsi) makanan yg akan dikonsumsi anak Anda hari itu dalam kulkas (bukan bagian pembeku). Makanan akan mencair dalam beberapa jam. 2. Untuk mencairkan makanan secara cepat, gunakan steamer atau pemanas elektrik atau letakkan makanan beku dalam pinggan tahan panas, rendam pinggan dalam wadah berisi air panas atau dalam panci lalu panaskan dengan api kecil. 3. Apabila harus menghatkan makanan menggunakan microwave, perhatikan bahwa panasnya merata sehingga terhindar dari hot pockets (panas di bagian tempat saja). Caranya, panaskan makanan lalu aduk-aduk rata, panaskan lagi sebentar. Sebelumnya tes jika anda menggunakan microwave untuk

mencairkan atau memanaskan makanan, pastikan anda mengaduk rata makanan untuk menghindari hot pockets (bagian tertentu panas sementara bagian lain tidak panas). 4. Apapun metode memanaskan dan mencairkan makanan yg anda gunakan, aduklah makanan dengan rata dan cicipi menggunakan jari anda agar memastikan makanan tersebut tidak terlalu panas untuk anak anda. Sebelum menghidangkan makanan, teteskan sedikit makanan pada jari anda utk memastikan makanan tidak terlalu panas sehingga membakar lidah dan mulut anak.

Ibu Ingkan selalu bikin stok makanannya untuk 2 harian maks 48 jam untuk ditaro di kulkas bawah, jadi gak terlalu cape, plus pertimbangan mood Ibu yang belum tentu ok tiap hari, kondisi anak2, dll. Frozen food dibikin klo mau traveling lebih dari 1 hari. Oh ya.....ada artikel bagus tentang frozen MPASI di web blog : www.mpasirumahan.blogspot.com .... check it out ajah :)

Cara Menghindari Bahaya Tersedak Makanan


Kenali makanan yg bisa mengakibatkan anak anda tersedak, biasanya makanan keras, halus, licin, kenyal dan bulat penuh. Mis: anggur, permen, kacang goreng, buah beri, buah ceri, popcorn, sosis, potongan daging (mis sate), buah berbiji, buah atau sayuran mentah dan juga selai kacang. Perkenalkan jenis-jenis makanan tersebut sesuai usia yg direkomendasikan. Selalu awasi anak saat makan, untuk menghindari bahaya tersedak saat makan. Jangan makan dan memberikan makanan didalam mobil atau kendaraan yg sedang bergerak. Potong makanan sesuai ukuran dan kemampuan anak. Jika anak sudah memiliki beberapa buah gigi, pastikan makanan yg diberikan lunak dan mudah dikunyah.

Sumber: Feeding infants Guide Nutrition Team @ the USDA p88Fast Tips for Safe Food PrepFDA Consumer Good SafetyUSDA NAL Food Safety Link Food Safety Research Information OfficeSafely Preparing Homemade Baby Food, http://www.wholesomebabyfood.com/tip27May.htmPureeing & Storing Baby Food, http://www.wholesomebabyfood.com/pureestore.htmMaking Your Own Baby Food, http://www.askdrsears.com/html/3/T032300.aspParents Survival Guide to Transitional Feeding, The Institute of Pediatric Nutrition. http://mpasirumahan.blogspot.com/2011/01/metode-freezing-baby-food-gampang.html WebRepOverall rating

Tips Memilih Buah untuk Bayi Usia 6-12 bulan


Bayi Usia 6-7 bulan Buah yang Disarankan: * Air jeruk sangat baik diberikan karena banyak mengandung vitamin C yang berfungsi memperbaiki lapisan-lapisan dalam pembuluh darah, termasuk lapisan mulut. Juga untuk pertumbuhan, perbaikan jaringan tubuh, penyembuhan luka, pertumbuhan tulang dan gigi bayi. * Pisang, sangat baik karena banyak mengandung kalori untuk pertumbuhan, vitamin C, kalium, kalsium. Pisang memiliki kadar tepung tinggi, dibanding buah semangka yang lebih banyak air dibanding tepungnya. Pisang juga mengandung mineral yang tinggi. * Sari buah tomat dan pepaya. Saat memberikan sari buah tomat pada bayi, kulit ari dan biji tomat harus dipisahkan terlebih dahulu karena keduanya tidak dapat dicerna oleh pencernaan bayi. Tomat dan pepaya sangat baik untuk bayi karena mengandung banyak vitamin A. Vitamin ini berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh, juga untuk kesehatan matanya. Buah yang Harus Dihindari: * Yang banyak mengandung serat, seperti sirsak. Sirsak dan buah lain yang seratnya panjangpanjang susah dicerna oleh bayi. * Buah yang rasanya terlalu asam, karena dapat menyebabkan bayi sakit perut * Buah-buahan yang mengandung alkohol, seperti durian dan nangka cempedak.

Bayi Usia 7 -8 bulan * Umumnya bayi telah mulai tumbuh gigi, jadi ia sudah bisa diberi buah yang banyak mengandung serat, seperti mangga atau semangka. * Penyajian buah untuk usia ini pun dapat lebih kental dari sebelumnya, dengan cara dijus, dikerok, atau dilumatkan * Bayi juga sudah boleh diberi buah yang dipotong kecil-kecil untuk melatih gigi-giginya. Karena umumnya di usia ini bayi mulai belajar mengunyah. * Buah yang sebaiknya dihindari di ini masih sama dengan untuk bayi umur 6 bulan.

Buah Untuk Usia 8-12 Bulan * Menginjak usia 8 bulan, biasanya gigi-gigiya sudah semakin kuat, sehingga sudah memungkinkan untuk diberikan buah yang dipotong-potong, seperti semangka, mangga, pisang, pepaya yang dipotong kecil-kecil * Pada usia 11-12 bulan, karena biasanya gigi-giginya sudah kuat dan lengkap, dianjurkan memberi buah yang dapat dimakan utuh, seperti pisang.

Seberapa Sering Pemberian Buah?

* Frekuensi pemberian buah sebaiknya disesuaikan dengan pemberian ASI dan makanannya. * Mula-mula diberikan sekali dalam sehari terlebih dahulu. Misalnya, ibu ingin menggantikan waktu pemberian ASI yang biasanya diberikan pada jam 10 pagi dengan buah. Nah, buatkan jus pepaya atau perasan air jeruk. * Setelah itu, lihat reaksinya. Kalau anak masih lapar, boleh saja ditambahkan ASI.

Hindari Buah Kalengan untuk Balita Buah dalam kaleng, tak dianjurkan. Sedapat mungkin beri makanan/buah yang segar dan alami. Buah-buahan dalam kaleng biasanya telah diawetkan dan umumnya ditambahi beberapa zat tertentu. Walaupun disebutkan zat itu memenuhi persyaratan, tetapi kalau bisa mendapatkan makanan yang segar, lebih baik kita berikan buah segar. Harganya pun lebih murah dibanding buah kaleng.

@Sumber: tabloid Nakita

Margarine VS Mentega: Mana yang Lebih Baik?


copas ulang dr http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150411547275004

Dulu berasa lebih sehat kalau gorengin telor ceplok atau nasi goreng pakai mentega untuk Haura *kaya iklannya* tapi ternyataaaaaaaaa......Awalnya saya sempat kaget dan baru tahu juga tentang mentega/margarin ini, saat saya mengikuti kursus Pak Wied Harry saya sempat heran ko semua bahan-bahan cakenya pakai minyak goreng .. krn selama ini saya berpendapat yg lebih sehat itu margarine / mentega / butter ...tapi lagi-lagi ternyataa........... Untuk MPASI Hanif 8m+ pun sampai saat ini saya belum mengenalkan butter/mentega masih kukus-kukusan... dah gak repot, sehat n hemat lagi ^_^ *emak2pemalesan* cekidot ^___^ Margarine adalah makanan yang cukup akrab untuk keluarga Indonesia. Sejak kecil, yang kita tau pasangan roti itu salah satunya adalah dengan margarine. Anehnya, margarine yang kita kenal sejak dulu itu sering disebut mentega, padahal mentega sesungguhnya justru agak jarang ditemukan di dapur keluarga Indonesia dan baru belakangan ini saja mulai marak digunakan. Mentega (butter) adalah produk olahan susu (biasanya sapi) yang biasanya terdiri dari lemak, air dan protein susu, sementara margarine adalah pengganti mentega yang terbuat dari lemak nabati yang pembuatannya menggunakan proses yang disebut dengan partially hydrogenation (proses hirogenasi sebagian). Proses ini bertujuan untuk mengubah bentuk lemak nabati menjadi lebih padat. Banyak orang yang menyangka, karena mentega mengandung banyak asam lemak jenuh (saturated fat) yang terkenal bisa meningkatkan kadar lemak dan kolesterol jahat di dalam tubuh, margarine merupakan alternatif yang lebih sehat. Benarkah begitu? Dari berbagai sumber yang saya baca, walaupun margarine mengandung lemak nabati, bukan berarti kita bisa mengkonsumsinya tanpa batas. Justru ada satu hal yang harus diwaspadai dari banyak produk margarine, yaitu kandungan trans fat (asam lemak trans) yang tinggi. Seperti saturated fats, trans fat juga bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat dan meningkatkan resiko penyakit jantung. Lebih parahnya lagi, trans fat juga bisa menyebabkan penurunan kolesterol baik di dalam tubuh kita. Hal ini saya tanyakan kepada Arief T Nur Gomo, seorang ahli pangan yang juga merupakan anggota Persatuan Ahli Teknologi Pangan Indonesia. Ia membenarkan. Produk margarine biasanya dibuat dengan proses yang disebut dengan partially hydrogenation (proses hirogenasi sebagian) karena pada intinya proses ini tidak merubah seluruh asam lemak tak jenuhnya menjadi jenuh. jadi hanya merubah sebagian asam lemak tak jenuh menjadi jenuh. Oleh sebab itu margarine disebut mengandung partially hydrogenated oil. Pada proses partially hydrogenation ini juga biasanya menggunakan katalis logam Nikel. Pada proses ini asam lemak tak jenuh dirubah menjadi asam lemak jenuh dan juga menghasilkan trans fat (asam lemak trans). Semakin padat (solid) tekstur produk margarin, semakin tinggi kandungan trans fat di dalamnya. Agak ngeri ya? Anak-anak kan biasanya suka banget makan roti pake margarine. Jadi yang mana sebaiknya yang lebih baik kita konsumsi, mentega atau margarine? Setiap bahan punya kelebihan dan kekurangan. Yang harus dibetulkan menurut saya yaitu cara pengolahan dan cara konsumsinya. Butter digunakan dalam pembuatan kue untuk mendapatkan tekstur dan citarasa yang enak. Kandungan vitamin pada butter juga baik untuk kesehatan. Demikian juga dengan margarine. kata Arief. Bagaimana dengan produk margarine yang terbuat dari minyak nabati yang diklaim baik untuk kesehatan, seperti canola oil? Apakah margarine jenis ini lebih sehat untuk dikonsumsi?

Tidak juga, kata Arief menegaskan. Jika dia melewati proses partially hydrogenated tetap saja hasilnya sama dengan yang dibuat dari palm oil. Justru yang dari canola, karena asam lemak tak jenuhnya lebih banyak dibandingkan dengan palm oil, maka semakin banyak asam lemak tak jenuhnya yang diubah menjadi jenuh. maka terbentuk pula lah asam lemak trans yang lebih banyak. Tulisan ini saya tulis bukan untuk menakut-nakuti ya moms. Saya hanya ingin mengajak mommies untuk lebih melihat lebih dalam lagi ke produk-produk makanan yang kita dan keluarga konsumsi sehari-hari, yang biasanya diklaim sehat oleh produsennya. Memang kita sendiri yang harus lebih cermat untuk mencari informasi, mana yang sehat betulan dan mana yang tidak. Kembali ke soal penggunaan mentega dan margarine, Arief membagi beberapa tip yang bisa menjadi pilihan yang lebih sehat : Untuk menggoreng pilihlah yang kandungan asam lemak jenuhnya lebih banyak seperti minyak kelapa, dan minyak kelapa sawit. Margarine atau mentega lebih aman digunakan jika TIDAK MELALUI PROSES PEMANASAN Gunakan low fat butter untuk olesan dengan pertimbangan kandungan lemaknya lebih sedikit. Untuk menumis; margarine, butter atau minyak seperti canola dan zaitun, bisa digunakan. Bijaksana mengkonsumsi makanan-makanan yang mengandung margarine atau butter.

Konsumsi minyak/fat yang baik bisa diperoleh dari bahan-bahan yang mengandung asam lemak tak jenuh misalnya minyak ikan, minyak zaitun, minyak canola. Pada saat membeli produk mentega atau margarine, jangan lupa cek Nutrition Facts labelnya juga ya moms. Cari produk yang mengandung trans fat dan saturated fat yang paling sedikit.
http://mommiesdaily.com/2010/12/16/margarine-vs-mentega-mana-yang-lebih-baik/

Oiya aku tambahkan juga yaaa... Penjelasannya Pak Wied Harry A Sekian puluh tahun lalu, margarin (margarine) diunggulkan sebagai pengganti mentega (butter) yang aman dan lebih sehat, karena dibuat dari bahan nabati, yakni minyak goreng. Namun riset terakhir menemukan adanya kandungan dominan lemak trans, jenis lemak jahat. Lemak trans terbentuk akibat proses pengerasan minyak goreng menjadi margarin agar mudah dioleskan. Asupan tinggi dan terus-menerus lemak trans dapat meningkatkan kandungan lemak darah (kolesterol/trigliserida), sehingga meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung. Meskipun lemak jenuh juga memiliki efek serupa jika dikonsumsi berlebihan dan terus-menerus, tetapi efek buruk lemak trans lebih signifikan. Anak-anak maupun orang dewasa harus menanggung akibat yang sama. Karena itu, anjuran saya, coret saja bahan ini dari daftar belanjaan. Hati-hati dengan makanan, cake, kue kering, pastry dll yang umumnya menggunakan margarin. Sumber lain lemak trans adalah minyak jelantah (minyak bekas menggoreng yang sudah kental), mentega putih/korsvet/shortening (biasanya ditambahkan dalam minyak goreng untuk fast food, misalnya fried chicken, agar bagian luarnya renyah tapi bagian dalamnya moist; sering digunakan juga dalam adonan pastry agar kue memiliki lapisan serpihan yang bagus). Untuk memasak, saya lebih menganjurkan penggunaan minyak goreng kelapa. Untuk cake/kue, boleh menggunakan minyak goreng maupun mentega (butter).

Sayuran Untuk MPASI


Berawal dr tlp from my Dad yg cerita klo di koran lokal Banjarmasin ada artikel yang ngebahas tentang sayuran tuk MPASI (saya sendiri belum baca artikelnya, mungkin teman2 di Bjm bisa ikut share ttg isi artikel tsb). Pada artikel itu disebutkan bahwa BROKOLI dan KEMBANG KOL TIDAK BOLEH DIBERIKAN UNTUK BAYI & IBU MENYUSUI. Papah yang lagi ada di Banjarmasin heboh nlp ke Bandung. Pada waktu itu, saya tenang aja dan gk lgsg ikut "GAK BOLEH" , soalnya baca buku nya P' Wied Harry dan P'Ali Khomsan dkk yg merekomendasikan resep MPASI dengan bahan2 sayuran tsb. Biar gk penasaran, saya ttp nyari info ke milis mpasi rumahan dan milis gizi bayi_balita (milis gizi bayi_balita ini langsung diasuh oleh P'Wied Harry Apriadji, pengarang best seller "VARIASI MAKANAN SEHAT BAYI"). Berikut resume diskusi para moms di milis mpasi rumahan dan tanggapan P'Wied Harry : Bayam, wortel, kol, brokoli, bit, buncis sebaiknya diberikan bayi di atas usia 8 bulan. Bayam dan teman-temannya itu mengandung zat Nitrat (NO3). Saat teroksidasi, NO3 akan menjadi NO2 (nitrit). Nitrit adalah senyawa yang tidak berwarna, tidak berbau, dan bersifat racun bagi tubuh manusia. Leafy vegetables (bayam, kol, buncis) lebih banyak kandungan nitratnya dibandingkan dengan root vegetables (wortel, brokoli, bit). Nitrat ini menghalangi transportasi oksigen ke sel darah merah dan menyebabkan apa yang dinamakan dengan "Blue Baby Syndrome". Gejala syndrome ini adalah membirunya kulit bayi terutama di sekitar mata dan mulut. Di usia 8+ asam lambung bayi telah bisa melawan bakteri yang membantu konversi nitrat dan mencegah keracunan. Karena kandungan nitratnya ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan soal bayam : Jangan mengkonsumsi bayam yang sudah dimasak > 5 jam. Jangan memanaskan sayuran bayam, karena memicu timbulnya toxic. Jangan terlalu lama menyimpan bayam dalam lemari es, langsung olah setelah membeli bayam segar. Hindari memasak bayam dengan menggunakan panci aluminium. Zat besinya akan bereaksi dengan aluminium dan menjadi racun.Sebaiknya menggunakan sayuran organik karena kandungan nitratnya lebih rendah.

Bayam juga mengandung asam oksalat yang di satu sisi bermanfaat dan di sisi lain merugikan. Kandungan asam oksalat ini menyebabkan penurunan penyerapan zat-zat yang bermanfaat pada bayam saat kita konsumsi, antara lain zat besi dan kalsium. Adanya asam oksalat menyebabkan zat besi hanya bisa diserap sekitar 53%, sedangkan kalsium hanya bisa diserap sekitar 5 %. Oleh karena itu, mengkonsumsi bayam tidak boleh lebih dari 5 jam dan juga tidak boleh dihangatkan agar kandungan asam oksalat tidak semakin banyak yang keluar dan larut. Semakin banyak asam oksalat yang keluar, akan semakin sedikit kadar zat yang bermanfaat pada bayam yang dapat diserap. Selain itu, kandungan zat besi (Fe) yang sangat tinggi pada bayam tidak boleh terlalu lama berinteraksi dengan udara. Karena ketika zat besi (Fe2+) yang bermanfaat tersebut berinteraksi dengan udara, akan berubah menjadi zat besi yang bersifat racun bagi tubuh (Fe3+). Selain itu, kandungan zat besi (Fe) yang sangat tinggi pada bayam tidak boleh terlalu lama berinteraksi dengan udara. Karena ketika zat besi (Fe2+) yang bermanfaat tersebut berinteraksi dengan udara, akan berubah menjadi zat besi yang bersifat racun bagi tubuh (Fe3+) Apakah dengan demikian harus menghindari bayam (dan teman2nya)? Tentu tidak, karena sayuran ini memiliki kandungan yang bermanfaat antara lain :Carotenoid melawan kanker prostatFlavonoid melawan kanker rahimVit K, kasium dan magnesium bagus untuk pembentukan tulangSumber Vit A dan C yang mengandung beta-karoten, merupakan anti oksidan penting yang dapat mengurangi jumlah radikal bebas dalam tubuh.Mengandung folat yang berguna untuk menghindari serangan jantung dan stroke.Mengandung nutrisi anti-inflammatory yang bagus untuk

penderita asma, osteophorosis, reumatik.Mengandung lutein yang bagus untuk kesehatan mata.Mengandung zat besi untuk menambah energi. Jadi, perkenalkan sayur2an bernitrat ini sesuai dengan usia bayi (>8 bulan untuk amannya). Berdasarkan info dari milis gizi bayi_balita asuhan P'Wied, sebenarnya bukan TIDAK BOLEH....kandungan nitrat nitrit ini akan membentuk gas, sehingga mungkin dapat menyebabkan kembung pada bayi (kolik). Namun selama tidak ada reaksi kolik ataupun kembung, kembang kol dan brokoli aman diberikan bagi bayi. Ketika bayi usia 6 bulan hingga 6 bulan 2 minggu, diberikan buah (jus maupun pure). Setelah itu, bisa ditambahkan karbo kompleks tunggal, misalnya kentang kukus/labu kuning kukus/ubi jalar warna kukus + ASI. Kalau mau diberikan juga sayuran, sebaiknya pilih yg rendah serat, terutama sayuran buah dan sayuran umbi, a.l. labu siang, jagung manis (disaring), wortel. Perkenalkan sayuran rendah serat ini mulai 7 bulan, memasuki usia 8 bulan, variasi sayuran banyak serat bisa mulai diberikan, tetapi tetap amati reaksi pemberian makanan baru pada bayi. Terkait aturan pengamatan reaksi pemberian jenis makanan baru, menurut aturan milis mpasi rumahan, pengamatan dilakukan selama 4 hari tuk mengamati ada tidaknya reaksi alergi. Namun, menurut milis gizi bayi_balita, sebenarnya cukup 2 hari. Reaksi alergi umumnya akan timbul dalam waktu 24 jam, selain itu 2 hari cukup untuk menjaga suasana hati dan lidah bayi agar tidak bosan dengan satu jenis makanan, dan biar bayi kenal lebih banyak rasa. Jadi, terserah para moms mau ikut "aliran" yang mana .... berhubung saya rada bandel dan seneng campur ini itu coba ini itu, saya siy cenderung ikut aliran gizi bayi_balita, selama bayi tidak kolik, tidak ada reaksi alergi, tidak diare, dianya suka, tetep dalam jalur aturan ..... just be a smart and creative mom :) Mudah2an bermanfaat ya.
Sumber: milis mpasi rumahan, milis gizi bayi_balita, buku Variasi Makanan Sehat Bayi (Wied Harry Apriadji), buku 60 Variasi Bubur Lembut/Saring Bayi (Ali Khomsan dkk)

Panduan MPASI
By Endang Anindya Maulana, Yovita ANni Febrianti and 23 others in Homemade Healthy Baby Food Edit Doc

Berikut adalah panduan MPASI dari Bapak Wied Harry Apriadji : Buah segar sebagai makanan pertama bayi Buah segar menjadi pilihan pertama makanan pemula pendamping ASI. Berbeda dari nasi dan makanan pokok lainnya, buah segar mengandung karbohidrat yang mudah dicerna yaitu gula buah. Kemudahan gula buah dicerna bayi mendekati ASI karena secara alami dilengkapi enzim pencerna. Oleh karena itu, buah digolongkan dalam predigested food atau semidigested food, yaitu makanan yang sudah separuh tercerna. Sebaiknya bayi usia dini (6-7 bulan) tidak diberi karbohidrat kompleks dalam bentuk nasi dan bahan makanan pokok lain yang tidak mudah dicerna. Lagipula, nasi dan makanan pokok lainnya tidak dilengkapi enzim pencerna pati sebagaimana buah. Pisang adalah satu-satunya buah kaya pati. Oleh karena itu bayi usia dini tidak diberi pisang dalam jumlah banyak (tidak lebih dari 50 gr setiap kali makan) dan diencerkan. Pada tahap awal pemberian makanan pendamping ASI, anda bisa mengencerkan pure buah lebih cair dari resep. Tambahan cairan bisa lebih banyak dari jumlah jus buah, kemudian secara bertahap kurangi jumlah cairan hingga sesuai resep. Biasanya,bayi perlu menyesuaikan diri selama 4-5 hari * Namun dalam milis Gizi Bayi Balita, Pak Wied pun menjelaskan bahwa pengamatan 4-5 hari itu pengamatan maksimum untuk pemberian/pengenalan 1 jenis makanan baru, sebenarnya cukup 2-3 hari untuk tiap 1 jenis makanan baru. Selain untuk menghindari bosan, pengamatan ada tidaknya reaksi alergi (ruam kulit, muntah, diare) terhadap bahan makanan tertentu pada umumnya muncul dalam 24 jam * Walaupun demikian, patokan ini tidak mutlak karena keterampilan makan setiap bayi tidak sama. Ada bayi yang bisa langsung menyantap pure buah dengan kepekatan seperti resep. Buah merupakan sumber vitamin C, salah satu jenis vitamin yang penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh bayi. Betakaroten (provitamin A) juga banyak tersimpan dalam buah, terutama buah berwarna merah atau jingga seperti semangka merah, jambu biji merah, dan pepaya. Vitamin C dan betakaroten termasuk antioksidan kuat yang mempercepat pemulihan gangguan kesehatan pada bayi. Avokad berlimpah asam lemak omega 3, salah satu jenis lemak sehat yang baik untuk perkembangan otak bayi dan kecerdasannya. Buah yang aman dikonsumsi bayi sebagai pendamping ASI sbb : Jeruk : Jeruk baby, Jeruk orange, jeruk keprok manis Jambu biji: Sebaiknya pilih jambu biji merah karena lebih kaya betakaroten Pepaya Avokad Melon: Melon hijau, melon jingga Semangka : Semangka merah, semangka kuning Apel manis contohnya apel merah Red Delicious

Pir Manis contohnya pir Yangli Pisang: Pisang ambon Mangga Manis: Mangga madu,mangga arumanis,mangga manalagi

Gula dan garam Hindari menambahkan gula ke dalam jus atau pure buah. Biarkan bayi mengenali keragaman cita rasa manis asli buah. Gula mematikan cita rasa dasar buah sehingga bayi tidak memiliki kekayaan perbendaharaan citarasa makanan. Tidak menambahkan gula juga penting untuk melatih kepekaan saraf perasa bayi agar kelak tidak menjadi ketagihan gula dan makanan manis. Selain tidak berguna (karena rasa jus/pure buah sudah manis), gula hanya akan membebani kerja pankreas dan hati (liver) bayi anda. Nasi & Sayuran, sumber karbohidrat kompleks Setelah buah-buahan segar, secara bertahap pencernaan bayi diperkenalkan dengan bahan makanan lain, yaitu pati (nasi,kentang,dan makanan pokok lainnya) serta serat (beragam sayursayuran). Jika buah mengandung karbohidrat sederhana yang mudah dicerna,beras dan makanan pokok lainnya mengandung karbohidrat kompleks yang proses pencernaaannya lebih rumit. Sayuran juga mengandung serat, salah satu jenis karbohidrat yang tidak tercerna. Pada tahap awal pengenalan nasi dan sayuran, sebaiknya tidak ditambah protein hewani. Sama seperti makanan pokok, proses pencernaan sumber protein hewani terutama daging sapi dan daging ayam cukup rumit. Oleh karena itu, biarlah bayi mengenai citarasa makanan secara bertahap. Selain itu, agar organ pencernaannya tidak bekerja berat mencerna pati dan protein hewani sekaligus. Jika pada tahap ini Anda menginginkan tambahan protein dalam makanan bayi, Anda bisa menambahkan sumber protein mudah cerna, yaitu tempe yang dihaluskan. Protein tempe telah diuraikan oleh kapang (jamur) tempe menjadi asam amino sederhana yang lebih mudah dicerna dan diserap tubuh bayi. Kelebihan lain tempe mengandung zat antidiare. Selain menjadi sumber serat, sayuran merupakan pemasok beragam mineral dan vitamin. Sayuran berlimpah zat besi, kalsium dan betakaroten yang merupakan zat-zat gizi yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Manfaat utama serat adalah membantu membuang kotoran kaya zat-zat sampah yang bisa membahayakan kesehatan. Asupan sayuran juga menyumbang kecukupan serat yang penting untuk pertumbuhan bakteri-bakteri baik dalam usus bayi. Walaupun serat sayuran penting untuk bayi, sebaiknya sayuran dipilih yang tidak mengandung serat berlebihan. Lazimnya, nasi dan makanan pokok lain serta sayuran diberikan pada bayi setelah berusia 7 bulan. Berikut ini makanan pokok yang dapat diberikan pada bayi : Makanan sumber pati

Nasi: beras merah,beras putih (utk beras merah harus direndam 4jam sebelum dimasak) Kentang Ubi jalar: Ubi jalar merah, ubi jalar ungu Singkong: Singkong mentega/kuning Jagung segar: Jagung manis, jagung biasa Makaroni: Makaroni elbow / bengkok mini Mi kering: Pilih kualitas bagus tanpa pewarna (sebaiknya dari produsen terpercaya) Havermut : quick cooking oats Roti :Sebaiknya pilih roti wholewheat (roti gandum) Labu kuning : Labu kuning biasa, labu kuning jepang (kabocha)

Sayuran yang aman diberikan pada bayi Bayam (merah ataupun hijau) Kangkung: Kangkung akar/kangkung cabut muda Wortel Tomat : Tomat merah Brokoli Kembang kol Buncis: Buncis muda atau buncis baby Kacang polong segar/beku

Makanan hewani & polong-polongan, sumber protein Bahan makanan sumber protein baik yang hewani maupun nabati diperkenalkan paling akhir (setelah bayi benar-benar terampil makan). Biasanya, makanan ini diberikan setelah bayi berusia 8 bulan. Awalnya berupa bubur saring. Selanjutnya, bayi diberi nasi tim setelah berusia 9 bulan dan sudah tumbuh gigi. Jika setelah 9 bulan bayi Anda belum tumbuh gigi, lanjutkan pemberian bubur saringnya. Menginjak usia 8 bulan, organ pencernaan bayi sudah bisa dilatih mencerna makanan yang proses pencernaannya rumit, seperti protein hewani. Dalam kelompok sumber protein hewani hanya yoghurt khusus bayi, yoghurt tawar (plain yoghurt) ---- dalam milis mpasirumahan direkomendasikan merk Yummy ---- , keju alami (natural cheese) dan tempe yang mudah cerna karena kandungan proteinnya sudah dicerna oleh bakteri dan kapang (jamur). Berikut ini sumber protein yg aman utk bayi Telur : Terutama kuning telur Hati : Hati ayam, hati sapi Daging ikan : Ikan kakap, ikan salmon, ikan gindara, Ikan marlin, ikan tenggiri Daging ayam: Pilih bagian dada, buang kulit dan lemaknya

Daging sapi : Pilih yang tidak berlemak dan empuk, yaitu bagian has dalam (sirloin) dan has luar (tenderloin) Keju:Pilih keju alami (natural Cheese) yang muda. Kalau susah mencari keju muda, pilih keju yang rendah kadar garamnya, mis merk Prochiz atau Diamond. Itupun tidak diberikan sering, hanya sesekali dalam jumlah sangat sedikit. Kacang merah: kacang merah segar, kacang merah kering Kacang hijau : Kacang hijau berkulit, kacang hijau kupas (sebaiknya direndam hingga mengembang 4-6 jam) Kacang tolo Tempe : Pilih tempe segar, hindari yang sudah berbau amoniak (diparut pelan2 menggunakan parutan kelapa, diserut hati-hati sambil ditekan menggunakan serutan keju atau dicincang halus, dimasak hingga empuk) Tahu: Pilih tahu putih tanpa pewarna, tanpa bahan pengenyal dan masih baru (bayi sangat sensitif terhadap kerusakan tahu yang mengakibatkan diare)

Jadwal pemberian makanan pendamping ASI Umur bayi vs Jenis makanan vs Frekuensi pemberian pendamping ASI 6-7 bln ASI Sesuka bayi, Pure buah 1-2 kali (dikonsumsi ketika perut kosong agar penyerapan nutrisi optimal, yaitu setelah bangun tidur) 7-8 bln ASI Sesuka bayi , Pure buah 1 kali, Bubur lembut 1-2 kali 8-9 bln ASI Sesuka bayi, Pure buah 1 kali, Bubur lembut 1 kali, Bubur saring 2 kali 9-10 bln ASI Sesuka bayi, Pure buah 1 kali, Bubur Saring 1 kali, Makanan Tim 2 kali 10-12 bln ASI Sesuka bayi, Pure buah 1 kali, Makanan tim 3 kali, Makanan selingan 1-2 kali
Sumber : Apriadji, Wied H. 2006. VARIASI MAKANAN SEHAT BAYI. Jakarta : Puspa Swara

Sharing Awal MPASI sebaiknya apa dulu Buah..Gasol..???? (pisang Bikin Sembelit???)
By Boy Makmur, Princess Elli and Nita Yuniasari in Homemade Healthy Baby Food Edit Doc Sharing Awal MPASI sebaiknya apa dulu Buah..Gasol..???? (pisang Bikin Sembelit???) By: Princess Elli n Moms di HHBF - Buah awal tidak harus pisang....ada alpukat, pepaya, pir dll :) Yang bilang harus pisang siapa? :) Kalaupun serelia dulu lebih baik dari beras utuh dibuat menjadi bubur. Pada umumnya awal mpasi pure alpukat atau pepaya atau pir....bikin seencer asi agar pencernaan bayi tidak kaget - Tergantung pisangnya apa. kalau cavendis, sukses sembelit. tapi kalau pisang lokal seperti ambon lumut, pisang raja bulu atau raja sereh, apalagi beli di abang-abang yang nanem sendiri, dia kok lancar jaya aja pupnya. (hanya share, gatau secara teori kenapa bisa gitu :D). - Awal alpuket, 3 hari lancar, ganti pepaya california, 3hari ga masalah ganti, jeruk, lancar. Sy kasih pisang setelah minggu ke dua. Bli alpuket dr skrg.pastikan alpuket mentega.n cukup kematangannya. - Alpukat katanya kandungan gizinya bangus n minim alergi apalagi untuk anak turunan alergi - Mending pure buah dlu yg mengandung karbohidrat alami dan gula lamai yg mdh dicerna bby,kl lsg serelia kshn kan tdk mudah dicerna...cb baca buku variasi makanan sehat bayi pny Wied Harry Apriadji.. - Pemberian gasol/tepung2 an sebaiknya tdk dilakukan tiap hari. Tepung2an tinggi glutein, pankreas kerja keras, gula darah meningkat. khawatir nanti memicu diabetes dini. Silahkan serelia/karbo, tp dari bahan yg utuh, bukan tepung2an termasuk gasol. - Gasol pisang, gasol ubi, gasol kedelei. .... Teteeeep lebih baik pisang, ubi dan kedelei utuh segar alami bukan tepung :) Dengan tepung anak tidak belajar tekstur makanan halus kasar, tidak kenal aroma alami...bubur tepung hanya ada kental encer. Selain itu konsumsi bahan tepung secara rutin akan menaikkan kadar gula dalam darah. Kondisi akan memaksa pankreas bayi kerja keras menghasilkan insulin untuk menurunkan kadar gula darah. Kondisi ini akan memicu diabetes dini. Biarkan anak kenal bentuk pisang, bagaimana memegang pisang membuka pisang dll :) however....it depends on you, Moms :)

- Resep puree awal2 mpasi biasanya buahnya 50 ml + asi/air matang/air jeruk takarannya menyesuaikan (klo u/ bikin puree yg encer, asi nya kurleb 40-50 ml) Jd kalo puree apel red delicious, apelnya stengah buah gt mom... Itu pake kira2 aja... ^^ - Campuran asi sbg transisi awal krn 6 bln pertama bayi cm kenal rasa asi :) cairan yg bisa dipakai untuk ngeblend makanan bayi : air matang, air jeruk manis, asi :) - Untuk 6m sesuaikan tekstur dan kekentalannya - Aturan Pemberian Puree: 6m-6m1w cukup 1x dalam sehari, masuk minggu kedua makan 2x, menjelang 7m bisa dilatih 3x. - Awal mpasi perlu seencer ASi dulu biar bayi gak kaget :) buah yang aman 6m : pepaya, alpukat, melon, semangka, pir, apel, jeruk, jambu biji merah, belimbing manis, pisang. Buah yang perlu dikukus di awal mpasi 6-7 m HANYA apel dan pir, setelah 7m apel dan pir bisa tidak dikukus dulu :) Alpukat biar gak pait jangan dikerok sampai dasarnya :) - Buah mudah di cerna, serelia hypoalergen (resiko rendah alergi), terserah mau pilih yg mana, yg sreg di hati aja..Usia 6m-6m1w cukup 1x dlm sehari. Masuk minggu kedua bisa dilatih 2x dlm sehari. Tidak disarankan biskuit ya Mom :) Bubur susu bisa dari pure buah campur asi. Pemberian pertama cukup 50 ml seencer asi kemudian bertahap volume dan kekentalannya :) masuk 7m makan 3x : 2x bubur lembut, 1x pure buah. Usia 8m : 4x : 3x bubur saring 1x pure buah. Maksi 11/12 makmal 17/18 - Kalau mau pilih pure buah, pure buah bagus dikonsumsi dalam kondisi perut kosong agar penyerapan nutrisi buahnya optimal yaitu bangun tidur pagi dan atau siang. - Begitu dapet mpasi baby boleh diberi air putih 50ml/day

> Inti n kesimpulannya: 1. Tiap baby kondisi nya beda2 ada yg jadi sembelit ada juga yang ngga, tp kalo mau aman ambil "Alpukat or Pear xiang lie" dulu..karena saya memutuskan demikian untuk my baby JV. 2.Untuk gasol mungkin jd pilihan kalo sedang trip keluar kota u simplenya 3. Untuk dirumah JV akan di bikinkan dr beras putih/merah/hitam utuh diproses pakai Slow cooker/kompor api kecil sampai lunak, blender kalau perlu dan tambahkan asi untuk masalah kekentalannya.

Semoga point2 obrolan n diskusi di atas bisa membantu para new moms ambil keputusan yg terbaik u baby mana dulu yang akan dijalankan u awal MPASI :) SEMANGGAAATTT!!!!!

YANG PERLU DIKETAHUI TENTANG BUAH PERTAMA


By Nadia Aufaa, Endang Anindya Maulana and 9 others in Homemade Healthy Baby Food Edit Doc Si kecil sudah berusia 6 bulan? Ini berarti ia mulai harus dikenalkan pada makanan pendamping ASI, termasuk buah-buahan. Tapi tunggu dulu ada rambu-rambu yang perlu diketahui dalam memperkenalkan buahbuahan pada bayi. Apa saja ya? Hindah Muaris, pemerhati kulinologi yang banyak menulis buku resep makanan bayi, batita, dan balita membantu menjelaskannya pada kita. 1. Pemberian buah-buahan di masa perkenalan hendaknya memerhatikan tekstur dan kandungan zat pada buah tersebut. Pilih yang bertekstur lembut dengan kandungan zat yang dapat diterima sistem pencernaan bayi (berarti yang tidak asam, tidak bergetah, dan bukan tergolong buah pencetus alergi). 2. Perhatikan porsi yang diberikan. Yang ideal adalah dalam porsi kecil dan berikan cukup sekali di antara waktu makan utama (bubur susu), kala siang hari. Porsinya cukup 1-2 sendok teh selanjutnya dapat ditingkatkan seiring dengan bertambahnya usia. 3. Berikan satu jenis buah terlebih dahulu selama 2 sampai 4 hari sebelum diperkenalkan pada jenis buah yang lain. Tujuannya untuk memastikan, apakah sistem pencernaan bayi sudah mampu mengolah buah tersebut atau tidak. Bila tidak, biasanya ditandai dengan muntah atau mencret-mencret. Kalau ada gejala demikian, hentikan dulu pemberian buahnya. 4. Untuk menggabungkan 2 macam buah atau mengombinasikan buah dengan sayuran, perhatikan paduan rasa yang akan diciptakan. Yang penting rasanya tidak malah jadi asam. Percampuran antara 2 macam buah atau buah dengan sayur bermanfaat untuk memperkenalkan beragam citarasa pada bayi. Penggabungan 2 macam buah ini sudah dapat diperkenalkan ketika bayi berusia 6 bulan setelah dikenalkan pada berbagai rasa buah satu per satu. 5. Perhatikan pula tingkat kekentalan hasil olahan buah yang akan diberikan kepada bayi. Untuk awal, berikan dalam bentuk semikental (agak cair), selanjutnya kekentalannya dapat lebih ditingkatkan lagi. Misalnya, berbentuk pure yang bertekstur pada usia 7 bulan. 6. Tidak disarankan memberikan buah yang berserat panjang dan terlalu asam, seperti sirsak untuk menghindari tersedak. Hindari juga buah-buahan yang mengandung alkohol, seperti, durian, nangka, dan cempedak. 7. Pilihkan buah-buahan yang segar dan berkualitas baik. Hindari pemberian buah kaleng atau buah yang telah diawetkan.

PEMBERIAN BUAH PER USIA Usia 6 bulan Buah yang disarankan: Di usia ini sebaiknya bayi mengonsumsi buah dalam bentuk yang tidak padat (semicair), seperti pisang ambon, avokad, pir, apel, melon, dan pepaya. Cara pengolahan:

Semua buah yang akan diberikan sebaiknya diblansir terlebih dahulu atau dimasak sebentar dalam air yang telah dididihkan sebelumnya, kecuali pisang dan avokad. Haluskan buah yang telah diblansir, kemudian campurkan dengan ASI atau susu formula, agar tidak terlalu kental. Perbandingannya 1 bagian buah dan 1 bagian ASI. Misalnya, 100 gram buah dengan 100 cc ASI atau air susu. Bila ingin lebih cair lagi, untuk perkenalan awal dapat mencampurkan 100 gram buah dengan 200 cc ASI atau air susu. Segera berikan kepada bayi demi menghindari proses oksidasi. Usia 7 bulan Buah yang disarankan: Umumnya pada rentang usia ini bayi mulai tumbuh gigi sehingga mulai bisa diberi buah yang banyak mengandung serat, seperti belimbing, daging jambu biji dan semangka. Cara pengolahan: Penyajiannya dapat lebih kental dari sebelumnya, yaitu dengan cara dikerok, atau dilumatkan (tanpa pengenceran). Untuk ujicoba kemampuan menelannya, bayi dapat diberikan buah pisang atau pepaya yang dikerok dengan sendok. Atau, bila akan dijadikan pure, campurkan susu dengan perbandingan 1 bagian susu dan 2 bagian buah. Misalnya, 100 gram buah dicampur dengan 50 cc susu. Catatan:

Tidak dianjurkan pemberian buah dalam bentuk jus karena kandungan seratnya sudah hilang sehingga tak melatih gerakan mengunyah pada bayi.

Buah tomat dan jeruk sebaiknya ditunda hingga bayi berusia 8-9 bulan, karena kedua buah tersebut dapat menjadi pencetus alergi pada bayi-bayi tertentu (yang memang memiliki keturunan atau bakat alergi). Porsi pemberian buah dapat ditingkatkan menjadi 1/4 -1/2 cangkir untuk 2 sampai 3 kali makan. Usia 812 bulan Buah yang disarankan: Secara bertahap di usia ini bayi juga sudah boleh diberi buah yang teksturnya lebih padat seperti daging tomat, bulir jeruk, dan stroberi, untuk melatihnya mengunyah. Cara pengolahan:

Khusus tomat sebaiknya diblansir terlebih dahulu, kemudian kupas kulit arinya sebelum diberikan atau diolah menjadi pure. Selanjutnya, di usia 1 tahun ke atas, bayi/batita sudah dapat mengonsumsi nanas, sawo, dan mangga.

BUAH SI KAYA KHASIAT * PEPAYA Sumber yang tinggi kandungan betakaroten, vitamin C, mineral kalium dan magnesium, serta mengandung senyawa flavonoid. Pepaya juga mengandung enzim papain yang berfungsi sebagai penghancur serat makanan sisa sehingga dapat mencegah sembelit. Pemberian sebaiknya dilakukan secara bertahap, jangan langsung dalam jumlah banyak. Misalnya, 2 sendok makan, kemudian meningkat 4 sendok. Jangan langsung 1 mangkuk. Jika terlalu banyak akan menyebabkan hiperkaroten, bahkan dapat mengganggu saluran pencernaan bayi. * MELON Kaya akan vitamin A, B kompleks dan vitamin C, juga banyak mengandung mineral kalium serta magnesium. Melon oranye sangat kaya akan zat betakaroten. Bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan sebagai antioksidan. * AVOKAD

Banyak mengandung vitamin A dan E. Karena kandungan lemaknya cukup tinggi, maka kedua jenis vitamin tersebut mudah diserap oleh tubuh. Kandungan lemaknya tergolong jenis yang sehat sehingga baik untuk pertumbuhan sel otak bayi. Bermanfaat pula untuk menurunkan kandungan kolesterol dan meningkatkan jumlah penyerapan karbohidrat sehingga bayi dapat terhindar dari malnutrisi. * BELIMBING BUAH Banyak mengandung serat makanan, vitamin A dan C serta kalium. Belimbing buah juga baik dikonsumsi untuk menambah daya tahan tubuh. * PISANG Kandungan pisang mudah diserap oleh tubuh. Banyak mengandung kalsium, zat besi, fosfor, vitamin C dan B. Pilihlah pisang yang matang. Kandungan vitamin C, B kompleks, B6 dan serotonin pada pisang berfungsi sebagai neurotransmiter dalam kelancaran fungsi otak. * PIR Buah pir mudah dicerna oleh bayi. Karenanya pir dapat diperkenalkan secara dini. Pir kaya akan kandungan serat yang dapat membantu memperlancar proses pencernaan. Kupas terlebih dahulu kulitnya sebelum diolah agar lebih mudah dicerna. * APEL Apel kaya akan serat, fitokimia dan flavonoid. Fitokimia dalam apel berfungsi sebagai zat antioksidan yang dapat melawan kolesterol jahat, LDL (Low Density Lipoprotein) yang potensial menyumbat pembuluh darah. Sedangkan zat flavonoid merupakan unsur yang dapat mengurangi risiko terkena radikal bebas yang menyebabkan penyakit kanker. * JERUK Jeruk kaya akan vitamin dan mineral serta zat gizi esensial seperti potasium, folat, kalsium, niasin, vitamin B6, vitamin C, fosfor, magnesium, tembaga, riboflavin, asam pantotenat, dan lain-lain. Keunggulan lainnya, jeruk tidak mengandung kolesterol, sodium, dan lemak. Vitamin C merupakan bahan yang dapat menambah daya tahan tubuh, juga berperan membantu proses penyerapan zat besi, sehingga dapat mencegah terjadinya anemia. * TOMAT

Tomat kaya akan zat lycopen, yaitu suatu antioksidan yang mampu mencegah dan mengurangi risiko kanker terutama kanker leher rahim, ginjal dan pankreas. Kandungan vitamin A dan C-nya berperan meningkatkan imunitas tubuh. Mengonsumsi 100 g tomat berukuran sedang mampu menyediakan separuh dari kebutuhan vitamin C tubuh. * JAMBU BIJI Memiliki kandungan vitamin C paling tinggi dibanding jenis buah lainnya Paling tidak dalam 100 g jambu biji terkandung kurang lebih 87 mg vitamin C. Karena itu, jambu biji sanggup memulihkan fungsi ketahanan tubuh. Sumber: Utami Sri Rahayu tabloid Nakita

Anda mungkin juga menyukai